Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62252 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifa Hidayah
"Keberhasilan penyesuaian sosial anak berkaitan dengan konsep diri. Untuk meningkatkan konsep diri sangat diperlukan intervensi antara lain melalui terapi seni. Terapi seni akan memudahkan proses sosialisasisehingga meningkatkan konsep diri anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh terapi seni terhadap konsep diri anak. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dan melibatkan 21 anak. Ekperimen, yang berupa perlakuan pemberian terapi seni dengan menggunakan gambar sebagai media, dilaksanakan selama lima sesi, setiap sesi berlangsung selama 90 menit. Lima sesi pelaksanaan terapi seni terdiri atas (1) sesi mengenal diri sendiri, (2) aku di antara teman-teman, (3) aku dan lingkungan sekitarku, (4) aku dan Bangsa Indonesia serta (5) cita-citaku. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan skala konsep diri dan wawancara kemudian dianalisis dengan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi seni berpengaruh terhadap peningkatan konsep diri anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi anak, orang tua, pendidik, lembaga pendidikan serta masyarakat mengenai pentingnya terapi seni untuk peningkatan konsep diri anak. Sehingga, apabila konsep diri anak rendah, sesegera mungkin anak diberikan terapi seni untuk meningkatkan konsep dirinya.

The success of the child's social adjustment related to the concept of self. To improve self concept interventions among others through art therapy. The purpose of this study was to examine the effect of art therapy for children's self-concept. This study was conducted using experiments and involving 21 children. Experiment in the form of art therapy treatment by using images as the media, held for five sessions, each session lasting 90 minutes. Five sessions of art therapy implementation consists of (1) the session to know yourself, (2) I am among friends, (3) I am and my surroundings, (4) I am and the Indonesian people as well as (5) my goal. Method of data collection using self-concept scale and interviews were then analyzed by t-test. The results showed that art therapy is effective to increase in the child's self- concept. Thus, if the concept of a low child, the child immediately treated the art therapy to improve the concept itself."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Hidayah
"Keberhasilan penyesuaian sosial anak berkaitan dengan konsep diri. Untuk meningkatkan konsep diri sangat diperlukan intervensi antara lain melalui terapi seni. Terapi seni akan memudahkan proses sosialisasisehingga meningkatkan konsep diri anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh terapi seni terhadap konsep diri anak. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dan melibatkan 21 anak. Ekperimen, yang berupa perlakuan pemberian terapi seni dengan menggunakan gambar sebagai media, dilaksanakan selama lima sesi, setiap sesi berlangsung selama 90 menit. Lima sesi pelaksanaan terapi seni terdiri atas (1) sesi mengenal diri sendiri, (2) aku di antara teman-teman, (3) aku dan lingkungan sekitarku, (4) aku dan Bangsa Indonesia serta (5) cita-citaku. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan skala konsep diri dan wawancara kemudian dianalisis dengan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi seni berpengaruh terhadap peningkatan konsep diri anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi anak, orang tua, pendidik, lembaga pendidikan serta masyarakat mengenai pentingnya terapi seni untuk peningkatan konsep diri anak. Sehingga, apabila konsep diri anak rendah, sesegera mungkin anak diberikan terapi seni untuk meningkatkan konsep dirinya.

The success of the child's social adjustment related to the concept of self. To improve self concept interventions among others through art therapy. The purpose of this study was to examine the effect of art therapy for children's self-concept. This study was conducted using experiments and involving 21 children. Experiment in the form of art therapy treatment by using images as the media, held for five sessions, each session lasting 90 minutes. Five sessions of art therapy implementation consists of (1) the session to know yourself, (2) I am among friends, (3) I am and my surroundings, (4) I am and the Indonesian people as well as (5) my goal. Method of data collection using self-concept scale and interviews were then analyzed by t-test. The results showed that art therapy is effective to increase in the child's selfconcept. Thus, if the concept of a low child, the child immediately treated the art therapy to improve the concept itself.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfaifo Iqomaddin
"Penelitian ini bertujua untuk mengetahui pengaruh religiusitas dan kecerdasan emosional terhadap konsep diri pada Santri Remaja di Pesantren Tradisional. Hipotesis yang diajukan adalah (1) Terdapat pengaruh signifikan religiusitaS terhadap knnsep diri pada santri remaja di pesantren tradisional. (2) Terdapat pengaruh signifikan kecerdasan emosional terhadap konsep diri pada santri remaja di pesantren tradisional. (3) Terdapat pengaruh signifikan kecerdasan emosional dan religiuisitas secara bersama-sama terhadap konsep diri pada santri remaja di pesantren tradisional. Alat pengungkap data yang digunakan adalah Skala Religiusitas, yang terdiri 1. Skala Religiusitas 2. Skala Kecerdasan Emosional dan Skala Konsep Diri Responden penelitian ini adalah santri remaja di pesantren tradisional. Jumlah keseluruhan subjek sebanyak 40 orang, Pemilihan subjek dilakukan dengan incidental sampling. Disain Penelitian ini adalah non eksperimen dengan pendekatan kuantitatif serta menggunakan metode ex post facto, Regresi linier digunakan untuk menganalisa data dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian diketahui bahwa; (1) Terdapat pengaruh signffikan Religiusitas terhadap Konsep Diri sebesar 75,3 %. (2) Terdapat pengaruh signifikan Kecerdasan Emosional terhadap Konsep Diri sebesar 80, 1%. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan Religiusitas dan Kecerdasan Emosional secara bersama-sama terbadap Konsep Diri sebesar 82,0%, sedangkan sisanya yaitu 18,0% (100% - 82,0%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor penyabab lainnya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nipsyah Lega
"Usia remaja merupakan masa transisi dari anak-anak ke dewasa, yang ditandai dengan tingkat kelabilan yang tinggi pada diri mereka. Pada masa ini remaja berusaha untuk melepaskan diri dari orangtua tapi remaja belum yakin dengan kemampuan yang dimiliki, karena sedang dalam proses pencarian identitas diri. Banyak hal yang dilakukan remaja sebagai usaha untuk menemukan identitas diri. Salah satunya adalah bergaul dengan teman-teman sebaya dan melakukan kebiasaan merokok yang saat ini sudah sangat marak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh kebiasaan merokok terhadap citra diri remaja pria. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian deskripsi korelasi.
