Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dahliyah Hayati
"ABSTRAK
Kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat.
Kontrol keamanan komunikasi jaringan tidak bisa ditawar lagi untuk memastikan
sirkulasi data dan informasi berjalan dengan baik dan benar, begitupun standar yang
disyaratkan ISO 27001 : 2015 (Standar Internasional Sistem Manajemen Keamanan
Informasi) pada bagian Annex A ISO 27001 : 2015 mewajibkan adanya kontrol
kemanan jaringan yang memadai untuk menunjang kelancaran proses bisnis.
Permasalahannya adalah keamanan jaringan informasi tidaklah cukup hanya sekedar
menggunakan password dan username saja, oleh karena itu dibutuhkan sistem
keamanan yang lebih canggih lagi. Pada penelitian ini penulis mencoba untuk
menghadirkan sebuah alternatif sistem gratis yang handal untuk memenuhi Annex A
ISO 27001 : 2015, yaitu Squid Proxy System. Dari hasil penelitian dan analisa yang
dilakukan oleh penulis, bisa diambil kesimpulan bahwa Sistem Squid Proxy ini
cukup mumpuni dan layak untuk diterapkan di dunia industri sebagai salah satu
alternatif kontrol untuk keamanan komunikasi jaringan dengan beberapa persyaratan
yaitu antivirus yang handal, membuat jadwal dan SOP (Standard Operation
Procedure) mengenai pemeliharaan jaringan (termasuk semua aplikasi yang ada,
contohnya: email, software-software, dll) dan melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan jadwal dan SOP yang telah ditetapkan, memilih provider jaringan yang
terbaik dan memastikan tenaga ahli IT tersedia, baik yang direkrut secara langsung di
dalam organisasi dan atau menggunakan jasa konsultan IT

ABSTRACT
Advances in communications technology today are growing rapidly. Security
controls for network communication are not negotiable to ensure an adequate flow of
data and information to run properly, as well as the standard requirements of ISO
27001: 2015 (International Standard Information Security Management System) in
the Annex A of ISO 27001: 2015 require an adequate control network security to
support the business process. The problem is the security of information networks is
not enough to simply use the password and username only, therefore the system
needs more advanced security control. In this study, the authors tried to present a free
reliable alternative system to meet Annex A of ISO 27001: 2015, the Squid Proxy
System. From the research and analysis conducted by the authors, it can be
concluded that the Squid Proxy system is quite qualified and eligible to apply in the
industrial world as an alternative control for the security for network
communications with some conditions which should be applied, such as: providing a
reliable antivirus, providing network maintenance SOP (Standard Operation
Procedure) and schedule (including maintenance for all application to be used, for
example: email, software, etc.) also conducting monitoring for the implementation of
SOP and maintenance schedule, selecting the best network provider, ensuring that
reliable IT experts are available, either recruited directly in the organization and or
use IT consultants."
2016
T45746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Zulfa
"Penelitian ini mengukur kinerja suatu proxy cache dengan metode eksplorasi sederhana, dengan mensimulasi data set dan memvariasikan beberapa parameter. Pengukuran kinerja menggunakan hit rate sebagai tolok ukur dan protokol HTTP. Simulasi-simulasi menghasilkan hit rate. Penganalisaan hasil simulasi dilakukan terhadap pengaruh parameter ukuran cache, ukuran memori cache, dan pengaruh karakteristik data set terhadap hit rate. Selain itu, dilakukan juga kajian kelayakan pengukuran kinerja proxy cache.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan hit rate dipengaruhi oleh faktor ukuran cache, ukuran berkas dan frekuensi akses berkas. Namun peningkatan hit rate tersebut tidak signifikan lagi setelah ukuran cache diperbesar melampaui total ukuran berkas yang diakses. Faktor ukuran memori cache tidak berpengaruh pada hit rate. Hasil simulasi juga menunjukkan besarnya overhead dalam penyimpanan berkas pada cache berkisar antara 24%-67%. Hal Ini menunjukkan bahwa semakin banyak berkas yang disimpan dalam cache maka overhead juga semakin besar. Pada penelitian selanjutnya disarankan agar menjadikan waktu transfer sebagai salah satu tolok ukur dengan menghitung waktu transfer dari sisi client sehingga client merasakan kinerja proxy cache.

