Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4261 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anita Rizky
"[Dari sekian banyak objek biomimikri oleh manusia, sarang lebah merupakan salah satu yang sudah sejak lama dikaji dan masih terus dikaji hingga saat ini. Mengenai bagaimana sarang lebah memberi inspirasi dalam menjawab permasalahan arsitetural manusia, menjadi isu yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini. Pengkajian isu dibagi ke dalam tiga kategori berdasarkan kebutuhan arsitektural yang sama-sama dimiliki manusia dan lebah, yakni kebutuhan dalam pengaturan suhu, efisiensi ruang dan material, serta struktur kuat dan ringan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa mengimitasi sarang lebah dapat menjadi solusi yang potensial dalam menjawab permasalahan arsitektur. Penerapan yang dapat dilakukan mulai dari skala kecil seperti ruangan hingga penataan urban.
, Of many biomimicry objects by human, beehive is one that has long been studied and still continues to be studied until now. Regarding how beehive, gives inspiration in answering human architectural problems, becomes an issue that will be discussed in this essay. The issue will be discussed by dividing it into three categories based on the same architectural needs of both human and bee, which are the needs of thermal regulation, space and material efficiency, and light but strong structure. The result obtained in this essay indicate that imitating beehive can be a potential solution to answer the problems in architecture. The application in architecture start from a small-scale like room to urban planning.
]"
2015
S61478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviar Mahmud
"Arsitektur terbukti merupakan bidang interdisiplin ilmu. Biomimikri merupakan bidang yang menggabungkan dunia perancangan dengan dunia biologi. Melalui pendekatan biomimitik, tulisan ini ingin menjelajahi hubungan antara alam, manusia, dan arsitektur. Dalam kajian ini, penulis mencoba untuk memahami peran arsitektur di dalam konteks bagaimana manusia mengalami alam melalui indra pengelihatan dan pendengaran dengan melakukan proses perancangan arsitektur memakai pengetahuan yang disediakan oleh neuroscience. Tulisan ini juga akan menguji produk arsitektur yang lebih luas cakupannya seperti urban design dan perancangan ruang luar melalui kaca mata biologi dan sebaliknya untuk mengekspose kelayakan metode ini.

Architecture is proven to be an interdisciplinary field. Biomimicry is the one that merges the world of design and the world of biology. Using biomimietic approachment, this paper wants to explore the relationship between nature, human, and architecture. Within this research, author is trying to learn the role of architecture in the context of how human percieve nature through their senses using audio and visual senses as starting point by doing the architecture design process with the knowledge provided by neuroscience. This paper also examines some wider-scope product of architecture like urban design and exterior design through the perspective of biology and vice versa to exspose the reliability of this method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Nugroho
"ABSTRAK
Biomimikri dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan yang inovatif dalam merancang sesuatu. Biomimikri membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai sistem yang bekerja pada objek alam. Saat ini, biomimikri tidak hanya terbatas pada proses menciptakan sebuah teknologi canggih, namun biomimikri berkembang pada penerapan sistem struktur bangunan tinggi. Biomimikri merupakan pendekatan merancang sesuatu yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan manusia, khususnya pada skripsi ini dibahas mengenai permasalahan pada dunia rancang bangun, khusunya akibat pengaruh beban vertikal dan lateral pada sistem struktur bangunan high-rise. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini berupa metode deskriptif melalui studi kepustakaan dan menelaah literatur yang dilanjutkan dengan studi kasus bangunan Taipei 101 dan The Gherkin serta dianalisis dengan metode kualitatif. Skripsi ini juga menjelaskan perbandingan antara pendekatan melalui biomimikri dan bukan biomimikri.

ABSTRAK
Biomimicry can be regarded as an innovative approach in designing something. Biomimicry requires a deep understanding of the system that works on natural objects. Currently, biomimicry is not just limited to the process of creating an advanced technology, but biomimicry thrive on the application of the system of high building structure. Biomimicry is an approach to design something that aims to solve human problems, especially in this thesis discussed the problems in the world of building design, especially due to the influence of vertical and lateral loads on the system of high-rise building structures. The method used in writing this thesis in the form of descriptive method through the study of literature, followed by a case study of the building Taipei 101 and The Gherkin and analyzed using qualitative methods. This thesis also describes a comparison between the approach through biomimicry and not biomimicry."
2016
S64177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiyonda Kokarkin
"ABSTRAK
Arsitektur sebagai sebuah profesi yang terus mencari pendekatan baru dalam merancang sering melihat kepada dunia alam. Aspek yang diperhatikan tidak terbatas pada keindahan dan estetikanya saja, melainkan mekanisme dan strategi yang digunakan berbagai model alam untuk menyelesaikan permasalahan hidupnya. Biomimicry merupakan sebuah metode perancangan yang meniru strategi dan proses alam ini, dengan tujuan akhir menciptakan produk atau kebijakan yang teradaptasi dengan baik dalam jangka panjang. Umumnya biomimicry digunakan sebagai sebuah metode perancangan untuk meningkatkan kualitas sustainability sebuah desain. Namun, apakah semudah itu mereplikasi model alami menjadi sebuah komponen desain. Proses perubahan model alami menjadi sebuah bentukan desain dalam biomimicry dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu ?knowledge? pemahaman unsur alami yang di teliti, ?abstraction? proses deduksi informasi yang terkastndung di dalam unsur alam dan ?application? proses transfer prinsip organisme alam kepada komponen perancangan. Bagaimana seorang arsitek berfikir dan mengadaptasikan prinsip prinsip yang didapati pada melalui proses biomimicry menentukan bagaimana hasil desain mereka. Proses abstraction menjadi bagian yang paling menentukan dalam proses perancangan ini, karena berperan sebagai media transisi antara model alami menuju model arsitektural. Hasil abstraksi dalam biomimicry pada akhirnya dapat membantu perancang mencari sudut pandang baru dalam menyelesaikan sebuah permasalahan ataupun meningkatkan performa sebuah solusi lampau.

