Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209024 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Hermawan
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kinerja aparatur negara, terutama dalam hal profesionalisme dan kualitas pelayanan publik. Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia perlu untuk meningkatkan kinerja pegawai agar kinerja mereka dapat optimal. Peningkatan kinerja dapat dipengaruhi oleh faktor iklim komunikasi organisasi dan Budaya Organisasi, dimana iklim komunikasi yang baik dapat membuat pegawai meningkatkan prestasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi dan Budaya Organisasi yang baik dapat meningkatkan kinerja pegawai sehingga berdampak pada Peningkatan Kinerja Pegawai. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh iklim komunikasi Budaya Organisasi terhadap kinerja.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat eksplanantif, dengan metode survei, yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan yang signifikan dan positif antara iklim komunikasi dan Budaya Organisasi baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja. Sehingga, dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai di Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, iklim komunikasi dan Budaya Organisasi yang diterapkan perlu ditingkatkan.

This research is based on the lack of government employee?s performance, especially in professionalism and public service quality. The National Board of Placement and Protection Of Overseas Worker as one of government institution which is in acceleration process of Reformation of Bureaucracy, need to increase employee?s performance in order to make their performance more optimum. This increase can be influenced by organizational communication climate and Organitational Culture, where a good communication climate and an good Organitational Culture support employees to work better.
This research is quantitative-explanative approach, used survey method by spreading questionnaires. Data analysis found that there organizational communication climate and Organitational Culture give positive and significant influence to employee?s performance, either partially or simultaneously. In order to improve the performance of employees in the The National Board of Placement and Protection Of Overseas Worker, communication and leadership climate that is applied at The National Board of Placement and Protection Of Overseas Worker need to be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annalia Desiawati Budi
"PT. MMM sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang produk makanan, khususnya bergerak di bidang penyedia daging olahan dan penyedia makanan cepat saji (gerai makanan) merupakan perusahaan dengan industri pelayanan. Suatu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa san gat bergantung pada pelanggan. Sementara itu kepuasan pelanggan dinilai sebagai bagian atau hasil dari suatu budaya korporat yang baik.
Pada era persaingan yang sangat ketat saat ini di mana semakin banyak bermunculan kompelitior pada industri sejenis maka manajemen PT. MMM berusaha memberikan pelayanan yang Iebih maksimal dengan cara berupaya memiliki tenaga-tenaga yang Iebih profesional dan berkualitas Serta berorientasi sesuai dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan makanan olahan terpadu utama di Indonesia. Perusahaan berkomitmen untuk memusatkan perhatian pada fundamental pemsahaan. Pada tahun lalu perusahaan menurunkan strategi perusahaan baru yaitu growing from within. Berdasarkan pemikiran ilu, tiga area yang akan dikembangkan perusahaan adalah sumber daya manusia, pemasaran dan distribusi.
Pada tahun 2002 PT. MMM melakukan penelitian survei yang berkaitan dengan budaya korporat Serta pengamhnya pada perfomla kerja Hasil dari penelitian tersebut adalah nilai-nilai yang tertanam secara tradisional dalarn perusahaan dan diyakini sebagai budaya korporat saat ini ternyata masih belum kompelitif apabila dibandingkan dengan kompetitor utama. Masih banyak terdapat kclemahan-kelemahan dan benturan dengan strategi perusahaan sehingga nilai-nilai tersebut belum mampu membawa karyawan pada suasana kerja yang kondusif dan menguntlmgkan bagi perusahaan. Budaya tersebut juga tidak dikodiiikasikan menjadi suatu acuan yang mengikat karyawan. Apabila diperbandingkan dengan kornpetitor utama, maka budaya yang ada pada perusahaan kelihatannya belum membawa dampak yang berarti bagi perusahaan.
Berdasarkan masalah yang sudah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa PT. MMM menginginkan adanya perubahan budaya kerja yang dirasakan sudah ketinggalan jaman dan tidak Iagi mampu bersaing dengan para kompelitor. Budaya kerja yang nantinya terbentuk harus dapat memolivasi karyawan sekaligus meningkatkan performa kerja dan pada akhimya berdampak pula pada perfoma perusahaan. Atas dasar itu maka terdapat pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh PT. MMM.
