Ditemukan 65519 dokumen yang sesuai dengan query
Devandy Ario Putro
"Jurnal akademik ini berjudul “Representasi Heroisme Walter Süskind dalam Film Süskind”. Obyek penelitian yang dikaji berupa film Süskind dari Belanda yang menjadikan Holokaus pada Perang Dunia II sebagai latar cerita utama. Tujuan penelitian ini adalah memperlihatkan bagaimana film Süskind merepresentasikan heroisme yang diangkat dari sejarah hidup dan upaya Walter Süskind dalam menyelamatkan ratusan anak-anak Yahudi dari program pembersihan etnis Yahudi oleh NAZI di Belanda melalui metode pengkajian analisis deskriptif dan memperlakukan film sebagai teks. Teori-teori yang digunakan di antaranya teori Representasi oleh Hall (2003) dan definisi Heroisme oleh Franco, Blau, dan Zimbardo (2011). Pencitraan heroisme muncul hampir di seluruh sekuens film dengan berbagai stimulus tindakan heroisme pada tokoh utama. Representasi nilai-nilai heroisme dari yang kecil hingga besar, tersirat maupun tersurat ditampilkan secara utuh dalam film lewat penokohan yang ada.
This academic journal titled "Representation of Heroism of Walter Süskind on Süskind The Film". The object that being examined is a Dutch movie named Suskind with the Holocaust in World War II as the background of the main story. The purpose of this research is to show how the film represents heroism from the biography and the efforts of Walter Suskind in saving hundreds of Jewish children from the of Jewish ethnic cleansing programme by the Nazis in the Netherlands through a descriptive analysis method and treat the film as a text. The theories being used are the Representation theory by Hall (2003) and the definition of Heroism by Franco, Blau, and Zimbardo (2011). The imaging of heroism emerge in almost all film sequences with various stimulii of heroism to the main character. Representation of the heroism values from small to large are implicitly and explicitly shown completely in the film through the existing characterizations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ashanti Widyana
"Penelitian ini membahas mengenai penggambaran sosok kepahlawanan Kim Il Sung muda sebagai pendiri Korea Utara melalui cerpen berjudul Gaeseon yang ditulis oleh Han Sul Ya dan dipublikasikan pada tahun 1948. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan penggambaran sosok Kim Il Sung muda sebagai ?pahlawan? baru untuk masyarakat Korea sejak ia kembali ke Pyeongyang setelah dua puluh tahun berlalu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan struktural untuk menganalisis unsur intrinsik cerpen Gaeseon dan teori fenomena pengkultusan individu untuk menjelaskan istilah-istilah kepahlawanan yang digunakan Han Sul Ya untuk menggambarkan kepahlawanan Kim Il Sung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa cerpen Gaeseon merupakan cerpen propaganda untuk membangun citra Kim Il Sung di mata masyarakat Korea yang pada saat itu belum begitu mengenal sosoknya. Cerpen ini menggambarkan sosok Kim Il Sung sebagai pahlawan sekaligus pemimpin baru dengan begitu positif baik dari segi fisik, sifat, maupun pemikirannya tentang pembangunan negara.
This research analyzes the depiction of young Kim Il Sung?s heroic image as the founder of North Korea in a short-novel entitled Gaeseon written by North Korean writer, Han Sul Ya, in 1948. The purpose of this research is to describe the depiction of young Kim Il Sung?s image as a ?new hero? for Korean citizens since his homecoming to Pyeongyang after twenty years had passed. The method used in this thesis is qualitative-method with structural approach to analyze the intrinsic structures of Gaeseon and the theory of cult of personality?s phenomenon to describe the terms used by Han Sul Ya to depict the heroic image of Kim Il Sung. The result of the research is Gaeseon is used as a media of propaganda to build the heroic image of Kim Il Sung in front of Korean citizens which didn?t really know him very well around 1945?1950. This short-novel also describes Kim Il Sung as a ?hero? and a ?new leader? in a positive way from all aspects such as physical appeareance, characters, behavior, and his ideas about country development."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65726
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lika Yuliana Kelly
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tema pada salah satu puisi modern Korea yaitu puisi kitbal karya Yoo Chihwan ditinjau dari diksi dan latar historis. Yoo Chihwan merupakan penyair puisi modern Korea yang terkenal sampai dengan saat ini. Karya Yoo Chihwan adalah puisi Kitbal. Puisi Kitbal merupakan salah satu puisi pertama yang dibuat oleh Yoo Chihwan pada tahun 1939 disaat Korea dijajah oleh Jepang. Kondisi bangsa Korea pada saat itu dan harapan bangsa Korea terhadap bangsanya digambarkan dalam puisi Kitbal. Yoo Chihwan menggunakan diksi yang sederhana namun memiliki makna yang dalam serta menggunakan simbol dalam puisinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan mengacu pada pendapat ahli dari penelian terdahulu mengenai analisis puisi Kitbal. Melalui analisis diksi dan latar historis, dapat diketahui tema puisi Kitbal karya Yoo Chihwan adalah tema patriotisme.
