Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifki Hakim, Author
"Tahap membaiknya perekonomian Indonesia sehingga meningkatkan kesejahteraan dan penambahan pendapatan dan pola pembelanjaan masyarakat. Perubahan pola belanja dan konsumsi masyarakat ini sangat terasa bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan, khususnya kota-kota besar.
Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi memastikan Blue Bird untuk mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia agar tetap unggul. Dari kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan telah berhasil mengendalikan konglomerat bisnis lainnya dengan tetap fokus mempertahankan pelayanan pelanggan.
Persaingan taksi di kota-kota besar khususnya Jakarta, sekarang ini begitu ketat, sehingga pelayanan lebih banyak yang disukai. Oleh karena itu, perlu adanya strategi yang jitu untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan pangsa pasar tersebut. Blue Bird Group sangat memastikan keunggulan dalam strategi bisnis dan pemasaran dalam memenangkan persaingan dan mempertahankan pangsa pasar transportasi taksi di Indonesia.
Metodelogi penelitian dalam hal ini menggunakan analisis SWOT dan analisis bauran pemasaran. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara melakukan riset secara langsung di perusahaan yang terkait guna memperoleh data yang diperlukan, yaitu dengan cara wawancara dan observasi.
Hasil penelitian adalah penambahan armada angkutan, meningkatkan cakupan pada lokasi baru terutama pada tingkat kotamadya, meningkatkan kualitas layanan dan tingkat keunggulan operasional, meningkatkan divisi limousin di beberapa kota dan meningkatkan prifitabilitas perusahaan. Keunggulan kompetitif pada PT Blue Bird adalah dalam tata kelola perusahaan, dalam pengelolaan lingkungan perusahaan, dalam pengelolaan faktor musiman, penerapan teknologi informasi, penerapan standar keselamatan dan manajemen.

The gradual improvement in Indonesia's economy resulting in increasing welfare and additional income and consumer spending patterns. Changes in spending patterns and consumer spending was particularly noticeable for those who live in urban areas, especially large cities. The long experience of managing a transport business to support the company's efforts to develop new technologies and managing human resources, in order to stay ahead. From its headquarters in Jakarta, the company has developed rapidly penetrated other business while maintaining customer service as a guide.
The long experience of managing a transportation business ensure Blue Bird to develop new technologies and managing human resources, in order to stay ahead. From its headquarters in Jakarta, the company has managed to conglomerate to other business while preserving customer service as a focus.
Competition taxis in big cities, especially Jakarta, was now so tight, so more service preferred. Hence the need for a good strategy to win the competition and maintain market share. Blue Bird Group most ensure excellence in business and marketing strategies to win the competition and maintain the market share taxi transportation in Indonesia.
The research methodology in this case using SWOT analysis and marketing mix analysis. Methods of data collection is done by conducting research directly related to the company in order to obtain the necessary data, which is by interview and observation.
The result of research is adding fleet, increasing coverage at the new location, especially at the level of municipalities, improve service quality and the level of operational excellence, increase limousine division in several cities and improving profitability company. PT Blue Bird competitive advantage was in corporate governance, natural environmental management company, in the management of seasonal factors, the application of information technology, the implementation of safety standards and management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Anderrina
"Sistem informasi digunakan perusahaan untuk mencapai efisiensi dalam menjalankan proses bisnis. Pengendalian umum dan pengendalian aplikasi yang dilakukan perusahaan merupakan salah satu bentuk perlindungan keamanan atas aset sistem informasi PT AFI. Laporan ini membahas mengenai implementasi pengendalian yang dijalankan PT AFI. Pemeriksaan dan pengujian atas pengendalian keamanan sistem informasi perlu dilakukan untuk meminimalisasi resiko dan memastikan sistem dapat menghasilkan data yang akurat.
