Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140866 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gede Arya Satya Dharma
"Pertumbuhan industri penerbangan telah mendorong peningkatan permasalahan runway allocation dan gate assignment di bandara. Permasalahan tersebut mendorong terjadinya permasalahan kelebihan kapasitas dan akan sangat berpengaruh pada tingkat pelayanan bandara tersebut, salah satunya Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta. Pada penelitian ini dibuat formulasi model optimasi stokastik yang merupakan kombinasi model runway allocation dan gate assignment, dengan menggunakan 4 fungsi tujuan yaitu maksimalisasi lalu lintas pesawat, minimalisasi keterlambatan, minimalisasi jumlah ungated flights, dan minimalisasi total jarak jalan penumpang.
Model ini dibangun menggunakan genetic algorithm dengan output berupa runway and gate assignment order yang optimal. Dari solusi tersebut dapat dilihat bahwa saat simulasi model mampu menampung rata-rata 98% dari total lalu lintas pesawat, serta penurunan rata-rata sebesar 52% untuk total waktu keterlambatan, penurunan rata-rata sebesar 36% untuk jumlah ungated flights, dan penurunan rata-rata sebesar 13% untuk total jarak jalan penumpang. Kedepannya, diperlukan pengembangan penelitian meliputi pengembangan model berbasis real time, penggunaan algoritma stokastik lainnya, serta pembangunan model berdasarkan persepektif maskapai.

The growth of the aviation industry has enhanced the increase of airport runway allocation and gate assignment problem. Those problems led to the overcapacity problem and will affect on the level of service of the airport, Terminal 1 Soekarno Hatta International Airport. This research constructed a model formulation of stochastic optimization model, which is basically the combination of runway allocation and gate assignment, with the objectives are to maximize the aircraft traffic, to minimize the flight tardiness, to minimize the number of ungated flights, and to minimize the total passenger travelling distance.
This model was constructed using genetic algorithm, which the model outputs are the optimal runway and gate assignment order. Based on the optimal solution generated, the model was successfully to accommodate in average 98% of total flights and also was contributed to the 52% average decreasing of flight tardiness, 36% average decreasing of ungated flights, and 13% average decreasing of total passenger travelling distance. This research may be developed in the future by constructing real time based model, using another stochastic algorithm, and building the model by the airline perspective.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Marcelina
"Berpacu dengan waktu, elemen ruang bandar udara diharapkan dapat mengarahkan penggunanya dengan cepat, baik dan nyaman tanpa melupakan nilai estetika desain. Oleh karena itu, elemen ruang yang mendukung wayfinding pengguna merupakan syarat utama bagi setiap bandar udara, khususnya bagi terminal kedatangan bandar udara internasional. Sebagai ambang pertama suatu negara, terminal kedatangan bandar udara internasional memiliki peran penting dalam membentuk impresi baik suatu negara. Terminal kedatangan internasional juga merupakan terminal dimana penumpang yang melakukan transit mencari arah menuju terminal keberangkatan berikutnya. Oleh karena itu, penerapan elemen ruang yang mendukung kegiatan wayfinding di terminal kedatangan bandar udara internasional merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Desain lingkung bangun terminal bandar udara internasional yang besar dan repetitif sulit dibedakan satu sama lain dan membingungkan pengguna yang sedang melakukan wayfinding. Oleh karena itu, penerapan elemen ruang yang mendukung diferensiasi ruang di bandar udara merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap perilaku wayfinding pengguna. Sayangnya, pembahasan mengenai diferensiasi ruang terbilang masih sedikit. Dengan mengamati dan menganalisis studi kasus menggunakan literatur yang ada, skripsi ini membahas penerapan elemen ruang yang mendukung diferensiasi ruang terkait dengan wayfinding pada terminal kedatangan bandar udara internasional.