The research measures proxy cache performance with simple exploration method. The measurement is done by simulates data sets and varies parameters of proxy cache. Data set is a collection of unique files with certain characteristic of file size and access frequency, It uses hit rate as a measure of proxy cache performance and uses HyperText Transfer Protocol in the simulations. Hit rates, result of the simulations, are analyzed. The analysis explains about the influence of proxy cache parameters: cache size and cache-memory size, and also the influence of data set characteristic to the trend of hit rates. Beside that, feasibility study of the measurement is also done. The result of the simulations shows that the change of hit rates is influenced by some factors: cache size, file size, and file access frequency. But, the increment of hit rates doesn?t significant after increasing cache size exceed total file size accessed. Cache-memory size factor doesn?t really influence the change of hit rates.
The result of the simulations also shows that there is an overhead while storing unique files in cache. The overhead is about 24% to 67% and this is also showing that the more unique files in a data set the more overhead gotten. In the next research, it is suggested to use transfer time as one of the measure of proxy cache performance that is measured at the client side. So clients feel the proxy cache performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Ferdiansyah
"ABSTRAK
Cumi-cumi merupakan salah satu sumberdaya ikan yang bernilai ekonomis.
Kapal penangkap cumi (kapal lampu) dengan alat tangkap jaring yang digunakan oleh
beberapa nelayan skala kecil di kabupaten Cirebon membutuhkan stabilitas kapal yang
baik. Selain stabilitas yang baik, kapal tersebut juga membutuhkan nilai hambatan yang
rendah agar dapat menghemat konsumsi BBM yang harganya terus naik. Untuk
mendapatkan kedua hal diatas, muncul ide untuk menggunakan portable cadik yang
mampu memberikan stabilitas yang baik dan hambatan yang yang kecil karena dapat
dipasang atau dilepaskan sesuai dengan kebutuhan. Dari penelitian ini terlihat bahwa
terdapat selisih nilai koefisien total hambatan sebesar 0.02 dan 0.01 untuk metode
eksperimental dan numerik. Nilai koefisien hambatan total terbesar tercapai ketika harga
Fn ≈ 0.5 pada kondisi cadik terpasang.

Abstract
The squid is one of the economically valuable fish resources. Squid fishing
vessels (light ships) with net fishing gear used by some small-scale fishermen in the
district Cirebon requires good stability of the vessel. In addition to good stability, the
vessel also requires a low resistance value in order to save on fuel consumption which
price continues to rise. To get both of the above, the idea to use a portable outrigger is
able to provide good stability and barriers that are small as it can be installed or removed
as needed. From this study shows that there is a difference in the coefficient of total
resistance of 0.02 and 0.01 for the experimental and numerical methods. Highest total
resistance coefficient value is reached when the value Fn ≈ 0.5 on an outrigger attached
conditions.;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43319
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia
"Squid Game (2021) merupakan drama karya Hwang Dong Hyuk, menggambarkan orang-orang yang berjuang untuk memenangkan permainan-permainan dan rela mati demi mendapatkan hadiah uang yang besar jika menang. Drama ini juga memperlihatkan realita masyarakat Korea kontemporer dan secara implisit menunjukkan adanya sistem meritokrasi. Sistem ini menghadirkan kesempatan yang sama terhadap masing-masing individu dalam masyarakat untuk menggapai suatu posisi berdasarkan bakat atau prestasi. Pendekatan deskriptif dan kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan dalam menganalisis meritokrasi dalam drama Squid Game. Melalui teori semiotik Roland Barthes, penulis menemukan bahwa meritokrasi dalam drama Squid Game terjadi pada latar belakang, kostum, peran, dan permainan. Denotasi yang ditunjukkan pada para tokoh pada adegan drama Squid Game, memperlihatkan adanya gerak tubuh, katakata, dan tindakan kepercayaan pada meritokrasi. Sedangkan secara konotasi, terdapat sistem yang tergambarkan dalam drama Squid Game yang menunjukkan meritokrasi. Terakhir, di bagian mitos, terdapat wacana yang merupakan narasi tentang neoliberalisme dan dampak kapitalisme global.

