Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 599 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beryl Masdiary
"[Nation branding adalah konsep baru yang didefinisikan sebagai campuran elemen
multi-dimensi yang unik dan menunjukkan diferensiasi budaya dan relevansinya untuk semua
khalayak sasaran.Penerapan teknik merek ini terutama dilakukan untuk menghadapi
persaingan global yang sekarang dihadapi oleh negara terutama dalam pasar eksternal.
Kondisi ini menyadarkan negara untuk memperkuat brand mereka dengan tujuan utama
untuk menarik wisatawan, mendorong investasi masuk dan meningkatkan ekspor. Salah
satuupaya pembentukan Nation Branding dapat ditempuh melalui suatu langkah manajemen
brand yaitu corporate branding, yang memungkinkan suatu perusahaan menawarkan produk
atau jasa yang diekspor, menjadi duta Negara tersebut di pasar internasional, sebagai pemain
global.
Penelitian kualitatif ini berupaya untuk menganalisis bagaimana peran corporate
branding dalam pembentukan Nation Branding, dengan studi kasus Service ExcellencePT
Garuda Indonesia. Penelitian ini menggunakanperspektif konsumen internasional melihat
service excellence dari layanan jasa yang diekspor sebagai upaya pembentukan nation
branding.
Dari penelitian ini terlihat bahwa penerapan corporate branding dapat membantu
suatu negara membentuk nation branding, namun masih dibutuhkan upaya jangka panjang
dan konsistensi pesan serta kualitas layanan agar dapat dipahami oleh target konsumen yang
dituju.;Nation branding is a new concept which is defined as a mixture of multi-dimensional
element that is unique and shows the cultural differentiation and relevance for all target
audiences. Application of brand management is mainly done to face the global competition
that now faced by the country, especially in the external market. This condition requires
countries to strengthen their brand with the main objective to attract tourists, encourage
inward investment and boost exports. One of the efforts to establish the Nation Branding can
be reached through corporate branding, which allows a company that offers products or
services exported, be an ambassador of the country in the international market, as a global
player.
This qualitative study seeks to analyze how corporate branding role in the formation
of Nation Branding, with Service Excellence of PT Garuda Indonesia as the case study. This
researchfocuses on international consumer perspective of the exported service as the
formation of nation branding attempts.
Study showed that the application of corporate branding can help a country establish
nation branding, but it still takes a long-term effort and consistency of the message and the
quality of products that can be understood by the intended target consumers., Nation branding is a new concept which is defined as a mixture of multi-dimensional
element that is unique and shows the cultural differentiation and relevance for all target
audiences. Application of brand management is mainly done to face the global competition
that now faced by the country, especially in the external market. This condition requires
countries to strengthen their brand with the main objective to attract tourists, encourage
inward investment and boost exports. One of the efforts to establish the Nation Branding can
be reached through corporate branding, which allows a company that offers products or
services exported, be an ambassador of the country in the international market, as a global
player.
This qualitative study seeks to analyze how corporate branding role in the formation
of Nation Branding, with Service Excellence of PT Garuda Indonesia as the case study. This
researchfocuses on international consumer perspective of the exported service as the
formation of nation branding attempts.
Study showed that the application of corporate branding can help a country establish
nation branding, but it still takes a long-term effort and consistency of the message and the
quality of products that can be understood by the intended target consumers.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Hasanah
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya Medina Ruza
"Branding universitas memiliki keunikan tersendiri karena merupakan organisasi yang berbasis kepada sumber daya manusia. Pendekatan dari dalam ke luar yang melibatkan seluruh karyawan akademik dan non akademik dalam proses membangun brand menjadi cara yang efektif dalam pengembangan strategi branding universitas. Internal branding merupakan salah satu cara agar karyawan dapat memahami pesan brand dan mampu bersikap seperti identitas brand. Strategi internal branding yang baik akan meningkatkan penerimaan brand identity oleh karyawan. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana internal branding berperan dalam membangun brand identity dan bagaimana proses interaksi antara stakeholder internal dapat membangun brand identity. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan menggunakan in-depth interview kepada karyawan yang sering berinteraksi dengan mahasiswa melalui video conference. Penelitian ini dilakukan di Universitas Abdurrab sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang sedang berkembang di Indonesia dan sedang mengembangkan internal branding melalui nilai yang dituangkan ke dalam visi mereka. Berdasarkan hasil yang diperoleh, proses internal branding tidak hanya berasal dari interaksi karyawan. Manajer, founder hingga stakeholder eksternal memiliki peran penting dalam membentuk brand identity. Namun, pada Universitas Abdurrab manajemen internal branding belum berhasil membangun brand identity yang diinginkan. Proses evaluasi yang objektif mengenai penerapan brand identity perlu dilakukan untuk memastikan brand image dapat sesuai dengan brand identity.

