Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166643 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farisa Milla Shabrina
"Kalsium merupakan zat gizi yang berperan penting dalam pertumbuhan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan asupan kalsium berdasarkan frekuensi konsumsi susu, frekuensi konsumsi sumber kalsium lain, preferensi rasa susu, kebiasaan sarapan, aktivitas fisik, jenis kelamin, pengetahuan mengenai kalsium, dan uang saku. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan dilakukan pada 120 siswa SMP Islam PB Soedirman Jakarta Timur selama bulan April 2016. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dan asupan kalsium diukur dengan wawancara food recall 2x24 jam. Data dianalisis dengan menggunakan uji t-test independent.
Hasil penelitian ini menunjukkan 46% memiliki asupan kalsium kurang dengan rata-rata asupan kalsium 428± 340,3 mg. Analisis bivariat menunjukkan terdapat perbedaan asupan kalsium yang signifikan berdasarkan frekuensi konsumsi susu, preferensi rasa susu, jenis kelamin, dan pengetahuan mengenai kalsium.

Calcium plays a central role in human's growth. This research aims to explore and determine the differences of calcium intake based on milk consumption frequency, other calcium-rich foods sources frequency, milk-taste preferences, breakfast habit, physical activity, sex, calcium-related knowledge, and pocket money. This research adapts cross-sectional design with a total of 120 students of PB Soedirman Islamic Junior High School in West Jakarta during April 2016. Data was collected using questionnaire and food recall (2x24 hours) method to measure calcium intake. The data was analyzed using t-test independent test.
The results showed that 46% of the students had calcium intake below 924 mg/day and the average calcium intake was 428±340.3 mg. Bivariate analysis results showed significant mean-difference of calcium intake based on milk consumption frequency, milk taste preference, sex, and calcium-related knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfa Fauzia
"Peningkatan konsumsi minuman bersoda secara terus menerus di kalangan remaja menimbulkan masalah kesehatan dan gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan kebiasaan konsumsi minuman bersoda pada siswa SMP Islam PB Soedirman Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan terhadap 124 siswa secara acak sistematis pada bulan April 2012. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan 40,3% siswa mengonsumsi minuman bersoda dengan frekuensi tinggi. Jenis kelamin, uang saku, preferensi, pengetahuan gizi, sikap, teman sebaya dan media massa memiliki hubungan yang signifikan dengan kebiasaan konsumsi minuman bersoda. Pihak sekolah memberikan edukasi gizi mengenai makanan dan minuman sehat yang sebaiknya dikonsumsi.

The increasing frequency of frequent carbonated soft drink consumption in adolescents contributes into the emerging problems related health and nutrition This research was conducted to examine the relations between individual and environmental factors to carbonated soft drink consumption behaviour of PB Soedirman Islamic School students in year 2012. The method used in this study was cross sectional design with 124 respondent by systematic random sampling on April, 2012. Analysis used in unvarit and bivariat.
The result showed that 40,3% students consume carbonated soft drink in high frequency. Sex, pocket money, preference, nutrition knowledge, attitude, peer group and mass media have significant association to consumption soft drink. The school committee is suggested to ban soft drink selling in school cafeteria and provide adequate education about healthy food and beverages to consume.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Dila Rohimah
"Fast food atau makanan cepat saji mengandung tinggi lemak, natrium, indeks glikemik, dan padat energi, namun rendah akan serat, vitamin, dan mineral lain. Mengonsumsi fast food secara terus-menerus tanpa diimbangi dengan olahraga dan konsumsi buah serta sayuran yang adekuat pada masa remaja akan berdampak pada tekanan darah tinggi saat dewasa.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan asupan energi fast food pada remaja. Desain penelitian yang digunakan adalahcross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan wawancara FFQ (Food Frequency Quantitative) semi kuantitatif pada bulan April 2016. Penelitian ini melibatkan144 siswa SMP Islam PB Soedirman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa median asupan energi fast food siswa adalah sebesar 372 kkal/hari atau setara 15% AKG remaja laki-laki dan 17,5% AKG remaja perempuan. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi fast food dengan jenis kelamin (p=0,001), uang saku (p=0,003), kebiasaan sarapan (p=0,0001), preferensi fast food(p=0,027), dan frekuensi konsumsi fast food orang tua (p=0,0001). Siswa disarankan untuk mengurangi konsumsi fast food terutama sebagai camilan, tidak melewatkan sarapan, dan memilih jajanan yang sehat.

