Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurmalia
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis peranan kewirausahaan dalam pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia untuk periode waktu 2008-2013. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode estimasi panel data dengan pendekatan efek tetap. Pada penelitian ini penulis menggunakan self employment rate dari wirausaha total, wirausaha formal, wirausaha informal, wirausaha formal di sektor manufaktur, wirausaha formal di sektor konstruksi, dan wirausaha formal di sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi, serta business ownership rate dari wajib pajak badan dan jumlah industri besar sedang di sektor manufaktur. Hasil estimasi menunjukkan bahwa kewirausahaan berdampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia dan masing-masing pengukuran produktivitas kewirausahaan juga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini disebabkan karena kewirausahaan berperan dalam mekanisme knowledge spillover.

ABSTRACT
This research is aimed to analyze the role of entrepreneurship in regional economic growth in Indonesia for time period of 2008-2013. Analysis is done by using fix effect panel data estimation method. In this research the author uses self-employment rate from total entrepreneur, formal entrepreneur (manufacturing sector, construction sector and trade, restaurant, and service sector) and informal entrepreneur, also business ownership rate from corporates tax payer and large and medium industry from manufacturing sector. The estimation results showed that entrepreneurship has a positive and significant impact to the Indonesian regional economic growth, and each of the entrepreneurship productivity measurement has a different influence to the economic growth. This is caused by the role of the entrepreneurship in facilitating the knowledge spillover mechanism.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Hermawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui peran entrepreneurship terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan unit analisis tingkat kabupaten/kota. Ukuran dari entrepreneurship menggunakan konsep dan definisi dari Global Entrepreneurship Monitor (GEM) yang diterapkan pada data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dari Badan Pusat Statistik (BPS). Metode empiris menggunakan regresi data panel dengan fixed effect model dan periode 2013-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa entrepreneurship dengan ukuran berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan ekonomi. Nascent entrepreneurship belum berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan Owner manager of a new business dan Total Early Stage Entrepreneusrhip Activity berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

ABSTRACT
This study aims to determine the role of entrepreneurship on economic growth in Indonesia by using a regency/municipality level analysis unit. The size of entrepreneurship uses the concepts and definitions of the Global Entrepreneurship Monitor (GEM) which is applied to National Labor Force Survey (Sakernas) data from the Central Statistics Agency (BPS). The empirical method uses panel data regression with fixed effect models and the period 2013-2018. The results of the study show that entrepreneurship of different sizes will have different effects on economic growth. Nascent entrepreneurship has not had an impact on economic growth, while the Owner manager of a new business and Total Early Stage Entrepreneurship Activity has a positive impact on economic growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aspiansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan ketergantungan spasial terhadap pertumbuhan ekonomi regional Indonesia dan konvergensinya berdasarkan data panel seluruh provinsi di Indonesia selama tahun 1990-2015. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan spatial durbin model untuk mendapatkan estimasi parameter dari model pertumbuhan ekonomi yang memperhatikan aspek ketergantungan spasial. Hasilnya peneliti menemukan bahwa ketergantungan spasial berperan penting dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi regional dan mendukung terjadinya konvergensi pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Lebih lanjut, model pertumbuhan ekonomi regional Indonesia yang mengontrol aspek ketergantungan spasial menghasilkan estimasi yang lebih baik daripada model pertumbuhan ekonomi regional Indonesia yang tidak mengontrol ketergantungan spasial. Peneliti juga menemukan terjadinya spatial spillover yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional Indonesia yang bersumber dari pertumbuhan ekonomi wilayah lain, pendapatan per kapita awal dari wilayah lain, dan pertumbuhan penduduk wilayah lain.

