Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122471 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mariska Robiyanti
"Penelitian ini membahas tentang keselamatan pasien pada pasien yang direstrain di HCU Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati Tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis mengenai Implementasi Patien Safety pada Pasien Restrain di HCU Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan penelitian Operational Research yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUP Fatmawati telah memiliki prosedur mengenai restrain dan keselamatan pasien. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat lubang pada lapisan kedua akibat tidak dilakukannya supervisi, lapisan ketiga akibat belum semua perawat mengikuti pelatihan, lapisan keempat akibat belum dipatuhinya prosedur restrain dan keselamatan pasien. Pada teori Swiss Cheese disebutkan bahwa lubang yang terletak pada satu garis lurus dapat mengakibatkan kejadian tidak diinginkan yang membahayakan patient safety pada pasien yang direstrain di HCU Rawat Inap Teratai 2016.

This study discusses about Patient Safety in restraint patients at Teratai?s Inpatient Care of RSUP Fatmawati in 2016. The aim of this study is to get the results of implementation analysis of Patient Safety in restraint patients. This research is an Operational Research, which use quantitative and qualitative approach. The method are observation, interviews, and documents review.
The results showed that the RSUP Fatmawati has procedures regarding restrain and patient safety. The results also show there is a hole in the second layer of not doing supervision, the third layer as a result, not all nurse training, a fourth layer due to non-compliance with procedures restrain and patient safety. Swiss Cheese theory mentioned that the holes are located on one straight line. It can lead to adverse events that endanger patient safety in the restraint patients at the Teratai?s Inpatient Care of RSUP Fatmawati 2016.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muryhardining Taserina
"Budaya keselamatan pasien menjadi isu penting dalam peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan pasien, serta pengurangan beban cost rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran budaya keselamatan pasien di kalangan perawat rawat inap RS Trimitra. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen rumah sakit milik AHRQ dan penelitian kualitatif menggunakan instumen observasi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 budaya kategori kuat (supervisor, kerjasama, komunikasi, handsoff dan transisi), 4 budaya kategori sedang (organizational learning, respon non-punitive terhadap kesalahan, staffing, persepsi perawat terkait keselamatan pasien) dan 1 budaya lemah (frekuensi pelaporan insiden). Perilaku perawat yang diamati (ketepatan identifikasi pasien, ketepatan prosedur pemberian obat, dan pencegahan infeksi) menunjukkan sebagian besar perilaku tidak sesuai SPO/standar lain yang berlaku. Berdasarkan teori swiss cheese model, hal ini diakibatkan masih ada celah pada setiap layer pertahanan keselamatan pasien, yang pada satu waktu semua pertahanan dalam kondisi lemah mengakibatkan insiden/perilaku lalai terjadi. Saran perbaikan diperlukan pada setiap dimensi budaya keselamatan pasien.

Patient safety culture is an important issue in improving quality of care and patient satisfaction, as well as a reduction in the cost burden of the hospital. The purpose of this study to get an overview of patient safety culture among inpatient-nurse in Trimitra hospital. This study use a cross-sectional with quantitative descriptive methods and qualitative research. Quantitative research using hospital's instruments by AHRQ and qualitative research using observation instrument.
The results showed there are four strong culture (supervisor, teamwork, communication, handsoff and transitions), four medium culture (organizational learning, response of non-punitive to errors, staffing, nurses' perception related to patient safety), and one weak culture (reporting frequency incident). Nurse behavior observed (the accuracy of patient identification, precision drug delivery procedures, and the prevention of infection) showed that most of the nurse behavior is not appropriate SPO/other applicable standards. Based on the theoretical swiss cheese model, this incident caused by holes on each layer defenses, which at one time, all the defenses in weak condition. Suggested improvements needed in every dimension of patient safety culture.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ice Hendriani
"No blaming culture merupakan bagian dari budaya keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan no blaming culture dengan pelaksanaan keselamatan pasien oleh perawat di instalasi rawat inap, RSUP Fatmawati Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan design deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 152 perawat, pemilihan sampel dilakukan dengan consecutive sampling.
Instrumen penelitian terdiri dari 3 bagian kuisioner yaitu kuisoner data demografi, kuisioner no blaming culture dan kuisioner pelaksanaan keselamatan pasien. Analisis data menggunakan uji chi-square, yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara no blaming culture dengan pelaksanaan keselamatan pasien oleh perawat di rumah sakit (p=0,003, CI: 1,376-5, 118).
Penelitian ini merekomendasikan penerapan no blaming culture di RS dan diharapkan penelitian selanjutnya akan mengidentifikasi hal-hal yang dapat meningkatkan pelaporan kesalahan oleh di RS.

