Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45734 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindya Jati Andri
"Penelitian ini memuat situasi yang melatarbelakangi ketergantungan seseorang terhadap penggunaan narkoba, sikap yang ditampilkan setelah terinfeksi HIV/AIDS serta cara partisipan memaknai kondisi diri dan lingkungan/keluarga terdekatnya serta tindakan-tindakan yang dilakukan ketika menyelesaikan masalah. Teori explanatory style dari Peterson & Seligman (1987) digunakan berdasarkan dimensi internal-external, stability-unstability/transient dan global-specific melalui penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Bertujuan untuk melihat pemahaman mereka terhadap kondisi yang ada hingga cara-cara yang dilakukan untuk memaknai masalah tersebut. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar dari mereka menggunakan pola eksternal, stability dan global dalam memahami ketergantungannya pada narkoba, mereka masih mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari ketergantungannya terhadap narkoba walaupun sadar akan dampak yang ditimbulkan. Kesulitan untuk memahami keadaan diri terinfeksi HIV/AIDS disebabkan oleh banyak faktor. Seperti dukungan sosial, keadaan partisipan saat ini, adanya stigma di masyarakat yang membatasi gerak hidup mereka. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penggunaan partisipan yang hanya diambil pada satu buah panti rehabilitasi narkoba. Padahal pemahaman yang muncul dapat berbeda bila diteliti pada panti rehabilitasi lain, partisipan perempuan ataupun individu yang tidak mengikuti program rehabilitasi. Selanjutnya ditemukan pula bahwa rasa tanggung jawab pada diri sendiri dapat menjadi kekuatan tersendiri bagi pengguna narkoba yang terinfeksi HIV/AIDS untuk memahami kebutuhan dirinya sendiri.

This study analyzise the background of people?s situation on drugs dependency, their attitudes emerge after infected by HIV/AIDS, and ways to give self-meaning to themselves and their surroundings including actions to deal with their life problems. Style explanatory theory from Peterson & Seligman (1987) which is based on internal-external dimension, stability-unstability/transient dan global-specific dimentions was used. This study was a in qualitative research with case study method. The objective is to explore the understanding of drug users with HIV/AIDS. The outcome from this research shows that most of the subjects were using external, stabilized and global patterns from explanatory theory in order to understand their dependecies on drugs and how hard for them to release from it eventhough they knew that is harmful. The drug users who were infected by HIV/AIDS were hard, to understand their situations. This was caused by many factors such as social support, their physical and psychological conditions, public stigma that limit ways to facing their life. The constraints in this research were that all subjects were from one rehabilitation centre. Whereas, other understanding can be different in other rehabilitation centres which is women participant, or people who were not under any rehabilitation program. Furthermore, the researcher found that a sense of responsibility to oneself can be a moral support for any subject to understand his/her needs and conditions."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yona Kurnia Sari
"Kondisi HIV/AIDS menimbulkan stres bagi para penederitanya. Salah satu cara untuk mengurangi stres adalah mencari dukungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres orang dengan HIV/AIDS di Kota Depok. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional terhadap 77 orang dengan HIV/AIDS dengan menggunakan metode pengampilan sampel consequtive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Medical Outcomes Sosial Support Survey HIVdan Perceives Stress Scale HIV. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa dukungan sosial yang diterima responden tergolong tinggi (55,8%) dan tingkat stres responden berada dalam kategori stres berat (80,5%). Hasil analisis bivariat menemukan bahwa ada hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres (p< 0,05). Hasil penelitian ini merekomendasikan dukungan sosial sebagai salah satu cara untuk membantu orang dengan HIV/AIDS menurunkan tingkat stresnya, dengan memberikan prioritas yang lebih pada dukungan materi.

