Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165753 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hari Julianto Gunarso
"ABSTRAK
perkembangan teknologi yang sangat pesat dan lingkungan usaha
yang dinamis, mendorong perusahaan untuk memilih strategi yang
tepat dalam menjalankan usahanya.
Strategi bisnis dipergunakan perusahaan sebagai penuntun arah
kebìjaksanaan dan keputusan yang akan diambil sehingga dapat
menjalankan roda usahanya dengan lebih efektif dan efisien.
Persaingan pada industri jasa usaha penyewaan transponder satelit
dan industri televisi mendorong turnbuhnya industri Antena Induk
Televisi. Jasa dan fasilitas yang ditawarkan Antena Induk Televisi adalah nilai tambah bagi pelanggan dalam hal biaya pemasangan dan pelayanan.
PT. Stella Satindo memberikan jasa pemasangan sistem Antena Induk
Televisi sejak tahun 1990. Setelah melewati kurun waktu usahanya
lebih dari empat tahun, perusahaan membutuhkan strategi bisnis
agar dapat melakukan efisiensi dan efektivitas alokasi sumber
dana. yang dimilikinya dan memenangkan persaingan dalam
lingkungan industni yang dinamis.
Dari analisis arena kompetisi dan hubungan antara prinsipal dan
agen diperoleh hasil sebagai berikut :
* Harga dan kualitas : Produk jasa yang ditawarkan harus
mempunyai harga yang rendah atau meningkatkan harga dengan jasa
pelayanan yang lebih baik.
* Waktu dan Pengetahuan : Dengan mernasuki pasar lebih dulu
dibandingkan pesaing dan pengernbangan
produk baru dengan inovasi produk.
* Hambatan masuk : Dengan penguasaan jalur distribusi,
loyalitas pelanggan, meningkatkan
biaya peralihan akan membatasi jumlah
pesaing. Dengan jurnlah pesaing yang
relatif sedikit, para pemain dalam
lingkungan industri Antena Induk
Televisi akan menikmati keuntungan
yang besar.
* Deep Pocket : Dengan meningkatkan kapasitas
perusahaan dalam bidang sumber daya
seperti keuangan, bergabung dengan
perusahaan lain akan mempunyai lebih
banyak pilihan untuk melawan pesaing
yang relatif kecil .
Dengan melihat lingkungan persaingan industri Antena Induk
Televisi, strategi bisnis yang harus dilakukan perusahaan dalam
persaingan yang dinamis adalah pengembangan produk, pengembangan
pasar, dan rnelakukan inovasi produk dan pelayanan.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanungbayu Setiyabisma
"Kondisi lingkungan usaha menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, yang akan dimulai antar negara ASEAN — AFTA pada tahun 2003 dan negara-negara Asia Pasific APEC tahun 2008. akan semakin kompetitif. Di tengah semakin derasnya arus globalisasi dan kepercayaan masyarakat dunia akan keterbukaan ekonomi dan pasar bebas, menyebabkan kondisi iingkuiigan saat ini sedang dan di masa mendatang akan terus berubah secara substansial. Berbagai macam tantangan dan ancaman yang dihadapi perusahaan akan semakin besar di dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Hanya ada satu cara bagi perusahaan untuk dapat bersaing dan tumbuh, serta berkembang memasuki era baru ini, mengembangkan usahanya atau akan terlempar dan habis tak berdaya. di tengah persaingan yang superketat. Dengan mengambil kasus dari perusahaan ekspor furnitur, CV Serat Jati Jepara yang mengandalkan teknologi internet sebagai ujung tombak promosinya : 1. Arti penting perencanaan strategis menjadi salah satu cara untuk dapat memahami secara lebih jelas kecenderungan perubahan yang terjadi dalam lingkungan eksternal sehingga perusahaan dapat melakukan antisipasi dan reaksi yang sesuai. Kemudian perusahaan harus mampu memafaatkan dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya, yaitu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki, mengatasi kelemahan dan ancaman yang ada, serta mengoptimalkan segala peluang bisnis yang timbul, agar perusahaan dapat tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya, tumbuh, dan terus berkembang di masa depan. 2. Pengukuran kinerja dan kesehatan laporan keuangan perusahaan, dengan melihat tingkat pertumbuhan dan profitabilitas adalah salah satu landasan dan acuan dalam pengembangan usaha. Hasilnya dari pengukuran tersebut adalah kondisi keuangan perusahaan bagus. Dengan pondasi dan struktur keuangan yang kuat, perusahaan dapat terus dikembangkan usahanya. 3. Ketepatan dan kejelian perusahaan dalam menangkap adanya peluang usaha saat ini dan yang diperkirakan ada di masa depan adalah salah satu hal yang krusial untuk mengembangkan usaha. Adanya pertumbuhan nilai pasar dunia dan timbuinya pangsa pasar baru, serta keunikan dan kekhasan produk furnitur perusahaan, memberikan peluang yang besar bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S19446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisyawati Nurcahyani
