Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 227821 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Fadlin Ananta
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara social comparison dan motivasi berprestasi pada mahasiswa di Indonesia. Partisipan penelitian ini adalah 488 mahasiswa program sarjana dan diploma dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Social comparison diukur dengan menggunakan INCOM oleh Gibbons dan Buunk (1999). Motivasi berprestasi diukur dengan menggunakan AMS-R oleh Lang dan Fries (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa social comparison dimensi ability tidak berkorelasi secara signifikan dengan motivasi berprestasi dimensi hope of success, namun berkorelasi secara positif dan signifikan dengan dimensi fear of failure. Social comparison dimensi opinion berkorelasi secara positif dan signifikan dengan motivasi berprestasi dimensi hope of success dan dimensi fear of failure. Dari hasil tersebut, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan untuk melihat pengaruh antara kedua variabel itu.

This study was conducted to investigate the correlation between social comparison and achievement motivation among college students. The participants were 488 undergraduate and diploma students from various universities in Indonesia. Social comparison was measured by INCOM, constructed by Gibbons and Buunk (1999). Achievement motivation was measured by AMS-R, constructed by Lang and Fries (2006). The results show that social comparison?s ability dimension is not significantly correlated with hope of success dimension of achievement motivation, but positively and significantly correlated with the fear of failure dimension. Social comparison's opinion dimension is positively and significantly correlated with achievement motivation's hope of success dimension and fear of failure dimension. Based on these findings, further research is suggested to find the effect between these two variables.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shita Harfiana
"[Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara self-esteem dan motivasi berprestasi pada mahasiswa perantau di Universitas Indonesia. Partisipan penelitian berjumlah 71 orang mahasiswa laki-laki dan perempuan yang berusia antara 18-23 tahun. Self-esteem adalah sikap positif atau negatif seseorang terhadap dirinya sendiri. Motivasi berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan
sesuatu dengan baik atau meraih kesuksesan yang dibuktikan dengan kegigihan dan usaha dalam menghadapi kesulitan. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Pengukuran self-esteem menggunakan
alat ukur Rosenberg Self-Esteem Scale sementara motivasi berprestasi diukur menggunakan Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dan motivasi
berprestasi pada mahasiswa perantau di Universitas Indonesia (r= .340, p < 0.01). Hasil tersebut membuktikan bahwa self-esteem dan motivasi berprestasi memiliki peran penting pada kesuksesan akademis seseorang dan juga aspek kehidupan yang lain terutama pada mahasiswa perantau di Universitas Indonesia.

This study was conducted to find the relationship between self-esteem and achievement motivation among migrant students at Universitas Indonesia. Participants study of 71 students between the ages of 18-23 years. Self-esteem is a positive or negative attitude toward a particular object, namely, the self. Achievement motivation is the need to perform well or the striving for success, evidenced by persistence and effort in the face of difficulties. The study was a correlational study using a quantitative approach. Self-esteem was measured by -esteem Scale (RSES) and achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). The result showed a significant relationship between self-esteem and achievement motivation (r= .340, p < 0.01). The result proved that self-esteem and achievement motivation has an important role in academic performance as well as other aspects of life, especially among migrant students at Universitas Indonesia., This study was conducted to find the relationship between self-esteem and
achievement motivation among migrant students at Universitas Indonesia.
Participants study of 71 students between the ages of 18-23 years. Self-esteem is a
positive or negative attitude toward a particular object, namely, the self.
Achievement motivation is the need to perform well or the striving for success,
evidenced by persistence and effort in the face of difficulties. The study was a
correlational study using a quantitative approach. Self-esteem was measured by
􀀵􀁒􀁖􀁈􀁑􀁅􀁈􀁕􀁊􀂶􀁖􀀃 􀀶􀁈􀁏􀁉-esteem Scale (RSES) and achievement motivation was
measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). The result showed a
significant relationship between self-esteem and achievement motivation (r= .340,
p < 0.01). The result proved that self-esteem and achievement motivation has an
important role in academic performance as well as other aspects of life, especially
among migrant students at Universitas Indonesia.]
