Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128202 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lindawati Gani
"ABSTRAK
Pengukuran kineija yang bersifat partial seperti tolok ukur keuangan dianggap tidak lagi
Memadai untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi kelangsungan hidup perusahaan apalagí
meningkatkan daya saingnya dalam era revolusi informasi dan globalisasi. Bagaimana
merancang bentuk dan isi sistem pengukuran kinerja yang komprehensif dan seimbang untuk
melengkapi pengukuran kinerja partial yang telah ada merupakan alasan mengapa topik ¡ni
ditelaah dan diteliti. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan mengevaluasi berbagai tolok
ukur yang telah diterapkan serta menciptakan tambahan tolok ukur kinerja dalam rangka
merancang suatu sistem pengukuran kinerja yang komprehensif dan seimbang, yang dikenal
dengan Balanced Scorecard. Untuk itu penulis melengkapi penelaahan dan studi literaturnya
dengan melakukan studi kasus pada sebuah perusahaan manufaktur makanan bayi.
Hasil penelaahan menunjukkan bahwa PT. G telah memiliki berbagal catatan tentang
operasional perusahaan. Namun selama ini catatan-catatan tersebut belum dianggap sebagai
tolok ukur kinerja dan belum diintegrasikan sehingga belum pernah dianalisis dan
dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Eksekutíf dan
manajemen perusahaan selama ini hanya memfokuskan perhatian mereka pada tolok ukur
keuangan yang bersifat jangka pendek. Padahal untuk dapat mempertahankan keunggulan
daya saing dan sukses dalam jangka panjang, perusahaan juga perlu memperhatikan berbagai
tolok ukur operasional yang mencerminkan perspektif pelanggan, perspektif inovasi dan
perbaikan seria perspektif internal bisnis.
Para eksekutif dan manajemen PT. G dapat memanfaatkan berbagai tolok ukur dalam
Balanced Scorecard sebagai benchmark untuk mengevaluasi beraneka ragam aktivitas
perusahaan agar dapat dideteksi aktivitas mana yang menyebabkan merosotnya kinerja
perusahaan. Di samping itu, Balanced Scorecard dapat membantu mereka memahami adanya
hubungan timbal balik dan saling terkait antar berbagai faktor tersebut. Dengan adanya
Balanced Scorecard sebagai suatu sistem manajemen diharapkan dapat memotivasi perbaikan
berkesinambungan terhadap bidang-bidang kritikal seperti peianggan, pengembangan pasar,
produk, aktivitas, proses, energi/biaya dan sumber daya.
Pengenalan dan perancangan Balanced Scorecard sebagai suatu sistem yang seimbang,
terpadu dan representatif untuk dapat mengikuti perkembangan kompetisi dunia bisnis akan
lebih baik bila dilakukan lebih dini sejak awal dibentuknya perusahaan. Pendapat ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa melalui Balanced Scorecard dapat dideteksi aktivitas
yang menyebabkan merosotnya kineija dan aktivitas yang merupakan core comperencies
perusahaan. Dengan mengetahui aktivitas-aktivitas tersebut, perusahaan dapat menentukan
langkah-langkah yang harus diambil baik berupa langkah pengendalian, perbaikan maupun
pengembangan.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gama Widyaputra
"ABSTRAK
Organisasi yang dibentuk dengan tujuan tertentu menerlukan suatu alat untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai, untuk mengetahui pencapaian tujuan tersebut digunakan pengukuran kinerja (performance measurement). Ada beberapa jenis performance measurement dan salah satunya pengukuran non tradisionil adalah balanced scorecard dengan keunggulan dapat mengukur hal-hal non finansial dan juga menyeimbangkan keempat misi kinerja. Pengukuran kinerja yang selama ini berjalan di PERTAMINA walau belumn dijalankan secara menyeluruh, masih bersifat tradisional dan hanya berdasarkan kinerja keuangan dan praduktifitas. Sedangkan dalam menghadapi tantangan masa datang di mana unit operasi akan menjadikan Strategic Business Unit (SBU) yang memberikan keuntungan baik secara financial maupun non finansial, SBU harus memiliki tujuan strategic dalam rangka menjalankan perusahaan yang berdasarkan Visi dan Misi. Pembuatan Balanced scorecard di unit operasi perkecil di Oil PPDN yaitu depot berguna untukmengukur pencapaian target yang telah ditentukan sebelumnya. Balanced scorecard adalah suatu alatukur yang didasari atas empat perspeklif ukuran yaitu financial, konsumen, bisnis internal dan belajar dan pertumbuhan yang saling diseimbangkan (balanced). Dari pembuatan Balanced scorecard untuk depot Lubuk Linggau sebagai studi kasus ternyata Balanced scorecard dapat diimplementasikan dengan hasil pengukuran yang informant terdapat nilai kenaikan positif 3% pada perspektif keuangan, negatif (-14%) dari perspektif konsumen, positif 23% pada bisnis internal, dan positif 2% pada belajar dan perhrnrbuhan. Nilai pasitif berarti kinerja diatas target sedangkan nilai negatif menunjukan kinerja dibawah target, dan pengukuran kinerja depot Lubuk Linggau tersebut diketegarikan menjadi depot dengan kinerja baik Selain sebagai alai ukur Balanced scorecard dapat memberikan indicator untuk manajernen mengenai kinerja, sehingga pihak managemen dapat menentukan inisiatf yang akan diarahkan untuk mencapai tujuan strategis.
