Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105143 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Yuliyanti
"ABSTRAK
Latar belakang dari penelitian ini adalah asumsi bahwa pasien operasi cito sangat banyak sehingga waktu tunggu di kamar operasi cito tidak sesuai dengan SOP. Penelitian bertujuan untuk mengetahui utilisasi kamar operasi cito serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode telaah dokumen dan kualitatif dengan wawancara. Pasien operasi cito memiliki tren yang menurun dari tahun 2014 sampai 2016. Rata-rata waktu tunggu tidak melebihi standar (≤120 menit), yaitu sebesar 112 menit. Utilisasi di kamar tersebut sebesar 26%. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi utilisasi kamar operasi, yaitu waktu tunggu (p-value=0,02) dan diagnosis cito (p-value=0,024). Utilisasi kamar operasi cito belum optimal.

ABSTRACT
The background of this study is an assumption that Fatmawati Hospital has so many emergency surgery patients that the waiting time in emergency operating room is not in accordance with the hospital‟s standard. The study aims to determine emergency operating room utilization and the factors that influence it. This study uses a quantitative approach with document review method, and a qualitative one using interview. The trend of emergency surgery patients declined from 2014 to 2016. The average waiting time (August-October 2016) didn‟t exceed the standard (≤120 minutes), amounting to 112 minutes. Utilization in the room was 26%. There are two factors affecting operating room utilization, namely waiting time (p-value=0,02) and emergency diagnosis (p-value=0,024). Utilization in the room was not yet optimal."
2017
S66489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ngakan Gde Wahyu Mahatma Putra
"ABSTRAK
Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya waktu tunggu antrian pasien OK yang cukup lama hingga 21 hari dan angka utilisasi beberapa ruangan OK yang masih di bawah standar utilisasi. Waktu tunggu antrian OK yang lama dan angka utilisasi yang belum optimal salah satunya disebabkan oleh metode penjadwalan operasi yang belum akurat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui utilisasi ruangan OK IBS dan mengetahui hubungannya dengan akurasi waktu mulai operasi, jumlah operasi, dan jenis operasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode telaah dokumen. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan metode Spearman. Berdasarkan 320 data sampel yang diteliti diperoleh rata-rata utilisasi ruangan OK IBS pada bulan Januari-Maret 2018 adalah 53,36%. Total pemakaian ruangan OK adalah 555 jam 24 menit. Terdapat dua faktor yang berhubungan dengan utilisasi kamar operasi yaitu akurasi waktu mulai operasi (p-value=0,012) dan jumlah operasi (p-value=0,015) dengan hubungan positif. Sedangkan jenis operasi (p-value = 0.373) tidak memiliki hubungan dengan utilisasi kamar operasi. Faktor lain yang mempengaruhi utilisasi kamar operasi adalah hari efektif jam buka ruangan OK setiap bulannya.

ABSTRACT
The background of this research is the high number of OK patients queue and delayed operation schedule due to the high utilization rate in the OK room in Central Surgery Installation Sanglah General Hospital. The study aims to find out the utilization of OK IBS room and to know its relation to the accuracy of the starting time of operation, the number of operation, and the type of operation. This research uses quantitative approach with document review method. The correlation test is done by using Spearman method. Based on the 320 sampled data obtained, the average utilization of OK IBS room in January-March 2018 is 53.36%. The total usage of OK room is 555 hours 24 minutes. There are two factors related to operating room utilization that is accuracy of starting time of operation (p-value = 0,012) and number of operation (p-value = 0,015) with positive relation. While the type of operation (p-value = 0.373) has no relationship with operating room utilization. Another factor affecting operating room utilization is the effective day open room hours OK in every month."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Suryati
"Dengan adanya kemajuan IPTEK khususnya dibidang Kedokteran menyebabkan pengobatan melalui pembedahan menjadi berkembang spesialistik dan mahal, selain itu demand masyarakat terhadap tindakan pembedahan juga meningkat. Pada dasawarsa terakhir, dinegara maju dan berkembang ada kecenderungan penghematan dalam bidang pelayanan kesehatan utamanya rumah sakit, sehingga timbul gagasan untuk mengadakan sentralisasi unit-unit tertentu terutama unit sebagai cost centre diantaranya adalah kamar bedah. Hal tersebut diatas juga banyak mengundang penelitian tentang utilisasi dan efektifitas kamar bedah. Rendahnya utilisasi kamar bedah oleh beberapa ahli dikatakan merendahkan citra profesi kedokteran dan para administrator Rumah Sakit.
