Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melinda Putri
"ABSTRAK
Laporan tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa kinerja perusahaan melalui perspektifbalance scorecard yang terdiri dari perpektif finansial, perspektif pelanggan, perspektifproses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Hal ini jugamembantu perusahaan untuk lebih mengembangkan KPI key performance indicator tidakhanya dari sekedar sisi keuangan tetapi dari semua faktor yang bisa di manfaatkan secaraefisien.

ABSTRACT
The purpose of this report is to examine the performance of the company by analyzing itwith balance scorecard perspective which consist of financial perspective, customerperspective, internal business process perspective and learning and growth perspective. Itis also helping the company to further develop the KPI key performance indicator morethan just the financial side but all of the supporting factors that can be utilized efficiently."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Candra
"Laporan magang ini berisi terkait pembahasan evaluasi atas kesesuaian antara teori Balanced Scorecard untuk perspektif pelanggan dan pemantauan strategi perusahaan dengan praktik riil yang dijalankan oleh PT. XYZ Indonesia terkhusus untuk divisi Sales. Lingkup pembahasan akan mencangkup dari evaluasi strategi pendekatan konsumen yang dilakukan oleh perusahaan, analisis strategi dari indikator utama perspektif konsumen, serta rekomendasi inisiatif yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan. Penulis melakukan evaluasi terhadap strategi penjualan yang sudah dijalankan dengan melakukan analisis terhadap performa penjualan terdahulu dengan menggunakan beberapa tolak ukur indikator penting, yang telah dipelajari pada mata kuliah Akuntansi Biaya dan Strategi dan Manajemen Kinerja Organisasi, serta beberapa referensi relevan lain. Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis menemukan bahwa praktik strategi yang dilaksanakan oleh PT. XYZ Indonesia sudah sesuai dengan teori- teori pada kerangka evaluasi. Namun, pada beberapa saluran penjualan, strategi tersebut belum dapat dikatakan maksimal karena kurang adanya penyesuaian implementasi berdasarkan karakteristik dan persona konsumen pada masing-masing saluran penjualan. Hasil analisis ini membuahkan rangkaian rekomendasi yang dapat dikonsiderasi oleh PT. XYZ Indonesia dan dijadikan acuan untuk implementasi strategi berikutnya untuk seluruh kategori produk pada beberapa saluran penjualan utama.

This internship report contains discussions regarding the evaluation of the suitability between the theory of the Balanced Scorecard for the customer perspective and monitoring the company's strategy with the real practice carried out by PT. XYZ Indonesia especially for the Sales division. The scope of the discussion will cover the evaluation of the consumer approach strategy carried out by the company, strategy analysis from the main indicators of the consumer perspective, as well as recommendations for initiatives that can be implemented by the company. The author evaluates the sales strategy that has been carried out by analyzing the previous sales performance using several important benchmark indicators, which have been studied in the Cost Accounting and Strategy and Organizational Performance Management courses, as well as several other relevant references. Based on the analysis conducted, the authors found that the strategic practice implemented by PT. XYZ Indonesia is in accordance with the theories in the evaluation framework. However, in several sales channels, this strategy cannot be said to be optimal due to the lack of implementation adjustments based on the characteristics and consumer personas of each sales channel. The results of this analysis resulted in a series of recommendations that could be considered by PT. XYZ Indonesia and is used as a reference for the implementation of the next strategy for all product categories in several main sales channels."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ditto Hadipatria Alfrino
"Tesis ini mencari kinerja operasional mall pluit dengan mengunakan balanced scorecard yang dilakukan pada PT X pada tahun 2006-2009 dan disertakan analisis Risk Management untuk mencari faktor-faktor resiko apa saha yang terjadi pada mall pluit. Hasil penelitian ini adalah berupa hasil kinerja operasional mall pluit yang dihasilkan pada tahun 2006-2009 yang dapat menentukan strategi apa yang akan dilakukan dari PT.X untuk meningkatkan kinerja operasional mall pluit dan dapat mengetahui faktor-faktor resiko apa saja yang mempengaruhi kinerja operasional mall pluit. Dengan teridentifikasinya faktor-faktor dan analisa kinerja operasional tersebut, maka faktor-faktor tersebut dapat menjadi pehatian khusus bagi PT X maupun bagi perusahaan sejenis.