ABSTRACT
Architecture in practice continues to look for new approaches in design where nature oftenly becomes the object of observation. What designers tend to look in nature does not stop at its beauty and esthetics, however it continues towards its mechanics and strategy. Finding secrets used by nature in order for it to strive. Biomimicry is a design method that uses this principle, where it looks towards emulating various strategy and principles used by nature. Having the ultimate goal of creating products, process and insights to well adapted solutions for the long term. Commonly biomimicry is used a method to increase the sustainability of a design, however is it truly that simple to replicate nature to design?. The process to transform natures model into a form of design consist of three stages, ?knowledge? the idenfication of natures entity, ?abstraction? the deduction of biological information and ?application? the transfer of natures principles into architectural component. The train of thought of an architect and how he adapts the principles given by nature through biomimicry becomes the margin to evaluate their design. Abstraction has a vital role as a whole as it becomes the media of transition between nature towards architecture. The result of abstraction within biomimicry ultimately aids the search of a new point of view to solve an issue or it might even help to increase the performance of a preceding solution."
2016
S65130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Birgita
"Manusia hidup dengan dikelilingi oleh banyak profesor kehidupan yaitu setiap individu mahluk hidup lainnya. Tiap individu mahluk hidup merespon lingkungannya dengan mekanisme bertahan hidup yang berbeda-beda. Kini manusia merespon lingkungannya dengan melawan mekanisme alam yang mengakibatkan disaster cycle loop yang merusak hubungan timbal balik antara manusia dengan alam. Fenomena ini terjadi secara global dan salah satunya terjadi di Jakarta Utara. Dengan mengambil latar peristiwa Jakarta di tahun 2050, dimana Jakarta telah tenggelam di bawah permukaan air. Spekulasi akan masa depan Jakarta ini mendorong manusia untuk beradaptasi dan mengembrace air sebagai medium bertinggal baru. Proyek tugas akhir ini menawarkan biomimikri mekanisme bertahan hidup dari kerang hijau sebagai cara pandang lain dalam mendesain Jakarta Baru sebagai arsitektur yang tidak hanya mampu menghidupi dirinya namun juga menjadi sumber kehidupan bagi ekosistemnya.

Humankind living their lives surrounded by professors of life , those living creatures who live side by side to us. Each individual response their natural surroundings with unique and specific surviving mechanism. In present time , humankind has the tendencies to fight the nature as form of their surviving mechanism which creating the disaster loop cycle. This phenomenon damaging the relationship between human and their mother nature. Sadly this happen globally in our world and it also depict in North Jakarta. Taking timeline on 2050 when Jakarta ground level submerged below the sea surface. This speculation of Jakartas future will ultimately push human to adapt and embrace water as our new living interface. The Final project proposes the idea of musselss surviving mechanism biomimicking from which the design of The New Jakarta is sought to be able not only feed the architecture itself but also to be the energy source for its ecosystem."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naufan Ashraf Jahja
"Burung seringkali telah menjadi objek biomimikri. Burung dan perilakunya telah lama diteliti dan membawa kita pada penemuan-penemuan baru. Bimimikri sarang burung dan bagaimana hal tersebut dapat menjawab permasalahan arsitektur akan dibahas secara berkaitan dalam empat kategori yang didasari oleh sifat arsitektur yang dimiliki baik oleh burung juga manusia. Pemilihan material, efisiensi struktur, pengaturan suhu, dan keberlangsungan yang mengiringi tiap aspek. Hasil dari tulisan ini mengindikasikan bahwa fitur-fitur sarang burung dapat menjadi solusi yang bermanfaat dalam menjawab permasalahan arsitektural.