This paper is aimed to examine theme of one of modern Korean poerty is Kitbal which made by Yoo Chihwan in terms of diction and historical background. Yoo Chi Hwan is a modern Korean poet that famous until now. His poem which will be examine in this paper is Kitbal. Kitbal is one of the first poem made by Yoo Chihwan in 1939 when Korea was colonized by Japan. Condition at the time of the Korean people and Korean people?s expectations of the nation depicted in the Kitbal poem. Yoo Chihwan uses simple diction but has a deep meaning and uses symbol in his poem. This paper used qualitative research methods and refers to the expert opinion of previous research on the analysis of Kitbal poem. Through analysis of diction and historical background, we can know the theme of the Kitbal poem which made by Yoo Chihwan is patriotism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Bella Jaya
"Jurnal ini membahas tentang puisi yang bertemakan seorang ibu, yaitu puisi Eomma Keokjeong karya Gi Hyeong Do yang ditinjau dari diksi dan makna yang terdapat di dalam puisi tersebut. Seperti yang kita ketahui, sebagian besar orang di Indonesia hanya menyoroti budaya modern Korea, seperti K-Pop, drama Korea, film Korea, dan lain sebagainya. Akan tetapi, belum banyak orang yang mengetahui tentang kesusastraan Korea, salah satunya adalah puisi Korea. Puisi di Korea dinilai sebagai karya sastra penting yang mampu menunjukkan nilai sejarah, budaya, kepercayaan masyarakat, dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai salah satu puisi Korea yang kurang disoroti oleh masyarakat Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah puisi Eomma Keokjeong memiliki kata-kata yang sederhana, namun jika ditelaah lebih dalam lagi, adanya hubungan yang erat antara diksi yang dipilih oleh penyair dengan makna lugas maupun makna utuh yang terkandung di dalam puisi tersebut sehingga pembaca akan mengerti pesan yang ingin disampaikan oleh penyair.
This journal elaborated a mother-themed poem entitled Eomma Keokjeong written by Gi Hyeong Do, through observing the diction and the meaning contained inside the poem. As we know, nowadays the majority of people in Indonesdia spotlight the modern Korean culture only, such as Korean Pop, Korean dramas, Korean films etc. However, only few people know Korean literatures, such as Korean poems. In Korea, poem is considered as a valuable literary work which could manifest historical values, culture, folk belief etc. The objective of this research was to provide an in-depth assessment on a Korean poem which is not brought yet into spotlight in Indonesdian society. This research applied a qualitative method. The result showed that the poem Eomma Keokjeong used simple words but if observed further, the reader will comprehend the message that the author intented to deliver due to the fact that the diction used by the author described very well the meaning inside the poem."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Imas Uliyah
"Teks Sie Jin Kwie yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah teks drama Sie Jin Kwie yang dibuat oleh Nano Riantiarno berdasarkan novel Sie Jin Kwie Ceng Tang (Sie Jin Kwie Berperang ke Timur) karya Tio Keng Jian & Lok Dan Chung yang diterjemahkan oleh Marcus, A.S. pada tahun 1993. Penelitian ini akan membahas (1) bagaimana struktur naratif (sintaksis dan semantis) teks drama Sie Jin Kwie, (2) bagaimana konstruksi pahlawan yang ditampilkan melalui tokoh Sie Jin Kwie. Hasil Kajian semiotik ini berupa skema aktan yang memperlihatkan Sie Jin Kwie sebagai tokoh yang berperan sebagai subyek. Aktan yang berperan sebagai pendukung adalah Raja Liesibin yang melihat Sie Jin Kwie dalam mimpi sebagai pahlawan. Adapun aktan yang menjadi penghambat adalah Lietocong-Thiosukwie dan Jenderal Kaesobun. Konstruksi pahlawan yang dibangun untuk cerita kepahlawanan Sie Jin Kwie tidak hanya dibangun oleh sifat-sifat alami yang ada dalam dirinya, tetapi juga dibangun oleh bantuan dari tokoh-tokoh lain di luar dirinya (baik tokoh manusia maupun tokoh gaib dewa-dewi).