This thesis looking for operational performance at Pluit Mall using the balanced scorecard methode is done in PT X in the year 2006-2009 and included analysis of Risk Management to look for any risk factors happens to the Pluit mall. The result of this research is a result of the operational performance of the mall Pluit produced in 2006- 2009 that could determine what strategies will be conducted from PT.X to improve operational performance and to find out what risk factors are affecting the operational performance of the Pluit Mall. By identifying the factors and analysis of operating performance, then these specific factors may be concern to PT.X and for similar companies.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T40777
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"PT X merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam industri manufaktur kemasan gelas. Sistem pengukuran kinerja (SPK) yang digunakan selama ini adalah SPK yang tertuan dalam Kep-215/M-BUMN/1999 yang lebih bersifat kepada pemenuhan kebutuhan para stakeholder (pihak eksternal perusahaan) dan dibangunkan berdasarkan penjabaran visi, misi dan strategi PT X. Oleh karena itu untuk terwujudnya sistem pengukuran yang utuh menyeluruh, dibutuhkan SPK yang lebih bersifat pemenuhan kebutuhan internal PT X yaitu SPK yang dapat digunakan untuk perencanaan kontrol monitoring evaluasi alokasi sumber daya, memeotivasi karyawan, memanajemen perubahana, pernaikan dan penentuan peta strategi. SPK tersebut adalah SPK dengan menggunakan Balanced Scorecard yang merupakan SPK yang dibangun atas dasar penjabaran visi, misi dan strategi PT X. Proses perancangan SPK dengan model Balanced Scorcard didasarkan pada langkah-langkah (framework) dari Balanced Scorecard yaitu penetapan arsitek pengukuran penentuan tujuan strategis (strategic objectives) dari masing masing perspektif (finansial, pelanggan, proses bisnis internal, belajar dan tumbuh), penentuan Key Performacne indicators (KPI) dan penentuan target serta inisiatif (rencana aksi). Berdasarkan proses perencanaan SPK dengan model Balanced Scorecard diperoleh 3 buah KPI untuk perspektif finansial 9 buah KPI perspektif pelanggan, 5 buah KPI perspektif proses bisnis internal dan 6 buah KPI perspektif belajar dan tumbuh."
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (06) Juni 2003: 41-48, 2003
MUIN-XXXII-06-Juni2003-41
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adjie Sudarmadji
"PT X adalah perusahaan Kontraktor umum yang mempunyai 3 unit bisnis Pekerjaan sipil, tata lingkungan, mekanikal dan elektrikal. Perusahaan menginginkan strategi-strategi yang dapat diimplementsi untuk meningkatkan kinerjanya dan metode yang efektif untuk mengimplentasi sasaran strategi tersebut PT X.Penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan .Tahapan penelitian ini dimulai dengan melakukan pengukuran kinerja perusahaan dengan Kerangka Balance Scorecard dalam mengukur keseluruhan kinerja PT X. SWOT analisis (Streght, Weakness, Oportunity, Tthreat) untuk mengetahui keadaan perusahaan. Menyusun sasaran strategi di dalam kerangka Balance Scorecard. Setelah mendapatkan sasaran-sasaran strategi dengan kerangka Balance Scorecard, kemudian melakukan kuosioner terhadap responden karyawan yang berkaitan dengan pengolahan strategi PT X.Melakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur.
Inisiatif yang didapat dari peracangan Balance Scorecard adalah usaha mengimplementasikan Six Sigma agar claim pada produksi dredging menurun pada periode berikutnya.Six Sigma direncanakan menggunakan tahapan DMAIC (efine, Measure, Analysis, Improve, Control) yang berawal pada tahap Define menggunakan Diagram SIPOC, Pareto Chart, kemudian pada tahap Measure menggunakan pengukuran Kapabilitas Proses, tingkat Sigma DPMO, diteruskan dengan tahap analisis dengan Cause & Effect Diagram dan FMEA ( Failure Mode Effect Analysis) dan tahap Improve menggunakan rencana tindakan setelah hasil FMEA. Pada tahap control menggunakan control chart dan Poka Yoke (error proffing).

