Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28200 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Babaie, Naemeh Ali
"Pregnancy is the most sensitive period in women's life which makes many physical and mental changes. Sleep problems
are one of the issues that are reported by pregnant women. It appears to be associated with psychological consequences
in pregnant women. This study aims to investigate the relationship between mental health and insomnia in pregnant
women referred to health centers in estahban. This descriptive-analytic study has been done on 182 pregnant women
referred to health centers of Estahban in 2015 by available sampling method. Research tools used in this study were
general health questionnaire 28 (GHQ 28) and insomnia severity index (ISI).Data were analyzed using Chi-Square and
Pearson Correlation tests in SPSS 22 software. Research findings showed that 46.2% of women were suspected of
mental disorders, and 58.8% of them suffered from insomnia. According to Chi-square test, there was a significant
relationship between total score of mental health and a total score of insomnia (r=0.58, p<0.05). Also, a significant
relationship was observed in all variables of mental health and insomnia (p<0.05). Results indicate a high level of
mental disorders as well as insomnia among pregnant women; also, the mutual effect of these diseases on each other.
As a result, sleep hygiene education as well as appropriate consideration and counseling to pregnant women to treat
disorders for achieving a safe pregnancy are recommended.
Investigasi Hubungan antara Kesehatan Psikis dan Insomnia pada Ibu Hamil di Pusat Kesehatan Masyarakat di
Estahban. Masa kehamilan adalah masa yang paling sensitif dalam hidup seorang perempuan yang menyebabkan
perubahan fisik maupun psikis. Gangguan tidur adalah salah satu hal yang dilaporkan oleh ibu hamil. Hal ini mungkin
berhubungan dengan konsekuensi psikologis seorang ibu hamil. Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara
kesehatan psikis dan insomnia pada ibu hamil di pusat kesehatan masyarakat di Estahban. Studi deskriptif dan analitik
ini telah dilakukan pada 182 ibu hamil yang berkunjung ke pusat kesehatan masyarakat di Estahban pada tahun 2015.
Alat ukur yang digunakan pada studi ini adalah general health questionnaire 28 (GHQ 28) dan insomnia severity index
(ISI). Data dianalisa dengan Chi-Square dan uji korelasi Pearson menggunakan software SPSS 22. Hasil studi
menunjukkan bahwa 46,2% sampel diduga mengalami perubahan mental, and 58,8% mengalami insomnia. Terdapat
hubungan bermakna antara skor total kesehatan psikis dan skor total insomnia (r=0,58, p<0,05). Terdapat juga
hubungan yang bermakna antara semua variabel keehatan psikis dan insomnia (p<0,05). Hasil menunjukkan adanya
perubahan psikis dan juga insomnia diantara sampel pada studi ini. Oleh karena itu, edukasi dan konseling mengenai
kesehatan pada masa kehamilah adalah penting."
Shiraz University of Medical Sciences. Estahban Paramedical College, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Babaie, Naemeh Ali
"Investigasi Hubungan antara Kesehatan Psikis dan Insomnia pada Ibu Hamil di Pusat Kesehatan Masyarakat di Estahban.
Masa kehamilan adalah masa yang paling sensitif dalam hidup seorang
perempuan yang menyebabkan
perubahan fisik maupun psikis. Gangguan tidur
adalah salah satu hal yang dilaporkan oleh ibu hamil. Hal ini mungkin
berhubungan dengan konsekuensi psikologis seorang ibu hamil. Studi ini
bertujuan untuk menganalisis hubungan antara
kesehatan psikis dan
insomnia pada ibu hamil di pusat kesehatan masyarakat di Estahban. Studi
deskriptif dan analitik
ini telah dilakukan pada 182 ibu hamil yang
berkunjung ke pusat kesehatan masyarakat di Estahban pada tahun 2015. Alat ukur yang digunakan pada studi ini adalah general health
questionnaire 28 (GHQ 28) dan insomnia severity index (ISI). Data dianalisa dengan Chi-Square dan uji korelasi Pearson menggunakan software SPSS 22. Hasil studi menunjukkan bahwa 46,2% sampel diduga mengalami perubahan mental, and 58,8% mengalami insomnia. Terdapat hubungan bermakna antara skor total kesehatan psikis dan skor total insomnia (r=0,58, p<0,05). Terdapat juga hubungan yang bermakna antara semua variabel keehatan psikis dan insomnia (p<0,05). Hasil menunjukkan adanya perubahan psikis dan juga insomnia diantara sampel pada studi ini. Oleh karena itu, edukasi dan konseling mengenai kesehatan pada masa kehamilah adalah penting.