Fast food contains of high fat, sodium,glycemic index, andenergy dense, however low of fiber, vitamin, and other minerals.Consuming fast food continuously without balanced by exercise and adequate consumption of fruit and vegetables in adolescence would impact on high blood pressure in adults. This study aims to determinethe factorsassociated with intake of fast food energy among teenagers. The study design that used in this research is cross sectional. Data was collected through questionnaire and interview of semi-quantitative FFQ (Food Frequency Quantitative) on April 2016. This study involved 144 students of SMP Islam PB Soedirman.
The result showed that the median intake of fast food energy among students is 372 kcal/day or 15% RDA (Recommended Daily Allowance) for boys and 17,5% RDA for girls. Bivariat analysis result showed significant relation betweenintake of fast food energy and gender (p=0,001), pocket money (p=0,003), breakfast routine (p=0,0001), fast food preference (p=0,027), and frequency of parents? fast food consumption (p=0,0001).Students are advised to lower the fast food consumption as snack, not to skip breakfast, and choose healthy snacks.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftita Rakhma Ikrima
"Kalsium merupakan zat gizi yang berperan penting dalam pertumbuhan sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan asupan kalsium berdasarkan kebiasaan sarapan, kebiasaan konsumsi susu, kebiasaan konsumsi softdrink, aktivitas fisik, jenis kelamin, pengetahuan tentang kalsium, uang saku, pendidikan ibu dan ayah serta konsumsi suplemen kalsium.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan pada 161 siswa SMA Negeri 2 Kota Depok selama bulan April 2015. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner umum, kuesioner pengetahuan, kuesioner aktivitas fisik, dan asupan kalsium diukur dengan wawancara food recall 2x24 jam. Data dianalisis dan dianalisis menggunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan 69,6% memiliki asupan kalsium kurang dengan rata-rata asupan kalsium 785,7 mg ± 295,82. Analisis bivariat menunjukkan terdapat perbedaan asupan kalsium yang signifikan berdasarkan kebiasaan sarapan, kebiasaan konsumsi susu, dan jenis kelamin. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan pihak sekolah dapat memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan kalsium, konsumsi susu, dan kebiasaan sarapan kepada siswanya.

Calcium is nutrient that has important roles in the growth. This research aimed to determine the differences of calcium intake based on breakfast habit, milk consumption, soft drink consumption, physical activity, sex, calcium knowledge, socio-economic (pocket money, mother and father's education), and calcium suplement consumption.
This research used cross sectional design with a total sample of 161 students of Senoir High School 2 Depok during April 2015. Data collection was conducted using general questionairre, PAQ-A, and calcium intake was measured by 2x24 hours food recall. The data was analyzed using Chi Square test.
The results showed that 69,6% of the students had calcium intake below 960 mg/day and the average calcium intake of students was 785,7 mg ± 295,82. Bivariate analyzes showed that there was significant diffference of calcium intake based on breakfast habit, milk consumption, and sex. Thus, it is recommended for the school to provide education about the important of calcium intake, milk consumption, and breakfast habit to the students to prevent calcium deficiency.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidy ayu Larasati
"Sarapan merupakan waktu penting untuk menjaga kecukupan gizi tubuh selama beraktivitas. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan tubuh kekurangan energi dan akan mengakibatkan tubuh menjadi lemas, lesu, mengantuk, pusing, kesulitan berkonsentrasi, penurunan prestasi akademik, serta dapat mengganggu tumbuh kembang fisik dan seksual pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan perbedaan proporsi kebiasaan sarapan dengan faktor-faktor yang memengaruhinya pada siswa/i SMA Budhi Warman 2 Jakarta Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah responden 152 siswa yang berasal dari kelas X dan XI. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan SQ-FFQ yang diisi secara mandiri oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 54,5 % siswa memiliki kebiasaan sarapan yang tidak baik. Terdapat perbedaan proporsi yang signifikan pada kebiasaan sarapan berdasarkan pengetahuan gizi (p-value=0,032), kebiasaan jajan (p-value=0,007), ketersediaan sarapan (p-value=0,006), pekerjaan ibu (p-value=0,037), dan pengaruh orang tua (p-value=0,037). Peneliti menyarankan untuk diberikannya promosi dan pendidikan gizi mengenai sarapan agar siswa menyadari pentingnya sarapan.

