Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139963 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umi Eliawati
"Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu rawat inap (Boarding Time)di UGD RS Awal Bros Pekanbaru.Variabel yang diteliti adalah tingkat kegawatdaruratan, pola pembayaran, pola kedatangan, kasus penyakit, jumlah pemeriksaan penunjang, jumlah konsul dokter spesialis dan jumlah pasien per hari.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan data retrospektifdengan desain penelitian cross sectional. Pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model konseptual waktu tunggu Input/Throughput/Output dengan memfokuskan pada proses input dan throughput. Sampel dalam penelitian ini menggunakan penghitungan rumus penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel 374 sampel.Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan data sekunder dari laporan kinerja UGD. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini pada analisis bivariat menggunakan uji chi square, dan pada multivariat menggunakan uji regresi logistik.
Hasil penelitian pada uji statistic bivariat, dari semua variabel yang diteliti ada 4 yang memiliki hubungan signifikan dengan boarding time, yaitu tingkat kegawatan (p value= 0,001), pola pembayaran (p value= 0,017), jumlah pemeriksaan penunjang (p value = 0,001) dan jumlah konsul dokter (p value = 0,041). Sedangkan pada uji multivariat, hanya 2 variabel yang signifikan, yaitu tingkat kegawatdaruratan (p value = 0,023) dan jumlah pemeriksaan penunjang (p value = 0,001).

The purpose of this research is to analyse factors contributing the boarding time in emergency department of Awal Bros Pekanbaru Hospital. Variables that include to this research are triage system, payment pattern, arrival mode, amount of diagnostic examination, amount of consulting doctors, and patients per day.
This research is quantitive, retrospective research, using the cross sectional design.A queing system theory describing in acute care process as Input/Throughput/Output model was the framework used in this study, which focusing at input and throughput process. The sample size calculated from the cross sectional research design formula, total sampel was 374. Data collecting using the research instrument and emergency department performance report. Data analysis using a cross-tabulation or chi-square for bivariate analysis, and using logistic regression for multivariate analysis.
The result of this bivariate analysis show that among all varaibles, factors that contributing to boarding time was triage system ( p value= 0,001), payment pattern (p value = 0,017), amount of diagnostic examination (p value=0,001) and amount of consulting doctor (p value = 0,041). Meanwhile from the multivariate analysis show that variables that contributing the boarding time was triage system (p value = 0,023) and amount of the diagnostic examination (p value = 0,001).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hudzaifah
"Kebijakan rumah sakit Awal Bros Sudirman Pekanbaru berupa sasaran mutu terkait Lama waktu tunggu pasien pulang rawat inap yaitu ge; 1 Jam untuk pasien dengan pembiayaan pribadi dan ge; 4 Jam untuk pasien pembiayan dengan jaminan kesehatan, namun masih dijumpai lama waktu tunggu pasien pulang rawat inap diatas 4 jam.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran proses pasien pulang rawat inap dan menilai faktor-faktor yang mempengaruhinya agar didapatkan alur proses yang lebih efisien sehingga mempercepat lama waktu tunggu pasien pulang rawat inap di rumah sakit Awal Bros Sudirman Pekanbaru.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskritif. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen dan penghitungan waktu proses pasien pulang di setiap bagian yang terlibat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata lama waktu tunggu pasien pulang rawat inap di Awal Bros Sudirman Pekanbaru adalah 290 menit atau 4 jam 50 menit dengan waktu tercepat yaitu 130 Menit dan waktu terlama 400 Menit. Proses pasien pulang rawat inap dipengaruhi oleh faktor SDM, Kebijakan, SIMRS, dan Cara pembayaran pasien.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah lama waktu tunggu pasien pulang rawat inap RSABSP masih tergolong lama yaitu diatas ge; 4 Jam dan masih belum memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh pemerintah maupun sasaran mutu rumah sakit.

