Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119829 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manalu, Lamtiur Gracesita
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penerapan intervensi
Stepping Stones Triple-P pada satu keluarga yang memiliki anak praremaja usia 11 tahun dengan Mild Intellectual Disability yang memiliki masalah perilaku
temper tantrum. Program intervensi ini bertujuan untuk membantu orangtua
melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri orangtua dalam melakukan pengasuhan yang positif untuk mengelola permasalahan perilaku anak dengan mild intellectual disability. Program intervensi dilaksanakan sebanyak 7 sesi (3 sesi di klinik dan 4 sesi praktikum di rumah). Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan roleplay. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain Child Behavior Checklist, Parenting Scale (dari Arnold,O Leary, Wolff, dan Acker, 1999), Parenting Sense of Competence (dari Gibaud-Wallston dan Wandersman, 1978), serta Catatan Pengukuran Temper Tantrum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program intervensi Stepping Stones Triple-P terbukti efektif dalam menurunkan frekuensi dan durasi perilaku temper tantrum O, menurunkan disfungsi gaya pengasuhan orangtua dan meningkatkan pandangan kompetensi orangtua dalam praktik pengasuhan

ABSTRACT
The study was conducted to determine the effectiveness of Stepping Stones
Triple-P intervention on a family who has a 11 year-old child with Mild Intellectual Disability and temper tantrums. This program aims to help parent
develop effective management strategies for dealing with a variety of behavioral problems of child with developmental disabilities and issues related to the development. This program implemented in 7 sessions (3 sessions at the clinic and 3 practice sessions at home). The results demonstrated significant improvement in parental reports of child behavior, parenting styles, and parents sense of competence"
2016
T46707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syadza Andini
"[Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penerapan intervensi Stepping Stones Triple-P pada keluarga yang memiliki anak dengan Mild Intellectual Disability yang memiliki permasalahan perilaku disruptive (agresif dan tidak patuh). Program intervensi ini bertujuan untuk membantu orangtua mengembangkan strategi manajemen yang efektif untuk menangani berbagai masalah perilaku anak dengan developmental disabilities dan isu-isu perkembangan yang terkait. Program intervensi dilaksanakan dalam 7 sesi, yang terdiri dari 5 sesi di klinik, dan 2 sesi observasi di rumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui metode ceramah, diskusi, worksheet dan
roleplay. Permasalahan perilaku anak diukur dengan menggunakan Child Behavior Checklist (CBCL) yang diisi oleh orangtua pada sesi pertama dan terakhir program dan catatan harian perilaku yang diisi sepanjang program berlangsung. Gaya pengasuhan orangtua diukur dengan menggunakan instrument The Parenting Scale dari Arnold, O’Leary, Wolff, & Acker (1993). Selain itu, pengukuran persepsi orangtua mengenai kompetensinya dalam praktek pengasuhan diukur dengan Parenting Sense of Competence Scale (PSOC) dari
Gibaud-Wallston, J. & Wandersman, L.P.(1978). Partisipan dalam penelitian ini adalah orangtua (Ayah) dari anak laki-laki usia 14 tahun 9 bulan (G) dengan diagnosa Mild Intellectual Disability, yang memiliki permasalahan perilaku disruptive (agresif dan tidak patuh). Ayah sebagai partisipan memiliki karakteristik pola pengasuhan yang keras, mudah marah, dan menggunakan kekerasan fisik sebagai metode pendisiplinan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan program intervensi Stepping Stones Triple-P terbukti efektif dalam mengurangi permasalahan perilaku membantah dan agresif pada G, melalui
peningkatan pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam menerapkan gaya pengasuhan yang positif. Pada studi ini, Ayah mengalami perubahan berupa lebih tenang ketika bereaksi terhadap kesalahan-kesalahan G dan tidak langsung memuncak kemarahannya, menerapkan strategi dalam meningkatkan hubungan positif dengan G, dan mampu menerapkan pola disiplin yang tegas dan konsisten, serta tidak menggunakan kekerasan;The study was conducted to determine the effectiveness of Stepping Stones Triple-P intervention on a family who have a child with Mild Intellectual Disability and disruptive behavior problems (aggressive and non-compliant). This program aims to help parent develop effective management strategies for dealing with a variety of behavioral problems of child with developmental disabilities and issues related to the development. This program implemented in 7 sessions, which consist 5 sessions at the clinic, and two observation sessions at home. The method used in this study is through lectures, discussions, worksheets, and role-plays. Child behavior problems were measured by using the Child Behavior Checklist (CBCL) filled out by parents on the first and last session of the program; as well as diaries of problem behavior filled out throughout the program. Dysfunctional
parenting styles were measured using The Parenting Scale (PS) of Arnold, O’Leary, Wolff, and Acker (1993). In addition, the measurement of parental perceptions regarding their competence in parenting practices measured by the Parenting Sense of Competence Scale (PSOC) of Gibaud-Wallston, J. & Wandersman, LP (1978). Both PS and PSOC were filled out by parents on the first and last session of the program. Participant in this study were parents (father) of a boy ages 14 years and 9 months old (G) with a diagnosis of Mild Intellectual Disability, who has disruptive behavior problems (aggressive and non-compliant).
