Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125887 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Aisyah Ismail
"Kinerja rumah sakit menggambarkan upaya peningkatan mutu pelayanan. Penelitian ini mengkaji dampak setelah setahun implementasi Sertifikasi Rumah Sakit Syariah terhadap kinerja rumah sakit di RSI Sultan Agung Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah metode campuran kuantitatif dan kualitatif, menggunakan indikator dari Performance Assessment Tools for Quality Improvements in Hospitals (PATH). Data setelah setahun implementasi dibandingkan dengan data sebelum implementasi.
Hasil penelitian mendapati adanya peningkatan dalam 10 dari 14 indikator yang diteliti, semuanya terkait aspek efisiensi, perhatian terhadap karyawan dan fokus terhadap pasien. Kinerja rumah sakit ditingkatkan dengan cara membentuk budaya kerja mutu di kalangan karyawan rumah sakit melalui penerapan nilai-nilai syariah yang terkandung di dalamnya.

This paper studies the impact of Shariah Hospital Certification on hospital performance in RSI Sultan Agung after one year of implementation. Mixed method of quantitative and qualitative techniques are used, using indicators from Performance Assessment Tools for Quality Improvements in Hospitals (PATH). Data obtained after one year of implementation are compared to the data before the implementation.
Findings from the research reveals significant improvements in 10 out of 14 indicators. Positive impacts are observed in indicators related to efficiency, employee focus and patient centeredness. Hospital performance are improved by means of establishing quality work culture among employees through implementation of shariah values.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janur Fadhilah
"Tanggung jawab hukum rumah sakit selalu menjadi topik menarik untuk diperbincangkan, khususnya mengenai tanggung jawab hukum rumah sakit terkait sengketa medis. Rumusannya yang terdapat dalam Pasal 46 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit masih dianggap umum sehingga berpotensi menimbulkan salah penafsiran. Adapun penelitian ini berusaha untuk membahas dan menganalisis mengenai penerapan tanggung jawab hukum di rumah sakit syariah dengan melakukan studi di RSI Sultan Agung Semarang sebagai rumah sakit syariah pertama di Indonesia.
Bentuk penelitian ini adalah yuridis normatif yang mana akan banyak mengacu pada norma hukum yang berasal dari peraturan perundang-undangan dan bahan bacaan terkait rumah sakit, dokter dan pasien. Selain itu sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang akan menggambarkan tanggung jawab hukum rumah sakit syariah terhadap dokter dan pasien, yang kemudian akan ditinjau berdasarkan hukum kesehatan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan RSI Sultan Agung sudah cukup baik menerapkan tanggung jawab hukumnya terhadap dokter dan pasien, namun masih ada satu hal yang tidak sesuai karena masih dimungkinkan terlibatnya dokter dalam gugatan ganti rugi dari pasien. Oleh karena itu Peneliti memberikan saran agar RSI Sultan Agung menyesuaikan bentuk pertanggungjawaban hukumnya sesuai ketentuan yang ada, dan juga akan lebih baik jika RSI Sultan Agung menerapkan hak regres dan mewajibkan setiap dokternya ikut program asuransi risiko.