This study aims to examine the role of spatial dependence on regional economic growth in Indonesia and its convergence based on panel data of all provinces in Indonesia during 1990 2015. It is done by using spatial durbin model to obtain parameter estimation from economic growth model that pay attention to spatial dependence aspect. The results found that spatial dependence plays an important role in the achievement of regional economic growth and support the convergence of regional economic growth in Indonesia. Furthermore, Indonesia 39 s regional economic growth model that controls the aspects of spatial dependence results in better estimation rather than Indonesia 39 s regional economic growth model that does not control spatial dependence. The researcher also found positive spatial spillover to regional economic growth in Indonesia sourced from other region 39 s economic growth, per capita incomes from other regions, and population growth in other regions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Senna Gumilar
"ABSTRAK

Kegiatan berwirausaha dapat tervisualisasi dari terbentuknya start-up atau bisnis baru-kecil. Risiko kegagalan menjadi salah satu alasan rendahnya jumlah pengusaha startup di Indonesia dimana masyarakat cenderung menghindari  risiko dan memilih profesi yang lebih stabil ketimbang menjadi pengusaha (Cooney, 2012). Kegagalan dalam berusaha sering dipengaruhi oleh ketidakmampuan pebisnis dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan, membuat arah strategis yang kuat, dan merumuskan strategi untuk terus menjadi relevan di dunia bisnis.

Studi ini menekankan pada bagaimana bisnis baru mampu menyusun strategi untuk terus bertumbuh serta mengimplementasikannya dalam target dan kegiatan bisnis. Studi ini juga menekankan pada logika penting dan nilai-nilai yang mendasari pengambilan keputusan. Oleh karena itu, interpretasi tentang bagaimana strategi pertumbuhan yang tergabung dalam konteks start-up menjadi penting.

Pendekatan kualitatif dipilih untuk mempelajari bagaimana faktor yang mempengaruhi strategi bertumbuh terhadap kinerja start-up/usaha kecil. Studi kasus dilakukan kepada 27 startup dalam bentuk wawancara semi-terstruktur yang didukung oleh data sekunder sebagai pelengkap. Klasifikasi Start-up oleh Start-up Genome Report (2014) dan Tahap Blank-Marmer digunakan dalam rangka untuk memahami lebih dalam perilaku setiap start-up dalam strategi pertumbuhan menggabungkan.

Pengertian strategi dalam kacamata startup dipandang sebagai gabungan antara perencanaan dan pendekatan. Semua partisipan menunjukkan implementasi strategi dengan fleksibilitas tinggi.

Studi ini menunjukkan terdapat beberapa faktor positif yang mempengaruhi perumusan strategi. Orientasi entrepreneurial serta pandangan manajerial atas pertumbuhan organisasi juga berpengaruh terhadap pembentukan strategi bertumbuh terutama dalam mendukung visi sang pendiri serta kesempatan dalam mencari peluang sebagai salah satu faktor internal Perusahaan.

Melalui wawancara, terindikasi bahwa akses ke sumber daya keuangan, manusia dan social cukup berpengaruh pada Perusahaan merumuskan strategi. Namun, tidak seperti wiklund, kondisi lingkungan bisnis terlihat belum terlalu berpengaruh terhadap pembentukan strategi bertumbuh.

Peta strategi produk-pasar milik Ansoff dianggap cukup mewakili klasifikasi strategi yang dilakukan oleh perusahaan startup. Sayangnya, Penetrasi pasar dalam studi ini belum mampu menunjukkan perbedaan atas strategi yang dipilih dalam bertumbuh.

Temuan lain memperlihatkan bahwa pengalaman strategis mampu memberikan pertimbangan tambahan bagi startup dalam memilih strategi bertumbuh. Pertimbangan positif juga ditemukan bahwa kolaborasi dapat menjadi pilihan para startup dalam rangka membangun pertumbuhan strategis dan lebih berkelanjutan.

Kata kunci: Startup, Strategi Bertumbuh, Peta Strategi, New-Small Business, Aksi Berwirausaha

 



ABSTRACT
The interest over entrepreneurship is manifested in start-ups or new-small businesses, but the number of startup entrepreneur is still low. One of many reasons for that is the risk of failures. People tend to adverse risk and come to more stability profession. These failures then become motivational factors and the need of management capability that role as internal barrier (Cooney, 2012) for being an entrepreneur. These failure often affected by their incapability of creating sustainable growth, making strong direction, and formulating strategies in order to continue being relevant.

This study emphasize on how newly-business would be able to encompass their strategies to grow, iterate them into business targets and activities, and what the essential logic and values that enable them to do so . Thus it will create an interpretation on how growth strategies are incorporated in start-up context.

