Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147157 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elan Dewatono
"ABSTRAK
1. Kebijakan deregulasi pemerintah yang dilakukan pada sektor perhubungan laut
ditujukan untuk mendukung peningkatan ekspor non migas disamping meningkatkan
ikiim usaha dibidang jasa angkutan laut. Kebijakan terselautberhasil dan sejak
deregulasi sejumlah besar perusahaan jasa angkutan laut atau perusahaan pelayaran
baru muncul dan seiring dengan itu penggunaan peti-kemas meningkat pesat.
2. Dari segi teknologi, kapal-kapal peti-kemas berkembang sangat pesat dan saat ini
telah mencapai generasi ke-4, dan dari segi kondisi lingkungan, jasa angkutan laut
dengan menggunakan kapal-peti-kemas termasuk dalam karagori ?turbulence
environment?, dimana perubahan sangat cepat dan sulit diramalkan.
3. Armada kapai peti-kemas semakin diminati karena memiiki keunggulan antara lain
dalam kecepatari transportasi dan sistim pengangkutan intermodal. Demand terhadap
kapal-kapal peti-kemas meningkat dan banyak perusahaan pelayaran merubah
armada kapalnya dari general cargo menjadi semi peti-kemas, termasuk diantaranya
PT Angkutan Pertambangan.
Sementara itu dengan adanya deregulasi maka ikiim persaingan semakin meningkat
karena tidak ada lagi hambatan masuk (barrier to enny) bagi pendatang baru.
4. Iklim persaingan yang sangat ketat dan menjurus kearah persaingan yang tidak sehat
(pure competition), mengakibatkan banyak perusahaan pelayaran goyah dan merubah
pola operasi dan regular liners menjadi tramper atau dari operasi sendiri menjadi
time charter. Sebagian perusahaan berhasil memperbaiki atau mempertahankan
eksitensinya sedang lainnya tidak.
5. PT Perusahaan Pelayaran Angkutan Pertambangan dibawah Departemen Pertambangan Dan Energi, termasuk salah satu diantara banyak perusahaan yang
mengalami hal tersebutdiatas, dimana selain memiliki armada kapal semi peti-kemas
yang merupakan modifikasi kapal general cargo , juga memiliki dan mengoperasikan
kapal angkutan curah (bulk) dan muatan umum (general cargo).
6. Menghadapi situasi persaingan yang semakin keras tersebut disamping armada kapal
yang sudah cukup tua dan menurunnya ¡ntegritas sebagian pimpinan yang bertang
gung jawab terhadap pemasaran jasa angkutan peti-kemas, perusahaan berada dalam
posisi yang gawat.
7. Guna mengatasi hal tersebut pimpinan perusahaan harus mengambil langkah
strategis agar perusahaan tetap dapat dipertahankan; untuk itu perlu dilakukan
Analisa Lingkungan internal perusahaan yang ditujukan khusus meneliti prospek
unit usaha peti-kemas, menentukan Profil Perusahaan, selanjutnya menentukan
pilihan srraregis usaha berdasarkan hasil analisa tersebut.
8. Analisa Lingkungan Eksternal menunjukkan situasi yang cenderung netral, artinya
Iingkungan luar perusahaan tidak terlalu baik dan tidak terlalu buruk bagi
pengembangan armada kapal peti-kemas, sedangkan Profil Perusahaan secara
singkat menurtjukkan bahwa:
- Unggulan bersaing (Competitive Advantage) PT Angkutan Pertambangan adalah
bidang pemasaran, terutama karena dukungan nama yang cukup dikenal.
- Tuntutan Dasar Bisnis (Basic Business Requirements) dimana tingkat industri jasa
angkutan laut saat ini sedang berkembang (growth stage), sulit dipenuhi
perusahaan.
- Fakror-fakror Internal Strategis perusahaan secara umum cenderung Iemah.
9. Analisa SWOT menunjukkan bahwa, karena Kelemahan Internal adalah Kritis
sedangkan Peluang yang ada sekaligus Ancaman cukup besar maka alternatif langkah
strategis yang dapat dipilih adalah turnaround atau defensive.
Penggunaan Matrik Strategi induk (Grand Strategy Matriks) menunjukkan bahwa
karena Pasar berkembang cepat, sedarigkan posisi bersaing lemah maka alternatif
langkah strategis perusahaan (corporate strategy) adalah mulai dari ilkuidasi sampai
concentrated growth. Hal ini mendukung hasil analisa SWOT diatas.