Hospital legal responsibility has always been an interesting topic to be discussed, especially regarding hospital legal responsibilities related to medical dispute. Its regulation that is contained in Article 46 of Law No. 44/2009 concering to Hospital is still considered too general, so that it has the potential causing misinterpretation. This research seeks to discuss and analyze how the application of legal responsibilities in sharia hospital by studies at RSI Sultan Agung Semarang as the First Sharia Hospital in Indonesia.
The form of this research is normative juridical which will mostly refer to legal norms derived from legislation and reading materials related to hospitals, doctors and patients, in additio this research also used descriptive type of typology to describe the legal responsibilities of sharia hospital towards doctors and patients and then its will be reviewed by health law.
The results of this study indicate that RSI Sultan Agung is quite good at implementing its legal responsibilities, but there is still one thing not appropriate because it is still possible for doctors to be involved in compensation claims from patients lawsuit. Therefore, the researcher gives suggestions that RSI Sultan Agung must adjustthe regulation, and it would be better if RSI Sultan Agung applies Hak Regres and requireseach doctor to take part in risk insurance program.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luluk Ernawati
"Maqashid syariah adalah konsep mengenal, memahami serta memetik hikmah yang terkandung dalam Alqur’an dan Alhadist  yang diturunkan Allah SWT kepada umat manusia agar manusia selalu berada dijalanNYA. Pelaksanaan maqhasid syariah dalam pelayanan kesehatan dapat dilihat dari kepatuhan kepada hukum-hukum islam dalam tata kelola Rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya. Rumah sakit islam sultan agung telah melaksanakan prinsip maqhasid syariah dalam setiap aktifitas sejak ditetapkan menjadi Rumah sakit syariah tahun 2016. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan Standar pelayanan minimal Rumah sakit syariah dan Indikator mutu wajib syariah terhadap pelaksanaan maqhasid syariah di Rumah sakit Islam Sultan Agung Semarang. Desain penelitian ini menggunakan mixed methods dengan pendekatan studi secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis data secara univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara standar pelayanan minimal rumah sakit syariah dan indikator mutu wajib syariah dengan pelaksanaan maqhasid syariah. dan jadwal operasi menjadi faktor paling dominan terhadap pelaksanaan maqhasid syariah. Disarankan Rumah sakit perlu memantau dari segi pengetahuan pasien untuk mengetahui sejauh mana mereka paham tentang penerapan Rumah sakit syariah, meningkatkan edukasi secara maksimal oleh petugas kesehatan serta perlu menambahkan general infomed concent khusus syariah bagi pasien untuk mengetahui hak dan kewajiban pasien secara syariah.

Maqashid sharia is the concept of recognizing, understanding and reaping the wisdom contained in the Alqur'an and Alhadist that Allah SWT sent to humanity so that humans are always on their way. The implementation of maqhasid sharia in health services can be seen from adherence to Islamic laws in the management of hospitals or other health services. The great Sultan Islamic Hospital has implemented the principle of maqhasid sharia in every activity since it was established as a sharia hospital in 2016. The study was conducted to determine the extent of the relationship between the minimum service standards of Sharia Hospital and Shariah Compulsory Quality Indicators on the implementation of Islamic prayer at the Islamic Hospital Sultan Agung Semarang. The design of this study uses mixed methods with a quantitative and qualitative study approach. Data analysis in univariate, bivariate and multivariate.
The results of the study indicate that there is a relationship between the minimum service standards of sharia hospitals and mandatory sharia quality indicators with the implementation of the Islamic Shariah law. and the operating schedule is the most dominant factor in the implementation of the Maqhasid Sharia. It is recommended that the Hospital need to monitor the patient's knowledge to determine the extent to which they understand the application of sharia hospitals, to improve education optimally by health workers and to add a Shariah-specific general infomed concent to patients to know the rights and obligations of patients in sharia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52888
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rofi`i
"Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan perencanaan pulang. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel riset adalah perawat dan dokumentasi asuhan keperawatan dengan jumlah masing-masing 147dengan purposive sampling dan proporsionate sampling. Analisis riset menggunakan uji Chi Square (signifikansi 5%) dan uji regresi logistik ganda.
Hasil penelitian adalah ada hubungan antara faktor personil perencanaan pulang (p=0,01), keterlibatan dan partisipasi (p=0,021), komunikasi (p=0,008), perjanjian dan konsensus (p=007) dengan pelaksanaan perencanaan pulang. Faktor yang paling berpengaruh adalah perjanjian dan konsensus (OR=2,361). Perawat harus mampu untuk menjalin hubungan, komunikasi, membuat kesepakatan dengan pasien, keluarga, dan tim kesehatan lain.

The research aimed to identify determinant factors of discharge planning implementation. The study design was descriptive correlation with cross-sectional approach. Research sample was nurses and nursing care documentation 147 each with purposive sampling and proportional sampling. Research analysis used Chi square (5% significant) and binary logistic regression test.
The result indicated that there was relationship between personnel discharge planning (p=0,01), involvement and participation (p=0,021), communication (p=0,008), agreement and consensus (p=007) with the discharge planning implementation. The most determinant factor was the agreement and consensus. Nurses should be able to establish network; communicate; making consensus with the patient, family, and other health teams.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novin Yetiani
"Model bimbingan preceptorship dapat memaksimalkan pendidikan klinik keperawatan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, kepercayaan diri dan hubungan profesional. Motivasi dianggap sebagai faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pegawai untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja. Salah satu cara meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan meningkatkan pengetahuan perawat melalui proses bimbingan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan implementasi preceptorship dengan motivasi dan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit. Desain penelitian cross sectional dengan 56 responden diambil secara total sampling. Uji statistik menggunakan Spearman Test menunjukkan adanya hubungan bermakna antara implementasi preceptorship dengan motivasi (r= 0,540, p= 0,001,). Uji statistik Pearson Test menunjukkan ada hubungan antara implementasi preceptorship dengan kinerja (r= 0,184, p= 0,164). Rumah sakit diharapkan mempertahankan metode bimbingan yang ada dan terus melakukan evaluasi.