Penelitian dilakukan pada populasi siswa pria di SLTP 217 Jakarta Timur yang melakukan kebiasaan merokok. Dalam pengambilan sampel dilakukan dengan metode quota sampling. Sebanyak 63 responden diambil dari populasi dengan cara random sistemik. Data yang diperoleh kemudian ditampilkan dalam bentuk jumlah dan persen dengan menggunakan diagram dan tabel, sedangkan tingkat kemaknaannya dianalisa dengan menggunakan uji Chi-square bentuk tabel 2x2 untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tentang merokok dan status merokok terhadap citra diri remaja pria.
Hasil penelitian untuk mengetahui pengaruh pengetahuan merokok terhadap citra diri diperoleh nilai P hitung 1,000 atau lebih besar dan nilai nilai alpha sehingga keputusan yang diambil adalah menerima Ho. Yang berarti tidak ada pengaruh pengetahuan tentang merokok terhadap citra diri. Uji kemaknaan untuk mengetahui pengaruh status merokok terhadap citra diri didapatkan niIai P hitung 0,013 atau lebih kecil dari nilai alpha, dengan demikian keputusan yang diambil adalah menolak Ho. Ini berani bahwa ada pengaruh antara status merokok terhadap citra diri.
Dari penelitian ini diharapkan pada pembina UKS dari puskesmas agar dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada remaja yang merokok ataupun tidak, dan untuk pihak sekolah khususnya guru bimbingan konseling dan pengurus UKS melakukan pemantauan dan tindak Ianjut terhadap perrnasalahan yang ada sehingga angka kejadian merokok pada remaja tidak meningkat dan waktu ke waktu,untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih baik dengan menambah jumlah sampel dan melakukan penelitian pada tempat yang berbeda agar hasil yang diperoleh dapat digeneralisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5425
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Apriyanti
"Talasemia merupakan penyakit hemolitik herediter yang bisa menyebabkan masalah psikososial, emosional dan perilaku terutama pada remaja. Terapi kelompok terapeutik merupakan kegiatan kelompok untuk mengatasi masalah perkembangan remaja, membantu mengatasi stres, emosi, akibat penyakit fisik, krisis tumbuh kembang atau penyesuaian. Manajemen stres guided imagery merupakan salah satu cara pengelolaan stres dengan memanfaatkan potensi diri sebagai sumber efektif untuk mengatur emosi serta mengatasi masalah. Tujuan penelitian ini adalah menilai pengaruh terapi kelompok terapeutik remaja dan manajemen stres guided imagery terhadap tingkat stres, koping, resiliensi dan konsep diri remaja talasemia. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimental pre-post with control group. Tehnik pengambilan sample menggunakan purposive sampling, Hasil penelitian menunjukan bahwa remaja talasemia kelompok intervensi mengalami perubahan yakni penurunan tingkat stres, perubahan strategi koping, peningkatan resiliensi dan peningkatan konsep diri dibandingkan kelompok kontrol setelah pemberian terapi kelompok terapeutik dan manajemen stres guided imagery (p value < 0.05). Terapi kelompok terapeutik dan manajemen stres guided imagery berpengaruh terhadap tingkat stres, koping, resiliensi dan konsep diri remaja talasemia. Terapi kelompok terapeutik remaja dapat dijadikan rujukan terapi, dalam pencegahan munculnya masalah psikososial pada remaja talasemia sehingga tugas perkembangan dapat dicapai secara optimal.