Awal Bros Sudirman Pekanbaru Hospital's policy form of qualityobjectives related to the average waiting time during patients ge 1 Hour for patientswith private financing and ge 4 hours for patient financing with health insurance, but still found the average waiting time during patients above 4 hours.
This study aimed to get an overview of discharge process inpatient ward and assessment ofthe factors that influence in order to get a more efficient process flow thusspeeding up the waiting time of patients return in Awal Bros Hospital, Sudirman Pekanbaru.
This study uses qualitative descriptive method. All data in this studywere obtained from in depth interviews, observation, document review and atiming process patients go home in every part involved.
The results showed thatthe average waiting time during patient discharge process inpatient ward of AwalBros, Sudirman Pekanbaru Hospital is 290 minutes or 4 hours and 50 minuteswith the fastest time is 130 minutes and the longest 400 minutes. inpatientdischarge process is affected by human factors, policies, SIMRS, and the methodof payment of the patient.
The conclusion of this study is the average waiting timeduring patient discharge process inpatient ward is still quite a long time that isabove ge 4 hours and still not meet the minimum standards set by the governmentand hospital quality objectives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Deriani
"Studi ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu pasien dan bagaimana pelaksanaan appointment system di unit rawat jalan RS Awal Bros Pekanbaru. Metode kuantitatif digunakan menganalisis lamanya waktu tunggu dan hubungan faktor keterlambatan dokter, status kepegawaian dokter, pola kedatangan pasien, karakteristik perjanjian, jenis pembayaran, lama pelayanan rekam medis dan jenis poliklinik dengan jumlah sampel 625 pasien. Metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada beberapa informan untuk mengetahui tentang pelayanan rawat jalan dan appointment system. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu rawat jalan adalah 136,02 menit, masih melebihi standar pelayanan minimal ≤ 60 menit. Hasil bivariat dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan seluruh faktor mempunyai hubungan yang bermakna dengan lama waktu tunggu. Hasil multivariat dengan menggunakan regresi logistik didapatkan tidak ada hubungan bermakna antara keterlambatan dokter dan status kepegawaian dokter dengan lamanya waktu tunggu. Dari metode kualitatif diketahui bahwa appointment system belum berjalan dengan baik.

This study discusses the factors associated with patient waiting times and how the implementation of the appointment system in the outpatient unit Awal Bros Hospital Pekanbaru. Quantitative methods are used to analyze the long waiting time and the relationship between physicians arrival delay time, physician’s employment status, the pattern of the patient's arrival, the characteristics of the appointment, type of payment, length of medical records service and type of clinic with patient waiting times, with a sample of 625 patients. The qualitative method by conducting in-depth interviews to several informants to find out about outpatient services and appointment system. The results showed that outpatient waiting time was 136.02 minutes, still exceeding the minimum service standards ≤ 60 minutes. The results of the bivariate using Chi Square test obtained all the factors have a meaningful relationship with a long waiting time. Results of multivariate logistic regression there is no significant relationship between physicians arrival delay time, physician’s employment status, with long waiting times. From a qualitative method is known that the appointment system has not gone well."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Evi Melina
"Semakin berharganya waktu bagi masyarakat modern yang mobilitasnya semakin meningkat, menyebabkan waktu tunggu menjadi pertimbangan penting sebelum seseorang memutuskan memilih rumah sakit yang akan dikunjungi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu pasien poliklinik rawat jalan di RSUD Pasar Rebo tahun 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang dengan sampel 199 pasien. Pasien yang terbanyak adalah pasien yang menunggu ≥ 60 menit (75,9 %). Faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu adalah keterlambatan dokter (88,5 %), jenis pembayaran pelayanan terutama pada pasien askes (98,1 %), jenis poliklinik jantung (100 %), jumlah pasien ≥ 64 pasien sebesar (99 %), dan penyelenggaraan BRM (77,8%).