The text of the Sie Jin Kwie wich become object of this research is Sie Jin Kwie drama text by N. Riantiarno based on the novel Sie Jin Kwie Ceng Tang (Sie Jin Kwie Fought to The East) by Tio Keng Jian & Lok Dan Chung that translated by Marcus, A.S. in 1993. This research will explore: (1) how narrative structure (syntax and semantics) of Sie Jin Kwie drama text; (2) how the construction of the hero is shown through the character Sie Jin Kwie. These findings semantics was actant scheme which will be shown by Sie Jin Kwie who acted as a subject. The enabling actant was the King Liesibin who met Sie Jin Kwie as a hero in his dream. Where as, the enhibiting actants were Lietocong-Thiosukwie and General Kaesobun. The construction of the hero in a story of heroism is not only built by the properties of natural that exists in himself, but also built by the aid of others there out of itself (both human and supernatural figures of deities)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T38915
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sabila Bunga Dariana
"Tokyo Sonata merupakan film karya Kiyoshi Kurosawa yang menceritakan tentang keruntuhan keluarga pekerja di Jepang pasca pecahnya gelembung ekonomi. Depresi ekonomi yang terjadi pada saat itu membuat pergeseran peran oleh laki-laki di Jepang untuk membangun identitas maskulin yang dahulunya sebagai militer, berubah menjadi seorang pencari nafkah. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan maskulinitas hegemonik direpresentasikan dalam film Tokyo Sonata karya Kiyoshi Kurosawa serta pesan yang disampaikan mengenai maskulinitas hegemonik dalam film Tokyo Sonata. Data primer diperoleh dari film Tokyo Sonata dengan mengamati dan menghasilkan kesimpulan yang didasari oleh penemuan dari adegan yang dianggap mengandung representasi maskulinitas. Sumber data sekunder diperoleh melalui metode studi pustaka menggunakan artikel jurnal, buku, dan karya ilmiah lainnya. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teori semiotika Barthes. Penelitian ini menemukan bahwa pada film Tokyo Sonata, maskulinitas hegemonik direpresentasikan dengan tepat oleh Ryuhei sebagai tokoh utama dan para tokoh sampingan lainnya seperti Megumi dan Takashi. Hal ini terlihat dari penampilan dan perilaku para tokoh yang sesuai dengan konsep maskulinitas hegemonik. Maskulinitas hegemonik tersebut dijabarkan lebih lanjut dengan menampilkan konsep maskulinitas subordinat yang ditampilkan oleh Ryuhei ketika ia kehilangan pekerjaannya.
Tokyo Sonata is a film by Kiyoshi Kurosawa that follows the collapse of working families in post-Bubble Economy of Japan. The economic depression that occurred at that time made a role shift by men in Japan to build a masculine identity that used to be military, turning into a breadwinner. Based on this, this research aims to explain the hegemonic masculinity represented in Kiyoshi Kurosawa's Tokyo Sonata and the message conveyed about hegemonic masculinity in Tokyo Sonata. Primary data was obtained from the movie Tokyo Sonata by observing and producing conclusions based on the findings of the scenes considered to contain representations of masculinity. Secondary data sources were obtained through the literature study method using journal articles, books, and other scientific works. The data collected was then analyzed using Barthes' semiotic theory. This study found that in the movie Tokyo Sonata, hegemonic masculinity is appropriately represented by Ryuhei as the main character and other side characters such as Megumi and Takashi. This can be seen from the appearance and behavior of the characters that are in accordance with the concept of hegemonic masculinity. The hegemonic masculinity is further elaborated by displaying the concept of subordinate masculinity displayed by Ryuhei when he loses his job."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Aufa Auly Nona Bunga Evelyn Bias Iswara
"Komik Mahabarata (2000) karya R.A Kosasih merupakan karya berpengaruh terhadap lokalitas budaya Indonesia yang memiliki fungsionalitas penting sebagai kajian interteks di berbagai media kesusastraan. Karakter Gatotkaca dari komik telah diadaptasi menjadi beberapa produk budaya, salah satunya adalah film. Artikel ini menganalisis reinterpretasi ulang transformasi karakter Gatotkaca yang mewakili idealisme Jawa menjadi pahlawan super modern yang sebagai simbolisasi kritik terhadap keadikuasaan Kurawa dalam konteks global dalam Film Satria Dewa Gatotkaca (2022). Melalui tema pola dasar perjalanan, kontekstualisasi, visualisasi, dan serangkaian nilai yang terkait bersama Gatotkaca, artikel ini berusaha menunjukkan transformasi keadisatriaannya menggunakan metode skema Monomyth Joseph Campbell untuk menjelaskan kontekstualisasi ulang terhadap konstruksi perjalanan keadisatriaan Gatotkaca dari komik ke film. Transformasi ini menghasilkan interpretasi kritis dalam ruang kontemporer yang merepresentasikan semangat zaman seniman dan masyarakat Indonesia melalui penciptaan tokoh mitologi Jawa sebagai alat kritik terhadap hegemoni kekuasaan di Indonesia.