Internal branding plays an essential role in implementing brand strategies that strengthen a university’s brand identity. Brand identity is executed and controlled by managers, who also form the foundation for a dynamic and continuous cocreation process through interactions between internal and external stakeholders. Furthermore, internal branding can help private universities with limited resources build effective branding strategies in a competitive environment. This study aims to explore the role of internal branding and the interaction process between its internal stakeholders in building brand identity at private universities. A phenomenological approach is then applied by incorporating in-depth interviews using video conferences with employees who often interact with students. This study conducted at Abdurrab University, one of the private universities in Indonesia. Based on the results obtained, managers play a crucial role in imparting this understanding to employees, hence their message is accurately conveyed to students. Also, an objective evaluation process of the brand needs is carried out to ensure the brand image accurately depicts the brand identity."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Hredaya
"[Penelitian ini merupakan replikasi model penelitian yang dilakukan oleh Boo (2009)
tentang aplikasi ekuitas merek pelanggan terhadap tenpat atau tujuan pariwisata,
dalam penelitian ini, Bali dan Lombok dijadikan tujuan pariwisata yang akan diteliti.
Penelitian ini termasuk kategori penelitian kuantitatif dengan deskriptif, cross
sectional studies. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat dua cara untuk
meningkatkan loyalitas pengunjung dalam bentuk keinginan untuk kembali
berkunjung dan mengatakan hal yang positif terhadap destinasi yang bersangkutan.
Pertama dengan meningkatkan kualitas dalam segi performa dimana itu akan
meningkatkan loyalitas pengunjung. Kedua dengan meningkatkan imej merek
pariwisata dengan memperkaya atau membuat imej yang lebih bervariasi yang
menampilkan berbagai fitur dari destinasi dengan tujuan membuat lebih banyak
pengunjung merasa ada kecocokan antara imej diri sendiri dan imej destinasi dimana
hal tersebut akan menghasilkan loyalitas dari lebih banyak pengunjung.;This research replicate the model proposed by Boo (2009) which is about applying
customer based brand equity towards a destination or places, in this research the
destination used are Bali and Lombok as destination brand. This research is
categorized as quantitative research with descriptive, cross-sectional studies. The
result of this research found that there are two ways to improve destination brand
loyalty or increasing the intention to re-visit or having a positive word of mouth. First
is by increasing the quality in terms of performance which will increase consumer?s
loyalty. Second is by improving destination brand image by enrich or creating more
image variation regarding the destination feature in order to suit more consumer?s
self-image which will results in loyalty from more consumers.;This research replicate the model proposed by Boo (2009) which is about applying
customer based brand equity towards a destination or places, in this research the
destination used are Bali and Lombok as destination brand. This research is
categorized as quantitative research with descriptive, cross-sectional studies. The
result of this research found that there are two ways to improve destination brand
loyalty or increasing the intention to re-visit or having a positive word of mouth. First
is by increasing the quality in terms of performance which will increase consumer?s
loyalty. Second is by improving destination brand image by enrich or creating more
image variation regarding the destination feature in order to suit more consumer?s
self-image which will results in loyalty from more consumers.;This research replicate the model proposed by Boo (2009) which is about applying
customer based brand equity towards a destination or places, in this research the
destination used are Bali and Lombok as destination brand. This research is
categorized as quantitative research with descriptive, cross-sectional studies. The
result of this research found that there are two ways to improve destination brand
loyalty or increasing the intention to re-visit or having a positive word of mouth. First
is by increasing the quality in terms of performance which will increase consumer?s
loyalty. Second is by improving destination brand image by enrich or creating more
image variation regarding the destination feature in order to suit more consumer?s
self-image which will results in loyalty from more consumers., This research replicate the model proposed by Boo (2009) which is about applying
customer based brand equity towards a destination or places, in this research the
destination used are Bali and Lombok as destination brand. This research is
categorized as quantitative research with descriptive, cross-sectional studies. The
result of this research found that there are two ways to improve destination brand
loyalty or increasing the intention to re-visit or having a positive word of mouth. First
is by increasing the quality in terms of performance which will increase consumer’s
loyalty. Second is by improving destination brand image by enrich or creating more
image variation regarding the destination feature in order to suit more consumer’s
self-image which will results in loyalty from more consumers.]"