Dengan menggunakan Balanced scorecard didepot Lubuk Linggau dapat disimpulkan bahwa alat ukur ini dapat digunakan dan dikembangkan di Unit PPDN II dan Unit lainnya serta tidak tertutup kemungkinan dengan modifkasi dapat digunakan pada organisasi lain.

An Organization needs took to evaluate its objective achievement. The tool that can be used for this purpose is performance measures. There are several types of performance measurement, one of them is balanced score card that can measure and can balance financial factors and non financial factors. PERTAMINA has a traditional one that measures on financial productivity aspect although these measures have not been used comprehensively. In the future PERTAMINA should build a Strategic Business Unit (SBU) for its operation unit that can give profit in financial aspect and advantages in non finance aspect. The SBU must have objectives to run the company by vision and mission. The balanced scorecard for the lower operation unit or fuel terminal in Div PPDN was used to measure the objective target that has been determined Balanced scorecard is a performance measurement basically uses 4 balanced perspectives ; finance, customer, internal business, learning and growth. The application of balanced scorecard in Lubuk Linggau free terminal as a case study has shown that this tool can be implemented. The measurement result are positives3% for finance, negatives (-I4%) for customer. positives 23% for internal business, and positives 2% for learning and growth. Positives value means the performance is higher than the large!, and negative value means the performance is lower than the Target, this measurement give result that the Lubuk Linggau fire terminal has Good category in performance. The result of balanced scorecard measurement can be an indication of organization performance so that the management can make proper initiatives to meet the strategic objectives.
As a conclusion, balanced scorecard can be applied in Lubuk Linggau fuel terminal and developed in Unit PPDN II and other units; modification of this measurement is still possible to other organization."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Esteria
"Tesis ini membahas evaluasi pengukuran kinerja dan usulan perancangan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard untuk mencapai tujuan strategis pada PT X. Melalui pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard perusahaan mampu mencapai tujuan strategis dengan menyeimbangkan antara perspektif keuangan dan non keuangan, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang serta kepentingan internal dan kepentingan eksternal.
Balanced Scorecard serta peta strategi memberikan gambaran dan keterkaitan yang jelas antara sasaran-sasaran strategis dan inisitatif yang diperlukan di dalam empat perspektif Balanced Scorecard.
Hasil dari penelitian yang dilakukan pada PT X menunjukkan bahwa pengukuran kinerja yang dilakukan sudah seimbang antara faktor keuangan dan non keuangan, tujuan jangka pendek dan jangka panjang, kepentingan internal dan eksternal akan tetapi penyusunan Key Performance Indicator (KPI) belum sepenuhnya didasarkan pada strategi bisnis perusahaan.

This thesis discusses the evaluation of current company’s performance measurement and designing of performance measurement with Balanced Scorecard approach to achieve strategic goals at PT X. Performance measurement with Balanced Scorecard approach enable the company to achieve it’s business strategy with the balance between financial and non-financial perspective, short- term goals and long term goals as well as the interests of internal and external stakeholders.
Balanced Scorecard and strategy map provide an overview and a clear linkage between strategic goals and initiatives that are required in the four balanced scorecard perspectives.