Pregnancy is the most sensitive period in women's life which makes many physical and mental changes. Sleep problems are one of the issues that are reported by pregnant women. It appears to be associated with psychological consequences in pregnant women. This study aims to investigate the relationship between mental health and insomnia in pregnant women referred to health centers in estahban. This descriptive-analytic study has been done on 182 pregnant women referred to health centers of Estahban in 2015 by available sampling method. Research tools used in this study were general health questionnaire 28 (GHQ 28) and insomnia severity index (ISI).Data were analyzed using Chi-Square and Pearson Correlation tests in SPSS 22 software. Research findings showed that 46.2% of women were suspected of mental disorders, and 58.8% of them suffered from insomnia. According to Chi-square test, there was a significant relationship between total score of mental health and a total score of insomnia (r=0.58, p<0.05). Also, a significant relationship was observed in all variables of mental health and insomnia (p<0.05). Results indicate a high level of mental disorders as well as insomnia among pregnant women; also, the mutual effect of these diseases on each other. As a result, sleep hygiene education as well as appropriate consideration and counseling to pregnant women to treat disorders for achieving a safe pregnancy are recommended."
Shiraz University of Medical Sciences. Estahban Paramedical College, 2015
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nirmala Sari
"Secara global, termasuk di Indonesia, ibu hamil merupakan populasi rentan untuk mengalami gejala kecemasan dan depresi. Apabila kedua gejala tersebut tidak teridentifikasi dan ditata laksana selama kehamilan akan menimbulkan dampak terhadap kesehatan ibu seperti, depresi pascapersalinan, pre eklampsi, bahkan bunuh diri, dan kesehatan anak seperti, prematur dan berat badan lahir rendah. Oleh karena itu, skrining gejala kecemasan dan depresi pada ibu hamil sangat penting dilakukan. Indonesia telah memiliki kebijakan penilaian kesehatan jiwa dalam antenatal care (ANC) sejak Juli 2021. Indonesia juga sedang melakukan transformasi kesehatan digital untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Namun, Indonesia belum memiliki instrumen dan protokol skrining gejala kecemasan dan depresi dalam pelayanan antenatal baik secara konvensional maupun pemanfaatan teknologi digital. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem skrining gejala kecemasan dan depresi pada ibu hamil berbasis expert system dalam ANC. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap ke-1 menguji validitas dan reliabilitas instrumen Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) versi bahasa Indonesia pada 125 ibu hamil secara daring melalui penyebaran formulir Google. Tahap ke-2 menilai kemampuan skrining instrumen EPDS dibandingkan dengan instrumen MINI-International Neuropsychiatric Interview (MINI) sebagai gold standard pada 298 ibu hamil. Tahap ke-2 ini dilakukan di Kota Depok (Puskesmas Beji, Cipayung, Jati Jajar, dan Pancoran Mas). Penilaian MINI dilakukan secara daring oleh dua orang enumerator terlatih. Tahap ke-3 dilakukan pengembangan prototipe sistem skrining gejala kecemasan dan depresi berbasis expert system. Analisis statistik pada tahap 1 dengan berbagai jenis uji validitas dan reliabilitas. Tahap ke-2 dilakukan penilaian sensitivitas dan spesifisitas. Tahap ke-3 dilakukan evaluasi terhadap akurasi expert system dan fisibilitas prototipe. Penelitian ini menghasilkan instrumen EPDS versi bahasa Indonesia yang terbukti valid dan reliabel untuk digunakan pada populasi ibu hamil. Instrumen ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas > 90% untuk skrining gejala kecemasan dan depresi kehamilan. Proporsi akurasi pada expert system > 90%. Ibu hamil menyatakan prototipe ini mudah, waktu penilaian singkat, dan bermanfaat untuk digunakan. Prototipe berbasis expert system yang disebut BMoms, layak dan mampu laksana untuk skrining gejala kecemasan dan depresi pada ibu hamil dalam ANC. Oleh karena itu, prototipe BMoms dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi aplikasi siap dan tepat guna sehingga menjadi solusi inovatif untuk skrining kesehatan jiwa pada ibu hamil.