10. Concentrated growth adalah strategi yang memusatkan perhatian kepada bidang
usaha/bisnis yang benar-benar dikuasai perusahaan; untuk mengetahui bisnis mana
yang akan dipiih dilakukan analisa portfolio dengan menggunakan pendekatan model
General Electric Nine Cell Planning Grid.
Hasilnya adalah Jasa angkutan muatan curah yang relatif bersifat ?potential winner?
terhadap unit usaha bisnis Iainnya) merupakan pemusatan perhatian perusahaan yang
dapat dipertahankan.
11. Untuk dapat berhasil melakukan strategi bertahan (defensive) ataupun balik arah
(turnaround), maka perusahaan harus melakukan 2 hal yaitu, pertama Pengurangan
Biaya (Cost Reduction), kedua adalah Pengurangan Asset (Assets Reduction); pra
kondisi lain yang diperlukan adalah pembenahan manajemen puncak agar mampu
melaksanakan strategi diatas.
Selain itu, keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan yaitu bidang marketing
perlu dikembangkan agar tidak lagi mengandalkan ?nama? perusahaan tetapi lebih
kepada sumber daya manusia, serta terus-menerus membenahi kelemahan-kelemahan
internal yang bersifat kritis, dan mengembangkan ?market niche? yang telah
dikuasai.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heinrich Agustinus
"Industri Sewa Guna Usaha (SOU) di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan ditandai oleh peningkatan nilai kontrak iease dari tahun ke tahun. Iklim perkembangan yang pesat ini menimbulkan persaingan yang sentakin tajam di antara perusahaan SG-U yang ada. Untuk menunjang keberhasilan operasi perusahaan SGU ini diperlukan kemampuan untuk dapat beradaptasi secara cepat dengan perubahan lingkungan dunia usaha. Adaptasi dengan lingkungan usaha ini diwujudkan dengan mengimplenentasikan pereneanaan strategis, yang dikembangkan melalui penyusunan sistem anggaran. Oleh karena itu, sistem yanggaran menoadi salah satu alat yang penting bagi manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah dicanangkan.
Dari beberapa studi diketahui bahwa penganggaran meru-pakan bagian dari dari proses manajemen. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa sebagai bagian dari rangkaian siklus manajemen, penganggaran memiliki fungsi sebagai alat peren-canaan, karena lebih berorientasi pada masa yang akan da-tang dari pada masa larapau. Namun demikian, penganggaran juga berfungsi sebagai alat pengendalian dan evaluasi atas hasil yang dicapai serta membantu dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan. Secara ideal, penganggaran dapat dite-rapkan pada setiap alur produk dan setiap pusat pertang-gungjawaban (responsibility center) yang sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
Untuk raenunjang efektifitas pelaksanaan suatu peng-anggaran sebagai alat perencanaan, koordinasi, pengendalian dan evaluasi sangat ditentukan oleh beberapa aspek yang fundamental. Pada dasarnya aspek-aspek ini mengaou pada sistem pengendalian manajemen. Berikut ini merupakan beberapa aspek fundamental yang mendasari studi kasus yang di-lakukan pada perusahaan leasing PT "X", yaitu:
1. Struktur organisasi dan gaya kepemimpinan;
2. Partisipasi dari manajemen puncak;
3. Motivasi;
4. Komunikasi;
5. Kewajaran.
Tujuan dari studi kasus yang dilakukan pada PT "X" adalah untuk mengetahui dan menganalisa proses penyusunan anggaran sebagai alat implementasi dari perencanaan strate-gis manajemen dengan mendasarkan pada aspek-aspek fundamental di atas. Adanya aspek-aspek fundamental ini secara me-madai merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi agar memungkinkan proses penyusunan anggaran dapat dilakukan secara cermat, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi keseluruhan organisasi. Berkaitan dengan tujuan studi tersebut, maka penulis merumuskan hipotesa sebagai berikut: "Penyusunan anggaran yang cermat akan dapat meningkatkan prestasi keseluruhan organisasi dan mengakibat-kan tercapainya perencanaan laba (profit planning) yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan studi di atas, maka beberapa pertanyaan dikembangkan dalam studi kasus yang dilakukan pada perusahaan leasing PT "X" ini, yaitu:
1. Bagaimana manajemen perusahaan leasing PT "X" menyusun sistem anggaran untuk mengimplementasikan perencanaan strategis yang akan dicapai oleh manajemen ?
2. Bagaimana manajemen perusahaan leasing PT "X" mengguna-kan sistem anggaran sebagai alat bantu untuk merencana-kan dan mengendalikan serta mengevaluasi prestasi dari mas ing-masing pusat pertanggungjawaban ?
