Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146284 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nani Olivia
"Posyandu adalah salah satu sarana yang dapat mendeteksi secara dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita. Namun kunjungan ibu yang mempunyai balita ke posyandu di Kota Solok tergolong masih rendah. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dengan kunjungannya ke posyandu di Kota Solok tahun 2011. Desain penelitian adalah cross sectional melalui pendekatan kuantitatif. Populasinya adalah ibu yang mempunyai anak balita 5-59 bulan dengan sampel penelitian berjumlah 126 orang. Analisis menggunakan chisquare. Dari hasil analisis data diperoleh faktor yang berhubungan secara signifikan adalah pendidikan, jumlah anak balita dan kebutuhan akan pelayanan posyandu. Saran mengadakan lomba masak dan balita sehat agar ibu lebih rajin membawa anaknya ke posyandu.

Posyandu is one of facility which can detect early impairment of growth and development of toddlers. But maternal visit who has a toddler to posyandu in Solok town place in low classified. This study intends to observe factors related to maternal behavior in visiting to posyandu in Solok Town 2011. Study design The is crosssectional by quantitative approach. Maternal who have young children between 5-59 months with samples of research totaling 126 peoples. The analysis Using chisquare. From the analysis of data obtained significantly related factors were education, number of children under five and the need of posyandu. It suggest to carry on cooking and healthy toddlers contest in order that maternal will be more diligent to take their infant to posyandu."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hestri Suryaningsih
"Posyandu merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk memberikan pelayanan tumbuh kembang pada balita dimana cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita secara berkesinambungan dapat menurunkan prevalensi angka gizi kurang bahkan gizi buruk. Selain itu, melalui posyandu dapat diketahui ada tidaknya gangguan pemenuhan kebutuhan gizi secara lebih dini. Puskesmas Kemiri Muka cakupan D/S 78,9% sudah mencapai target Depkes dalam RAPGM (Rencana Aksi Pembangunan Gizi Masyarakat) 2010-2014 sebesar 75% tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ibu bayi dan balita berkunjung ke posyandu di Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok tahun 2012. Desain yang digunakan adalah cross sectional, jumlah sampel 242, pengambilan sampel secara cluster sampling design. Sumber data primer menggunakan kuisioner dan dianalisis menggunakan Chi Square. Didapat hasil hubungan yang bermakna Sikap, kepemilikan buku KIA dan Bimbingan petugas kesehatan dengan perilaku kunjungan ke posyandu, diperlukan bimbingan petugas kesehatan dan kader dalam meningkatkan cakupan kunjungan balita ke posyandu.

IHC is one of the places that used to serve the growth and development in infants weighing under five years old child, in which the coverage IHC (D / S) is an indicator of nutritional care coverage in young children, basic health care coverage especially immunization and the prevalence of undernourishment. Monitoring growth and sustainable early childhood development can reduce the prevalence rate of undernutrition even malnutrition. In addition, it can be seen through IHC interference nutritional needs early. Kemiri Muka Public Health Center range D / S 78.9% is getting the goal of RAPGM (Nutrition Action Plan for Community Development) 2010-2014 by 75% in 2012.
The aim of this study is to determine of related factors to the behavior of mothers of infants and toddlers visit to IHC in Kemiri Muka Public Health Center Depok City in 2012. The design was cross sectional, the total numbers were 242 samples, sampling by cluster sampling design. Primary data sources were the questionnaire and Chi Square analyzed. Results obtained in a significance association: attitude, ownership KIA books and Guidance health workers to conduct visit to IHC, needed guidance and cadres of health workers in improving the coverage of the visit to the IHC toddlers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Elida Hairunida Br.
"Posyandu berguna untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu pada ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Dengan sampel 298 ibu balita yang dipilih secara acak di 20 posyandu.
Hasil penelitian didapatkan ibu balita yang berperilaku baik berkunjung ke posyandu masih rendah sebanyak 39,9%. Ada 5 variabel yang secara statistik berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu yaitu lebih banyak pada ibu yang berpendidikan dibawah SMP, berpengetahuan baik, bersikap positif, memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) serta membutuhkan pelayanan posyandu.