Racing against time, spatial elements of an airport should direct its users fast and comfortably, without ignoring its aesthetic value . Therefore, spatial elements that support user 39 s wayfinding is the main requirement for every airport, especially for arrival terminal of international airport. As the first threshold of a country, international arrival terminal of an airport has an important role in shaping the impression of its country. The international arrival terminal is also a terminal where transit passengers are looking for directions to the next departure terminal. Therefore, the application of spatial elements that support wayfinding activities in international airport terminals is an important thing to be concerned.
The large and repetitive design of international airport terminal is difficult to be distinguished from one another and confuse users who are performing wayfinding. Therefore, the application of spatial elements that support space differentiation at the airport is very influential to the user's wayfinding behavior. Unfortunately, even though it is important, there is not many discussion about space differentiation. By observing and analyzing case studies using the existing literature, this thesis discusses the application of space elements that support the space differentiation associated with wayfinding at the arrival terminal of the international airport.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambun, Hilda Shinta Paulina
"Skripsi ini akan membahas bagaimana elemen ruang terminal bandara dapat mempengaruhi sense of place pemakai jasa penerbangan sipil terhadap terminal bandara berdasarkan studi kasus di Terminal 3 Bandara Soekarno ndash; Hatta. Lebih lanjut, bagaimana terminal bandara mengindikasikan keberadaan non ndash;place dari elemen arsitektural dan pengalaman placelessness penumpang di dalamnya. Fokus penelitian pada karya ilmiah ini adalah area terminal bandara yang dapat diakses untuk proses keberangkatan oleh calon penumpang pesawat.

This study case of Terminal 3 Soekarno Hatta Airport observes the terminal as physical setting and its elements to create a sense of place for its passengers. The aim for this observation is to identify the presence of non place in airport terminal from architectural elements and passengers rsquo experience of placelessness. This thesis covers theoritical review of non place, sense of place, and placelessness and case study on departure area of the terminal as a passenger.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huda Jamilah
"Pertumbuhan dari transportasi udara mengindikasikan bahwa dalam beberapa dekade terakhir industri ini memiliki peranan pada ekonomi regional dan integrasi pada perekonomian dunia Industri penerbangan terus tumbuh dengan cepat meski tidak bersamaan dengan pertumbuhan profitabilitas yang kuat dan konsisten akibat persaingan yang ketat Belobaba 2009. Namun pertumbuhan ini menghadapi sebuah tantangan yang besar untuk maskapai bandara pembuat kebijakan dan politisi Masalah khusus yang dihadapi adalah pertumbuhan permintaan pada jasa penerbangan tidak diiringi oleh pertumbuhan yang respektif dari kapasitas bandara. Oleh sebab itu banyak bandara di seluruh dunia mengalami kekurangan kapasitas Dampak dari kurangnya kapasitas bandara adalah terjadinya congestion atau kepadatan baik di udara maupun di darat akibat antrinya pesawat untuk lepas landas dan mendarat yang menyebabkan delay Salah satu kebijakan yang ditempuh oleh PT Angkasa Pura II dan PT AirNav Indonesia adalah melalui kebijakan Improved Runway Capacity 72. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa telah terjadi penurunan tingkat delay penerbangan per menit di Bandara Internasional Soekarno Hatta Penurunan tingkat delay penerbangan per menit pada penerbangan domestik lebih tinggi dibandingkan tingkat penerbangan internasional dan penurunan tingkat delay penerbangan per menit untuk leg keberangkatan lebih tinggi dibandingkan leg kedatangan.

