Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194082 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melania
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara derivatif lindung nilai dan karakteristik keuangan perusahaan di industri perbankan; serta pengaruh penggunaan derivatif lindung nilai terhadap praktik manajemen laba akrual dalam penentuan strategi income smoothing. Penelitian ini menggunakan data observasi sejumlah 150 firm-years yang terdiri dari 30 bank konvensional selama periode 2011-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank yang menggunakan derivatif memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar, leverage yang lebih rendah, kesempatan untuk bertumbuh yang lebih tinggi,dan tingkat financial distress yang lebih tinggi; sedangkan tingkat likuiditas tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan derivatif.
Penelitian ini juga memberikan bukti empiris bahwa penggunaan derivatif berkorelasi negatif dengan praktik manajemen laba akrual. Penggunaan derivatif menjadi sinyal positif bagi pemegang saham yang menunjukkan bahwa manajemen memiliki kompentensi dalam mengurangi volatilitas laba, sehingga manajemen tidak memiliki insentif untuk melakukan praktik manajemen laba akrual dalam rangka mengurangi eksposur terhadap risiko dan melakukan perataan laba.

The objective of this study is to examine the relationship between hedging derivatives and financial attributes of the banks; and the impact of hedging derivatives on discretionary accruals for income smoothing decision in banking industry. This study uses data from 150 firm-year observations drawn for 30 banks covering 2011 to 2015.
The empirical results show that size, leverage, growth opportunity, and financial distress have significant relationship with hedging derivatives; meanwhile liquidity does not have any significant relationship. Banks that utilise hedging tend to be larger in size and exhibit lower leverage, higher growth opportunity, and higher financial distress as well.
In addition, this study reports that hedging derivatives and earnings management display an inverse relation. Hedging derivatives can be positive signal for shareholders which shows that management has competency to reduce earnings volatility, thus management does not have any incentives to use discretionary accruals in order to mitigate their risk exposure and smooth their earnings.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Vinda Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) terhadap perilaku perataan laba di Industri perbankan Indonesia melalui penyisihan kerugian kredit. Untuk itu penelitian ini menggunakan laporan keuangan bank periode sebelum dan setelah penerapan untuk melihat dampak dari penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006). Pengujian dilakukan dengan metode analisis regresi berganda dengan jumlah sampel sebanyak 118 perusahaan perbankan yang terdaftar dan tidak terdaftar di Indonesia.
Hasil pengujian menunjukan bahwa kegiatan manajemen laba khususnya perataan laba di industri perbankan mengalami penurunan yang signifikan setelah penerapam PSAK 50/55 (revisi 2006). Hal ini sesuai dengan tujuan adanya adopsi IFRS yaitu untuk meningkatkan transparansi laporan keuangan.
Penelitian ini juga menggunakan variabel moderasi auditor spesialis industri untuk menguji peranan auditor terhadap dampak dari penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006).
Hasil pengujian menunjukan bahwa auditor spesialis industri tidak terbukti memperkuat penurunan level manajemen laba khususnya income smoothing di industri perbankan.

This paper aims to test the impact of the implementation of SFAS 50/55 (revised 2006) against the behavior of income smoothing in the banking industry through loan loss provision. This study used the bank statement prior and post period of adoption to see the impact of the implementation of PSAK 50/55 (revision 2006), with the number of samples of 118.
The test results showed that profits of management activities in particular smoothing profits in the banking industry experienced a significant decrease after the implementation of PSAK 50/55 (revision 2006). This is consistent with the purpose of the adoption of IFRS, i.e. to increase the transparency of financial statements.
The study also uses the variable industry specialist auditor moderation to test the role of the auditor to the impacts of the implementation of PSAK 50/55 (revision 2006).
Testing the result showed that the auditors specialist industry not proved strengthen decline level management profit especially income smoothing in banking industries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masitoh Intan Surulloh
"ABSTRAK
Manajeman laba dengan menggunakan perataan laba adalah hal yang umum dilakukan di indusri perbankan. Perataan laba di dasari oleh tujuan bank agar laporan keuangan terlihat stabil. Bank mencadangkan kelebihan labanya saat kondisi ekonomi baik dan kemudian melaporkannya saat kondisi ekonomi sedang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Produk Domestik Bruto (GDP), ukuran bank (total aset), ROA (Return on Asset), EBTP (Earning Before Taxes and Provision), CAR (Capital Adequate Ratio), risiko kredit bermasalah, dan LDR (Loan to Deposit Ratio) mempengaruhi secara signifikan peluang tindakan perataan laba pada bank konvensional di Indonesia. Penelitian menggunakan 78 sampel bank konvesional di Indonesia periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik dengan variabel dependen perataan laba. Penelitian menemukan bahwa GDP, ukuran perusahaan, ROA dan CAR berpengaruh signifikan terhadap peluang tindakan perataan laba, sedangkan EBTP, risiko kredit bermasalah dan LDR tidak berpengaruh terhadap peluang bank melakukan tindakan perataan laba.

