Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114734 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Profesi keguruan (pendidik) merupakan profesi yang banyak diminati oleh sebagian masyarakat kita di tengah tuntutan terhadap peningkatan kesejahteraan guru (pendidik). Hal itu juga berimplikasi terhadap efikasi diri mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk memilih profesi keguruan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh efikasi diri mahasiswa terhadap motivasi mahasiswa dalam memilih profesi keguruan pada mahasiswa PGSD semester akhir FIP-UMJ. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan pendekatan regresi-korelasi. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa PGSD semester akhir FIP UMJ dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh efikasi diri mahasiswa terhadap motivasi mahasiswa menjadi guru dengan nilai korelasi 0,525 dan determinasi 27,5% yang artinya kontribusi efikasi diri terhadap motivasi mahasiswa menjadi guru dapat dijelaskan sebesar 27,5% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain."
TEKNODIK 19:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penilaian teman sejawat dan siswa terhadap kinerja guru pendidikan jasmani (Penjas) SD Negeri di Kabupaten Purworejo, Banyuurip dan Kutoarjo terkait dengan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Artikel ini hanya membahas kompetensi pendagogik dari guru penjas tersebut. Desain penelitian adalah survey dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada teman sejawat dan siswa. Populasi adalah seluruh guru penjas di SD di Wilayah Purworejo, Banyuurip dan Kutoarjo dengan sampel sebanyak 200 guru yang diambil dengan teknik random sampling. Kuesioner yang kembali sebanyak 164 eksemplar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik persentase untuk memudahkan pemaparan dan mendeskripsikan secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian besar teman sejawat menilai bahwa kompetensi pedagogik guru Penjas di SD di Wilayah Purworejo, Banyuurip dan Kutoarjo sudah baik (88%) atau sangat baik (29,2%). Siswa menilai kompetensi pedagogik guru Penjas mereka dengan sangat baik 33,9%, baik 16,8% dan cukup baik14,8%. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini adalah bahwa guru Penjas di SD di Wilayah Purworejo, Banyuurip, dan Kutoarjo harus terus meningkatkan kemampuannya dalam segala hal terutama kompetensi pedagogik karena penilaian siswa masih belum optimal."
JPUT 16:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Umasih
"Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan teori strukturisasi dari Anthony Giddens yang menekankan pada adanya hubungan antara pelaku sejarah (agent) dan struktur (perangkat aturan atau institusi) yang bertupa relasi dualitas. Hasil penelitian mengungkapkan pelaksanaan kebijakan jabatan guru ada yang positif dan ada yang negatif. Yang positif berkenaan dengan adanya peningkatan kualifikasi guru dan minatnya dalam memahami landasan kependidikan serta tanggung jawabnya sebagai seorang guru. Sedangkan yang negatif seperti penyiapan calon guru oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) baik IKIP, FKIP dan PGSLP, terlebih yang hanya mengikuti program darurat. Kekurangan itu lebih disebabkan karena kuriulum, sarana, fasilitas dan perluasan pendidikan LPTK swasta."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
D911
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This research was conducted through a qualitative approach to find information concerning the ability of teachers in doing refreltive learning. Data was gathered through survey to S1 PGSD students and PKP sypervisors involved in the implementation on the PKP program in Bandung Regional Center Unit. Observations was also conducted at the location of PKP guidance during tutorial sessions in 2008.1 academic year. Analysis using SWOT method revealed that most teachers already to reflection learning concepts taught in accordance with the guidance of the PKP. The results also revealed that the guidance conducted by the supervisor is still less in providing opportunity for students to share experiences and to practice making scientific work. School facilities, infrastructure and time limited guidance represents a serious challenge for students in archieving the success of learning reflection. It is suggested that program S1 PGSD UT to develop alternative models to be used to facilitate supervision of teachers to be able to play a role as active learners, creative and capable of social adaptation. Through this model teachers are expected to be able to share knowledge and experiences with fellow teachers and supervisors in learning reflection and in practicing to write a report concerning the results of learning reflection."