Growth Of Air Transport indicated that the several recent decades in the industry have the initial role of regional economic and integration to the world economic The airline industry continues its rapid growth despite not being followed by the growth and consistent of profitability as the result of fierce competition Belobaba 2009. However the growth is facing a big challenges for airlines airports policy makers and politicians Some special issues is that the growth of demand for aviation services is not accompanied by the respective growth from airport capacity. Therefore there are lots of airports worldwide experiencing capacity shortage. Impact From the lack of capacity of the airport is gridlock or density both in the air and on the ground plane due to the queue to takeoff and landing that causes delays. One policie which is pursued by PT Angkasa Pura II and PT AirNav Indonesia is Capacity Runway 72. This research conclude there is a declining rate per minute flight delay at Soekarno Hatta International Airport after IRC 72 applied. The decrease rate per minute flight delay for domestic flights is higher compared to international flights and a decrease in rate per minute flight delay for departure rather than arrival."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonang Ananta Sakti
"Bandar udara atau yang biasa disebut aerodrome adalah suatu kawasan tertentu di darat atau di air (termasuk bangunan, instalasi, dan peralatan) yang diperuntukkan baik seluruhnya atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan, dan pergerakan pesawat udara. Dalam menjalankan operasinya, sebuah bandar udara membutuhkan konsumsi listrik untuk mengaliri beberapa fasilitas wajib yang menunjang kegiatan penerbangan. Bandara juga merupakan salah satu konsumen energi terbesar. Energi listrik dan panas harian yang dikonsumsi oleh bandara setara dengan kota berpenduduk 100.000 jiwa dan merupakan salah satu pusat konsumsi energi terbesar dalam masyarakat modern. Bandara Internasional Soekarno Hatta sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia, khususnya di Asia, mengkonsumsi energi listrik yang cukup besar untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Tingginya konsumsi listrik secara langsung berdampak pada meningkatnya biaya langganan listrik. Sehubungan dengan tingginya konsumsi listrik di PT Angkasa Pura II, maka perlu dilakukan pengelolaan energi secara spesifik, khususnya di Gedung Terminal yang merupakan konsumen energi terbesar di Bandara Internasional Soekarno Hatta (74%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peralatan di terminal yang mengkonsumsi listrik dalam jumlah besar dan memberikan analisis ekonomi investasi yang dapat dilakukan untuk menghemat energi.

Airport or commonly known as an aerodrome is a specific area on land or water (including buildings, installations, and equipment) designated either wholly or partly for the arrival, departure, and movement of aircraft. In carrying out its operations, an airport requires electricity consumption to power several mandatory facilities that support aviation activities. Airports are also one of the largest energy consumers. The daily electricity and heat energy consumed by an airport are equivalent to a city with a population of 100,000 and are one of the largest energy consumption centers in modern society. Soekarno Hatta International Airport, as one of the busiest airports in the world, particularly in Asia, consumes a considerable amount of electricity to support its operational activities. The high consumption of electricity directly affects the increased cost of electricity subscriptions. Due to the high consumption of electricity at PT Angkasa Pura II, specific energy management needs to be carried out, particularly at the Terminal Building, as it is the largest energy consumer at Soekarno Hatta International Airport (74%). The purpose of this research is to evaluate the equipment in the terminal that consumes massive amounts of electricity and to provide an economic analysis of investments that can be made to save energy."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afro Nusaibah
"Skripsi ini mengungkapkan afeksi apa saja yang muncul pada saat kegiatan menunggu di bandara. Afeksi dipengaruhi oleh emosi, yang berasal dari dalam diri manusia dan atmosfer, ruang yang melingkupi manusia itu sendiri. Penelitian dilakukan dengan menganalisis aktivitas dan gesture pada saat duduk menunggu dengan melihat kesesuaian desain yang ada berdasarkan hasil observasi dan wawancara. Apabila desain yang ada telah tepat guna maka akan menghasilkan kenyamanan, bentuk afeksi positif dari orang-orang yang menunggu. Hasil Penelitian akan memperlihatkan desain ruang tunggu yang ada telah tepat guna atau tidak. Selain itu dari hasil ini juga dapat menjadi rekomendasi untuk mempertimbangkan kegiatan menunggu dalam menentukan desain ruang transit yang menciptakan afeksi positif.

This thesis points out affections that appear during waiting activity in an airport. Affection is affected by emotions that come from within a man and space quality covering the man himself. The study was conducted by analyzing activities and gestures that appear during waiting while sitting down and finding conformity of the existing design based on observation and interview result. If the existing design were already efficient, then it would generate comfortability a form of positive affection from the people waiting. Research outcome would show whether the waiting area design were already efficient. Moreover, the outcome of this study could become a recommendation to consider waiting activity in determining transit room design that create positive affections.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dodik Fery Kurniawan
"Pergerakan penumpang angkutan udara dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga diperlukan pengaturan pergerakan dan pelayanan penumpang yang tepat pada sistem operasional sisi darat bandar udara. Konsekuensi dengan adanya pelayanan yang harus dilalui oleh penumpang dalam suatu sistem operasional terminal bandar udara adalah terjadinya antrian (panjang antrian, lamanya waktu tunggu dan lain-lain). Antrian yang terjadi pada sistem operasional pemrosesan penumpang di terminal keberangkatan bandar udara terjadi karena pergerakan arus penumpang dan barang yang terganggu akibat dari kegiatan pelayanan yang harus dilalui. Tingkat kedatangan yang tidak sebanding dengan tingkat pelayanan menimbulkan masalah antrian seperti waktu tunggu. Sistem operasional yang efisien diharapkan dapat mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang yang diproses dan dapat meminimalkan waktu pelayanan. Beberapa alternatif pengembangan optimasi sistem operasional keberangkatan terminal 1-A Bandar Udara Soekarno-Hatta seperti pengurangan waktu pelayanan, perubahan sistem antrian dan penyederhanaan proses pelayanan didapatkan hasil yang lebih baik dari kondisi eksisting, baik dari segi besarnya jumlah penumpang yang dapat diakomodasi maupun waktu yang dibutuhkan penumpang dalam sistem antrian yang terjadi.

