Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tasya Anggia Putri Atan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi dari job embeddedness (kelekatan pada organisasi) pada hubungan antara job demand resources (JD-R) dengan intensi meninggalkan organisasi. Penelitian ini menggunakan teori conservation of resource (COR) untuk menjelaskan pengaruh atau efek mediasi kelekatan pada organisasi, dimana individu yang lebih memersepsikan kondisi bekerja dengan job resources yang tinggi (kesempatan untuk berkembang, peningkatan karir, jaringan pertemanan, dan keamanan bekerja) daripada tuntutan kerjanya cenderung melekat pada organisasinya dan akan memiliki intensi yang rendah untuk keluar dari organisasi. Data diperoleh dari suatu organisasi media online di Jakarta (N = 210) dan dianalisis menggunakan macro PROCESS dari Hayes pada SPSS v.21.
Hasil menunjukkan bahwa JD-R secara signifikan berpengaruh negatif pada intensi meninggalkan organisasi (β = -0.68, SE = 0.10, t = -6.53, p < 0.01, CI = [-0.88, -0.47]) dan secara signifikan berpengaruh positif pada kelekatan pada organisasi (β = 0.26, SE = 0.05, t = 5.01, p < 0.01, CI = [0.16, 0.36]). Kelekatan pada organisasi secara signifikan berpengaruh negatif pada intensi meninggalkan organisasi (β = 0.26, SE = 0.05, t = 5.01, p < 0.01, CI = [0.16, 0.36]). Analisis mediasi menunjukkan kelekatan pada organisasi memiliki pengaruh partial mediation pada hubungan antara JD-R dan intensi meninggalkan organisasi (β = -0.07, SE = 0.04, CI = [-0.16, -0.01]). Pengaruh tidak langsung dari JD-R ke intensi meninggalkan organisasi lewat kelekatan pada organisasi adalah signifikan secara statistik.

This study aims to investigate the mediating effect of job embeddedness on the relationship between job demand resources (JD-R) and turnover intentions. Drawing from conservation of resource theory (COR) to explain the mediation effect, employees with high levels of job resources (growth opportunities, career development, social network, and job security) will be embedded in the organization and subsequently will have low turnover intentions. Data were gathered from a media organization in Jakarta (N = 210), and were analyzed using Hayes? PROCESS macro on SPSS v21.
Results showed that JD-R negatively influenced turnover intentions (β = -0.68, SE = 0.10, t = -6.53, p < 0.01, CI = [-0.88, -0.47]) and positively influenced job embeddedness (β = 0.26, SE = 0.05, t = 5.01, p < 0.01, CI = [0.16, 0.36]). Job embeddedness also negatively influenced turnover intentions (β = 0.26, SE = 0.05, t = 5.01, p < 0.01, CI = [0.16, 0.36]). The mediation analysis showed job embeddedness to have a partial mediation effect on the relationship between JD-R and turnover intentions (β = - 0.07, SE = 0.04, CI = [-0.16, -0.01]). The indirect effect of JD-R on turnover intentions via job embeddedness was significant. Theoretical and practical implications were discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lidya Enryzki
"Intensi keluar dari organisasi merupakan suatu isu penting dalam konteks perilaku organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran kelekatan karyawan sebagai mediator dalam hubungan antara identifikasi organisasi dan intensi keluar dari organisasi. Partisipan penelitian ini adalah 260 orang dari perusahaan konsultan dan organisasi pemerintah di Indonesia menggunakan alat ukur Organizational Identification Scale, Turnover Intention, dan Job Embededdness. Hasil penelitian menunjukkan bahwaidentifikasi organisasi berpengaruh secara signifikan dan negatif dengan intensi keluar dari organisasi, identifikasi organisasi berpengaruh secara siginifikan dan positif pada kelekatan karyawan, dan kelekatan karyawan berpengaruh secara signifikan dan negatif pada intensi keluar dari organisasi. Hasil penelitian juga menunjukkan kelekatan karyawan pada organisasi berperan sebagai mediator pada hubungan antara identifikasi organisasi dan intensi keluar dari organisasi pada karyawan perusahaan dan pegawai organisasi pemerintahan. Implikasi teori dan praktis dari hasil penelitian didiskusikan lebih lanjut pada tulisan ini.

