Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuyun Kurniasih
"Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kinerja perawat pelaksana dalam melakukan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Sukanto Jakarta di 11 ruang rawat inap. Desain penelitian crass sectional, sampel diambil secara proporsionai random sampling dengan jumlah sampel 110 pasien. waktu pelaksanaan pada bulan Juni 2002. Data dianalisis dengan Chi-square untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan independen, sedangkan untuk menilai kuatnya hubungan antara variabel dependen dan independen dilakukan dengan regresi holistik berganda dan untuk menentukan prioritas utama menggunakan diagram Kartesius.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat nilai tertinggi pada tindakan keperawatan sebesar 83,6 %, kepuasan pasien menunjukkan hasil 19,1 % menyatakan puas. Hasil uji bivaiiat menggunakan Chi- square didapatkan bahwa ada hubungan antara pengkajian dengan kepuasan pasien ( Pv=0, 000), ada hubungan antara diagnosa keperawatan dengan kepuasan pasien (Pv= 0.000), ada hubungan antara rencana keperawatan dengan kepuasan pasien ( Pv 0,0001), ada hubungan antara tindakan keperawatan dengan kepuasan pasien ( Pv= 0,015) dan ada hubungan antara evaluasi dengan kepuasan pasien ( Pv 0,001). Hasil multìvariat menggunakan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa diagnosa keperawatan paling dominan daiam menentukan kepuasan pasien dikontrol oleh pengkajìan dan jenis kelamin (Exp.B.= 18,58). Diagram Kailesius menunjukkan pengkajian merupakan priotitas utama.
Untuk menindaklanjuti hasil penelitian disarankan untuk menyelenggarakan pelatihan proses keperawatan khususrrya pengkajian dan diagnosa keperawatan. Ditunjang dengan pelaksanaan supervisi serta penyempurnaan standar asuhan keperawatan dan standar operasional prosedur. Untuk peneliti lain penelitian ini merupakan data awal, untuk mendapatkan hasil yang Iebih objektif dikombinasi dengan wawancara dan observasi.

The research was providing to obtain the correlation between the nurses performance in nursing care and patient?s satisfaction. The research was conducted at Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto, the number of sample were 110 which were taken randomly from 11 wards. Research design was cross sectional, Was held in June 2002. Data was analysed by using Chi-square to identify correlation between dependent variable with independent variable. Kartesius diagram was applied to determine the main priority.
The result of research showed that the nurses performance?s score mostly in implementation 83,6%, the rate satisfied patienst were 19,1%. From the result of Chi-square test there was a significant distinction between assesment with patient?s satisfaction (Pv = 0,000); between diagnosis with patent?s satisfaction (Pv = 0,000), between planning with patient?s satisfaction (Pv = 0,0001); between implementation with patient?s satisfaction (Pv = 0,015); between evaluation with patient?s satisfaction (Pv = 0,001). The result of multivaziate shows that diagnosis is more dominance in decisirving patient?s satisfaction after controfled by assesment and sex. Kartesius diagram shows that assesment in the demain priority.
To follow up the result of this research, it is recommended to rm the nursing process training particularly on asscsment and nursing cIignosñ. In adition supervision is needed to, as well as revision on nursing care standard and operational standard procedure. For the researcher, this research is basic data for gating the more objective result combine with interview and observation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T3808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyo Haryono
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T24824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Nurachmah
1991
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Eva
"Pengelolaan logistik salah satu aspek kritis dalam penyediaan layanan kesehatan dan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas perawatan, kepuasan pasien dan kepuasan perawat. Perbaikan suatu proses kegiatan sangat dibutuhkan untuk optimalisasi pengelolaan logistik keperawatan. Lean six sigma merupakan metodologi perbaikan yang dirancang untuk mengurangi variasi dalam suatu proses dan meningkatkan kemampuan proses dalam perbaikan. Tujuan : untuk mengidentifikasi pengaruh improvement pengelolaan logsitik dengan studi lean six sigma terhadap kepuasan perawat. Metode : Pre-experimental designs: One-group pretest-posttest design yaitu hanya menggunakan satu kelompok eksperimen, tanpa adanya kelompok kontrol. Variabel dependen diukur sebelum diberikan perlakuan dan kemudian diukur kembali setelah diberi perlakuaan. Tehnik sampling dengan nonpropability sampling khususnya purposive sampling, terdiri dari 1I6 responden, yang dibagi menjadi 10 sampel intervensi dan 106 responden yang diukur tingkat kepuasannya dengan kriteria inklusi kepala ruang, ketua tim, perawat pelaksana yang berdinas di ruang rawat inap dan rawat jalan. Hasil : Rata-rata kepuasan perawat dalam pengelolan logistik sebelum improvement dengan studi lean six sigma adalah 57.75% dan setelah improvement dengan studi lean six sigma adalah 80.51%. Hasil penelitian didapatkan nilai 0.001, sehingga dapat disampaikan ada perbedaan yang signifikan pada kepuasan perawat dalam pengelolaan logistik antara sebelum dan setelah improvement dengan studi lean six sigma. Kesimpulan : Improvement pengelolaan logistik dengan studi lean six sigma memberikan pengaruh terhadap kepuasan perawat dan bermanfaat dalam optimalisasi pengelolaan logistik keperawatan.