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Delia
"Menjadi mahasiswa di perguruan tinggi terbaik di Indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri bagi beberapa orang. Demotivasi misalnya, tidak dapat dihindarkan ketika menjadi mahasiswa karena melihat sesama teman perkuliahan yang memiliki prestasi lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat hubungan antara academic social comparison dan rasa bersyukur pada mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Pengukuran variabel dalam menggunakan alat ukur Social Comparison menggunakan Iowa-Netherland Comparison Orientation (INCOM) Scale oleh Gibbons & Buunk (1999) yang sudah diadaptasi ke dalam konteks akademis dan alat ukur rasa bersyukur menggunakan Gratitude-Questionnaire-6 item (GQ-6) oleh McCullough, Emmons, dan Tsang (2002). Terdapat 305 responden yang terdiri atas mahasiswa UI. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara academic social comparison dan rasa bersyukur pada mahasiswa UI.

Being a student in the best university in Indonesia become a challenge for some people. Demotivated can not be avoided when you are a college student at Univesitas Indonesia (UI) because of seeing other fellow students who had a better performance. The purpose of this study was to investigate the correlation between academic social comparison and gratitude among college students in UI. This research was a quantitative research. Academic social comparison was measured by Iowa-Netherland Comparison Orientation (INCOM) Scale constructed by Gibbons & Buunk (1999) that has been adapted to academic context. Gratitude was measured by Gratitude Questionnaire 6 items (GQ-6) constructed by McCullough, Emmons, & Tsang (2002). There were 305 respondents that consist of UI's students. The result of the study show that there is no significant correlation between academic social comparison and gratitude among college students in Universitas Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Sari
"[ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan motivasi berprestasi pada mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di Universitas Indonesia. Menurut Scheier dan Carver (1985) optimisme adalah keyakinan secara umum bahwa akan terjadi sesuatu yang baik. Menurut Atkinson (dalam Passer, 2007) motivasi berprestasi adalah keinginan yang positif untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam suasana persaingan untuk memperoleh sukses dengan standar yang tinggi. Secara keseluruhan, 247 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner optimisme dan motivasi berprestasi. Pengukuran optimisme menggunakan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver dan Bridges (1994), sedangkan motivasi berprestasi diukur menggunakan alat ukur Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) oleh Lang dan Fries (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimisme dan motivasi berprestasi memiliki korelasi positif yang signifikan (r=0,15, p=0,018) Hasil korelasi antara optimisme dan dimensi-dimensi motivasi berprestasi menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara optimisme dan motivasi berprestasi dimensi hope of success (r=0,216, p=0,001) dan tidak tidak terdapat korelasi antara optimisme dan motivasi berprestasi dimensi fear of failure (r=0,025, p=0,701).