Disarankan untuk melakukan dan meningkatkan monitoring upaya promosi kesehatan dengan supervisi langsung ke posyandu dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kegiatan yang ada di Posyandu.

Posyandu is useful to empower communities and to provide the easiest of obtaining basic health services. The objectives of this study was conducted to determine the related factors with the behavior visits to posyandu on toddlers mothers in the working area of health center Depok Pancoran Mas in 2012. This study was a descriptive with cross sectional design. There were 298 samples of toddlers mothers randomly chosen in 20 posyandu.
The results obtained are wellbehaved toddler mothers as much as 39.9%. There are five variables that were statistically related with the behavior visits to posyandu namely: there were more on educated mothers under Junior School, good knowledge, positive thinking, the ownership of Health Child Card (KMS) and the needs to posyandu.
It is further recommended to perform and improve the monitoring of health promotion efforts with direct supervision to posyandu and provide counseling to the public about the existing activities in posyandu.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Gunawan
"Tingkat partisipasi masyarakat berkunjung ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Air Putih 18,2%. Cakupan tersebut dibawah cakupan Kota Samarinda 24,38% dan Provinsi Kaltim 39,81%. Kondisi tersebut membuat banyak balita yang ada tidak terpantau status gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku kunjungan Posyandu pada ibu balita. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, pengumpulan data dilakukan melalui kunjungan rumah dengan pengisian kuesioner secara mandiri oleh responden. Sampel penelitian berjumlah 139 Ibu balita yang dipilih secara acak pada 13 Posyandu. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 74,8% Ibu balita memiliki kunjungan rutin ke Posyandu. Faktor yang berhubungan signifikan terhadap perilaku kunjungan ke Posyandu pada ibu balita adalah pekerjaan (p=0,08), pengetahuan (p=0,001), dan sikap (p=0,005). Pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan pada penelitian ini, Ibu balita dengan pengetahuan tinggi memiliki peluang 4,5 kali lebih besar melakukan kunjungan rutin ke Posyandu setelah dikontrol variabel pekerjaan dan sikap. Saran bagi Tim Pokjanal Posyandu Kota Samarinda agar melakukan evaluasi capaian D/S dan mengusulkan anggaran Probebaya untuk sosialisasi pentingnya kunjungan rutin ke Posyandu setiap bulan.

The level of community participation in visiting posyandu in the working area of the Puskesmas Air Putih is 18.2%. This coverage is below the coverage of Samarinda City 24.38% and East Kalimantan Province 39.81%. This condition makes many children under five whose nutritional status is not monitored. This study aims to determine the behavioral determinants of Posyandu visits to Toddler mothers. This study used a cross-sectional design, data collection was carried out through home visits by filling out the questionnaires independently by the respondents. The research sample was 139 Toddler mothers who were randomly selected at 13 Posyandu. Multivariate analysis using multiple logistic regression. The results showed that 74.8% of Toddler mothers had regular visits to Posyandu. Factors that were significantly related to the behavior of visiting Posyandu on Toddler mothers were work (p=0.08), knowledge (p=0.001), and attitude (p=0.005). Knowledge is the most dominant factor in this study. Mothers with high knowledge have a 4.5 times greater chance of making routine visits to Posyandu after controlling for work and attitude variables. Suggestions for the Samarinda City Posyandu Pokjanal Team to evaluate D/S achievements and propose a Probebaya budget for socializing the importance of routine visits to Posyandu every month."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Maretha H.