Hal yang harus dilakukan adalah merumuskan budaya korporat yang baru dan efektif bagi performa perusahaan. Alternatif pertama yang dapat ditempuh untuk pembentukan budaya korporat adalah dengan cara merumuskan nilai-nilai yang diinginkan oleh para pendiri dan pimpinan perusahaan. Altematif ini apabila dilakukan' tidak membutuhkan waktu yang Iama dan tidak terlalu rumit namun diharapkan tetap dapat berisi nilai-nilai yang berwawasan bisnis karena dibuat oleh para manajemen puncak yang lebih mengetahui arah perusahaan.
Alternatif Iain yang dapat dijalankan adalah dengan merumuskan budaya korporat yang nilai-nilainya merupakan hasil pemiklran para pendiri dan pimpinan Serta juga dari para karyawan. Alternatif perumusan ini disebut dua arah. Dengan alternatif kedua ini diharapkan pemmusan budaya korporat yang bersumber dari dua sisi (atas dan bawah) akan memberikan masukan yang berharga bagi perusahaan, sebab karyawanlah yang akan menjalani budaya ini sehingga ia harus merasakan juga bahwa budaya korporatnya merupakan nilai-nilai yang memang mereka inginkan dan mereka rasa dapat membawa kebaikan bagi parusahaan dan bagi karyawan im sendiri. Selain itu suatu budaya korporat yang dibentuk untuk meningkatkan performa kerja perusahaan harus berlandaskan nilai-nilai kuat yang tidak saja diyakini oleh pendiri tetapi juga oleh seluruh anggota perusahaan (karyawan).
Didasari oleh pemikiran penulis yang menganggap bahwa clalam persaingan perusahaan yang sangat kompetitif saat ini di mana perusahaan bisa dengan ccpat kehiiangan suatu kesempatan akibat tidak menyadari adanya suatu peluang yang bisa didapat maka setiap sumber yang ada dalam perusahaan harus dlmaksimalkan yaitu dengan cara memberdayakan ide-ide yang tidak saja datang dari atas namun juga dari bawah maka altcmatif yang disarankan adalah altemative keclua. Pada tulisan ini penulis juga memberikan masukan bagaimana implementasi dan sosialisasi yang harus dilakukan agar nantinya budaya korporat ini dapat tertanam dalam diri setiap karyawan dengan baik."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Puspanidra
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kinerja pegawai negeri sipil
terutama dalam pengelolaan lingkungan. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Bogor sebagai institusi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap masalah
pengelolaan lingkungan perlu meningkatkan kinerja agar lingkungan bersih dan
terawat dapat dinikmati oleh seluruh warga kota. Peningkatan kinerja dapat
dipengaruhi oleh faktor iklim komunikasi organisasi dan perilaku organisasi,
dimana iklim komunikasi yang baik dapat menghasilkan kepuasan kerja
karyawan/individu dalam organisasi. Karyawan/individu yang memiliki kepuasan
kerja cenderung meningkat kinerjanya. Peningkatan kinerja individu pada
akhirnya meningkatkan produktivitas organisasi. Perilaku organisasi dapat
meningkatkan kemampuan para manajer/atasan dalam memahami orang lain. Juga
dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas pekerja dengan cara menunjukkan
pada para atasan bagaimana memberdayakan mereka, merancang dan
mengimplementasikan program-program perubahan, meningkatkan pelayanan,
dan membantu pekerja mengatasi konflik hidup-pekerjaan dan membentuk iklim
kerja yang sehat dan beretika. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh iklim komunikasi dan perilaku
organisasi terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
yang bersifat eksplanantif, dengan metode survei, yaitu menyebarkan kuesioner
dengan menggunakan tehnik sampling jenuh atau sensus. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan yang positif antara iklim
komunikasi organisasi dan perilaku organisasi, baik secara parsial maupun
simultan terhadap kinerja pegawai. Sehingga, dalam rangka meningkatkan kinerja
pegawai di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor, iklim komunikasi dan
perilaku organisasi juga perlu ditingkatkan.