"Tenun Ikat Sintang merupakan salah satu produk tradisional yang keberadaannyaterancam punah. Tujuan penelitian ini menjelaskan bagaimana strategi masyarakat Sintangdan pemerintah daerah merespon ancaman ini melalui kebijakan dan kerja sama dalampengembangan produk tenun ikat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif denganmelakukan wawancara dan pengamatan di lapangan serta didukung dengan studikepustakaan. Subyek penelitian adalah para perajin, lembaga swadaya masyarakat, danPemerintah Daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan berjalandengan baik dan diperlukan keterlibatan pihak lain seperti yayasan dan Pemerintah Daerah.Walaupun pengembangan telah dilakukan, masih ada hambatan yang belum terselesaikanterutama dalam penyediaan bahan baku dari tumbuh-tumbuhan alam yang ada di hutandan dalam bidang pemasaran yang disebabkan tingginya biaya produksi sehingga membuatharga tenun ikat menjadi mahal."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
370 JPK 3:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Mathar
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh penyelarasan strategis proyekteknologi informasi dan komunikasi TIK di Kementerian Komunikasidan Teknologi Informasi Republik Indonesia. Penelitian ini mencakup115 proyek TIK yang telah diselesaikan dari tahun 2010-2013.Pendekatan manajemen proyek di Indonesia semakin memperoleh tempatsebagai alat untuk meningkatkan pencapaian dampak proyek. Suatuorganisasi mengadopsi manajemen proyek untuk menangani administrasiproyek yang dulunya secara tradisional dikelola secara intuitif, manual,dan semata-mata tergantung pada pengalaman manajer proyek. Namunkini, cara tradisional tersebut tidak memadai lagi, terutama untuk proyekproyekTIK yang memerlukan pendekatan inovatif yang dapat adaptifterhadap ketidakpastian teknologi dan koordinasi dalam kerangkapenyelarasan strategis untuk mencapai kinerjanya. Upaya tersebutmenghadapi kendala teoritis, mengingat atribut proyek TIK, yang antaralain, bersifat sementara, unik, dan interaktif, yang sekilas tampakbertentangan dengan ide keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, suatutopik yang sangat dominan di ranah manajemen stratejik. Penelitian inimengusulkan sebuah disain model penelitian yang digunakan untukmenganalisis kinerja proyek dengan koneksi yang relevan dengandampak proyek dengan mengukur variabel penyelarasan strategismultidimensional, koordinasi, dan ketidakpastian teknologi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa penyelarasan strategis multidimensional,yang diukur melalui strategi organisasi, strategi TIK, infastrukturorganisasi, infrastruktur TIK, dan business case, memberikan efekterhadap koordinasi dan ketidakpastian teknologi yang berdampak padakinerja proyek TIK. Penelitian ini juga mengkonfirmasi dampak positifkoordinasi terhadap proyek TIK. Salah satu temuan menarik dalampenelitian ini adalah kinerja proyek terbukti tidak memberikan pengaruhsignifikan terhadap dampaknya kepada pengguna yang dikukur melaluibenefit bagi organisasi dan kualitas layanana. Kesimpulan akan diambiluntuk pengembangan teoritis dan implikasi manajerial

ABSTRACT
