Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172047 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahajeng Gharini Estowo
"Salah satu penjelasan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDP2LK) dalam PSAK yaitu tentang karakteristik kualitatif yang menentukan kegunaan informasi dalam laporan keuangan. Dalam KDP2LK paragraf 24 disebutkan empat prinsip karakteristik kualitatif, dua diantaranya yaitu relevan dan keandalan. Relevansi nilai merefleksikan dampak kombinasi dari relevan dan keandalan. EPS, nilai buku ekuitas, dan dividen merupakan komponen pertimbangan keputusan investor, memiliki hubungan dengan retun saham. Relevansi nilai laba dan nilai buku ekuitas pada perusahaan yang diaudit oleh auditor big 4 lebih besar dari non big 4. Relevansi nilai laba dan nilai buku ekuitas yang dimiliki oleh industri keuangan lebih besar dari industri manfaktur. Relevansi nilai laba dan nilai buku ekuitas yang pada periode setelah adopsi IFRS lebih besar dari periode sebelum adopsi IFRS.
Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements (FPPFS) in PSAK regulates the qualitative characteristics that determine the usefulness of information in the financial statements. In paragraph 24 of FPPFS mentioned four principles of qualitative characteristics, two of which are relevant and reliability. Value relevance reflect the combined impact of relevant and reliability. EPS, book value of equity, and dividends are considered components of investor decisions, has a relationship with retun stock. Value relevance of earnings and book value of equity from companies audited by Big 4 auditor is greater than those who audited by non-Big 4 auditor. Value relevance of earnings and book value of equity from financial industry is greater than manfacture industry. Value relevance of earnings and book value of equity from post IFRS adoption is greater than pre IFRS adoption."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Sukendro
"ABSTRAK
Perkembangan pasar modal yang semakin meningkat mendarang semakin pentingnya peranan informasi keuangan perusahaan-perusahaan yang telah go public di pasar modal. Informasi mengenai besarnya dividen dan besarnya earning merupakan salah satu informasi yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan tersebut para investor dapat menilai prospek perusahaan di waktu yang akan datang dan sangat berguna dalam rangka menginvestasikan dananya.
Investor yang menginvestasikan dana pada perusahaan yang mempunyai prospek yang baik akan memperoleh capital gain dalam bentuk perubahan harga yang positif dan dividen yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang relatif kurang menguntungkan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui reaksi return saham disekitar waktu pengumuman dividen dan pengumuman earning dan bila pengumuman tersebut mempunyai kandungan informasi yang relevan maka akan terjadi reaksi harga saham. Apabila reaksi harga saham terjadi pada saat pengumuman dividen dan pengumuman earning dengan poly yang lama dari pengumuman tersebut, dan setelah pengumuman harga menyesuaikan kembali dan tidak berfluktuasi maka hal ini bisa mencerminkan kondisi pasar modal tersebut termasuk pasar modal yang efisien dalam bentuk setengah kuat
Penelitian yang berkaitan dengan pengumuman dividen dan pengumuman earning di Luar Negeri dilakukan oleh Pattel, JM dan MA Walfson (1984), Friend & Puckett (1964), Watts (1978) dan Aharony dan Swary (1980), yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perubahan besarnya dividen dan pengumuman earning mempunyai pengaruh terhadap harga saham.
Berdasarkan analisis hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi terhadap variabel besarnya dividen dan besarnya perubahan retained earning terhadap harga saham menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Kemudian dengan menggunakan uji beda terhadap rata-rata return saham dan rata rata abnormal return saham di sekitar pengumuman dividen dan pengumuman earning juga menunjukkan bahwa variabel pengumuman dividen dan pengumuman earning ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, hal ini terlihat dari nilai rata - rata return harian maupun rata rata abnormal return sebelum, pada saat dan sesudah pengumuman dividen dan pengumuman earning naik, turun maupun tetap, meskipun mengalami perubahan tetapi tidak ada yang menunjukkan nilai yang signifikan. Dengan demikian berarti ada ketidak konsistenan mengenai kandungan informasi dari pengumuman dividen dan pengumuman earning naik, turun dan tetap, dan hal ini merupakan cermin mengenai kondisi pasar modal di Indonesia, khususnya Bursa Efek Jakarta ternyata belum elision dalam bentuk setengah kuat. Oleh karena itu kedua informasi ini tidak dapat sepenuhnya digunakan oleh investor untuk menilai prospek perusahaan di waktu yang akan datang dalam rangka menginvestasikan dananya dengan membeli saham di pasar modal. "
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renaldi Antoni Hamonangan
"Penelitian ini bertujuan menguji apakah pengumuman merger sebagai sinyal yang baik yang dapat menghasilkan abnormal return pada harga saham. Studi sebelumnya telah menemukan dua bukti berbeda; pengumuman merger tersebut menghasilkan abnormal return; dan ada juga literatur yang menemukan pengumuman merger tidak menghasilkan abnormal return. Penelitian ini menggunakan sampel 115 perusahaan anggota Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) yang mengumumkan merger pada periode 2014-2018. Dengan metode Event Study ditemukan bahwa pengumuman merger tidak menghasilkan abnormal return pada harga saham bidder pada periode 2014-2018. Abnormal return menyesuaikan beberapa hari setelah pengumuman merger karena adanya kebocoran informasi sebelum pengumuman merger diumumkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi investor di negara anggota APEC terhadap pengumuman merger dan menguji relevansi penelitian sebelumnya bahwa pengumuman merger sebagai sinyal yang baik dapat menghasilkan abnormal return. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa abnormal return pada harga saham tidak segera adjust setelah diumumkan.