The impact of HIV/AIDS causes stress to people living with HIV/AIDS (PLWHA). Seeking a social support is one method to reduce stress for people living with PLWHA. The purpose of this study was to determine the relationship between social support and stress levels of people with HIV/AIDS in Depok city. The study design was a descriptive correlation with the cross-sectional study of 77 people with HIV/AIDS by using a consecutive sampling. Instruments used namely Medical Outcomes Survey of Social Support HIV (HIV-MOSS) and Perceive HIV Stress Scale (PSS-HIV). The results of this study found that the social support received by respondents is high (55.8%) and stress levels of respondents mostly were in severe stress (80.5%). The results of the bivariate analysis found that there is a relationship between social support and stress levels (p< 0.05). The results of this study recommend social support as a way to help people with HIV/AIDS reduces the stress level, by giving higher priority to the material support."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pratama Wicaksana
"LATAR BELAKANG: Terapi ARV telah mengubah infeksi HIV dari penyakit yang mematikan menjadi penyakit kronik yang dapat dikendalikan. Salah satu efek samping terapi ARV adalah dislipidemia yang dapat meningkatkan risiko kardiovaskular. Studi tentang dislipidemia pada anak terinfeksi HIV di negara berkembang belum banyak dilakukan. TUJUAN: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalens dislipidemia pada anak terinfeksi HIV dalam terapi ARV serta faktor risiko terkait. METODE: Studi potong lintang dilakukan di poliklinik anak RSCM dari bulan Januari hingga Juli 2019. Pemeriksaan profil lipid dikerjakan pada subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang dikumpulkan adalah status gizi, stadium klinis saat awal diagnosis, status imunosupresi terakhir, nilai VL terakhir, paduan ARV terakhir, dan kombinasi ARV terakhir dari rekam medis. HASIL: Dari 96 subyek yang ikut alam penelitian ini, 52 (54,2%) mengalami dislipidemia. Prevalens dislipidemia pada kelompok terapi ARV lini 2 adalah 80%, sementara pada kelompok lini 1 adalah 39%. Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan paduan ARV lini 2 dengan peningkatan risiko, yaitu sebesar 6,3 kali (p<0,01 IK95% [2,4-17,1]) untuk terjadi dislipidemia dibandingkan dengan paduan lini 1.KESIMPULAN: Prevalens dislipidemia pada anak terinfeksi HIV yang mendapatkan terapi ARV cukup tinggi dengan faktor risiko yaitu penggunaan paduan ARV lini 2.

INTRODUCTION: Antiretroviral therapy has changed the status of HIV infection from a high-mortality disease into a chronic disease. One of the consequences of long-term use of ARV is dyslipidemia that may progress into cardiovascular disease in the future. OBJECTIVE: The aim of the study was to seek the prevalence of dyslipidemia among HIV-infected children receiving ARV and related risk factors. METHODS: A cross-sectional study was conducted at pediatric outpatient clinic, RSCM, from January to July 2019. Lipid profile was examined on eligible subjects and data regarding nutritional status, clinical stadium at diagnosis, latest immuno supression status, latest VL value and latest ARV combination used were obtained from medical record. RESULTS: Of 96 subjects included, 52 (54,2%) subjects experienced dyslipidemia. Prevalence of dyslipidemia among second line and first line users were 80% and 39%,respectively. The use of second-line ARV medications was associated with 6,3 times (p=0,0 CI95%[2,4-17,1]) increase of risk for dyslipidemia compared to the use of first-line therapy. CONCLUSION: Prevalence of dyslipidemia among HIV-positive children on ARV is high with second-line ARV therapy being a risk facto."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Gusrinarti
"HIV & AIDS mengancam para pekerja sektor tambang dan panas bumi di Indonesia. Untuk itu dilakukan upaya pencegahan HIV & AIDS di tempat kerja yang merupakan bagian dari usaha kesehatan kerja di perusahaan. Tesis ini mengkaji upaya promosi kesehatan di tempat kerja terkait penanganan masalah HIV & AIDS di tempat kerja yang dilakukan oleh empat perusahaan sektor pertambangan dan panas bumi di Indonesia berdasarkan konsep Piagam Ottawa yang diintegrasikan dengan pemenuhan peraturan pemerintah tentang pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS di tempat kerja dan Kaidah ILO tentang AIDS dan Dunia Kerja. Penelitian ini merupakan studi kualitatif jenis studi kasus dengan desain studi deskriptif.
