Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Argamaya
"Diduga bahwa inflasi lebih persisten dan kebijakan moneter lebih akomodatif terhadap inflasi di bawah rezim nilai tukar mengambang. Penelitian di Indonesia menunjukan hasil yang berbeda dari dugaan semula, yaitu rata-rata persistensi inflasi di Indonesia baik sebelum dan sesudah memperhitungkan rata-rata perbedaan pengaruh oil shocks di bawah rezim nilai tukar tetap cenderung lebih persisten. Sedangkan kebijakan moneter datam mengakomodasi inflasi baik dalam rezim nilai tukar tetap maupun rezim nilai tukar mengambang setelah memperhitungkan rata-rata perbedaan pengaruh oil shocks cenderung tidak menunjukkan adanya perbedaan yang berarti. Hal ini terutama disebabkan oleh karakteristik laju inflasi di Indonesia lebih kuat dipengaruhi masalah di sisi penawaran dibandingkan dengan sisi permintaan, atau jumlah uang beredar, Selain itu, diduga akibat tidak independennya bank sentral dalam menentukan kebijakan moneter khususnya dalam jumlah uang beredar, sebagaimana dapat dilihat pada hasil pengujian kebijakan sterilisasL Dengan demikian, otoritas moneter memilHd keterbatasan dalam mengendalikan laju inflasi
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
"Krisis tahun 1997 yang salah satu sumbernya diperkirakan berasal dari krisis nilai tukar bath Thailand, pada tahun 1998 menjalar ke Indonesia dan telah menyebabkan kontraksi pada perekonomian Indonesia hanya dalam waktu tidak lebih dari 1 tahun. Hal ini mempunyai dampak langsung terhadap penurunan investasi di Indonesia sampai saat ini.
Penelitian ini ingin menjelaskan secara empiris apakah kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank sentral setelah krisis (tahun 1997 sampai dengan tahun 2004) efektif dalam menghambat pelarian modal dan berhasil meningkatkan investasi di Indonesia yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan moneter (suku bunga, pinjaman luar negeri, harapan inflasi, kredit perbankan) belum dapat mendorong investasi di Indonesia.Kemungkinan besar faktor diluar ekonomi seperti politik, keamanan, kepastian hukum, peraturan perundang-undangan sangat berpengaruh terhadap peningkatan investasi di Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
"Krisis tahun 1997 yang salah satu sumbernya diperkirakan berasal dari krisis nilai tukar bath Thailand, pada tahun 1998 menjalar ke Indonesia dan telah menyebabkan kontraksi pada perekonomian Indonesia hanya dalam waktu tidak lebih dari 1 tahun. Hal ini mempunyai dampak langsung terhadap penurunan investasi di Indonesia sampai saat ini.
Penelitian ini ingin menjelaskan secara empiris apakah kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank sentral setelah krisis (tahun 1997 sampai dengan tahun 2004) efektif dalam menghambat pelarian modal dan berhasil meningkatkan investasi di Indonesia yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan moneter (suku bunga, pinjaman luar negeri, harapan infiasi, kredit perbankan) belum dapat mendorong investasi di Indonesia.
Kemungkinan besar faktor diluar ekonomi seperti politik, keamanan, kepastian hukum, peraturan perundang-undangan sangat berpengaruh terhadap peningkatan investasi di Indonesia. (world Development Report, 2005)"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayatun Nisa
"Penelitian ini melihat pengaruh kebijakan Quantitative Easing yang diberlakukan oleh negara maju melalui bank sentralnya yaitu FED dan Non FED (yang merupakan penjumlahan BOE dan BOJ) terhadap variabel-variabel makroekonomi Indonesia yaitu cadangan devisa, IHSG, inflasi, M2, dan nilai tukar nominal melalui jalur aliran modal masuk. Penelitian ini mengggunakan data bulanan dengan periode Januari 2009 hingga Maret 2014. Metode estimasi yang digunakan adalah VARX.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya kebijakan yang diberlakukan oleh FED dan non- FED mempengaruhi aliran modal masuk Indonesia. Selanjutnya aliran modal masuk tersebut memberikan pengaruh terhadap terbesar terhadap inflasi, M2, nilai tukar nominal. Implikasi kebijakan yang dapat dilakukan yaitu koordinasi kebijakan sebagai antisipasi kebijakan QE negara maju. Selain itu pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang tepat sehingga dapat menjaga stabilitas makroekonomi dalam negeri dan menunjang iklim investasi yang baik. Kepemilikan cadangan devisa juga penting untuk menjaga stabilitas ekonomi.