Results of study conducted on PT X show that performance measurement of the company is already balanced between financial and non-financial factors, short-term goals and long-term, internal and external interests but company’s Key Performance Indicator (KPI) is not fully based on the company's business strategy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Arya Partha
"Penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perancangan sistem pengukuran kinerja yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan saing perusahaan melalui penerapan balanced scorecard. Laporan keuangan merupakan tanggung jawab pihak manajemen dan pelaksanaan penerapan dari perancangan sistem pengukuran kinerja berbasis balanced scorecard tergantung keinginan dan kebutuhan pihak manajemen PT. X."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T23848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdi Adrian Diapari
"ABSTRAK
Sistem pengukuran dengan menggunakan tolak ukur finansial saat ini dirasakan
tidaklah cukup karena hanya dapat mengukur kinerja masa lampau saja. Yang dibutuhkan oleh
manajemen adalah suatu alat ukur yang dapat menuntun dan mengevaluasi strategi untuk
mencapai vlsi dan misi perusahaan. Selain itu tolak ukur finansial juga tidak dapat mengukur
asset-asset perusahaan yang intangible yang diperlukan untuk pencapaian visi dan misi
perusahaan.
Konsep Balanced Scorecard menggabungkan penggunaan tolak ukur finansial dan non
finansial, baik sebagai outcome measures, maupun sebagai performance drivers dari inisiatif
strategik yang digunakan perusahaan. Konsep Balanced Scorecard juga menggambarkan
hubungan sebab akibat dari keempat perspektif, yaitu flnansial, pelanggan, proses bisnis
internal serta pertumbuhan dan pembelajaran.
Kembalinya pola konsumsi masyarakat Indonesia dan semakin meningkatnya volume
ekspor merupakan salah satu peluang bagi PT.Yupi Indo Jelly Gum sebagal salah satu pemain
di industri confectionaty indonesia untuk mencapai tujuan utamanya yaitu peningkatan nilai
Return on Investment (ROI).
Studi dalam karya akhir ini membahas penerapan konsep Balanced Scorecard sebagai
sistem penilaian kinerja perusahaan di PT.Yupi Indo Jelly Gum dalam mencapai visi dan misi
perusahaan yaitu melayani pasar-pasar besar didunia. Dalam studi ini akan dibahas inisiatif
inisiatif strategik perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya yang dipisahkan dalam empat
perspektif Balanced Scorecard. Studi ini juga menjelaskan hubungan antara inisiatif-inisiatif
strategik tersebut serta tolak-tolak ukur yang digunakan untuk mengukur keberhasilannya,
baik yang berupa outcome measures maupun yang berupa performance drivers.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam karya akhir ini meliputi urutan proses
yang dimulai dari penelitian pendahuluan dan kemudian diikuti oleh identifikasi masalah,
perumusan tujuan, penelitian kepustakaan dan lapangan, serta tahap-tahap pembuatan
Balanced Scorecard yang meliputi penentuan tujuan tiap perspektif, pemilihan inisiatif
strategik, penentuan tolak ukur, penentuan target dan pembuatan peta strategi. Kemudian path
tahap terakhir diambil kesimpulan dan keseluruhan penelitian yang dilakukan.
Peningkatan nilai ROT merupakan tujuan akhir dari keseluruhan inisiatif strategik yang
terdapat dalam Balanced Scorecard PT.Yupi Indo Jelly Gum. Dalam perspektif finansialnya,
peningkatan nilai ROT dilakukan melalui pertumbuhan pendapatan perusahaan, penurunan
biaya operasi dan peningkatan produktivitas karyawan.
OIeh karena pelanggan merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan, maka
perspektif pelanggan pada Balanced Scorecard menekankan pada retensi pelanggan dengan
meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan serta melakukan proses akuisisi pelanggan baru
Hal ini dicapai dengan pengembangan produk, peningkatan kualitas, menjaniin ketersediaan
barang dipasar dan peningkatan brand awareness dan produk PT.Yupi Indo Jelly Gum.
Untuk mendukung inisiatif strategi dalam perspektif pelanggan, perspektif bisnis
internal pada Balanced Scorecard PT.Yupi Indo Jelly Gum memuat inisiatif strategik yang
mendukung peningkatan tingkat kepuasan pelanggan. Menjamin kualitas sebelum dan sesudah
proses produksi, peningkatan kemampuan riset dan pengembangan, peningkatan kinerja
distributor serta peningkatan efisiensi proses produksi yang mengarah ke penurunan per unit
Cost dari produk merupakan inisiatif strategik yang ada dalam perspektif proses bisnis internal.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan dasar dan merupakan
infrastruktur untuk mencapai tujuan pada ketiga perspektif lainnya dalam Balanced Scorecard.
