Ditemukan 139152 dokumen yang sesuai dengan query
"Dalam perkembangan suatu sistem informasi yang digunakan oleh sebuah institusi, perlu dilihat bagaimana kesuksesan dan dampak positif yang diberikan sistem informasi tersebut terhadap manfaat bersih yang diterima oleh instansi terkait dengan penggunaan dan kepuasan pengguna sistem informasi tersebut. Sistem informasi yang digunakan oleh Ditjen SDPPI saat ini telah berkembang menjadi sistem informasi manajemen sumber daya dan perangkat pos dan informatika (SIMS) dan perlu dilihat bagaimana kesuksesan sistem informasi tersebut dalam memenuhi kebutuhan manajemen Ditjen SDPPI. Dalam penelitian ini digunakan persamaan struktural berbasis partial least square (PLS) dengan mengacu kepada model kesuksesan sistem informasi oleh DeLone & McLean. Hasil perhitungan model tersebut menunjukkan bahwa model kesuksesan DeLone & Mclean tidak membuktikan keseluruhan hipotesis dari penelitian dimana penggunaan tidak berpengaruh signifikan terhadap manfaat bersih yang didapatkan oleh institusi."
000 BPT 12:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Bisnis dan transaksi elektronik telah menjadi trend saat ini oleh karena kemudahan dalam transaksi. Isu trust (kepercayaan) pada transaksi elektronik dalam lingkup nasional, regional dan global telah meningkat seiring dengan adanya permasalahan dalam hal keamanan informasi dalam transaksi elektronik. Pemerintah Indonesia telah memberikan jaminan hukum kepada masyarakat dalam bertransaksi elektronik. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan juga dikeluarkannya peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik (PP PSTE). Dalam regulasi tersebut diamanatkan kepada setiap Penyelenggara Sistem Transaksi Elektronik harus memiliki Sertifikat Elektronik dan Sertifikat Keandalan. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan regulasi teknis dalam implementasi regulasi tersebut. Secara umum, telah ada Standard yang dikeluarkan oleh berbagai Organisasi Internasional dan Nasional. Dengan demikian, dibutuhkan strategi implementasi standardisasi sertifikat elektronik dan keandalan untuk mendorong tumbuh kembangnya Ekosistem Penyelenggara Sistem Transasksi Elektronik yang terpercaya dan handal serta memudahkan Pemerintah dalam meregulasi standard tersebut. Kajian ini bertujuan untuk memberikan saran kepada pemerintah berupa strategi implementasi standardisasi sertifikat elektronik dan sertifikat keandalan. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan metode Soft System dengan teknik SAST. Hasil kajian ini memberikan saran kepada Pemerintah terkait ketersediaan infrastruktur dan kelembagaan sertifikat elektronik dan sertifikat keandalan dalam ekosistem sistem transaksi elektronik serta fokus terhadap penegakkan hukum yang telah ada."
000 BPT 12:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Fitra Ilham
"Revolusi industri memiliki dampak dalam pengembangkan teknologi dari sisi sektor teknologi komunikasi dan munculnya pemain baru dalam layanan digital sektor telekomunikasi memiliki peluang untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Di Indonesia, pertumbuhan bisnis digital meningkat setiap tahunnya dengan menunjukkan tren konsumsi data yang ekponensial layanan data yang dimiliki operator telekomunikasi khususnya konsumen korporasi dan institusi. PT XYZ merupakan salah satu operator multinasional Indonesia memiliki segmentasi Business-to-Business (B2B) pada bagian ini memiliki layanan jaringan dengan nama layanan Access Private Network (APN) layanan khusus (privilege) yang ditawarkan kepada klien PT XYZ. Permasalahan yang terdapat pada APN yaitunya kebutuhan monitoring jaringan ketika terjadi kesalahan dan anomali pada jaringan untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan pengambilan keputusan yang sesuai terhadap layanan APN. Dalam penelitihan ini menggunakan Dalam metode Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) dalam peimilihan faktor yang berpengaruhi layanan APN. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor Software Development and Consultant yaitunya menjadi faktor yang berpengaruh pada layanan.