This study aims to see the impact of quantitative easing (QE) policy which implemented by some of developed countries through their central bank, which are FED and non-FED (the sum of QE policy from BOE and BOJ) on Indonesian macroeconomics whicch are foreign reserves, IHSG, inflation, M2, and nominal exchange rate. The study is using monthly data since January 2009 until March 2014 with VARX estimation method.
The estimation shows that QE policy which implemented by FED an non-FED have significant impact on capital inflow to Indonesia. The capital inflow also have the biggest impact on inflation, M2, and nominal exchange rate. The results of this paper could be relevant to the ongoing policy discussion regarding to anticipation of QE policy. Besides, government also need to implement the correct policy to stabilizes Indonesian macroeconomics and support good investment climate. An adequate foreign reserves also important to stabilizes the economy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T45951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiharso Safuan
"One of some problematic issues of identification of the effectiveness of the monetary policy is the question on whether the monetary policy mechanism transmissions can perform fully in transmitting the changes of monetary policies into the national and regional level of economy. On earlier studies, Muelgini (2004) relatively compares the effectiveness of monetary policies of the jive mechanism transmission channels at the national level of the economy employing impulse response function.
The results show that prior to the economic crises in Indonesia credit channel is not ejective, and for after crises periods' interest rates, credit and asset price channels are becoming relatively important. Utilizing similar methodology Laksono (2005) finds that the effectiveness of monetary mechanism varies among regions. This research analyzes the findings of both Muelgini's and Laksono's employing different methodology to evaluate the channels through which monetary policies are transmitted.
"
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol. 7 No. 2 Januari 2007: 93-104, 2007
JEPI-7-2-Jan2007-93
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Purwono
"Perubahan (kenaikan) harga minyak internasional mempunyai dampak ekonomi yang besar pada negara pengimpor minyak ncto. Untuk melihat pengaruh perubahan harga minyak internasional pada perekonomian domestik maka diperlukan model yang mampu menangkap perilaku pelaku ekonomi yang mempunyai ekspektasi terhadap setiap perubahan. Sementara model makro ekonometri struktural tidak dapat digunakan untuk pembentukan kebijakan karena mengandung Lucas Critique. Disertasi ini menganalisis pengaruh perubahan harga minyak internasional pada variabel makroekonomi dan respon kebijakan moneter di Indonesia dengan menggunakan model Dynamic Stochastic General Equilibrium, Model makroekonomi ini adalah berdasarkan mikroekonomi dalam New Keynesian tradition. Model memasukan minyak untuk konsumsi rumah tangga dan faktor input dalam produksi, Parameter dalam model diestimasi melalui metode Bayesian dengan teknik simulasi Markov Chain Monte Carlo (MCMC). Metode ini mengkombinasikan prior information dan data historis. Parameter estimasi menunjukkan karakteristik perekonomian Indonesia. Perilaku rumah tangga dipengaruhi oleh cukup tingginya tingkat habit persistence dalam konsumsi, rendahnya clastisitas penawaran tenaga kerja, rendahnya elastisitas substitusi konsumsi produk minyak dan produk non-minyak, dan rendahnya elastisitas substitusi konsumsi barang-barang domestik dan barang-barang luar negeri. Produsen Iebih sering melakukan pengaturan harga ulang dibanding pengaturan kembali upah optimal dengan tingkat penyesuaian terhadap inflasi periode lalu untuk upah lebih besar daripada harga. Elastisitas substitusi tenaga kerja dan minyak dalam produksi dan elastisitas permintaan barang domestik kc luar negeri mempunyai nilai yang rendah. Selanjutnya, respon kebijakan moneter berupa interest rate reaction function (Taylor rule) menghasilkan parameter estimasi yang sesuai dengan Strategi kebijakan Bank Indonesia. Walaupun penelitian ini memiliki keterbatasan, model ini masih mampu memberikan simulasi impulse response untuk menjelaskan perilaku dinamis perekonomian dan menggambarkan mekanisme transmisi pengaruh perubahan harga minyak internasional di Indonesia.