ABSTRACT
This research was conducted to investigate the correlation between optimism and achievement motivation among college student with Bidikmisi scholarship at Universitas Indonesia. According to Scheier and Carver (1985) optimism is general expectation the good thing will happen. According to Atkinson (in Passer, 2007) achievement motivation is a positive desire to accomplice task and complete successfully with standars of excellence. Overall, 247 Bidikmisi student was participated in this research by filling out the questionnaire optimism and achievement motivation. Optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheier, Carver and Bridges (1994), while achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) constructed by Lang and Fries (2006). The result show that there is a significant positive relationship between optimism and achievement motivation (r=0,15, p=0,018) hope of success aspect (r=0,216, p=0,001) and there is no relationship between optimism and achievement motivation fear of failure aspect (r=0,025, p=0,701).;This research was conducted to investigate the correlation between optimism and achievement motivation among college student with Bidikmisi scholarship at Universitas Indonesia. According to Scheier and Carver (1985) optimism is general expectation the good thing will happen. According to Atkinson (in Passer, 2007) achievement motivation is a positive desire to accomplice task and complete successfully with standars of excellence. Overall, 247 Bidikmisi student was participated in this research by filling out the questionnaire optimism and achievement motivation. Optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheier, Carver and Bridges (1994), while achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) constructed by Lang and Fries (2006). The result show that there is a significant positive relationship between optimism and achievement motivation (r=0,15, p=0,018) hope of success aspect (r=0,216, p=0,001) and there is no relationship between optimism and achievement motivation fear of failure aspect (r=0,025, p=0,701)., This research was conducted to investigate the correlation between optimism and achievement motivation among college student with Bidikmisi scholarship at Universitas Indonesia. According to Scheier and Carver (1985) optimism is general expectation the good thing will happen. According to Atkinson (in Passer, 2007) achievement motivation is a positive desire to accomplice task and complete successfully with standars of excellence. Overall, 247 Bidikmisi student was participated in this research by filling out the questionnaire optimism and achievement motivation. Optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheier, Carver and Bridges (1994), while achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) constructed by Lang and Fries (2006). The result show that there is a significant positive relationship between optimism and achievement motivation (r=0,15, p=0,018) hope of success aspect (r=0,216, p=0,001) and there is no relationship between optimism and achievement motivation fear of failure aspect (r=0,025, p=0,701).]"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nugroho
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social comparison dan citra tubuh pada mahasiswa. Pengukuran social comparison menggunakan alat ukur Body Comparison Scale milik Fisher, Dunn, & Thompsom (2002). Untuk pengukuran citra tubuh menggunakan alat ukur MBSRQ dari Thomas Cash (1989). Partisipan berjumlah 102 responden mahasiswa dengan rentang usia 18 sampai 29 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara social comparison dan citra tubuh pada mahasiswa. (r=0,121; p=0,210). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar dalam mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai social comparison dan citra tubuh.

This research was conducted to find the correlation between social comparison and body image among college students. Social comparison was measured using instrument of Body Comparison Scale from Fisher, Dunn, & Thompsom (2002). Body image was measured using instrument of MBSRQ from Thomas Cash (1989). The participants of this research are 102 responden of college studets who have emerging adulthood ages, 18 until 29 years old (r=0,121; p=0,210). The main results of this study showed no significant relationship between social comparison and body image among college students. The results of this study are expected to be the basis of data in developing further research on social comparison and body image.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima E. Delta
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Prokrastinasi Akademis dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Prokrastinasi akademis adalah suatu perilaku menunda untuk memulai atau menyelesaikan suatu tugas dalam konteks akademis (Ferrari, 1995). Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto field study. Prokrastinasi Akademis diukur dengan skala Prokrastinasi Akademis yang terdiri dari 20 item (a= .833). Motivasi Berprestasi diukur dengan Skala Motivasi Berprestasi yang terdiri dari 30 item (a = .833).
Hasil penelitian pada 57 orang mahasiswa (41 perempuan, 16 laki-laki) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dengan rentang angkatan 2003, 2004, 2005, 2006 dengan korelasi pearson menunjukkan hubungan yang signifikan secara negatif antara prokrastinasi akademis dengan motivasi berprestasi (r = - .382**,p<.01) yang berarti semakin tinggi tingkat prokrastinasi akademisnya maka akan semakin rendah motivasi berprestasi. Sementara dengan menggunakan analisa regresi dengan metode stepwise, ditemukan bahwa dimensi tangguh dari motivasi berprestasi paling mempengaruhi prokrastinasi akademis (0.518, p=.000<.05).
Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk mengambil sampel yang lebih luas, tidak hanya di Fakultas Psikologi, namun juga di Fakultas/Jurusan lainnya. Kemudian dapat dikombinasikan dengan metode wawancara agar hasil penelitian lebih optimal.