Hasil penelitian menemukan bahwa aspek personal skill development yang berfokus pada edukasi HIV & AIDS kepada pekerja memiliki peran utama dalam mencegah dan menanggulangi HIV & AIDS di tempat kerja. Sementara itu, aspek community action yang berfokus pada kerjasama dengan organisasi eksternal menjadi elemen dengan pemenuhan minim. Untuk itu, perusahaan perlu mengembangkan strategi kerjasama untuk aksi komunitas yang lebih baik dalam rangka mengembangkan program pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS di tempat kerja.

HIV & AIDS threats workers in mining and geothermal sector in Indonesia. Therefore, effort in HIV & AIDS prevention in workplace is done which is part of occupational health in company. This thesis studies workplace health promotion effort on HIV & AIDS in workplace by four companies comprised of mining and geothermal companies in Indonesia based on Ottawa Charter concept which is being integrated with government regulation on prevention and management of HIV & AIDS in workplace and ILO Code of Practice on HIV & AIDS and the World of Work. This research is a qualitative study with case study approach and descriptive study design with content analysis.
The study result found that personal skill development which focused on HIV & AIDS education to workers has been playing major roles in preventing and managing HIV & AIDS in workplace. Meanwhile, community action aspect which focused on cooperation with external organization has becomed the element with minimum compliance. Therefore, companies should develop cooperation strategy for a better community action in order to evolve HIV & AIDS prevention and management program in workplace.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"BACKGROUND: the percentage of HIV infections in the age group 20-24 years (14%) and the highest percentage of cumulative AIDS cases un the ge group 20-29 years (30.7%), then in the age group 15-19 years (3.3%). The incidence in school childen or students as much as 1086 people and HIV / AIDS among adolescents aged 15-29 years. the prevalence of AIDS cases per 100.000 population by province was ranked 19th out of 33 provinces in Indonesia, where there is a prevalence of 9.33 cases of AIDS. There data indicate that young age, 15-29 yeas old are the most vulnerable population and need to be target in HIV / AIDS in Indonesia. Methods: This study is a Pre experiments with One Group Pretest Posttest Design. The simple of this study uses total sampling, all students of class XI SMA Negeri 1 Selupu Rejang as much as 167 people. collecting data from primary data obtained directly by Administering the object, through a questinnaire. To test the results of studies using non-paramentric statistical Wilcoxon test with a level of 0.05. Result: Showed differences in the mean value oof the students knowledge about HIV/ AIDS before and after the health education with a p value of 0.000. This Means that health education on HIV/AIDS affect knowledge of students. Conclusion: health education about HIV/AIDS may increase adolescent knowledge about HIV/AIDS."
BULHSR 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rostini
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap petugas puskesmas terhadap Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kota Bandung melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan data primer di empat puskesmas (Salam, Kopo, Pasundan, dan Ibrahim Adji/Kiaracondong) di Kota Bandung pada bulan Oktober - Nopember 2010.
Hasil penelitian didapatkan 59.6% petugas puskesmas bersikap positif terhadap ODHA. Faktor yang berhubungan dengan sikap petugas puskesmas terhadap ODHA adalah pengalaman menolong ODHA dengan nilai p=0.016 (OR: 4.827, 95%CI: 1.343-17.349). Artinya, petugas puskesmas yang pernah menolong ODHA akan memberi sikap positif terhadap ODHA sebesar 4.8 kali lebih tinggi dibandingkan petugas puskesmas yang belum pernah menolong ODHA setelah dikontrol variabel dukungan rekan kerja. Hasil penelitian kualitatif ditemukan informasi tentang sikap negatif petugas Puskesmas terhadap ODHA dan mutasi petugas Puskesmas yang mengganggu kelancaran pelayanan kesehatan HIV-AIDS di Puskesmas.

The study was designed to explore the relationship of the factors of health center providers attitude toward People Living with HIV-AIDS (PLWH) in HIV-AIDS Care, through quantitative and qualitative approach using primary data in four health centers (Ibrahim Adjie/Kiaracondong, Kopo, Pasundan, and Salam) in Bandung in October - November 2010.