PT X is a General Contractor Company consists of three business division Civil, environment and, mechanical electrical. This Company want strategic which can implementation for improve their Performance and effective method for implementation that strategic.This research was done with two step, first step is company performance measurement with Balance Scorecard Frame for measurement all of company performance. SWOT Analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) for Company condition and gathering Company Strategies on Balance Scorecard Frame. After got company strategies is design of strategies priority decision questioner, design questioner involving personnel who got author for decision strategic at PT X. This Questioner gathering of personnel response strategic priority with Balance Scorecard frame. Questioner was done of reliable and validation test.
The result of Balance Scorecard design is initiative to implementation Six Sigma for unit out of specification minimizes in process dredging project. This Six Sigma planning using some tools first step is start from define: SIPOC ( Supplier, Input, Process, Customer), Pareto Chart, then Measure with Capability Process, DPMO, Sigma Level. Third phase is Analyze with Cause &Effect Diagram and FMEA, Improve phase using Action planning FMEA and end with Control chart and Poka Yoke( Error Proofing).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41160
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Dharma
"Kelangsungan hidup setiap perusahaan dipengaruhi oleh variabel lingkungan internal dan eksternal. Bilamana keadaan lingkungan ekstemal relatif tenang maka kelangsungan hidup perusahaan ditentukan dengan lebih ringan oleh variabel internal (endogenous variables). Karena lingkungan eksternal dianggap sesuatu yang harus dihadapi secara sama oleh semua pelaku dan bersifat given dan uncontrollable.
Namun lingicungan eksternal masa kini dan mendatang bukan lagi sesuatu yang boleh dianggap jinak. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi turut mendorong perubahan sikap pelanggan, dari yang menerima apa yang ditawarkan produsen menjadi lebih menuntut (demanding). Bukan saja karena kemampuan akses informasi yang tak terhingga, juga karena ketersediaan produk/jasa dan produsen manapun di dunia yang Iebih mudah diperoleh. Sekaligus dari pihak produsen, memberi akses jangkauan pasar global dengan bekal keunggulan yang dimiliki. Menunjukkan Iingkungan eksternal yang cenderung makin turbulen, medan persaingan tidak lagi tenang tapi selalu bergejolak dengan batas antar negara yang makin kabur yang menjadikan persaingan makin ketat.
Salah satu unsur yang menunjang kelangsungan hidup perusahaan kini adalah seberapa jauh perusahaan mampu memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Lebih lanjut dianggap bahwa pemenuhan kepuasan pelanggan yang demikian beragam menjadi tolak ukur kualitas produk/jasa yang dihasilkan perusahaan. Masalahnya kini adalah bagaimana cara menyelaraskan visi, misi dan strategi perusahaan kedalam kegiatan operasional sekaligus sistem yang mampu mengukur dan mendorong (trigger) ke arah perbaikan dan peningkatan kualitas yang berkesinambungan.
Dalam hal ini, perusahaan tidak dapat ¡agi mengandalkan hanya pada Laporan (angka-angka) Keuangan. Disamping bersifat melaporkan perihal masa lalu (past performance), Juga tidak banyak pengaruhnya pada usaha perbaikan hal hal kritikal yang dapat meningkatkan kualitas di masa depan. Salah satu sistem pengukuran yang lebih menyeluruh adalah Balanced Scorecard yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton, menampung baik tolak ukur finansial maupun operasional.