Purpose of this study is to find out the correlation between Academic Procrastination with Achievement Motivation at Student College in Faculty Psychology University of Indonesia. Academic procrastination can define as delaying behavior to start or to finished tasks in context academic. (Ferrari, 1995). This study are constitute of ex post facto field study. Using correlation pearson and regresi analyse for statistic method. Academic Procrastination measured by Academic Procrastination scale, that consist of 20 item with (a= .833). Furthermore, Achivement motivation measure by Achivement Motivation Scale, that consist of 30 item with (a = .833).
Result of this study at 57 university student (41 women, 16 men) at Faculty of Psychology University Indonesia with distance lift 2003, 2004, 2005, 2006 . Statistical correlation pearson show significan correlation negatively between academic procrastination with achievement motivation (r = - .382**,p<.01) which mean, more and more score of academic procrastination, then so get lower the score of achievement motivation. Meanwhile, using analyse regresion with stepwise method. This study findout that dimension sturdy of achivement motivation is the most have great influence to academic procrastination (0.518, p=.000<.05).
Basic on result, suggest to take sample more widely, not only in Faculty of Psychology but at other Faculty. Also, can combine with interview methode for optimal and enrichment result.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Natasya Berliana Putri
"Kebijakan pembatasan dalam melakukan interaksi sosial, menyebabkan penggunaan media sosial meningkat selama pandemi COVID-19. Mahasiswa merupakan pengguna media sosial terbanyak di Indonesia, dimana media sosial Instagram dan TikTok populer di kalangan mahasiswa. Adanya beragam fitur yang ada pada Instagram dan TikTok dapat menyebabkan mahasiswa melakukan social comparison, dimana hal tersebut dapat menimbulkan emosi negatif yang mengarah pada penurunan subjective well-being mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan antara social comparison dan subjective well-being pada mahasiswa pengguna Instagram dan TikTok. Terdapat dua alat ukur yang digunakan, yaitu The Iowa-Netherlands Comparison Orientation Scale untuk mengukur social comparison dan The Perma-Profiler untuk mengukur subjective well-being. Partisipan di dalam penelitian ini berjumlah 191 mahasiswa pengguna media sosial Instagram dan TikTok, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dengan rentang usia 19-25 tahun (M = 21,37, SD = 1,028) dari berbagai wilayah di Indonesia. Berdasarkan uji korelasi yang dilakukan menggunakan teknik analisis Pearson Correlation, ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara social comparison dan subjective well-being pada mahasiswa pengguna Instagram dan TikTok (r (191) = -0,130, p < 0,05). Oleh karena itu, semakin tinggi social comparison yang dilakukan mahasiswa, semakin rendah pula subjective well-being mahasiswa, demikian pula dengan sebaliknya.

The policy of limiting social interactions caused the use of social media increases during the COVID-19 pandemic. College students are amongst the most active users on social media, also Instagram and TikTok are popular among them. The various features on Instagram and Tiktok can cause college students to do social comparison, which can elevate negative emotions that lead to decreased student’s subjective well-being. Thus, this study aims to find out whether social comparison has an effect on college student’s subjective well-being. There are two measurement instruments used, The Iowa-Netherlands Comparison Orientation Scale to measure social comparison and The Perma-Profiler to measure subjective well-being. Participants in this study were 191 college students using Instagram and TikTok, consisting of male and female, with an age range of 19-25 years (M = 21,37, SD = 1,028) from various areas in Indonesia. According to the correlation test that conducted using Pearson Correlation, there is a negative and significant correlation between social comparison and subjective well-being of college students using Instagram and TikTok (r (191) = -0,130, p < 0,05). Thus, the higher level of social comparison that students did, the lower the subjective well-being of college students using Instagram and TikTok as well, and vice versa."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitranti Anindya Ayu
"Prestasi menjadi salah satu isu penting pada remaja. Ayah berperan penting dalam pencapaian prestasi pada anak. Penelitian ini meneliti hubungan antara keterlibatan ayah dengan aspek hope for success (HS) dan fear of failure (FF) dari motivasi berprestasi pada mahasiswa Universitas Indonesia dengan urutan kelahiran sulung. Alat ukur yang digunakan yaitu Reported Father Involvement Scale (RFIS), bagian dari Father Involvement Scale (FIS) yang disusun oleh Finely dan Schwartz (2004) untuk mengukur keterlibatan ayah dan Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) yang disusun oleh Lang dan Fries (2006) untuk mengukur kedua aspek motivasi berprestasi. Subjek penelitian ini berjumlah 206 orang yang tersebar dari 12 fakultas dan 1 program studi di Universitas Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara keterlibatan ayah dan aspek hope for success (HS) (r=0,086; p>0,05; two tailed) dan fear of failure (FF) (r=-0,064; p>0,05; two tailed) dari motivasi berprestasi pada mahasiswa Universitas Indonesia dengan urutan kelahiran sulung.