The change (increase) of intcmational oil price causes immense economic impact to net oil-importer countries. In order to observe the influence ofthe change of international oil price in domestic economy, it is necessary to use a model which can contain the behavior of the agents who have expectation to every change. However, the model of structural macro econometric cannot be applied to construct policy for thc reason that it contains Lucas Critique. This dissertation analyzes the influence of the change of international oil price to the variables macroeconomic and the response of the monetaiy policy in Indonesia, using the model of Dynamic Stochastic General Equilibrium. This macroeconomic model is based on the microeconomic foundation in New Keynesian tradition, The model includes oil for household consumption and input factor in production, The parameter in the model is estimated by using Bayesian method with Markov Chain Monte Carlo (MCMC) simulation techniquc. This method combines prior information and historical data. Estimation parameter describes the characteristics of Indonesia's economy. The household behavior is affected by the moderately high level of habit persistence in consumption, the low elasticity of labor supply, the low elasticity of substitution between oil and non-oil consumption goods, and the low elasticity of substitution between domestic and Foreign consumption goods. Producers tend to instantaneously make pricing adjustment more fiequent than making wage re-optimizadon by way of amendment amount to the past inflation period for wage higher than price. The elasticity of substitution between labor and oil in production, and the elasticity of demands for domestic goods hom foreign countries are low. Subsequently, the response of the monetary policy in form of interest rate reaction function (Taylor rule) results the estimation parameter which is suitable to the policy strategy from Bank Indonesia. Despite the imperfection of this study, the model can still give impulse response simulation to explain dynamic behaviour of economy and to illustrate the transmission mechanism for the influence of the change of international oil price in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
D960
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Kamelia Aisya
"Kebijakan pemulihan ekonomi yang terlalu bias kepada sektor finansial perlu diimbangi upaya perbaikan di sektor rid. Dalam situasi krisis ini agribisnis perikanan telah menunjukkan stabilitas pertumbuhan secara signifikan yaitu bisa tumbuh lebih dari 15 persen per tahun, dimana sektor lainnya yang tidak berbasis domestic resources berguguran dan sulit bangkit kembaii_ Perikanan yang sudah selayaknya diberikan peluang untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang barb dan lebih besar, perlu dikaji faktorfaktor yang mempengaruhi peningkatan ekspornya. Sehubungan dengan itu, dalam tesis ini akan dilihat bagaimana pengaruh kebijakan moneter yang telah dilakukan pemerintah melalui transmisi kebijakan moneter untuk meningkatkan ekspor perikanan Indonesia baik sebelum krisis maupun pada periode recovery ekonomi.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar hipotesis penelitian awal terbukti, yaitu bahwa variabel pendapatan luar negeri, tingkat produksi, dan nilai tukar riil berpengaruh secara positif terhadap ekspor perikanan Indonesia. Sedangkan variabel harga ekspor berpengaruh secara negatif terhadap nilai ekspor perikanan Indonesia.
Hasil-hasil model ekonometrik menunjukkan bahwa nilai tukar riil mempengaruhi ekspor perikanan secara nyata. Pada umumnya dampaknya baru terasa setelah dua periode. Persamaan-persamaan dugaan memberikan indikasi bahwa nilai tukar riil yang lebih tinggi (depresiasi rupiah) akan menaikkan ekspor perikanan.