The comic Mahabarata (2000) by R.A Kosasih is an influential work on local Indonesian culture which has important functionality as an intertext study in various literary media. The Gatotkaca character from comics has been adapted into several cultural products, one of which is a film. This article analyzes the reinterpretation of the transformation of the Gatotkaca character who represents Javanese idealism into a modern superhero who symbolizes criticism of Kurawa superpower in a global context in Satria Dewa Gatotkaca (2022) Film. Through the theme of the archetypal journey, contextualization, visualization, and a series of values related to Gatotkaca, this article attempts to show the transformation of his knighthood using Joseph Campbell's Monomyth schema method to explain the re-contextualization of the construction of Gatotkaca's journey of heroism from comics to film. This transformation produces critical interpretations in the contemporary space that represent the spirit of the era of Indonesian artists and society who used Javanese mythological figures as a means of criticizing tools the hegemony of power in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Aufa Auly Nona Bunga Evelyn Bias Iswara
"Komik Mahabarata (2000) karya R.A Kosasih merupakan karya berpengaruh terhadap lokalitas budaya Indonesia yang memiliki fungsionalitas penting sebagai kajian interteks di berbagai media kesusastraan. Karakter Gatotkaca dari komik telah diadaptasi menjadi beberapa produk budaya, salah satunya adalah film. Artikel ini menganalisis reinterpretasi ulang transformasi karakter Gatotkaca yang mewakili idealisme Jawa menjadi pahlawan super modern yang sebagai simbolisasi kritik terhadap keadikuasaan Kurawa dalam konteks global dalam Film Satria Dewa Gatotkaca (2022). Melalui tema pola dasar perjalanan, kontekstualisasi, visualisasi, dan serangkaian nilai yang terkait bersama Gatotkaca, artikel ini berusaha menunjukkan transformasi keadisatriaannya menggunakan metode skema Monomyth Joseph Campbell untuk menjelaskan kontekstualisasi ulang terhadap konstruksi perjalanan keadisatriaan Gatotkaca dari komik ke film. Transformasi ini menghasilkan interpretasi kritis dalam ruang kontemporer yang merepresentasikan semangat zaman seniman dan masyarakat Indonesia melalui penciptaan tokoh mitologi Jawa sebagai alat kritik terhadap hegemoni kekuasaan di Indonesia.