Model guidance preceptorship can maximize nursing clinical education to increaseknowledge skills confidence and professional relationships. Motivation is considered asfactors that influence the behavior of employees to improve knowledge and performance. One way to improve the performance of the organization is to increase the knowledge ofnurses through the process of optimal guidance. This study aimed to determine therelationship of the implementation of preceptorship with motivation and performance ofnurses in the hospital. Cross sectional study design with 56 respondents taken by totalsampling Statistical test using Spearman test showed a significant relationship between theimplementation of preceptorship with motivation r 0 540 p 0 001. Pearson Test ofstatistical test showed no relationship between the implementation of preceptorship withperformance r 0 184 p 0 164. The hospital is expected to maintain the existing methodsof guidanc and continue to evaluate Keywords Performance motivation preceptorship."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Prawira
"Teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja sehingga kegiatan dapat terselesaikan dengan cepat, tepat, akurat dan meningkatkan produktifitas kerja. Penelitian ini menganalisa implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di Rumah Sakit X dengan metode penelitian kualitatif dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Hasil penelitianmenunjukkan adanya kendala dari implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang bernama Hospit dilihat dari variabel komunikasi, sumber daya,disposisi, dan struktur organisasi. Didapatkan sistem yang out of date,kompetensi SDM yang kurang di bidang IT. Pedoman, panduan, petunjuk teknisdan SOP mengenai Hospit ini pun tidak ada. Saran untuk permasalahan diatasadalah mengganti sistem Hospit atau mengembangkan versinya menjadi yangterbaru serta pengembangan dari kompetensi SDM di bagian IT.

Information technology can improve performance so that activities can beresolved quickly, precisely, accurately and improve productivity. This studyanalyzes the implementation of Hospital Information System in Hospital X with aqualitative research method by observation, interviews, and review documents.The results showed the presence of constraints on the implementation of HospitalManagement Information System named Hospit views of variable communication,resources, disposition, and organizational structure. System is out of date, lack ofcompetence of human resources in the IT department. Guidelines, guides,technical manuals and SOP regarding this Hospit did not exist. Suggestions forthe problems is to replace the system Hospit or develop into the latest version aswell as the development of human resource competencies in IT department"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retnany Litarini
"Tesis ini menganalisis faktor SDM, faktor teknis (hardware, software, dan koneksi jaringan), faktor saluran komunikasi (proses sosialisasi-pelatihan dan pendampingan), dan faktor manajemen yang berperan dalam keberhasilan sistem informasi manajemen rumah sakit di bagian keuangan RSIJ Cempaka Putih. Tesis ini merupakan penelitian kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan kendala dari keberhasilan sistem informasi manajemen rumah sakit adalah faktor SDM tipe Laggard, faktor teknis berupa rumah sakit tidak memiliki source dari software yang digunakan dan saat awal implementasi tidak dilakukan cut-off sehingga informasi yang dihasilkan tidak valid, dan tidak adanya kebijakan manajemen dalam penghargaan dan sanksi.
Disarankan agar dilakukan evaluasi terhadap user dan rotasi SDM, menempatkan SDM dengan pendidikan S1, mengerti keuangan akutansi, menguasai Microsoft Office, dan memilki tipe early majority, dilakukan cut-off, membuat kebijakan berupa pemberian penghargaan dan sanksi, serta untuk pengembangan dengan vendor supporting system agar dilakukan pembelian source software.