This study aims to test whether the merger announcement is a good signal that can produce an abnormal return on stock prices. Previous studies have found two different pieces of evidence; the announcement of the merger resulted in an abnormal return; and there is also literature that finds merger announcements do not produce abnormal returns. This study uses a sample of 115 member companies of the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) which announced a merger in the 2014-2018 period. With the Event Study method it was found that the merger announcement did not produce an abnormal return on the bidder stock price in the 2014-2018 period. The abnormal return adjusts a few days after the announcement of the merger due to leaks of information before the announcement of the merger was announced. This study aims to determine the reaction of investors in APEC member countries to the announcement of the merger and examine the relevance of previous research that the announcement of the merger as a good signal can produce abnormal returns. The results of this study imply that the abnormal returns on stock prices do not immediately adjust after being announced."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Pusparini
"ABSTRAK
Regulasi price limit seharusnya dapat mengurangi gejala volatilitas harga saham yang berlebihan ketika market dalam keadaan tidak baik. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh price limit terhadap pergerakan harga saham pada satu hari perdagangan yang pada hari itu harga saham bergerak sempat menyentuh batas maksimal atau batas minimal transaksi harian. Penilitian ini menggunakan data seluruh saham yang ada di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008 ndash; 2015 dan menggunakan metode Overreaction Hypothesis yang dikemukakan Huang 2001 . Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa regulasi price limit di Bursa Efek Indonesia belum efektif mengurangi volatilitas yang terlihat dari tidak adanya gejala overreaction.

ABSTRACT
Price limits regulation should reduce the symptoms of excessive stock price volatility when market in bad condition. This research is to analyze the effect of price limit on stock price movements on the day of trading that the price had touched the maximum or minimum daily limit transactions. This research used data of all existing shares in the Indonesian Stock Exchange during the period 2008 2015 and use the Overreaction Hypothesis method that proposed by Huang 2001 . The results of this study indicate that the limit price regulation in the Indonesian Stock Exchange has not been effective in reducing the volatility seen from the absence of overreaction symptoms.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derick Hendri
"Pemodelan dan peramalan harga saham merupakan hal yang sangat penting bagi seorang investor. Harga saham selalu mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Perubahan ini tidak konstan dan sangat berdampak jika diabaikan karena hal tersebut dapat menimbulkan risiko kerugian. Banyak model yang sudah dibuat dengan tujuan untuk meminimalkan risiko kerugian tersebut. Pada penelitian ini, akan digunakan model ARIMA-GARCH untuk meramalkan volatilitas dalam harga saham. Alasan dari penggunaan gabungan kedua model tersebut adalah karena Model ARIMA saja tidak dapat menangani data dengan volatilitas besar dan yang non-linear. Maka, diharapkan bahwa penggunaan dari model gabungan ini dapat menangani masalah tersebut. Data harga saham yang digunakan pada penelitian ini adalah data harga penutupan dalam dua saham yang termasuk dari indeks LQ45. Pada penelitian ini, data tersebut akan dimasukkan kedalam model gabungan tersebut untuk mendapat peramalan di hari selanjutnya. Setelah itu, akan digunakan metode Walk Forward untuk mendapat semua hasil peramalannya. Dari hasil tersebut, didapat bahwa pengabungan dari ARIMA (1,1,1)-GARCH (1,1) memberikan perdiksi harga saham yang terbaik untuk kedua saham yang dipilih. Lalu, menggunakan hasil MAE dan RMSE dari saham, dapat disimpulkan bahwa model ARIMA-GARCH merupakan model yang dapat memprediksi harga saham dengan baik.