ABSTRACT
This research is based on the poor performance of government employee,
especially in enviromental management. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Bogor as the government institution responsible for enviromental issues that need
to improve the enviromental quality so can be enjoyed by all the citizen. Employee
performance can be affectted by organizational communication climate and
organizational behavior, where a good communication climate can result in job
satisfaction of employee. Employees who have job satisfaction tends to increase
its performance. Improved performance of the individual in the end can increase
the productivity of the organization. Organizational behavior can improve the
ability of the manager/supervisor in understanding other/the employess. Also can
improve the quality and productivity of employee with a way to show employer
how to empower them, to design and implement change programs, improving
service and helping employees cope with work-life conflict and establish a healthy
working climate. Accordingly, this study aims to determine the extent of the
influence of communication climate and organizational behavior on employees
performance. This research is quantitative, using survey method, which is
distributing questionnaires using saturated sampling technique or census. The
result showed that there are positive relationship between organizational
communication climate and organizational behavior, either partially or
simultaneously on employee performance. So, in order to improve the employee
performance in Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor, communication
climate and organizational behavior also needs to improved."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Endang Mudiastuti
"Tesis ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas komunikasi organisasi dengan melihat pengaruh iklim komunikasi, struktur organisasi, dan pengaruh budaya organisasi terhadap komunikasi organisasi. Berdasarkan pada teori Creswell, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan penentuan responden melalui teknik acak bersusun. Uji validitas menggunakan analisa faktor eksploratori sehingga terbentuknya faktorfaktor baru bersifat acak, yang selanjutnya dapat diintreprestasi sesuai dengan faktor atau komponen atau konstruk yang terbentuk. Analisa data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian adalah kualitas komunikasi organisasi dipengaruhi oleh struktur organisasi dan budaya organisasi, namun tidak dipengaruhi iklim komunikasi yang terjadi di lingkungan organisasi.

This thesis to determine the factors that influence the quality of organizational communication by looking at the influence of communication climate, organizational structure, and the influence of organizational culture on organizational communication. Based on the theory of Creswell, this study uses quantitative methods, to determine the respondents through random layered technique. Test validity using exploratory factor analysis so that the formation of new factors are random, which can further diintreprestasi according to factors or components or constructs formed. Analysis of the data using linear regression. The results were influenced by the quality of organizational communication and organizational culture organizational structure, but not influenced climate communication that happens within an organization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35571
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Novi Riyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi, implementasi, dan evaluasiatas difusi inovasi dari budaya organisasi yang dilakukan melalui komunikasiinternal pada Pusdiklat BPK RI. Metode penelitian dilakukan secara kualitatifdengan wawancara mendalam dan observasi yang disertai dengan data sekundersebagai bahan pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi danimplementasi inovasi budaya melalui komunikasi internal yang diterapkanmanajemen menghasilkan evaluasi yang positif. Namun demikian proses difusiinovasi tidak berjalan dengan lancar karena sifat budaya organisasi yang abstraksehingga dibutuhkan waktu penyesuaian yang panjang dalam proses internalisasidi organisasi. Selain itu terdapat perbedaan tipe pengadopsi inovasi yangdisebabkan oleh penempatan posisi adopter didalam organisasi.

This research aims to know the strategy, implementation, and evaluation of thediffusion of innovation over the culture of the organization is done throughinternal communication at Pusdiklat BPK RI BPK RI Training Center . Theresearch method was conducted qualitatively with in depth interviews andobservations accompanied by secondary data as a comparison material. Theresults showed that the strategy and implementation of cultural innovation throughinternal communication applied by management resulted in a positive evaluation.However, the process of diffusion of innovation does not go smoothly because ofthe nature of organizational culture is an abstraction, so that it takes a long timeadjustment in the process of internalization in the organization. In addition, thereare different types of innovation adopters caused by the placement of an adopterposition within the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres kerja, tingkat iklim komunikasi organisasi serta menjelaskan pengaruh stres kerja terhadap iklim komunikasi organisasi di perguruan tinggi. Subyek penelitian adalah dosen di Universitas Indonesia sebanyak 79 orang. Metode penelitian adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari Job Stress Survey (C.D. Spielberg dan P.R Vagg, 1998) dan Communication Climate Inventory (R.Wayne Pace Brent dan Brent D. Peterson, 1998).