Father as a participant has characteristics of harsh parenting, irritability, and using physical violence as a disciplinary method. The results showed that the implementation of the Stepping Stones Triple-P interventions proved effective in reducing the problem of non-compliant and aggressive behaviors in G, by enhancing the knowledge and skills of parents to implement positive parenting styles. In this study, father experienced changes in parenting attitude that are able
to be calm when reacting to G’s problem behavior, able to implement positive relation strategies with G, and capable of implementing firm and consistent discipline instead of coercive disciplinary method., The study was conducted to determine the effectiveness of Stepping Stones
Triple-P intervention on a family who have a child with Mild Intellectual
Disability and disruptive behavior problems (aggressive and non-compliant). This
program aims to help parent develop effective management strategies for dealing
with a variety of behavioral problems of child with developmental disabilities and
issues related to the development. This program implemented in 7 sessions, which
consist 5 sessions at the clinic, and two observation sessions at home. The method
used in this study is through lectures, discussions, worksheets, and role-plays.
Child behavior problems were measured by using the Child Behavior Checklist
(CBCL) filled out by parents on the first and last session of the program; as well
as diaries of problem behavior filled out throughout the program. Dysfunctional
parenting styles were measured using The Parenting Scale (PS) of Arnold,
O’Leary, Wolff, and Acker (1993). In addition, the measurement of parental
perceptions regarding their competence in parenting practices measured by the
Parenting Sense of Competence Scale (PSOC) of Gibaud-Wallston, J. &
Wandersman, LP (1978). Both PS and PSOC were filled out by parents on the
first and last session of the program. Participant in this study were parents (father)
of a boy ages 14 years and 9 months old (G) with a diagnosis of Mild Intellectual
Disability, who has disruptive behavior problems (aggressive and non-compliant).
Father as a participant has characteristics of harsh parenting, irritability, and using
physical violence as a disciplinary method. The results showed that the
implementation of the Stepping Stones Triple-P interventions proved effective in
reducing the problem of non-compliant and aggressive behaviors in G, by
enhancing the knowledge and skills of parents to implement positive parenting
styles. In this study, father experienced changes in parenting attitude that are able
to be calm when reacting to G’s problem behavior, able to implement positive
relation strategies with G, and capable of implementing firm and consistent
discipline instead of coercive disciplinary method.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Aulia Syifa
"Di Indonesia 23-83% anak usia 2-4 tahun mengalami temper tantrum. Penanganan yang tidak tepat dapat mengakibatkan perilaku negatif pada anak di tahap usia selanjutnya.  Dalam pengasuhan anak, tidak terlepas dari peran ayah sebagai orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara keterlibatan ayah dalam pengasuhan menurut perspektif ibu dengan risiko kejadian temper tantrum pada anak usia toddler di Kecamatan Beji Kota Depok. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik cluster random sampling dan total responden sebanyak 112 orang. Penelitian ini mengukur kedua variabel melalui kuesioner. Hasil penelitian ini ditemukan adanya hubungan signifikan antara keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan risiko kejadian temper tantrum dengan nilai signifikansi p-value menggunakan uji chi square sebesar 0.001 (<0.05). Semakin terlibat ayah dalam pengasuhan anak, maka akan mengurangi risiko kejadian temper tantrum yang dialami anak. Pengasuhan ayah yang maksimal diberikan pada anak usia toddler, akan membentuk perkembangan emosional yang positif pada anak. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan faktor kualitas pernikahan dan motivasi ayah dalam mengasuh anak serta menambahkan durasi temper tantrum yang terjadi.