The research focuses on the impact of strategic alignment on informationand communication technology ICT projects in Ministry ofCommunication and Information Technology of Republic of Indonesia. Itadministered a survey of 115 completed ICT project in 2010 2013. Theproject management approach in Indonesia is gaining acceptance as a tool toimprove the performance achievement of organizations. An organizationadopts project management to deal with project administration that has beentraditionally managed intuitively, manually, and solely depend on projectmanager rsquo s experiences. The traditional way is not adequate anymore,especially for ICT projects which has to be done in innovative ways thatengage multidimensional strategic alignment and their impact analysis.However, it has been theoretical issue to integrate the project managementapproach to achieve a broader organization rsquo s performance, in this case is theICT project implementation. The attributes of project, which, among others,are temporary, unique, and interactive, seem contrary to sustainablecompetitive advantages idea that lead to superior organizationalperformance. The paper proposes a model of design research used toanalyze project performance with relevant connection to organizationalperformance by measuring variables of multidimensional strategicalignment, coordination, and technological uncertainty. The result revealthat multidimensional strategic alignment formed by organization strategy,ICT strategy, organization infrastructure, ICT infrastructure, and businesscase factors, can influence coordination and technological uncertainty whichleads to ICT project performance. The strong coordination has a significantimpact on ICT project performance. Interestingly, good project performancedoes not have much effect on its impacts to users measured by benefit fororganization and service quality. Conclusions were drawn for theoreticaldevelopment and managerial and policy implications as well"
2015
D2430
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatu Azzah Haedar
"ABSTRAK
Internet inenjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang cepat,
tepat dan akurat serta berbiaya murah. Pertumbuhan pemakai internet di Indonesia
menunjukkan trend yang sangat positif; meskipun masìh dalam tahap awal dan belum
memasyarakat. Perkembangan dunia bisnis yang memanfaatkan teknologi Internet turut
berkembang, baik dari segi perangkat keras dan perangkat lunak, penyedia jasa sambungan
Internet (Internet provider), portal, hingga warung Internet. Perkembangan dunia bisnis
berbasis Internet ini dilirik sebagai peluang bisnis yang potensial oleh para pengusaha.
Idku yang merupakan salah satu divisi PT M-Web Indonesia, mencoba memanfaatkan
peluang tersebut dan membangun jaringan warnet di Indonesia. Sejak awal pendiriannya,
idku telah berketetapan untuk menjadi jaringan warnet yang terbesar di Indonesia. Upaya
pengembangan idku yang agresif terhambat oleh keterbatasan infrastruktur telekomunikasi,
baik dari segi kualitas maupun kuantitas, yang disedlakan PT Telkom dan PT Indosat sebagai
perusahaan yang memegang hak monopoli dari Peinerlntah untuk pengadaan infrastruktur
telekomunikasi di Indonesia. Hambatan lain dari pemerintah adalah adanya berbagai peraturan
yang kurang mendukung berkembangnya dunia bisnis berbasis Internet yang kondusif.
Besarnya ketergantungan bisnls berbasis Internet terhadap infrastruktur telekomunikasi
mendorong berkembangnya teknologi guna mengatasi hal tersebut. Pada saat ini
dimungkinkan untuk menggunakan tehnologl terkini yang belum tercakup dalam peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Namun untuk melakukan investasi dalam
teknologi infrastruktur telekomunikasi ini dibutuhkan dana yang sangat besar, belum lagi
dibutuhkan pengetahuan, keterampilan dan keahilan khusus yang membutuhkan dana tersendiri
guna pendidikan dan pelatihan sumber daya manusianya.
Guna mengatasi hambatan Investasl yang mahal maka salah satu strategi yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan integrasi vertikal balk dengan perusahaan dl hulu maupun
di hilir industrinya.
Studi ini bermaksud untuk melakukan studi kelayakan dilakukannya Integrasi vertikal
dalam hal pengadaan ìnfrastruktur telekomunikasl untuk koneksl Internet. Dengan melakukan
integrasi vertikal maka idku dapat membangun kontrol terhadap pemasok sehingga dapat
membangun rintangan bag! perusahaan baru untuk memasuki kompetisi dalam lndustrinya,
mendukung investasi pada asset khusus, memproteksi kualitas produk serta dapa berespon
lebih cepat pada tuntutan pelanggan.