Instalasi Bedah Sentral RSUP Fatmawati terdiri dari 6 kamar bedah yang seluruhnya melayani tindakan pembedahan elektif. Dari hasil pengamatan, utilisasi kamar bedah perhari / kamar sebesar 174 menit ( 43% dari kapasitas waktu yang tersedia ). Rata-rata kegiatan pembedahan dimulai pukul 08:00 - 09:00, ada nilai ekstrim yang menunjukan kegiatan pembedahan dimulai pukul 07:00 dan pukul 11:00. Beberapa kamar bedah diketahui tidak terpakai.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan utilisasi kamar bedah dengan optimalisasi waktu kerja di Instalasi Bedah Sentral RSUP Fatmawati yang didapat dengan metoda simulasi. Model penelitian ini adalah penelitian operasional dengan analisis deskriptif dan pendekatan retrospektif. Populasi pada penelitian ini adalah jumlah kasus bedah elektif di IBS RSUP Fatmawati, sampel penelitian diambil dari data sekunder selama 6 bulan pada 5 Satuan Medik Fungsional dengan jumlah kasus bedah elektif terbesar dan mempunyai catatan perencanaan pembedahan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui rata-rata utilisasi kamar bedah/minggu sebesar 658 menit(36.26%). Waktu kerja IBS yang efektif rata-rata 1507 menit/minggu, hal ini dapat meningkatkan utilisasi rata-rata 30.38 % dari yang dicapai saat ini. Diperkirakan dibutuhkan 76 tempat tidur untuk pasien bedah elektif.
Dari hasil simulasi, waktu kerja IBS yang optimal yaitu: 5 hari kerja (2x405 menit + 3x195 menit) dan 4 hari kerja (3x405 menit + 1x195 menit).Dengan optimalisasi waktu kerja di IBS, diharapkan produktifitas tenaga kerja tinggi dan adanya efisiensi terhadap sumber daya terutama waktu.
Saran yang dikemukakan adalah, dalam menerapkan alternatif optimalisasi waktu kerja, perlu ditunjang dengan perencanaan jadual pembedahan yang sesuai dengan waktu tindakan masing-masing jenis tindakan bedah elektif. Untuk mengetahui optimalisasi jadual perencanaan pasien bedah elektif perlu penelitian lebih lanjut tentang model pelayanan yang sesuai untuk kamar bedah di IBS RSUP Fatmawati.

Recent developments in medical science and technology have led to specialties and expensive treatment in surgical cases. Many expectation of surgery also made contributions. The last decade, there was much pressure in hospital to do cost containment. The idea was to centralize some cost centers, one of them is Operating Room. The idea made some questions about utilization and effectivity of operating room. The low utilization of operating room was humiliating the image of medical professions including hospital administrator.
Central surgery installation in Fatmawati General Hospital consist 6 operating room which service the elective surgery. The utilizations of its operating room 174 minutes per room per day (43 % from optimal capacity ). Usually surgery starts among 08:00 - 09:00 a.m. Sometimes at 07:00 or 11:00 a.m. And some operating room were not used.
The object of this research is to optimalize the utilization of operating room in central surgery installation with working time minimalization using simulation method. This research was operation research with descriptive analysis and retrospective perspective. The population are total cases of elective surgery in central surgery instalation at Fatmawati general hospital, the samples were taken from 5 medical function units that have the more cases and surgical planning in 6 months.
The result average utilization of operating room is 658 minutes per week (36.26 %) . The effective time is 1507 minutes per week. This, could increase average utilization as many as 30.28 %.The needed of total beds for elective patients are 76 beds.