Qualitative approach is selected in order to study how growth strategies affecting how start-up/small-new business perform. The approach is performed in multiple case studies including 27 startup/new-small businesses in semi-structured interviews supported by complement data from various secondary sources. Classification of Start-up by Start-up Genome Report (2014) and Blank-Marmer Phase are implemented in order to understanding more deeply behavior between one company to the other in incorporate growth strategies.

The study indicates that some of the firms in the strategy positively use emergent approach in strategy formulation, while the other combined between planning and emergent approach. All of the firms adapt the high-level of flexibility over implementation and formal strategies. This approach help some of the firms to made clear into steps taken by them to explore their entrepreneurial behavior in opportunity seeking behavior while maintained their sustainable source of advantages.

Through the interview, it is found that different elements affected the fabrication of growth strategies. External environment, access to financial, human and social resources is quite affected on how firms formulate strategies. Other factors that proposed internally affected the process such as entrepreneurial orientation and the owner-manager orientation towards growth are also affected the process of growth strategies manufacturing.

There also findings that Ansoff strategy map able to classify growth strategy taken by the participant. Another finding is that strategic experience does give the firms more consideration in selecting strategies. It also will be a positive consideration for new-small business should consider collaboration in order to expand their own capabilities and cooperate with externals as strategic steps to obtained more sustainable growth.

 

 

 

"
2017
T55126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwan Iswanto
"Pemerintah Republik Indonesia menerapkan kebijakan-kebijakan untuk menarik lebih banyak Foreign Direct Investment karena persentase arus masuk FDI terhadap gross domestic product (GDP) relatif rendah dan distribusi arus masuk FDI antar koridor ekonomi tidak merata. Disamping kontribusi langsung dari FDI melalui pembentukan modal, paket FDI dan teknologi dan aset tidak berwujudnya telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui spillover effects. Studi ini menguji pengaruh FDI terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pembentukan modal dan spillover effects atas kehadiran FDI dengan menggunakan regresi fixed effect model dari data panel yang terdiri atas 33 provinsi di Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan 2012. Hasil dari studi menunjukan bahwa arus masuk FDI ke Indonesia menghasilkan pembentukan modal dan spillover effects positif terhadap perusahaan perusahaan domestik. Hasil lebih lanjut menunjukan bahwa spillover effects meningkatkan produktivitas domestik dan menggeser production frontier ke tingkat yang lebih tinggi, yang berpengaruh pada peningkatan GDP per provinsi dan nasional. Pengaruh positif FDI terhadap pertumbuhan GDP dalam studi ini berimplikasi pada perlunya usaha lebih dari pemerintah Indonesia untuk menarik lebih banyak arus masuk FDI.

The Government of Indonesia implemented policies to attract more foreign direct investment (FDI) since the percentage of FDI inflows over gross domestic product (GDP) was relatively low and the distribution among corridor in Indonesia was not prevalent. Besides its direct contribution through capital formation, FDI and its package of technologies and intangible assets has contributed to growth through spillover effects. This study examined the impact of FDI on Indonesia economic growth through capital formation and spillover effects of the presence of FDI using a fixed effect model regression of a panel dataset of 33 provinces in Indonesia from 2005 until 2012.
The results indicate that FDI inflows to Indonesia generate capital augmentation and positive spillover effects to domestic companies. The results further show that the spillover effects increase domestic productivity and shift the production frontier to a higher level, which results in an increase in provincial and national GDP. This finding implies that Indonesia needs extra effort to attract more FDI inflows.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervin Septian Firdaus
"[ABSTRACT
This paper investigated whether fiscal policy, especially government investment
expenditure in Indonesia, depends on changes in the economic business cycle and
whether its impact is significant on economic growth. This paper analyzed the
relationship between government investment expenditure and output gap using an
ordinary least squares (OLS) regression covering three periods of study (1980?
1996, 2001?2014, and 1980?2014). In general, the result showed government
investment expenditure tended to be acyclical. This study also evaluated the
impact of the changes in government investment expenditure on gross domestic
product (GDP) using a vector autoregression (VAR) approach. The results
revealed government investment expenditure did not have a significant impact on
economic growth.

ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah arah kebijakan fiskal, khususnya
pengeluaran pemerintah, dipengaruhi perubahan siklus ekonomi dan berdampak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak. Studi ini membahas
hubungan antara pengeluaran investasi pemerintah dan output gap menggunakan
model regresi ordinary least squares (OLS) yang meliputi tiga periode observasi
(1980?1996, 2001, dan 1980?2014). Secara umum, hasil analisis menunjukkan
bahwa pengeluaran investasi pemerintah cenderung mengarah acyclical (netral).
Selain itu, paper ini juga menganalisis dampak perubahan pengeluaran investasi
pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menggunakan model vector
autoregression (VAR). Hasilnya menunjukkan bahwa pengeluaran investasi
pemerintah tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi;Tesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah arah kebijakan fiskal, khususnya
pengeluaran pemerintah, dipengaruhi perubahan siklus ekonomi dan berdampak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak. Studi ini membahas
hubungan antara pengeluaran investasi pemerintah dan output gap menggunakan
model regresi ordinary least squares (OLS) yang meliputi tiga periode observasi
(1980?1996, 2001, dan 1980?2014). Secara umum, hasil analisis menunjukkan
bahwa pengeluaran investasi pemerintah cenderung mengarah acyclical (netral).
Selain itu, paper ini juga menganalisis dampak perubahan pengeluaran investasi
pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menggunakan model vector
autoregression (VAR). Hasilnya menunjukkan bahwa pengeluaran investasi
pemerintah tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi;Tesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah arah kebijakan fiskal, khususnya
pengeluaran pemerintah, dipengaruhi perubahan siklus ekonomi dan berdampak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak. Studi ini membahas
hubungan antara pengeluaran investasi pemerintah dan output gap menggunakan
model regresi ordinary least squares (OLS) yang meliputi tiga periode observasi
(1980?1996, 2001, dan 1980?2014). Secara umum, hasil analisis menunjukkan
bahwa pengeluaran investasi pemerintah cenderung mengarah acyclical (netral).
Selain itu, paper ini juga menganalisis dampak perubahan pengeluaran investasi
pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menggunakan model vector
autoregression (VAR). Hasilnya menunjukkan bahwa pengeluaran investasi
pemerintah tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi;Tesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah arah kebijakan fiskal, khususnya
pengeluaran pemerintah, dipengaruhi perubahan siklus ekonomi dan berdampak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak. Studi ini membahas
hubungan antara pengeluaran investasi pemerintah dan output gap menggunakan
model regresi ordinary least squares (OLS) yang meliputi tiga periode observasi
(1980?1996, 2001, dan 1980?2014). Secara umum, hasil analisis menunjukkan
bahwa pengeluaran investasi pemerintah cenderung mengarah acyclical (netral).
Selain itu, paper ini juga menganalisis dampak perubahan pengeluaran investasi
pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menggunakan model vector
autoregression (VAR). Hasilnya menunjukkan bahwa pengeluaran investasi
pemerintah tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, Tesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah arah kebijakan fiskal, khususnya
pengeluaran pemerintah, dipengaruhi perubahan siklus ekonomi dan berdampak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak. Studi ini membahas
hubungan antara pengeluaran investasi pemerintah dan output gap menggunakan
model regresi ordinary least squares (OLS) yang meliputi tiga periode observasi
(1980–1996, 2001, dan 1980–2014). Secara umum, hasil analisis menunjukkan
bahwa pengeluaran investasi pemerintah cenderung mengarah acyclical (netral).
Selain itu, paper ini juga menganalisis dampak perubahan pengeluaran investasi
pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menggunakan model vector
autoregression (VAR). Hasilnya menunjukkan bahwa pengeluaran investasi
pemerintah tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi]"
2015
T42732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This is the 2nd edition of Technological Innovation. Profiting from technological innovation requires scientific and engineering expertise, and an understanding of how business and legal factors facilitate commercialization. This volume presents a multidisciplinary view of issues in technology commercialization and entrepreneurship."
United Kingdom: Emerald, 2016
e20469312
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"This book investigates, compares, and contrasts the theoretical and practical elements of business concepts and models that are acclimated to the dynamic changes of our modern era. Furthermore, it describes and analyzes the current cooperative interactions among firms, and evaluates the contribution of knowledge dynamics in coopetition."
United Kingdom: Emerald, 2018
e20469557
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Asmoro Gati
"Pertumbuhan ekonomi inklusif merupakan pertumbuhan ekonomi yang meningkatkan pemerataan sehingga dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat, menurunkan ketimpangan serta mengurangi tingkat pengangguran. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan (Archipelagic State) terbesar di dunia dengan sebaran penduduk tidak merata serta memiliki latar belakang sosial ekonomi yang berbeda, dimana ketimpangan dan pengangguran masih menjadi permasalahan utama. Infrastruktur telekomunikasi memiliki eksternalitas positif menyiapkan jaringan informasi dan komunikasi yang dapat dimanfaatkan dalam percepatan pemerataan perekonomian. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh infrastruktur telekomunikasi terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia dengan menggunakan data panel 34 provinsi tahun 2011-2021 serta metode Two Way Fixed Effect (2FE). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telekomunikasi melalui indikator BTS (base transceiver station), penggunaan telepon seluler, dan penggunaan internet mampu meningkatkan pertumbuhan pendapatan per kapita serta mengurangi tingkat pengangguran, memperkecil ketimpangan serta meningkatkan indeks pembangunan ekonomi inklusif (IPEI). Selanjutnya, telekomunikasi ternyata memberikan pengaruh berbeda antar sub-wilayah. Keberagaman hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat pembangunan infrastruktur masih belum tersedia secara merata di seluruh wilayah dan juga karena perbedaan keahlian dalam memanfaatkan teknologi pada masing-masing wilayah.

