Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153467 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bima Abdi Wibawa
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris bahwa timely loss recognition mampu menurunkan sensitivitas investment-cashflow perusahaan, dan penurunan itu akan semakin besar pada perusahaan dengan high agency cost dibandingkan perusahaan low agency cost. Selain itu, penelitian ini juga ingin membuktikan bahwa sebelum penerapan timely loss recognition, perusahaan dengan high agency cost akan memiliki sensitivitas investment-cashflow yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan dengan low agency cost. Berbeda dari penelitian sebelumnya, penelitian ini menggunakan dividend payout ratio untuk mengukur besaran agency cost. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi linier pada sampel yang dipilih dengan menggunakan purposive judgement sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timely loss recognition mampu menurunkan sensitivitas investment-cashflow perusahaan. Penurunan terjadi pada low agency cost firm namun pada high agency cost firm justru terjadi peningkatan sensitivitas. Selain itu, sebelum penerapan dari timely loss recognition, high agency cost firm memiliki sensitivitas yang lebih kecil daripada low agency cost firm.
This research aims to give empirical evidence that timely loss recognition could decrease company’s investment-cashflow sensitivity, and that decrease is strongest in high agency cost firms rather than low agency cost firms. Another empirical evidence that this research is trying to give is before the implementation of timely loss recognition, high agency cost firms have greater investment-cashflow sensitivity than low agency cost firms. Unlike prior research, this research uses dividend payout ratio as the measurer of agency cost. The test was done by using linear regression on sample selected by using purposive judgement sampling. The result shows that as the recognition of economic losses becomes more timely, the sensitivity of firm investment to cashflow decreases. Timely loss recognition decreases investment-cashflow sensitivity in low agency cost firms but increases the sensitivity in high agency cost firms. In fact, before implementation of timely loss recognition, high agency cost firms have smaller investment-cashflow sensitivity compared to the low agency cost one."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S57338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Ariani
"Penelitian ini bertujuan utuk mengetahui pengaruh hubungan politik dan agency costs terhadap efisiensi investasi perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menguji efek moderasi agency costs atas pengaruh hubungan politik terhadap efisiensi investasi. Hubungan politik dalam perusahaan diukur pada tingkat dewan komisaris dan direksi.
Proksi agency costs yang digunakan dalam penelitian ini adalah expense ratio, yaitu selling, general, and administrative SGA expense yang diskalakan dengan total penjualan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2014 hingga 2015. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sampel yang digunakan adalah sebanyak 271 perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan politik berdampak negatif dan signifikan terhadap efisiensi investasi. Sedangkan, agency costs tidak berpengaruh terhadap efisiensi investasi. Namun demikian, ketika berperan sebagai variabel moderasi, agency costs mampu memberikan pengaruh signifikan atas dampak hubungan politik terhadap efisiensi investasi.

This research examines how political connections and agency costs affects investment efficiency. Besides, it also examines how agency costs moderates the relationship between political connections and investment efficiency. Political connections is being measured on the boards level.
Agency costs is calculated by using expense ratio which refers to selling, general, and administrative SGA expense scaled by total sales. Based on the criteria in determining the sample from firms listed on Indonesia Stock Exchange IDX during 2014 2015, this study has 271 firms as the sample.
The results suggest that political connections has negative impact on investment efficiency. Meanwhile, agency costs does not affect investment efficiency. However, this study also finds that agency costs can significantly moderates the relationship between political connections and investment efficiency.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Lestria
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh leverage terhadap investasi perusahaan. Selain itu juga akan diuji pengaruh pertumbuhan perusahaan dan arus kas terhadap hubungan antara leverage dan investasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 120 perusahaan dengan periode penelitian tahun 2005-2011. Sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling sebanyak 840 observasi. Teknik pengujian untuk uji hipotesis menggunakan model regresi berganda.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap investasi perusahaan. Tetapi sebaliknya, arus kas yang negatif dapat menjadikan pengaruh leverage terhadap investasi perusahaan menjadi negatif. Sedangkan pertumbuhan perusahaan yang rendah tidak terbukti dapat memberikan pengaruh terhadap hubungan antara leverage dengan investasi perusahaan.

The purpose of this study was to examine the effect of leverage on firm investment policy. In this study also be tested the influence of the growth and cash flow of the relationship between leverage and investment. The populations in this study were all non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange as many as 120 firms with year study period from 2005-2011. Samples were selected using purposive sampling method amounted to as much as 840 observations. Testing technique to test the hypothesis is using multiple regression models.
