Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170067 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inri Yulisia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kesesuaian tujuan dan sasaran pelatihan X1 kualitas pelatih instruktur pelatihan X2 materi pelatiPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh
kesesuaian tujuan dan sasaran pelatihan (X1), kualitas pelatih/instruktur pelatihan
(X2), materi pelatihan (X3), metode pelatihan (X4), usia (X5), pendidikan (X6) dan
status perkawinan (X7) terhadap sikap perawat (Y) dalam pemasangan infus.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain crossectional. Sampel
dalam penelitian ini adalah perawat ruang rawat inap yang telah mengikuti In
House Training tentang Patient Safety, dengan jumlah sampel yaitu 60 perawat
yang diambil dari total populasi.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linear
berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa analisis deskriptif dari
tanggapan responden mengenai kesesuaian tujuan dan sasaran pelatihan, kualitas
pelatih/instruktur pelatihan, materi pelatihan dan metode pelatihan menghasilkan
mean yang mempunyai kategori sangat tinggi dan tinggi. Dan juga hasil analisis
regresi linear berganda mengahasilkan persamaan regresi yaitu Y = 119.150 +
0.185X1 + -0.170X2 + -0.049X3 + 1.320X4 + -0.495X5 + -0.906X6 + 0.520X7
artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tujuan dan sasaran
pelatihan, pelatih/instruktur pelatihan, materi pelatihan, metode pelatihan, usia,
pendidikan dan status perkawinan terhadap sikap perawat dalam pemasangan
infus. Angka R Square sebesar 0,038.han X3 metode pelatihan X4 usia X5 pendidikan X6 dan status perkawinan X7 terhadap sikap perawat Y dalam pemasangan infus Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain crossectional Sampel dalam penelitian ini adalah perawat ruang rawat inap yang telah mengikuti In House Training tentang Patient Safety dengan jumlah sampel yaitu 60 perawat yang diambil dari total populasi Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa analisis deskriptif dari tanggapan responden mengenai kesesuaian tujuan dan sasaran pelatihan kualitas pelatih instruktur pelatihan materi pelatihan dan metode pelatihan menghasilkan mean yang mempunyai kategori sangat tinggi dan tinggi Dan juga hasil analisis regresi linear berganda mengahasilkan persamaan regresi yaitu Y 119 150 0 185X1 0 170X2 0 049X3 1 320X4 0 495X5 0 906X6 0 520X7 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tujuan dan sasaran pelatihan pelatih instruktur pelatihan materi pelatihan metode pelatihan usia pendidikan dan status perkawinan terhadap sikap perawat dalam pemasangan infus Angka R Square sebesar 0 038
ABSTRACT
This study aims to analyze how influence of conformity the goals and
objectives training (X1), the quality of trainer/instructor training (X2), training
materials (X3), a method of training (X4), age (X5), education (X6) and marital
status (X7) of the attitude of nurses. This study is a quantitative study with crosssectional
design. The samples in this study are nurse who have taken the In House
Training about Patient Safety, with 60 sample of nurses have taken from the total
population.
The study used a descriptive analysis and multiple linear regression
analysis. The result of this study indicate that the descriptive analysis of the
respondents about the conformity of the goals and objectives training, the quality
trainer/instructor training, training materials, and a method of training that have
resulted in mean very high and high categories. And also the results of multiple
linear regression in the regression equation is Y = 119.150 + 0.185X1 + -0.170X2
+ -0.049X3 + 1.320X4 + -0.495X5 + -0.906X6 + 0.520X7 means there is no
significant effect between the conformity of the goals and objectives training, the
quality of trainer/instructor training, training materials (X3), a method of training,
age, education and marital status of the attitude of nurses in the infusion theraphy.
Figures R Square of 0.038."