Logistics management is one of the critical aspects in the provision of health services and has a vital role in improving the quality of care, patient satisfaction and nurse satisfaction. Repair a process of activity is needed to optimize the management of nursing logistics. Lean six sigma is an improvement methodology designed to reduce variation in a process and improve process capability for improvement. Purpose: To identify the effect of logistics management improvement with a lean six sigma study on nurse satisfaction. Method: Pre-experimental designs: One-group pretest-posttest design, that is, using only one experimental group, without a control group. The dependent variable was measured before being given treatment and then measured again after being given treatment. Sampling technique with non-probability sampling, especially purposive sampling, consisting of 1I6 respondents divided into ten intervention samples and 106 respondents whose satisfaction level was measured with the inclusion criteria of the head of the room, team leader, implementing nurse who served in inpatient and outpatient rooms. Results: The average satisfaction rate of nurses in logistics management before improvement with the lean six sigma study is 57.75% and after improvement with the lean six sigma study is 80.51%. The study's results obtained a value of 0.001, so it can be conveyed that there is a significant difference in nurse satisfaction in logistics management between before and after improvement with a lean six sigma study. Conclusion: Improvement logistics management with study lean six sigma affects nurse satisfaction and helps optimize nursing logistics management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Ratnasih
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T24878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Makhrus
"Pelayanan keperawatan di rumah sakit sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan merupakan pelayanan esensial dan sentral. Hal ini disebabkan karena disamping memiliki jumlah sumber daya manusia terbesar, pelayanan keperawatan juga merupakan pelayanan yang paling banyak berinteraksi dengan klien. Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas diperlukan kerja keras secara terus menerus, terencana, terarah dan berkesinambungan. Salah satu upaya tersebut adalah penciptaan ikiim komunikasi dalarn organisasi keperawatan yang kondusif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim komunikasi dalam organisasi keperawatan hubungannya dengan kinerja perawat. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian aclalah perawat pelaksana di instalasi rawat map RSUD JCarawang berjumlah 134 orang.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden terbanyak : 46,3% umur 26-29 tahun, 47% lama kerja 5 - 8 tahun, 64,2% Jenis kelamin wanita, 86,6% sudah kawin, 63,4% tingkat pendidikan terakhir DIII Keperawatan, dan 64,2% status pegawai kontrak. Pada variabel ikiim komunikasi persentasi terbanyak supportiveness 58,2 % kategori sedang, kepercayaafl 4 5,5% kategori sedang, partisipasi dalam membuat keputusan 51,5% kategori sedang, keterbuban 42,5% kategon sedang, dan komitmen kerja 79,9% menyatakan baik. Tidak ada hubungan bermakna secara statistik antara karakteristik responden dengan kineija perawat (p-value >0,05). Variabe) ikiim komunikasi dalam organisasi yang rhubUflgan secara bermakna dengan kinerja perawat adalah kepercayaan, partisipasi dalam membuat keputusan, dan komitinen kerja. Varjabel komitmen kerja paling menentukan dalam hubungannya dengan kinerja perawa (p value = 0,000).
Dengan demikian upaya menanarnkan komitmen kerja secara terus-menerus perlu diprioritaskan melalui kegiatan-kegiatan pertemuan rutin bulanRn guna menjelaskan kekuatan dan kelemahan organisasi keperawatan, menjelaskan peluang dan ancaman organisasi keperawatan, menjelaskan kelompok sasaran organisasi keperawatan, inenjelaskan kebutuhan pelanggan, menjelaskan strategi dan rencana tindakan, dan melakukan evaluasi pencapaian tujuan organisasi.

Nursing service in the hospital as an integral part of the health care service is the esential and the central part of the health services. In that caused the nursing service has a great number of human resources and takes sophisticated interaction with clients. Therefore, nursing care has great influence in increasing quality of hopital care. One of the effort to create qualified nursing care is created communication climate in the nursing organization to be come condusive.
The aim of the reseach was to find out the communication climate in the nursing organization at General Hospital of Local Governant at Karawang in relation to their nursing performance. The research utilized quantitatif - cross sectional design. Samples consist of 134 nurses who work at nursing ward instaiation.
The result was used in this study showed that the characteristic of respondent were mostly: 46,3% 26-29 age, 47% expereance 5 ?8 years old, women, married, Bachelor in nursing, and contract servant. There was no significant correlation beetween the characteristic of respondent with the nurse performance (p-value> 0,05). The variable of communication climate that significant correlation with nurse performance sugest trust, participative decision making, and work's comitment.
