Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rudy Hartanto
"Growing old is inevitable for any human being. In everyday life, the elderly needs the kind and level of dependence of other people, especially the disabled. They are to be respected as individual with dignity and self-expression, and free to do what they want. Many are able to do with their own initiative. It is not right to assume that the elderly totally depend on other people?s assistance. Some may have general weakness, especially their physical condition that even, is often heard as fragile. The anticipation of the fragile physical condition may sometimes overly say. The efforts to prevent an accident, such as falling, may actually hinder the autonomous actualization of the elderly."
Depok: Departemen kewilayaan FIB Universitas Indonesia, 2009
360 JETK 1:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Meutia
"Permasalahan disabilitas terus meningkat seiring dengan bertambahnya beban penyakit. Peningkatan jumlah penduduk yang mengalami disabilitas telah menyebabkan kekhawatiran terhadap beban sosial dan ekonomi, yang diakibatkan karena menurunnya kualitas kesehatan masyarakat yang disebabkan karena penyakit. Secara global, pada tahun 2017 terdapat sekitar 2,4 milyar penduduk di dunia yang mengalami disabilitas. Peningkatan disabilitas tersebut, 80% disebabkan penyakit tidak menular. Sindrom metabolik menjadi salah satu fokus dalam berbagai penelitian tentang faktor risiko disabilitas. Hal ini disebabkan karena sindrom metabolik merupakan sekelompok kelainan metabolik dan vaskular yang menjadi sinyal dini terhadap peningkatan potensi terjadi disabilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara sindrom metabolik dengan kejadian disabilitas pada penduduk usia produktif (18-59) tahun di Indonesia. Penelitian cross sectional ini dilakukan terhadap 19250 responden yang telah diwawancara dalam Riskesdas 2018, dan dianalisis dengan metode kompleks survey. Responden dalam penelitian ini mayoritas berusia dewasa antara 26-59 tahun, dengan responden berjenis kelamin wanita lebih banyak dibandingkan pria. Responden terbanyak adalah responden yang bekerja, dan jarang mengkomsumsi makanan berisiko. Hasil analisis menunjukkan bahwa prevalensi disabilitas adalah 25% dan prevalensi sindrom metabolik 27,3%. Prevalensi sindrom metabolik yang mengalami disabilitas adalah 27,4%. Selanjutnya diketahui bahwa sindrom metabolik berhubungan signifikan dengan kejadian disabilitas tanpa ada variabel kovariat yang dapat mengganggu efek tersebut. Untuk mencegah terjadinya disabilitas, berbagai upaya pencegahan dan pengendalian timbulnya berbagai komponen sindrom metabolik pada usia produktif perlu lebih diperhatikan, sehingga dapat ditingkatkan kualitas penduduk usia produktif yang menjadi harapan bahkan tulang punggung baik bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya. Permasalahan disabilitas terus meningkat seiring dengan bertambahnya beban penyakit. Peningkatan jumlah penduduk yang mengalami disabilitas telah menyebabkan kekhawatiran terhadap beban sosial dan ekonomi, yang diakibatkan karena menurunnya kualitas kesehatan masyarakat yang disebabkan karena penyakit. Secara global, pada tahun 2017 terdapat sekitar 2,4 milyar penduduk di dunia yang mengalami disabilitas. Peningkatan disabilitas tersebut, 80% disebabkan penyakit tidak menular. Sindrom metabolik menjadi salah satu fokus dalam berbagai penelitian tentang faktor risiko disabilitas. Hal ini disebabkan karena sindrom metabolik merupakan sekelompok kelainan metabolik dan vaskular yang menjadi sinyal dini terhadap peningkatan potensi terjadi disabilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara sindrom metabolik dengan kejadian disabilitas pada penduduk usia produktif (18-59) tahun di Indonesia. Penelitian cross sectional ini dilakukan terhadap 19250 responden yang telah diwawancara dalam Riskesdas 2018, dan dianalisis dengan metode kompleks survey. Responden dalam penelitian ini mayoritas berusia dewasa antara 26-59 tahun, dengan responden berjenis kelamin wanita lebih banyak dibandingkan pria. Responden terbanyak adalah responden yang bekerja, dan jarang mengkomsumsi makanan berisiko. Hasil analisis menunjukkan bahwa prevalensi disabilitas adalah 25% dan prevalensi sindrom metabolik 27,3%. Prevalensi sindrom metabolik yang mengalami disabilitas adalah 27,4%. Selanjutnya diketahui bahwa sindrom metabolik berhubungan signifikan dengan kejadian disabilitas tanpa ada variabel kovariat yang dapat mengganggu efek tersebut. Untuk mencegah terjadinya disabilitas, berbagai upaya pencegahan dan pengendalian timbulnya berbagai komponen sindrom metabolik pada usia produktif perlu lebih diperhatikan, sehingga dapat ditingkatkan kualitas penduduk usia produktif yang menjadi harapan bahkan tulang punggung baik bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya.