Thalassemia is a hereditary hemolytic disease that can cause psychosocial, emotional and behavioral problems, especially in adolescents. Therapeutic group therapy is a group activity to overcome adolescent development problems, help overcome stress, emotions, due to physical illness, growth and development crises or adjustments. Guided imagery stress management is one way of managing stress by utilizing one's potential as an effective source for regulating emotions and overcoming problems. The purpose of this study was to assess the effect of adolescent therapeutic group therapy and stress management guided imagery on stress levels, coping, resilience and self-concept of thalassemia adolescents. The study design used quasi-experimental pre- post with control group. The results showed that the intervention group thalassemia adolescents experienced changes namely decreased stress levels, changes in coping strategies, increased resilience and increased self- concept compared to the control group after therapeutic group therapy and guided imagery stress management (p value < 0.05). Therapeutic group therapy and guided imagery stress management affect stress levels, coping, resilience and self-concept of thalassemia adolescents. Adolescent therapeutic group therapy can be used as a therapeutic reference, in the prevention of the emergence of psychosocial problems in thalassemia adolescents so that developmental tasks can be achieved optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Sarah Regina
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penyandang tuna netra adalah orang yang mengalami gangguan dan kelainan dalam indera penglihatan.Kondisi ini menjadikan penyandang tuna netra,mengalami berbagai macam masalah ,baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan pribadi dan sosial termasuk dalam karier pekerjaannya
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kissa Bahari
"Tesis ini membahas pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap perkembangan identitas diri remaja di Kota Malang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi experimental dengan pre-post test control group. Subyek penelitian adalah remaja usia 12-15 tahun. Sampel berjumlah 78 orang, 38 orang kelompok intervensi dan 40 orang kontrol.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuasn perkembangan dan identitas siri remaja meningkat secara bermakna setelah melakukan terapi kelom[ok terapeutik, sedangkan yang tidak mendapatkan tidak terjadi peningkatan yang bermakna. Penelitian ini merekomendasikan diterapkannya terapi kelompok terapeutik pada remaja untuk meningkatkan perkembangan identitas dirinya pada populasi yang lebih luas.

The focus of this study to identify the effects of therapeutic group intervention on adolescent self identity development at Malang. The research is quantitative, quasi experimental with pre-post test control group design. Research subject is early adolescent 12-15 years old. Sampel size 78 person, 38 person intervention and 40 person control group.
Result of this research showed competence of adolescent self development and self identity increased significantly after therapeutic group intervention, and on control group didn't increase significantly. Recommendation of this study to apply therapeutic group intervention on adolescents to promote self identity development at larger population.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28420
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ismayati
"Guru merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan. Salah satu karakter guru yang diharapkan adalah sikap kreatif. Guru taman kanak-kanak berhadapan dengan siswa yang berada pada tahap praoperasional (Piaget, dalam Atkinson, 1983). Pada tahap ini berkembang kemampuan simbolik. Sehingga dibutuhkan kreativitas guru TK untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang akan mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu dengan memiliki sikap kreatif dalam mengajar, seorang guru diharapkan akan mengembangkan proses belajar mengajar yang mendorong kreativitas siswanya.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) pengaruh motivasi berprestasi terhadap sikap kreatif guru, 2) pengaruh konsep diri terhadap sikap kreatif guru, 3) pengaruh motivasi berprestasi dan konsep diri secara bersama-sama terhadap sikap kreatif guru.
Hipotesa yang diajukan pada penelitian ini adalah 1) ada pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi berprestasi terhadap sikap kreatif guru, 2) ada pengaruh yang positif dan signifikan dari konsep diri terhadap sikap kreatif guru, 3) ada pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi berprestasi dan konsep diri secara bersama-sama terhadap sikap kreatif guru.
Penelitian ini dilakukan terhadap 118 orang guru TK Islam yang berada di Wilayah Kota Bekasi Jawa Barat. Alat ukur yang digunakan adalah skala motivasi berprestasi yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh David McClelland (1987). Skala konsep diri disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Williams H. Fitts (1971). Sementara skala sikap kreatif disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Utami Munandar (1977). Analisis statistik menggunakan multiple regression.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dan konsep diri memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap sikap kreatif guru."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Muhajir
"Seiring dengan pertambahan usia pada lansia terjadi perubahan fisik yang disertai penurunan fungsi-fungsi tubuh, yang merupakan faktor yang terkait dengan adanya gangguan citra tubuh berupa perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh. Salah satu upaya untuk menangani gangguan citra tubuh pada lansia adalah dengan latihan fisik berupa senam lansia yang memiliki tujuan-tujuan tertentu untuk mengatasi gangguan citra tubuh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam lansia yang teratur terhadap peningkatan konsep diri : citra tubuh lansia. Populasi yang digunakan adalah lansia yang berusia 60 tahun keatas yang mengikuti senam lansia secara rutin di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia. Jumlah sampel sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dngan menggunakan kuesioner untuk data demografi dan data tentang senam lansia dan citra tubuh lansia sebanyak 22 pertanyaan.
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif korelatif Setelah diuji dengan menggunakan Spearman Rank didapatkan hasil penghitungan kofisien korelasi atau nilai rho hitung = 0,765 kemudian nilai ini dibandingkan dengan nilai rho tabel untuk n (jumlah sampel) = 30 pada taraf kesalahan 5% diperoleh nilai 0,364 dengan demikian hasil rho hitung lebih besar dari rho tabel maka kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh senam lansia yang teratur terhadap peningkatan konsep diri: citra tubuh lansia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4994
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>