For an Investor, modelling and forecasting the stock prices are very important. Stock price fluctuate as time goes and these changes vary from one point of time to another. These changes can be really dangerous if ignored because the risk of loss it might create. Many models have been created with the purpose of minimizing the risk of loss. In this study, the ARIMA-GARCH model will be used to predict closing price in the stock prices which contain volatility. The reason for using the combination of the two models is due to ARIMA model unable to handle large volatility along with non-linear data. Thus, it is hoped the use of this combined model can solve this problem. The data that is used on this study is the closing price of 2 stocks that is part of the LQ45 index. In this research, the data will be used on the combined model to get the forecast price of the next day. Then, the rest of the forecast price will be found using a process called Walk Forward. After acquiring all the forecasted price, it is found that the combination of ARIMA (1,1,1)-GARCH (1,1) yield the best result in forecasting the stock prices. Then, by using MAE and RMSE to check the error of the results, it can be concluded that the ARIMA-GARCH model is a model that is able to predict stock prices well."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Caroline
"Hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis) menyatakan bahwa harga sekuritas mencerminkan semua informasi yang tersedia Impiikasi dan konsep pasar efisien adalah harga saham tidak dapat dengan mudah diprediksi. Harga cenderung mengalami perubahan dengan tiba-tiba dan cepat. Jika pasarnya efisien, maka berlaku pemyataan bahwa individual investor tidak akan mampu memperoleh abnormal return dengan menggunakan strategi perdagangan. Namun, kenyataan yang ada menunjukkan bahwa terdapat beberapa anomali (penyimpangan) yang secara teori menentang konsep pasar efisien. Salah satu anomali pasar yang akan dibahas pada penelitian mi adalah anomali akhir pekan (weekend effect anomaly). Anomali akhir pekan menyatakan bahwa harga saham cenderung naik pada han Jumat dan turun pada hani Senin. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji adanya perbedaan return harian di pasar modal. Cross (1973) menemukan adanya return negatif pada hari Senin. Fania (1980) meneliti data harian standard and poor 's composite index dan menyimpulkan bahwa return negatif ditemukan pada hari Senin. Gagasan utama karya akhir mi berawal dan beberapa hasil kajian tentang anomali di pasar modal luar negeri dan di Indonesia sendini. Penelitian mi mencoba untuk menguji ulang fenomena efek akhir pekan dengan menggunakan data lebih baru, khususnya pada saat pasar modal Indonesia barn saja mengalami masa sulit, yaitu tahun 2001 (pasca efek knisis moneter). Lebih khusus lagi, penelitian mi hanya meneliti saham-saham yang termasuk ke dalam kelompok LQ45 yang dikenal sebagai saham - bluechip dan saham yang aktif diperdagangkan.Dani hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dari analisis regresi abnormal return saham selama periode penelitian terhadap lima vaniabel hari perdagangan, koefisien yang dihasilkan oleh variabel abnormal return signifikan secara statistik sedangkan koefisien yang dihasilkan oleh variabel abnormal return tidak signifikan secara statistik. Pada vanabel return, hal mi berarti hani perdagangan Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat dapat memprediksi return di masa mendatang. Sedangkan, hal yang sebaliknya berlaku pada vaniabel abnormal return. Berdasarkan hasil analisis ANOVA dan PostHoc Bonferroni dan Tukey, terjadi fenomena efek akhir pekan pada vaniabel return saham sedangkan tidak terjadi fenomena efek akhir pekan pada variabel abnormal return saham. Fenomena efek akhir pekan yang terjadi pada penelitian mi adalah bahwa ditemukan return han perdagangan Senin yang bemilai negatif terendah. Sedangkan pada sektor industri produk dan jasa berdasarkan hasil penelitian, return saham dipengaruhi oleh hari perdagangan secara signifikan. Selain itu, selama periode penelitian terjadi fenomena efek akhir pekan dimana rata - rata return han perdagangan Senin bemilai negatif dan terendah. Namun hal yang sebaliknya tezjadi pada variabel abnormal return untuk masing - masing jenis industri dimana abnormal return tidak dipengaruhi oleh hari perdagangan. Terlebih, selama periode penelitian tidak ditemukannya fenomena efek akhir pekan. Selama periode penelitian tersebut, investor tidak dapat menerapkan sfrategi hari perdagangan untuk memperoleh keuntungan.