This thesis analyzes the human resource factors, technical factors (hardware, software, and network connections), the factor of communication channels (the process of socialization- training and mentoring), and management factors that play a role in the success of hospital information systems management in the financial section of RSIJ Cempaka Putih. This method used is qualitative research.
The results showed the constraints for a successful hospital management information system are human resource factor with Laggard type, technical factors in the form of hospitals do not have the source of the software used and the cut-off is not done when initial implementation so that the resulting information is invalid, and the absence management policies in the rewards and punishments.
It is recommended that an evaluation of the user and the rotation of human resources is done, placing human resource with undergraduate degree, understands financial accounting, masters Microsoft Office, and has an early majority type, made the cut-off, make policy in the form of rewards and punishments, and for development in order to contract with the vendor, including the purchase source software."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T29984
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Dwi Susanti
"Rumah sakit (RS) Syariah adalah RS yang melaksanakan semua aktivitas, baik pelayanan pasien maupun pengelolaan manajemennya berdasarkan pada prinsip-prinsip Maqashid Al-Syari’ah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indikator mutu dan standar pelayanan minimal RS Syariah terhadap kinerja pelayanan Medical Check-Up (MCU) di RS YARSI Jakarta. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed methods research) secara cross-sectional. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kepatuhan petugas melakukan identifikasi pasien, kepatuhan petugas melaksanakan cuci tangan 6 langkah 5 momen, hijab (kerudung, baju pasien, atau kain) untuk pasien, pemasangan EKG sesuai gender, mengingatkan waktu salat ke pasien, dan gharar (ketidakpastian) mempunyai hubungan terhadap kinerja pelayanan MCU setelah sertifikasi Syariah di RS YARSI Jakarta berupa memperpanjang waktu pelayanan MCU, mencegah terjadinya infeksi kepada pasien MCU, tercegah dari kontaminasi, mengurangi keraguan dalam tindakan, tepat waktu, dan tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Disarankan kepada RS YARSI Jakarta, khususnya di instalasi MCU agar alur pelayanan pasien MCU diikuti oleh seluruh petugas MCU, dilakukan pengarahan secara berkala untuk keseragaman pelayanan MCU, dan pemberian rewards/punishments kepada petugas MCU.

Sharia hospital is a hospital that carries out all activities, both patient care and management based on the principles of Maqashid Al-Shari'ah. This study aims to determine the relationship between quality indicators and minimum service standards of Sharia Hospital on the performance of Medical Check-Up (MCU) services at YARSI Hospital Jakarta. The design used in this research is a mixed methods research in a cross-sectional way. From the results of the study, it was found that the compliance of officers in identifying patients, compliance by officers in washing hands 6 steps 5 moments, hijab (veil, patient clothes, or cloth) for patients, installation of an ECG according to gender, reminding patients to pray, and gharar (uncertainty) had a relationship with the performance of MCU services after Sharia certification at YARSI Hospital Jakarta in the form of extending MCU service time, preventing infection to MCU patients, preventing contamination, reducing doubts in action, being on time, and no parties feeling aggrieved. It is recommended to YARSI Hospital Jakarta, especially at the MCU installation so that the flow of MCU patient care is followed by all MCU officers, regular briefings for uniformity of MCU services, and giving rewards/punishments to MCU officers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusbandi
"Peningkatan mutu manajemen sumberdaya manusia di rumah sakit antara lain dititikberatkan pada peningkatan kinerja karyawan rumah sakit. Dalam hal ini menjadi penting untuk meningkatkan kinerja perawat, karena jumlah perawat mencapai 50 - 60% dari seluruh sumber daya manusia di Rumah sakit, dan berhubungan langsung dengan pasien secara terus-menerus sepanjang hari. Oleh karena itu pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan jelas mempunyai kontribusi yang sangat menentukan mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji hubungan antara iklim organisasi dan kinerja perawat di rumah sakit Islam Jakarta Timur.
Penelitian dirancang dengan memakai metode survei dengan pendekatan korelasional dan data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Jakarta Timur dengan memakai sampel sebanyak 60 orang perawat. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner berskala (Skala Likert) yang dikalibrasi dengan memakai uji validitas butir dan perhitungan koefisien reliabilitas. Validitas butir dihitung dengan memakai koefisien korelasi butir dari Pearson dan reliabilitas dihitung dengan memakai rumus dari Alpha Cronbach. Sedangkan persyaratan analisis data diuji dengan normalitas populasi (uji Kolmogorov-srnirnov) dan pengujian homogenitas varians populasi (statistik Levene).
Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut:
Pertama, penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara iklim Organisasi dan Kinerja Perawat yang bermakna bahwa makin baik iklim organisasi di rumah sakit, makin baik kinerja perawatnya. Hubungan ini dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Y = 39,88 + 0,485 X. Artinya setiap kenaikan 1 skor iklim organisasi akan dapat meningkatkan kinerja perawat sebesar 0,485. Kedua, koefisien korelasi sederhana antara kedua variabel tersebut ry = 0,67 dan koefisien determinasi r2 = 0,45, arlinyn variasi kinerja perawat yang dapat dijelaskan oleh iklim organisasi sebesar 45 %. Implikasi hasil penelitian tersebut adalah kinerja perawat dapat ditingkatkan melalui upaya memanfaatkan iklim organisasi.