ABSTRACT
Earning management through income smoothing are a common practices in banking industries. Income smoothing are driven by a purpose to having a stable income reporting. Banking use the loan loss provison as a tools of this practices. They reserve the abnormal income in a good year and reported it in a bad year. This research is to examine whether GDP (Gross Domestic Product), bank size (total asset), ROA (Return On Asset), EBTP (Earning Before Taxes and Provision), CAR (Capital Adequate Ratio), non performing loan risk, LDR (Loan To Deposit Ratio) are significantly impacted to the probability of income smoothing of Indonesian conventional bank. Research explore income smoothing practices on a sample of 78 conventional banks in Indonesia on period 2006 up to 2014. Research are using logistic regression model with income smoothing as the dependent variable. Research find that GDP, bank size, ROA, CAR are significantly impact to income smoothing, while EBTP,non performing loan risk and LDR doesn?t impact to income smoothing"
2016
S65643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Mulyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh implementasi kebijakan Basel II terhadap valuasi pasar industri perbankan di ASEAN-5 pada periode 2000-2015, melalui perubahan pencadangan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP diskresioner dan praktik perataan laba. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh implementasi kebijakan Basel II terhadap PPAP diskresioner dan perataan laba. Ketiadaan pengaruh tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya sampel bank yang menggunakan pendekatan IRB. Temuan dari penelitian ini adalah implementasi kebijakan Basel II yang mengurangi motif oportunis dalam PPAP diskresioner memberikan valuasi pasar yang lebih tinggi.

This study aims to analyze the effects of Basel II implementation on market valuation of ASEAN 5 banking industry during 2000 ndash 2015, through changes in discretionary loan loss provisioning practices and income smoothing practices. This study does not find the effect of Basel II implementation on discretionary loan loss provision and income smoothing. The absence of these effects might be caused by a lack of sample using IRB approach. The findings of this study is that Basel II implementation, which reduce opportunistic motives in discretionary loan loss provision, generate higher market valuation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Kusumaranny
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah bank syariah di Indonesia melakukan aktivitas manajemen laba dengan perataan laba melalui praktik manipulasi jumlah cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) diskresioner beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya pada bank syariah di Indonesia. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP).
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas (earning before taxes and provisions), perataan laba (dummy variable), jumlah pembiayaan syariah yang diberikan (total financing), risiko kredit (non performing financing), Capital Adequacy Rasio (CAR), and ukuran bank (Logaritma dari total aset/SIZE).
Sampel penelitian adalah bank-bank syariah baik yang merupakan Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia dari from Juni 2010 sampai September 2012. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sepuluh unit bank yang menjadi sampel. Koefisien eckel digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi praktik perataan laba. Selanjutnya dilakukan statistik diskriptif, dan analisis regresi untuk menguji masing-masing hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank syariah melakukan manajemen laba dengan praktik perataan laba. Selanjutnya kelima variabel independen secara signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbankan syariah menggunakan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) diskresioner dalam praktik perataan laba.