Dalam melakukan stud! kelayakan perlu dicermati bisnls berbasis internet yang
memiliki karakteristik yang berbeda dengan bisnis pada umumnya sehingga dibutuhkan suatu
set kriteria yang berbeda dari bisnis jenis lainnya. Konsep vertikal integrasi dalam hal
pegadaan infrastruktur rnenunjukkan potensi yang besar untuk meraih keuntungan, dengan
inovasi yang memungkinkan disediakannya berbagai layanan multimedia serta mampu
memperpendek waktu pengerjaan dan implementasi. Dari segi potensi hasil yang dapat dicapai,
tingkat penggunaan menjadl lebih tinggi dengan biaya yang lebih murah serta konsistensi
mutu layanan yang baik.
idku perlu waspada terhadap perkembangan dirinya karena dengan dilakukannya
integrasi vertikal maka perusahaan menjadi besar dan cenderung lambat bereaksi terhadap
tuntutan pelanggan, sementara kecepatan berespon justru memegang peranan penting dalam
keberhasilan perusahaan Internet. Besarnya kapasltas berleblh yang dimiliki oleh perusahaan
perlu sesegera mungkin dimanfaatkan terlebih lagi biaya operasonal bandwith dalam mata
uang asing(USD).
Bisnis yang sarat teknologi ini perlu mewaspadai setiap perkembangan tehnologi yang
berhubungan dengan bisnis baik secara langsung maupun tidak Iangsung. Pemilihan tehnologi
yang tepat oleh pesaing dapat dengan tiba-tiba membalik kondisi persaingan antar perusahaan
yang terlibat.
Berbagai kondisi diatas menyertai perkembangna idku, yang apabila salah
mengantisipasi dapat terperosok ke jurang kegagalan daIm melakukan bisnis yang berbasis
internet.
"
2001
T2268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steiner, George Albert, 1912-
Jakarta: Erlangga, 1997
658.4 STE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ardy Protoni Doda
"ABSTRAK
Penerapan strategi aliansi dalam industri penerbangan berkembang sangat
pesat sejak dekade 90-an. Perkembangan ini teradi seiring dengan banyaknya perubahan-
perubahan aturan main dalam dunia penerbangan atan civil aviation seperti deregulasi
dan globalisasi di Ameiika Seirikat dan Eropa.
Perkembangan ini menjadi lebih pesat lagi oleh karena banyak perusahaan yang
beraliansi tidak lagi menganalisis pola kebutuban beraliansi. Keadaan ini inenyebabkan
banyaknya aliansi yang tidak menghasilkan sinergi untuk perusahaannya, sehingga muncul
permasalahan bagaimana mententuk suatu aliansi yang efektif dalam industri
penerbangan.
Dalam tulisan ini dikaji secara analitis karakteristik keadaan dan struktur
aliansi dalam industri penerbangan. Penelitian ini dibatasi pada aliansi horisontal yang
dilakukan antar perusahaan penerbangan. Metode penelitian yang digunakan adalah
menganalisis data sekunder hasil survey yang dilakukan oleb majalah Airline Business.
Data survey ini mencakup 136 perusahaan penerbangan besar dan keel yang
melayani pasar internasional.
Hasil penelitian memberikan suatu kesimpulan bahwa ada dua hal pokok dalam
pembentukan aliansi yakni pemilihan pasangan dan pemilihan jenis aliansi. Aliansi yang
sinergi akan diperoleb jika pasangan yang dipilih dan jenis aliansi sesuai dengan strategi
perusahaan secara menyeluruh.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Fauzan
"PT Tambang Timah, merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam industry timah di Indonesia. Perusahaan didirikan pada tahun 1976 dan mulai tahun 1995 berubah namanya menjadi PT Timah Tbk setelah go public di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek London. Lebih dari 100 tahun yang lalu logam timah yang berasal dari Indonesia telah dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu logam timah yang paling tinggi kadar kemurnian dan kualitasnya.
Memasuki tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sampai lima kali lipat. Kondisi tersebut menimbulkan efek domino dengan menurunnya daya beli masyarakat dan terjadinya instabilitas politik, keamanan nasional serta menimbulkan ketdakpastian dalam berusaha dan hukum.