A growing number of air transport passenger movements required a proper of setting movements and passenger services in the airport land side operational systems. The consequences of the existence of the services that must be passed the passengers in the airport terminal operational systems is the occurrence of queues (queue length, waiting time and eternity, etc.). Queues in the operational system of passenger processing at the airport departure terminal occurs because the movement of passengers and goods flows are disrupted due to the service activities that must be passed. Arrival rate that is not comparable with the level of service would cause problems like the queue waiting time. Efficient operational systems is expected to accomodate a growing number of passengers that can be processed adn minimize the service time. Several alternatives of optimization was developed in this study at terminal 1-A Soekarno-Hatta airport, as the reduction of service time, queuing system changes and the simplified of service processes obtained better result than the existing condition, both in terms of the number of passengers that can be accomodated as well as the time it takes by passengers to the queue system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Siska Amonalisa
"Tesis ini membahas mengenai redesain service blueprint terminal kargo Bandara Soekarno Hatta pada PT Angkasa Pura II. Tujuannya adalah dapat menggambarkan kembali desain service blueprint terminal kargo. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pembahasan pada tesis ini dimulai dengan menyebutkan dan menjelaskan pihak-pihak yang terkait dalam proses, menjelaskan kegiatan-kegiatan dalam terminal kargo, dan menggambarkan existing service blueprint. Analisis dilakukan dengan pendekatan service blueprint itu sendiri dan analisis desain jaringan distribusi. Hasil dari penelitian ini adalah desain baru service blueprint terminal kargo Bandara Soekarno Hatta.

This thesis discusses the design of service blueprint cargo terminal Soekarno Hatta Airport at PT Angkasa Pura II. The goal is to describe the redesign of the cargo terminal operations sservice blueprint. This study is a qualitative study with a descriptive design. The discussion in this thesis begins with stating and explaining the parties that involved in the process, explaining the activities of the cargo terminal, and describing of the existing service blueprint. The analysis was performed with the approach of service blueprint itself and analysis of distribution network design. The result of this study is to describe the redesign of the cargo terminal operations service blueprint Soekarno Hatta Airport."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain
"ABSTRAK
Desain landasan bandar udara harus mempertimbangkan klimatologi angin untuk menggurangi potensi kejadian cross wind dan tail wind karena cross wind dan tail wind dapat menyebabkan kecelakaan dan keterlambatan pesawat. Potensi cross wind dan tail wind yang besar pada suatu landasan di bandar udara sangat merugikan bagi penumpang pesawat dan perusahaan penerbangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi cross wind dan tail wind di landasan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng dan menemukan parameterization yang tepat untuk prakiraan arah dan kecepatan angin di landasan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Penelitian menggunakan data arah dan kecepatan angin dari stasiun meteorologi Soekarno Hatta tahun 2002-2012 untuk mengetahui potensi cross wind dan tail wind di landasan bandara Soekarno Hatta serta menjalankan model cuaca WRF (Weather Research and Forecasting) untuk mengetahui parameterization model cuaca yang tepat untuk prakiraan angin di bandara Soekarno Hatta. Komponen cross wind maksimum tertinggi periode tahun 2003-2012 terjadi pada bulan Agustus 30,53 knot, sementara tail wind maksimum tertinggi sebesar 25 knot terjadi pada bulan Januari untuk runway arah 250 derajat dan 24 knot terjadi pada bulan Agustus untuk runway arah 70 derajat. Potensi cross wind dan tail wind berbeda setiap bulannya. Parameterization model cuaca WRF untuk prakiraan arah dan kecepatan angin di bandara Soekarno Hatta yang paling sesuai adalah skema Betts-Miller. Skema tersebut menghasilkan prakiraan arah dan kecepatan angin dengan tingkat hubungan yang kuat dengan hasil pengamatan arah dan kecepatan angin dari stasiun meteorologi Soekarno Hatta, nilai korelasinya adalah 0,61.