The objectives of this study are to examine whether islamic banks in Indonesia do earning management with income smoothing through manipulating the amount of loan loss provisions along with influenced factors. Dependent variable used in this study is the loan loss provisions (LLP).
Independent variables used in this study are profitability (the amount of earning before taxes and provisions/EBTP), income smoothing (dummy) (total of islamic credit/financing (TF), and credit risk (non performing financing/NPF) ratio, Capital Adequacy Rasio (CAR), and size of bank (Logarithm of total asset/SIZE).
Object studied in this research is islamic banks which is the Sharia Commercial Banks registered in the Central bank of Republic Indonesia from June 2010 until September 2012. The Sample was selected using purposive sampling method and obtained ten banks being sampled. Eckel's koefficient was used as a tool to identify income smoothing practice. Subsequently performed descriptive statistics and regression analysis to test each hypothesis.
The result showed that islamic banks do earning management with income smoothing practice. Furthermore, five independent variables significantly affected the dependent variables. These can be concluded that Islamic bank use discretionary loan loss provisions (LLP) to smooth their income.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yemima Marcya
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis adanya pengaruh kualitas audit, ukuran perusahaan, dan financial expert CEO terhadap manajemen laba dan perataan laba di industri manufaktur Indonesia. Proksi yang digunakan untuk menghitung manajemen laba adalah dengan modified Jones, lalu membagi sampel menjadi dua sub sampel untuk melihat kelompok above target (income-decreasing) dan below target (income-increasing), kualitas audit dibedakan menjadi audit oleh Big 4 auditor dan Non Big 4 auditor, pengukuran ukuran perusahaan dengan melakukan logaritma natural (ln) terhadap total aset, dan financial expert CEO yang dibedakan menjadi financial expert CEO dan not financial expert CEO. Uji regresi dilakukan dengan menggunakan regresi data panel Generalized Least Square (GLS) dan Ordinary Least Square (OLS). Hasil regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif signifikan kualitas audit terhadap manajemen laba tetapi tidak pada income-increasing, tidak terbuktinya ada pengaruh positif signifikan ukuran perusahaan melainkan negatif terhadap manajemen laba tetapi terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap income-increasing, serta tidak terbuktinya pengaruh signifikan financial expert CEO terhadap manajemen laba dan income-increasing. Penulis tidak bisa lakukan analisis untuk income-decreasing dikarenakan model yang tidak layak uji.


ABSTRACT

 


This study aims to test the hypothesis of the influence of audit quality, firm size, and financial expert CEO to earnings management and income smoothing in the Indonesian manufacturing industry. The proxy used to calculate earnings management is modified Jones, then the author divides the sample into two sub-samples to differentiate above target (income-decreasing) and below target (income-increasing), audit quality is divided into audits by Big 4 auditor and Non Big 4 auditor, measurement of firm size by carrying out natural logarithm (ln) on total assets, and financial expert CEO which is differentiated into financial expert CEO and not financial expert CEO. Regression tests were performed using Generalized Least Square (GLS) and Ordinary Least Square (OLS) panel regression. Regression results indicate that there is a significant negative effect of audit quality to earnings management but not to income-increasing, there is no significant positive effect on firm size but negative to earnings management but it is proven to have a significant positive effect to income-increasing, and no significant effect financial expert CEO to earnings management and income-increasing. The author cannot do income-decreasing analysis because the model is not worth testing.

"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Frisca Winnei Melysa
"Income smoothing merupakan manajemen laba yang dilakukan agen dalam rangka mengurangi volatilitas laba yang terdapat di perusahaan. Masalah ini muncul dikarenakan masalah agensi dan adanya pelaporan discretionary accruals dalam perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh cash holdings dan changes in cash holdings terhadap praktik income smoothing. Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2011. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) cash holdings tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik income smoothing, (2) changes in cash holdings yang tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik income smoothing.