Pada tahun 1999 melalui keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tahun 1999 menghilangkan pasir / bijih timah sebagai komoditas yang diawasi ekspomya oleh pemerintah, kemudian disusul dengan keluarnya Peraturan Daerah Propinsi Bangka-Belitung No. 6/2001, No. 20/2001 dan No. 21/2001 yang mengatur mengenai tata laksana ekspor bijih timah membuat PT Timah Tbk hampir mendekati kebangkrutan karena harga logam timah dunia terjun bebas pada titik terendah dalam tiga dasawarsa terakhir.
Pada awal Juni 2002, setelah perusahaan mengajukan protes terhadap keputusan untuk mengijinkan ekspor timah dalam bentuk bijih, maka pemerintah pusat melalui Departemen Perdagangan dan Perindustrian memutuskan untuk melarang ekspor bijih timah ke luar negeri untuk memberikan kepastian usaha kepada PT Timah Tbk dan Kobatin sebagai produsen logam timah dalam industri ini. Akan tetapi ancaman kemudian datang dari munculnya Global Bangka Mandiri (GBM) sebagai pesaing langsung baru, yang dahulu berfungsi sebagai eksportir kedalam industri ini sebagai Badan Usaha Milik Daerah.
Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian kemudian diarahkan kepada bagaimana cara perusahaan dalam memenuhi tuntutan untuk menyerap produksi bijih timah dari mitra dan Tl, kemudian bagaimana cara untuk menurunkan harga beli bijih timah serta menghadapi persaingan dalam harga pembelian bijih timah dengan Global Bangka Mandiri. Produk logam timah yang tidak memiliki substitusi dan bersifat standar serta harga logam yang diatur berdasarkan bursa logam dunia, meyebabkan perusahaan hanya berfungsi sebagai price taker. Sehingga menyebabkan perusahaan harus berkompetisi dalam industri ini berdasarkan strategi cost leadership (biaya terendah).
Strategi bersaing yang dapat diterapkan oleh perusahaan (PT Timah Tbk) dalam menghadapi persaingan di industri timah melalui analisis TOWS adalah diversiflkasi usaha yang berhubungan (related business), akan tetapi strategi tersebut dapat diterapkan setelah terlebih dahulu perusahaan mengatasi masalah yang dihadapi mengenai persaingan dengan Global Bangka Mandiri (GBM), tuntutan untuk menyerap produksi bijih timah oleh mitra dan TI dan kenaikan harga pembelian bijih timah.
Dalam upaya menyerap produksi bijih timah, perusahaan dapat memberikan pilihan kepada mitra/TI yang menghasilkan bijih timah dengan kadar rendah (<56%) untuk menyewa fasilitas Pusat Pencucian Bijih timah (PPBT) milik perusahaan yang biaya pencuciannya ditanggung oleh penyewa atau menjualnya langsung kepada perusahaan dengan harga murah. Sedangkan bagi kadar bijih >56% akan dibeli dengan harga yang bersaing sesuai dengan tingkat persaingan dan pembelian GBM.
Keuntungan dari penyewaan PPBT bagi mitra I TI adalah dapat menaikkan kadar bijih timah sampai pada tingkat yang menguntungkan (>56%) tanpa harus memiliki aset dan peralatan pencucian. Bagi perusahaan keuntungan yang diperoleh antara lain adalah dapat menyerap seluruh produksi timah bijih berkadar rendah, mineral ikutan akan menjadi milik bersama penyewa dan perusahaan serta perusahaan dapat membeli hasil olahan PPBT sesuai dengan harga pembelian bijih yang telah ditetapkan.
Dalam upaya menurunkan harga pembelian bijih timah perusahaan melakukan inovasi pembelian dan pembayaran bijih timah, yang ditujukan untuk menghilangkan fungsi intermediaries (pengumpul) yang terbukti menimbulkan kenaikan harga pembelian bijih timah. Disamping itu, langkah selanjutnya adalah dengan mengembalikan area Kuasa Penambangan (KP) perusahaan yang sudah tidak lagi produktif termasuk area reklamasi untuk mencegah pembelian kembali bijih timah yang berasal dari area KP milik perusahaan. Langkah terakhir yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah dengan merelokasi pusat usaha dan produksi perusahaan ke lokasi yang lebih strategis sesuai dengan fungsi dan manfaatnya bagi perusahaan.