Turnover intention is an important issue in the study of organizational psychology. Drawing from conservation of resource theory, this study aimed to examine the mediating role of job embeddedness in the relationship between organizational identification and turnover intention. Data were gathered from 260 participants from consulting companies and goverment offices in Indonesia, using Organizational Identification Scale, Turnover Intention Scale, and Job Embededdness Scale. Results showed that organizational identification had a significant negative effect on turnover intention, organizational identification had a significant positive effect on job embeddedness, and job embeddedness mediated the relationship between organizational identfication and turnover intention. Theoretical and practical implications were further discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haiti Maria Esterlita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mediasi dari trait extraversion terhadap hubungan antara locus of control internal dan kelekatan pada organisasi. Menggunakan teori conversation of resource sebagai pedoman, individu dengan LOC internal akan lebih termotivasi untuk memperoleh sumber daya (jaringan sosial) yang diperlukan dalam pekerjaan, yang membuat mereka menampilkan trait extraversion agar dapat memperoleh sumber daya yang luas, dan pada gilirannya memaksa mereka tetap bekerja di organisasi untuk mempertahankan sumber daya tersebut. Data diperoleh dari karyawan berbagai organisasi di Jabodetabek (N=273) dan dianalisis menggunakan macro Hayes PROCESS pada SPSS v. 20. Hasil menunjukkan bahwa terdapat efek tidak langsung yang signifikan dari LOC internal pada kelekatan pada organisasi melalui trait extraversion (indirect effect = -0.005, SE = 0.002, CI = [-0.010, -0.002]). Implikasi secara teoretis dan praktis akan dibahas dalam penelitian ini.

This study aims to investigate the mediating effect of trait extraversion on the relationship between locus of control internal and job embeddedness. Drawing from conservation of resources theory, an individual with internal LOC will be more motivated to acquire resources needed for the job, which force them to be extraverted in order to acquire greater resources, and subsequently will force them to stay in their current organization to maintain the acquired resources. Data were collected among employees from various organizations in Jakarta and its surroundings (N=273) and were analyzed using the Hayes PROCESS macro on SPSS v. 20. The results showed that extraversion mediated the relationship between internal LOC and job embeddedness, as the indirect effect of internal LOC on job embeddedness via trait extraversion was found significant (indirect effect = -0.005, SE = 0.002, CI = [-0.010, -0.002]). Theoretical and practical implications were discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rami Busyra Ikram
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara job embeddedness dan intensi meninggalkan pekerjaan pada karyawan outsourcing. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Pengukuran job embeddedness menggunakan alat ukur Global Job Embeddedness Scale (Crossley, Jex, Bennett, & Burnfield, 2007) dan intensi meninggalkan pekerjaan menggunakan alat ukur intention to turnover questionnaire (Adiningtyas, dkk, 2010). Partisipan berjumlah 116 karyawan outsourcing bidang CSO (Customer Service Officer) yang bekerja pada perusahaan tenaga listrik. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara job embeddedness dengan intensi meninggalkan pekerjaan pada karyawan outsourcing (r = -0.632; p<0.01; one-tailed). Artinya, semakin tinggi job embeddedness yang dimiliki seseorang, maka semakin rendah intensi meninggalkan pekerjaan.

This research was conducted to find relationship between job embeddedness and turnover intention among outsourcing employess. This is a quantitative research with correlational design. Job embeddedness was measured by Global Job Embeddedness Scale (Crossley., 2007) and turnover intention was measured by Intention to Turnover Questionnaire (Adiningtyas et al., 2010). The participants of this research are 116 CSO (Customer Service Officer) outsourcing employees who work in electrical power company. The main results of this research shows that job embeddedness negatively correlated significantly with turnover intention (r = -0.632; p<0.01; one-tailed). It means, the higher job embeddedness, the lower turnover intention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafyra Citra Anandi
"Pertumbuhan perusahaan rintisan di Indonesia memunculkan ketertarikan untuk bekerja di industri ini. Namun, kondisi kerja di perusahaan rintisan yang memiliki ritme cepat, tuntutan kerja yang tinggi, dan belum stabil menimbulkan konsekuensi seperti niat untuk berhenti kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran burnout pada hubungan ketidakamanan kerja dengan niat berhenti kerja pada karyawan perusahaan rintisan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan partisipan diminta untuk mengisi Job Insecurity Scale (JIS), Indonesian Quality of Worklife Questionnaire (IQWiQ) dan Turnover Intention Scale (TIS).
Pengambilan data dilakukan kepada 151 partisipan yang merupakan karyawan perusahaan rintisan yang telah bekerja selama enam bulan di perusahaan rintisan yang berusia di bawah lima tahun. Analisis mediasi menunjukkan bahwa terdapat efek tidak langsung yang signifikan (ab=0,17, p<0,05) dan efek langsung yang tidak signifikan (c′=0,13,𝑝>0,05), maka burnout dapat memberikan efek mediasi penuh pada hubungan ketidakamanan kerja dengan burnout pada karyawan perusahaan rintisan.