Melalui Balanced Scorecard, perusahaan dapat menyoroti tujuan dan pengukurannya yang dilihat dari empat perspektif. Secara berurutan meliputi perspektif keuangan yang menggambarkan performa perusahaan dan sudut keuangan. Disadari bahwa ada keterkaitan hal keuangan (financial linkage) dengan perspektif lainnya yang sekaligus menunjukkan hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), Maka penelaahan diteruskan pada perspektif pelanggan yang meliputi pangsa pasar, tingkat kepuasan pelanggan dan lainnya. Pada bahasan perspektif proses internal bisnis perusahaan, ingin dikupas aktivitas inovasi yang berkesinambungan, operasi dan layanan puma jual dengan tolok ukumya masing-masing. Sedangkan pada perspektif belajar dan bertumbuh, penekanan perhatian ditujukan pada unsur sumber daya manusia yang makin dirasakan penting peranannya.
Penelaahan kemudian dicoba padukan dengan studi kasus pada PT. RBK, perusahaan yang bergerak pada sektor jasa pemeliharaan. Penerapan Balanced Scorecard dengan segala masalah yang dihadapi. Berbeda dengan barang atau produk maka jasa mempunyai ciri tersendiri. Bahwa jasa tìdak berwujud (intangible) dan sangat bervariasi, merupakan non standardized output sekaligus tidak tahan lama (perishability) serta tidak terpisahkan antara proses penghasilannya (produksi) dan konsumsinya atau inseparability.
Hubungan PT RBK dengan pelanggan yang menggunakan jasa pemeliharaan demikian dekat karena penyerahan output jasa adalah sekaligus saat memakainya oleh pelanggan. Pelanggan akan merasakan dan mengalami kualitas jasa yang "dibelinya" dari waktu ke waktu dan menilainya dengan berjalannya waktu tersebut. Pelanggan tunggal ini yaitu Pertamina Unit Eksplorasi dan Produksi (UEP) II daerah Sumatera Bagian Selatan telah melakukan upaya perampingan usaha. Dalam arti berusaha untuk berada pada kegiatan utama (core business) dan menekan pihak Iuar untuk mengerjakan bidang/kegiatan diluar usaha utama tadi (outsourcing).
Pembahasan lebih mendalam dilakukan dengan mengupas pola hubungan kerjasama dan menggali permasalahan,hambatan yang terjadi. Pada akhirnya mencoba penerapan Balanced Scorecard pada PT. RBK dalam upaya pencapaian kinerja yang lebih sempurna. Baik dalam perspektif keuangan yang merupakan urat nadi kehidupan perusahaan, maupun dari perspektif lainnya yang berkaitan erat dengan keberhasilan perusahaan dari segi keuangan tersebut. Meliputi perspektif pelanggan dengan segala kebutuhan, keinginan dan tuntutan demi pemenuhan kepuasannya sebagai pemilik unit-unit peralatan yang dipelihara oleh perusahaan. Kaitannya dengan proses internal bisnis perusahaan untuk menunjang upaya menghasilkan mutu yang tinggi dan memuaskan sekaligus ditunjang unsur sumber daya manusianya.
Pada akhir pembahasan akan diuraikan kesimpulan dan sekaligus saran khususnya penerapan Balanced Scorecards dengan tolok ukur yang dianggap applicable dan usulan lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T1542
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Rubianti
"Dalam menghadapi AFT A ( Asean F'ree Trade Area ), perusahaan dalam negeri akan menghadapi persaingan dengan masuknya produk yang dihasilkan perusahaan luar negeri. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan-perusahaan dalam negeri mulai kekurangan daya saingnya. PT. X adalah perusahaan manufaktur yang berada pada tahap bertahan dan bergerak dibidang min yak goreng, mentega, dan shortening perlu mengantisipasi kondisi dan perubahan yang terjadi dengan menerapkan strategi yang tepat agar dapat terus bertahan dalam era persaingan.
Kondisi perekonomian yang tidak mendukung saat ini khususnya perusahaan yang menggunakan bahan baku minyak kelapa sawit ( CPO ). Naiknya harga kelapa sawit membuat perusahaan kesulitan untuk menetapkan harga jual produknya. Produknya yang selama ini sudah premium bila dinaikkan lagi, akan berdampak berpindahnya pelanggan ke pesaing dalam atau luar negeri.