The industrial revolution have an impact on technological development in terms communication technology sector and emergence new players in digital services telecommunications sector have opportunity to adapt to market required. In Indonesia, the growth digital business increasing every year showing the exponential trend data consumption for data services owned by telecommunication operators, especially corporate and institutional consumers. PT XYZ is one of Indonesian multinational operators that has a Business-to-Business (B2B) segmentation in this section. It has a network service called Access Private Network (APN) privilege service offered to PT XYZ clients. The problems that exist in APN are required for network monitoring when errors and anomalies occur in the network. To overcome these problems, appropriate decision making is needed for APN services. In this research using the method the Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) method selection factors that affect APN services. The results of this study indicate that the Software Development and Consultant factor is a factor that influences APN network services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Christiany Juditha
"Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kini menjadi bagian dari masyarakat modern, tetapi tidak demikian pada masyarakat tradisional seperti suku Bajo. Bajo merupakan suku di Indonesia yang unik karena tinggal dan mencari nafkah di laut, sederhana dan tidak mudah menerima pengaruh dari luar wilayahnya. Mengadopsi sesuatu hal baru (difusi inovasi) termasuk TIK bukan perkara gampang dilakukan oleh masyarakat tradisional. Banyak kendala yang dialami seperti kearifan lokal yang dianut. Padahal penguasaan TIK akan membantu peningkatan sosial ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang difusi inovasi TIK pada nelayan tradisional Bajo di Wakatobi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulan penelitian ini terdapat dua kelompok adopter. Kelompok pertama adopter TIK (telepon selular), jumlahnya sangat sedikit, terdiri dari nelayan berpenghasilan tinggi yang disebut Ponggawa (pemilik kapal/rnodal), Kelompok ini mas uk kategori late majority. Alasan mereka menerima inovasi ini karena pertimbangan ekonomi (bisnis perikanan). Kelompok kedua adalah nelayan biasa dan awi (nelayan yang bekerja kepada Ponggawa) yang mengetahui atau belum mengetahui tentang telepon selular dan tidak pernah menggunakannya. Sebagian besar nelayan Bajo di desa Mora Selatan masuk kelompok kedua ini dengan kategori laggards atau kelompok kolot karena masih tradisional, wawasan terbatas, bukan opinion leaders dan sumber daya terbatas. Kelompok ini cenderung lama dalam menerima inovasi ini karena sistem sosial yang ada (struktur sosial, sistem norma, budaya) dan TIK belum rnenjadi fungsional bagi rnereka. Sernentara untuk TIK lainnya (komputer dan internet) sebagian besar kelornpok pertama rnaupun kedua belurn rnengadopsinya dan rnasuk kategori laggards."
Puslitbang Aptika IKP Balitbang SDM Kominfo, 2016
384 JPPKI 7:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rochmah
"
ABSTRAKDalam sistem komunikasi, serat optik makin banyak menggantikan saluran transmisi kawat. Saluran serat optik memiliki banyak keuntungan dibandingkan saluran kawat.
Jika laju transmisi bit rendah, panjang saluran transmisi serat optik hampir seluruhnya dibatasi oleh rugi-rugi yang timbul. Tapi jika laju bit transmisi tinggi maka panjang saluran akan dibatasi besarnya dispersi pulsa yang terjadi di sepanjang saluran. Jadi faktor rugi-rugi dan dispersi perlu diperhatikan dalam perencanaan suatu sistem transmisi serat optik.
Tujuan pembahasan penelitian ini adalah menjelaskan rugi-rugi dan dispersi dalam serat optik serta pengaruhnya dalam perencanaan suatu sistem transmisi serat optik.
Tujuan pembahasan penelitian ini adalah menjelaskan rugi-rugi dan dispersi dalam serat optik serta pengaruhnya dalam perencanaan sistem transmisi. Pembahasan meliputi prinsip-prinsip dasar transmisi dalam serat optik, rugi-rugi dan dispersi, serta contoh aplikasi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Kautsarina
"Tuntutan akan terwujudnya kepemerintahan yang bersih, akuntabel dan transparan mendorong pemerintah terus melakukan peningkatan dan perubahan untuk menciptakan tata pemerintahan terus melakukan penungkatan dan perubahan untuk menciptakan tata pemerintahan yang baik yang mana salah satunya adalah dengan pembangunan e-goverment. Sebagai salah satu pendukung suksesnya e-goverment, aset TIK tentu harus dikelola secara efektif aga bisa dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, dipandang penting untuk melakukan kajian inventarisasi aset TIK dilingkungan Kementrian Kominfo. Kajian dilakukan secara kuantatif dengan melakukan survei kepada pengelola aset TI di 64 satuan kerja. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kondisi TIK masih lemah di dimensi kebijakan, srategi dan komitmen pimpinan untuk bisa mengoptimalkan aset TIK dari tahap perencanaan hingga tahap pemusnahan"
Jakarta: Badan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia kementrian komunikasi dan informatika, 2015
384 JPPKI 6:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rochmah
"
ABSTRAKTeknik komunikasi serat optik koheren adalah suatu teknik deteksi alternatif berdasarkan pada pencampuran sinyal cahaya yang diterima dengan sinyal cahaya kontinyu yang dibangkitakn pada sisi penerima. Teknik ini mempergunakan frekuensi, amplitudo, atau fasa optikalnya dalam pengiriman sinyal modulasi.
Sensitifitas yang dicapai dengan mempergunakan penerima deteksi koheren lebih baik dibandingkan dengan penerima deteksi langsung. Seberapa banyak perbaikan yang dapat dilakukan terhadap penerima tergantung pada modulasi data dan teknik demodulasinya.
Dibahas pula mengenai pemancar dan penerima koheren serta faktor-faktor penting yang harus diperhitungkan dalam mendisainnya, terutama dalam menanggulangi masalah-masalah teknologi pada realisasi sistem.