"Tingkat keaktifan posyandu sangat bergantung pada peran serta kader dalam menyelenggarakan kegiatan rutin posyandu di masing-masing posyandu, LKMD sebagai pengelola dan masyarakat sebagai pemakai dari pendukung Posyandu. Pada tahun 2009 dari jumlah posyandu di Puskesmas Jatimulya yaitu 52 buah dan hanya 25% yang aktif melaksanakan kegiatan rutin posyandu. Faktor yang menyebabkan misalnya rendahnya peran serta kader. Diduga peran serta kader tersebut berhubungan dengan tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat ke posyandu. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat di posyandu serta faktor-faktor yang berhubungan di Puskesmas Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang (cros sectional). Variabel terikat penelitian ini adalah tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat di posyandu, sedangkan variabel bebasnya adalah faktor internal (umur, lama menjadi kader, jarak rumah ke posyandu, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan kader terhadap tugasnya di posyandu dan sikap kader terhadap tugasnya di posyandu) dan faktor eksternal (dukungan tokoh masyarakat, pelatihan kader dan dukungan puskesmas). Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap 75 kader dengan instrumen berupa kuesioner. Pengumpulan data dan analisis data oleh peneliti dilakukan pada Bulan Mei - Juni 2011. Analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer dengan analisis univariat (menghitung proporsi dan frekuensi) dan bivariat (crosstab).
Persentase tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat di posyandu Puskesmas Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi adalah tanggapan kader yang baik sebesar 57,3% dan tanggapan kader yang kurang sebesar 42,7%. Faktor-faktor internal dan eksternal yang berhubungan secara statistik dengan tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat di posyandu Puskesmas Jatimulya antara lain pendapatan kader dengan nilai p 0,036 ( < p 0,05 ), sikap kader terhadap tugasnya di posyandu dengan nilai p 0,029 ( < p 0,05 ) dan dukungan TOMA dengan nilai p 0,029 ( < p 0,05 ). Sedangkan faktor-faktor internal dan eksternal yang tidak berhubungan secara statistik antara lain umur kader, lamanya menjadi kader, jarak tempat tinggal, pendidikan, status pekerjaan, pengetahuan kader, pelatihan kader dan dukungan puskesmas.
Diharapkan adanya kerjasama antara kader, tokoh masyarakat, petugas puskesmas dan petugas dinas kesehatan dalam penyelenggaraan kegiatan posyandu dan mendukung dalam usaha peningkatan tanggapan kader terhadap kunjungan masayarakat di posyandu.

The Integrated Health Care (IHC) level of activity is very dependent on the participation of cadres in carrying out routine activities in their respective posyandu Posyandu, LKMD as the manager and the users of the supporters of IHC. In 2009 the number of IHC in Jatimulya Health Care is 52 pieces and only 25% are actively carrying out routine activities posyandu. Factors causing such low participation of the cadres. Anticipated participation is associated with a cadre of volunteers to visit the community response to the posyandu. Therefore, the purpose of this study was to determine cadre responses toward the community visit in Integrated Health Care and factors is associated in Jatimulya Health Care Tambun Selatan, Bekasi in 2011.
This study used a cross-sectional research design (CROs sectional). The variable is bound this study is the response of volunteers to visit the community during that session, while the independent variables are the internal factors (age, length of the cadre, the distance IHC to home, education, occupation, income, knowledge cadre on duty during that session and attitude toward his job at posyandu cadre) and external factors (support of community leaders, cadre training and support centers). The study was conducted by an interview of 75 cadres in the form of a questionnaire instrument. Data collection and data analysis conducted by researchers at the May-June 2011. Data analysis was performed using computer software with univariate analysis (calculate proportions and frequencies) and bivariate (crosstab).
Percentage response cadre of community visits in health centers posyandu Jatimulya South Tambun Bekasi District is a good response cadre of 57.3% and less response cadre of 42.7%. Internal factors and external that are statistically associated with response to the visit of community volunteers in IHC Jatimulya Health Center, among others, the income of cadres with p value 0.036 ( < p 0.05 ), attitude toward his job at posyandu cadre with p value 0.029 ( < p 0 , 05 ) and support of community leader with p value 0.029 ( < p 0.05 ). While internal factors and external that are not associated statistically among other cadres age, duration of a cadre, a distance of residence, education, employment status, knowledge of cadres, cadres training and support health centers.
Expect to cooperation between cadres, community leader, health centers official and health centers district for Integrated Health Care activities and support for increasing cadre responses toward The community visit in Integrated Health Care.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S234
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Elwiza
"Posyandu merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan dasar yang dapat mendeteksi secara dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita. Kelurahan Pakan Labuah merupakan kelurahan dengan cakupan ditimbang bagi sasaran terendah di wilayah kerja Puskesmas Tigo Baleh yaitu sebesar 58,1%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ibu bayi dan balita ke Posyandu di kelurahan Pakan Labuah Kota Bukittinggi Tahun 2013.
