Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137873 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Karnesyia
"Kelelahan merupakan suatu perasaan pada seseorang yang menyebabkan penurunan kesiagaan dan kelambanan pada setiap aktivitas. Kelelahan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor pekerjaan, faktor individu dan faktor lingkungan. Penelitian ini menggunakan desain studi metode survei deskriptif yang melibatkan 67 orang Sales Promotion Girl (SPG) Swalayan di Jakarta. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari pengisian kuisioner untuk mengetahui kelelahan berdasarkan variabel monotoni kerja, tuntutan pekerjaan, waktu istirahat, jumlah pengunjung dan penggunaan waktu istirahat. Hasil penelitian adalah (70%) atau 47 orang responden mengalami kelelahan ringan, dan (21%) atau 14 orang responden mengalami kelalahan berat dan sebanyak (9%) atau 6 orang yang tidak lelah. Sedangkan SPG menjawab lelah pada monotoni kerja, yaitu lelah (80,6%), bosan (46,3%), lelah pada tuntutan pekerjaan berupa target kerja (56,7%) dan tuntutan berpriaku tertentu (50,7%), kesesuaian waktu istirahat (86,6%) dan penggunaan waktu istirahat yang baik (73,1%). Mengubah posisi kerja secara teratur dan memberikan suasana tertentu di tempat kerja seperti melakukan senam ringan atau perenggangan menjadi salah satu cara untuk mengurangi kelelahan."
2015
S60398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Desy Sheellawati
"ABSTRAK
Jurnal ini menjelaskan tentang citra tubuh SPG rokok Jaya yang secara tidak langsung dibentuk oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Perusahaan Jaya dapat dikatakan sebagai agen konstruksi standar kecantikan, karena menerapkan peraturan penampilan fisik dan melakukan kontrol terhadap penampilan SPG rokok Jaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para SPG rokok Jaya mematuhi peraturan penampilan fisik Perusahaan Jaya dan membentuk tubuhnya sesuai dengan standar kecantikan Perusahaan Jaya. Kepatuhan para SPG terhadap peraturan penampilan fisik secara tidak langsung membentuk citra tubuh mereka, hal tersebut terlihat dari perubahan citra tubuh ketika sebelum bekerja dan setelah bekerja sebagai SPG rokok Jaya. Penelitian ini menunjukkan kapasitas agensi Perusahaan Jaya dalam mengonstruksi standar kecantikan kepada SPG rokok Jaya.

ABSTRACT
This journal describes the body image of the sales promotion girl of Rokok Jaya. The body image which indirectly constructed by the company can be regarded as a standard construction of the beauty by the agent, which is the company itself. Company as the agent described as they applied and controlled the physical appearance of the sales promotion girl. The results of this research showed that the SPG of Rokok Jaya adhere to the regulation of physical appearance of the company and establish its body in accordance with the standard beauty determined by the company. The compliance of SPG to the regulation of physical appearance indirectly constructs their body image. This can be seen from the change of their conception of body image before and after they join the company. This research shows the capacity of Jaya Company 39 s agency in constructing the standard of beauty to SPG Rokok Jaya. "
2017
S69884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cintya Irsanty
"ABSTRAK
Artikel ini membahas stratifikasi pekerjaan sales promotion girl SPG berdasarkan standarisasi tubuh serta bagaimana upaya SPG dalam menghadapinya. Studi sebelumnya mengenai perempuan dan pekerjaan belum banyak mengaitkan secara langsung bagaimana tubuh perempuan menjadi dasar stratifikasi pekerjaan.Studi dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui tujuh kasus SPG perusahaan rokok X yang terkategorike dalam grade A, B, dan C berdasarkan standar tubuh perempuan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap SPG juga pihak perusahaan serta agency sebagai perekrut SPG.Temuan studi mengukuhkan argumentasi bahwastandarisasi tubuh perempuan mencerminkan kepentingan perusahaan/korporat karena merupakan komoditi yang menguntungkan bagi korporat. Kebijakan standarisasi tubuh cenderung memposisikan SPG sebagai pihak yang rentan dan tak berdaya bahkan tereksploitasi. Data menunjukkan bahwa kepentingan korporat ini dikendalikan oleh agency yang bukan hanya berperan sebagai perekrut SPG tetapi sekaligus perpanjangan korporat.