Breakfast is an important meal to maintain adequate body nutrition during the activity. Skipping breakfast can cause the body to lack energy and will cause the body to become weak, lethargic, drowsy, dizzy, difficulty concentrating, decreased academic achievement, and can interfere with physical and sexual development in adolescents. This study aims to determine the description and differences in the proportion of breakfast habits with the factors that influence it on high school students at SMA Budhi Warman 2 Jakarta 2020. This study used cross sectional study design with a total 152 students that were taken from class X and XI as respondents. Data were collected using a questionnaire and SQ-FFQ that were filled in independently by respondents. The results showed that 54,5 % of students had poor breakfast habits. There is a significant difference in the proportion of breakfast habits based on nutritional knowledge (pvalue=0,032), snacking habits (p-value=0,007), availability of breakfast (pvalue=0,006), mother’s job (p-value=0,037), and parental influence (p-value=0,045). The researcher suggests that nutrition promotion and education about breakfast can be given so that students will be more aware of the importance of breakfast.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonika Aryani
"Prevalensi overweight pada remaja semakin meningkat setiap tahunnya baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk Indonesia dan telah menjadi masalah kesehatan yang serius. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian menggunakan desain studi cross-sectional mengenai perbedaan asupan (energi, protein, lemak, karbohidrat, dan serat), kebiasaan sarapan, aktivitas fisik, durasi tidur, dan pengetahuan gizi pada kejadian overweight siswa-siswi SMAK 2 PENABUR Jakarta sebelum dan setelah dikontrol oleh jenis kelamin. Uji statistik yang digunakan yaitu Chi Square yang melibatkan 121 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 33,1% remaja mengalami overweight. Variabel yang memiliki perbedaan proporsi bermakna (P value ≤0,05) pada kejadian overweight sebelum dan setelah dikontrol oleh jenis kelamin antara lain asupan (energi, protein, lemak, dan karbohidrat), kebiasaan sarapan, aktivitas fisik, dan durasi tidur (OR. Oleh sebab itu, sangat diperlukan berbagai usaha baik dari pihak sekolah maupun pihak orang tua untuk lebih memperhatikan status gizi remaja salah satunya dengan mengadakan penimbangan berat badan secara rutin (minimal sekali dalam sebulan).

The prevalence of overweight in adolescents keep increasing every year either in developed countries or in developing countries including Indonesia and has become a serious health problem. Therefore, research using cross-sectional study design of the difference between dietary intake, breakfast habit, and other factors to overweight adolescents in PENABUR 2 Christian Senior High School Jakarta before and after controlled by sex. The statistical test used is the Chi Square involving 121 respondents.
The results showed that as many as 33.1% overweight adolescents. Variables that have significant differences in proportions (P value ≤0.05) in the incidence of overweight before and after controlled by sex were dietary intake (energy, protein, fat, and carbohydrate), breakfast habits, physical activity, and sleep duration. Therefore, it is necessary for both the school and the parents to pay more attention about adolescents’ nutritional status by at least conduct weighing program regularly at least once a month.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indana Bintan Dzakiyyah
"Minuman ringan berpemanis adalah beberapa jenis minuman manis berkalori yang ketika dibeli sudah siap diminum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata konsumsi minuman ringan berpemanis pada siswa SMAN 48 Jakarta Timur berdasarkan jenis kelamin, keterpaparan media massa, aksesibilitas, ketersediaan, pengaruh keluarga, pengaruh teman, pengetahuan gizi, sikap, aktivitas fisik, kebiasaan membawa air mineral, dan uang jajan. Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional ini dilakukan pada 168 sampel yang dipilih mengunakan metode quota sampling. Instrumen yang digunakan, yaitu kuesioner (self-administered) dan alat peraga botol berbagai ukuran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi minuman ringan berpemanis secara umum, yaitu sebanyak 245,7 mL/hari. Rata-rata konsumsi minuman ringan berpemanis berdasarkan jenisnya secara berurutan dari yang terbanyak, yaitu minuman jenis teh/kopi (152,7 mL/hari), berperisa buah (77,1 mL/hari), berperisa tanpa kandungan sari buah (65,7 mL/hari), sport (56,9 mL/hari), karbonasi berkalori (42,2 mL/hari), dan energi (10,0 mL/hari).
Hasil analisis menggunakan uji t independen menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata konsumsi minuman ringan berpemanis berdasarkan jenis kelamin, keterpaparan media massa, ketersediaan minuman ringan berpemanis, pengaruh teman, dan sikap terhadap minuman ringan. Diperlukannya dukungan dari berbagai pihak berwenang terkait kebijakan penjualan minuman ringan berpemanis dan penyediaan air mineral di tempat umum, khususnya sekolah.