Metode yang digunakan dalam melakukan proses audit meliputi pengumpulan bukti atas prosedur terkait sistem informasi, wawancara, observasi langsung dan pengujian data konsumen secara manual. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, masih terdapat beberapa area terkait sistem PT AFI yang tidak memiliki standar operasional prosedur. Prosedur pemeriksaan yang dilakukan tim audit berdasarkan RSM Metodology telah sesuai dengan kerangka kerja ISO 27001 yang merupakan salah satu standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi.

Information system is used by company to reach eficiency of its business process. Information technology general control and application control in a company is one of the security guarantee of information system asset. This thesis writes about the implementation of those controls in PT AFI. Audit and test of information system security control should be made to minimize risk and ensure the system can produce data accurately.
The methods in audit process are collect evidence from information system procedure, interview, direct observation and test the data manually. Based on the analysis that has been done, there are some areas from system in PT AFI that have no operational procedure standards. Procedure that is used by audit team RSM Indonesia, is based on ISO 27001 which is one of international standards about information security management system.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
"Di saat era globalisasi, persaingan bisnis semakin hari semakin ketat, para pelaku bisnis harus senantiasa dituntut terus untuk menemukan cara dan strategi agar bisa unggul menghadapi persaingan di bidangnya masing?masing. PT Bank XYZ yang merupakan perbankan yang sedang berkembang juga ikut dalam persaingan di dunia perbankan. Pelaku perbankan berlomba-lomba dalam meningkatkan teknologinya dalam mendukung bisnis perusahaan agar bisa bertahan dan memenangkan kompetisi. Akan tetapi PT XYZ memiliki masalah terkait aplikasi pemberi usulan strategis yaitu aplikasi Business Intelligence (BI). BI yang diharapkan dapat menampilkan usulan solusi dari analisis semua data, akan tetapi kurang optimal dikarenakan aplikasi BI terletak di masing-masing divisi yang berdiri secara terpisah sehingga analisis datanya pun dilakukan terpisah. Kondisi lainnya terletak pada penegrajaan proyek SI/TI yang tidak mencapai target pada dua tahun terakhir. Maka dari itu dibutuhkan suatu metode untuk menyelesaikan permsalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan hasil observasi dan wawancara sebagai data primernya. Setiap tahapan analisis di penelitian menggunakan metode Ward & Peppard, value chain, PESTEL, SWOT, CSF, tren teknologi, dan portofolio McFarlan. Hasil dari penelitian ini berupa Perencanaan Strategis SI/TI yang meliputi strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI yang selaras dengan strategi bisnis dan menghasilkan BI yang terintegrasi serta penyusunan program kerja berdasarkan prioritas.

In the current era of globalization, the competition is getting increasingly tough, the actor of the business is required to find a way to forward the strategy and facing competition in their fields. PT Bank XYZ, as a growing banking that participated in competition of the banking world. The Bankers is struggling in improving its technology in support of the company's business in order to survive and win the competition. However, PT Bank XYZ has a problem regarding the application provider's proposed strategic applications of Business Intelligence (BI). BI expected to display the proposed solutions from the analysis of all data, but less than optimal due to the application of BI lies in each Division that stood separately so that the data analysis was done separately. The other condition is situated on SI/TI projects workmanship which did not reach the target in the last two years. Therefore it needs a method to resolve such issue. This study uses the results of observation and interviews as the primary data. Each stage of analysis in the research emphasis on using the method of Ward & Peppard, value chain, PESTEL, SWOT, CSF, technology trends, and McFarlan's portfolio. The results of this research represent planning strategy in the form of SI/TI that includes the SI strategy, IT strategy, and Management strategy of SI/TI that are aligned with business strategy and produce an integrated BI as well as the preparation of a work program based on the priority."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purniawan