Kemudian untuk jangka waktu menengah strategi tingkat korporat yang disarankan adalah untuk memfokuskan pada pengembangan usaha yang berhubungan dan menguntungkan bagi perusahaan sesuai dengan core competency yang dimiliki oleh perusahaan sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan. Diharapkan dengan diterapkannya strategi diatas, perusahaan dalam hal ini PT Timah Tbk dapat mencapai tingkat margin keuntungan dan laba yang dapat diterima oleh manajemen dan para pemegang saham perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Dwi Kusumah
"Go-Jek sebagai pioner munculnya transportasi berbasis online, mulai menghadapi berbagai tantangan dengan lahirnya para kompetitor mereka. GrabBike, Blu-Jek, TopJek dan Ladyjek hadir untuk menandingi berbagai kesuksesan yang telah diraih oleh Go-Jek. Go-Jek menerapkan berbagai strategi bisnis untuk tetap menjaga eksistensi mereka di tengah persaingan tersebut. Strategi bisnis yang menjadi bagian dari budaya perusahaan (disebut dengan tiga pilar Go-Jek) tersebut meliputi strategi internal dan eksternal.
Nadiem Makarim sebagai CEO dan pendiri Go-Jek, menggunakan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya untuk mengembangkan perusahaan transportasi dengan slogan ?karya anak bangsa? tersebut. Penelitian ini akan berfokus kepada strategi-strategi yang diterapkan oleh Go-Jek untuk menghadapi permasalahan dan tantangan, serta implikasi strategi yang dilakukan terhadap pelanggan mereka. Saya juga akan melihat latar belakang Nadiem Makarim hingga mampu membuat Go-Jek sebesar ini.

Go-Jek as the pioneer advent of online-based transportation, began to face numerous challenges with the birth of their competitors. Other companies such as, GrabBike, Blu-Jek, TopJek and Ladyjek arised to compete with many successes that have been achieved by Go-Jek. Go-Jek apply various business strategies for maintaining their existence in the middle of the competition. Business strategy as a part of the corporate culture (referred to as the three pillars of Go-Jek) include internal and external strategy.
Nadiem Makarim as the CEO and founder of Go-Jek, using his vast knowledge and experience to develop a transportation company with the slogan 'karya anak bangsa'. This research will focus at the strategies applied by Go-Jek to face the problems and challenges, as well as the implications of the strategy towards their customers. Writers will also see the background of Nadiem Makarim that he so capable of making Go-Jek company this big.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farizan Firdaus
"Skripsi ini membahas tentang perumusan strategi bersaing PT. Primajasa Perdanarayautama dalam persaingan menghadapi para pesaingnya. Penelitian ini ini didahului dengan menganalisis kondisi eksternal dan internal perusahaan. Perumusan strategi bersaing ini dilakukan melalui pendekatan manajemen strategi industri dengan menggunakan tiga buah alat bantu, antara lain matriks TOWS, matriks IE, dan Grand Strategy Matrix. Kemudian hasil dari perumusan strategi dengan tiga alat bantu yang telah disebutkan sebelumnya, dibandingkan dan dievaluasi dengan menggunakan alat bantu QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Pembobotan pada penelitian ini dikerjakan dengan metode AHP. Hasil akhir penelitian ini menyarankan agar PT. Primajasa Perdanarayautama perlu melakukan strategi pengembangan produk untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya.

This thesis discusses the formulation of competitive strategy of PT. Primajasa Perdanarayautama in the competition facing its competitors. This study was preceded by analyzing the external and internal conditions of the company. The formulation of competitive strategy is done through a strategic management approach by using three tools, TOWS Matrix, IE Matrix, and Grand Strategy Matrix. Then the results from the formulation of strategy with three tools that have been mentioned earlier, compared and evaluated using the tool QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Weighting in this study worked with AHP method. The final results of this study recommends PT. Primajasa Perdanarayautama need to do product development strategy to compete with its rivals. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S813
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>