Results of this study demonstrate that positive and significant effect of leverage on corporate investment. However, a negative cash flow can make the effect of leverage on corporate investment policy became negative. While a low growth firms are not proven to have any impact on the relationship between leverage the investment company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Lasny Rohaya Natalina
"Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis struktur sektor industri Manufaktur dalam perekonomian Indonesia; 2) mengidentifikasi sektor kunci pada sector industri Manufaktur; 3) menganalisis dampak investasi pada sektor industri Manufaktur terhadap pembentukan output, nilai tambah, pendapatan rumah tangga, dan penyerapan tenaga kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah Input Output yang dimuktahirkan dengan teknik RAS Tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan efisiensi dimana tahun 2012 cenderung lebih inefisien dibandingkan tahun 2010. Sub sektor industri Makanan, Minuman, dan Tembakau merupakan sektor unggulan karena memiliki nilai yang paling besar dalam tiga kelompok angka pengganda, yaitu angka pengganda output, nilai tambah, dan penciptaan tenaga kerja, sedangkan angka pengganda pendapatan rumah tangga yang tertinggi berada pada industri Produk Semen dan Penggalian Bukan Logam. Berdasarkan analisis sektor kunci, industri Makanan, Minuman, dan Tembakau; industri Produk Pupuk, Kimia, dan Karet; dan industri Peralatan, Mesin, dan Perlengkapan Transportasi merupakan sektor kunci pada industri Manufaktur. Simulasi dampak investasi sektor industri Manufaktur secara total berdampak positif pada perekonomian Indonesia dengan indikator berupa pembentukan pertumbuhan output sebesar 1,78 persen, nilai tambah sebesar 1,61 persen, pendapatan rumah tangga sebesar 1,35 persen, dan penyerapan tenaga kerja sebesar 0,06 persen.

This study was aimed to:1) analyze the structure of the manufacturing sector;2) identify the key sectors of the manufacturing sector; 3) analyze the impact of the investment on manufacturing sector in terms of output, value added, household income and labor force. The analysis on this research was based on Input Output Table 2010 which had been updated to Input Output Table 2012 by RAS technique. The result of research showed that there was a change in efficiency where 2012 is tend to be more inefficient compared to 2010. The Food, Beverage and Tobacco industry is a dominant industry in manufacturing sector for it has the three biggest multiplier of output, value added, and labor force while The Cement Product and Non Metallic Quarrying industry has the highest value on household multiplier. The key sectors of manufacturing industry are Food, Beverage, and Tobaco industry and Fertilizer, Chemical, and Rubber Product industry as well as Transportation Machinery and Tool industry. The simulation of the impact of investment in the manufacturing sector showed that investment on manufacturing sector had totally pushed Indonesian economy to grow up, indicated by the increasing of output (1,78 percent), the increasing of value added (1,61 percent), the increasing of household income (1,35 percent), and the increasing of labor absorption (0,06 percent)."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ilham W.
"Perkembangan yang semakin pesat dan persaingan yang semakin tajam telah membuat dunia usaha melakukan perluasan terhadap usahanya dengan melakukan investasi pada berbagai sektor yang mempunyai peluang untuk meraih keuntungan. Salah satu sektor industri yang sedang mencapai boom ialah sektor industri properti. Perusahaan-perusahaan yang bergerak bukan di sektor properti seperti perusahaan-perusahaan perbankan, industri baja, industri jasa dan lain-lain mulai melakukan diversifikasi dengan melakukan investasi pada sektor properti. Sementara itu perusaHaan industri properti juga semakin rmelebarkan usahanya dengan terus menerus melakukan investasi.
Suatu perusahaan yang ingin melakukan investasi maka perlu menetapkan terlebih dahulu cost of capital daripada proyek investasi tersebut. Cost of Capital. ini akan menjadi unsur diskonto bagi proyeksi cash flow dalam rangka menentukan Net Present Value proyek investasi tersebut. Untuk mengetahui nilai cost of capital maka perlu juga mengetahui komponen-komponen yang. membetuk cost of capital itu, yaitu terdiri dari cost of debt, cost of preffered stock dan cost equity. Cost of Debt dan Cost of Preffered Stock dapat segera ditentukan karena nilainya sudah given, namun penentapan nilai Cost of Equity memerlukan suatu perhitungan karena Cost of Equity merupakan cerminan daripada required rate of return pemegang saham. Terdapat beberapa metode perhitungan Cost of Equity, diantaranya ialah perhitungan dengan metode Capital Assets Pricing Model (CAPM).