3. Bagaimana pengaruh penerapan sistem anggaran terhadap rencana jangka pendek terhadap pada masing-masing pusat pertanggungjawaban ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas dan menguji hipotesa penulis, maka dalam studi ini digunakan pendekatan studi kepustakaan, dan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara dengan pimpinan dan staf PT "X", serta dilakukan metode penelitian deskriptif-analisis.
Dengan menggunakan analisa SWOT dan analisa key success factors maka PT "X" dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan usaha. Dengan didukung oleh kemampuan ini, maka manajemen PT "X" dapat memformulasikan perencanaan strategis perusahaan secara ceroat. Perencanaan strategis ini dituangkan ke dalam suatu perencanaan laba yang kemudian dikembangkan ke dalam rencana operasi secara lebih rinci. Kecermatan perencanaan strategis yang dilaku-kan manajemen FT "X" ini ternyata sangat menunjang kewajar-an dari perencanaan laba yang dilakukan sehingga dengan demikian perencanaan laba ini lebih mudah untuk direalisa-sikan.
Dalam proses penyusunan anggaran PT "X", nampak bahwa partisipasi dari manajemen puncak sangat berperan. Peranan dari manajemen puncak ini tercermin dari tugasnya untuk memotivasi kegiatan seluruh divisi, dan melakukan koordina-si melalui mekanisme anggaran yang ditetapkan.
Berdasarkan karakteritik dari kegiatan pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan ini, maka mekanisme anggaran yang diterapkan mengacu pada pedoman spread yang ditetapkan oleh manajemen (management guidelines'). Pedoman spread memung-kinkan manajemen untuk mengevaluasi performansi dari ma-sing-masing divisi. Pedoman ini juga memungkinkan setiap divisi termotivasi untuk mencapai target anggaran yang te-lah ditetapkan. Sedang untuk menerapkan pengendalian, mana-jemen PT "X" mengembangkan sistem laporan secara periodik dan melakukan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
Dengan demikian implikasi umum dari studi kasus ini adalah bahwa dengan ditunjang oleh beberapa aspek yang fundamental dalam penganggaran akan cemungkinkan dilakukan proses penyusunan anggaran secara cermat sebagai implemen-tasi perencanaan strategis manajemen sehingga dapat diting-katkan prestasi keseluruhan organisasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F. Susatyo Kuncoro
"ABSTRAK
Saat ini perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi telekomunikasi
mengalami kemajuan yang sangat pesat, perkembangan ini ditunjang pula oleh kemajuan
teknoIogi inovasi di berbagai bidang, sehingga dipastikan bahwa era masyarakat inforrnasi
akan terjadi. Di Indonesia dengan adanya deregulasi di bidang telekomunikasi pada tahun
1989, menjadikan perusahaan swasta boleh berperan aktif dalam pembangunan prasarana
dan sarana telekomunikasi yang menjanjikan masa depan yang cerah.
PT LA yang menjadi obyek penelitian penulis dalam karya akhir ini, dengan adanya
deregulasi pemerintah di bidang telekomunikasi, ikut serta membantu program pemerintah
dalam membangun prasarana dan sarana telekomunikasi di Indonesia, dimana perusahaan ini
memiliki kegiatan bisnis utamanya yaitu pelayanan jasa aplìkasi jaringan dan komunikasi
data, yang membantu pelanggan mengkomunikasikan data atau informasi penting kepada
pihak yang diinginkannya melalui suatu jaringan komunikasi yang dirancang oleh PT LA.
Jasa yang diberikan kepada pelanggan adalah membangun sistem komunikasi secara total,
dalam arti PT LA dapat membuatkan program atau aplikasi komputer bagi pelanggsn,
menyediakan perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan dan sekaligus juga menyewakan
saluran komunikasi yang dimilikinya sesuai dengan kecepatar) transfer data yang diinginkan
pelanggan.
Kemajuan-kemajuan yang diperoleh PT LA tidak terlepas dari kemajuan teknologi
dalam bidang komputer dan telekomunikasi yang penuh dengan inovasi dan juga dibantu
pula oleh kebutuhan pasar yang pada saat tu sangat mengharapkan dapat mengirim dan
mengakses data-data perusahaan ke pihak lain secara cepat dan murah.