The result showed 59.6% health center providers had positive attitude toward PLWH. Only one factor was significant related to attitude of health center providers toward PLWH with p=0.16 (OR: 4.827, 95% CI: 1.343-17.349). Meaning, there was 4.8 chance for health center providers who had helped PLWH having positive attitude toward PLWH compared with those who never helped PLWH. The qualitative study found negative attitude of health centre providers toward PLWH and mutation of health centre providers was the problem in HIV-AIDS care at health centers in Bandung.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T21797
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Jati Andri
"Penelitian ini memuat situasi yang melatarbelakangi ketergantungan seseorang terhadap penggunaan narkoba, sikap
yang ditampilkan setelah terinfeksi HIV/AIDS serta cara partisipan memaknai kondisi diri dan lingkungan/keluarga
terdekatnya serta tindakan-tindakan yang dilakukan ketika menyelesaikan masalah. Teori explanatory style dari
Peterson & Seligman (1987) digunakan berdasarkan dimensi internal-external, stability-unstability/transient dan
global-specific melalui penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Bertujuan untuk melihat pemahaman mereka
terhadap kondisi yang ada hingga cara-cara yang dilakukan untuk memaknai masalah tersebut. Hasil penelitian
didapatkan bahwa sebagian besar dari mereka menggunakan pola eksternal, stability dan global dalam memahami
ketergantungannya pada narkoba, mereka masih mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari ketergantungannya
terhadap narkoba walaupun sadar akan dampak yang ditimbulkan. Kesulitan untuk memahami keadaan diri terinfeksi
HIV/AIDS disebabkan oleh banyak faktor. Seperti dukungan sosial, keadaan partisipan saat ini, adanya stigma di
masyarakat yang membatasi gerak hidup mereka. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penggunaan partisipan yang
hanya diambil pada satu buah panti rehabilitasi narkoba. Padahal pemahaman yang muncul dapat berbeda bila diteliti
pada panti rehabilitasi lain, partisipan perempuan ataupun individu yang tidak mengikuti program rehabilitasi.
Selanjutnya ditemukan pula bahwa rasa tanggung jawab pada diri sendiri dapat menjadi kekuatan tersendiri bagi
pengguna narkoba yang terinfeksi HIV/AIDS untuk memahami kebutuhan dirinya sendiri.
This study analyzise the background of people’s situation on drugs dependency, their attitudes emerge after infected by
HIV/AIDS, and ways to give self-meaning to themselves and their surroundings including actions to deal with their life
problems. Style explanatory theory from Peterson & Seligman (1987) which is based on internal-external dimension,
stability-unstability/transient dan global-specific dimentions was used. This study was a in qualitative research with
case study method. The objective is to explore the understanding of drug users with HIV/AIDS. The outcome from this
research shows that most of the subjects were using external, stabilized and global patterns from explanatory theory in
order to understand their dependecies on drugs and how hard for them to release from it eventhough they knew that is
harmful. The drug users who were infected by HIV/AIDS were hard, to understand their situations. This was caused by
many factors such as social support, their physical and psychological conditions, public stigma that limit ways to facing
their life. The constraints in this research were that all subjects were from one rehabilitation centre. Whereas, other
understanding can be different in other rehabilitation centres which is women participant, or people who were not under
any rehabilitation program. Furthermore, the researcher found that a sense of responsibility to oneself can be a moral
support for any subject to understand his/her needs and conditions."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hanitya Dwi Ratnasari author
"Pengetahuan pencegahan dan penularan HIV/AIDS merupakan pengetahuan mengenai penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang dikompositkan berdasarkan 5 hal: HIV dapat dicegah dengan berhubungan seksual dengan suami/istri saja, menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan pasangan berisiko, tidak menggunakan jarum suntik bersama, HIV tidak dapat ditularkan melalui makan sepiring dengan orang yang terkena HIV, dan melalui gigitan nyamuk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan pencegahan dan penularan HIV/AIDS penduduk umur ≥ 15 tahun menurut karakteristik kelompok umur, jenis kelamin, status kawin, tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran rumah tangga per kapita, berdasarkan data Riskesdas 2010. Desain studi penelitian ini adalah potong lintang. Populasi studi penelitian ini adalah seluruh responden Riskesdas 2010 dan diambil 101.604 responden sebagai sampel secara total sampling, yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil uji regresi logistik penelitian ini menunjukkan karakteristik kelompok umur, status kawin, pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran rumah tangga per kapita, memiliki hubungan yang bermakna dengan pengetahuan komprehensif HIV/AIDS (nilai p ≤ 0,05). Sedangkan karakteristik jenis kelamin dan tempat tinggal tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan pengetahuan komprehensif HIV/AIDS (nilai p > 0,05). Berdasarkan analisis multivariat didapat faktor yang paling berpengaruh yaitu umur, status kawin, pekerjaan, dan pengeluaran. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan komprehensif HIV/AIDS, intervensi peningkatan pengetahuan HIV/AIDS dapat ditujukan pada karakteristik yang paling memerlukan informasi.