The result of simulation, optimal working time are 5 days (2x405 minutes + 3x195 minutes ) and 4 work days ( 3x405 minutes + 1x195 minutes ). The optimalization of working time could improve the productivity and effectivity, mainly time.
For implementing this alternative optimalization, the schedule of surgery has to be prepared effectively depends of type of surgery. Needed further research to optimalize scheduling time, in central surgery installation Fatmawati general hospital.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Umi Sa Adah
"ABSTRACT
Infeksi luka operasi merupakan infeksi yang terjadi 30 hari pasca operasi. Angka kejadian ILO di RSUP Fatmawati dari tahun 2014-2016 mengalami peningkatan dari 0,74 menjadi 1,24. Tahun 2016 0,3 dari total angka kejadian ILO berasal dari pasien kebidanan dan kandungan. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan upaya perbaikan pencegahan kejadian infeksi luka operasi sehingga diharapkan dapat mengurangi kejadian infeksi luka operasi di RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan jenis penelitian operasional yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan adalah telaah data sekunder, wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ILO masih terjadi di RSUP Fatmawati walaupun rumah sakit sudah mempunyai SOP terkait ILO untuk melakukan pencegahan dan pengendalian ILO, karena ILO bisa terjadi dari sisi kondisi pasien dan sistem pelayanan rumah sakit. Maka dari itu diperlukan kerjasama dan komitmen antar seluruh pihak yang berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian ILO, yakni Instalasi Rawat Inap Teratai, Instalasi Bedah Sentral, KPPI dan Komite Mutu serta diperlukan penelitian lanjutan untuk membahas faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

ABSTRACT
Surgical site infections is infection that occurs within 30 days after the operation. The incidence rate of SSI at RSUP Fatmawati has increased from 0.74 to 1.24 in 2014 2016. In 2016, there is 0.3 of total incidence SSI that came obstetric and gynaecological patients. The aim of this study is formulate improved preventive incidence of SSIs so that can reduce incidence of SSIs at RSUP Fatmawati. This research is an operational research, which use quantitative and qualitative approach. The method are secondary data review, observation, interviews, and documents review. The results showed that there is still incidence of SSIs at RSUP Fatmawati despite having Standard Operating Procedure SOP for prevention and controlling of SSIs, because SSIs caused of patients condition and hospital service system. Therefore it is necessary to do cooperation and commitment among people concerned in prevention and controlling of SSIs, i.e., Central Surgical Installation and Teratai rsquo s Inpatient Installation, IPCN, and Quality Committe, and further research is needed to discuss other factors not used in this study."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thiffa Allia Pangestu
"ABSTRAK
RSUP Fatmawati memiliki penugasan bagi dokter spesialis untuk melakukan tugas jaga di luar jam kerja yang disebut sebagai dokter on site. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus bedah cito on site yang tidak dihadiri oleh dokter operator on site yang berkewajiban. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara kehadiran dokter operator on site dengan response time operasi di OK Cito RSUP Fatmawati Tahun 2017. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan 1087 data sekunder kasus bedah cito on site pada Bulan Oktober 2016 ndash; Oktober 2017. Dalam periode satu tahun, 73 kasus bedah cito on site tidak dihadiri oleh dokter operator yang berkewajiban. Namun, rerata response time operasi pada periode tersebut masih mencapai target yaitu 90 menit 0,005. Dari hasil temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa rumah sakit perlu melakukan perbaikan pada peraturan yang berkaitan dengan kehadiran maupun tata kerja dokter operator on site.