Globally, including Indonesia, pregnant women are vulnerable population to experience symptoms of anxiety and depression. If these two symptoms are not identified and treated during pregnancy, it will have an impact on maternal and child health, such as suicide, pre-eclampsia, postpartum depression, premature, and low birth weight. Therefore, screening for symptoms of anxiety and depression in pregnant women is very important. However, Indonesia does not yet have instruments and protocols for screening symptoms of anxiety and depression in pregnant women in antenatal care (ANC) both conventionally and the use of digital technology. In fact, Indonesia already has a mental health assessment policy in ANC since July, 2021 and is currently carrying out a digital health transformation to improve the quality of health services. This study aimed to develop a screening system for symptoms of anxiety and depression in pregnant women based on an expert system in ANC.

The study consists of three stages. Phase 1 tested the validity and reliability of the Indonesian version of the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) instrument on 125 pregnant women online through the dissemination of Google forms. Phase 2 assessed the screening ability of EPDS instrument compared to MINI-International Neuropsychiatric Interview (MINI) instrument as gold standard in 298 pregnant women. This 2nd phase was carried out in Depok City (Beji, Cipayung, Jati Jajar, and Pancoran Mas public health centre). The MINI assessment was carried out online by two trained enumerators. The 3rd stage was carried out by developing a prototype of an anxiety and depression symptom screening system based on expert system. Statistical analysis at stage 1 employed various types of validity and reliability tests. The 2nd stage was carried out to test sensitivity and specificity. The 3rd stage was evaluated on the accuracy of the expert system and the feasibility of the prototype. This study produced an Indonesian version of the EPDS instrument that was proven to be valid and reliable for use in the population of pregnant women. This instrument had a sensitivity and specificity of > 90% for screening for symptoms of pregnancy anxiety and depression. The proportion of accuracy in expert systems was > 90%. Pregnant women state that this prototype was easy, short assessment time, and useful to use. The prototype based on expert system called BMoms, was feasible and able to be carried out for screening symptoms of anxiety and depression in pregnant women in ANC. The BMoms prototype can be further developed into a ready and appropriate application so that it becomes an innovative solution for mental health screening in pregnant women."

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Xaveria Cindyanawati
"ABSTRAK
Depresi pada kehamilan merupakan salah satu gangguan psikologis ibu hamil yang dapat membawa dampak buruk bagi ibu, janin dan bayi yang dilahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tingkat depresi dan risiko depresi pada ibu hamil di kota depok. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan Cluster Sampling. Penelitian dilakukan di tiga UPT puskesmas kota Depok dengan jumlah sampel 108. Instrumen yang digunakan adalah Antenatal Risk Questionnaire ANRQ terjemahan dan Edinburgh Postpartum Depression Scale EPDS versi Indonesia yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 19,4 ibu menunjukkan gejala depresi dan 22,2 ibu berisiko mengalami depresi maternal. Tingginya angka ibu hamil dengan gejala depresi dapat dipertimbangkan untuk memasukkan program psikoedukasi dalam pelayanan pemeriksaaan ibu hamil.