Based on result above, the hospital should priority to implant a work?s comitment through regular meeting for explaining the strength and weaknesses of nursing organization, opportunitY and threat of nursing organitation, main objective nursing orgnitation, customer requirement strategic and planed, and evaluated a achievement of goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T4577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Pringgayuda
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA6015
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti Savitri
"Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan crosssectional yang dilakukan pada periode rawat 4-15 Maret 2013 pada 114 pasien sebagai responden. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi pasien terhadap efektivitas komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap RSU Bhakti Yudha Depok.
Hasil penelitian menggambarkan 66,7% responden menilai komunikasi perawat efektif, analisis lebih lanjut dengan regresi logistik menujukkan tidak ada hubungan signifikan antara umur, jenis kelamin, pendidikan, tipe kepribadian dengan persepsi pasien terhadap efektivitas komunikasi terapeutik perawat. Hanya variabel motivasi yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi pasien terhadap efektivitas komunikasi terapeutik perawat.
Dengan hasil penelitian ini disarankan kepada rumah sakit agar diadakan rencana pelatihan komunikasi terapeutik secara berkelanjutan bagi perawat. Selain itu, mengupayakan adanya penerapan komunikasi terapeutik perawat dengan optimal serta adanya pengawasan dari supervisor maupun kepala ruangan, dan pembinaan dari komite keperawatan bagi perawat.

The study was a quantitative cross sectional study conducted during the periodMarch 4th to March 15th 2013 and covering 114 client. The aim of the study was to determine the factors associated with patient's perceptions about effectiveness of therapeutic communication nursing inpatient unit.
The result was found 66,7% respondents think nurses have effectiveness communication and with the logistic regression analysis showed there was no association between age, sex, education, personality traits with patient’s perceptions about effectiveness of therapeutic communication nursing. It also found that there was association between motivation with patient's perceptions about effectiveness of therapeutic communication nursing.
This study recommends to hospital for make therapeutic communication periodic training. Besides that, seek the implementation of therapeutic communication nursing and monitoring from supervisor and the head of the room, also coaching from nursing committee for nurses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilaksanakan tanggal 13-21 Desember 2004 di ruang medikal bedah RSUD
Serang, tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran kinerja perawat dilihat
dari aspek kondisi kerja, beban kerja, dan imbalan jasa di ruang medikal bedah RSUD
Serang. Adapun pertanyaan yang diajukan pada kuesioner meliputi data demografi dan
gambaran kinerja perawar dilihat dari aspek kondisi kerja, beban kerja, dan imbalan jasa
di ruang medikal bedah RSUD Serang. Metodologi yang digunakan deskriptif sederhana.
Pengumpulan data dengan pengisian kuersioner oleh tenaga perawat pelaksana di ruang
medikal bedah RS UD Serang yang mau berpartisipasi dalam penelitian. Setelah data
berkumpul dari 40 responden kemudian dari diolah dengan distribusi frekwensi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi kerja sebanyak 28
responden (70 %) menyatakan kodisinya baik 23 responden ( 58 %) menyatakan beban
kerja di ruang medikal bedah RSUD Serang ringan dan 26 resporzden (65%) menyatakan
tidak puas terhadap imbaan jasa yang diberikan di RS UD Serang, sehingga hal tersebut
dapat mempengaruhi kinerja perawat di ruang medikal bedah RSUD Serang
Rekomendasi untuk rumah sakit perlu memperhatikan peningkatan imbalan jasa kepada
tenaga kerja kontrak (honorer) untuk mendorong tenaga perawat (responden) agar
memiliki semangat kerja yang Iebih baik, untukpenelitian mendatang peneliti
merekomendasikan untuk dikembangkan penelitian Iebih lanjut dengan jenis penelitian
yang berbeda."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5424
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Layanan keperawatan yang bermutu adalah layanan yang tidak hanya melihat dari hasil akhir yaitu kesembuhan pasien tetapi juga dari proses pemberian layanan. Kepuasan pasien dapat memberi manfaat terhadap beberapa hal yaitu hubungan antara institusi layanan dan pasien menjadi harmonis, pasien akan datang kembali dan mendorong keluarga serta orang lain untuk memanfaatkan layanan kesehatan/rumah sakit. Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat kepuasan pasien yang mendapat pelayanan keperawatan oleh perawat yang belum mendapat pelatihan komunikasi terapeutik dan yang sudah mendapat pelatihan komunikasi terapeutik. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross sectional) dengan jumlah responden 23 pasien untuk diminta pendapathya tentang kepuasannya pada pelayanan keperawatan. Tempat penelitian di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purpose sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara kepuasan dengan pelatihan dimana kepuasan pasien terhadap perawat yang sudah pelatihan lebih tinggi dibanding dengan yang belum pelatihan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pelatihan komunikasi terapeutik secara reguler dan evaluasi berkala terhadap kepuasan pasien untuk menjaga alas meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan sehingga membuat pasien senang dan ingin kembali memanfaatkan jasa rumah sakit."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5722
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>