"Era globalisasi membawa ekonomi dunia menuju perdagangan bebas untuk perdagangan barang dan jasa Kerjasama regional dan internasional terkait dengan liberalisasi ekonomi dilakukan melalui kesepakatan atau komitmen suatu negara ke negara lain Bentuk komitmen ini sebagian besar Negara berpedoman pada GATS General Agreement in Trade Services Komitmen tersebut salah satunya adalah settlement and clearing for financial assets termasuk produk securities derivatives dan negotiable instrument PT Kliring Penyelesaian Efek Indonesia KPEI yang mempunyai otoritas untuk melakukan proses kliring dan penyelesaian transaksi bursa yang diperdagangkan di Indonesia menjadikan hal ini sebagai salah satu strategi bisnis yang harus dicapai PT KPEI dalam 5 tahun kedepan Saat ini strategi IT yang pernah dibuat belum menjawab strategi bisnis baru yang dicanangkan PT KPEI untuk memenuhi target melakukan settlement and clearing for financial assets untuk produk saham dan instrumen pasar modal lainnya lintas regional dan internasional Hal ini menjadi perhatian besar untuk PT KPEI sehingga memasukkan cross border clearing sebagai bagian rencana strategis perusahaan Berdasarkan hal tersebut perlu adanya perencanaan strategis sistem informasi PSSI untuk mengatur arah pengembangan SI TI agar mampu mewujudkan strategi bisnis PT KPEI sebagai Cross border CCP Clearing Counterparty Pendekatan PSSI yang digunakan adalah metodologi ward peppard Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara review dokumen dan observasi.

The era of globalization brings the world economy toward free trade to trade in goods and services Regional and international cooperation related to economic liberalization is done through an agreement or commitment of a country to another country The commitment is largely based on the country of GATS General Agreement in Trade Services One of them is settlement and clearing for financial assets including securities products derivatives and negotiable instruments Indonesian Clearing and Guarantee Corporation PT KPEI who has the authority to make the process of clearing and settlement of exchange transactions that are traded in Indonesia makes it as one of the business strategies that must be achieved PT KPEI within the next 5 years Current IT strategy ever made have not been able to answer that proclaimed a new business strategy to meet the target PT KPEI in conducting settlement and clearing for financial assets for stock products derivatives and capital market instruments other regional and international traffic This is a big concern for PT KPEI that incorporate cross border clearing as part of the company 39 s strategic plan Based on this the need for strategic planning of information Systems SPIS to set the direction of the development of the IS IT strategy in order to be able to realize business of PT KPEI as Cross border CCP Clearing Counterparty SPIS approach is the methodology of Ward Peppard Method of data collection was done through interviews document review and observation"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daru Widya Kusumo
"ABSTRAK
Laporan Gartner pada tahun 2014 merilis grafik Hype Cycle Technology dan tahapan era bisnis akibat dari perkembangan teknologi, terdapat enam era yaitu tahap analog, web, e-business, pemasaran digital, bisnis digital dan autonomous. Laporan Gartner mendefinisikan bisnis digital sebagai seperangkat teknik yang dimungkinkan oleh teknologi sehingga organisasi dapat terlibat dalam perkembangan bisnis yang dinamis dengan pelanggan, dan akhirnya untuk memperoleh target bisnis dan mempertahankan pelanggan. Laporan Gartner menjelaskan bahwa karakteristik bisnis digital adalah cepatnya organisasi melakukan adaptasi terhadap ketidakpastian lingkungan, proses yang berubah, dan target bisnis yang berubah. Menurut hasil survey Gartner menunjukan bahwa pendekatan kerangka kerja renstra SI/TI yang ada sampai saat ini belum mengakomodasi karakteristik bisnis digital. Berdasarkan hal tersebut maka penulis melakukan pendefinisian terhadap karakteristik bisnis digital dengan mencari penelitian-penelitian sebelumnya. Ketidakpastian lingkungan, proses dan target bisnis yang berubah dipengaruhi oleh faktor penentu manajemen perubahan. Teori manajemen perubahan yang digunakan adalah organizational development (Drucker, 2005). Penelitian-penelitian terdahulu terkait dengan organizational development digunakan sebagai faktor penentu terhadap karakteristik bisnis digital, sehingga dihasilkan proses yang berubah dipengaruhi oleh faktor kemampuan TI (Azzahro, 2014) dan target bisnis yang berubah dipengaruhi oleh faktor organizational agility (Lu & Ramamurthy, 2011). Untuk ketidakpastian lingkungan dipengaruhi oleh faktor ketidakpastian lingkungan (Teo & King, 1997).