ABSTRACT
Depression in pregnancy is one of the psychological disorders of pregnant women that can bring a negative impact on the mother, fetus and babies born. This study aims to describe levels of depression and risk of depression of pregnant women in Depok. This study was a descriptive design using Cluster Sampling. The study was conducted in three health center in the Depok city involving 108 samples. Instrument used in this study consistied of Antenatal Risk Questionnaire ANRQ and Edinburgh Postpartum Depression Scale EPDS modified. The results showed that 19.4 of mothers showed symptoms of depression and 22.2 of women were at risk for maternal depression. The high prevalance of depression in pregnant women can be considered to enter the program psycoeducation on antenatal care. "
2015
S66674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini adalah tentang pengaruh praktik kesehatan ibu dari pesan persuasif dalam promosi kesehatan. Hipotesis adakah bahwa pesan-pesan persuasif dalam promosi kesehatan meningkatkan promosi kesehatan ibu. Penelitian ini bereksperimen dengan rancangan pra-postes kelompok. Populasi adalah semua ibu hamil trimester ketiga di Kecamatan Momunu dan Lipunoto. Sampel dipilih oleh cluster samping dari 28 perempuan,"
610 BULHSR 13:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Oktafia
"ABSTRAK
World Health Organization (WHO) memperkirakan 800 perempuan meninggal
setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran. Sekitar 80%
kematian maternal merupakan akibat komplikasi selama kehamilan, persalinan dan
postpartum. Oleh sebab itu diperlukan pendidikan kesehatan yang komprehensif
untuk mempersiapkan ibu hamil beresiko dan suami dalam menghadapi persalinan.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan
paket ?Riski? dan pendidikan kesehatan dengan leaflet terhadap kesiapan ibu hamil
beresiko dan suami dalam menghadapi persalinan. Desain penelitian adalah kuasi
eksperimen dengan sampel 43 orang di kelompok satu dan 43 sample di kelompok
dua dipilih dengan quota sampling. Instrumen yang digunakan adalah Birth
Preparedness and Complication Readiness (BPCR). Hasil penelitian ini
menunjukkan ada perbedaan pengaruh pendidika nkesehatan paket ?Riski?
terhadap kesiapan ibu hamil beresiko dan suami dibandingkan dengan pendidikan
kesehatan menggunakan leaflet, p=0,001. Penelitian ini merekomendasikan untuk
menggunakan paket ?Riski? dalam pemberian pendidikan kesehatan pada ibu hamil
resiko tinggi dan suaminya.

ABSTRACT
WHO estimates that 800 women has died because of pregnancy complication and
delivery process everyday. Approximately 80% maternal mortality in the world is
caused by the complication during pregnancy, delivery and postpartum.Those
situation needs a comprehensive health education to prepare the high risk pregnant
women and their husband. The aim of this study is to identify the different
influence between package health education ?Riski?and leaflet to prepare the high
risk pregnant women and their husband in delivery. This research used a quasy
experiment to compare two group pre and post intervention. First group with
?Riski‟ package involved 43 sample and second group with leaflet for 43 sample.
The birth preparedness and complication readiness (BPCR) is used in this study.
The result showed that there were a significant diferrent between group one and
group two (p=0,001). This study recommend that it is important to used this
package in the health education for high risk pregnant women and their husband"
2016
T45657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur`Arifah Hakim
"Angka kejadian anemia pada ibu hamil di puskesmas kecamatan Kemayoran masih tinggi walaupun cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah minimal 90 butir selama hamil sudah mencapai 100%. Besarnya suplementasi zat besi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing ibu. Tidak efektifnya program pemberian TTD untuk menurunkan kejadian anemia kehamilan karena belum adanya media yang efektif untuk memberikan informasi dan edukasi tentang anemia dan TTD.
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas intervensi pendidikan kesehatan melalui diagram bantu konseling anemia dan pemberian dosis terapi TTD terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran tahun 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperiment dengan menggunakan desain nonequivalent control group design. Penelitian dilakukan di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran dari rentang waktu Maret-November 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan kemayoran dan teknik pemilihan sampel dengan cara purposive sampling.
Hasil penelitian pengaruh intervensi pendidikan kesehatan melalui diagram bantu konseling anemia dan pemberian dosis terapi TTD terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran tahun 2019 pada analisis bivariat menggunakan uji Anova didapatkan nilai p = 0.0005, hubungan pengetahuan dan kepatuhan mengkosumsi TTD dengan Kadar Hemoglobin didapatkan r=0.288, p value=0.035; r=0.422, p value=0.001. Kesimpulan ada pengaruh intervensi pendidikan kesehatan melalui diagram bantu konseling anemia dan pemberian dosis terapi TTD terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di wilayah puskesmas kecamatan Kemayoran tahun 2019 (nilai p < 0.05). Semakin tinggi pengetahuan dan kepatuhan mengkonsumsi TTD maka semakin besar kadar hemoglobin.