Birds have been a subject of biomimicry. Birds and their behavior have long been studied and have lead us to new findings. Birds‟ Nests biomimicry and how it gives inspiration to answer architectural problems for humans, becomes an issue that will discussed in this undergraduate thesis. The issue will be discussed accordingly in four categories based on the same architectural traits share by both birds and humans; Material picks, structural efficiency, thermal properties, and sustainability accompany each aspect. The outcome of this work indicates that mimicking birds‟ nests properties can be a beneficial solution to answer architectural problems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrul Helen
"Komik merupakan medium unik yang menggabungkan dua jenis representasi yaitu gambar dan teks untuk menyampaikan informasi dengan harapan dapat menghasilkan respon tertentu dari pembaca. Arsitektur di dalam komik tidak hanya digunakan sebagai background untuk menginformasikan kepada pembaca dimana suatu adegan terjadi (sense of place) dan untuk membangun emosi tertentu (sense of depth), namun arsitektur juga dapat digunakan sebagai elemen pembangun cerita di dalam komik. Studi kasus yang digunakan adalah komik "Yes is More, An Archicomic of Architectural Evolution" oleh BIG dan komik "Durarara" oleh Ryohgo Narita, Suzuhito Yasuda dan Akiyo Satorigi.

Comic book is a unique medium which combines two kinds of representations, images and words, to convey informations in hope to gain response from the readers. Architecture in comic book is not only used as background to establish sense of place and sense of depth to the readers, but also can be used as the constructor elements of the story in the comic book. The cases study for this topic are "Yes is More, An Archicomic of Architectural Evolution", a comic book by BIG and "Durarara", a comic book by Ryohgo Narita, Suzuhito Yasuda and Akiyo Satorigi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Adi Chandra
"Musik dan arsitektur merupakan dua bidang seni yang memiliki kaitan satu sama lain dalam aspek tertentu. Salah satunya pada prinsip dalam mendesain yaitu komposisi. Komposisi pada musik dibentuk dari elemen dasarnya yaitu melodi, harmoni dan ritme. Jazz sebagai salah satu jenis musik memiliki keunikan pada komposisinya yaitu improvisasi dimana melodi yang dimainkan merupakan ekspresi kebebasan dari sang pemain. Skripsi ini akan menganalisa komposisi pada arsitektur untuk mencari tahu apakah komposisi pada musik Jazz dapat ditemui dalam arsitektur.

Music and architecture are two different disciplines of art that related each other in some ways. Musical composition is formed by its elements; melody, harmony and rhythm. Jazz as one of musical style has a distinctive sound of its composition which is formed by improvisation, an expressive form of freedom from players. This thesis will analyze composition in architecture to find out whether jazz composition can be found in architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Kumalaratri
"ABSTRACT
Waktu memiliki keberagaman kondisi dalam melingkupi kehidupan
manusia. Waktu merupakan kondisi yang menerus dan memutar, dan juga paradoksikal. Paradoksikal menjelaskan waktu sebagai kondisi yang berpotongan dan tidak terprediksi disebabkan oleh keberagaman intuisi dan antisipasi manusia dalam menyusun perjalanan. Paradoksikal waktu mendefinisikan kegiatan manusia pada keseharian sebagai present yang merupakan akibat dari pengalaman past dan antisipasi future. Dalam arsitektur, belum banyak tersedia representasi yang mengakomodasi sifat paradoksikal waktu. Medium arsitektur kadang menghadirkan waktu sebagai keadaan yang statik, sedangkan waktu adalah keadaan dinamis yang multidimensi dan multiperspektif. Paradoksikal waktu membutuhkan representasi yang tidak konvensional untuk menjelaskan karakternya. Sehingga, paradoksikal waktu beralih pada media yang memiliki kualitas praktik keseharian berupa perjalanan spasial dan temporal yang bersifat subyektif. Film adalah media representasi waktu yang memberikan visualisasi arsitektur berupa perjalanan temporal. Film memiliki kemampuan untuk menampilkan subyektivitas present sebagai kemungkinan yang terikat pada past dan future melalui narasi. Hal tersebut merupakan potensi film sebagai visualisasi arsitektur yang mampu menjelaskan present sebagai kondisi yang beragam. Komponen abstraksi dan visualisasi film mampu menjelaskan paradoks melalui media sinematik, yaitu media yang bercerita akan perjalanan ruang melalui waktu. Melalui penelusuran komponen film tersebut, didapatkan pengertian paradoksikal waktu dalam kehidupan sebagai keseharian yang mengikat kemungkinan kondisi past-future.

ABSTRACT
Time encompasses human in their lives through its various conditions. Time is linear and cyclical, and it is also paradoxical. Paradoxs describe time as an intersecting and unpredictable conditions caused by the diversity of human intuitions and anticipations in composing journey. Paradoxical in time defines human activities in everyday life as present that is caused by past experiences and future anticipations. In architecture, there have not been many representations that accomodate the paradoxical nature of time. Architectural mediums tend to present time as a static state, while time dynamically is multidimensional and multiperspective. Paradoxs needs unconventional representation to unfold its character. It is then shifting to media with everyday practices quality, which is a journey of subjectivity. Film is the time representation media that delivers architecture visualisation through temporal experience. Its abstraction and visualisation components are able to explain paradoxs of time through cinematic media, the media that tells the story of space through time. Film has the ability to project subjectivity in present as possibilities that binds past and future through narration. It is film potential of explaining present as a diverse condition. By searching the components of film, we can understand the paradoxical sense of time as everyday life that binds the possibilities of past future conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siegel, Curt
Bandung: Universitas Parahyangan, [date of publication not identified]
724.91 SIE st
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>