Hasil pendefinisian didapatkan 12 sub komponen ketidakpastian lingkungan, 35 sub komponen proses yang berubah dan 8 sub komponen target bisnis yang berubah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh McGee, Morello dan Weldon (2014) menjelaskan enam langkah kunci sukses untuk masuk ke bisnis digital dan terdapat kriteria kemampuan organisasi, yaitu sustainability, agility, innovation, dan opportunity, yang kemudian dilakukan analisis kriteria kemampuan organisasi terhadap kumpulan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan renstra SI/TI maka dapat disimpulkan bahwa dalam iklim persaingan bisnis manfaat implementasi SI/TI kerap dikaitkan dengan konsep value dalam bisnis. Kerangka kerja renstra SI/TI yang digunakan adalah Be Vissta Planning (BVP). Hasil pemetaan kerangka kerja renstra BVP terhadap karakteristik bisnis digital adalah BVP memiliki kekurangan dan perlu penambahan/penyempurnaan terhadap Fase 1 BVP yaitu menelaah kebutuhan bisnis dan informasi, Fase 2 BVP yaitu menentukan target bagi SI/TI dan Fase 4 BVP yaitu rencana implementasi.

ABSTRACT
Gartner report 2014 released Technology Hype Cycle chart and the phases of the business era as a result of technological developments, there are six stages of the analog era: web, e-business, digital marketing, digital business and autonomous. Gartner's report defines a digital business as a set of techniques made possible by technology that makes organizations able to involve in the development of a dynamic business with customers, acquire a business target and retain customers. Gartner report explains that the characteristics of the organization?s digital business are the rapid adaptation to environmental uncertainty, process changes, and changing business targets. According to the Gartner survey, the IS/IT strategic planning framework approach does not yet accommodate the characteristics of the digital business. Under these conditions, the author defined the characteristics of digital business by comparing previous studies.
Environmental uncertainty, processes and changing business targets are influenced by determinants of change management. Change management theory used in this research is organizational development (Drucker, 2005). Previous studies related to organizational development used as determinants of the characteristics of the digital business. The result is changing process influenced by the ability of IT (Azzahro, 2014) and the changing business target is influenced by organizational agility (Lu & Ramamurthy, 2011). Environmental uncertainty is influenced by environmental uncertainty factors (Teo & King, 1997).
Definition acquired is 12 sub-components of environmental uncertainty, 35 sub-components of changing process and 8 sub-components of changing business targets. Research conducted by McGee, Morello and Weldon (2014) describes six key steps of successful entry into the digital business, these six steps are also the criteria of organizational capabilities: sustainability, agility, innovation, and opportunity. These criteria of organizational capabilities then compared to a collection of previous research related to the strategic plan of IS/IT. It can be concluded that in competitive bussiness climate, the benefits of the implementation of the IS/IT is often associated with the concept of value in the business. IS/IT Strategic planning framework used is Be Vissta Planning (BVP). The result of strategic planning framework BVP mapping on the characteristics of the digital business is BVP has shortcomings and needs additions / improvements in Phase 1 BVP which is examining the business needs and information, Phase 2 BVP which is setting targets for IS/IT and Phase 4 BVP which is implementation planning.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kasmi Edy
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 20001
TA3226
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Widhayanti
"PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Penggunaan sistem informasi/teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting bagi PT. XYZ untuk mencapai target perusahaan. Kondisi saat ini pemanfaatan SI/TI tidak mendukung proses bisnis perusahaan secara optimal. Permasalahan yang terjadi adalah data yang tersedia tidak akurat dan tepat waktu, aplikasi yang terkotak-kotak (silo-silo), serta adanya keterlambatan proyek SI/TI. Penelitian ini dilakukan untuk membangun perencanaan strategis sistem informasi di PT. XYZ dan tidak termasuk anak perusahaan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggabungkan case study research dan policy research. Metodologi perencanaan strategis sistem informasi yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada Ward and Peppard's Strategic Planning dengan menggunakan beberapa teknik analisis seperti Value Chain, SWOT, Critical Success Factor, Five Porter Forces, PEST, Mc Farlan Strategic Grid serta teknik lainnya. Selain itu standar prosedur ISO9001:2005, ISO 27001, dan kerangka kerja COBIT digunakan pada penyusunan strategi manajemen SI/TI.