Squid Game (2021) is a drama by Hwang Dong Hyuk, depicting people who struggle to win games and are willing to die in order to get a big prize money if they win. This drama also shows the reality of contemporary Korean society and implicitly shows the existence of a meritocracy system, a social system that gives someone the opportunity to lead not because of wealth or social class but based on talent or achievement. This system provides equal opportunity to all individuals in society to occupy a position. A qualitative descriptive approach is a research method used in analyzing meritocracy in this drama Squid Game. Through Roland Barthes' semiotic theory, the writer finds that meritocracy in Squid Game takes place in the background, costumes, roles, and games. The denotation shown to the characters in the Squid Game drama scene shows the gestures, words, and actions of belief in meritocracy. Meanwhile, connotatively, there is a system depicted in the drama Squid Game which shows meritocracy. Finally, in the myth section, there is discourse which is a narrative about neoliberalism and the impact of global capitalism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Sutarman
"Kebijakan JUITA mengharuskan pengguna menggunakan proxy server untuk rnengakses internet. Hal ini membuat akses pengguna menjadi lebih lambat dibanding bila tidak menggunakan proxy server. Untuk mengatasi masalah kinerja proxy server, parameter yang cukup signifikan adalah sistem file yang digunakan, karena adanya karakteristik tertentu pada berkas web server memerlukan penggantian sistem file yang menggunakan algoritma pencarian berkas yang lebih efisien, yang tersedia pada sistem file Reiser. Berkaitan dengan itu perlu dilakukan penambahan patch yang sesuai pada kernel sistem operasi dan aplikasi Squid untuk mendukung penggantian sistem file dari sistem Ext2 ke sistem Reiser. Peningkatan kinerja dimulai dari penataan kernel, kemudian melakukan penggantian sistem file, dan penataan aplikasi Squid. Dilanjutkan dengan pengukuran kinerja setelah dilakukan penataan. Pengukuran peningkatan kinerja dilakukan melalui tiga percobaan, yaitu pengukuran kinerja antara sistem file Ext2 dan Reiser menggunakan perangkat bantu Bonnier+, pengukuran waktu yang dibutuhkan saat inisialisasi perangkat lunak Squid dan pengukuran kinerja server proxy dengan menggunakan perangkat bantu Polygraph pada jenis sistem file Ext2 dan Reiser bila menggunakan modul aplikasi Squid yang berbeda. Hasil pengukuran dinyatakan dalam bentuk truput dan prosentase penggunaan CPU untuk beban proxy server yang berbeda. Pembebanan pada pengukuran kinerja sistem file diberikan dalam dua bentuk, yaitu pembebanan dengan jumlah file yang berbeda dan ukuran file yang berbeda, keduanya dilakukan pada mode Sekuensial dan mode Acak. Berdasarkan basil pengukuran diperoleh bahwa penggunaan sumber daya CPU untuk sistem file Reiser lebih kecil dibandingkan sistem file Ext2 dan truput dicapai lebih tinggi. Pengaktifan modul Async I0 pada perangkat lunak Squid dapat meningkatkan truput dan mengurangi waktu respon."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S39766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ozy Djohan Restuadi
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia terjadi fenomena penyalahgunaan jaringan operator seluler untuk kepentingan ilegal. Penyalahgunaan ini berupa akses Internet gratis yang dilakukan oleh beberapa pengguna yang memanfaatkan teknologi VPN tunneling. Pada penelitian ini dirancang suatu sistem yang dapat diterapkan pada simulasi dalam ruang lingkup SOHO untuk mencegah terjadinya outbound SSL VPN tunnel yang tidak sah. Unsur pencegahan pada sistem dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan proxy yang bertujuan untuk mencegah terjadinya inisiasi VPN tunnel tanpa mencegah akses HTTPS normal. Dari dua tipe implementasi proxy yaitu direct dan Man-in-the-middle didapatkan hasil bahwa SSL VPN tunnel dapat dihentikan dengan Man-in-the-middle proxy melalui fake certificate pada tahap SSL handshake. Pengujian yang dilakukan dengan variasi ukuran parameter Diffie-Hellmann sebagai komponen pada proses SSL handshake menunjukkan bahwa keberhasilan SSLsplit dalam melakukan pencegahan VPN tunnel mendekati 100%.