PT.Yupi Indo Jelly Gum rnenempatkan karyawan sebagai dasar utama. Peningkatan
kemampUan karyawan serta peningkatan tingkat kepuasan karyawan merupakan inisiatif
strategik yang ada dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dan diharapkan dapat
menjadi infrastruktur dalam mencapai tujuan pada ketiga perspektif lainnya yang terdapat
pada Balanced Scorecard PT.Yupi Indo Jelly Gum.
Kesemua inìsiatif strategik itu diukur dengan beberapa tolak ukur, tidak hanya
menggunakan tolak ukur finansial namun juga non finansial, Sebagian tolak-tolak ukur yang
digunakan berfungsi tidak hanya sebagai outcome measures saja, tetapi juga sebagai
performance drivers.
Untuk lebih jelas menvisualisasikan hubungan antar inisiatif-inisiatif strategik yang
terdapat pada keempat perspektif Balanced Scorecard PT.Yupi Indo Jelly Gum, maka dibuat
sebuah peta strategi. Peta strategi tersebut memberikan gambaran yang jelas kepada seluruh
karyawan di perusahaan bagaimana keseluruhan inisiatif-insiatif strategik yang digunakan
mengarah kepada tujuan utama perusahaan yaitu peningkatan nilai ROI. Peta strategi juga
memberilcan gambaran bagaman intangible assets yang dimiliki perusahaan seperti
kemampuan karyawan serta tingkat kepuasan karyawan akan menghasilkan sesuatu yang
tangible yaitu peningkatan nilai ROI.
Namun salah satu hal yang perlu diperhatikan dan penggunaan konsep Balanced
Scorecard oleh PT.Yupi Indo Jelly Gum adalah meskipun keseluruhan inisiatif strategik dalam
keempat perspektifnya akan mendorong peningkatan ROI, namun masih ada faktor-faktor
ekstemal perusahaan yang akan peningkatan ROI seperti krisis ekonomi yang
pernah terjadi.
"
2002
T1569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Malvin Turangan
"Balanced scorecard merupakan pengukuran kinerja yang tidak hanya mempertimbangkan faktor finansial sebagai tolak ukurnya, melainkan juga melibatkan perspektif pelanggan. Dengan Balanced scorecard, pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan dapat memandang perusahaan dari berbagai perspektif secara simultan serta menghubungkan antar tolok ukur bisnis dengan strategi perusahaan sehingga tercipta apa yang disebut dengan organisasi yang berfokus pada strategi (strategy focused organization).
Hasil penelitian diperoleh kerangka Balanced scorecard yang terdiri dari sasaran strategis, tolok ukur, target yang ingi dicapai dan action plan yang akan dilakukan untuk perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Balanced scorecard is performance measurement that not only consider financial factor as its yardstick but also entangle in perspective customer in perspective internal business process and in company can look into company from various of in perspective simutaneous and connective between business measuring rod and corporate strategy so its created what are called and organization that focus at strategy (strategy focused organization).
Research result is obtained balanced scorecard framework that consist of strategic target, measuring rod, goals that wish reached by nad action plan that will be conducted company for in perpective financial customer, internal bussiness process, and study and growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27054
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Patria Prasetio Adi
"ABSTRAK
PT Magna Transforma Utama adalah perusahaan konsultan yang fokus membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja melalui pelaksanaan strategi yang terukur pada seluruh level organisasi. Dalam mempertahankan eksistensinya, Magna menyadari bahwa harus ada keselarasan dari setiap individu dalam perusahaan untuk mengimplementasikan strategi yang telah disusun guna mewujudkan visi dan misi Magna. Berdasarkan hal tersebut, maka Magna harus melakukan eksekusi strategi sampai ke tingkat individu. Wujud eksekusi strategi sampai tingkat individu ini adalah dengan menyusun peta strategi korporat berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal serta penentuan kompetensi inti, yang kemudian diturunkan ke tingkat fungsi kerja di Magna sehingga menghasilkan peta strategi fungsi kerja. Berdasarkan tanggung jawab utama dan uraian pekerjaan pada setiap pemegang jabatan, peta strategi fungsi kerja ini kemudian diturunkan ke tingkat individu menjadi Individual Scorecard. Pada Individual Scorecard ini terlihat jelas sasaran strategis yang harus dicapai dimana pencapaiannya tersebut terukur dari pemenuhan target di setiap KPI.