2015
S58570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia K
"Bencana menyebakan kematian, kehilangan dan kesakitan meningkat. Di Indonesia pada tahun 2018 saja terdapat 5.395 jiwa meninggal dan hilang; luka 19.610 orang; penduduk yang terdampak dan mengungsi 603.873 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan model pelatihan keperawatan yang dapat meningkatkan kesiapsiagaan menangani kegawatdaruratan pascagempa. Penelitian memakai metode riset operasional dengan dua tahap penelitian. Tahap I: pengembangan model melalui penelitian phenomenology dengan metode wawancara mendalam diikuti diskusi kelompok terfokus (FGD), studi literatur dan konsul pakar. Tahap II: validasi model dengan desain true eksperimental blok control alokasi. Wawancara mendalam mendapat 9 partisipan dan FGD 10 partisipan. Didapatkan Model Pelatihan ‘Aku Sigap Bencana’ untuk meningkatkan pengetahuan, kesiapan dan kesediaan perawat. Intervensi dilakukan selama satu bulan dengan jumlah sampel total 124 perawat. Pelatihan memakai zoom meeting serta aplikasi ‘Aku Sigap Bencana’ yang diunduh di Play Store. Uji T-test dan General Linear Model repeated measure membuktikan Model Pelatihan ‘Aku Sigap Bencana” meningkatkan kesiapsiagaan, pengetahuan, kesiapan dan kesediaan (p value < 0,05) dan memiliki ketahanan lebih lama (p value <0,05). Faktor perancu tidak mempengaruhi hasil yang didapat (p value > 0,05). Rekomendasi Model ‘Aku Sigap Bencana’ dapat dipakai untuk pelatihan perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat dan Rumah Sakit diseluruh Indonesia agar kemampuan menangani korban dan kesediaan hadir pascagempa meningkat.

Disasters can lead to death and loss. In 2018, Indonesia suffered 5.395 death and loss, 19.610 people were injured, and 603.873 lived in shelters. This study aimed to develop a training model to increase nurses’ preparedness in responding to post-earthquake emergency situations. An operational research method used consisting of two stages. Stage I: training model development using phenomenology with interviews and then followed by focus group discussions, literature review and expert consultation. Stage II: model validation using a true experiment with allocated block design. A total of nine interview participants and ten focus group discussion was included in this study. A training model named ‘Aku Sigap Bencana’ developed to increase the knowledge, preparedness, and readiness of nurses. The training intervention was carried out for a month and included 124 nurses. It was delivered using zoom meeting and an application of ‘Aku Sigap Bencana’ that can be downloaded from the Play Store. T-test and General Linear Model repeated measure approved that ‘Aku Sigap Bencana’ significantly increased knowledge, preparedness, readiness and willingness of nurses (p value < 0,05) and have longer resilience (p value <0,05). Confounding factors were not influence the result (p value > 0,05). The training model ‘Aku Sigap Bencana’ can be used to train nurses working at primary care centres and hospitals across Indonesia to increase nurses’ knowledge and willingness in responding to post-earthquake emergency situations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Royarind
"ABSTRAK
Perawat manajer harus memiliki sejumlah kompetensi dalam menjalankan peran dan fungsi manajemen keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya. Kompetensi perawat manajer dalam bidang praktek klinik salah satunya adalah kemampuan menyusun standar yaitu Standar Prosedur Operasional (SPO). SPO adalah hasil dari keputusanyang diambil melalui suatu proses berpikir. Kemampuan menggunakan proses berpikir adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan salah satunya melalui pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pelatihan dengan metode simulasi terhadap kemampuan berpikir kritis yang dilihat melalui hasil pembuatan SPO perawat manajer. Desain yang digunakan adalah quasi experiment dengan pre test and post test with control group.
Hasil yang didapatkan dari 40 sampel perawat manajer di RSUD Tarakan menunjukkan adanya peningkatan persentase nilai kemampuan berpikir kritis perawat setelah dilakukan pelatihan dengan metode simulasi yaitu dari sebesar 3,75% menjadi 57,50% perawat yang berada dalam dalam rentang kemampuan berpikir kritis tingkat komitmen.Analisis menunjukkan kenaikan keterampilan berpikir kritis perawat yang mendapatkan intervensi lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan keterampilan berpikir kritis perawat yang tidak mendapatkan intervensi sejenis (p 0,001; 0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah simulasi mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis perawat manajer yang dilihat dari pembuatan SPO

ABSTRACT
Nurse managers should have some competence in performing the role and functions of nursing management as their responsibility. One of competences nurse manager in the field of clinical practice is the ability to set standards as Standard Operating Procedures (SOPs). SOP is the result of decisions taken through a process of thinking. The ability to use the process of thinking is the ability to critical thinking. Critical thinking skills can be improved through training. This study aimed to determine the effect of training with simulation methods against critical thinking skills are seen through the results of the SOP manufactured nurse manager. The design used was quasi experimental with pre-test and post-test with control group.