Income smoothing is an earning management in order to reduce companyy?s accounting income volatilities. This issue has arisen because there are agency problems between agent and principal, and discretionary accrual reporting; when managers are allowed to choose an appropriate accounting method to their discretion. This paper analyzes whether cash holdings and positive changes in cash holdings affect income smoothing in Indonesian Companies Listed in IDX from 2007-2011. Linear regression was used to analyze data.
The result shows: (1) cash holdings has no significant effect on income smoothing, and (2) changes in cash holdings has no significant effect on income smoothing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesya Permata Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh income smoothing terhadap Earnings Response Coefficient ERC dan Future Earnings Response Coefficient FERC yang dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Sampel yang digunakan berjumlah 330 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005-2013. Berdasarkan pengujian empiris dengan regresi linear berganda diperoleh hasil bahwa 1 Secara umum, income smoothing berpengaruh positif terhadap ERC, namun tidak berpengaruh terhadap FERC; 2 Pada perusahaan besar, income smoothing berpengaruh negatif terhadap ERC, namun tidak berpengaruh terhadap FERC.

ABSTRACT
This study aims to examine the effect of income smoothing in explaining Earnings Response Coefficient ERC and Future Earnings Response Coefficient FERC as affected by size. The sample used in this study are 330 companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2005 until 2013. Based on empirical study with multiple linear regression shows that 1 In general, income smoothing has positive effect on the ERC, but doesn rsquo t have effect on the FERC. 2 In large companies, income smoothing has negative effect on the ERC, but has no effect on the FERC."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khania Andini
"ABSTRAK
Salah satu sarana penting bagi calon investor untuk mengambil keputusan investasi di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan penerbit saham yang akan dibeli. Publikasi laporan keuangan yang mempunyai kandungan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan akan direaksi oleh para pelaku pasar. Tetapi, banyak para calon investor dan pemakai laporan keuangan lain tidak memperhatikan proses penyusunan laporan keuangan, sehingga manajemen bertindak oportunistik memicu timbulnya disfunctional behaviour berupa praktik manajemen laba (earning management) salah satunya praktik perataan laba (income smoothing). Praktik perataan laba (income smoothing) diproksikan dengan diskresioner akrual yang merupakan penggunaan keleluasaan manajemen sebagai kebijakan yang subjektif dalam memilih metode akuntansi untuk menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa ada tidaknya perbedaan reaksi pasar yang diproksikan melalui abnormal retun saham dan volatilitas saham antara :
1) perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan yang tidak melakukan perataan laba (non-smoother);
2) antara perusahaan besar yang melakukan perataan laba (big smoother) dengan perusahaan kecil yang melakukan perataan laba (small smoother).
Populasi dari penelitian ini adalah 132 perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2006-2010. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh 75 perusahaan sebagai sampel akhir untuk setiap periodenya. Hasil penelitian menggunakan uji non-parametrik two independent samples test dengan metode Wilcoxon signed rank test menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi 5% terdapat perbedaan reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non- smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485); dan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non-smoother) (Z=- 4,250 sign=0,0105). Selanjutnya, reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -7,852 dan probabilitas signifikansi 0,032. Sedangkan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -5.912 dan probabilitas signifikansi 0,028.

ABSTRACT
One of important factor for inventors to make investment decision in capital market is financial report. Publicly financial report which has relevant information will be reacted by market player. Many investors and other users of financial report do not pay attention to the process of publishing financial report, so it pushes the emergence of dysfunctional behaviours like earning management practices, such as income smoothing. Income smoothing is proxied by discretionary accruals as a difference of total accruals and non-discretionary accruals.
The research aims to analyze the difference of market reaction proxied by abnormal return and volatility of stock between :
1) Income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother);
2) Income smoothing big companies (big-smoother) and Income smoothing small companies (small-smoother).
Population of this research is 132 manufactured companies listed in JSX during 2006-2010. Using purposive judgement sampling method, 75 companies were taken to become final samples for each period. The result with two independent samples test Kolmogorov-Smirnov Z (sign 5%) shows that there was a difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485), and either was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-4,250 sign=0,0105).
In otherwise, the result shows that there was significant difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing big companies (big-smoother) and income smoothing small companies (small- smoother) (Z=-7,852 sign=0,032)., and either / neither was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing big companies (big- smoother) and income smoothing small companies (small-smoother) (Z=-5.912 sign=0,028)."
2013
S44702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor finansial yang mempengaruhi praktik perataan laba. Penelitian ini melibatkan 80 perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil 3 tahun penelitian mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2007."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>