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Stres kerja sebagai variabel bebas memiliki lima dimensi pengukuran, yaitu kondisi kerja, ambiguitas peran, hubungan interpersonal, pengembangan karir dan struktur organisasi. Sedangkan iklim komunikasi organisasi sebagai variabel terikat memiliki enam dimensi pengukuran, yaitu kepercayaan, kejujuran, pembuatan keputusan bersama, keterbukaan terhadap komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam komunikasi ke atas, dan perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi. Analisis data menggunakan statistik SPSS22 dengan uji regresi linier sederhana.
Hasil dari penelitian ini adalah stres kerja berpengaruh signifikan terhadap iklim komunikasi organisasi dengan hasil perhitungan statistik yang menunjukkan nilai Rxy = 0,362 (nilai Rxy < Rtabel, Rtabel = 0,444) dan dengan nilai p = 0,001 (nilai p < 0,05), hal ini menjelaskan bahwa kedua variabel tersebut saling berhubungan dan berpengaruh secara signifikan. Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa tingkat stres kerja pada dosen di Universitas Indonesia memiliki tingkat stres kerja yang sedang, dan tingkat iklim komunikasi organisasi di Universitas Indonesia sangat baik dan positif.

The purpose of this study is to determine the level of work stress, the level of organizational communication climate and to explain the effect of work stress on the climate organizational communication in higher education. The subjects in this study is the lecturers of Universitas Indonesia by the number of 79 peoples. This study is using quantitative research method using questionnaires adapted from Job Stress Survey by C.D Spielber and P.R Vagg (1998) and the Communication Climate Inventory by R. Wayne Pace and Brent D. Peterson (1998).
The sampling technique using random cluster sampling technique. Job stress as the independent variable has five dimensions of measurement, namely working conditions, role ambiguity, interpersonal relationships, career development and organizational structure. While organizational communication climate as the dependent variable has six measurement dimensions, namely trust, honesty, participative decision making, openness to down communication, listening in upward communication and concern to the goals of high performance. Analysis of data using statistical tools SPSS22 with simple linear regression test.
The results of this study are job stress significantly influence organizational communication climate with the results of statistical calculations that show the value of Rxy = 0,362 (which is Rxy < Rtable = 0,444) and with p value = 0,001 (it means p < 0,05). It is explains that these two variables are correlated and significantly influence. From the research results can be concluded that the level of job stress in lecturers at the faculties of Universitas Indonesia has a moderate level of job stress, and the levels of organizational communication climate at Universitas Indonesia is very good and positive
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Wulandari
"Youth Banten merupakan organisasi pemuda berbasis kerelawanan. Para anggotanya tidak diberikan insentif atas kinerja mereka. Organisasi ini memiliki tujuan besar berupa proses pemberdayaan pemuda melalui kegiatan sosial, sehingga dengan demikian dapat pula terjadi proses pemberdayaan masyarakat desa di titik aksi mereka. Akan tetapi, Youth Banten memiliki masalah dengan kinerja para anggotanya yang menurun, berupa minimnya komunikasi, hingga berkurangnya anggota secara signifikan. Maka, upaya motivasi perlu dilakukan guna memelihara kinerja para anggota yang tersisa. Tulisan ini akan memberikan gambaran mengenai bagaimana kinerja para anggota organisasi Youth Banten dipengaruhi oleh motivasi, baik internal maupun eksternal, yang selaras dengan nilai, norma, serta struktur sosial dalam budaya organisasi yang dimiliki oleh Youth Banten.