Karya Akhir ini melakukan penelitian terhadap Cost of Equity dari perusahaanperusahaan properti yang telah menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta yang mana hasilnya diharapkan dapat menjadi landasan dalam penentuan cost of capital proyek yang selanjutnya berguna sebagai dasar dalam keputusan capital budgetingnya.
Dalam melakukan perhitungan cost of equity ini maka terlebih dulu melakukan perhitungan terhadap return market, corporate security return dan beta perusahaan. Dalam perhitungan beta maka risk free rate menggunakan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia.
Hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa Cost of Equity perusahaan-perusahaan properti yang telah menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta ialah antara 12,95 % sampai dengan 27,93% dan juga menunjukkan bahwa Cost of Equity daripada industri properti ialah sebesar 18,21 %. Berdasarkan perhitungan R-Squared pada saat penghitungan beta temyata menunjukkan bahwa kelima belas perusahaan properti tersebut mempunyai risiko sistimatis antara 0,04 % sampai dengan 49,41 %."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T7376
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Kurnia Rahayu
"Menggunakan data panel dinamis dari 68 perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2018, penelitian ini menguji pengaruh moderasi ketidakpastian pada hubungan antara leverage dan investasi perusahaan. Ketidakpastian spesifik perusahaan, ketidakpastian pasar, ketidakpastian pasar keuangan dan ketidakpastian ekonomi dan politik digunakan sebagai proksi ketidakpastian. Penelitian ini menggunakan two step robust system Generalized Method of Moments (GMM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakpastian dan interaksinya dengan leverage memiliki efek yang bervariasi pada investasi perusahaan. Studi ini menemukan bahwa hanya ketidakpastian pasar dan ketidakpastian ekonomi dan politik yang berpengaruh signifikan terhadap investasi perusahaan. Untuk efek moderasi, penelitian ini menemukan bukti bahwa interaksi antara ketidakpastian pasar dengan leverage melemahkan efek positif dari leverage pada investasi. Namun interaksi antara ketidakpastian ekonomi dan politik dengan leverage melemahkan efek negatif dari leverage pada investasi.

Using dynamic panel data of 68 manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange during period of 2014-2018, this study examine the moderating effect of uncertainty on the relationship between leverage and firm investment. Firm specific uncertanty, market uncertainty, financial market uncertainty and economic and political uncertainty are used as uncertainty proxy. The research used two step robust system Generalized Method of Moments (GMM). The results show that uncertainty and its interaction with leverage has vary effect on the firm investment. This study found that only market uncertainty and economic and politic uncertainty has significant effect on firm investment. For moderating effect, this study found evidence that interaction between market uncertainty with leverage weaken the positive effect of leverage on investment. However the interaction between economic and political uncertainty with leverage weaken the negative effect of leverage on investment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Loecita Sandiar
Jakarta: Pusat Kajian Ilmu Ekonomi (Puskanomi) Universitas Indraprasta PGRI, 2017
330 JABE 3:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Fitriyani
"Indikator utama untuk menilai kinerja reksa dana adalah dengan mengukur Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit penyertaan. NAB per unit sangat berfluktuatif, tergantung pada harga masing-masing efek/instrumen investasi dimana portofolio diinvestasikan Penurunan NAB dipengaruhi secara tidak langsung oleh risiko pasar yang merupakan risiko yang umum terjadi pada portofolio.
Perhitungan risiko pasar dari investasi pada portofolio reksa dana sangat penting ditakukan sebagai landasan bagi investor dan manajer investasi dalam pengambilan keputusan untuk menentukan strategi investasinya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengukuran risiko pasar pada Reksa Dana PNM Syariah dengan mempergunakan model Value at Risk (VaR) dan untuk mengetabui potensi kerugian maksimum yang mungkin teijadi dari kepemilikan portofolio reksa dana serta menguji apakah model Value at Risk (VaR) cukup valid dipergunakan dalam mengukur risiko pasar pads Reksa Dana Syariah.

Main indicator to measure performance of mutual fimd is to measure Net Asset Value of a share unit. The Net Asset Value per unit share fluctuates depend on the price of each investment instrument which is invested in a portfolio. Decrement in Net Asset Value is influenced by indirect market risks that are common events in portfolio.