2015
S59322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novely Siswaningsih
"[Tujuan utama skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi pengguna media sosial, terhadap brand awareness dan purchase intention. Studi kasus dilakukan pada jenis media sosial Instagram, khusus akun NYX Cosmetics (@nyxcosmetics). Penelitian ini diolah dengan software SPSS 20 untuk pretest dan SmartPLS 2 & 3 untuk main test, menggunakan teknik Partial Least Square Path Modeling (PLS-PM). Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa annoyance mempengaruhi brand page commitment secara positif. Lalu, brand page commitment memiliki pengaruh positif terhadap brand awareness tetapi annoyance tidak memiliki pengaruh terhadap brand awareness. Kemudian, brand page commitment dan brand awareness memiliki pengaruh positif terhadap word of mouth, sedangkan annoyance tidak memiliki pengaruh terhadap word of mouth. Brand page commitment, annoyance, brand awareness, dan word of mouth memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention.;The objective of this case is to determine the effect of user interactions in social media on brand awareness and purchase intention. This study involves Instragram account OF NYX Cosmetics (@nyxcosmetics). This research was processed by SPSS 20 software for pretesting and Smart PLS 2 & 3 for main test using Partial Least Square Path Modeling (PLS-PM) technique. The results show annoyance has a positive effect on brand page commitment. Then, brand page commitment has a positive effect on brand awareness, but annoyance has no effect on brand awareness. Brand page commitment and brand awareness have positive effects on word of mouth, and annoyance has no effect on word of mouth. Brand page commitment, annoyance, brand awareness, and word of mouth have positive effects on purchase intention.;The objective of this case is to determine the effect of user interactions in social media on brand awareness and purchase intention. This study involves Instragram account OF NYX Cosmetics (@nyxcosmetics). This research was processed by SPSS 20 software for pretesting and Smart PLS 2 & 3 for main test using Partial Least Square Path Modeling (PLS-PM) technique. The results show annoyance has a positive effect on brand page commitment. Then, brand page commitment has a positive effect on brand awareness, but annoyance has no effect on brand awareness. Brand page commitment and brand awareness have positive effects on word of mouth, and annoyance has no effect on word of mouth. Brand page commitment, annoyance, brand awareness, and word of mouth have positive effects on purchase intention., The objective of this case is to determine the effect of user interactions in social media on brand awareness and purchase intention. This study involves Instragram account OF NYX Cosmetics (@nyxcosmetics). This research was processed by SPSS 20 software for pretesting and Smart PLS 2 & 3 for main test using Partial Least Square Path Modeling (PLS-PM) technique. The results show annoyance has a positive effect on brand page commitment. Then, brand page commitment has a positive effect on brand awareness, but annoyance has no effect on brand awareness. Brand page commitment and brand awareness have positive effects on word of mouth, and annoyance has no effect on word of mouth. Brand page commitment, annoyance, brand awareness, and word of mouth have positive effects on purchase intention.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mabrur Herzaridano
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengaruh smartwatch product category characteristic yang berada pada SAMSUNG Galaxy Gear terhadap brand extension attitude. Di dalamnya terdapat juga variabel awareness set size, awareness set similarity, dan product category familiarity yang membangun brand extension category attitude. Lebih lanjut lagi, skripsi ini membahas pengaruh brand extension category attitude terhadap brand extension attitude. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa brand extension category attitude, perceived fit, dan brand strength berpengaruh secara signifikan pada brand extension attitude. Pada penelitian ini juga terdapat implikasi manajerial serta saran untuk penelitian selanjutnya.

ABSTRACT
This study discusses the effect of smartwatch product category characteristic on brand extension attitude that has been applied to SAMSUNG Galaxy Gear case. This study also includes other variables, namely brand extension category characteristics; awareness set size, awareness set similarity, and product category familiarity which affecting brand extension category attitude. Moreover, this study has a result of brand extension category attitude which affecting overall brand extension attitude. This results of this research show that brand extension category attitude, perceived fit and brand strength influence significantly toward brand extension attitude. There are also managerial implications and advices for the next research. "
2015
S59347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apsari Anindyajati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand personality terhadap repurchase intention dari konsumen merek pakaian Uniqlo serta dimensi brand personality yang paling berpengaruh terhadap repurchase intention. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling terhadap 100 responden yang merupakan mahasiswa program sarjana dan vokasi di Universitas Indonesia Depok. Menggunakan factor analysis dan multiple regression untuk menganalisis data, hasil penelitian menunjukkan bahwa dua dari empat dimensi brand personality Aaker yang digunakan dalam penelitian yaitu sincerity dan excitement, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap repurchase intention. Sementara itu, competence dan sophistication juga mempunyai pengaruh terhadap repurchase intention, meskipun tidak signifikan.

ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the effect of brand personality towards repurchase intention on the consumers of Uniqlo fashion brand. This research is also aimed to examine which brand personality dimension is the most significant towards repurchase intention. This research applies quantitative approach with purposive sampling technique to 100 respondents who are undergraduate and vocational students of Universitas Indonesia Depok. Using factor analysis and multiple regression to analyze the data, the research findings show that two out of four of Aaker?s brand personality dimensions used in the research, which is sincerity and excitement, have the most significant effects toward repurchase intention. While two other dimensions, competence and sophistication, also have effects toward repurchase intention, albeit not significant."
2015
S59466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiyan Agung Nugroho
"Merek adalah sebuah aset yang penting bagi perusahaan. Merek yang diperlakukan dengan baik akan dapat membantu perusahaan dalam memasarkan produk tersebut. Salah satu upaya untuk memperlakukan merek dengan baik adalah dengan mengungkit kinerja merek tersebut. Salah satu upaya mengungkif kinerja merek adalah dengan melakukan co-branding. Pada kasus Co-Branding PT Excelcom Pratama dan PT Bank BCA.Tbk, upaya yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah layanan tambahan nilai (BCA dan Excelcom). Selain itu juga untuk menghemat anggaran investasi (BCA) serta memberikan pelayanan yang lebih baik lagi agar konsumen yang telah ada tidak berpindah atau bahkan mampu mengikat kansumen baru.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan paradigma dari sudut kualitatif. Pemilihan ini dikarenakan pada penelitian ini hanya akan menjelaskan proses yang terjadi dalam obyek yang diteliti.
Co-branding melibatkan lebih dari satu organisasi bisnis maka obyek penelitian ini juga dilakukan pada lebih dari satu perusahaan. Kedua perusahan tersebut adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam lingkup geografis Indonesia. Desain penelitian, "Exploration Research" dan menggunakan metode Case Study yang berjenis Single case - Unilevel analysis.
Exploration research adalah dimensi penelitian yang didasarkan pada keadaan dimana suatu fenomena yang diteliti merupakan sesuatu yang baru atau masih sedikit yang mempelajarinya.
Metode pengamatan akan dilakukan dengan cara turun kelapangan melakukan interview mendalam kepada responden yang telah ditentukan dan melakukan studi dokumen dan literatur yang berkaitan. Secara operasional akan dilakukan wawancara secara mendalam dengan pihak-pihak yang memiliki tanggung jawab dengan bidang itu yaitu Untuk Excelcom dengan General Manager Value added Service, Marketing and Development. untuk BCA dengan Direktur Teknologi Informasi BCA. Selain itu juga akan dilakukan analisa dokumen dan juga studi literatur.
Tahapan konsepsi yang menjadi landasan setiap aplikasi strategi telah dipahami sepenuhnya oleh kedua institusi bersangkutan, dengan kesesuaian dengan konsep dasar yang dikandung dalam co-branding.
Demikian juga dengan aplikasi dimana tiap-tiap partisipan telah melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik. Setiap kriteria yang dimintai selalu dipenuhi oleh co-partner. Pada tahapan ini semua kendala dan hambatan diatasi bersama oleh semua partisipan.
Pada tahap eksekusi terjadi juga suatu kerjasama yang solid diantara kedua partisipan dengan kesepakan untuk menanggung rentang biaya kampanye dan menggunakan kekuatan masing-masing partisipan pada lini media serta format isi pesan komunikasi yaitu untuk mengedukasi user baik yang berupa pengguna maupun non pengguna sehingga memunculkan persepsi terhadap kualitas dengan informasi dan edukasi tentang fitur yang menjadi muatan dari strategi co-branding antara BCA dan Excelcom yaitu mobile banking. Khalayak sasaran yang akan menjadi target juga diupayakan kepada semua kelompok sasaran dengan prioritas yang berbeda untuk tiap kelompok.
Berdasar dari kesemua itu, maka bisa disimpulkan bahwa suatu co-branding dapat diaplikasikan dengan baik apabila telah tercapai suatu kondisi dimana semua partisipan telah memahami konsepsi dari strategi, pesan dan tugas masing-masing serta berusaha untuk saling menutup kekurangan dari pihak co-partner."