Youth Banten is a volunteer-based youth organizations. Their members are not given incentives for their performances. This organization has a great purpose in the form of the process of youth empowerment through social activities, and thus can also occur in the process of community empowerment in the village area of their activities. However, Youth Banten have a problem with the declining performance of its members, the lack of communications, to the members is significantly reduced. Thus, some efforts should be done to maintain the motivation of the performance of the remaining members. This article will provide an overview of how the performance of the members of the organization Youth Banten influenced by motivation, both internal and external, which is aligned with the values, norms and social structures in the organizational culture which is owned by Youth Banten.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Sanusi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan iklim komunikasi organisasi terhadap komitmen keorganisasian pegawai Arsip Nasional Republik Indonesia. Penelitian dilakukan di ANRI, pada bulan April sampai dengan Mei 2012.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksplanasi, dengan melibatkan 86 responden yang dipilih secara acak. Kuisioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup dengan menggunakan skala likert. Kuisioner telah diuji validitas dan realibilitasnya dengan teknik pearson product moment dan teknik cronbach alpha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat komitmen pegawai ANRI berada pada tingkat sedang atau cukup baik. Iklim komunikasi organisasi secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Motivasi kerja secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Iklim komunikasi organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan mempengaruhi komitmen organisasi.
Penelitian diharapkan dapat memperkaya hasil-hasil penelitian mengenai komitmen organisasi khususnya di sektor publik. Untuk Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan metode eksploratif guna mengetahui secara mendalam faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi komitmen organisasi pegawai di sektor publik.

This research was aim to determine the influence of work motivation and organizational communication climate on organizational commitment of National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI) employees. The research was conducted at the ANRI, in April to May 2012.
The method used in this study was a quantitative explanation, involving 86 randomly selected respondents. The questionnaire used in this study were covered by the questionnaire using Likert scale. Validity and reliability of the questionnaire tested with Pearson product moment technique and the cronbach alpha technique.
The results showed that the level of employee commitment ANRI were at moderate. Partially, organizational communication climate and work motivation had a positive and significant impact on organizational commitment. Simultaneously, organizational communication climate and work motivation had a positive and significant impact on organizational commitment.
The study was expected to enrich the results of research on organizational commitment, especially in the public sector. Further research was recommended to use exploratory methods to know in depth what factors are affecting the organizational commitment of employees in the public sector."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31750
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novrina Nur Isyani
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh media komunikasi internal terhadap kinerja karyawan melalui budaya perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Dalam penelitian kali ini, ada tiga media komunikasi internal BRI yang akan diuji, yaitu Digital Office, BRISmart, dan BRIShare. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survey dengan menyebarkan kuesioner. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 204 orang yang merupakan karyawan BRI yang berada di kantor pusat, mulai dari karyawan tetap, kontrak, dan trainee.
Dari hasil analisis data diketahui bahwa ketiga media komunikasi internal tersebut berpengaruh langsung terhadap kinerja. Ketiga media komunikasi internal tersebut juga berpengaruh terhadap budaya perusahaan. Selain itu, dengan menggunakan causal steps yang dikembangkan oleh Baron & Kenny (1986) untuk menentukan hasil mediasi, diketahui bahwa dua media dimediasi secara parsial oleh budaya perusahaan dan satu media dimediasi secara penuh oleh budaya perusahaan.

This study aims to examine the effect of internal communication media on employee performance through corporate culture at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. There are three internal communication media of BRI to be tested in this research, namely Digital Office, BRISmart, and BRIShare. This study uses quantitative methods with survey as the data collection technique by distributing questionnaires. The number of respondents in this study are 204 people who are employees of BRI located at head office, starting from permanent employees, temporary employees, and the trainees as well.