Abstract
PT Magna Transforma Utama is a consultant firm focusing to assist organization in improving its performance by executing measureable strategy in each organization's level. In order to maintain its existence, Magna understands that there has to be alignment from each individu in the organization when implementing the formulated strategy, so Magna 's vision and mission can be achieved. Therefore, Magna has to implement the strategy execution into individu level.
Strategy execution into individu level is formed by arranging corporate is strategy map based on internal and external environment analysis, defining core competences, and then cascading into Magna 's work junctions resulted to work function 's strategy map. Based on core responsibility and job descrption for each job holder, these work function ?s strategy maps are cascaded into individu level to become Individual Scorecard Strategic objectives that must be achieved can be clearly described by using Individual Scorecard where in the achievement is measured by target 's fulfillment of each KPL."
2009
T29395
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Arianto
"Iklim persaingan yang semakin ketat di Indonesia, menyebabkan perusahaan-perusahaan memerlukan suatu keunggulan dalam persaingan, untuk itu diperlukan suatu strategi yang dapat mengikuti perkembangan perekonomian dan kinerja yang baik untuk menjadi perusahaan yang efektif, efisien dan memuaskan peianggan.
Perusahaan yang efektif dan efisien diperlukan suatu sistem pengendalian manajemen yang baik. Disamping strategi yang tepat untuk mengatisipasi lingkungan yang turbulen.
Untuk mengimplementasikan sistem pengendalian manajemen, manajemen puncak sering mengalami kesulitan dalam menentukan penilaian kinerja terutama untuk perusahaan yang memiliki banyak Bagian, karena dengan menggunakan penilaian kinerja yang mempunyai bobot yang sama untuk setiap Bagian akan terjadi ketimpangan dalam pemberian bobot kinerja.
Dari hasil penilaian kinerja dari setiap Bagian, maka pinak manajemen puncak dapat menyimpulkan apakah sistem pengendalian manajemen dan strategi perusahaan sudah berjalan dengan baik atau tidak.
Dengan adanya pergeseran dari maksimisasi kesejahteraan pemegang saham ke maksimisasi kesejahteraan pelanggan. Peranan laporan non keuangan menjadi makin besar dan bila laporan ini baik, dengan sendirinya laporan keuangan diharapkan juga menjadi baik.
Balanced Scorecard adalah suatu sistem yang mementingkan visi, misi dan strategi dari perusahaan dan mengimplentasikan kedalam suatu sistem pengukuran yang dilihat dari keempat perspektif { keuangan, pelanggan, Internal, belajar terus menerus) guna mencapai sasaran perusahaan.
PT. X merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. XYZ, yang bergerak dibidang jasa awal dari industri minyak, seperti Data Acquisition, Data Processing dan Wire Logging. Bentuk organisasi yang diterapkan adalah bentuk organisasi fungsional.
Pengukuran kinerja yang digunakan PT. X adalah membandingkan anggaran laba dan penjualan dengan hasil yang diperoleh. Pada saat ini, Date Acquisition, Data Processing dan Wire Logging memiliki pangsa pasar yang cukup baik dan menduduki posisi market /eacteruntuk setiap bagiannya.
Untuk mengantisipasi perkembangan perekonomian di Indonesia PT. XYZ merencanakan Go Public secepatnya, yang mana PT. X merupakan salah satu anak perusahaan yang diikut sertakan dalam Go Public. Hal ini menggambarkan kinerja yang baik dari PT. X.
Dalam melakukan pengukuran kinerja dari setiap Bagian, PT. X hanya melihat dari laporan keuangan saja, meskipun sebenarnya memiliki catatan dari laporan non keuangan untuk mengevaluasi kegiatan operasionalnya, tetapi tidak mempengaruhi hasil kinerja dari laporan keuangan untuk setiap Bagian.
Berdasarkan dari catatan-catatan yang digunakan untuk mengevaluasi kegiatan operasinal, maka dibuat suatu tolok ukur yang meliputi lag indicator dan lead indicator dan sasaran dari keempat perspektif Balanced Scorecard.