Efficient market hypothesis states that security price reflects all information that is available in market. Thus, implication of this efficient market concept is that stock price could not be easily predictable and tends to change in a sudden and fast. As a consequence, if the market is efficient, therefore the individual investor could not obtain abnormal return using trading strategies. In a contrary, there is a condition when some anomalies arise against efficient market concept. One of these anomalies which is explained in this research is weekend effect anomaly. Weekend effect anomaly states that stock prices tend to go up on Friday and go down on Monday. Some studies have been done to analyze the dfference of daily return in capital market. Cross (1973) found that there was a negative return on Monday. Fama (1980) did a research using standard and poor 's composite index data and concluded that a negative return also was found on Monday. The main idea of this research was based on some studies about weekend effect anomaly in other countries abroad and in Indonesia. This research tried to reanalyze the weekend effect phenomenon in Indonesia using the latest data especially when Indonesian capital market had passed the monetary crisis in 2001. This study only analyzed stocks that are listed in LQ45 group which are known as bluechip and actively trading stocks. According to the result of these research, it could be concluded that the coefficient of abnormal return wasn 'I significant to the trading days variables statistically. It meant that the trading days Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday and Friday could not predict abnormal return in the future. Based on ANOVA and PostHoc Bonferroni - Tukey analysis, it was found that there was no evidence on weekend effect anomaly in Indonesia Stock Exchange through this research period. It was implicated that the investor could not get abnormal return using trading days strategies. In product and service industry, the result was similar. The coefficient of abnormal return wasn 'I sigmficant to the trading days variables statistically. Thus, the trading days Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday and Friday could not predict abnormal return in the future. Based on ANOVA and PostHoc Bonferroni - Tukey analysis, it was also found that there was no evidence on weekend effect anomaly in Indonesia Stock Exchange through this research period. It was implicated that the investor in both industry could not get abnormal return using trading days strategies because the abnormal return was not affected by the trading days."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23475
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"In process of writing script the title "The Comparative of Stock Price Before and After Stock Split Announcement", the writer do the research, with purpose to know whether there are differences among stock price before announcement and stock price after split announcement."
657 JAK 4:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Juwita Ramadhani
"Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak perubahan PSAK 24 Imbalan Kerja Revisi 2013 terhadap ekuitas, penghasilan komprehensif lain other comprehensive income/OCI, dan imbal hasil saham. Penelitian menggunakan perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2013 ndash; 2016 sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukan perubahan ekuitas sesudah penerapan PSAK 24 Imbalan Kerja Revisi 2013 lebih tinggi dibandingkan sebelum penerapan. Keuntungan kerugian aktuarial mendominasi penghasilan komprehensif lain perusahaan baik dari sisi keberadaan maupun nilai.
Pada 2015 dan 2016 terdapat lebih dari 95 perusahaan yang menyajikan keuntungan kerugian aktuarial sebagai komponen OCI. Dari sisi nilai, rata-rata proporsi keuntungan kerugian aktuarial melebihi 50 dari total OCI perusahaan. Asumsi signifikan yang paling banyak diungkapkan adalah tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Tingkat diskonto terbukti berkorelasi positif dengan OCI dari keuntungan kerugian aktuarial, sedangkan tingkat kenaikan gaji berkorelasi negatif dengan keuntungan kerugian aktuarial. OCI dari keuntungan kerugian aktuarial terbukti berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil saham.

This study aims to analyze the impact of changes in Statement of Financial Accounting Standards Indonesia PSAK 24 Employee Benefits Revised 2013 to equity, other comprehensive income OCI, and stock returns. This research using companies listed on Indonesia Stock Exchange IDX 2013 2016 as a sample. The results show changes in equity after the application of PSAK 24 Employee Benefits Revised 2013 is higher than before. Actuarial gains losses dominate the company 39s other comprehensive income both in terms of existence and value.