ABSTRACT
For the past few years a phenomenon of cellular operator network abuse for illegal activity has been rising in Indonesia. This kind of abusement takes form as free Internet access conducted by some user utilizing VPN tunneling technology. This research goal is to design a system that will works on SOHO environment which its main objective is to prevent unauthorized outbound SSL VPN tunnel. Prevention component of the system is proxy utilization to prevent establishment of outbound VPN tunnel without blocking legitimate HTTPS access. From two implementation types of proxy we get the result that SSL VPN tunnel can be prevented from being established by using Man-in-the-Middle proxy through fake certificate method in SSL handshake phase. The tests on Diffie-Helmann parameter size as one of the components on SSL handshake process showed that the success rate of SSLsplit on preventing outbound VPN tunnel are as close as 100%.
"
2015
S60135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Rifi Firdaus Lustika
"Penyediaan rumah atau papan menjadi satu kebutuhan primer atau dasar yang masih belum sepenuhnya tuntas sejak Indonesia merdeka. Salah satu upaya pemerintah dalam penyediaan perumahan adalah melalui program bantuan pembangunan rumah khusus yang ditujukan untuk masyarakat berkebutuhan khusus seperti nelayan, daerah perbatasan, korban bencana, dll. Percepatan penyediaan perumahan yang layak huni dan terjangkau sangat dibutuhkan untuk mengurangi jumlah Backlog Rumah dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang semakin tinggi. Dalam pelaksanaannya, penyediaan perumahan di Indonesia memiliki beberapa kendala antara lain permasalahan keterlambatan penyediaan perumahan dan keterbatasan anggaran pemerintah.
Keterlambatan penyediaan perumahan disebabkan oleh ketidakcermatan dalam hal justifikasi verifikasi kelayakan administrasi dan teknis pada calon lokasi pembangunan rumah khusus, selain itu juga, dikarenakan terbatasnya anggaran pemerintah maka diperlukan terobosan inovatif kebijakan penyediaan perumahan yang dapat menghasilkan rumah layak huni dan terjangkau, dengan tetap menyesuaikan Anggaran APBN yang tersedia. Teknologi rumah baru tersebut harus tetap memenuhi ketentuan syarat-syarat teknis yang berlaku seperti tahan terhadap gempa dan mudah pelaksanaannya di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Teknologi RISHA merupakan terobosan teknologi inovatif yang dapat digunakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja biaya dan waktu rumah khusus menggunakan aplikasi RISHA dan Pengembangan Strategi Penerapan Pembangunan Rumah Khusus di Kementerian PUPR. Metodologi yang digunakan adalah metodologi Empiris, Risk Analysis (Matriks Probabilitas dan Dampak) dan Wawancara Pakar.
Metodologi Empiris digunakan untuk mengetahui kinerja biaya rumah RISHA dibandingkan dengan harga rumah konvensional, Metode Risk Analysis (Matriks Probabilitas dan Dampak) digunakan untuk mengetahui faktor dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu rumah RISHA pada proyek pembangunan rumah khusus, sedangkan metode wawancara para ahli digunakan untuk mengetahui Pengembangan Strategi Penerapan Tahap Konstruksi dan Pra Konstruksi melalui perubahan SOP verifikasi administrasi dan kelayakan teknis.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa Rumah RISHA memerlukan biaya yang lebih murah dengan mutu beton yang lebih tinggi serta waktu pengerjaan yang lebih cepat dibandingkan rumah konvensional prototipe 36 m2, selain itu dihasilkan pengembangan SOP verifikasi administrasi dan teknis yang dapat mengurangi peluang terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan pembangunan rumah khusus.

The provision of houses is one of the primary or basic needs that has not yet been fully completed since Indonesia's independence. One of the government's efforts in providing housing is through a special housing development assistance program aimed at people with special needs such as fishermen, border areas, disaster victims, etc. Accelerating the provision of affordable and habitable housing is needed to reduce the number of inadequate Backlog of Houses and Houses (RTLH). In its implementation, the provision of housing in Indonesia has several obstacles, among others, the problem of delays in providing housing and limited government budgets. The delay in the provision of housing is caused by inaccuracies in the justification of verification of administrative and technical feasibility in prospective special housing construction sites.