Untuk dapat memperoleh gambaran yang tepat tentang perkembangan PT LA penulis
mengadakan analisis terhadap strategi bisnis yang dijalankan perusahaan dalarn beradaptasi
terhadap lingkungan usaha yang selalu berubah. Setelah penulis mengetahui strategi bisnis
yang dijalankan perusahaan, maka penulis juga harus menganalisis laporan keuangannya
yang merupakan ringkasan dari kegiatan ekonomi yang dijalankan perusahaan. Salah satu
cara untuk melihat kondisi keuangan perusahaan adalah dengan menganalisis laporan
keuangan melalui analisa rasio dan arus kas perusahaan.
Setelah mengevaluasi dan menganalisa perkembangan perusahaan selama 5 tahun
dari tahun 1992 sampai 1996 termasuk didalamnya strategi differentiated yang dijalankan PT
LA dan juga kondisi keuangan perusahaan, maka penulis menyimpulkan PT LA telah
memiliki kekuatan internal yang merupakan competitive advantage perusahaan, yaitu:
? Memiliki hak konsesi khusus yang diberikan oleh pemegang saham yaitu pemanfaatan
jaringan terestrial dan pelayanan jasa aplikasi perbankan yang membuat pesaing sulit
untuk bersaing langsung.
? Ragam layanan produk / jasa yang lengkap dan cakupan wilayah usaha yang luas
membuat PT LA sanggup memberikan solusi secara total.
? Kinerja keuangan perusahaan menunjukkan kecendrungan yang baik, terlihat dan angka
rasio yang semakin mernbaik. PT LA juga dapat mempertahankan tingkat ROE dan
sustainable growth yang relatif stabil.
Sedangkan kelemahan-keIemahan internal yang ada pada PT LA adalah:
? ketergantungan infrastrukiur dengan badan penyelenggara(PT Telkom) membuat PT
LA sulit untuk mengkontrol kualitas yang diberikan kepada pelanggan.
? Diversifikasi produk mengkaburkan bisnis inti perusahaan. Jika tidak diwaspadai oleh
perusahaan, maka dengan adanya aneka ragam jasa yang ditawarkan membuat PT LA
tidak memiliki bisnis inti yang menjadi handalan PT LA.
? Kurangnya kegiatan pemasaran perusahaan. Hal ini terlihat selama 5 tahun nilai biaya
pemasaran rata-rata hanya 2 % dari total biaya usaha.
Walaupun PT LA memiliki kelemahan, PT LA juga menghadapi peluang-peluang
yang ada. Peluang-peluang tersebut adalah:
? Kebutuhan pokok akan teknologi informasi. Pada era informasi seperti sekarang ini
kemajuan bisnis usaha diperlukan sistem komunikasi yang dapat mentransfer data
secara cepat dan murah.
Pada akhirnya, ancaman yang perlu diwaspadai oleh perusahaan adalah:
? Kompetisi yang semakin meningkat Dengan munculnya era perdagangan bebas,
kemungkinan masuknya perusahaan asing dalam bentuk merger, joint Venture atau
global alliances akan mengancam pertumbuhan perusahaan. Juga jika hak konsesi
dihapus oleh Badan Penyelenggara maka akan menjadi ancaman yang serius bagi PT LA.
? PT LA masih memerlukan dana dari pihak pemegang saham untuk menyetor dana baik
dalam bentuk penjaman maupun setoran modal Para pemegang saham sudah pasti
memiliki keterbatasan dalam menyediakan dana yang dibutuhkan PT LA di masa
mendatang. Kondisi tersebut akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk
mengembangkan bisnisnya.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osriman Oesman
"ABSTRAK
Sektor kelistrikan merupakan salah satu bidang usaha yang tergolong
atraktif, selain sifatnya yang dapat dikatakan vital bagi suatu negara juga termasuk
sektor ekonomi yang mendukung sektor-sektor lainnya. Bagi Indonesia sendiri
sektor ini menjadi salah satu prioritas yang harus terus dibangun, agar mampu
mengimbangl lajunya pembangunan nasional.
Dunla usaha terutama kalangan swasta mengalami terjadinya perubahan
kebijakan pemerintah dalam pengaturan masalah kelistrikan ini, momentum penting
yang terjadi adalah diijinkannya swasta menggarap proyek-proyek yang kita kenal
sebagai listrik swasta. Berbagai peraturan dan kebijakan diterbitkan pexnerintah
untuk mendorong pertumbuhan sektor ini dan menanggulangi masalah kekurangan
daya yang terjadi selama ini.
Kondisi ini merubah lingkungan usaha dan pasar yang makin terbuka
mernaksa para pelaku pasar untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap
sategi bisnisnya, agar tetap mampu bersaing dan survive.