The incidence of anemia in pregnant women in the Kemayoran Health Centre is still high considering that pregnant women who get iron tablets of at least 90 during pregnant are reaching 100%. The amount of iron supplementation must also be adjusted to the needs and conditions of each mother. Ineffective iron supplementation delivery program for pregnant women to reduce the incidence of anaemia because there is no effective media to provide information and education about anaemia and iron supplementation.
This study aims to know the effectivity of health educational intervention through anaemia counseling helping diagram and giving iron suplement therapeutic doses to increasing haemoglobin levels for pregnant women at Kemayoran public health center area in 2019. This study uses a quasi experimental research type using the nonequivalent control group design. The study was conducted in the area of Kemayoran health center from the period March-November 2019. The population in this study were all pregnant women in the area of Kemayoran health center and sample selection techniques by purposive sampling.
The results of research on health educational intervention through anaemia counseling helping diagram and giving iron suplement therapeutic doses to increasing haemoglobin levels for pregnant women at Kemayoran public health center in 2019 on bivariate analysis using Anova test obtained p value = 0.0005, the relationship of knowledge and compliance consuming iron suplement with haemoglobin levels obtained r = 0.288, p value = 0.035; r = 0.422, p value = 0.001. Conclusion: there is influence of health educational through anaemia counseling helping diagram and giving iron suplement therapeutic doses to increasing haemoglobin levels for pregnant women at Kemayoran public health center in 2019 (p value <0.05). The higher of knowledge and compliance of consuming iron suplement, the greater the hemoglobin level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firda Aishia
"Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang seharusnya dipenuhi secara kuantitas dan kualitas. Kehamilan menjadi salah satu faktor predisposisi individu mengalami masalah tidur karena adanya perubahan fisik dan fisiologis. Faktor tempat tinggal seperti di wilayah perkotaan juga dapat menjadi pemicu munculnya masalah tidur. Salah satu masalah keperawatan yang dapat muncul yaitu insomnia. Penatalaksanaan masalah tidur dapat dilakukan secara farmakologi dan nonfarmakologi. Adanya efek samping obat yang ditimbulkan bagi kehamilan menyebabkan penatalaksanaan nonfarmakologi lebih diutamakan pada ibu hamil.
Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis intervensi sleep hygiene dan relaksasi otot progresif untuk meningkatkan kualitas tidur pasien ibu A. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan melakukan intervensi selama satu minggu. Intervensi diberikan dengan melakukan edukasi, demonstrasi, serta evaluasi dari pelaksanaan intervensi oleh pasien.
Hasil intervensi menunjukan terjadi peningkatan kualitas tidur yang ditunjukan dengan penurunan nilai PSQI 10 menjadi 7 dari total nilai 21. Sleep hygiene dan relaksasi otot progresif yang dilakukan secara teratur dapat menciptakan kebiasaan jam tidur, meningkatkan kenyamanan, dan menginduksi tidur sehingga pola tidur menjadi lebih teratur.

Sleep is one of the basic human need that should be meet in quantity and quality. Pregnancy become one of the predisposing factors of individuals experiencing sleep problems due to physical and physiological changes. Another factor such as residence in urban area also can be a trigger of sleep problems. One of the nursing diagnoses that can arise is insomnia. Sleep problems can be done with pharmacological and nonpharmacological management. Nonpharmacological management is preffered for pregnant women because of the side effects of drug in pregnancy.
This scientific paper aims to analyze the intervention of sleep hygiene and progressive muscular relaxation PMR to improve sleep quality in Mrs. A. This scientific paper use case study method with one week intervention. Implementation in done by providing education, demonstration, and evaluation of the intervention that performed by the patient during one week.