Achievement is one important issue in teenagers and father has important role in the life of their children. This study focused on correlation between father involvement with achievement motivation aspects on hope for success (HS) and fear of failure (FF), in Universitas Indonesia firstborns. There are two instruments used, Reported Father Involvement Scale (RFIS), which is part of Father Involvement Scale (FIS) developed by Finely and Schwartz (2004) to measure father involvement, and Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R), developed by Lang and Fries (2006) to measure both achievement motivation aspects. The participants are 206 students from 13 faculties and 1 study program in Universitas Indonesia.
The results shown no significant correlation between father involvement with achievement motivation aspects on hope for success (HS) (r=0,086; p>0,05; two tailed), and there are no significant correlation between father involvement and fear of failure (FF) aspect (r=-0,064; p>0,05; two tailed), in Universitas Indonesia first borns.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Dewi
"ABSTRAK
Prestasi belajar digunakan oleh pendidik sebagai tolok ukur untuk mengetahui
sampai seberapa jauh pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan pendidik telah
diterima seorang siswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
seorang siswa, salah satunya adalah motivasi berprestasi. Menurut para ahli motivasi
berprestasi dapat meramalkan berhasil atau tidaknya seseorang dalam mencapai suatu
prestasi. Masa kritis pertumbuhan motivasi berprestasi tinggi pada usia sekolah, dimana
anak membentuk kebiasaan untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Oleh
karenanya, motivasi berprestasi hendaknya dipupuk sejak anak mulai sekolah.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi siswa, diantaranya
adalah lingkungan keluarga yang didalamnya mencakup pola pengasuhan dan
dukungan sosial orang tua. Ada tiga jenis pola pengasuhan yang biasa diterapkan
orang tua pada anak, yaitu: authoritative, authoritarian, dan permissive. Ketiga pola
pengasuhan tersebut di atas akan mempengaruhi perkembangan anak secara berbeda,
yang tentunya akan berpengaruh pada proses penyesuaian diri anak terhadap
Iingkungannya termasuk lingkungan sekolah dimana ia memperoleh pendidikan dan
belajar untuk mencapai prestasinya secara optimal.
Selain pola pengasuhan orang tua, dukungan sosial yang diberikan orang tua
ternyata akan memberikan dampak positif bagi prestasi belajar seorang anak.
Dukungan sosial itu sendiri secara umum mengacu pada bantuan yang diberikan pada
seseorang oleh orang-orang yang berarti baginya seperti keluarga dan teman-teman.
Dukungan sosial yang diberikan orang tua kepada anak secara umum berfungsi untuk
memberikan perasaan diterima, diperhatikan, disayangi, dihargai dan dicintai. Dengan
adanya hal tersebut anak akan merasa bahagia dan tenang karena ia merasa ada orang
lain yang dapat diandalkan bantuannya bila mendapat kesulitan dalam mengikuti
pelajaran di sekolah. Dukungan sosial juga dapat berfungsi sebagai reward dan dapat
mengarahkan serta mendorong seseorang untuk berprestasi.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara pola
pengasuhan orang tua dan dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi
anak usia sekolah. Lebih jelasnya, penelitian ini ingin meiihat apakah ada hubungan
yang signifikan antara pola pengasuhan authoritative, authoritarian, dan permissive
dengan motivasi berprestasi anak usia sekolah, dan untuk mengetahui pula apakah ada
hubungan yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi
anak usia sekolah.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD (usia 9 - 10 tahun), karena masa
kritis pertumbuhan motivasi berprestasi tinggi pada usia sekolah dan pada usia tersebut,
motivasi berprestasi anak sudah mulai terbentuk dengan baik. Subyek penelitian ini
yang berjumlah 218 siswa diperoleh dari 8 SD yang ada di wilayah Jakarta Pusat.