A growing number of startup companies in Indonesia have attracted people to work in this industry. However, the work environment (fast rhythm, high pressure, and unstable conditions) have created high consequences, namely turnover intention. This research aims to examine burnout as mediator on relationship between job insecurity and turnover intention among startup employees. This quantitative research has participants fulfil a questionnaire about Job Insecurity Scale (JIS), Indonesian Quality of Worklife Questionnaire (IQWiQ) and Turnover Intention Scale (TIS).
Data has been collected from 151 participants who have been working for 6 months in startup company which established within 5 years. Based on mediation analysis, the result show there are significant indirect effect of burnout (ab=0,17, p<0,05) and insignificant direct effect burnout (c=0,13, p>0,05) on the relationship of job insecurity and turnover intention. Therefore, burnout has full mediation effect on relationship between job insecurity and turnover intention among startup employee.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eileenthia Nimas Aryane
"Dibandingkan dengan generasi lainnya, karyawan milenial identik dengan tingkat kecenderungan turnover yang lebih tinggi. Meski begitu, adanya perilaku proaktif dalam mengubah aspek pekerjaan melalui job crafting diketahui dapat mempertahankan keberadaan karyawan pada pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara job crafting dengan turnover intention yang dimediasi oleh keterikatan kerja pada karyawan milenial di Indonesia. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini, antara lain: Job Crafting Scale, UWES Short Version, dan Turnover Intention Scale. Partisipan dalam penelitian ini adalah karyawan generasi milenial (usia 24-40 tahun) dengan masa kerja minimal 1 tahun, dengan rincian 122 partisipan laki-laki dan 137 partisipan perempuan (N = 259). Melalui analisis regresi mediasi menggunakan Makro PROCESS oleh Hayes, ditemukan hasil bahwa keterikatan kerja memediasi sebagian hubungan antara job crafting dengan turnover intention. Hal ini menggambarkan jika job crafting dapat memberikan dampak secara langsung terhadap turnover intention (c' = .08, p < .05), namun juga dapat berdampak secara tidak langsung melalui adanya peran keterikatan kerja sebagai perantara (ab = -.14, p < .05).

Millennials employees tend to have a higher level of turnover intention compared with other generations. However, employees that proactively craft their job was found to have a lower turnover intention. Therefore, this study aims to examine the relationship between job crafting and turnover intention mediated by work engagement among millennial employees in Indonesia. The instruments used in this study include Job Crafting Scale, UWES Short Version, and Turnover Intention Scale. Participants in this study were millennials employees (aged 24-40 years) with a minimum working period of 1 year, with details of 122 male participants and 137 female participants (N = 259). Through mediation regression analysis using the Macro PROCESS by Hayes, it was found that work engagement partially mediates the relationship between job crafting and turnover intention. This illustrates that job crafting can directly affect the turnover intention (c' = .08, p < .05), but also indirectly affect the turnover intention through work engagement as a mediator (ab = -.14, p < .05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia Putri Rizki
"Penelitian terdahulu menyarankan perlunya mendalami sumber daya personal (personal resource) dalam mempelajari hubungan antara tuntutan pekerjaan dan stres kerja. Berdasarkan saran tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi persepsi sisa waktu, salah satu sumber daya personal pekerja di organisasi, sebagai moderator pada hubungan antara tuntutan pekerjaan dan stres kerja. Penelitian ini menggunakan teori Conservation of Resources (COR theory) sebagai kerangka teori untuk menjelaskan efek moderasi oleh persepsi sisa waktu. Data diperoleh dengan menggunakan survei online pada pegawai negeri sipil dari 32 instansi pemerintahan di Indonesia (N=220). Data diolah dengan menggunakan aplikasi PROCESS Hayes macro versi 3.3 di SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi sisa waktu memoderasi hubungan antara tuntutan pekerjaan dan stres kerja, di mana hubungan tersebut menjadi positif dan meningkat ketika persepsi sisa waktu rendah dibandingkan ketika persepsi sisa waktu tinggi. Penelitian ini membuktikan bahwa persepsi sisa waktu dapat melemahkan hubungan positif antara tuntutan pekerjaan dengan stres kerja. Implikasi teori dan praktis akan dibahas lebih jauh pada tulisan ini.