2003
T5268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Setiawan
"Ekuitas merek merupakan nilai tambah pada sebuah merek dimana akan mempengaruhi kelangsungan produk dalam jangka panjang. Untuk membangun dan memperkuat ekuitas merek, perlu kegiatan pemasaran pendukung yang dijalankan berupa kegiatan harga, pelayanan, distribusi, iklan, dan kegiatan promosi yang diharapkan secara tepat mempengaruhi persepsi konsumen. Hal ini akan mengangkat nilai positif konsumen terhadap produk dan kemudian akan berimbas kepada kuatnya ekuitas merek. Dengan kata lain, ekuitas merek yang kuat menyatakan bahwa konsumen memiliki asosiasi yang kuat dan positif terhadap merek, mempersepsikan merek sebagai merek berkualitas tinggi dan akan setia terhadap merek.
Dalam penelitian ini, model dari Yoo, Donthu, dan Lee (2000) yang menguji kegiatan pemasaran terhadap ekuitas merek pada produk consumer-specialty goods, diuji pada produk konsumen berupa consumer-convenience goods. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan pemasaran yang mempengaruhi penguatan ekuitas merek dan menganalisis pengaruh dimensi- dimensi ekuitas merek terhadap ekuitas merek. Selain itu, penelitian juga ingin mengetahui perbedaan aplikasi model Yoo, et al. (2000) pada kategori produk yang berbeda. Tiga kategori produk yang digunakan pada penelitian ini yaitu produk kategori mie instan, minuman ringan dan sabun mandi dengan metode penentuan sample non-probability sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan convenience sampling pada responden mahasiswa.
Dari hasil penelitian dan analisis diternukan bahwa citra toko, distribusi, dau iklan dapat mempengaruhi ekuitas merek secara positif. Price deal (potongan harga) akan menyebabkan melemahnya ekuitas dari sebuah merek. Namun, harga tidak berpengaruh terhadap ekuitas merek.

Brand equity is value added of brand that will effect product performance in long term. Brand equity may be developed and strengthened by manage marketing efforts such as pricing, service, distribution, advertising, and promotion that will affect on customer perceptions. Those marketing effort required to enhance customer positive value ofa product then will strengthening brand equity as well. In other word strong brand equity means strong customer association and positive toward brand perceiving high quality brand and perform brand loyalty.
In this research, the model, which formed by Yoo, Donthu, and Lee (2000) used in consumer-specialty goods, examined to consumer-convenience goods. The purpose of this research is to analyze the effect of marketing programs building strong brand equity and to analyze the eject of dimensions of brand equity to brand equity itself. And this research want to know the differentiation of the Yoo et al. (2000) model application in the different product category. The research used three product category brands such as instant noodle, beverage and bar soap and use non-probability sampling methods. The data from college student were collected using convenience sampling technique.
The result found that brand equity positively related to store image, distribution, and advertising, and negatively related to price deal. However, brand equity not related to price.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17004
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romeo Yanto Esyam
"ABSTRAK
China sebagai salah satu negara produsen penghasil barang yang sangat produktif dan murah mulai mencoba melakukan penetrasi dibidang otomotif dengan memproduksi motor murah di Indonesia dibawah label perusahaan Tossa. Pada awalnya Tossa melabeli produksi motornya dengan merek-merek variant Honda seperti Supra X dan Karisma yang telah terdaftar terlebih dahulu. Teguran dan keberatan dari pihak Honda dilayangkan kepada pihak Tossa untuk segera mengganti merek variant yang telah dipakai tersebut. Namur pihak Tossa menanggapi teguran tersebut dengan cara menghapus huruf `a' pada kata Karisma sehingga merek akhir yang digunakan adalah Krisma. Pihak Honda pun akhirnya melayangkan gugatan kepada pihak Tossa. Alih-alih mendapatkan tanggapan, pihak Tossa malah balik menggugat Honda yang salah menerapkan Merek yang didaftarkan dengan yang digunakan. Gugatan penghapusan atas Merek Honda Karisma yang diajukan oleh pihak Tossa pada awal gugatan di Pengadilan Niaga dikabulkan dengan memerintahkan hapus pendaftaran merek varian Karisma yang ada, namun ditingkat Kasasi tuntutan penghapusan dibatalkan. Pihak Tossa dianggap telah menggunakan merek Karisma dan Krisma yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek-merek varian terkenal Karisma yang terdaftar. Tulisan ini dimaksudkan untuk mentelaah sejauh mana sebuah merek menjadi suatu perdebatan konsepsi serta keterkaitannya dengan teori dan hukum yang berlaku balk menurut perbandingan konsepsi hukum merek yang berlaku saat ini dengan negara-negara maju serta masukan apa yang bisa diberikan untuk perkembangan konsep hukum Merek yang telah ada. Merek sebagai identitas merupakan suatu extra yang mempunyai daya pesona tersendiri sehingga untuk menjaganya perlu tahapan-tahapan perkembangan layaknya seperti individu yang akan menuju dewasa."
2007
T17048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>