Disability problems continuing to increase along with the increasing burden of disease. The increase in the number of people with disabilities has caused concern about the social and economic burden, which is caused by the decline in the quality of public health caused by disease. Globally, in 2017 there are around 2.4 billion people in the world who experience disabilities. 80% of the increase in disability is due to non-communicable diseases. Metabolic syndrome has become one of the focuses in various studies on risk factors for disability. This is because the metabolic syndrome is a group of metabolic and vascular disorders which are an early signal of an increased potential for disability. The purpose of this study was to see the relationship between metabolic syndrome and the incidence of disability among the productive age population (18-59) years in Indonesia. This cross-sectional study was conducted on 19,250 respondents who had been interviewed in the 2018 Riskesdas, and analyzed using the complex survey method. The majority of respondents in this study were adults aged between 26-59 years, with more female than male respondents. Most respondents are work, and rarely consume risky foods. The results of the analysis show that the prevalence of disability is 25% and the prevalence of metabolic syndrome is 27.3%. The prevalence of metabolic syndrome with disabilities is 27.4%. Furthermore, it is known that metabolic syndrome is significantly related to the incidence of disability without any covariate variables that can interfere with this effect. To prevent the occurrence of disability, various efforts to prevent and control the occurrence of various components of the metabolic syndrome at productive age need to be given more attention, so that the quality of the productive age population can be improved, which is even the backbone of both themselves and their families."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andaresta Dhinda Sasdana
"Penelitian ini membahas tentang cyberbullying pada penyandang disabilitas pendengaran yang dialami oleh anggota Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) yaitu penyandang disabilitas seluruh Indonesia berusia 17 tahun ke atas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman cyberbullying terhadap penyandang disabilitas pendengaran pada masa remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cyberbullying pada penyandang disabilitas pendengaran pada masa remaja terjadi melalui berbagai metode komunikasi yaitu jejaring sosial, pesan singkat dan chat room. Cyberbullying terhadap korban disebabkan oleh preferensi fisik, prasangka, dan pembalasan. Bentuk cyberbullying yang dialami bersifat langsung dan tidak langsung berupa penghinaan dan penghinaan terhadap korban. Akibat dari cyberbullying ada pada aspek psikososial, reputasi, pendidikan dan kesehatan korban. Dukungan yang diberikan oleh orang tua kepada korban adalah dengan mengajari korban untuk berkomunikasi secara tegas dengan membantu korban merumuskan kata-kata yang baik sebelum merespon pelaku dan menganjurkan untuk mengabaikan korban. Dukungan yang diberikan oleh teman sebaya adalah dengan menjadi pendengar bagi korban dan meminta teman sebaya korban untuk menghentikan perilaku cyberbullying terhadap korban.

This research discusses cyberbullying in persons with hearing disabilities experienced by members of the Indonesian Deaf Welfare Movement (GERKATIN), namely persons with disabilities throughout Indonesia aged 17 years and over. This study aims to describe the experience of cyberbullying against persons with hearing disabilities during adolescence. This study uses a descriptive approach with qualitative methods. The results of this study indicate that cyberbullying to persons with hearing disabilities in adolescence occurs through various communication methods, namely social networks, short messages and chat rooms. Cyberbullying against victims is caused by physical preference, prejudice, and retaliation. The forms of cyberbullying that are experienced are direct and indirect in the form of insulting and insulting the victim. The consequences of cyberbullying are on the psychosocial, reputation, education and health aspects of the victim. The support provided by parents to victims is by teaching victims to communicate assertively by helping victims to formulate good words before responding to the perpetrators and encouraging them to ignore the victim. The support provided by peers is to listen to the victim and ask the victim's peers to stop cyberbullying behavior towards the victim."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Growing old is inevitable for any human being. In everyday life, the elderly needs the kind and level of dependence of other people, especially the disabled. They are to be respected as individual with dignity and self-expression, and free todo what they want. Many are able to do with their own initiative. It is not right to assume that the elderly totally depend on other people's assistance. Some may have general weakness, especially their physical condition that even, is often heard as fragile. The anticipation of the fragile physical condition may sometimes overly say. The efforts to prevent an accident, such as falling, may actually hinder the autonomous actualization of the elderly."
JUETIKA
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Cita Warastri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengaruh social power yang dimiliki orang tua yang terdiri dari expert power, referent power, reward power, legitimate power, dan coercive power terhadap intensi pembelian untuk produk perawatan pribadi di kalangan remaja dengan mengambil studi kasus remaja berusia 14-18 tahun yang
berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, dan sekitarnya. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dalam software SPSS 19. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa expert power, referent power, reward power,dan legitimate power yang dimiliki orang tua secara signifikan memengaruhi intensi pembelian remaja untuk produk perawatan pribadi.