Penelitian ini akan menghasilkan 3 (tiga) strategi yaitu strategi SI yang merupakan strategi perencanaan SI mendatang yang sesuai dengan strategi organisasi, strategi TI yang merupakan strategi infrastruktur TI yang dibutuhkan serta strategi manajemen SI/TI yang merupakan strategi yang diterapkan organisasi secara keseluruhan.
Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi strategi tata kelola SI/TI dengan menggunakan metodologi Weill dan Ross, yang mencakup keputusan apa yang harus dibuat, siapa yang membuat keputusan dan bagaimana keputusan dibuat dan dimonitor terhadap 5 (lima) domain yaitu IT principles, IT architecture, IT infrastructure strategies, business application needs dan IT investment.

XYZ is a company engaged in the field of Information and Communication Technology (ICT). The use of information systems / information technology became a very important case for XYZ to achieve its targets. In the current condition, the use of IS / IT does not support the company's business processes optimally. The problem that occured were data that available was not accurate and punctual,fragmented applications (silos), as well as IS/IT project delays. This study was conducted to establish the strategic planning of information systems at XYZ Company and excluding subsidiaries.
This research is a qualitative case study that combines case study research and policy research. Information systems strategic planning methodology used in this study refers to Ward and Peppard's Strategic Planning using several analytical techniques such as Value Chain, SWOT, Critical Success Factor, Porter Five Forces, PEST, Mc Farlan Strategic Grid as well as other techniques. In addition, the standard procedureof ISO9001:2005, ISO 27001, and COBIT framework was used in the preparation of IS/IT management strategies.
This research will produce 3 (three) strategies, namely SI strategy which is IS future planning strategies in accordance with the organization's strategy, IT strategy which is a strategy of IT infrastructure required and the IS / IT management strategy which is a strategy adopted by overall organization.
This study also resulted in strategic IS / IT governance recommendations by using the methodology of Weill and Ross, which includes what decisions should be made, who willmake thedecisions, and how decisions were made and monitored to 5 (five) domain, namely IT principles, IT architecture, IT infrastructure strategies, business application needs and IT investment."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggrid
"ABSTRAK
Laporan magang ini menjelaskan mengenai proses valuasi pada saham PT Blue
Bird Tbk di PT XYZ Securities Indonesia hingga memperoleh rekomendasi
investasi untuk tahun 2017. Dalam melakukan valuasi, XYZ menggunakan metode
3-stage Discounted Cash Flow untuk sampai pada price target sebesar Rp 9.100.
Dengan price target Rp 9.100, saham Blue Bird memiliki forecast stock return
lebih dari 6% di atas market return assumption, sehingga rekomendasi investasi
yang diberikan oleh XYZ adalah Buy. Hasil relative valuations dengan
membandingkan P/E, P/BV, dan EV/EBITDA Blue Bird dengan perusahaan sejenis
juga menunjukkan Blue Bird sebagai perusahaan yang premium namun masih
memiliki potensi untuk berkembang.