The results obtained from 40 samples of nurse managers in Tarakan Hospital showed an increase in the percentage of the value of critical thinking skills of nurses after training with simulation method that is equal to 57.50% within the range of critical thinking skills from the previous level of commitment of 3.75%. Analysis showed an increase critical thinking skills of nurses who received the intervention were significantly higher compared with the critical thinking skills of nurses who do not get the kind of intervention (p 0.001; 0.05).
The conclusion from this study is the simulation can improve critical thinking skills nurse manager is seen from the manufacture of SOP.
"
2015
T44170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Addressing all major advanced practice nursing competencies, roles, and issues, Advanced Practice Nursing: An Integrative Approach, 5th Edition provides a clear, comprehensive, and current introduction to APN today. It applies APN core competencies to the major APN roles - including the burgeoning Nurse Practitioner role - and covers topics ranging from the evolution of APN to evidence-based practice, leadership, ethical decision-making, and health policy. This edition includes a new chapter on the international development of APN, new and enhanced illustrations, and a colorful new reader-friendly format for improved readability. From internationally known APN experts Ann Hamric, Charlene Hanson, Mary Fran Tracy, and Eileen O'Grady, along with a host of internationally recognized APN contributors, Advanced Practice Nursing introduces you to APN and helps you identify an APN role, develop key competencies for that role, and succeed as an APN."
St. Louis, Mo. : Elsevier/Saunder, 2014
610.73 ADV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Marsaulina Olivia
"SBAR merupakan sebuah teknik komunikasi untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi tim dalam upaya keselamatan pasien Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif cross sectional comparative Hasil penelitian memperlihatkan terdapat perbedaan yang signfikan pada aspek pengetahuan mengenai unsur komunikasi efektif, pentingnya pengetahuan dasar tentang lawan bicara, pertanyaan yang bersifat terbuka, pentingnya menjadi pendengar yang baik, pentingnya kolaborasi antar tenaga kesehatan untuk menciptakan kerjasama tim yang baik dalam upaya keselamatan pasien dan peningkatan yang signifikan dalam hal tindakan menggunakan metode Komunikasi SBAR pada perawat yang telah mengikuti pelatihan. Perlu evaluasi lebih lanjut mengenai cara penyelenggaran pelatihan dan pemantauan pelaksanaannya di Rumah Sakit, agar dapat berguna untuk pelayanan kepada pasien yang berkualitas dalam upaya Keselamatan Pasien.

SBAR is a communication technique to improve team communication and collaboration in patient safety. This study was conducted using quantitative crosssectional comparative .The results showed there were significant differences in the aspects of knowledge about the elements of effective communication, the importance of basic knowledge about the other person, the open question, the importance of being a good listener, the importance of collaboration among health professionals to create good teamwork in patient safety and improvement significant in terms of the action using the SBAR communication method to the nurse who had been trained. Needs further evaluation on delivering the training and monitoring its implementation in hospitals in order to be useful for a quality service to patients in an effort to Patient Safety."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Angkasa
"Sejak tahun 1986 sampai dengan tahun 1989, pemakaian tempat tidur rata - rata ( BOR ) yang tertinggi di RSU UKI adalah 55.21 % ( 1989 ), hal ini dianggap kurang.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi kepuasan pasien atas pelayanan perawat, dokter, fasilitas medis, lingkungan dan biaya di RSU UKI agar selanjutnya dapat dipertimbangkan untuk dipakai dalam rencana peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di RSU UKI yang sekaligus dapat meningkatkan pemakaian tempat tidur rata - rata ( BOR ).
Penelitian ini bersifat survei dengan pendekatan cross sectional dari data primer yang didapat melalui kuesioner dan wawancara terhadap pasien - pasien yang diperbolehkan pulang oleh dokter pada minggu pertama dan ketiga bulan Maret 1990. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah analisis prosentase, Chi Square dan analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan perawat, dokter, lingkungan dan biaya rawat mondok mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kepuasan pasien, sedangkan fasilitas medis terhadap kepuasan pasien menunjukkan hubungan yang tidak bermakna. Dari analisis regresi berganda, yang paling besar pengaruhnya adalah faktor lingkungan ruang rawat mondok.