The comic Mahabarata (2000) by R.A Kosasih is an influential work on local Indonesian culture which has important functionality as an intertext study in various literary media. The Gatotkaca character from comics has been adapted into several cultural products, one of which is a film. This article analyzes the reinterpretation of the transformation of the Gatotkaca character who represents Javanese idealism into a modern superhero who symbolizes criticism of Kurawa superpower in a global context in Satria Dewa Gatotkaca (2022) Film. Through the theme of the archetypal journey, contextualization, visualization, and a series of values related to Gatotkaca, this article attempts to show the transformation of his knighthood using Joseph Campbell's Monomyth schema method to explain the re-contextualization of the construction of Gatotkaca's journey of heroism from comics to film. This transformation produces critical interpretations in the contemporary space that represent the spirit of the era of Indonesian artists and society who used Javanese mythological figures as a means of criticizing tools the hegemony of power in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Luthfina Saraswati Adania
"Majalah Dabiq sebagai salah satu corong media propaganda ISIS diisi oleh berbagai konten propaganda baik berupa gambar maupun tulisan yang melukiskan ISIS sebagai pahlawan. Dalam kurun masa terbitnya yang singkat, Dabiq mencapai jangkauan yang luas karena telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan disebarkan lewat internet. Riset ini bermaksud menambah studi mengenai teks-teks naratif dalam artikel Dabiq. Dengan pendekatan kualitatif, studi kepustakaan, dan metode penelusuran teks, tesis ini mengupas salah satu jenis artikel dalam Dabiq, yaitu artikel yang memuat profil martir ISIS yang tewas dalam pertempuran. Analisis tematik deduktif digunakan untuk melihat tema-tema hero's journey dalam dua belas artikel tentang anggota ISIS yang tewas, dan menempatkannya dalam konteks fandom sesuai dengan teori peperangan naratif. Temuan riset ini adalah banyaknya kemiripan antara isi artikel dengan tema-tema hero's journey dimaksudkan supaya pembaca dapat merasa beresonansi dengan pengalaman si anggota ISIS yang dituliskan sebagai seorang pahlawan sehingga beralih mendukung ideologi ISIS dengan harapan bahwa dirinya juga dapat meraih keagungan dan kejayaan yang serupa. Riset ini ditutup dengan saran untuk melakukan kontranarasi. Langkah awal yang dapat dilakukan pada seseorang yang teradikalisasi adalah menemukan pada tahapan hero's journey apa ia saat ini, lalu memutuskan pendekatan deradikalisasi yang cocok untuknya.
Dabiq magazine as one of the media mouthpieces of ISIS propaganda is filled with various propaganda content in the form of both images and writings that painted ISIS as heroes. Within a short period of publication, Dabiq has achieved a wide reach as it has been translated into various languages and distributed via the internet. This research aims to add to the study of narrative texts in Dabiq articles. Using a qualitative approach, literature research, and textual analysis methods, this thesis examines one type of article in Dabiq, which features profiles of ISIS martyrs who died in battle. Deductive thematic analysis is used to find the hero's journey themes in twelve articles about deceased ISIS members, and place them in the context of fandom according to narrative warfare theory. The finding of this research is that the many similarities between the content of the articles and the hero's journey themes are intended to allow readers to resonate with the experience of the ISIS members who were written as heroes, and thus to support the ideology of ISIS in the hope that they too can achieve similar greatness and glory. The research concludes with a suggestion for counter-narratives. The first step that can be taken for someone who is radicalized is to find out what stage of the hero's journey they were currently in, and then decide which deradicalization approach is suitable for them."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Zulfana Desnatya Imama
"Penelitian ini membahas mengenai perbandingan penokohan protagonis yakni Tania Grotter dalam karya sastra populer Rusia, Таня Гроттер и Магический контрабас karya Dmitrii Emets dan Harry Potter dalam karya sastra asal Inggris, Harry Potter and the Philosopher's Stone karya J. K. Rowling. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif-analitis yang kemudian dikaitkan dengan teori heroisme yang diutarakan oleh Franco Zimbardo 2006 dan dikuatkan oleh pendapat Kohen 2013 . Hasil analisis yang menerapkan teori heroisme memperlihatkan bahwa dalam penokohannya, kedua protagonis berhasil merepresentasikan aspek-aspek kepahlawanan melalui peristiwa, ucapan, sikap maupun tindakan. Selain itu, bandingan representasi heroisme dalam sosok Tania Grotter dan Harry Potter dipengaruhi oleh perbedaan dan persamaan penokohannya.
This research discusses about comparison on protagonist characterization of Tania Grotter from Russian popular literary works, Таня Гроттер и Магический контрабас by Dmitrii Emets and Harry Potter of British novel, Harry Potter and the Philosopher's Stone by J. K. Rowling. This research is done by using analytical-descriptive method, then tied and combined with theories on heroism from Franco and Zimbardo 2006 which is supported by Kohen 2013 . The analyses result applying heroism theories shows that both protagonists manage to represent heroism traits and aspects through events, speeches, gestures, and actions. Also, the comparison on heroism representation in Tania Grotter and Harry Potter is affected by the differences and similarities in their characterization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library