The increase of time value for the high mobility society has caused waiting time as an important factor and being considered by someone who will visit the hospital. The purpose of this study was to determine factors associated with patient waiting time at outpatient clinics in Pasar Rebo Hospital in 2011. It is quantitative study with a cross sectional design and 199 respondents. Most patients are waiting for ≥ 60 minutes (75,9%). Factors associated with waiting time in outpatient clinics are physician tardiness (88.5%), payment method especially on Askes? patients (98.1%), cardiology clinic (100%), quantity of patient ≥ 64 patients (99%), and the implementation of medical record (77,8%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Timbul Mei
"Lama waktu tunggu pelayanan di Unit Rawat Jalan menggambarkan kinerjadan mutu pelayanan Rumah Sakit terhadap para pelanggannya. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui rata-rata lama waktu tunggu rawat jalan sertafaktor-faktor yang terkait dengan hal itu, ditinjau melalui pendekatan kriteriaMalcolm Baldrige di bidang kesehatan yang meliputi : Profil Organisasi,Kepemimpinan, Rencana Strategis, Fokus pada Pelanggan, Pengukuran,Analisa dan Manajemen Pengetahuan, Fokus pada Sumber Daya Manusia,Fokus pada Proses dan Hasil-hasil.
Metode penelitian yang dipergunakan adalah eksplanatori sekuensial, yaitusuatu metode campuran antara penelitian kuantitatif yang diperkuat olehpenelitian kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dengan cara pengamatan,penghitungan dan pencatatan waktu tunggu pasien. Data-data kualitatifdiperoleh melalui proses wawancara mendalam secara terstruktur danmelakukan telaah dokumen yang terkait.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata lama waktu tunggurawat jalan sebesar 66,58 menit per pasien yang berarti melebihi standard waktupelayanan minimal yaitu le; 60 menit sebagaimana yang ditetapkan olehKementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil analisa terhadap faktorfaktoryang berpengaruh terhadap lama waktu tunggu rawat jalan menunjukkanbahwa ketujuh kriteria Malcolm Baldrige tersebut sangat berpengaruh terhadapnilai rata-rata lama waktu tunggu rawat jalan tersebut di atas.

Long waiting time of service in the Outpatient Unit describes theperformance and quality of hospital rsquo s service against its customers. The purpose ofthis research is to know the average length of outpatient waiting time as well as thefactors associated with it, are reviewed through the approach of Malcolm Baldrigein health which includes Organization Profile Leadership Strategic plan Focuson Customers Measurement, Analysis and Management of knowledge Focusingon Human Resources Focus on Process and Outcomes.
The research method used was the sequential explanatory, a mix methodsbetween quantitative research that reinforced by qualitative research. Quantitativedata collection by way of observation, calculation and recording patient waitingtime. Qualitative data obtained through in depth interviews are structured and dostudy related documents.
The results showed that the average value of long outpatient waiting time is66.58 minutes per patient means exceeding the standard minimum of service time, le 60 minutes as defined by the Health Ministry of the Republic of Indonesia. Theanalysis results of the influential factors against the long of outpatient waiting timeshowed that seven criteria of Malcolm Baldrige is really influential against theaverage value of the long of outpatient waiting time."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Purnama Bulan
"Penelitian ini menganalisis waktu tunggu pelayanan resep di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Awal Bros Bekasi. Penelitian ini merupakan kualitatif dan kuantitatif, dengan sampel sebanyak 172 lembar resep baik racikan maupun non racikan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep sebesar 22 menit untuk resep non racikan sedangkan untuk resep racikan sebesar 41 menit. Faktor penghambat yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Awal Bros Bekasi adalah SDM yang belum memadai, ketersediaan obat yang masih kurang, sistem komputerisasi yang belum memadai, masa kerja/ pengalaman petugas dan sarana ruang racik yang kurang luas.

This study analyzes the waiting time of prescription services in Installation of Pharmacy Awal Bros Hospital, Bekasi. It is a qualitative and quantitative research, with sampel of 172 prescriptions, both concoction and non concontion drugs. This study found that the average waiting time of conconction drugs is 41 minutes, while the non concoction drugs is 22 minutes. The factors affecting those waitng time is insufficient of human resources, lack of drugs provision, inadequate correction of IT system lack of work experience, improper working space for doing concoction drugs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinny Nurhamiza
"Food Insecurity Experience adalah keterbatasan yang dialami oleh individu maupun kelompok untuk mendapatkan makanan yang aman dan bergizi secara teratur yang diiringi oleh pengalaman berupa ketidakpastian mengenai makanan yang akan dapat dikonsumsi sehari-harinya. Food insecurity dapat berdampak pada penurunan kesejahteraan, kekurangan gizi spesifik, hingga kelaparan. Kelompok mahasiswa sebagai individu dewasa termasuk kelompok rentan terhadap risiko food insecurity. Penelitian ini menelaah adanya hubungan melalui pengukuran beda proporsi food insecurit pada mahasiswa S1 FMIPA di Universitas Indonesia berdasarkan jenis kelamin, pendapatan pribadi, cooking self-efficacy, tingkat pengetahuan gizi, uang saku, alokasi biaya makan, pemilihan makanan meliputi: kepentingan persepsi sehat, kepentingan persepsi harga, dan kepentingan persepsi aksesibilitas. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional, pada bulan Maret hingga Juni 2021. Partisipan penelitian terdiri dari 134 mahasiswa dengan metode purposive sampling melalui pengisian kuesioner secara daring. Hasil Penelitian menemukan bahwa sebanyak 64,9% responden mengalami food insecurity. Hasil analisis bivariat juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada food insecurity experience dengan cooking self-efficacy (p-value 0,046), uang saku (p-value 0,006), alokasi besaran biaya makan (p-value 0,045), pemilihan makanan: kepentingan persepsi harga (p-value 0,001).