Akhirnya, akan dijelaskan secara singkat beberapa aplikasi sistem yang dibangun berdasarkan dua keuntungan utama dari deteksi optis koheren, yaitu sensitifitas dan selektifitas penerimanya yang tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Affi Astari Purnama
"Perkembangan tekonologi informasi dan komunikasi turut mendorong kegiatan komunikasi pengawasan yang berlangsung dalam era digital. Melalui pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus, penelitian ini bertujuan untuk menggali bentuk komunikasi pengawasan virtual yang didasarkan pada Konsep Komunikasi Pengawasan Katz and Kahn yang membagi komunikasi pengawasan dalam bentuk upward dan downward communication. Dari hasil wawancara mendalam dan observasi yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi pengawasan dalam konteks virtual tetap berlangsung secara dua arah baik dalam bentuk upward communication maupun downward communication. Melalui terapan teknologi, komunikasi pengawasan dapat berlangsung lebih efektif dan efisien serta difungsikan sebagai alat kontrol kinerja bawahan dan menumbuhkan disiplin bawahan layaknya sebuah bentuk panopticon dalam konteks virtual.
The development of information and communication technology also encourages supervisory communication activity in the digital era. Through a qualitative approach and case study strategy, this study aims to explore the form of supervisory communication in virtual context based on the Katz and Kahn concept which divides the supervisory communication in the form of upward and downward communication. Through in-depth interviews and observations, the results of this study showed that the supervisory communication in the virtual context still take place in both directions in the form of upward communication and downward communication. Through applied technology, it is also can take place more effectively and efficiently. Supervisory communication in a virtual context can be functioned as tool to control a subordinate performance. It is also fostering subordinate discipline like a form of panopticon in a virtual context."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48566
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Shintia Ariska
"Inovasi dan perkembangan pesat di bidang teknologi turut mengubah tren komunikasi dari waktu ke waktu, termasuk praktik komunikasi di ruang lingkup internal organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan teknologi komunikasi terhadap kepuasan komunikasi. Data pada penelitian ini didapatkan dari 120 responden yang merupakan pegawai Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, melalui survei menggunakan kuesioner daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi komunikasi berpengaruh positif terhadap kepuasan komunikasi. Frekuensi penggunaan teknologi komunikasi secara formal dan frekuensi penggunaan teknologi komunikasi secara informal serta pengalaman menggunakan teknologi komunikasi memberikan pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap kepuasan komunikasi. Penelitian ini mengkonfirmasi bahwa organisasi pemerintah memiliki peluang yang baik untuk mengimplementasikan praktik komunikasi internal yang sesuai perkembangan zaman. Studi ini membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi komunikasi yang tersedia saat ini terbukti dapat mendorong tercapainya kepuasan komunikasi.
Innovations and rapid developments in the field of technology have contributed to the shifting of communication trends from time to time, including communication practices within the organization. This study aims to explore the impact of communication technology usage on communication satisfaction. The data in this study were obtained from 120 respondents who were employees of the Indonesian Ministry of Youth and Sports, through a survey using an online questionnaire. The results showed that communication technology usage has a positive impact on communication satisfaction. The frequency of using communication technology for both formal and informal purposes, as well as the experience of using communication technology have a strong and significant impact on communication satisfaction. This research confirms that government organizations have a good opportunity to implement internal communication practices that are in accordance with the current development. This study proves that the utilization of currently available communication technologies led tp to communication satisfaction."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"Penyediaan biaya investasi yang tinggi untuk memenuhi jaringan komunikasi nirkabel yang handal dengan kapasitas yang besar merupakan salah satu tantangan bagi operator telekomunikasi saat ini. Pemanfaatan alokasi bandwith frekuensi secara efisien dan optimal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi biaya investasi yang tinggi. Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu melakukan kajian analisa kelayakan biaya CAPEX dan OPEX skema Refarming Frekuensi dengan metode Replacement Analysis (RA) sesuai dengan tingkat persentase pertumbuhan pelanggan nirkabel layanan voice dan data (2012-2017) pada salah satu operator telekomunikasi di Indonesia. Metode kajian penelitian adalah melakukan kajian analisa kelayakan metode Replacement Analysis (RA) untuk optimasi kapasitas jaringan skema refarming frekuensi dengan menggunakan empat skenario implementasi, yaitu 2G/3G Collocation, 2G/3G/LTE Collocation, 3G/LTE Collocation, dan LTE (JBS). Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan yaitu setelah dilakukan kajian analisa kelayakan menggunakan metode Replacement Analysis (RA), skema Refarming Frekuensi meerupakan salah satu solusi bagi operator telekomunikasi di Indonesia dalam melakukan optimasi kapasitas jaringan nirkabel eksisting (2G dan 3G) dan jaringan baru (LTE) yang handal, dan dapat direkomendasikan skenario implementasi LTE karena biaya CAPEX dan OPEX yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan dengan tiga skenario implementasi yang lain nya (2G/3G Collocation, 2G/3G/LTE Collocation, 3G/LTE Collocation)."
000 BPT 12:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library