ABSTRACT
Runway orientation design should consider wind climatology for minimal cross wind and tail wind potential. Cross wind and tail wind may cause aircraft accident and flight delay. The aims of this study is analyze runway cross wind and tail wind potential in Soekarno Hatta airport and also to identify the most accurate parameterization of WRF (weather research and forecasting) numerical weaher prediction for Soekarno Hatta airport wind speed and direction forecast. This study using wind speed and direction data (2003-2012) from Soekarno Hatta meteorological station. WRF numerical weather prediction is run to get the most accurate wind speed and direction forecast. The maximum cross wind component in Soekarno Hatta airport (2003-2012) is 30,53 knot and the maximum tail wind component is 25 knot for runway 25. Cross wind and tail wind potential is different according to its time and month. Scheme Betts-Miller parameterization is the most accurate parameterization for Soekarno Hatta airport wind speed and direction forecast.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T38750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraida Wahyuni
"Saat ini transportasi udara menjadi populer diantara jenis transportasi lainnya seperti bus, kereta api atau kapal. Meningkatnya jumlah penumpang pesawat membuat bandar udara (bandara) sangat ramai. Bandar udara internasional Soekarno-Hatta merupakan salah satu bandara utama di Indonesia dimana bandara ini memiliki masalah congestion (kemacetan) penumpang pada terminal keberangkatan, yang membuat penurunan kepuasan penumpang. Kepuasan penumpang merupakan hal yang penting untuk keberlanjutan operasi bandara. Untuk mengatur proses penumpang tersebut penulis mendefinisikan performance sistem di terminal keberangkatan. Bandara Soekarno-Hatta akan memiliki sistem baru yang disebut Grand Design. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas tentang evaluasi pada terminal keberangkatan 1 B evaluasi pada sistem yang baru.
Untuk mengevaluasi performance di terminal keberangkatan, penulis menggunakan teknik simulasi menggunakan salah satu alat simulasi, yaitu ProModel. ProModel dapat melakukan simulasi pada sistem yang kompleks. Pada sistem di terminal keberangkatan yang ada sekarang diperoleh hasil bahwa terminal keberangkatan mengalami kelebihan kapasitas dengan rata-rata waktu penumpang dalam sistem sebesar 51.827 menit. Sementara pada sistem yang baru, rata-rata waktu penumpang dalam sistem sebesar 5.184 menit. Untuk melihat ketangguhan sistem yang baru, penulis membuat beberapa skenario berdasarkan perkiraan pertumbuhan penumpang sebanyak 4.9% di tahun 2015, 18.9% di tahun 2020, 17.7% di tahun 2025 dan 1.5% di tahun 2030 (Angkasa Pura, 2013).

Air transportation becomes popular besides other kind of transportation such as bus, train or ship. The increasing demand of airplane makes airport very crowd. Soekarno-Hatta International Airport (SHIA), one of major airport in Indonesia has a congestion problem which will make declining of passengers? satisfaction. The passengers? satisfaction is important matter to sustainability operation of the airport. To regulate the passengers? processes, it is important to define the performance of the system. SHIA has a new system called Grand Design of SHIA. Since there is a new system, this research will discuss about evaluating performance of SHIA especially in departure terminal and evaluating the new system.
Author evaluates those performances with simulation technique using one of simulation tool, ProModel. ProModel helps simulate a complex system with its straight forward modeling. Current performance of departure terminal obtained show that the capacity is insufficient; it has passengers? average time in system around 51.827 minutes. Whereas for the new system, passengers average time in system is around 5.184 minutes. To see the reliability of new system, the author makes some scenarios based on the increasing of passengers 4.9% in 2015, 18.9% in 2020, 17.7% in 2025 and 1.5% in 2030 (Angkasa Pura, 2013).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>