In addition, due to the limited government budget, innovative breakthroughs on housing provision policies are needed that can produce decent and affordable housing, while still adjusting the APBN Budget. which are available. The new home technology must still meet the provisions of applicable technical conditions such as earthquake resistance and easy implementation in remote areas in Indonesia. RISHA technology is an innovative technology breakthrough that can be used.
The purpose of this study was to find out the cost and time performance of houses specifically using the RISHA application and the Development of Strategies for the Application of Special Housing Development in the Ministry of public works and public housing.
The methodology used is the Empirical methodology, Risk Analysis (Probability and Impact Matrix) and Expert Interview. Empirical methodology was used to determine RISHA's home cost performance compared to conventional house prices, the Risk Analysis Method (Probability and Impact Matrix) was used to determine the dominant factors that affected RISHA's home time performance on special home construction projects, while the interview method experts used to find out Strategy Development Implementation of Construction and Pre-Construction Phase through changes in SOP for administrative verification and technical feasibility.
Based on the results of the study, it is known that RISHA houses require cheaper costs with higher concrete quality and faster processing time than conventional 36 m2 prototype houses, besides that, the development of applicable administrative and technical verification SOPs is produced and can reduce the chance of late implementation special house building work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Nuswardhono
"Kegagalan handover di area Jakarta sebagai studi kasus adalah sebesar 6 % s/d 9 %, Analisa kegagalan untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengidentifikasi kemungkinan penyebab terjadinya kegagalan handover dan mencari solusinya.
Tesis ini membahas proses handover melalui kriteria handover, tingkatan prioritas, algoritma, hubungan antara level sinyal dengan daya terima dan daya pancar. Terdapat hubungan yang erat antara kegagalan handover dengan trafik, kapasitas radio dalam sel, interferensi. Interferensi merupakan kajian utama dalam tesis ini. Dengan mengambil solusi memperkecil daya pancar pada kanal yang menyebabkan interferensi.

Handover failure in Jakarta area is about 6 % to 9 %. Fault analysis for solved the problem by identification the most faulty. The first we briefly discuss handover process, the subject are handover criteria, priority level, algorithm., relationship between signal level & power level. They are closed relationship between the handover failure and traffic density, radio capacity in cell interference.
From analysis view, it can be said that decrease power transmit, is a solution for overcome Interference fluent.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutama Arif Bramantyo
"Kemajuan teknologi seluler berdampak pada kebutuhan telekomunikasi yang membutuhkan konektivitas yang cepat, mudah dan efisien. Teknologi M2M memungkinkan penggunaan layanan data seluler untuk mentransmisikan data antara mesin dan mesin dengan perangkat yang lebih praktis menggunakan teknologi seluler dan mempunyai kecepatan tinggi. Teknologi M2M diprediksi akan meningkat pertumbuhan bisnisnya hingga tahun 2020 dan bisa menjadi ladang bisnis bagi perusahaan provider telekomunikasi. Di sisi lain, Pada tahun 2016 hingga 2018, terjadi penurunan jumlah pelanggan VSAT & BWA baru di PT XYZ pada area Jabodetabek. Penurunan ini disebabkan oleh permasalahan teknis di lapangan yang membuat akses VSAT & BWA tidak bisa diinstal di lokasi pelanggan. Untuk mengatasi keadaan tersebut, solusinya adalah dengan penggunaan teknologi M2M.
Penelitian ini menganalisis strategi dan kelayakan konektivitas M2M sebagai pengganti VSAT & BWA menggunakan metode Return On Investment (ROI) dan pengujian performansi. Selain itu, penelitian ini juga memutuskan strategi bisnis M2M untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan pendapatan yang diperoleh PT XYZ menggunakan matriks SWOT, matriks Internal Eksternal, Matrix Grand Strategy, dan QSPM.