ABSTRACT
RSUP Fatmawati specialist doctors have a duty on the after working hours called as doctor on site. Due to many of cito on site surgical cases which are not attended by the obligatory on site surgeon, this study was conducted to analyze the relation between the attendance of on site surgeon with the surgical response time at OK Cito RSUP Fatmawati 2017. The methods used in this research are quantitative and qualitative method with cross sectional design. The study used 1087 secondary data of cito on site surgical cases in October 2016 October 2017. In a one year period, 73 of cito on site surgical cases were not attended by an obligatory surgeon. However, the average of surgicall response time during that period still reaches the target that is 90 minutes 0,005. From the findings it can be concluded that the hospital needs to make some improvements to the regulations in relation to the attendance and work procedures of on site doctors. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Askar
"Pelayanan kamar Operasi merupakan salah satu bentuk pelayanan yang sangat mempengaruhi tampilan dan merupakan salah satu indikator pelayanan Rumah Sakit.Instalasi Kamar Bedah Rumah Sakit Otorita Batam terdiri dari empat ( 4 ) buah kamar operasi yang melayani operasi cito, dan operasi bedah elektif. Komplain dari pasien dan dari survey awal pada saat residensi di bulan September 2010 dari data buku register instalasi kamar bedah didapatkan 95,79% (205 operasi terlambat dimulai dari 214 operasi elektif yang telah dijadwalkan sebelumnya).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penyebab keterlambatan dimulainya operasi elektif di instalasi kamar bedah Rumah Sakit Otorita Batam,sehingga diharapkan menjadi masukan yang berarti bagi pihak manajemen Rumah sakit untuk mengelola Instalasi kamar bedah kedepannya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan tidak bersifat intervensi. Hasil penelitian membuktikan bahwa 68% penyebab keterlambatan dimulainya operasi disebabkan oleh terlambatnya kedatangan operator.

Operating room service is one type of services that greatly affect the appearance and is one indicator Hospital appearance. Surgery Instalation Room Batam Authority Hospital consists of four (4) operating rooms that serve Cito surgery, and elective surgery. Complaints from patients and from the initial survey at the time of residency in September 2010 from the data register book installation of the operating room founded 95.79% (205 operations performed late in starting the operation of 214 elective operations previously scheduled).
This study aims to analyze the causes of delay in the commencement of elective surgery in the operating room installation Batam Authority Hospital, which is expected to be input which means the part of hospital management to manage the Installation of the operating room in the future.The study was a descriptive research approach is qualitative and no intervention. The research proves that 68% of the causes of delay in the commencement of operations caused by the delay in the arrival of the operator.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T31668
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Supriadi
"ABSTRAK
Analisis Implementasi Kebijakan Pelayanan Instalasi BedahSentral, Terkait Pembatalan Operasi Elektif di IBS RSUPPersahabatan.Penelitian ini menganalisa pelaksanaan kebijakan pelayanan, yang menjadi faktorpenyebab pembatalan operasi elektif di IBS RSUP Persahabatan. Angkapembatalan operasi elektif merupakan parameter kualitas pelayanan bedah suaturumah sakit. Yang dimaksud pembatalan operasi elektif adalah operasi terencana,namun tidak dilaksanakan pada hari yang telah dijadwalkan. Pembatalan operasielektif di IBS RSUP Persahabatan masih di atas angka standar IBS, yangseharusnya angka pembatalan operasi IBS sama atau kurang dari le; 5 .Penelitian ini merupakan studi deskriptif analisis dengan metode kualitatif.Wawancara mendalam kepada dua belas informan dengan latar belakang jabatan,profesi, pendidikan, masa kerja dan usia yang berbeda di lingkungan RSPPersahabatan yang terkait dengan pelayanan IBS, dilaksanakan pada bulan April-Mei 2017. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor penyebab pembatalanoperasi karena sosialisasi kebijakan yang tidak adekuat, masih ada bahasakebijakan yang rancu. kapasitas ICU yang tidak memadai, Jumlah perawat IBSkurang, ada dokter bedah yang kurang komitmen. Sehingga IBS RSUPPersahabatan perlu terus memperbaharui revisi SOP dan kebijakan agar sesuaikebutuhan terkini, perlu memiliki sistim informasi online berbasis komputer yangterkait pelayanan bedah.kata kunci: Kebijakan, Pelayanan IBS, Pembatalan Operasi.