Desain penelitian adalah cross sectional melalui pendekatan kuantitatif dan menggunakan analisis chi square. Populasinya adalah seluruh ibu yang mempunyai anak bayi dan balita berumur 6-59 bulan dengan sampel penelitian berjumlah 110 orang.
Hasil penelitian didapatkan ibu bayi dan balita yang berkunjung baik ke Posyandu dengan penimbangan ≥4x sebesar 50%. Variabel yang secara statistik berhubungan dengan perilaku kunjungan ibu bayi dan balita ke Posyandu yaitu pekerjaan, pengetahuan dan sikap sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah umur, pendidikan, jarak posyandu, pelayanan imunisasi, program pemberian makanan tambahan, biaya pelayanan, dukungan keluarga, bimbingan tenaga kesehatan dan dorongan tokoh masyarakat.
Melihat rendahnya kunjungan ibu ke Posyandu maka diharapkan bagi Dinas Kesehatan agar memperbanyak media penyuluhan dan meningkatkan bimbingan serta pembinaan terhadap kader Posyandu.

Posyandu or integrated children health care is one of the primary health care unit, which can detect early growth retardation and toddler development. Kelurahan Pakan Labuah is an urban village with the lowest scope of weighed for target in the work area under Puskesmas (Community Health Care) Tigo Baleh that is 58.1%.
The purpose of this study is to determine the factors related with the behavior of mothers of infants and toddlers visit to Posyandu in Kelurahan Pakan Labuah, Bukittinggi, in 2013.
The research method was cross-sectional quantitative approach and use chi square analysis. The population is all mothers with infants and toddlers aged 6-59 months with a total sample of 110 mother.
The results showed that 50 % mothers of infants and toddlers visit to Posyandu by weighing ≥ 4x. Variables that were statistically associated with the behavior of mothers of infants and toddlers visit to Posyandu are occupation, knowledge and attitudes, whereas unrelated variables were age, education, distance Posyandu, immunization services, supplementary feeding programs, cost of services, family support, counseling health workers, and community leaders urge.
See low maternal visits to Posyandu is expected District Health Office in order to expand media outreach and mentoring and coaching to improve cadres of Posyandu.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Nofianti
"Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu sarana pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita yang sangat penting dan memiliki peran strategis dalam upaya pembentukan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Namun pemanfaatannya oleh ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Maek masih jauh dari yang diharapkan, dimana cakupan D/S Puskesmas Maek hanya sebesar 62,6%. Angka ini masih jauh dibawah target Ditjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes RI yaitu sebesar 85%.
Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemanfaatan posyandu oleh ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Maek, Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Populasinya adalah ibu balita yang mempunyai anak umur 4-59 bulan dengan sampel berjumlah 100 orang. Analisis menggunakan chisquare. Hasil penelitian diperoleh ibu balita yang mempunyai perilaku baik dalam pemanfaatan posyandu adalah sebesar 41%.
Dari hasil analisis data diperoleh faktor yang berhubungan secara bermakna dengan perilaku pemanfaatan posyandu oleh ibu balita adalah umur ibu (p=0,001), pekerjaan ibu (p=0,023), umur balita (p=0,000), urutan kelahiran balita (p=0,006) dan kepemilikan KMS (p=0.001). Disarankan agar semua pihak baik dari unsur kesehatan, kader, tokoh masyarakat maupun masyarakat sendiri bahu membahu dalam menggerakkan posyandu.

Integrated Service Post (Posyandu) is one of growth monitoring facilities and development of toddler is very important and has a strategic role in efforts to establish the next generation of healthy, intelligent, and quality. However, its utilization by mother of toddler in the working area of Community Health Center of Maek is still far from the expected, where the coverage of D/S CHC Of Maek only by 62,6%. This figure is still far below the target of Ditjen Gizi and KIA Kemenkes RI which is 85%.