Kondisi ekonomi saat ini tidak mendukung bagi PT. X yang selama ini meraih keuntungan besar saat dollar melemah, karena sebagian produknya diekspor ke manca negara. Saat dollar menguat dan ditambah ekspor berkurang, maka PT. X mulai mengalami pengurangan pendapatannya, untuk itu PT. X berusaha untuk menetapkan strategi baru sesuai dengan kondisi saat ini. Selama ini PT. X melakukan pengendalian dengan menggunakan budget. PT. X berusaha untuk menerapkan sistem manajemen yang menjamin konsistensi manajemen yakni dengan ISO 9001-2000. Untuk membantu mengukur kinerja pemsahaan agar tetap konsisten sehingga mendapatkan ISO 9001-2000, maka pihak manajemen memutuskan untuk menerapkan Balanced Scorecard.
Balanced scorecard menterjemahkan misi dan strategi -organisasi ke dalam pengukuran performance yang dilihat dari perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal, serta pembelajaran dan pengembangan. Penerapan balanced scorecard akan memberikan kerangka pengukuran kinerja yang komprehensif dan seimbang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T10765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Markiz Yudiawan
"Kepuasan pelanggan adalah tujuan akhir dari pekerjaan proyek selain tercapainya keuntungan (Profit) dan ketepatan waktu. Kepuasaan pelanggan akan menjadi sarana promosi yang sangat efektif yang akan berpengaruh positif bagi kinerja marketing suatu perusahaan jasa konstruksi yang pada akhirnya dapat meningkatkan revenue dari perusahaan.
PT. Mega Persada Indonesia sebagai kontraktor mekanikal dan elektrikal menerapkan Standard Operation Procedure (SOP) yang penerapannya mendapatkan akuntabilitas dari direksi perusahaan dan wajib dijalankan oleh seluruh karyawan. Semua proses pekerjaan melalui tahapan gugus kendali mutu sehingga mengurangi pekerjaan bongkar pasang yang dapat berakibat ketidakpuasan pelanggan.
Penulisan Tesis ini menggunakan analisis kualitatif berdasarkan kuisoner dari pengguna jasa konstruksi sehubungan dengan kepuasan pelanggan dikaitkan dengan penerapan Total quality management dan analisis kuantitatif peningkatan jumlah dan besarnya proyek sejak sebelum ditetapkannya SOP dan sesudah diterapkannya SOP.
Pengujian data kuisoiner menggunakan metodologi sistem Balance scorecard dan analisis kuantitatif mengenai data revenue perusahaan dan kinerja financial sebelum penerapan dan setelah penerapan SOPmenggunakan data intern PT. Mega Persada Indonesia.
Hasil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh antara Kepuasan Pelanggan dan Total Quality Manajemen dalam meningkatkan pendapatan perusahaan, karena dari 4 perspektif scorecard melampaui target scorecard perusahaan, maka kesimpulannya adalah adanya kesinambungan dari seluruh perspektif tersebut.

Client satisfaction is a goal of the project final completion beside profitability and on time schedule. Client satisfaction become an efective promotion which is improving marketing performance of the company.
PT Mega Persada indonesia is mechanical and electrical contractor which has been implemented their own standard operation procedure (SOP), SOP has an accountability from board of director and it should be done by all of employees. All working process must follow the total quality management procedure to reduce repeating works and to preventing client unsatisfaction.
Metodologys are using qualitative analisys by questionaire from the client due to to clien satisfaction related to implementation of the Total Quality Management and quantitative analysis to analyze increasing. Company’s revenue when SOP has not been implemented and after it has been implemented.
Analysis of questionaire data using balance scorecard method, and analysis of quantitative of the company’s revenue and financial performance by using internal data of PT. Mega Persada Indonesia before SOP has been implemented and after SOP has been implemented.