Pengambilan sampel sekolah akan dilakukan secara accidental dan semua siswa kelas
V dari sekolah tersebut akan dijadikan subyek dalam penelitian ini. Alat yang digunakan
sebagai penjaring data ada tiga macam, yaitu (i) alat untuk mengukur motivasi
berprestasi; (ii) alat untuk mengukur pola pengasuhan orang tua yang dipersepsi anak;
(iii) alat untuk mengukur dukungan sosial orang tua berdasarkan pendapat anak. Ketiga
alat tersebut berupa kuesioner yang berbentuk skala. Pengolahan data penelitian
dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif.
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan
antara pola pengasuhan authoritative dengan motivasi berprestasi; terdapat hubungan
negatif yang signifikan antara pola pengasuhan authoritarian dengan motivasi
berprestasi; dan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara pola pengasuhan
permissive dengan motivasi berprestasi. Selain itu diketahui pula terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi
anak usia sekolah.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan
sumbangan-sumbangan teoritis bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di
bidang yang sama. Dari segi praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi, khususnya bagi orang tua, mengenai pola pengasuhan yang paling tepat
agar anak termotivasi unluk menunjukkan prestasinya secara optimal. Sehingga para
orang tua dapat mengurangi perilaku yang menggambarkan pola pengasuhan
autoritharian dan permissive, dan meningkatkan perilaku yang mencerminkan pola
pengasuhan authoritative. Seiain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
manfaat praktis dalam rangka mengoptimalkan fungsi orang tua sebagai sumber
dukungan sosial utama bagi anaknya yang berusia sekolah, sehingga memiliki motivasi
berprestasi yang baik."
1997
S2452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Caesara Ekhananda
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan motivasi berprestasi pada Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dengan urutan kelahiran tengah. Motivasi berprestasi adalah salah satu topik dalam dunia pendidikan. Motivasi berprestasi dilihat melalui dua aspek yaitu Hope of Success (HS) dan Fear of Failure (FF). Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi perlu mengetahui konsep diri guna merealisasikannya dengan tingkah laku atau tindakan. Konsep diri merupakan salah satu hal yang dapat dilihat pada fase remaja. Urutan kelahiran yang berbeda tampak pada anak tengah sehingga menjadikannya unik dibandingkan dengan saudaranya. Responden penelitian yang mengisi alat ukur sebanyak 140 dengan rentang usia 18-24 tahun. Hasil penghitungan penelitian menggunakan pearson product moment (p<0.05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi berprestasi aspek HS dan FF pada Mahasiswa Universitas Indonesia dengan urutan kelahiran tengah.

This research conducted to know the relationship between self concept and achievement motivation in University of Indonesia Students with Middle Birth Order. Achievement motivation is one of the topics in the area of education. Achievement motivation viewed through two aspects: Hope of Success (HS) and Fear of Failure (FF). A person that have an achievement motivation needs to understand their self concept to implement to their attitude or action. Self concept is one thing that can be seen in the adolescent phase. Different birth order appears in the middle of the child so that makes it unique compared to his brother. Survey respondents who filled a total of 140 measuring instrument with an age range of 18-24 years. The results of research using the pearson product moment (p <0.05) showed that there is a significant relationship between self-concept and achievement motivation aspects of HS and FF in University of Indonesia Students with middle birth order."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>