The purpose of this study was to determine the factors associated with utilization behavior of integrated service post (posyandu) by mother who has toddler in the working area of Communitity Health Center of Maek, District of Lima Puluh Kota in 2012. This research is a descriptive study with cross sectional design. Population is the mother who has children aged 4-59 months with totaling sample of 100 people. The analysis using the chi-square.
The results of research obtained that mother toddler who have good behavior in utilization of integrated service post is 41%. From the analysis of data obtained factors significantly associated with utilization behavior of integrated service post (posyandu) by mother who has toddler is the mother's age (p=0,001), occupation (p=0.023), age toddlers (p=0,000), toddlers birth order (p=0,006) and ownership of KMS (p=0,001). It is recommended that all sector, both of the elements of health, cadre of health, community leaders and communities themselves to work together in improve performance the integrated service post.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Elida Hairunida Br.
"Posyandu berguna untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu pada ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Dengan sampel 298 ibu balita yang dipilih secara acak di 20 posyandu. Hasil penelitian didapatkan ibu balita yang berperilaku baik berkunjung ke posyandu masih rendah sebanyak 39,9%. Ada 5 variabel yang secara statistik berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu yaitu lebih banyak pada ibu yang berpendidikan dibawah SMP, berpengetahuan baik, bersikap positif, memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) serta membutuhkan pelayanan posyandu. Disarankan untuk melakukan dan meningkatkan monitoring upaya promosi kesehatan dengan supervisi langsung ke posyandu dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kegiatan yang ada di Posyandu.

Posyandu is useful to empower communities and to provide the easiest of obtaining basic health services. The objectives of this study was conducted to determine the related factors with the behavior visits to posyandu on toddlers mothers in the working area of health center Depok Pancoran Mas in 2012. This study was a descriptive with cross sectional design. There were 298 samples of toddlers mothers randomly chosen in 20 posyandu. The results obtained are wellbehaved toddler mothers as much as 39.9%. There are five variables that were statistically related with the behavior visits to posyandu namely: there were more on educated mothers under Junior School, good knowledge, positive thinking, the ownership of Health Child Card (KMS) and the needs to posyandu. It is further recommended to perform and improve the monitoring of health promotion efforts with direct supervision to posyandu and provide counseling to the public about the existing activities in posyandu."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septy Zahrawi Kirana
"Posyandu merupakan sebuah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang didirikan sebagai bagian dari strategi pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk memajukan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan Posyandu aktif di Jakarta Barat tahun 2022, yaitu faktor kader (pendidikan dan insentif), faktor Puskesmas (pendampingan tenaga kesehatan dan pembinaan), faktor masyarakat (pekerjaan ibu dan partisipasi masyarakat) dan faktor pemangku kepentingan (aparat kelurahan dan kelompok sosial). Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan purposive case study di Kecamatan terpilih dan menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari focus group discussion (FGD) dan wawancara mendalam serta telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor kader, faktor pekerjaan ibu, pembinaan aparat kelurahan dengan keaktifan Posyandu dan terdapat hubungan antara faktor Puskesmas, faktor partisipasi masyarakat, dukungan kelompok sosial dengan keaktifan Posyandu. Keaktifan Posyandu berdasarkan data Komdat Kemenkes belum  menggambarkan kondisi riil di lapangan, terutama terkait jumlah kader. Pelaksanaan Posyandu di Jakarta Barat mendapat dukungan dari Bidan Praktek Mandiri dan kerjasama dengan kader kesehatan lain seperti kader Dasawisma dan kader Jumantik.