Previous studies suggested to examine personal resources in the relationship between job demand and job stress. This study aims to investigate the moderating effect of perceived remaining time in the organization on the relationship between job demand and job stress. Drawing on the Conservation of Resources (COR) theory to explain the moderation effect, it is argued that the relationship between job demand and job stress is weakened by perceived remaining time. Data were collected using online survey on public sector employees from thirty-two government institutions in Indonesia (N = 220). Data were analyzed using Hayes’ PROCESS macro version 3.3 on SPSS software. Results showed that perceived remaining time moderated the relationship between job demand and job stress, such that the relationship was positive and higher when perceived remaining time was low than when perceived remaining time was high. In other words, perceived remaining time dampens the positive relation between job demand and job stress. Theoretical and practical implications are further discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haloho, Felicia Juliana
"Tingginya angka turnover pada suatu organisasi adalah salah satu isu yang krusial. Turnover dapat mengganggu stabilitas perusahaan dan memengaruhi produktivitas perusahaan. PT X yang bergerak dalam bidang agribisnis kelapa sawit saat ini sedang mengalami penurunan laba sebesar 1,3% yang diakibatkan oleh tingginya tingkat turnover yang terjadi pada perusahaan tersebut. Tingkat turnover pada karyawan PT X mencapai angka 15,2% dimana angka ini lebih tinggi dari rata-rata turnover pada industri sejenis yang hanya berkisar 9,89 %. Adapun turnover yang terjadi tampaknya dipengaruhi oleh kondisi work-life balance dan job embeddedness. Penelitian ini menggunakan teori COR untuk melihat peran job embeddedness sebagai mediator pada hubungan antara work-life balance dan turnover intention. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring dengan total responden sebesar 117 orang. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Data dianalisis dengan analisis regresi menggunakan PROCESS macro for SPSS dan SAS. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa work-life balance memiliki hubungan yang signifikan dengan turnover intention, dan hubungan work-life balance dengan turnover intention dimediasi secara penuh oleh job embeddedness. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi industri agribisnis kelapa sawit lainnya karena tingkat turnover intention dapat dikurangi dengan mendorong work-life balance untuk meningkatkan job embeddedness.

The high turnover rate in an organization is one of the crucial issues. Turnover can disrupt company stability and affect company productivity. PT X, which is engaged in the palm oil agribusiness sector, is currently experiencing a decline in profits of 1.3% due to the high turnover rate that occurred at the company. The turnover rate for PT X employees reached 15.2%, which is higher than the average turnover in similar industries, which was only 9.89%. The turnover that occurs seems to be influenced by conditions of work-life balance and job embeddedness. This study uses the COR theory to see the role of job embeddedness as a mediator on the relationship between work-life balance and turnover intention. The data were collected using a questionnaire distributed online with a total of 117 respondents. The sampling method used was convenience sampling. Data were analyzed by regression analysis using PROCESS macro for SPSS and SAS. The results of this study indicate that work-life balance has a significant relationship with turnover intention, and that the relationship between work-life balance and turnover intention is fully mediated by job embeddedness. The results of this study are expected to be useful for other palm oil agribusiness industries because the level of turnover intention can be reduced by encouraging work-life balance to increase job embeddedness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haloho, Felicia Juliana
"Tingginya angka turnover pada suatu organisasi adalah salah satu isu yang krusial. Turnover dapat mengganggu stabilitas perusahaan dan memengaruhi produktivitas perusahaan. PT X yang bergerak dalam bidang agribisnis kelapa sawit saat ini sedang mengalami penurunan laba sebesar 1,3% yang diakibatkan oleh tingginya tingkat turnover yang terjadi pada perusahaan tersebut. Tingkat turnover pada karyawan PT X mencapai angka 15,2% dimana angka ini lebih tinggi dari rata-rata turnover pada industri sejenis yang hanya berkisar 9,89 %. Adapun turnover yang terjadi tampaknya dipengaruhi oleh kondisi work-life balance dan job embeddedness. Penelitian ini menggunakan teori COR untuk melihat peran job embeddedness sebagai mediator pada hubungan antara work-life balance dan turnover intention. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring dengan total responden sebesar 117 orang. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Data dianalisis dengan analisis regresi menggunakan PROCESS macro for SPSS dan SAS. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa work-life balance memiliki hubungan yang signifikan dengan turnover intention, dan hubungan work-life balance dengan turnover intention dimediasi secara penuh oleh job embeddedness. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi industri agribisnis kelapa sawit lainnya karena tingkat turnover intention dapat dikurangi dengan mendorong work-life balance untuk meningkatkan job embeddedness.

The high turnover rate in an organization is one of the crucial issues. Turnover can disrupt company stability and affect company productivity. PT X, which is engaged in the palm oil agribusiness sector, is currently experiencing a decline in profits of 1.3% due to the high turnover rate that occurred at the company. The turnover rate for PT X employees reached 15.2%, which is higher than the average turnover in similar industries, which was only 9.89%. The turnover that occurs seems to be influenced by conditions of work-life balance and job embeddedness. This study uses the COR theory to see the role of job embeddedness as a mediator on the relationship between work-life balance and turnover intention. The data were collected using a questionnaire distributed online with a total of 117 respondents. The sampling method used was convenience sampling. Data were analyzed by regression analysis using PROCESS macro for SPSS and SAS. The results of this study indicate that work-life balance has a significant relationship with turnover intention, and that the relationship between work-life balance and turnover intention is fully mediated by job embeddedness. The results of this study are expected to be useful for other palm oil agribusiness industries because the level of turnover intention can be reduced by encouraging work-life balance to increase job embeddedness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>