Berdasarkan informasi yang didapat, maka saran - saran yang dikemukakan adalah meningkatkan keadaan lingkungan ruangan rawat mondok serta meningkatkan kualitas pelayanan perawat dan dokter dalam melayani pasien yang dirawat mondok agar lebih memuaskan pasien."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1990
T6668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Engelbert, Suzette Evelien
"ABSTRAK
Perkembangan di bidang perumah sakitan di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan iklim persaingan yang semakin ketat. Kondisi ini membawa dampak, bahwa aspek pemasaran semakin banyak diperhatikan oleh para pengelola rumah sakit.
Sejak dua tahun terakhir Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia diberi kemandirian dalam mengelola keuangan dan ketenagaan. Agar dapat mempertahankan kemandirian itu, fasilitas ruang rawat inapnya ditambah dengan Kelas VIP, dan Kelas I Utama. Pemanfaatan ruangan tersebut masih perlu ditingkatkan, agar dapat memenuhi harapan para pengelola.
Melalui Analisis Peluang Pasar Ruang Rawat Inap RSU UKI, diharapkan agar kedua masalah tersebut dapat diselesaikan.
Tiga langkah ditempuh untuk mencapai tujuan ini. Pada langkah pertama, dilakukan analisis terhadap pasien rawat inap Rumah Sakit Umum UKI untuk mengetahui karakteristik daripada konsumen yang dilayani. Juga diadakan penelusuran terhadap tanggapan pasien atas berbagai aspek layanan yang telah dialami selama. perawatan.
Pada langkah berikutnya, dilakukan analisis terhadap konsumen dan pelanggan rumah sakit, untuk menelusuri berbagai aspek layanan rawat inap yang dinilai penting. Penilaian khusus terhadap Rumah Sakit Umum UKI dilakukan dengan jalan membandingkan aspek-aspek layanan rawat inap dengan rumah sakit lain. Dengan jalan ini juga diperoleh kesimpulan mengenai rumah sakit yang menjadi pesaing. Penerapan langkah ini dilakukan pada masyarakat penghuni Perumahan Real Estate Cipinang Indah, perusahaan pelanggan, dan para dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum UKI.
Langkah terakhir merupakan suatu analisis terhadap para pesaing. Tujuan langkah ini, adalah untuk memperkirakan.besarnya pasar yang selama ini berhasil ditembus oleh Rumah Sakit Umum UKI, dibandingkan dengan para pesaing.
Analisis SWOT dan pengamatan terhadap kegiatan pemasaran yang telah dijalankan oleh RSU UKI, juga digunakan untuk mendukung analisis peluang pasar ini.
Dari hasil penelitian disimpulkan, bahwa konsumen sasaran RSU UKI berasal dari kelas masyarakat menengah dan atas lapisan bawah. Dalam mengembangkan fasilitas rawat inap, aspek "dokter ahli" dan "mutu perawatan" perlu mendapat perhatian utama. Disamping itu sarana fisik dan medis juga perlu ditingkatkan.
Rumah Sakit Umum UKI belum banyak dikenal oleh masyarakat dalam pasar sasarannya. Upaya pemasaran yang lebih intensif dan penetratif perlu dilaksanakan untuk memperluas pasar yang ditembus. Untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan pemasaran, disarankan agar ditetapkan seorang staf khusus sebagai koordinator.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Anggoro
"Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara komponen QWL yang terdiri dari keterlibatan karyawan, kompensasi yang seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah, dan komunikasi dengan produktivitas kerja perawat ruang rawat inap RSU FK UKI?
Adapun tujuan dart penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komponen QWL dengan produktivitas kerja perawat ruang rawat map RSU FK UKI.