ABSTRACT
This internship report explains about valuation process on PT Blue Bird Tbk stock
done by PT XYZ Securities Indonesia to get investment recommendation for 2017.
XYZ used 3-stage discounted cash flow in valuing the stock to arrive on the price
target of Rp 9.100. With price target of Rp 9.100, Blue Bird stock had forecast stock
return beyond 6% above the market return assumption, therefore the most suitable
recommendation was Buy rating. Moreover, result obtained from relative
valuations by comparing P/E, P/BV, and EV/EBITDA Blue Bird with other
comparable companies showed that Blue Bird had premium value but still had a
great opportunities to develop."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Effendi
"Sistem Informasi pada saat ini sudah sangat di perlukan danmerupakan aset yang sangat penting pada suatu perusahaan untuk menjalankan roda bisnisnya dan dapat bertahan maupun memenangkan persaingan bisnisnya. Untuk menerapkan teknologi informasi dalam sebuah perusahaan diperlukan perencanaan strategis yang baik bagi perusahaan guna meningkatkan produktifitas serta menghasilkan benefit yang cukup besar bagi perusahaan tersebut, sehingga implementasinya dapat mendukung terhadap pencapaian tujuan yang sesuai dengan visi dan misi suatu perusahaan. Karya tulis ini merupakan studi kasus pada PT. Mahkota Aman Sentosa (Golden Crown), yaitu perusahaan swasta yang bergerak di bisnis entertainment. PT. MAS sendiri selain menjual produknya juga berfungsi memberikan pelayanan terhadap para customers.
PT. MAS sendiri juga di tuntut untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para tamunya. Oleh sebab itu di perlukan sistem informasi yang cukup handal guna tercapainya visi dan misi PT. MAS. Memang pada saat ini benefit perusahaan sudah dapat dikatakan lebih dari cukup, namun seiring dengan waktu serta kompetitor yang sudah cukup banyak yang bergerak di bidang yang sama seperti PT. MAS, maka PT. MAS harus mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang ada. Untuk itu studi yang dilakukan menitik beratkan kepada pemaksimalan sumber daya manusia (SDM) serta peng upgrade an sistem yang ada. Diharapkan perencanaan strategis ini dapat menjadi acuan dalam memformulasikan penggunaan teknologi informasi secara maksimal. Dalam kajian ini penyusunan Perencanaan Strategis Sistem Informasi terhadap proses bisnis di ujicobakan pada organisasi PT. Mahkota Aman Sentosa dengan menggunakan metodologi Ward & Peppard. Dari hasil kajian diperoleh gambaran tentang kondisi sistem informasi yang ada saat ini. Trend perkembangan sistem informasi yang potensial untuk dimanfaatkan yang di dasari oleh visi dan misi sistem informasi organisasi, strategi SI (sistem informasi) yang mencakup portfolio aplikasi SI serta strategi pengembangan SI. Pada proses perencanaan strategi SI tersebut, penentuan strategi SI dan identifikasi SI didasarkan pada konfigurasi kajian perumusan organisasi yang diuraikan dalam tujuan dan CSF (critical success factor) setiap divisi di dalam organisasi tersebut.

Nowadays, information technology (IT) system is urgently needed and very valuable for the company in order to run its business, maintain its endurance and win the competition. To implement a robust IT system within the company, a strategic plan should be properly conducted to improve the productivity and to gain significant benefits for the company itself. Therefore, the implementation of IT system is expected to align with the company?s vision and mission. This thesis is a case study for the company of PT. Mahkota Aman Sentosa (MAS), where its core business is entertainment.