In Indonesia, 23-83% of children aged 2-4 years’ experience temper tantrums. Improper handling can lead to negative behaviour in children at a later age stage.  In the care of children, it is inseparable from the role of fathers as parents. This study aims to look at the relationship between father's involvement in parenting from the mother's perspective and the risk of temper tantrums in toddler-aged children in Beji Sub-district, Depok City. This research method used a cross sectional design with cluster random sampling technique and a total of 112 respondents. This study measured both variables through questionnaires. The results of this study found a significant relationship between father's involvement in parenting and the risk of temper tantrums with a significance value of p-value using chi square test of 0.001 (<0.05). The more involved the father is in the care of the child, it will reduce the risk of temper tantrums experienced by the child. Maximum father's care given to toddler age children will shape positive emotional development in children. Future research can add factors of marriage quality and father's motivation in parenting and add the duration of temper tantrums that occur."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Michelle Alessandra
"ABSTRAK
Karakteristik anak dengan Attention Deficit/Hyperactivity-Impulsivity Disorder (ADHD) yang menantang bagi orang tua seringkali membuat interaksi orang tua-anak menjadi negatif. Pengalaman menghadapi anak dengan ADHD dapat meningkatkan stres ibu dan mengarahkan pada bentuk pengasuhan yang maladaptif dan kurang efektif. Lebih lanjut, bentuk pengasuhan yang negatif dapat memicu perilaku bermasalah pada anak. Pengasuhan merupakan hal penting yang juga perlu menjadi fokus dalam rangkaian penanganan ADHD. Stepping Stones Positive Parenting Program (SSTP) merupakan intervensi bagi orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penerapan SSTP untuk mengubah gaya pengasuhan ibu yang memiliki anak dengan ADHD menjadi authoritative dan perubahan tersebut diharapkan mampu menurunkan perilaku disruptive yang ditunjukkan oleh anak. Single case study A-B with follow-up design digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan 10 sesi intervensi SSTP. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ), Parenting Sense of Competence (PSOC), Eyberg Child Behavior Inventory (ECBI), Child Behavior Checklist (CBCL), lembar pencatatan perilaku, wawancara, dan observasi pada ibu. Secara umum, hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan gaya pengasuhan ibu menjadi authoritative dan hal tersebut juga berpengaruh pada penurunan perilaku disruptive yang ditunjukkan anak.

ABSTRACT
The challenging traits shown by children with Attention Deficit/Hyperactivity
Impulsivity Disorder (ADHD) often generate a negative parent-children interaction.
Experience of dealing with ADHD child could elevate maternal stress and lead to
maladaptive and less effective parenting. Furthermore, negative parenting could provoke the emergence of disruptive behavior on the child. Parenting plays a big role and should also be addressed in ADHD treatments. Stepping Stones Positive Parenting Program (SSTP) is intervention for parents who have children with developmental disabilities.
This study aims to evaluate SSTP effectivity in altering parenting style of mothers with ADHD children into authoritative style, which lead to a decrease of disruptive behavior shown by children. A single case study A-B with follow-up design was used to evaluate the effectiveness of 10 sessions SSTP intervention. The research instruments used includes Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ), Parenting Sense of Competence (PSOC), Eyberg Child Behavior Inventory (ECBI), Child Behavior Checklist (CBCL), behavior recording sheet, interviews, and observation of mother. In general, the results of this study in dicate alteration in mothers parenting style into authoritative style, and this also affects the decrease in disruptive behavior shown by the child.
"
2019
T53801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Wulandari
"
Anak melakukan tantrum di Pusat Perbelanjaan atau di ruang tunggu Rumah Sakit adalah suatu pemandangan yang biasa dilihat, namun tingkah laku tantrum harus segera diatasi pada usia dini agar tidak menjadi tingkah laku yang menetap pada usia selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan pengetahuan ibu dalam mengatasi tantrum pada anak usia prasekolah sebelum dan sesudah pelatihan. Penelitian ini menggunakan desain pelatihan one group pretest posttest design. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelatihan komunikasi efektif untuk mengatasi tantrum pada anak usia prasekolah. Materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi karakteristik dan tugas perkembangan anak prasekolah, perkembangan tantrum, komunikasi efektif dan mengatasi tantrum. Setelah pelatihan dilakukan evaluasi untuk melihat manfaat pelatihan yang dirasakan oleh ibu untuk melaksanakan hasil pelatihan di rumah dan hambatan-hambatan yang dihadapi. Analisis data dalam pelatihan ini merupakan metode analisis data kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan paired sample t-test dan wawancara. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan mengenai tantrum dan komunikasi efektif untuk mengatasi anak tantrum sebelum dan setelah intervensi. Hasil analisa kualitatif dengan wawancara terhadap empat orang partisipan menunjukan bahwa semua pelatihan dirasakan sangat bermanfaat dan partisipan dapat melakukan komunikasi efektif untuk mengatasi anak tantrum.