Seperti yang diketahui bahwa keempat perspektif memiliki hubungan timbal balik dan keterikatan yang sang erat. Balanced Scorecard dapat membuat suatu kesatuan bahasa dari misi dan strategi perusahaan tersebut untuk memuaskan pelanggan kepada karyawan. Dan juga menggambarkan hubungan sebab akibat antara outcome measures dan kendali pengukuran.
Balanced Scorecard yang baik adalah yang dapat menggabungkan antara outcome measures (lagging measures) dan kendali pengukuran (leading indicators) untuk menggambarkan strategi dari bisnis.
Para manajer dengan Balanced Scorecard dapat membuat rencana kerja yang komprehensif dengan menjabarkan tujuan-tujuan strategik perusahaan dalam bentuk beberapa himpunan tolok ukur, dan informasi yang didapat para manajer hanya difokuskan kepada keempat kelompok tolok ukur yang paling kritikal dan memberikan motivasi untuk perbaikan yang berkesinambuangan terhadap bidang-bidang yang kritikal tersebut.
Sehingga dengan bantuan balanced scorecard pihak manajemen puncak dapat mengetahui kinerja dari tiap aktivitas dengan seobjektif mungkin, mencapai tujuan, dan menentukan tindakan apa yang dilakukan dalam menghadapi persaingan yang semakin keras di era globalisasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inge Handriani
"Tesis ini membahas permasalahan yang terjadi pada PT. Sinar Pasific Indah dalam penerapan strategi pada perusahaannya. Permasalahan ini dilatarbelakangi oleh keinginan perusahaan untuk dapat bersaing di pasar dalam menghadapai kondisi tekstil dan produk tekstil dalam negeri yang sedang terpuruk. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan teknik pengumpulan datanya dengan melalui field research.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk dapat menerapkan strategi dengan baik maka dibuat suatu perencanaan yang rinci tersaji dalam bentuk strategy map dengan pengukuran balanced scorecard. Berdasarkan kondisi perusahaan yang ada dan agar strategi dapat dilaksanakan dengan baik maka disarankan organisasi perusahaan harus memperhatikan pengontrolan pada setiap perspective, dengan berfokus pada learning and growth perspective.

This thesis discusses the problems that happened in PT. Sinar Pasific Indah in the implementation of strategies at his company. This problem is motivated by the desire for companies to be competitive in the market in the face conditions of textile and textile products in the country who are drowning. This research is a descriptive qualitative research design and data collection techniques through field research.
Results showed that in order to properly implement strategies based on SWOT analysis, then made a detailed planning strategy presented in the form of a folder with a balanced scorecard measurement. Based on the company's existing condition and that the strategies can be implemented properly it is recommended that organizations should pay attention to controlling companies in each perspective, with focuses on learning and growth perspective."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27771
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Mastangi
"ABSTRAK
Tujuan dari karya akhir ini adalah untuk memahami bagaimana balanced scorecard dapat menjadi sebuah alat untuk membantu pencapaian tujuan perguruan tinggi negeri, yaitu Universitas Indonesia, yang secara eksplisit dinyatakan dalam visi dan misinya. Karya akhir ini juga menjelaskan kerangka kerja balanced scorecard pada pendidikan tinggi untuk mengalirkan tujuan utama Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan tinggi negeri, yang dideskripsikan ke dalam 4 empat komponen utama: perspektif pemangku kepentingan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dan perspektif keuangan. Karya akhir ini juga akan mendiskusikan bagaimana balanced scorecard memainkan peranan penting sebagai alat manajemen strategis untuk membantu Universitas Indonesia untuk menerjemahkan tujuan institusinya menjadi serangkaian inisiatif strategis, ukuran kinerja dan indikator rasional.Kata kunci ndash; balanced scorecard, ukuran, indikator, target, tujuan strategis, perspektif, universitas.

ABSTRACT
The purpose of this paper is to understand how balanced scorecard can be a tool to achieve the goals of state university, University of Indonesia, which are explicitly stated on its vision and mission. This paper is also to explain the framework of balanced scorecard in higher education to cascade the main goal for University of Indonesia as higher education institution, which described on its 4 four main components stakeholders perspective, internal business process perspective, learning and growth perspective, and financial perspective. This paper will discuss how balanced scorecard will play an important role as a strategic management tool to help University of Indonesia to translate its institutional goals into a comprehensive set of strategic initiatives, performance measures, and rational indicators.Keywords ndash balanced scorecard, measures, indicators, target, strategic goals, perspective, university"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>