ABSTRACT
Analysis Policy Of Implementation Central Surgical InstallationServices IBS , Related To Cancellation Of Elective Surgery InIBS Persahabatan Hospital.This study, analyzes the implementation of the Service Policy, which is the factorcausing the cancellation of elective surgery in IBS RSUP Persahabatan. Thenumber of cancellations elective surgery is a parameter of the quality of surgicalservices of a hospital. The termination of elective Surgery is a planned operation,but not on a scheduled day. The cancellation of elective surgery at IBSPersahabatan Hospital is still above the IBS standard number, which should be thenumber of cancellation of IBS surgery equal to or less than le 5 . This research isa descriptive analysis study with qualitative method. In depth interviews withtwelve informants with different backgrounds of occupations, professions,education, years of service and age in the Persahabatan hospital to IBS serviceswere conducted in April May 2017. The results suggest that factors causingcancellation of operations due to socialization of policies Inadequate, there is stillan ambiguous policy language. Inadequate ICU capacity, Number of IBS nurses islacking, there are less committed surgeons. So IBS Persahabatan RSUP needs tokeep updating revision SOP and policy according to the current condition, needto have computer based online information system that connects between roomsrelated to surgical service.Keywords Policy, IBS Services, Surgery Cancellation"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Supriadi
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisa pelaksanaan kebijakan pelayanan, yang menjadi faktor
penyebab pembatalan operasi elektif di IBS RSUP Persahabatan. Angka
pembatalan operasi elektif merupakan parameter kualitas pelayanan bedah suatu
rumah sakit. Yang dimaksud pembatalan operasi elektif adalah operasi terencana,
namun tidak dilaksanakan pada hari yang telah dijadwalkan. Pembatalan operasi
elektif di IBS RSUP Persahabatan masih di atas angka standar IBS, yang
seharusnya angka pembatalan operasi IBS sama atau kurang dari ≤ 5 % .
Penelitian ini merupakan studi deskriptif analisis dengan metode kualitatif.
Wawancara mendalam kepada dua belas informan dengan latar belakang jabatan,
profesi, pendidikan, masa kerja dan usia yang berbeda di lingkungan RSP
Persahabatan yang terkait dengan pelayanan IBS, dilaksanakan pada bulan April-
Mei 2017. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor penyebab pembatalan
operasi karena sosialisasi kebijakan yang tidak adekuat, masih ada bahasa
kebijakan yang rancu. kapasitas ICU yang tidak memadai, Jumlah perawat IBS
kurang, ada dokter bedah yang kurang komitmen. Sehingga IBS RSUP
Persahabatan perlu terus memperbaharui (revisi) SOP dan kebijakan agar sesuai
kebutuhan terkini, perlu memiliki sistim informasi online berbasis komputer yang
terkait pelayanan bedah

ABSTRACT
This study, analyzes the implementation of the Service Policy, which is the factor
causing the cancellation of elective surgery in IBS RSUP Persahabatan. The
number of cancellations elective surgery is a parameter of the quality of surgical
services of a hospital. The termination of elective Surgery is a planned operation,
but not on a scheduled day. The cancellation of elective surgery at IBS
Persahabatan Hospital is still above the IBS standard number, which should be the
number of cancellation of IBS surgery equal to or less than ≤ 5%. This research is
a descriptive analysis study with qualitative method. In-depth interviews with
twelve informants with different backgrounds of occupations, professions,
education, years of service and age in the Persahabatan hospital to IBS services
were conducted in April-May 2017. The results suggest that factors causing
cancellation of operations due to socialization of policies Inadequate, there is still
an ambiguous policy language. Inadequate ICU capacity, Number of IBS nurses is
lacking, there are less committed surgeons. So IBS Persahabatan RSUP needs to
keep updating (revision) SOP and policy according to the current condition, need
to have computer based online information system that connects between rooms
related to surgical service."