No blaming culture is a part of patient safety culture. This study aims to determine the relationship of no blaming culture with patient safety implementation by nurses at inpatient installation in Fatmawati Hospital Jakarta. This study uses descriptive correlation design withcross-sectional. Sample was 152 nurses, which is selected by consecutive sampling.
This study uses 3 questionnaire namely demographic questionnaire, patient safety implementation questionnaire and no blaming culture questionaire. This study showed there was significant correlation between no blaming culture with patient safety implementation by nurses in hospitals (p = 0.003, CI 1,376-5,118).
This study recommended the implementation of ~uu blaming culture in hospital to increase patient safety and for further research it is expected to identify the way to improve error reporting by nurse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Annisa Nuraeni
"Penelitian ini membahas tentang analisis budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap RS AZRA Bogor Tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap RS AZRA Bogor menggunakan kuesioner AHRQ Assosiations of Health Care Quality. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei dan pendekatan cross sectional dengan jumlah sample 75 perawat rawat inap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instalasi Rawat Inap RS AZRA Bogor memiliki budaya keselamatan baik sebesar 37,3 yang artinya budaya keselamatan ini termasuk kategori budaya keselamatan kurang. Peneliti menyarankan agar SDM RS AZRA Bogor memperhatikan kembali staffing dengan cara mengurangi tugas non core job-nya.

This study discuss the analysis of patient safety culture at Inpatient of AZRA Bogor Hospital in 2018. The purpose of this study is to get a description of the patient 39 s safety culture at Inpatient of AZRA Bogor Hospital using AHRQ Assosiations of Health Care Quality questionare. The method of this researching using quantitative with survey and cross sectional approach with total sample of 75 nurses.
The result showed Inpatient had a good patient safety culture of 37,3. It means this safety culture belongs to less safety culture category. This research recommends that the AZRA Bogor Hospital pay attention to staffing by reducing its non core job task.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marta Hendry
"Tesis ini membahas mengenai sejauh mana budaya keselamatan pasien pada residen. Desain penelitian cross sectional dengan analisis mixed method. Subjek penelitian seluruh residen dengan instrumen kuisioner HSOPS. Hasil penelitian menyimpulkan dimensi budaya keselamatan pasien yang paling rendah adalah dimensi respon tidak menghukum terhadap kesalahan (18%). 12 dimensi keselamatan pasien tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin dan tingkat kelas residen (p> 0,05), tetapi sebagian besar dipengaruhi oleh asal departemen.

The tesis focus about the patient safety culture among the resident. This is a cross sectional design research with mix method analysis where all the residen of Medical Faculty of Sriwijaya University as the research subject with HSOPS quesionaire as an instrument. The lowest culture dimension is nonpunitive response to errors (18%). The twelve dimension of patient safety did not influenced by the gender and class level of resident (p>0.05), but majority influenced by the departement catagory"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezi Nizma Revinisya
"Patient Safety Leadership Walkrounds telah banyak digunakan di organisasi pelayanan kesehatan di negara Barat untuk meningkatkan keselamatan pasien. Strategi ini merupakan strategi yang efektif dalam melibatkan kepemimpinan, mengidentifikasi isu keselamatan, dan mendukung budaya keselamatan pasien. Akan tetapi, di Asia, termasuk Indonesia, penerapan Patient Safety Leadership Walkrounds ini masih dinilai sangat kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Patient Safety Leadership Walkrounds terhadap budaya keselamatan pasien di RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini merupakkan penelitian kuantitatif dengan metode survei dan pendekatan cross sectional.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 82,7 tenaga keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSPAD Gatot Soebroto telah memiliki persepsi yang baik terhadap budaya keselamatan pasien. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel intensitas paparan walkrounds dengan budaya keselamatan pasien. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara keterbukaan komunikasi dalam walkrounds dan komitmen pemimpin dalam walkrounds terhadap budaya keselamatan pasien dikarenakan ketidaktepatan dalam pelaksanaan walkrounds. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar pelaksanaan walkrounds dilakukan sesuai dengan teori yang ada untuk mencapai budaya keselamatan pasien yang baik.