ABSTRACT
Children's temper tantrum is a common behavior problem that can be seen in any place in public
service areas such as in shopping centre, hospital, etc. However, temper tantrum should be
handled in earlier age to protect children from permanent temper tantrum behavior. The objective
of this research is to know any differences in mother's knowledge in dealing with temper
tantrum in preschooler's before and after receiving the training. The design of this research is
one group pretest posttest design with Effective Communication Method intervention. The
moduls of this training were including: characteristics and development task in preschoolers,
temper tantrum, effective communication, and dealing with preschooler's temper tantrum. The
evaluation after the training also has been done to know the benefit of the training to participants
to implement the moduls in the real activity situations and the obstacle they found. Data analysis
has been done with quantitative and qualitative data analysis by using paired sample t-test from
questionaire and interview. The results shown there is a significantly difference before and after
training intervention in mothers's knowledge of how to dealing with the tantrum. The qualitative
result shown that the training is usefull and participants can do effective communication in
dealing with preschooler's tantrum."
2013
T32535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Ifana Fasli
"Tugas akhir ini membahas mengenaj penerapan modiiikasi perilaku dengan metode positive reinforcement dalam melatih ketrampilan minum menggunakan sedotan pada anak dengan gangguan keterbelakangan mental berat. Tujuan dari intcrvcnsi ini adalah rneningkatkan iickuensi minum mcnggunakan sedotan. Penerapan modifikasi perilaku yang bcrhasil diiakukan sebanyak delapan sesi dalam waktu delapan had. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode positive reinfzrcement cukup efektif dalam melatih perilaku minum menggunakan sedotan pada anak dengan gangguan keterbelakaugan mental berat.

This final exam discusses the implementation of behavior moditication, especially positive reinforcement method in training straw-drinking skill for children with severe mental retardation. The objective of this intervention was to increase the frequency of sucking in straw-drinking. The intervention of behavior modification was implemented in eight sessions during eight days. This research showed that the positive reinforcement method was effective in training straw-drinking skill for children with severe mental retardation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34089
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan menggambarkan secara mendalam problematika yang dihadapi keluarga dari anak dengan intellectual disabilty (ID) yang tinggal di daerah pedesaan, dengan beberapa pertanyaan penelitian: (1) Bagaimana persepsi keluarga terhadap anak dengan ID? (2) Bagaimana proses penerimaan keluarga terhadap kehadiran anak dengan ID? (3) Apakah dampak kehadiran anak dengan ID di tengah-tengah sebuah keluarga? (4) Bagaimana pengharapan masa depan keluarga terkait dengan kondisi anak dengan ID? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Subjek penelitian ini adalah empat keluarga yang memiliki anak dengan ID dan dua tokoh masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa hal sebagai berikut: (1) mayoritas keluarga memiliki persepsi yang salah terhadap anak dengan ID, yang berawal dari pengetahuan mereka yang sangat terbatas tentang ID dan berujung pada intervensi yang salah; (2) semua keluarga masih berada dalam proses menuju penerimaan; (3) kehadiran anak dengan ID di tengah-tengah keluarga memunculkan berbagai dampak negatif dan positif, baik secara personal, secara interpersonal dalam satu keluarga, maupun secara interaksional keluarga dengan lingkungan sekitar; (4) mayoritas keluarga berharap anak mengalami kesembuhan atau menjadi normal.