Sugar-sweetened beverages are certain types of calorie drinks which are ready to drink when it purchased. This research aims to get information about the differences of averages sugar-sweetened beverages consumption among students of SMAN 48 East Jakarta according to sex, mass media exposure, accessibility, availability, family influence, peer influence, nutritional knowledge, attitude, physical activity, the habit of bringing mineral water, and pocket money. This quantitative study (cross sectional) is conducted to 168 samples (quota sampling method). Self-administered Questionnaire and various sized bottles are used as the instruments of this research.
The result showed that the average of sugar-sweetened beverages consumption in general was 245,7 mL/day. The averages of sugar-sweetened beverages consumption based on its categories were tea/coffee (152,7 mL/day), fruit-flavoured drinks (77,1 mL/day), flavoured drinks (without fruit juice) (65,7 mL/day), sports drinks (56,9 mL/day), caloric carbonated drinks (42,2 mL/day), and energy drinks (10,0 mL/day).
Bivariate analysis (t-independent test) showed that there were a significant differences on the average of sugar-sweetened beverages consumption according to sex, mass media exposure, availability, peer influence, and attitude. Support from various authorities related to sugar-sweetened beverages sales policy and free mineral water supply in public places, especially school, are needed to reduce sugar-sweetened beverages consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Risky Auliani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan kalsium dengan beberapa faktor dan menentukan faktor yang paling dominan pada siswa SMAN 35 Jakarta. Pada penelitian ini, asupan kalsium merupakan variabel dependen, sedangkan frekuensi konsumsi SSBs, frekuensi konsumsi susu dan hasil olahannya, frekuensi konsumsi sumber kalsium jenis hewani, frekuensi konsumsi sumber kalsium jenis nabati, kebiasaan sarapan, jenis kelamin, pengetahuan gizi mengenai kalsium, uang jajan, tingkat pendidikan ayah dan tingkat pendidikan ibu merupakan variabel independen. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross – sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan April 2020 kepada kelas 10 dan 11 SMAN 35 Jakarta yang terpilih hasil dari random. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara daring (online). Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi – square, dan multivarat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 50% responden memiliki asupan kalsium rendah (<437mg/hari). Hasil juga menunjukkan bahwa frekuensi konsumsi susu dan hasil olahannya, frekuensi sumber kalsium jenis hewani, frekuensi konsumsi sumber kalsium jenis nabati, dan uang jajan berhubungan dengan asupan kalsium pada remaja. Analisis multivariat menunjukkan frekuensi konsumsi susu dan hasil olahannya sebagai faktor dominan yang mempengaruhi asupan kalsium pada remaja. Disarankan untuk pihak sekolah untuk membuat kebijakan bagi kantin untuk menyediakan menu gizi seimbang dan institusi kesehatan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan kalsium, konsumsi susu dan sumber kalsium lainnya kepada remaja.

This study aims to determine factors relations with calcium intake and determine the dominant factor among student of SMAN 35 Jakarta. The dependent variable in this study is Calcium Intake and the independent variables are sugar sweetened beverages consumption frequency, milk and dairy products consumption frequency, vegetables sources of calcium consumption frequency, animal – type sources of calcium consumption frequency, breakfast habit, sex, calcium – related knowledge, pocket money, father’s education and mother’s education. This is a quantitative study with cross – sectional design. This study conducted in April 2020 to grade 10th and 11th at SMAN 35 Jakarta who were selected randomly. Data were collected through filling out online questionnaires. The data obtained were then analyzed by univariate, bivariate analysis using chi – square, and multivariate analysis using multiple logistic regression. The results show that 50% of the respondents had a low level of calcium intake (<437 mg/hari). The result also show the influence of milk and dairy products consumption frequency, vegetables sources of calcium consumption frequency, animal – type sources of calcium consumption frequency and pocket money related to calcium intake in adolescents. Multivariate analysis shows the influence of milk and dairy products consumption frequency as ad dominant factor influencing calcium intake among adolescents.
Thus, it is recommended for the school to make the rule for canteen to provide “gizi seimbang” menu and the related health institution to provide education about the importance of calcium intake, milk and dairy products consumption frequency and others calcium – rich foods sources consumption frequency (vegetables – type and animal – type) for adolescents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waruwu, Cindy Janice Helianthe Marella
"Rendahnya prestasi akademik pada siswa sekolah dasar akan memberikan dampak buruk bagi kualitas hidupnya di masa mendatang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara prestasi akademik dengan kebiasaan sarapan, kebiasaan konsumsi sayur dan buah, kebiasaan olahraga, durasi tidur, durasi menonton televisi, kecemasan sekolah, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua dan pendapatan orangtua siswa SDN Terpilih di Banten Tahun 2016.
Desain studi yang digunakan untuk penelitian ini adalah cross sectional dengan total sampel 363 responden. Metode yang digunakan untuk mengukur prestasi akademik siswa sekolah dasar adalah melalui rekapitulasi nilai rapor pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA sedangkan variabel lainnya diukur menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan prestasi akademik responden sebanyak 49,3 tergolong baik sekali. Kemudian, hasil analisis data bivariat mengggunakan uji chi square didapatkan kebiasaan sarapan, kebiasaan konsumsi sayur dan buah, kecemasan sekolah, pendidikan orangtua, dan pendapatan orangtua memiliki hubungan dengan prestasi akademik siswa di SD Negeri terpilih di Banten tahun 2016. Oleh karena itu, pihak sekolah diharapkan dapat memberikan edukasi gizi seimbang dan melaksanakan program konsultasi dengan orangtua dan siswa.