PTSI sebuah perusahaan joint venture yang bergerak dalam industri peralatan
kelistrikan ini menjadi obyek yang dianalisa, situasi perusahaan ini yang sedang
tumbuh dan mengembangkan usahanya tidak lepas dan terpaan ketatnya
persaingan dan gejolak perubahan lingkungan usaha yang digeluti.
Analisa karya akhlr ini dimulal dan analisa lingkungan usaha/ industri,
Ingkungan internal, analisis SWOT dan anailsis pemilihan strategi balk secara
korporasi ¡naupun unit bisnis. Data-data dan informasi yang dijadikan dasar dalam
pembahasan yang dilakukan merupakan data dan informasi resmi balk dan instarisi
pemerintah ataupun swasta serta dan para nana sumber perusahaan.
Pasar Indonesia merupakan sebagian pasar regional atau pasar ASEAN, atau
pasar Asia, yang pada dekade ini dan juga untuk dekade depan diramalkan tetap
menjadi pusat gravitasi pasar dunia, karena pertumbuhaninya yang pesat jauh diatas
negara-negara industri dan negara lainnya.
Mengelola penyesuaian dalam strategi merupakan tantangan tersendiri bagi
PTSI yang merencanakan untuk menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam
sektor kelistrikan ini di Indonesia. Pada bagian akhir tulisan ini disajilcan beberapa
kesimpulan serta saran-saran yang dapat menjadi pilihan bagi pengambilan
keputusan lebth lanjut.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Lismanto
"ABSTRAK
Di dunia yang semakin berkembang ini, produk elektronik sangatlah bermanfaat bagi
manusia karena dapat membantu mempermudah pekerjaan. Hal ini juga berlaku bagi
penduduk Indonesia yang juga merasakan kemudahan atas hadirnya produk elektronik ini.
Tetapi untuk memperkenalkannya dibutuhkan suatu strategi tersendiri dari pihak perusahaan
untuk dapat memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan dan juga keuntungan bagi
semua pihak.
Dalam usaha mencapai hasil yang maksimal, perlu adanya suatu penganalisaan atas
kinerja perusahaan dari berbagai segi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apa kelemahan
dan juga kekuatan dari perusahaan, serta kesempatan dan ancaman yang mungkin timbul
sebelum keputusan mengenai penentuan strategi perusahaan oleh pihak manajemen dilakukan.
Penganalisaan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melihat data-data internal
maupun eksternal perusahaan. Kesemuanya itu ditujukan agar strategi yang diputuskan oleh
pihak manajemen perusahaan benar-benar tepat sesuai keaRn yang dihadapi.
Strategi manajemen yang telah diputuskan ini harus mendapat dukungan kuat dari
seluruh pihak yang terkait, yaitu pihak yang melaksanakan aktivitas utama dan juga
pendukungnya, yang dapat dimulai dari pemilihan sumber daya manusia yang andal serta
kemampuan pihak manajemen dalam mengarahkannya. Tujuan akhirnya adalah
memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan dan mensejahterakan karyawan-karyawannya
serta memberikan kepuasan bagi semua pihak yang terkait.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasrul Ruslim
"ABSTRAK
Industri tekstil di Indonesia telah rnemperlihatkan
pertumbuhan dan prospek yang menggembirakan. Hal ini dipe
ngaruhi oleh per-tumbuhan yang cukup tinggi pada pasar domes
tik dan ekspor. Pada tahun 1990, industri tekstil telah
berhasil memperkuat posisinya sebagai andalan utama ekspor
dan telah menghasilkan devisa sebanyak US $ 2,9 milyar.
Semakin mahalnya upah buruh di negar-a maiu, kurangnya
lahan, mahalnya harga tanah untuk pabrik serta beban biaya
bahan bakar yang relatil tinggi, menyebabkan teriadinya
relokasi industri, khususnya industri tekstil, dan negara
maju seperti Jepang, Taiwan, dan Hongkong ke negar-a berkem?
bang termasuk Indonesia. Adanya paket kebijaksanaan deregu?
lasi yang dikeluarkan oleh pemeriritah, semakin mendorong
ekspor tekstil kita.
Dalam era globalisasi ini batasan perekonomian antara
negara semakin kabur. Perubahan yang terjadi di negara
negara lain dapat mempengaruhi industri di Indonesia.