Food Insecurity Experience is a limitation experienced by individuals and groups to get safe and nutritious food on a regular basis accompanied by an experience in the form of uncertainty about the food that will be able to be consumed daily. Food insecurity can have an impact on decreased well-being, specific malnutrition, and hunger. The group of students as adult individuals is a vulnerable group to the risk of food insecurity. This study examines the relationship through measuring the different proportions of food insecurity in undergraduates students at the Faculty of Mathematics and Sciences of Universitas Indonesia based on gender, personal income, cooking self-efficacy, nutritional knowledge level, allowance, allocation of food costs, food preferences including: perceives of health, perceives of price, and perceives of accessibility. The study was conducted using quantitative methods using a cross-sectional study design, from March to June 2021. The research participants consisted of 134 college students with the purposive sampling method through filling out an online questionnaire. The results of the study found that as many as 64,9% of respondents experienced food insecurity. The results of the bivariate analysis also showed that there was a significant relationship in food insecurity experience with cooking self-efficacy (p-value 0.,46), allowance (p-value 0,006), allocation of food costs (p-value 0.045), food preferences: perceives of price (p-value 0,001)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elton, Lewis Richard Benjamin
Oxford : Pergamon Press , 1978
529 ELT t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suharno
"Masalah pokok yang dihadapi oleh organisasi kerja terutama adalah pencapaian tujuan atau sasaran dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara efisien dan penyediaan iklim atau suasana kerja yang dapat meningkatkan motivasi kerja dan tingkat kesejahteraan dari anggotanya. Salah satu aspek yang penting bagi petugas puskesmas dalam pencapaian tujuan program puskesmas digambarkan dengan meningkatnya penggunaan alokasi waktu kerja produktif yang meliputi kegiatan pelayanan kesehatan, penunjangladministratif, perkenan pribadi dan waktu kerja tidak produktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alokasi waktu kerja produktif tenaga Dokter dan Bidan KIA di Puskesmas Kota Tangerang Propinsi Banten Tahun 2001.
Rancangan penelitian ini adalah survei observasional dan cross sectional untuk mendapatkan gambaran penggunaan alokasi waktu kerja produktif dan melihat hubungan umur, pendidikan, pendapatan, kemarnpuan, pengalaman, pengetahuan, sikap, motivasi, situasi kepemimpinan, struktur disain organisasi, sarana prasarana dengan penggunaan alokasi waktu kerja.
Pada penelitian pengamatan sampel penelitian adalah 4 Puskesmas (Paris pelawad, Cibodasari, Ciledug, Jatiuwung) dengan unit analisis tenaga Dokter dan Bidan KIA. Pada penelitian cross sectional sampel penelitian adalah tenaga Dokter dan Bidan KIA di 22 Puskesmas Kota Tangerang yang berjumlah 95 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alokasi waktu kerja produktif tenaga kesehatan Puskesmas sebesar 52,4%. Dengan metoda work sampling diperoleh kegiatan penunjang/administrasi sebesar 27,2%; kegiatan pelayanan kesehatan sebesar 24,8%; kegiatan perkenan pribadi sebesar 3,3% dan kegiatan tenaga Dokter 53,3%; tenaga Bidan 57,3%. Faktor pendidikan, pengalaman, sikap, struktur disain organisasi, sarana prasarana berhubungan bermakna dengan penggunaan alokasi waktu kerja. Sementara faktor umur, pendapatan, kemampuan, pengetahuan, motivasi, situasi kepemimpinan tidak berhubungan bermakna dengan penggunaan alokasi waktu kerja produktif.
Hubungan yang dominan dengan penggunaan alokasi waktu kerja produktif adalah pengalaman, sarana prasarana, struktur disain organisasi dan pendidikan Pengalaman kerja, tersedianya sarana prasarana yang lengkap, struktur disain organisasi yang jelas dan pendidikan petugas sangat berperan dalam meningkatkan penggunaan alokasi waktu kerja produktifnya. Dinas Kesehatan agar memperhatikan aspek ini karena terbukti telah dapat meningkatkan penggunaan alokasi waktu produktifnya.