Patient Safety Leadership Walkrounds have been widely used in Western Country rsquo s healthcare organizations to improve patient safety. This strategy appears to be an effective strategy for engaging leadership, identifying safety issues, and supporting a culture of patient safety. However, in Asia, including Indonesia, the implementation of Patient Safety Leadership Walkrounds is still lacking. This study aims to determine the association between Patient Safety Leadership Walkrounds and patient safety culture at RSPAD Gatot Soebroto. This study is a quantitative research using cross sectional approach and survey method.
The result showed that 82,7 of nursing staff at inpatient installation of RSPAD Gatot Soebroto have a good perception towards the patient safety culture. There is a significant relationship between intensity of exposure to walkrounds with patient safety culture. However, there is no significant relationship between communication openness in walkrounds and commitment leadership in walkrounds towards patient safety culture due to inaccuracy in the implementation of walkrounds. Therefore, it is recommended that the implementation of walkrounds is done in accordance with existing theories to achieve a better patient safety culture.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanwia Sumaheny
"Budaya keselamatan pasien (BKP) adalah penerapan sistem asuhan pasien dalam organisasi yang tercermin dalam sikap, perilaku, keterampilan, komunikasi, kepemimpinan, pengetahuan, tanggung jawab, dan nilai yang ada dalam diri petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku organisasi berdasarkan karakteristik individu, kelompok dan organisasi terhadap budaya keselamatan pasien oleh perawat rawat inap di RS Hermina Daan Mogot RSHDM).
Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan responden seluruh (111) perawat pelaksana pada unit rawat inap RSHDM. Data kuesioner dianalisis menggunakan metode univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik individu, karakteristik kelompok dan karakteristik organisasi terhadap BKP di RSHDM adalah baik. Hasil BKP perawat pelaksana rawat inap RSHDM menunjukkan nilai baik. Tanggung jawab menjadi satu-satunya variabel yang tidak ada hubungan dengan BKP sedangkan kepemimpinan paling berhubungan dengan BKP.

Patient safety culture (PSC) is the application of patient care systems in the organization which are reflected in the attitudes, behaviors, skills, communication, leadership, knowledge, responsibility, and values that exist in health care workers. This study aims to determine the organizational behavior based on the characteristics of individuals, groups and organizations on patient safety culture by nurses on inpatient units in Hermina Hospital Daan Mogot (HHDM).
The design of this study using cross-sectional method with respondents from all (111) nurses on inpatient units in HHDM. Questionnaire data were analyzed using univariate, bivariate and multivariate analyzes.
The results showed the characteristics of an individual, group characteristics and organizational characteristics of the PSC in HHDM is good. Results PSC inpatient nurses HHDM shows good value. Responsibility to be the only variable that did not match while the leadership were most associated with PSC.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca May Henita
"ABSTRAK
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar dari pelayanan kesehatan yang
memandang bahwa keselamatan merupakan hak bagi setiap pasien dalam
menerima pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan disain
penelitiancross sectional yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
sample 100 tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kinerja tenaga kesehatan dalam upaya pelaksanaan program keselamatan pasien
(patient safety). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja tenaga kesehatan
dalam pelaksanaan program keselamatan pasien (patient safety) antara lain
ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan
keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dan
pengurangan risiko pasien jatuh sudah tercapai secara optimal.

ABSTRACT
Patient safety is a fundamental principle of health care that considers that safety is
a right for every patient in receiving health care. This study used across-sectional
study design that uses a quantitative approachwith a sample of 100 health
professionals. This study aims to analyze the performance of health workers in the
implementation of patient safety programs (patient safety). The results showed
that the performance of health workers in the implementation of patient safety
programs (patient safety), among others, the accuracy of patient identification, an
increase ineffective communication, the increase indrug safety’s supervision,
right-certainty of the location, right-procedure, right-surgery patients, the risk
reduction healthcare associated infections and patient falls risk reduction has been
achieved optimally."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayatti Rissa
"Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dimensidimensi dari budaya patient safety yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi patient safety climate di Rumah Sakit ABC. Sehingga identifikasi terhadap faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan patient safety di Rumah Sakit ABC. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat analitik dengan desain studi potong lintang/cross sectional. Dalam penelitian Cross sectional, variabel sebab (independent) dan akibat (dependensi) yang terjadi pada objek peneltian dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan).
Hasil temuan dari penelitian ini didapatkan gambaran persepsi perawat terhadap iklim patient safety di Rumah Sakit ABC, yaitu sebagian perawat menganggap iklim keselamatan pasien buruk. Dari 12 dimensi patient safety dengan menggunakan HSOPSC didapatkan 7 diantaranya mempunyai pandangan positif dari perawat, yaitu : Organization Learning (92,2%), Teamwork within Departement (53,2%), Feedback and Communication About Error (56,4%), Staffing (54,8%), communication oponess (64,5%), Teamwork Across Hospital Units (53,2%), dan Hospital handoffs and transitiions (53,2%). Dimensi dengan nilai tertinggi adalah Organization Learning (92,2%). Sementara dimensi dengan nilai terendah adalah non punitive response to error (46,8%) dan hospital management support (46,7%). Hubungan antara ketiga variable penelitian adalah mempunyai hubungan yang positif, dimana jika patient safety climatenya positif, maka dukungan manajemen, sistem pelaporan dan kecukupan sumber dayanya juga positif.