Inclusive economic growth is economic growth that promotes equity, benefiting all segments of society, reducing inequality, and addressing unemployment. Indonesia, as one of the world's largest Archipelagic State, faces challenges of uneven population distribution and varying socio-economic backgrounds, leading to persistent issues of inequality and unemployment. Telecommunication infrastructure plays a crucial role by establishing information and communication networks that can contribute to accelerating economic equality. This study aims to examine the impact of telecommunications infrastructure on inclusive economic growth in Indonesia, utilizing panel data from 34 provinces spanning the years 2011 to 2021 and employing The Two-Way Fixed Effect (2FE) methodology. The findings demonstrate that indicators such as base transceiver station (BTS), cellular telephone usage, and internet connectivity have a positive effect on per capita income growth, while simultaneously reducing unemployment, inequality, and raising the inclusive economic development index (“Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif-IPEI”). Moreover, the effects of telecommunications infrastructure vary across different sub-regions, highlighting disparities in infrastructure development and variations in technological expertise across regions."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Sunanta
"Penelitian ini menguji hubungan antara pertumbuhan ekonomi (PDRB per kapita) dan biodiversity loss di Indonesia. Hipotesis Kurva Kuznets Biodiversitas diinvestigasi dan diuji dengan data tahunan indeks kekayaan spesies dan PDRB per kapita dari tahun 2005 sampai dengan 2012 untuk 33 provinsi di Indonesia. Penelitian ini menghasilkan bahwa hubungan antara biodiversity loss dan pendapatan mengikuti kurva Kuznets atau membentuk kurva U terbalik. Hal ini berarti bahwa seiring dengan peningkatan pendapatan, biodiversity loss akan mengalami tren pennurunan dan kemudian meningkat kembali. Atau dengan kata lain, kekayaan spesies meningkat pertama, mencapai titik belok, dan kemudia menurun. Titik belok untuk penelitian ini berada pada tingkat Rp9,747,369.00 dari PDRB per kapita.

This research examines the relationship between economic growth (GRDP per capita) and biodiversity loss in Indonesia. The Biodiversity Kuznets Curve hypothesis is investigated and tested with the annual data of species richness index and GRDP per capita from 2005 - 2012 for 33 provinces in Indonesia. The research reveals that the relationship between biodiversity loss and income follows Kuznets curve or inverted U-shaped. It means that with increase in income, biodiversity loss first experiences a declining trend and then starts rising again. Or in other words, the species richness increases first, reaches a turning point, and then starts declining. A turning point for this research is at level Rp9,747,369.00 of GRDP per capita.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>