Comprehensive knowledge of HIV/AIDS is a knowledge about transmission and prevention of HIV/AIDS which composed based on 5 things: HIV can be prevented by having sex only with husband/wife, using condom when having sex with risky partner, do not needles sharing, HIV can?t spread by eating within one plate with the people affected by HIV, and through mosquito bites. This study was conducted to determine factors associated comprehensive knowledge of HIV/AIDS at population aged ≥ 15 years old according to the characteristics of age group, gender, marital status, residence place, education, employment, and household expenditure per capita, based on Riskesdas 2010 data. Study design was cross-sectional. Study population of this research is all respondents of Riskesdas 2010 and taken as a sample of 101,604 respondents by total sampling methods, which appropriate with inclusion criteria.
Chi-squared test results of this study demonstrate the characteristics of the age group, marital status, education, employment, and household expenditure per capita, have significant value with comprehensive knowledge of HIV/AIDS (p value ≤ 0.05). While the characteristics of gender and residence place doesn?t have significant value with comprehensive knowledge of HIV/AIDS (p value > 0.05). Based on multivariate analysis obtained the most influential factors are age, marital status, occupation, and expenditure. By knowing factors associated comprehensive knowledge of HIV/AIDS, intervention programs to increase HIV/AIDS knowledge can be addressed on the most information needed of the characteristics.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Salemba Medika, 2018
616.979 2 ASU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Purnomo
"Kecemasan adalah suatu keadaan dimana individu/kelompok mengalami perasaan yang sulit (ketakutan) dan aktivasi sistem saraf otonom dalam berespon terhadap ketidakjelasan, ancaman tidak spesifik karena suatu pengalaman baru yang dijumpai oleh individu dalam kehidupan ini tidak selalu menyenangkan, tetapi ada kalanya muncul suatu situasi yang membawa respon kecemasan ringan, sedang, berat, dan panik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentihkasi Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan Perawat dalam merawat pasien dengan HIV/AIDS di RS.Pelni Jakarta.
Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat diruang kenanga dan merak, dan dipilih secara systematic random sampling. Sample berjumlah 33 orang perawat di ruang kenanga dan merak RS.Pelni Jakarta. Analisis data menggunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan perawat dalam merawat pasien dengan HIV/AIDS (0,031 < p value < α 0,05), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia, fasilitas pelayanan, dan pengalaman pelatihan dengan tingkat kecemasan perawat dalam merawat pasien dengan HIV/AIDS (p value; 0,782; 0,004; 0,782).

Anxietas is an circumstance of where individual/group experience of difficult feeling (fear) and activation system of otonomous nerve in to not explain, threat is not specific because an new experience met by individual in this life do not always please, but sometimes emerge an situation that bring respon of light dread, heavy, and panic. This research aim to to identify Factors of which deal with storey;level of dread of Nurse in taking care of the patient by HIV/AIDS in RS.PELNI Jakarta.
Desain of this Research is descriptive of correlation with approach of method of cross sectional. Sampel in this research is nurse of space of kenanga and peacock, and selected by systematic is random sampling. Sample amount to 33 people of nurse of space of kenanga and peacock of RS.PELNI Jakarta. Analyse data use test of Chi Square.
Result of research to indicate that there are relation which signifikan of among/between storey; level of knowledge with storey; level of dread of nurse in taking care of the patient by HIV/AIDS (0,031 < p value< 0,05), and do not there are relation which signilikan of among/between age, service facility, and experience of training with storey;leveI of dread of nurse in taking care of the patient by HIV/AIDS ( p value; 0,782; 0,004; 0,782).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5838
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>