The general objective of this study was to describe the dimensions of the culture of patient safety factors that affect patient safety climate at the ABC Hospital. So the identification of these factors can increase patient safety in the hospital ABC. This research is analytic survey with cross sectional study design / cross sectional. In a cross sectional study, because the independent variables and dependencies variables that occurred in the course of a study object was collected simultaneously (at the same time).
The results of this study, the description of the perception of nurses on patient safety climate at the Hospital of the ABC, which most nurses consider patient safety climate is bad. Of the 12 dimensions of patient safety by using HSOPSC got 7 of them have a positive view of nurses : Organization Learning (92.2%), Teamwork within the Department (53.2%), Feedback and Communication About Error (56.4%), Staffing (54.8%), communication oponess (64.5%), Teamwork Across Hospital Units (53.2%), and the Hospital handoffs and transitiions (53.2%). Dimensions with the highest score is the Learning Organization (92.2%). While the dimension with the lowest score is nonpunitive response to error (46.8%) and hospital management support (46.7%). The relationship between the three variables of research is to have a positive relationship, which if positive climatenya patient safety, the support of management, reporting systems and the adequacy of its resources is also positive.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Aufi Habibie Alfahmi
"Penyelenggaraan kesehatan yang dilaksanakan oleh setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib dilaksanakan dengan mepertimbangkan aspek mutu dan keselamatan pasien. Perawat merupakan salah satu komponen sumber daya manusia terbesar dalam sistem pelayanan di rumah sakit yang lebih banyak berhadapan langsung dengan pasien dan memegang peranan penting dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Studi ini bertujuan untuk mengetahui persepsi beban kerja perawat dan kinerja perawat berdasarkan jumlah angka insiden keselamatan pasien di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih pada tahun 2023. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional yang akan menganalisis persepsi beban kerja terhadap insiden keselamatan pasien di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih pada tahun 2023. Persepsi beban kerja perawat di ruang rawat inap sebagian besar termasuk dalam kategori sedang (80,2%) dan persepsi beban kerja tinggi (17,6%). Kinerja perawat yang dilihat dari indikator sensitif keselamatan pasien di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih didapatkan angka kejadian phlebitis sebesar 72,7% sesuai standar, angka kejadian infeksi daerah operasi secara keseluruhan 100% memenuhi angka standar dan pasien jatuh sebesar 72,7% memenuhi angka standar selama periode pelaporan Januari-November 2023.

The provision of health services carried out by each health service facility must be carried out by considering aspects of quality and patient safety. Nurses are one of the largest health human resources in the hospital service system who deal directly with patients and play an important role in implementing patient safety. This study aims to determine the relationship between perceptions of nurses' workload and the number of patient safety incidents in the inpatient ward of RSUD Budhi Asih in 2023. This study is a quantitative research with a cross sectional study design which will analyze perceptions of workload regarding patient safety incidents in the inpatient ward of RSUD Budhi Asih in 2023. The perception of the workload of nurses in the inpatient ward is mostly in the medium category (80.2%) and the perception of high workload (17.6%). The performance of nurses as seen from sensitive indicators of patient safety in the inpatient room at RSUD Budhi Asih Jakarta obtained a phlebitis incidence rate of 72.7% according to the standard, the overall incidence of surgical site infections was 100% meeting the standard figure and patient falls were 72.7% meeting the standard figure during the January-November 2023 reporting period."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>