Hasil penelitian, menyatakan bahwa M2M layak digunakan sebagai pengganti akses VSAT dan BWA. Selain itu dipilih strategi terbaik menggunakan QSPM yaitu “Bekerjasama dengan perusahaan aplikasi atau startup untuk membuat layanan atau produk baru menggunakan perangkat M2M

Advances in cellular technology have an impact on telecommunication needs that require fast, easy and efficient connectivity. M2M technology enables the use of cellular data services to transmit data between machines and machines with more practical devices using cellular technology that have fast connectivity. M2M technology is predicted to increase its business growth until 2020 and become a business field for telecommunications provider companies. On the other hand, in 2016 until 2018, there was a decrease in the number of new VSAT & BWA customers at PT XYZ in the Jabodetabek area. This decrease was caused by technical problems in the field that made VSAT & BWA access unable to be installed at the customer's location. To overcome this situation, the solution is to use M2M technology.
This study analyzes the strategy and feasibility of M2M connectivity as a substitute for VSAT & BWA using the Return On Investment (ROI) method and performance testing. In addition, this study also decided the M2M business strategy to increase the number of customers and revenue obtained by PT XYZ using the SWOT matrix, Internal External matrix, Grand Strategy Matrix, and QSPM.
The results of this study stated that M2M is worthy of being used instead of VSAT and BWA access. In addition, the best strategy that was chosen by QSPM is "Cooperate with application companies or startups to create new services or products using M2M devices."
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Antoni
"Dunia telekomunikasi menjadi lokomotif inovasi yang secara fundamental mengubah kehidupan manusia. Perkembangan teknologi telekomunikasi mewujudkan beberapa sistem yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara serta efektifitas dan efisiensi dalam kehidupan manusia. Meninjau manfaat peran telekomunikasi, Pemerintah Indonesia membangun jaringan backbone serat optik nasional yang disebut Palapa Ring dengan memanfaatkan kontribusi Kewajiban Layanan Universal yang dikelola oleh Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (KOMINFO) Republik Indonesia. Namun demikian, Jaringan Palapa Ring memiliki tingkat pemanfaatan yang rendah karena strategi pengelolaan bisnis yang belum matang.
Penelitian ini menganalisis strategi terbaik yang dapat diterapkan BAKTI sebagai perwakilan KOMINFO dalam mengelola pelaksanaan bisnis dan operasi Palapa Ring. Analisis strategi dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif strategic planning matrix (QSPM), Analisis SWOT dan IE Matrix. Analisis tersebut dielaborasi berdasarkan hasil evaluasi faktor internal dan eksternal dimana pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode deksriptif.
Strategi terbaik yang dihasilkan dari analisis dalam penelitian ini adalah “Mengkatalisasi pertumbuhan 4G di area rural”. Strategi tersebut menjadi strategi terbaik dari 5 (lima) strategi alternatif yang telah terbentuk. Penentuan strategi terbaik ditinjau dari hasil metode QSPM dimana strategi tersebut memiliki nilai Total Attractiveness Score (TAS) sebesar 3,49.

Telecommunication world is becoming innovation locomotive which fundamentally changing human life. The development of telecommunications technology embodies several systems that can increase effectiveness and efficiency of human life and economic growth of a country. Reviewing the benefits of the role of telecommunications, Government of Indonesia is building a national fiber optic backbone network called Palapa Ring by utilizing the contribution of Universal Service Obligations managed by the Ministry of Communications and Information (MCI) of the Republic of Indonesia. However, the Palapa Ring Network has a low utilization rate due to its immature business management strategy.
This study analyzes the best strategies that can be applied by BAKTI as MCI's representatives in managing Palapa Ring business and operations. The strategy analysis is carried out using the quantitative strategic planning matrix (QSPM) method, SWOT Analysis and IE Matrix. The analysis is elaborated based on the results of evaluation of internal and external factors which data collection is done using a descriptive method.
The best strategy resulted from the analysis in this study is “Catalyzing 4G growth in rural areas”. This strategy is the best strategy of 5 (five) alternative strategies that have been formed. Determination of the best strategy is reviewed from the results of the QSPM method where the strategy has a value of Total Attractiveness Score (TAS) of 3.49."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>