Posyandu (integrated health post) is one of community based primary health care with its goal to improve maternal dan child health in Indonesia. The purpose of this reasearch is to examine factors related to Posyandu’s activity in Jakarta Barat in 2022 including cadre (education dan incentive), Puskesmas (health workers assistance and coaching), community (targeted mother’s employment and community participation), and stakeholder (local government and group’s support). This research is a non experimental research with purposive case study design using qualitative data collected by focus group discussion, in-depth interview and document review. This study showed that cadre’s factor, mother’s employment and local goverments are not related to Posyandu’s  activity, whereas Puskesmas, community participation and group’s support are related to Posyandu’s activity in Jakarta Barat in 2022. Posyandu’s activity data based on Komdat Ministry of Health is not representing the actual condition of Posyandu’s activity mainly in cadre’s criteria. Posyandu in Jakarta Barat has been supported by independent midwives and other health cadres."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Almira Dova
"Kabupaten Pandeglang masih menjadi penyumbang prevalensi stunting yang tinggi di Provinsi Banten dengan angka 29,4% pada tahun 2022. Puskesmas Pagadungan dan Puskesmas Cikupa yang merupakan lokasi penelitian memiliki prevalensi stunting sebesar 1.9% dan Puskesmas Cikupa 0,9%. Posyandu merupakan sarana penting di dalam masyarakat. Keberhasilan Posyandu sangat dipengaruhi oleh kinerja kader dalam menjalankan tugas nya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader Posyandu dalam Pemantauan Kesehatan Balita di Puskesmas Pagadungan dan Puskesmas Cikupa Kabupaten Pandeglang Tahun 2023.
Jenis penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi nya yaitu kader puskesmas Pagadungan dan Puskesmas Cikupa. Sampel penelitian sebanyak 150 responden, terdiri dari 75 responden kader Puskesmas Pagadungan dan 75 responden kader Puskesmas Cikupa yang diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Alat pengumpulan data berupa kuesioner online menggunakan google form. Analisis data menggunakan univariat, bivariat menggunakan kai kuadrat dan multivariat dengan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja kader posyandu dalam pemantauan kesehatan balita 56,7% berkategori baik, dimana kinerja kader Puskesmas cikupa memiliki skor lebih tinggi daripada kader puskesmas pagadungan (58,7% versus 54,7 %). Analisis bivariat menunjukkan bahwa pendidikan, pengetahuan, pelatihan, supervisi, motivasi dan sikap Kader berpengaruh signifikan terhadap kinerja kader posyandu. Analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel imbalan merupakan variabel yang paling dominan dengan nilai p=0,000 dan OR =13,94. Peneliti menyarankan agar pihak Puskesmas tetap mengadakan supervisi dan pelatihan secara rutin, berkala dan menyeluruh. Perlu penguatan koordinasi lintas sektor khususnya dengan perangkat desa. Selain itu untuk lebih memotivasi kader dalam bekerja perlu diberikan pengakuan dan penghargaan, misalnya berupa sertifikat kader.

Pandeglang District still a contributor to the high prevalence of stunting in Banten Province with a rate of 29.4% in 2022. The Pagadungan Health Center and Cikupa Health Center which are research locations have a stunting prevalence of 1.9% and the Cikupa Health Center contributes 0.9%. Posyandu is an important facility in the community to support the government's efforts to improve the health status. The success of Posyandu greatly influenced by the performance of cadres in carrying out their duties. The purpose of this study was to determine the Factors Related the Performance of Posyandu Cadres in Monitoring Toddler Health at the Pandeglang District in 2023.
This research uses a quantitative design with cross-sectional approach. The population is Pagadungan and Cikupa health center cadres. The research sample consisted of 150 respondents, consisting of 75 respondents from Pagadungan Health Center cadres and 75 respondents from Cikupa Health Center cadres who were taken using a purposive sampling technique with inclusion and exclusion criteria. The data collection tool in this research is online questionnaire using the Google form. Data analysis used univariate, bivariate (kai kuadrat) and multivariate with multiple logistic regression.
The results showed that the performance of posyandu cadres in monitoring toddler health was 56.7% in the good category, the performance of Cikupa Health Center cadres had a higher score than Pagadungan health center cadres (58.7% versus 54.7%). Bivariate analysis shows that education, knowledge, training, supervision, motivation and attitude of cadres have a significant effect on performance of posyandu cadres in monitoring toddler health. Multivariate analysis shows that the reward variable is the most dominant variable affecting the performance of cadres in monitoring the health of toddlers with p = 0.000 and OR = 13.94. Researchers suggest that the Community Health Center continues to conduct regular, periodic and thorough supervision and training. It is necessary to strengthen coordination across sectors. In addition to motivating cadres to work, it is necessary to give recognition and rewards, for example in the form of a cadre certificate.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>