In 2015 and 2016 there are more than 95 of companies that report actuarial gains losses as OCI components. In terms of value, the average proportion of actuarial gains losses exceeds 50 of the total OCI of the firm. The most significantly disclosed assumptions are the discount rate and the salaries growth. The discount rate proved to be positively correlated with OCI of actuarial gains losses, whereas the salaries growth is negatively correlated with actuarial gains losses. This study find OCI from actuarial gains losses significantly ascociated with stock return.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Kurniasih
"Analisis Anomali Size Effect dan Book To Market Effect Terhadap Return Saham dengan Menggunakan Model Tiga Faktor Fama dan French di Bursa Efek Jakarta Penelilian ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk menganalisis apakah terdapat anomali size effect dan book to market eject di Bursa Efek Jakarta. Kedua, untuk mempelajari dan menjelaskan apakah model tiga faktor Fama dan French dapat digunakan untuk menganalisis anomali size :feet dan book to market eject terhadap return saharn di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Metode penelifian yang digunakan adalah explanatory survey dengan jenis penelitian veriiikatif. Obyek penelitian adalah semua saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta pada periode Januari 2001-Desember 2003. Untuk memenuhi tujuan penelitian pertama digunakan uji statistik beda rata-rata, sedangkan tujuan penelitian kedua dipenuhi dengan menggunakan uji statistik F, analisis regresi dan korelasi persamaan linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi size eject dan book to market eject di BEJ. Indikasi tersebut masing-masing ditunjukkan dengan nilai size premium dan value premium yang positiff Hasil uji statistik beda rata-rata pada tingkat signiiikansi oz = 5% menunjukkan p-value sebesar 00242685 untuk pengujian size eject dan 0.0138520 untuk pengujian book to market ejject. Hasil uji F dan uji t pada model regresi Fama dan French rnasing-masing menunjuldcan bahwa secara bersama-sarna dan secara individu ketiga faktor pada model tersebut memiliki hubungan yang signitikan terhadap retum saham.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian, maka disimpulkan bahwa anomali size effect dan book to market eject texjadi di Bursa Efek Jakarta. Selain itu model tiga faktor Fama dan French dapat digunakan dalam analisis anomali size eject dan book to market effect serta merupakan model yang baik dalam memperkirakan return saham di Bursa Efek Jakarta. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat digunakan investor sebagai bahan pertimbangan dalarn merumuskan strategi investasi di bursa saham dengan tetap memperhalikan likuiditas saham dan fundamental keuangan perusahaan.

The Analysis of Size Effect and Book To Market Effect To Stock Return by Using Three Factor Model F ama and French in Jakarta Stock Exchange There are two purpose in this reseach. First, to analyze whether anomalies of stee #act and book to market eject exist in Jakarta Stock Exchange. Second, to learn and to explain whether the Three Model Factor Fama and French can be used for analyzing size eject and book to market effect toward stock return in Jakarta Stock Exchange.
The research method is explanatory survey with venjicative type of research. Object of research is all stocks traded in Jakarta Stock Exchange during January 2001-December 2003. To fuyill the _first purpose, the t-statistic test to examine the ditference between two sample means dw:-s from zero is applied, while the F -statistic test, regression analyses and correlation of m ultiple regression model is applied for fulfilling the second purpose.
The research result shows an indication of size eject and book to market eject in Jakarta Stock Exchange. These indications are each represented by positive size premium and positive value premium. The result of deference test between two sample means di1j'ers}G?om zero at level of signyicance oz = 5% shows p-value of size eject 00242685 and p-value of book to market eject 00138520.Meanwhile the result of F-test ana' t-test on regression model of Fama and French each shows significant correlation between three factors and stock retum togetherly or individually.
Based on the theory and research result, it can be concluded that size eject and book to market eject exist in Jakarta stock exchange. Besides the three factor model of F ama and French can be used for analyzing the anomaly of size eject and book to market effect and a good predictor of stock returns. Ajierward, the result of this research can be used by investor as considerations in formulating strategies of investment in capital market without neglecting the stock 's liquidity and corporate jitndamental finance."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikka Nurizka
"Skripsi ini membahas tentang analisis pengaruh sebelum dan sesudah pengumuman right issue terhadap volatilitas harga saham dan volume perdagangan yang meliputi volatility persistence dengan menggunakan pendekatan time varying volatility. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2015 yang melakukan right issue. Model Autoregressive Conditional Heteroskedasticity ARCH dan Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity GARCH digunakan untuk menjelaskan volatilitas dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volatilitas harga saham dan volume perdagangan yang meningkat sebelum pengumuman dan menurun setelah pengumuman right issue.

The Focus of this study is to analyze the significance of stock price and trading volume volatility around right issue announcement date, covering volatility persistence by using time varying volatility approach. The sample used is listed company in Indonesia Stock Exchange for the periode 2006 2015 which have done right issue. Autoregressive Conditional Heteroskedasticity ARCH and Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity GARCH model is used to examine the volatility. The results indicate that stock price and trading volume volatility have increased before the announcements and decreased after the rights issue announcements.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>