Disamping itu makin bertambah banyaknya perusahaan yang
berlomba meraíh dan menguasai pangsa pasar dalam industri
tekstil, menyebabkan persaingan yang timbul semakin tajam.
PT AP sebagai salah satu pelaku di dalam industri
tekstil, yang merupakan pabrik pemintalan terbesar di Indo
nesia, harus menerapkan manajemen strategis dalam menghadapi
persaingan tersebut. Dengan menggunakan manajemen strategis
yang tepat diharapkan perusahaan ini mampu meningkatkan labanya.
Sesuai dengan misi perusahaan serta didukung oleh peluang yang ada di lingkungan dan kekuatan perusahaan dilakukan arah pengusahaan dan sasaran jangka panjang yang meliputi kemampulabaan, produktivitas, posisi bersaing, pengembangan sumber daya manusia, kepemimpinan dalam teknologi, dan tanggung jawab pada masyarakat."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukas Murdihardjo
"ABSTRAK
Sejak dasawarsa 1980 yang lalu, terasa oleh dunia usaha
betapa pesat perkembangan di berbagai bidang khususnya teknologi.
Keadaan ini menimbulkan kecenderungan terjadinya globalisasi di
bidang ekonomi, politik, sosial bahkan kultural. Globalisasi akan
menghìlangkan arti jarak, waktu serta keunikan lokasi. Para
pengambil keputusan yang semula mengandalkan faktor tersebut
sebagai keunggulan comparative, mau tak mau harus mengantisipasi
kondisi ini.
Pola persaingan yang menggunakan langkah-langkah
tradisional semakin mudah diantisipasi oleh kompetitor.
Menghadapi persaingan yang semakin ketat, para pengambil
keputusan dihadapkan pada masalah pemilihan bentuk strategi yang
tepat. Sebagai satu alternatif, akuisisi internal merupakan
pilihan yang harus diperhitungkan oleh pengusaha. Strategi ini
mengacu pada konsep bahwa sinergi akan dapat terwujud pada
penggabungan satuan usaha dan perusahaan dengan kepemilikan yang
sama (group). Langkah ini semakin populer di kalangan pengusaha
karena melalui kebijakan tersebut dapat diperoleh dana segar
tanpa melepas kontrol kepemilikan perusahaan.
Namun demikian kebijakan akuisisi internal dipandang tepat
apabila memenuhi kondisi-kondisi tertentu. Penerapan kebijakan
akuisisi internal tanpa meinpertimbangkan aspek-aspek terkait
justru akan mengakibatkan kerugian bahkan dapat menimbulkan
perusahaan tidak dapat melanjutkan usahanya.
Keberhasilan kebijakan ini sangat ditentukan oleh
ketepatan analisis kelayakan penerapan akuisisi internal.
Akuisisi internal dianggap layak tidak hanya ditinjau dan sisi
keuangan, namun juga Sìsi non keuangan. Jika ditinjau dan aspek
keuangan, akuisisi internal dianggap layak apabila kebijakan
tersebut memberikan return yang lebih besar daripada dana yang
digunakan untuk membiayai akuisisi internal. Hasil yang diperoleh
dan kebijakan tersebut hendaknya lebih tinggi dan nilai yang
dihasilkan dan investasi pada tingkat risk free. Untuk
menghitung return, manajemen harus memperhitungkan aspek pajak
yang selalu melekat dalam setiap transaksi usaha. Beban pajak
harus diperhitungkan sebagai negatip proceed.
Terdapat berbagai metode untuk mengukur kelayakan akuisisi.
Namun demikian metode present value memberikan alternatif yang
lebih lengkap. Metode ini memperhitungkan nilai uang dan waktu
selama masa produktif satuan usaha yang diakuisisi. Penggunaan
metode yang berbeda akan menghasilkan keputusan yang berbeda.
Selain pertimbangan aspek keuangan, manajemen harus
memperhitungkan jenis usaha target company yang paling tepat
sesuai kondisi yang dihadapi. Pemilihan grand strategy yang
sesuai akan membantu keberhasilan akuisisi internal. Namun pada
sisi yang lain kebijakan akuisisi menuntut peran serta appraisal
company serta tenaga ahli di bidang perpajakan. Penguasaan aspek
pajak akan sangat membantu dalam hal informasi aspek pajak yang
terkait dalam transaksi akuisisi internal. Keberhasilan kebijakan
ini juga tidak melepas dan peran serta stake-holder.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hitt, Michael A.
Jakarta : Erlangga , 1999
658.401 HIT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tatang Sabaruddin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T41097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Manerep
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2022
658.4 PAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>