Metodologi Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif korelasi dan regresi dengan objek penelitian adalah perawat ruang rawat inap RSU FK UKI. Dart 92 populasi perawat didapatkan sampel sebesar 55 perawat ruang rawat map RSU FK UKI. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrument kuesioner, wawancara, observasi dan studi pustaka. Untuk mengetahui hubungan komponen QWL dengan produktivitas perawat ruang rawat inap RSU FK UKI digunakan analisis korelasi dan regresi linier.
Dari basil perhitungan analisis bivariat korelasi, didapatkan nilai r positif dari kesembilan komponen QWL. Dengan kisaran nilai r antara 0,26 -- 0,81. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa terdapat hubungan yang sedang sampai kuat antara komponen QWL dengan produktivitas perawat. Hubungan yang paling kuat adalah komponen fasilitas yang tersedia, dan hubungan paling kuat adalah komponen pengembangan karir dan keselamatan lingkungan kerja. Hasil analisis bivariat regresi linier, didapatkan nilai slope (b) adalah positif dart kesembilan komponen QWL. Hal ini dapat diiterpretasikan bahwa terdapat yang positif antara sembilan komponen QWL dengan produktivitas perawat. Artinya setiap kenaikan persepsi perawat terhadap komponen QWL sebesar satu maka persepsi perawat terhadap produktivitas meningkat sebesar koefisien dart komponen QWL tersebut. Dart basil perhitungan didapatkan Pvalue kesembilan komponen QWL lebih kecil nilainya dart alpha (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara komponen QWL dengan produktivitas dapat diterima. Dapat diketahui bahwa kesembilan komponen QWL masing - masing berhubungan dengan produktivitas perawat. Dengan meningkatkan QWL maka akan meningkatkan produktivitas perawat.
Dan basil analisis multivariat diperoleh bahwa ada tiga komponen yang paling berpengaruh terhadap produktivitas yaitu komponen keterlibatan perawat, rasa bangga terhadap rumah sakit, dan fasilitas yang tersedia. Dan nilai koefisien beta, diketahui bahwa komponen fasilitas yang tersedia mempunyai hubungan yang paling kuat dengan produktivitas dibandingkan dengan kedua komponen lainnya.
Maka, dari basil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada tiga dari sembilan komponen QWL yang memiliki hubungan paling kuat dengan produktivitas perawat yaitu keterlibatan perawat, rasa bangga terhadap rumah sakit, dan fasilitas yang tersedia.
Saran yang dapat diberikan terutama bagi manajemen RSU FK UKI adalah lebih tanggap dan proaktif dalam menanggapi masukan dari perawat, memberikan kesempatan kepada perawat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka seperti mengatur jadwal jaga dan team kerja, memperbaiki hubungan antara kepala perawat dengan stafnya, meningkatkan citra rumah sakit, mengadakan program rekreasi dan konseling.

The issue discussed in this thesis is whether there is a relationship between QWL component, including employee involvement, equitable compensation, job security, safe environment, pride, career development, facilities, conflict resolution and communication, with nurse productivity in the wards of FK UKI general hospital ?
The goal of this research is to know the relationship between the QWL components with nurse productivity in the wards of FK UKI general hospital.
The research methodology used in this research is correlative descriptive analysis whose object is the nurses of the wards of FK UK general hospital. From a population of 91 nurses a sample of 55 was taken. Data was collected using questionnaires, interviews, observations and use of secondary literature. To understand relationship between QWL component with nurse productivity of wards in FK UKI general hospital correlation and linier regression analysis was used.
From bivariate correlation analysis calculations, the r result was positive far all nine QWL component. The range of the r result was 0.26 - 0.81. From this it can be interpreted that there is medium to strong relationship between QWL components with nurse productivity. The strongest relationship is with the facilities component and the weakest is with the career development and safe environment component.
From the linier regression bivariate analysis, the slope (b) score was positive for all nine component of QWL. A positive relationship between the nine QWL component and nurse productivity can be interpreted from this . This means that an increase of one point in nurses' perception of QWL component will show an increase in their perception of productivity to the amount of the coefficient of that QWL component.
From the calculation the Pvalue for all nine QWL components is lower than alpha (0.05). This shows that the hypothesis stating that there is a relation-ship between QWL component and productivity can be accepted.
Therefore it can be concluded that there is a relationship between all nine QWL components with nurses' productivity. Thus by raising QWL component nurses productivity will also be increased.