JPUT 10:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Muhtar
"ABSTRAK
Prestasi belajar yang tinggi adalah harapan bagi semua pihak, yaitu pendidik, orangtua, maupun bagi siswa itu sendiri. Bagi pendidik, prestasi belajar yang tinggi mengindikasikan keberhasilan dalan proses belajar mengajar. Bagi orangtua, prestasi belajar yang tinggi sebagai indikator keberhasilan membimbing proses belajar di rumah. Bagi siswa, prestasi belajar yang tinggi akan memberikan pengaruh yang signifikan bagi perkembangan psikologisnya. Dalam mencapai harapan tersebut harus
didukung oleh beberapa faktor. Dalam penelitian ini dibatasi pada faktor pola asuh sebagai faktor eksternal, konsep din dan motivasi berprestasi sebagai faktor internal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)kontribusi kebervariasian pola asuh, konsep diri dan motivasi berprestasi terhadap kebervariasian prestasi belajar santri mukim dan santri non mukim ; 2)perbedaan dari kontribusi keberhasilan pola asuh, konsep diri dan motivasi berprestasi terhadap kebervariasian prestasi belajar santri mukim dan santri nonmukim.
Secara garis besar ada dua hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Ada kontribusi dari kebervariasian pola asuh, konsep diri, dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kebervariasian prestasi belajar santri mukim dan santri nonmukim; 2) ada perbedaan kontribusi dari kebervariasian pola asuh, konsep diri, dan motivasi berprestasi terhadap kebervariasian prestasi belajar santri mukim dan santri nonmukim. masing-masing hipotesis dibagi ke dalam 18 sub hipotesis.
Sehubungan dengan tujuan penelitian, dibahas dasar perikiran penelitian yang meliputi pola asuh, konsep diri, motivasi berprestasi, prestasi belajar, pesantren, dan masa remaja. Konsep pola asuh yang digunakan sebagaimana diungkapkan oleh Baumrind (dikutip Matlin, 1999), konsep diri menggunakan konsep Burns (dikutip Pudjijogyanti, 1988), motivasi berprestasi menggunakan konsep McClelland (dikutip Larsen dan Buss, 2002), prestasi belajar menggunakan konsep Stroud (1960), konsep pesantren menggunakan teori Abdullah (1983), dan konsep masa remaja menggunakan teori Cameron (dikutip Powell, 1963).
Penelitian ini terdiri dari empat variabel, yaitu: pola asuh, konsep diri, dan santri, serta satu variabel terkait, yaitu prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan pada 111 santri, terdiri dari 62 orang santri mukim dan 49 orang santri nonmukim di empat pesantren. Penelitian ini menggunakan kuesioner tentang pola asuh, konsep diri, dan motivasi berprestasi. Kuesioner tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Prestasi belajar santri mukim dan santri nonmukim dilihat berdasarkan nilai raport mereka ketika mereka duduk di kelas I dan kelas II MTs.
Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada kontribusi yang bermakna dari kebervariasian dan pola asuh, konsep diri dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kebervariasian prestasi belajar santri mukim dan santri nonmukim, 2)ada perbedaan kontribusi yang signifikan dari kebervariasian pola asuh, konsep diri dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kebervariasian prestasi belajar santri mukim dan santri non mukim.