ABSTRACT
This article discusses occupation stratification of sales promotion girl SPG based on body standardization and how SPG efforts to deal with it. Previous studies of women and employment have not been much linked directly to how the female body forms the basis of occupation stratification. The study is conducted with qualitative approach through seven cases of SPG from X cigarette company that are categorized into grade A, B, and C based on female body standard. Data collection is done through in-depth interviews and observation of SPG as well as the company and agency as SPG recruiters. The study findings reinforce the argument that the standardization of women 39;s bodies reflects corporate interests because it is a profitable commodity for the corporation. The body standardization policy tends to position the SPG as vulnerable and helpless and even exploited. The data show that corporate interests are controlled by agencies that not only act as SPG recruiters but also corporate extensions. "
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Norini Sri Lestari
"Penelitian ini dilakukan pada Pekerja SPG di Pusat Perbelanjaan X kota Depok yang merupakan pekerja berisiko tinggi mengalami CTDs, karena dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari lebih banyak dituntut untuk berdiri dan bergerak aktif serta diwajibkan menggunakan sepatu hak tinggi.
Tujuan dilakukan penelitian ialah untuk menjelaskan tingkat risiko ergonomi khususnya keluhan subjektif CTDs yang dialami pekerja SPG pusat perbelanjaan X kota Depok, tahun 2012.
Hasil penelitian berdasarkan Nordic Body Map bagian tubuh pekerja yang paling banyak mengalami gejala CTDs adalah betis (83,33%) dan kaki (56,67%). Sedangkan hasil penilaian risiko berdasarkan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) diperoleh 2 aktivitas yang memiliki kategori tingkat risiko sangat tinggi yaitu aktivitas merapihkan produk di rak dan aktivitas memeriksa stok produk. Serta aktivitas dengan kategori risiko tinggi yaitu menulis pembukuan dengan posisi membungkuk tanpa menggunakan meja dan merapihkan produk di keranjang.
Tindakan pengendalian yang dilakukan untuk risiko sangat tinggi yaitu dengan melakukan perubahan pada seluruh aplikasi kerja, sedangkan untuk risiko tinggi dilakukan pengendalian dengan investigasi dan perubahan pada postur kerja serta lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko tersebut yaitu dengan menyesuaikan tinggi meja sesuai abtropometri pekerja, mengubah desain lay out, menggunakan sepatu yang flat.

The research was conducted on workers Sales Promotion Girl at X Shopping Center Depok City, which is a high risk of CTDs workers, because in doing their daily work more lots are required to stand up and move on and be required to use high heels.
The purpose of the study was to describe the level of ergonomic risk particularly subjective complaints CTDs experienced SPG workers at X shopping center Depok city, in 2012.
The results based on Nordic Body Map Body parts most workers experience symptoms CTDs are calves (83.33%) and leg (56.67%). While the results of the risk assessment method based Rapid Entire Body Assessment (REBA) obtained two activities that have a very high degree of risk categories, namely activity after finish the product on the shelves and the activity of checking product stock. And activities with a high risk category are writing books with bent position without the use of tables and after finish products in the basket.