The increasing of quality of the hospital human resources management emphasize to the increasing of hospital staff performance. In this case, its important increasing the nurse performance, as well as the large number of nurse, about 50-60 % of the entirely of human resources of the hospital, and they have a direct contact with the patient whole day. Nursing service as the part of the integral health service has a certain contribution to the hospital quality service.
The purpose of this study is to investigate the relationship of organizational climate and job performance among nurses in Jakarta Timur Islamic Hospital (JTIH). The study is designed to be conducted using survey method with co relational approach and the obtained data are analyzed by means of descriptive and inferential statistics. It is based at Jakarta Timur Islamic Hospital, including a sample of 60 nurses. The study data to be collected are obtained by scaled questionnaire (using the Likert scale), which has been calibrated in product moment correlation by Pearson and reliability is assessed by Alpha Cronbach. The conditions for analysis are assessed by population normality test (Kolmogorov-Smirnov test) and homogeneity of population variance test (Levene statistics).
The results are as follow: First, a positive relationships is found between organizational climate (X) and job performance (Y), to be expressed in regression equation of Y = 39,88 + 0,485 X. Second, simple coefficient correlation of ry = 0,67. and coefficient determination of r2 = 0,45 all of them are statistically significant. These result give a suggestion that nurse's job performance can be increased by utilizing organizational climate.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T3366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Nugroho
"Rumah sakit wajib melakukan akreditasi rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit yang berkesinambungan. Masing-masing rumah sakit baik dari rumah sakit publik ataupun privat berbeda dalam pengelolaan peningkatan mutu rumah sakit yang berkesinambungan. Tujuan dari penelitian ini mendapatkan gambaran dampak akreditasi terhadap mutu rumah sakit dan peningkatan mutu berkesinambungan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji statistik dan penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah. Hasil penelitian RSIA Kartini dan RS Budi Kemuliaan dengan uji statistik tidak ada perbedaan rata-rata indikator mutu sebelum dan sesudah akreditasi. Hasil wawancara ketiga rumah sakit bahwa akreditasi memberikan dampak positif terhadap peningkatan mutu rumah sakit. Berdasarkan dari analisis grafik nilai rata-rata indikator mutu menunjukan RSIA Kartini mengalami peningkatan sebelum akreditasi dan penurunan setelah akreditasi. Sedangkan RS Budi Kemuliaan mengalami peningkatan sebelum akreditasi dan mengalami stagnasi bahkan penurunan setelah akreditasi. Secara keseluruhan akreditasi rumah sakit memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan mutu rumah sakit. Akan tetapi hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kepemimpinan, biaya dan manusia.

Hospitals are obliged to hospitals accreditation to improve the quality of continuous hospital services. Each hospital from public or private hospitals differs in the management of continuous quality improvement of hospitals. The purpose of this research is to get an overview of the impact of accreditation on hospital quality and continuous quality improvement. This research is quantitative and qualitative research. Quantitative research using statistical tests and qualitative research with in-depth interviews and focus group discussions. The results of Kartini Mother and Children Hospital, Budi Kemuliaan Hospital with statistical tests showed no difference in average quality indicators before and after accreditation. The results of the interviews of the three hospitals that accreditation has a positive impact on improving the quality of hospitals. Based on the analysis of the average value of quality indicators, Kartini Mother and Children Hospital improved before accreditation and decreased after accreditation. While Budi Kemuliaan Hospital experienced an increase before accreditation and stagnated even decreased after accreditation. Overall hospital accreditation has a positive impact on improving the quality of hospitals. However, this is influenced by several factors such as leadership, cost and human beings."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>