Saran yang diajukan adalah: 1) Saran untuk pemerintah terdiri dari lima saran; 2) saran untuk pesantren terdiri dari enam saran; 3) saran untuk orangtua santri terdiri dari empat saran; dan 5) saran untuk para peneliti
terdiri dari satu saran."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudya Rachman
"[ABSTRAK
Thesis ini menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah di bidang
pendidikan terhadap keikutsertaan siswa dalam pendidikan, dengan menggunakan
metode effek tetap (fixed effect) terhadap data panel pada pemerintah
kabupaten/kota di Indonesia selama periode 2008-2010. Analisis dilakukan
dengan memisahkan keikutsertaan siswa dalam pendidikan dasar (sekolah dasar
dan sekolah menengah pertama) dan keikutsertaan siswa dalam pendidikan
lanjutan untuk melihat perbedaan pada keduanya. Thesis ini menemukan bahwa
setelah mengendalikan karakteristik pulau, pengeluaran pemerintah di bidang
pendidikan memiliki efek yang positif dan signifikan terhadap keikutsertaan siswa
dalam pendidikan dasar. Setelah memisahkan wilayah Indonesia bagian timur dan
barat, ditemukan bahwa pengeluaran pemerintah hanya memiliki efek yang
signifikan terhadap keikutsertaan siswa dalam pendidikan dasar di wilayah
Indonesia bagian timur. Thesis ini juga menemukan bahwa kualitas
penyelenggaraan pemerintahan tidak memiliki pengaruh terhadap efektifitas
pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan selama periode analisis.

ABSTRACT
This paper analyses the impact of government education spending on
education enrolment, using a fixed effect method on a panel data at
district/municipal level of government in Indonesia during the period 2008-2010.
The analyses separate basic education (elementary and junior high school)
enrolment and senior high school enrolment to see whether the effects are
different among them. This paper finds that after controlling for island
characteristics, government education spending has a positive, significant effect
on basic education enrolment. After separating between east region and west
region, this paper finds that government spending only has significant effect on
basic education enrolment in east region. This paper also finds that the quality of
governance has no influence on the effectiveness of government education
spending during the period of study., This paper analyses the impact of government education spending on
education enrolment, using a fixed effect method on a panel data at
district/municipal level of government in Indonesia during the period 2008-2010.
The analyses separate basic education (elementary and junior high school)
enrolment and senior high school enrolment to see whether the effects are
different among them. This paper finds that after controlling for island
characteristics, government education spending has a positive, significant effect
on basic education enrolment. After separating between east region and west
region, this paper finds that government spending only has significant effect on
basic education enrolment in east region. This paper also finds that the quality of
governance has no influence on the effectiveness of government education
spending during the period of study.]"
2015
T44199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhiratul Auliyah
"Semakin tinggi jenjang pendidikan akan mengurangi partisipasi sekolah. Besarnya biaya pendidikan yang harus ditanggung menjadi salah satu faktor fenomena tersebut. Pemerintah melalui Program Indonesia Pintar (PIP) meringankan biaya pendidikan yang harus ditanggung rumah tangga miskin. Program ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi sekolah anak. Dengan menggunakan data panel dengan periode waktu tahun 2018-2022 untuk memahami sejauh mana Program Indonesia Pintar (PIP) dapat meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) di jenjang Sekolah Menengah Atas/sederajat di Kabupaten/Kota Pulau Jawa. Data yang digunakan penelitian ini berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kemendikbudristek. Hasil penelitian ini menunjukan PIP tidak berpengaruh terhadap peningkatan APK SMA/sederajat di Kabupaten/Kota Pulau Jawa dan ketersediaan fasilitas sekolah akan meningkatkan APK.

The higher the level of education, the lower school participation will be. The large educational costs that must be borne are one factor in this phenomenon. The government through the Smart Indonesia Program (PIP) reduces the education costs that must be borne by poor households. This program is expected to increase children's school participation. Using panel data for the 2018-2022 time period to understand the extent to which the Smart Indonesia Program (PIP) can increase the Gross Enrollment Rate (APK) at the high school/equivalent level in districts/cities on the island of Java. The data used in this research comes from the Central Statistics Agency (BPS) and the Ministry of Education and Culture. The research results show that PIP has no effect on increasing the GER for SMA/equivalent in the Districts/Cities of Java Island and the availability of school facilities will increase the GER."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evalinda Margaretha
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas dampak belanja pemerintah untuk sektor pendidikan kabupaten/kota terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu model regresi data panel dari data populasi kabupaten/kota di Indonesia selama tahun 2013-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja pemerintah untuk sektor pendidikan memberi dampak terhadap kualitas pendidikan di Indonesia, baik pada tingkat SMP maupun SMA. Belanja pemerintah untuk pendidikan dalam bentuk transfer pusat ke daerah untuk guru dan Bantuan Operasional Sekolah memengaruhi kualitas pendidikan di tingkat SMP. Sedangkan di tingkat SMA, belanja pemerintah untuk sektor pendidikan melalui belanja DAK fisik dan belanja daerah untuk fungsi pendidikan memiliki dampak terhadap peningkatan kualitas pendidikannya.