Market Risk calculation of an investment in a mutual fund portfolio is very important to be done as bases for investors and investment managers to make decision in their investment strategy.
The purpose of this research is to determine how to measure market risk at PNM Syariah mutual fund based on Value at Risk (VAR) model_ The second purpose is to calculate qualitatively a possible maximum risk that could be occurred in mutual fund portfolio share. This reseach is also to proof the validity of Value at Risk model by measuring market risk in Syariah Mutual Fund.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13571
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutikno
"Optimasi pendanaan investasi merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan perusahaan, terutama untuk perusahaan yang sedang berkembang seperti PT Perusahaan Gas Negara (Persero). Untuk mengetahui apakah pendanaan investasi telah dilaksanakan secara optimal dan kriteria apa yang digunakan untuk memilih sumber dana, maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian sehingga dapat diketahui langkah-langkah apa yang seharusnya ditempuh manajemen agar pemenuhan kebutuhan dana investasi dapat dilaksanakan secara optimal.
Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi kasus perusahaan dengan menggunakan landasan teori sebagai dasar analisis yang meliputi pengertian mengenai proses pelaksanaan investasi ditinjau dari sudut manajerial, metode-metode pemilihan investasi (kriteria investasi) dan metode-metode yang berkaitan dengan pemilihan sumber dana melalui perhitungan biaya penggunaan dana (cost of capital).
Hasil analisis dari aspek manajerial melalui tahapan kegiatan investasi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan investasi di PT Perusahaan Gas Negara (Persero) belum dilakukan melalui tahapan yang benar, terutama yang menyangkut kegiatan penyusunan gagasan investasi, studi kelayakan investasi, koordinasi tugas di lapangan dan pemanfaatan investasi.
Untuk melakukan pilihan alternatif investasi, manajemen belum memiliki pola atau teknik analisis tertentu yang digunakan sebagai dasar penentuan pilihan. Dari analisis kriteria investasi dengan menggunakan metode NPV, IRR dan Pay Back Period terhadap 50 calon pelanggan industri dapat disimpulkan bahwa 28 calon pelanggan dinyatakan layak dan 22 calon pelanggan tidak layak.
Analisis kebutuhan dana yang ditujukan untuk memilih sumber dana yang paling optimal dengan menggunakan metode-metode perhitungan jangka waktu kritis hutang, Weighted Average Cost of Capital (WACC) dan Cost of Capital dari masing-masing sumber dana dapat disimpulkan bahwa penggunaan dana investasi yang ada sekarang dinilai optimal dengan skala prioritas dari prioritas I s/d IV sebagai berikut : Sumber Dana Bank Dunia/ADB, Obligasi Biasa, Obligasi Konversi dan Kredit Komersial.
Dari hasil-hasil analisis tersebut disarankan haI-hal sebagai berikut : pelaksanaan investasi dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan yang benar, untuk melakukan pilihan alternatif investasi hendaknya selalu didasarkan pada analisis kriteria investasi, manajemen harus memikirkan untuk memilih alternatif sumber dana lainnya dengan menggunakan analisis cost of capital seperti tersebut diatas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Unggara
"Dalam penelitian ini dilakukan analisis mengenai dampak ketidakpastian (World Uncertaınty Index-WUI) terhadap inefisiensi investasi perusahaan di Indonesia. data yang digunakan merupakan data panel 1150 firm-year yang terdiri dari periode time series 2014-2024 dan 115 cross section perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan dampak negatif dari ketidakpastian terhadap nilai absolut inefisiensi investasi. Secara khusus, terdapat dampak negatif dari ketidakpastian terhadap inefisiensi investasi pada kondisi overinvestment, dan dampak positif dari ketidakpastian terhadap inefisiensi investasi pada kondisi underinvestment. sehingga disimpulkan dalam kedua skenario investasi yang tidak normal, ketidakpastian mengurangi inefisiensi investasi dan mengoptimalkan

This study analyzes the impact of uncertainty (World Uncertaınty Index-WUI) on corporate investment inefficiency in Indonesia. Tthe data used is 1150 firm-year panel data consisting of the 2014-2024 time series period and 115 cross section companies. the results show a negative impact of uncertainty on the absolute value of investment inefficiency. There is a negative impact of uncertainty on investment inefficiency in overinvestment conditions, and a positive impact of uncertainty on investment inefficiency in underinvestment conditions. Thus, it is concluded that in both abnormal investment scenarios, uncertainty reduces investment inefficiency and optimizes investment decisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>