Control measures are carried out to a very high risk that is by making changes to the whole working application, whereas for high risk control with the investigation conducted and changes in working posture and the environment. Efforts can be made ​​to reduce the level of risk that is appropriate to adjust the table height antrophometry workers, changing the lay out design, using a flat shoe.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S43995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari Shofiya
"Kelelahan Kerja adalah kondisi fisik atau mental yang terjadi pada pekerja dan berpengaruh negatif terhadap performa kerjanya. Skripsi ini membahas mengenai faktor- faktor yang berkontribusi menyebabkan terjadinya Kelelahan Kerja Subjektif pada petugas pemadam kebakaran Kota Bogor tahun 2019. Jumlah responden yang diteliti adalah keseluruhan populasi, yaitu 54 pekerja. Pengukuran kelelahan menggunakan daftar pertanyaan berupa gejala kelelahan yang bersumber dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) dan hasilnya menunjukkan bahwa 36 pekerja (66,6%) mengalami kelelahan ringan dan 18 pekerja (33,3%) mengalami kelelahan sedang. Desain Penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan menggunakan metode kuantitatif (Chi-square) dan odd ratio untuk mengetahui derajat hubungan dua variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya variabel yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap terjadinya kelelahan.

Work Fatigue is a physical or mental condition that occurs to workers and negatively affects their work performance. This study discusses the contributing factors for the occurrence of Subjective Work Fatigue in Bogor City firefighters in 2019. The number of respondents studied was the entire population, which is 54 workers. Measurement of fatigue using a questionnaire in the form of fatigue symptoms originating from the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) and the results showed that 36 workers (66.6%) experienced mild fatigue and 18 workers (33.3%) experienced moderate fatigue. The research design used was cross sectional using the quantitative method (Chi-square) and odd ratio to determine the degree of relationship between two variabels. The results of this study indicate the absence of variabels that have a significant relationship to the occurrence of fatigue.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Amelia Pranowo
"Skripsi ini meneliti tentang perbedaan respon antara konsumen yang loyal dan non loyal terhadap promosi penjualan yang dilakukan gerai-gerai kopi Jakarta. Starbucks, Coffee Bean & Tea Leaf, Bengawan Solo, Anomali Coffee, Spinelli Coffee. Penelitian ini menggunakan kuesioner online dan kertas. Berhasil mendapatkan valid respon sebanyak 124 warga Jakarta yang mempunyai kegemaran minum kopi. Skripsi ini menggunakan uji perbedaan yang akan diuji menggunakan mann-whitney untuk jenis loyalitasnya dan menggunakan kruskal wallis untuk mengetahui loyalitas menurut SES nya.
Hasil dari penelitian kami adalah benar-benar terdapat perbedaan responantara pelanggan loyal dan non loyal. Pelanggan non loyal cenderung mudah tergiur oleh tawaran-tawaran promosi penjualan sedangkan pelanggan loyal cenderung memegang teguh gerai favoritnya. Walaupun pelanggan loyal tidak memungkiri bahwa mereka juga menunggu diadakannya promosi di gerai favoritnya. Namun promosi penjualan yang diadakan gerai lain tidak akan mempengaruhi loyalitasnya. Jadi, promosi yang diadakan gerai favorit justru menambah nilai plus bagi pelanggan loyal. Sedangkan ternyata fakta mengatakan bahwa terdapat perbedaan responterhadap promosi penjualan pada faktor SES seperti pengeluaran, jenis kelamin dan umur.

The focus of the study is difference reaction among brand loyalist and non-loyalist in respect to coffeehouses sales promotion suck as Starbucks, CoffeeBean & Tealeaf, Excelso, Bengawan Solo, Anomali Coffee and Spinelli Coffee. This research using online and paper questionnaire, with up to 124 valid response, this research using difference test analysis. Mann-whitney for testing loyalty difference and kruskal wallis to test the SES loyalty difference.
Result of this research shows that there is really exist consumer behavior differentiation between loyalist and non-loyalist. Non-loyalist are really easily allure and switch to another brand due to sales promotion while loyalist tend to stick to their favorite brand despite sales promotion. But loyalist still find sales promotion is favorable and delightful and can enhanced their loyalty status to their favorite brand. In other hand difference consumer respon behavior are someway influenced by SES factor such as gender, expense and age.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Brannen, William H.
New Jersey: Prentice-Hall, 1983
659.1 BRA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1985
R 658.82 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Spitzer, Harry
New York: Harper and Row, 1982
658.8 SPI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Quelch, John A.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1989
658.82 QUE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>