The main barriers which always facing by work organization is how to achieve the objectives or aims by using the resources eficiently and provide working environment which could improve work motivation and welfare of the members. One of the important aspect for public health centers staffs to achieve programs objectives describe by the increasing of productive working time allocation usage, including, health services activities, administratif activities, personal activities, and non productive working time.
This research aimed to find out description and factors related to utilizing of Productive Working Time Allocation of Physicians and Midwives in Mother Child health division (KIA) in Primary health Center Tangerang, Province of Banten.
Design of this research using cross sectional design and observational design to find out correlation between age, education, income, skill, experience, knowledge, attitude, motivation, leadership, organizational structure design, infrastructure with working time allocation usage.
Sample of this research is 4 primary health center (Poris pelawad, Cibodasari, Ciledug, Jatiuwung) with unit analysis Physicians and Midwives in KIA division. For cross sectional design, the sample is 95 Physicians and Midwives of KIA division from 22 Primary health center.
The results showed that productive working time allocation usage by medical personnel in primary health centers is 52,4%. By work sampling method administration activity is 27,2%, health service activity is 24,8%, self inisiatived activity is 3,3% and Physicians activity is 53,3%, also Ntidewives activity is 57,3%. Education, experience, attitude, organization design structure, and infrastructure have significant relationship with working time allocation usage. The other factors like, age, income, knowledge, skill, motivation and leadership have no significant relationship to usage of working time allocation. Dominant relationship to usage of working time allocation are experience, infrastructure, organizational design structure and education.
Experience, good infrastructure, clear organizational design structure, and education have important to increase productive working time allocation. Health office should be consider this aspects to improve primary health centers performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Adriana
"ABSTRAK
Selama satu setengah tahun, pengajuan penagihan klaim rawat inap oleh RS Awal Bros Pekanbaru kepada BPJS Kesehatan menemui berbagai kendala yaitu lamanya menyerahkan berkas penagihan klaim RS yang berdampak terlambatnya RS menerima pembayaran. Penelitian dengan metode preeksperimental pre test post test ini mengobservasi waktu proses dan waktu antar proses, mengidentifikasi waste pada proses penagihan klaim serta melakukan perbaikan jangka pendek dan jangka menengah menggunakan metode Lean Six Sigma. Hasil penelitian pada bulan April 2015 menunjukkan 98% waktu proses penagihan klaim merupakan kegiatan Non Value Added dengan waktu terlama melakukan serah terima berkas penagihan kepada verifikator BPJS kesehatan adalah 26 hari dan waktu tercepat adalah 12 hari dengan nilai sigma level adalah -3,85 dan defect per million adalah 999,943. Setelah dilakukan proses perbaikan dengan metode Lean Six Sigma pada bulan September 2015, kegiatan Non Value Added menurun menjadi 92% dengan waktu terlama melakukan serah terima berkas penagihan kepada verifikator BPJS kesehatan adalah 11 hari dan waktu tercepat adalah 3 hari dengan nilai sigma level adalah 1,48 dan defect per million adalah 68,976 dengan menghasilkan kualitas klaim yang lebih baik terlihat dari hasil rekapitulasi berkas tidak ada berkas yang tidak layak klaim.

ABSTRACT
During one and a half years, the insurance claim life cycle filling by Awal Bros Pekanbaru to BPJS Kesehatan faced many obstacles, such as: longer time to submit the billing claims documents that impact to delay on receives payment. This Research using pretest posttest experimental method to observe total time of insurance claim life cycle and time between processes, identify the waste, and perform short term and medium-term improvement plan by using Lean Six Sigma method. The results of the research in April 2015 showed 98% of billing claims processing time was a Non Value Added activity with the longest time to submit billing document to BPJS verificator was 26 days, and the fastest time was 12 days. The sigma value was -3,85 and defect levels was 999.943 per million. After improvement process by using Lean Six Sigma in September 2015, there were significant changes that show non value added acitivity of billing claim processing time becomes 92% with the longest time to submit billing document to BPJS verificator was 11 days, and the fastest time was 3 days which values of sigma level was 1.48 and defect per million was 68.976 with better quality claims;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>