The result of this research there is affect of client satisfaction and Total Quality Management to increasing the revenue of PT. Mega Persada Indonesia, because of all of 4 perspective scorecard are above the target scorecard. So the conclusion is all perspective are balance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T40745
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lukas Damuti
"Perkembangan industri fashion lokal yang terus berkembang menghasilkan berbagai macam item fashion sekaligus persaingan di antara para pelaku bisnis fashion. Selain bersaing dengan sesama brand fashion lokal, pelaku bisnis harus bersaing dengan brand luar. Hal ini tentu membuat persaingan bisnis di industri fashion menjadi semakin ketat. Untuk menghadapi persaingan, kinerja menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Kinerja pada perusahaan dapat diketahui melalui pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja perusahaan dilakukan supaya perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap kinerjanya dan melakukan rencana yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan metode performance prism, economic value added (EVA), BCG Matrix, balanced scorecard dan pengukuran kinerja lainnya. Namun, salah satu metode yang dapat mengukur kinerja dari sisi finansial dan nonfinansial adalah metode balanced scorecard. Balanced scorecard merupakan metode untuk mengukur kinerja dengan berisi serangkaian ukuran untuk memfasilitasi persepsi perusahaan mengenai kinerjanya secara keseluruhan. PT Bersinar Terang Group merupakan pelaku bisnis fashion lokal yang sedang bersaing di industri fashion lokal. Sehingga, PT Bersinar Terang Group perlu melakukan pengukuran kinerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja PT Bersinar Terang Group yang dianalisis dengan metode balanced scorecard. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Bersinar Terang Group memiliki kinerja yang baik berdasarkan analisis kinerja dengan menggunakan metode balanced scorecard.

The development of the local fashion industry that continues to grow produces a variety of fashion items as well as competition among fashion business people. In addition to competing with fellow local fashion brands, business people must contend with outside brands. This certainly makes business competition in the fashion industry even more intense. To face the competition, performance is a factor that needs to be considered by the company. Performance in the company can be known through performance measurement. Measurement of company performance is carried out so that the company can evaluate its performance and carry out plans to be achieved in the future. Performance measurement can be done using performance prism, economic value added (EVA), BCG Matrix, balanced scorecard, and other performance measurement methods. However, one of the methods that can measure performance from the financial and nonfinancial sides is the balanced scorecard method. A balanced scorecard measures performance by containing a series of measures to facilitate a company's perception of its overall performance. PT Bersinar Terang Group is a local fashion business player that is competing in the local fashion industry. Thus, PT Bersinar Terang Group needs to measure performance. This study aims to determine the performance of PT Bersinar Terang Group, which is analyzed using the balanced scorecard method. This research method uses a quantitative approach. The results showed that PT Bersinar Terang Group had a good performance based on performance analysis using the balanced scorecard method."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Umary
"Dalam lingkungan yang terus berubah, manajemen perusahaan perlu mendesain, memasang dan mengoperasikan sistem perumusan strategi, sistem perencanaan strategik, dan sistem penyusunan program untuk memotivasi seluruh personel perusahaan dalam mencari dan merumuskan langkah-langkah strategik untuk membangun masa depan perusahaan mereka. Perusahaan yang memiliki kemampuan untuk melipatgandakan kinerja akan mampu bertahan dan tumbuh dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Perjalanan menuju masa depan yang lebih kompetitif, padat teknologi, dan ditentukan oleh kapabilitas tidak dapat dicapai semata-mata melalui pemantauan dan pengendalian berbagai ukuran kinerja masa lalu.
Kelemahan utama yang sering muncul dalam sistem manajemen yang digunakan adalah tidak adanya sinkronisasi dari setiap lini usaha dan hanya bersifat reaktif terhadap pesaing. Terkadang perusahaan mengabaikan visi dan misi yang sudah dibangun hanya untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek dan tidak membangun fundamental untuk bersaing di masa yang akan datang. Untuk mengatasi kelemahan tersebut diusulkan penerapan konsep Balanced Scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT. Pertamina (Persero) menghasilkan kenyataan bahwa perusahaan tersebut belum menerapkan Balanced scorecard dalam melakukan pengukuran kinerjanya. Penelitian ini dilakukan bertujuan membantu PT. Pertamina (Persero) untuk meningktakan sistem pengukuran kinerja manajemen yang telah diterapkan saat ini. Dengan Strategy Map dan Balancaed Scorecard yang telah dirancang diharapkan dapat diterapkan di Pertamina sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25775
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>