ABSTRACT
This research discusses about the effect on parental social power which consists of expert power, referent power, reward power, legitimate power, and coercive power on teen?s purchase intention for personal care products. This research was conducted tih a case study of teenagers aged 14-18 years old in Jakarta, Bogor,and the surrounding area. The data was analyzed using regression analysis in
SPSS 19. The result indicates that expert power, referent power, reward power,and legitimate power have significant effect on teen?s purchase intention for personal care products."
2013
S46696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Anak merupakan sumber potensi dan generasi penerus yang memiliki tugas untuk mejujudkan cita-cita bangsa. Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan kesempatan seluas-luasnya dan perlu dipersiapkan sedini mungkin agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Sulistyowati
"Studi ini adalah penelitian deskriptif analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, bertujuan menganalisis hubungan aspek fisik danaspek psikososial dengan status hipertensi lansia di Poli Lansia Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Jatinegara Tahun 2014. Rata-rata tekanan sistolik adalah 149,47 mmHg,terendah 130 mmHg dan tertinggi 210 mmHg. Ujibivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antaraaspek fisik, usia, komplikasi dan lama hipertensi dengan status hipertensi pada lansia.Uji multivariat secara bermakna menunjukkan bahwa faktor penentu menurun atau meningkatnya tekanan darah sistolik pada lansia adalah komplikasi penyakit. Secara bersama-sama, aspek fisik dan aspek psikososial ternyata tidak berperan dalam menentukan tekanan darah sistolik lansia.

This study is a quantitative descriptive analytic cross-sectional approach, aimed at analyzing the physical aspects of the relationship and the psychosocial aspects of the status of elderly hypertension in The Poly Elderly Community Health Center Jatinegara 2014. Average systolic pressure was 149.47 mmHg, 130 mmHg lows and highs of 210 mmHg.Bivariate test showed significant relationship between the physical aspect, age, complications and duration of hypertension in the elderly with hypertension status.Significant multivariate test showed that the deciding factor decreases or increases in systolic blood pressure in the elderly is a complication of the disease. Taken together, the physical aspects and psychosocial aspects did not play a role in determining systolic blood pressure of elderly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Pia Januarti
"Frekuensi konflik dengan orang tua mengalami peningkatan pada usia remaja. Ketika menghadapi konflik dengan orang tua, remaja menggunakan beberapa jenis koping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran koping remaja ketika berkonflik dengan orang tua. Desain penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross-sectional dengan 213 responden yang diambil secara acak berstratifikasi di SMP Perguruan Rakyat 1 Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menggunakan koping kontrol sekunder sebanyak 67%, sedangkan responden yang menggunakan koping kontrol primer sebanyak 33%. Peneliti merekomendasikan pada institusi pendidikan, institusi kesehatan, dan orang tua agar memberikan pendidikan pada remaja terkait cara menggunakan koping konstruktif bila mengalami konflik dengan orang tua.