The recommendations for the management of FK UKI general hospital are to be more sensitive and proactive in responding to input and complain from nurses, giving them a chance to participate in decision making related to their jobs such as setting shift schedules and team work, improving relations between head of nurses and their staff, improving hospital image, and holding recreation program and counseling.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, C. Monica P.
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hubungan faktor sosial budaya, pribadi dan psikologis dengan kepuasan pasien pengguna Kartu Jakarta Sehat (KJS) pada 110 responden di Unit Rawat Jalan RSU UKI. Rancangan penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pasien KJS sebesar 40,9%. Akses ke rumah sakit, motivasi, informasi baik dan informasi tidak baik berhubungan signifikan dengan kepuasan pasien KJS, namun motivasi adalah hal yang paling dominan berhubungan. Selain itu kepuasan pasien KJS juga berhubungan signifikan dengan pemanfaatan kembali layanan dan minat merekomendasikan layanan pada orang lain.

ABSTRACT
The focus of this study is the relation among socio-culture, characteristics, and psychology factors to Jakarta Health Card (JHC) Patient Satisfaction in 110 outpatient UKI Hospital. The study design is descriptive quantitative with cross sectional approach. The result shows that only 40,9% of the patients are satisfied with the hospital service. Access to the hospital, motivation, good information and bad information are significantly associated with JHC patient satisfaction, but motivation is the dominant factor. Besides, JHC patient satisfaction also has significant correlation with reuse and recommendation of the hospital service to others."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T36125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah
"Penerapan keselamatan pasien yang baik dan bertanggung jawab diharapkan dapat membawa perasaan yang aman dan nyaman terhadap pasien sebagai pengguna jasa layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri perawat pelaksana dalam pelaksanaan patient safety di ruang rawat inap. Metode penelitian menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 perawat pelaksana di instalasi rawat inap. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Multifactor Leadership Questioner dan General Self Efficacy Scale. Proses pengumpulan data menggunakan paper-based dan google form digunakan untuk menjangkau tingkat partisipasi responden yang belum mengisi kuesioner paper-based. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri perawat pelaksana dalam pelaksanaan patient safety di ruang rawat inap dengan p value 0,007. Pada penelitian ini, gaya kepemimpinan yang dipersepsikan perawat pelaksana terhadap gaya kepemimpinan kepala ruangan, yaitu gaya kepemimpinan transformasional sebesar 88,5%. Kemudian, gambaran dari efikasi diri perawat pelaksana dalam penelitian ini secara statistik sudah cukup baik, yaitu sebesar 47,9%. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini, yaitu kepala ruangan diharapkan dapat meluangkan waktu dalam melatih dan mengedukasi perawat pelaksana, serta diharapkan kepala ruangan memiliki kemampuan yang baik dalam mitigasi masalah sebelum masalah tersebut membesar dan kepala ruangan dapat terlibat dalam pemecahan masalah, bukan malah menghindar.

The application of good and responsible patient safety is expected to bring a feeling of security and comfort to patients as users of health services. The purpose of this study was to determine the relationship between the leadership style of the head of the room according to the perception of nurses and the self-efficacy of the implementing nurses in implementing patient safety in the inpatient room. The research method uses a quantitative analytic approach with a cross-sectional design. The sample in this study was 96 nurses in the inpatient installation. The instruments used were the Multifactor Leadership Questionnaire and the General Self Efficacy Scale. The data collection process uses paper-based and Google forms are used to reach the level of participation of respondents who have not filled out paper-based questionnaires. The results showed that there was a relationship between the leadership style of the head of the room according to the nurse's perception and the self-efficacy of the implementing nurse in implementing patient safety in the inpatient room with a p value of 0.007. In this study, the leadership style perceived by the implementing nurse towards the leadership style of the head of the room, namely the transformational leadership style, was 88.5%. Then, the description of the self-efficacy of the implementing nurses in this study was statistically good enough, namely 47.9%. Recommendations based on the results of this study, namely that the head of the room is expected to be able to spend time in training and educating the implementing nurse, and it is hoped that the head of the room has good ability in mitigating problems before the problem grows and the head of the room can be involved in problem solving, not even avoiding it."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>