PT. MAS is required to serve its customers an excellent service. Thus, they realize the significance of the robust IT system to align with their vision and mission and to anticipate any threat from their competitors. This case study emphasizes on the human resource (HR) along with the upgrade of the existing IT system within the company. This strategic plan is essential to maximize the formulation of IT system. In this assessment, the set up of Strategic Planning of Information System on the business process will be implemented on PT. MAS using the methodology of Ward & Peppard. This assessment shows the current condition of Information System. The trend to develop the information system on each organization should be aligned with the mission and vision of organization?s business that covers its application portfolio information system. Therefore, during the set up of Strategic Planning of Information System, we need to determine IS identification and strategy based on the organization?s configuration and address it using CSF (critical success factor) for each division within that organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcel
"Menurut para ahli melalui penelitian yang telah mereka lakukan, keselarasan strategi merupakan syarat untuk penerapan tata kelola TI yang baik di suatu organisasi. Penerapan tata kelola TI yang baik memastikan organisasi memperoleh manfaat bisnis maksimal dari investasi TI-nya.
Luftman SAMM (Strategic Alignment Maturity Model) merupakan salah satu model kerangka kerja yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kualitas keselarasan strategi bisnis dan TI di organisasi. Model ini membantu organisasi untuk menilai kualitas keselarasan yang mencakup 6 area (komunikasi bisnis dengan TI, pengukuran manfaat dan kompetensi TI, tata kelola TI, kemitraan bisnis dengan TI, ruang lingkup dan arsitektur TI, sumber daya manusia TI).
Universitas XYZ sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi melihat bahwa TI merupakan salah satu syarat bagi mereka untuk dapat berkompetisi di area pendidikan. Masalahnya adalah sekedar investasi TI dalam konteks pengadaan perangkat saja masih jauh dari cukup, manajemen (rektorat) mengharapkan TI memainkan peran yang lebih bersifat strategis. Sebagai langkah awal, penilaian keselarasan strategi yang dilakukan di Universitas XYZ dapat memberikan gambaran kondisi dan peranan TI saat ini terhadap bisnis, sebelum pada akhirnya dibuat beberapa rekomendasi dalam rangka meningkatkan peran TI secara strategis bagi bisnis organisasi.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tingkat keselarasan strategi bisnis dan TI di Universitas XYZ berada pada level 1. Pada level 1, dapat dikatakan masih belum ada keselarasan strategi bisnis dan TI di Universitas XYZ. Rekomendasi yang diberikan mencakup aspek komunikasi bisnis dengan TI yang lebih baik, pengukuran manfaat dan kompetensi TI yang lebih ter-integrasi dengan bisnis, penerapan tata kelola TI yang efektif, kemitraan bisnis dengan TI yang terkelola, perencanaan ruang lingkup dan arsitektur TI yang ter-standarisasi dan ter-integrasi, serta sumber daya manusia TI yang berkompeten.

According to experts through research they have done, the alignment strategies is a prerequisite for the implementation of good IT governance in an organization. Implementation of good IT governance ensures maximum business benefit organizations from their IT investments.
Luftman SAMM (Strategic Alignment Maturity Model) is a framework that can be used to assess the quality of the alignment of business strategy and IT in the organization. This model helps organizations to assess the quality of the alignment that covers six areas (business communication with IT, measuring benefits and IT competencies, IT governance, IT-business partnership, scope and architecture, IT human resources).
University XYZ as higher education institution sees IT as one of the requirements for them to be able to compete in the area of education. The problem is just the IT investments in the context of the provision alone is far from sufficient, top level management (rector) expect IT to play a more strategic functions. As a first step, assessment of alignment strategies conducted at University XYZ provides an overview of current's conditions and role of IT to the business, before eventually made ​​several recommendations to improve the strategic aligment of IT and business at the organization.
The results showed that the level of alignment of IT and business strategy at the University of XYZ is at level 1. At level 1, it can be said there is still no alignment of IT and business strategy at the University of XYZ. The recommendations given include: better IT business communication, more integrated competency and value measurement, effective implementation of IT governance, managed IT business partnerships, more standardized IT scope and architecture, and competent IT human resources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>