Frequency of conflict with parents has increased in adolescence. When dealing with conflict, teen using some type of coping. This study aims to describe the adolescent coping toward conflicts with parents. This study used quantitative research design and cross-sectional approach with 213 respondents using stratified random sampling in SMP Perguruan Rakyat 1 Jakarta. The results showed that the majority of respondents used secondary control coping as many as 67%, while respondents who used primary control coping as many as 33%. Researcher recommend on educational institutions, healthcare institutions, and parents to provide education on how to use coping constructively in adolescents toward conflicts with parents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prananingrum
"Penelitian ini mengenai Perempuan sebagai liyan atau objek yang tergantung pada subjek, adalah pandangan patriarki, dampak dari pandangan tersebut perempuan mengalami diskrimiasi, stereotype dan pelecehan .Seorang perempuan yang mengalami KTD (Kehamilan Tidak Direncanakan) memutuskan melanjutkan kehamilan, membesarkan anaknya dan tidak menikah adalah fenomena yang melawan norma masyarakat.Tujuan :Tujuan dari penelitian ini (1) Mengkaji proses negosiasi nilai yang dialami oleh “Ibu lajang”, (2)Mengkaji proses pengambilan keputusan dalam menyikapi tuntutan moral agar mampu menjalani kehidupannya di tengah tengah masyarakat, (3) Mengkaj proses ‘menjadi diri’ yang dialami perempuan, melalui masa krisis yang dialaminya, (4)Mengkaji peran peer , keluarga dan gereja dalam pendampingan “ibu lajang”. Dampingan yang mendukung negosiasi nilai-nilai baru yang dihidupi oleh “ibu lajang” Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif di analisis dengan perspektif Feminis, menggunakan teori Simone de’ Beauvoir, Kathryn Abrams dan Carol Gilligan. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mengenai life story narasumber. Mempelajari pengalaman 2 ibu lajang yang mengalami Kehamilan tidak direncanakan (KTD), namun memutuskan mempertahankan kehamilan, memelihara anaknya dan tidak menikah. Ibu lajang dalam menjalani kehidupannya membutuhkan berbagai cara negosiasi agar bisa diterima, karena subordinasi dan stereotype oleh masyarakat, lingkungan kerja dan gereja. Negosiasi nilai dilakukan dengan berbgai cara untuk mmepertahankan pekerjaan, membnagun relasi dengan masyarakat, rekan kerja dan umat. Agensi definisi diri yang dilakukan ibu lajang untuk membangun rekonsiliasi dengan Tuhan dan rekonsiliasi dengan diri sendiri. Agensi pengarahan diri dengan menetapkan tujuan mempertahankan pekerjaan agar mampu mengatur kehidupan sendiri.

The research studied about Woman as other or as an object that depends on a subject is a patriarchal view. The impact of this view is that women experience discrimination, stereotyping, and harassment. A woman who experiences unplanned pregnancy (KTD), decides to continue the pregnancy, raises her child, and chooses not to marry is a phenomenon that against the norm in society. Based on this phenomenon, this study aimed to (1) examine the process of value negotiation that is experienced by single mother; (2) assess the decision-making process in responding the moral demands so that the single mothers can live in society; (3) examine the process of self-being that is experienced by women, through their crisis period; and (4) examine the role of peer, family, and church in supporting single mother. The assistants that can support the negotiation of new values of a single mother. The research used qualitative approach and was analyzed with a feminist perspective by using the theory of Simone de Beauvoir, Kathryn Abrams, and Carol Gilligan. Data was collected by interviewing the life story of the interviewees. Then, learning about the experiences of two single mothers who have an unplanned pregnancy (KTD), but decide to maintain the pregnancy, keep their child, and choose not to get married. Single mothers need various ways in negotiating their values to be accepted because of subordination and stereotypes by society, work environment, and church. The value negotiation is done in various ways to maintain work, build relationships with society, colleagues, and others. The self-agency was done by single mother to build the reconciliation with God and the reconciliation with themselves. Then, self-direction agency is done by setting the goal to keep their job as a way to manage their lives."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqmar Jalilah
"Tidur adalah kebutuhan yang harus dipenuhi karena kualitas tidur seseorang akan memberikan dampak lebih sehat dan bugar saat bangun tidur. Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 01 Cipayung masih belum memperhatikan kualitas tidur lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tidur lansia di PSTW Budi Mulya 01 Cipayung. Jumlah sampel sebanyak 99 lansia yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kualitas tidur secara keseluruhan menunjukkan sebagian besar lansia hipertensi di PSTW Budi Mulya 01 Cipayung memiliki kualitas tidur yang baik dalam satu bulan terakhir sebanyak 56 orang 56.6 memiliki kualitas tidur yang baik skor.

Sleep is a necessity that must be met because the quality of one 39 s sleep will give a healthier and healthier impact when waking up. Social House that can be said old peoples home Tresna Werdha Budi Mulya 01 Cipayung still not pay attention to the quality of elderly sleep. This study aims to determine the quality of elderly sleep in PSTW Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 01 Cipayung. The respondent of this study is 99 people who are taken by consecutive sampling technique. Data were collected using the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI questionnaire. The results showed that overall sleep quality picture showed most of hypertension elderly in PSTW Budi Mulya 01 Cipayung had good sleep quality in the last month 56 people 56.6 had good sleep quality score.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>