"
JURPEND 14:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ayu Diah Tri Paramita Putri Nida
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas penerapan prinsip-prinsip Standard Positive Parenting Program (Triple-P) untuk mengurangi perilaku mencuri pada anak. Penanganan perilaku mencuri pada anak penting dilakukan untuk menghindari terbentuknya pola perilaku bermasalah di kemudian hari. Salah satu faktor resiko yang dapat menyebabkan munculnya perilaku mencuri adalah rendahnya kualitas pengasuhan orangtua. Program intervensi Standard Triple-P akan menyasar pada kompetensi pengasuhan orangtua untuk mengurangi perilaku mencuri melalui peningkatan pengawasan, keterlibatan ayah, pemahaman kebutuhan anak serta penerapan aturan yang efektif. Intervensi Standard Triple-P terdiri dari 11 sesi yang dirancang sesuai manual program dengan modifikasi berdasarkaan kebutuhan partisipan. Partisipan penelitian adalah anak perempuan berusia 10 tahun 6 bulan yang menunjukkan masalah perilaku mencuri dengan kondisi Borderline Intellectual Functioning dan Child Affected By Parental Relationship Distress, serta ayah L yang berperan sebagai orangtua tunggal dengan kualitas pengasuhan yang rendah.
Metode penelitian yang digunakan adalah single case subject design dengan bentuk penelitian kuasi ekperimen. Perubahan perilaku mencuri dilihat dari lembar pencatatan frekuensi perilaku mencuri dan alat ukur Eyberg Child Behaviour Inventory. Perubahan kompetensi pengasuhan ayah akan diketahui dari alat ukur Parenting Sense of Competence Scale dan Parental Scale.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan frekuensi perilaku mencuri, skor masalah perilaku anak dan disfungsi pengasuhan serta peningkatan rasa kompeten ayah dalam melakukan pengasuhan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan intervensi Standard Triple-P yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan partisipan terbukti efektif mengurangi frekuensi perilaku mencuri anak melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ayah dalam melakukan pengasuhan.

This study aims to know the effectiveness of applying the principles of Standard Positive Parenting Program (Triple-P) to reduce stealing behavior in children. The handling of stealing behavior in children is important to avoid the formation of problematic behavior patterns in the future. One of the risk factors that can lead to the appearance of stealing behavior is poor parenting quality. The Standard Triple-P intervention program will target parental care competencies to reduce stealing behavior through increased supervision, father involvement, understanding of the needs of children, and effective application of rules. Standard Triple-P intervention consists of 11 sessions designed according to the program manual with the modification based on participants' needs. The study participants were a 10-year-6-month-old girl (L) who demonstrated stealing behavior problem with Borderline Intellectual Functioning and Child Affected by Parental Relationship Distress condition and L's father who acted as single parent with poor parenting qualities.
The research method used is single case subject design with quasi experimental research form. Changes in stealing behavior are seen from the recording sheets of the frequency of stealing behavior and the Eyberg Child Behavior Inventory measuring instrument. Changes in the competence of parenting will be known from the Parenting Sense of Competence Scale and Parental Scale instruments to find out.
The results of the study show a decrease in the frequency of stealing behavior, the score of child behavior problems, parenting dysfunction, and enhancement on the competence of father in parenting. This suggests that the implementation of the modified Standard Triple-P interventions according to the needs of the participants has proven effective in reducing the frequency stealing behavior, through the increase on knowledge and skills of father in parenting."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astriamitha
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara parenting stress dan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita taraf ringan dan sedang usia kanak-kanak madya. Pengukuran parenting stress menggunakan adaptasi alat ukur Parental Stress Scale (Berry & Jones, 1995) dan pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). Partisipan pada penelitian ini berjumlah 47 ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara parenting stress dan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita ringan dan sedang usia kanak-kanak madya (r = - 0.634, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi parenting stress yang dialami ibu, maka semakin rendah parenting self-efficacy yang dimiliki ibu. Selain itu, hasil tambahan penelitian menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada parenting stress dan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita taraf ringan dan sedang.

This research was conducted to find the correlation between parenting stress and parenting self efficacy among mothers of middle childhood with mild and moderate intellectual disability. Parenting stress was measured using an adaptation instrument named Parental Stress Scale (Berry & Jones, 1995) and parenting self efficacy was measured using an adaptation instrument named Self-Efficacy for Parenting Tasks Index (Coleman & Karraker, 2000). The participants of this research are 47 mothers who have middle childhood with intellectual disability.
The main results of this research show that parenting stress negatively correlated significantly with parenting self efficacy (r = - 0.634, p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). That is, the higher mother‟s parenting stress, the lower parenting self efficacy. In addition, the additional results of this research have found that there is a significant difference in parenting stress and parenting self-efficacy among mothers of children with mild and moderate intellectual disability.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harris, James C.
New York: Oxford University Press, 2006
616.858 8 HAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>