From the data analysis, it is known that these internal communication media have an effect on the employee performance. These media also affect the corporate culture. Furthermore, using the causal steps developed by Baron & Kenny (1986) to determine the outcome of mediation, it is known that there are two media that are mediated partially by the corporate culture and the other one are fully mediated by the corporate culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setzy Tya Paramitri
"Reputasi memegang peranan penting dalam kemajuan usaha maupun dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Namun demikian penelitian dan studi mengenai reputasi Belum menjadi sebuah kajian yang menarik bagi para peneliti khususnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan pada umumnya terbatas pada persoalan citra perusahaan. Bahkan pengertian mengenai citra dan reputasi masih sering mengalami kerancuan. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara image dan identity terhadap pernbentukan reputasi eksternal perusahaan publik.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksplanatif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode survey, dimana pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Dasar penggunaan kuesioner untuk suatu penelitian survey ialah untuk mengambil sampel dari suatu populasi sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Kuesioner dipilih karena penyusunan dan perumusan pertanyaannya dapat benar-benar dilakukan dengan teliti mengikuti sistematika yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Setelah dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas alat ukur, maka data yang diperoleh tersebut dilakukan pengujian statistik lebih lanjut. Yaitu dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression).
Penelitian ini menyimpulkan beberapa hal, Pertama, penelitian ini menemukan 30 indikator yang valid untuk mengukur pengaruh image dan identity terhadap pembentukan reputasi eksternal perusahaan publik. Kedua, hasil analisis menyatakan bahwa dua variabel independen memiliki pengaruh terhadap pembentukan reputasi eksterual perusahaan sehingga hasil ini merupakan penguatan dari hipotesis teoritik. Ketiga, jika pengukuran peugaruh variabel independen terhadap variabel dependen dijabarkan lebih lanjut dengan penjabaran variabel independen menjadi sub variabel maka ditemukan adanya dua sub variabel yang tidak berpengaruh kepada pembentukan reputasi eksternal. Dua sub variabel tersebut adalah citra kinerja keuangan dan identitas sosial.
Penelitian ini merekomendasikan beberapa hal uutuk meningkatkan generabilitas hasil penelitian ini di masa depan. Pertama, penelitian ini merekomendasikan agar diadakan uji replikasi terhadap validitas alat ukur konsep reputasi yang dipakai olsh penelitian ini dengan mempertimbangkan meningkatkan homogenitas karakteristik sampel. Kedua, penelitian ini juga merekomendasikan agar dilakukan uji replikasi pengaruh image dan identity daiam pembentukan reputasi eksternal dengan mengangkat kasus pada penlsahaan yang berorientasi bisnis yang berheda. Ketiga, direkomendasikan untuk meneliti aspek-aspek di Iuar kedua variabel independen dalam penelitian ini, karena kedua variabel independen dalam penelitian masih terbatas sekali terutama pada sub variabel yang digunakan dalam penelitian.
Keempat, untuk menlngkatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang reputasi perusahaan, direkomendasikan untuk menguji variabel-variabel lain yang diperkirakan berpengaruh terhadap variabel reputasi perusahaan tersebut dalam penelitian selanjutnya. Variabel-variabel lain yang dapat diuji diantaranya adalah variable organizational behaviour dcngan sub variabel iklim lingkungan kerja, visi perusahaan, dan kepemimpinan sebuah perusahaan. Kelima pada penelitian ditemukan corporore image merniiiki pengaruh yang lebih besar dibandingkan corporate identity terhadap reputasi perusahaan. Maka secara praktis penelitian ini merekomendasikan pada perusahaan PT HM Sampoerna jika ingin meningkatkan reputasi perusahaan dalam jangka pendek, maka dapat memprioritaskan pada corporate image, dengan implementasi strategi komunikasi yang lebih transparansi kepada publik, sehingga publik akan lebih mengenal perusahaan PT HM Sampoerna atau lebih meningkatkau citra emotional appeal, yang lebih baik lagi jika tidak hanya berkembang di antara konsumen PT HM tetapi juga pada masyarakat luas. Terakhir, secara praktis penelitian ini juga merekomendasikan kepada internal PT HM Sampoerna agar dalam merancang konsep komunikasi internal dan eksternal untuk meningkatkan reputasi perlu mempertimbangkan tujuh hal, yaitu : citra produk dan service, citra kinerja keuangan, citra tanggung jawab sosial, ketertarikan emosional, identitas sosial, logo, dan sponsorship perusahaan dalam pengembangan pesan-pesan komunikasi perusahaan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>