The result of intervention showed an increase in sleep quality that indicated by a decrease in PSQI value from 10 become 7 with total value is 21. Sleep hygiene and PMR that performed regularly can create sleep habits, improve comfort, and induce sleep so that sleep patterns become more regular.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bintari Puspasari
"Latar Belakang : Pandemi COVID-19 merupakan sebuah kejadian dengan dampak luar biasa terutama pada populasi berisiko seperti ibu hamil. Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah pasien COVID-19 tertinggi di dunia memiliki banyak kasus kehamilan dengan luaran maternal dan perinatal yang buruk akibat infeksi COVID-19. Namun, hingga saat ini belum terdapat studi yang secara komprehensif menilai faktor klinis dan non-klinis yang berpengaruh terhadap luaran buruk pada pasien hamil dengan COVID-19.
Tujuan : Mengetahui faktor klinis dan non-klinis yang berhubungan dengan luaran buruk maternal dan perinatal pada ibu hamil dengan COVID-19.
Metode : Penelitian kohort retrospektif dilakukan pada perempuan hamil yang terinfeksi COVID-19 yang dirawat Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto selama periode Januari 2021 - April 2022. Pasien dengan data tidak lengkap dieksklusi dari penelitian. Faktor klinis yang dinilai adalah usia maternal, usia gestasi, beratnya gejala COVID-19 saat admisi, status obstetrik, status vaksinasi COVID-19, lama rawat instalasi gawat darurat, lama rawat inap biasa, lama rawat inap intensif, dan komorbiditas. Fakotr non-klinis yang dinilai adalah lama waktu sejak gejala hingga datang ke fasilitas pelayanan kesehatan, keengganan datang ke fasilitas pelayanan kesehatan, tingkat pendapatan, dan tingkat pendidikan.
Hasil : Didapatkan sebanyak 79 subjek penelitian yang diikutsertakan dalam penelitian. Sebanyak 9 subjek mengalami luaran buruk berupa kematian ibu (n = 1), janin meninggal (n = 5), dan gejala COVID-19 berat (n = 6). Faktor klinis yang berpengaruh terhadap luaran yang buruk adalah usia maternal yang lebih tua, usia gestasi yang lebih muda, gejala COVID-19 yang lebih berat, serta durasi perawatan di instalasi perawatan intensif yang lebih lama (p < 0,05). Faktor non-klinis yang berpengaruh terhadap luaran yang buruk adalah lama gejala awal yang lebih lama, keberadaan kendala mencari pertolongan, dan pendapatan yang lebih rendah (p < 0,05).
Kesimpulan : Luaran maternal dan perinatal yang lebih buruk pada kehamilan dengan COVID-19 terjadi akibat interaksi dari faktor klinis dan non-klinis. Diperlukan edukasi terhadap klinisi maupun masyarakat guna meningkatkan luaran pada kehamilan dengan COVID-19.
Kata Kunci : COVID-19, infeksi, kehamilan, maternal, perinatal.

Background: The COVID-19 pandemic is an event with a tremendous impact, especially on higher risk populations such as pregnant women. Indonesia as one of the countries with the highest number of COVID-19 patients in the world has many cases of pregnancy with adverse maternal and perinatal outcomes due to COVID-19 infection. However, there have been no studies that have comprehensively assessed clinical and non-clinical factors that influence adverse outcomes in pregnant patients with COVID-19.
Objective: To determine clinical and non-clinical factors associated with adverse maternal and perinatal outcomes in pregnant women with COVID-19.
Methods: A retrospective cohort study was conducted on pregnant women infected with COVID-19 who were treated at the Gatot Soebroto Army Central Hospital (RSPAD) during the period January 2021 - April 2022. Patients with incomplete data were excluded from the study. The clinical factors assessed were maternal age, gestational age, severity of COVID-19 symptoms upon admission, obstetric status, COVID-19 vaccination status, length of stay in the emergency department, length of regular hospitalization, length of intensive hospitalization, and comorbidity. The non- clinical factors assessed were the length of time from symptoms to arrival to health care facilities, reluctance to come to health care facilities, income level, and education level.