The low academic achievement of elementary school students will adversely affect their quality of life in the future. The purpose of this study was to find out the representation and the relationship between academic achievement with breakfast habits, consumption habits of vegetables and fruits, exercise habits, sleep duration, television watching duration, school anxiety, parent education, parent work and parent income of Elected SDN Elementary School in 2016.
The study design used for this study was cross sectional with total sample of 363 respondents. The method used to measure the academic achievement of elementary school students was through the recapitulation of school report on Indonesian, Mathematics and IPA subjects while other variables were measured using questionnaires.
The results showed that the academic achievement of respondents classified as 49.3 very good. Then, the results of bivariate data analysis using chi square test found that breakfast habits, consumption habits of vegetables and fruits, school anxiety, parent education, and parent income have correlation with student achievement in Elementary School in Banten in 2016. Therefore, the school is expected to provide balanced nutrition education and implement consultation programs with parents and students
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Pebriani
"Air memiliki peranan yang penting bagi tubuh, namun seringkali menjadi hal yang dilupakan sehingga tanpa disadari banyak remaja yang mengalami dehidrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan minum air putih dan faktor lainnya dengan asupan air total pada siswa/i di SMP Negeri 1 Depok tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 dengan melibatkan 195 responden kelas 8 di SMP Negeri 1 Depok yang didapat dengan total sampling.
Variabel independen yang diambil adalah karakteristik responden (jenis kelamin dan uang jajan), status gizi, aktivitas fisik, pengetahuan gizi dan kebiasaan minum (berdasarkan waktu minum dan membawa bekal minuman ketika bepergian, kebiasaan minum air putih, berdasarkan jenis minuman yang tidak dianjurkan dan dianjurkan). Asupan air diperoleh dengan wawancara food recall 2x24 jam, variabel status gizi diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, sementara variabel lainnya diperoleh dengan pengisian kuesioner. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi-square. Sebanyak 53,3 % responden dengan asupan air total kurang dari 2000 ml/hari.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kebiasaan minum air putih merupakan satu-satunya variabel yang memiliki hubungan dengan asupan air total. Siswa/i diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan minum yang baik, selain itu, kepada pihak sekolah agar memberi dukungan maupun menyelenggarakan kegiatan bersifat edukatif dan aplikatif untuk meningkatkan asupan air sehingga dampak kekurangan air bagi tubuh dapat diminimalisir.

Water has an important role for the body, but it is often ignored by adolescents. As a result, they become dehydrated unconsciously. The purpose of this study is to find out the relationship between drinking water habits and other factors on the total water intake in Junior High School 1 Depok students in 2014. The study was conducted on April 2014. It used cross-sectional design which was involving 195 respondents of eighth grade students in Junior High School 1 Depok. All respondents were obtained by a total sampling.
The independent variables were the characteristics of respondents (gender and pocket money), nutritional status, physical activity, knowledge of nutrition, and drinking habits (based on drinking time and bringing drinks in traveling; drinking water; and the kind of beverages that are recommended or not recommended). The data about the total water intake for each respondent was obtained by food recall interview within 2x24 hours, and the nutritional status data was obtained by measuring weight and height. Moreover, the other variables were obtained by means of questionnaires. Bivariate analysis used chi-square test. From 195 respondents, 53.3% of them have a total water intake less than 2000 ml/day.
Statistical tests show that only drinking water habits variable has relationship with a total water intake. The students are expected to improve the knowledge about the important of water for their body, so they will have good drinking habits. Also, the school should give supports and facilitate educated and applicable activities to increase the intake of water. As a result, the bad impacts of lack of water for the body can be minimized.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>