This study aim to look the impact of the realization of government spending on the education sector in on the quality of education in Indonesia. This study using a quantitative approach, namely panel data regression models from population data of districts/cities in Indonesia during 2013-2018. The results of the study indicate that the realization of government spending for the education sector has an impact on the quality of education in Indonesia, both at the junior and senior high school level. Government spending on the education sector in the form of Intergovernmental Fiscal Transfer (IFT) for teachers and School Operational Assistance affects the quality of education at the junior secondary level. While at the high school level, government spending on the education sector through Special Allocation Funds (DAK) and regional education function spending has an impact on improving the quality of education."
2019
T54292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharlida Fazia Ulfa
"Pendidikan menjadi kunci untuk keluar dari kemiskinan, namun rumah tangga miskin masih terbebani dengan besarnya biaya pendidikan. Pemerintah menyalurkan transfer tunai bersyarat yang disebut Program Indonesia Pintar (PIP) di tahun 2015 untuk meringankan biaya pendidikan yang harus ditanggung rumah tangga miskin. Program ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi sekolah anak dan kedepannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Penelitian ini, memanfaatkan data sampel SUSENAS seluruh Indonesia tahun 2013-2019 untuk melihat dampak PIP. Penelitian ini menguji sampel menggunakan metode Instrumental Variable karena adanya indikasi endogenitas pada variable penerima PIP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PIP berdampak positif pada partisipasi sekolah di seluruh tingkat pendidikan. Selanjutnya, jika dilihat dari sisi tempat tinggal, PIP lebih berdampak di daerah pedesaan dibandingkan di daerah perkotaan.

Education is the key to getting out of poverty, but poor households are still burdened with the huge cost of education. The government distributed a conditional cash transfer called the Program Indonesia Pintar (PIP) in 2015 to alleviate the cost of education that must be borne by poor households. This program is expected to increase children's school participation and in the future can improve family welfare. This study, utilizing SUSENAS sampel data throughout Indonesia in 2013-2019 to see the impact of PIP. This study tested the sampel using the Instrumental Variable method because of the indication of endogeneity in the PIP recipient. The results showed that PIP had a positive impact on school participation at all levels of education. Furthermore, when viewed from the side of residence, PIP has more impact in rural areas than in urban areas."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Learning Subject such as Natural sciences (IPA) is not only learns about science concepts but also experiencing the real nature. This study aims to obtain information about students' perceptions on the content of science laboratory practices, the preparation of students in tutorials, as well as expectations for practical implementation of IPA. Questionnaires were administered by mail and direct delivery. A total of 399 students from Medan, Jakarta, Samarinda, Surabaya, Bangka Belitung, Mataram, Palu, which registered to the course at Universitas Terbuka (UT) in the first semester of 2009 had answered. Observation was carried out at 4 locations in Sukabumi, Depok, Tangerang, and Cibarusa. The Results indicated that independent laboratory practices were done more compared to the formal tutorial practices. Perceptions of students towards science laboratory activities of the of 4 scale (poor (1), fair (2), average (3), and good (4)), were respectively X = 3.34 for student involvement in laboratory practices, X = 3.01 for the content material, X = 3.27 for the presence of tutors, and X = 2.61 for the availability of facilities and infrastructure. While the gap between the conditions and expectation of students in consecutive tutorial activities was 0.71 for the availability of facilities and infrastructure, 0,41 for to the availability of laboratory practice materials, 0.31 for the competence of tutors, and 0.33 for student involvement in laboratory practice activities.
"
JPUT 12:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>