Results: There were 79 research subjects who were included in the study. A total of 9 subjects experienced adverse outcomes in the form of maternal death (n = 1), fetal death (n = 5), and severe COVID-19 symptoms (n = 6). Clinical factors that influenced poor outcomes were older maternal age, younger gestational age, more severe COVID-19 symptoms, and longer duration of treatment in intensive care (p < 0.05). The non- clinical factors that influenced the poor outcome were a longer duration of initial symptoms, the presence of obstacles in seeking help, and lower income (p < 0.05).
Conclusion: The worse maternal and perinatal outcomes in pregnancies with COVID-19 occur due to the interaction of clinical and non-clinical factors. Education for clinicians and the public is needed to improve outcomes in pregnancies with COVID- 19. Keywords: COVID-19, infection, maternal, perinatal, pregnancy
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sophia Benedicta Hage
"[Latar belakang Aktivitas fisik adalah komponen penting dalam gaya hidup sehat begitu juga dengan jumlah waktu sedentary Akan tetapi sampai saat ini belum ada data tingkat aktivitas fisik maupun jumlah waktu sedentary pada populasi perempuan hamil Tujuan Mengetahui tingkat aktivitas fisik dan jumlah waktu kegiatan sedentary perempuan hamil Metode Jumlah total subyek sebanyak 106 perempuan hamil Dilakukan pengumpulan data karakteristik demografik dan penghitungan tingkat aktivitas fisik serta jumlah waktu sedentary Penghitungan tingkat aktivitas fisik dan jumlah waktu sedentary dilakukan dengan menggunakan metode pencatatan Bouchard Hasil Pada perempuan hamil di perkotaan dengan kehamilan tunggal jumlah pengeluaran energi subyek rata rata adalah 41 88 4 45 kcal kgBB hari Sebanyak 66 04 perempuan hamil berada di tingkat aktivitas fisik sedang sementara 33 96 berada di tingkat aktivitas berat Rata rata jumlah waktu yang dihabiskan perempuan hamil untuk melakukan perilaku sedentary adalah 8 51 jam per hari Kesimpulan Tingkat aktivitas fisik perempuan hamil di perkotaan telah memenuhi rekomendasi akan tetapi waktu kegiatan sedentary masih cukup panjang Kata kunci Perempuan hamil tingkat aktivitas fisik perkotaan jumlah waktu sedentary.

Background Physical activity and the amount of time spent in sedentary activities are key components to a healthy lifestyle Unfortunately to this day there is no evidence or data regarding the level of physical activity in pregnant women There is also no data regarding the sedentary time spent by pregnant women Objective To identify the level of physical activity in pregnant women as well as time spent in sedentary activities Methods Total respondents were 106 pregnant women Data collection regarding the level of physical activity and sedentary time was done through Bouchard Three Day Physical Activity Record Results Total mean energy expenditure of pregnant women with single pregnancy in urban areas is 41 88 4 45 kcal kg day The majority 66 04 of pregnant women is under the category of moderate physical activity level Meanwhile 33 96 of pregnant women is under the high physical activity level Mean sedentary time of pregnant women in urban area is at 8 51 hours per day Conclusion The level of physical activity in pregnant women in urban area is in accordance to the existing recommendation Although the time spent by pregnant women in sedentary activities are still relatively high Keywords Pregnant women physical activity level urban area sedentary time , Background Physical activity and the amount of time spent in sedentary activities are key components to a healthy lifestyle Unfortunately to this day there is no evidence or data regarding the level of physical activity in pregnant women There is also no data regarding the sedentary time spent by pregnant women Objective To identify the level of physical activity in pregnant women as well as time spent in sedentary activities Methods Total respondents were 106 pregnant women Data collection regarding the level of physical activity and sedentary time was done through Bouchard Three Day Physical Activity Record Results Total mean energy expenditure of pregnant women with single pregnancy in urban areas is 41 88 4 45 kcal kg day The majority 66 04 of pregnant women is under the category of moderate physical activity level Meanwhile 33 96 of pregnant women is under the high physical activity level Mean sedentary time of pregnant women in urban area is at 8 51 hours per day Conclusion The level of physical activity in pregnant women in urban area is in accordance to the existing recommendation Although the time spent by pregnant women in sedentary activities are still relatively high Keywords Pregnant women physical activity level urban area sedentary time ]"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>