2017
T49685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Anggraini
"RSUP memiliki standar Emergency Respon Time2 (ERT2) yang merupakan waktu yang dibutuhkan untuk pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito yaitu < 120 menit (2 jam), yang diharapkan dapat dicapai sebagai dasar penilaian kinerja unit IGD dan kinerja Dirut RSUP Fatmawati. Data bulan januari-juni 2015, menunjukan terjadinya keterlambatan pelayanan preoperasi cito yaitu pasien dengan Cerebrovaskuler Stroke Hemorraghic Disease (CVD SH) hingga 7 jam 28 menit. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif menggunakan pendekatan lean hospital dengan melihat alur proses tahapan preoperasi cito. Sampel berdasarkan Purposive Sampling.
Hasil penelitian dengan value assessment yang dipetakan dengan value stream mapping (VSM) menunjukkan value added activity (VA) sebesar 10%, non value added activity (NVA) sebesar 90%. Analisis waste teridentifikasi enam jenis masalah yang dikelompokkan kedalam Fishbone Diagram menjadi empat yaitu man,material, methode dan environment.
Rekomendasi perbaikan dilakukan dalam 2 tahap yaitu jangka pendek serta jangka menengah-panjang untuk mengeliminasi pemborosan (waste) dan membentuk skema future flowchart. Penelitian ini menunjukan penyebab keterlambatan berdasarkan hasil analisis kegiatan berdasarkan waktu dalam setiap tahapan.

RSUP has a standard Emergency Response Time 2 (ERT2) which is taken for patients to get emergency surgery service. The standart time is < 120 minutes (2 hours), which is expected to be achieved as a basis for performance assessment and emergency unit RSUP Fatmawati CEO's performance. Based on data in January-June 2015 shows emergency service time that patients with preoperative cerebrovascular Hemorraghic Stroke Disease (CVD SH) up to 7 hours 28 minutes. with the longest time is 9 hours 28 minutes. This research uses qualitatively using a lean approach to by observing preoperative each step of emergency process. This research uses purposive sampling methode.
Results of research with value assessment with value stream mapping (VSM) activity shows the value added (VA) by 10%, non-value added activity (NVA) by 90%. Waste analysis identifies six types which are grouped into four Fishbone Diagram such as man, material, method and environment.
Recommendations for improvements carried out in two stages: short-term and medium-long term to eliminate waste and form a flowchart futures scheme. This research shows causes of delay based on the results of the analysis of time-based activities in each phase.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Avelia Devina Calista
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Fatmawati Jakarta Selatan bertujuan untuk memahami peranan; tugas dan tanggung jawab apoteker di rumah sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi khususnya dan pelayanan kesehatan umumnya. Apoteker RSUP Fatmawati sudah melakukan pelayanan farmasi klinik dan pengelolaan perbekalan farmasi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pelayanan farmasi klinik yang belum dilakukan adalah pemantauan kadar obat dalam darah. Tugas khusus yang dilakukan berjudul Evaluasi Penggunaan Albumin pada Seorang Pasien di Intensive Care Unit ICU Bulan Agustus Tahun 2016. Tujuan dilakukannya tugas khusus ini adalah mengevaluasi penggunaan albumin pada seorang pasien ICU di RSUP Fatmawati Jakarta Selatan. Pemberian albumin pada pasien dengan diagnosa kerja sepsis berat dan Acute Respiratory Distress sudah sesuai berdasarkan indikasinya; tetapi dosis yang diberikan kurang sesuai.

Pharmacist Professional Internship at Fatmawati Central General Hospital South Jakarta aims to understand role; task; and responsibility of Pharmacist at hospital especially in accordance with applicable regulatory and ethical pharmaceutical and generally in health service. Pharmacist Fatmawati Central General Hospital has done pharmacy clinic service and management of pharmaceutical supplies according to applicable regulatory. Monitoring of drug levels in the blood hasn rsquo t done in this hospital. Title of special assignment is Evaluation of Albumin Used at a Patient in Intensive Care Unit ICU August 2016. The aim of special assignment is evaluate the albumin used at a patient in Fatmawati Central General Hospital ICU. Administration of albumin in patient with diagnosis of severe sepsis and acute respiratory distress is appropriate based on the indication; but the dose was given less appropriate.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>