Dalam studi ini ditemukan hipotesis bahwa perubahan-perubahan suku bunga mempengaruhi nilai tukar rill dart tingkat inflasi melalui transmisi kebijakan moneter yang selanjutnya kemudian akan mempengaruhi ekspor perikanan secara negatif pada periode observasi sebelum krisis ekonomi dan periode recovery ekonomi. Kebanyakan pemilik perusahaan perikanan di Indonesia adalah peminjam, sehingga suku bunga yang lebih rendah akan menurunkan biaya produksi dan selanjutnya akan menaikan keuntungan. Pada saat krisis ekonomi walaupun tingkat suku bunga dan inflasi sangat tinggi, tetapi keuntungan dari adanya depresiasi nilai tukar lebih tinggi dari pada biaya produksi yang dibiayai oleh bunga dan tingkat inflasi yang tinggi.
Suku bunga berpengaruh pada periode observasi recovery. Hal ini disebabkan karena nilai tukar tidak lagi terlalu terdepresiasi, dimana hal tersebut akan mengurangi keuntungan, di sisi lain tingkat suku bunga dan inflasi, walaupun tidak setinggi pada periode krisis ekonomi, tetapi rnasih cukup tinggi sehingga biaya produksi juga masih tinggi. Perusahaan perikanan yang kebanyakan peminjam akan memperhitungkan besamya keuntungan yang diraih akibat depresiasi nilai tukar dengan biaya produksi yang dibiayai dengan bunga dan inflasi yang tinggi."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20215
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gobel, Ruddy Kaharudin
"Krisis ekonomi yang berlangsung sejak tahun 1997, ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Depresiasi tersebut adalah merupakan yang paling parah diantara negara-negara yang terkena krisis lainnya. Sekalipun persoalan krisis ekonomi sangat kompleks, pemerintah dan dengan dukungan IMF, menerapkan kebijakan tight money policy dengan tingkat bunga tinggi untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Kebijakan tersebut di lakukan secara ekstrem dengan menaikkan level tingkat bunga sampai kisaran 70 persen dan dilakukan dalam periode yang sangat lama (3 tahun). Akan tetapi, hasil analisis dalam tesis ini menunjukkan bahwa kebijakan tersebut tidak efektif dilakukan dan bahkan memberikan dampak sebaliknya. Sebab gagalnya kebijakan tersebut adalah inflasi yang tidak terkontrol dan tidak signifikan dipengaruhi oleh variabel-variabel moneter, melainkan hanya dipengaruhi oleh ekspaktasi yang berlebihan terhadap membuniknya krisis ekonomi. Sebab lain kegagalan kebijakan tersebut adalah kondisi perbankan yang tidak sehat serta adanya kecenderungan nilai tukar yang dipengaruhi oleh variabel non moneter seperti political announcement."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Yuheri
"Dalam teori ekonomi, kebijakan moneter yang dilakukan oleh otoritas moneter di suatu negara melalui operasi pasar terbuka dengan mengubah domestik asset, secara otomatis akan menyebabkan perubahan dalam jumlah yang sama namun dalam arah yang berlawanan terhadap aset luar negeri. Disisi yang lain, dalam sistem kurs mengambang, pada saat terjadi defisit transaksi berjalan, kebijakan moneter yang dilakukan otoritas moneter berupa perubahan pada aset domestik bersih akan menyebabkan timbulnya kelebihan penawaran uang (excess money supply) yang dinetralisir dengan masuknya aliran modal sebagai surplus dari neraca pembayaran. Kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral seringkali tidak efektif apabila kebijakan yang dilakukan ternyata menimbulkan aliran pembayaran baik berupa aliran modal masuk maupun aliran modal keluar yang tidak dapat disterilisasi sehingga usaha yang dilakukan untuk menetralisir gangguan eksternal tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
Tesis ini akan mencoba menganalisa pengaruh aliran modal masuk terhadap efektifitas kebijakan moneter melalui operasi pasar terbuka untuk kasus Indonesia, Besarnya aliran modal masuk dari luar negeri telah mendorong semakin meningkatnya konsumsi domestik dan terjadinya substitusi tabungan domestik untuk ekspansi kredit perbankan sehingga menimbulkan tekanan terhadap inflasi.
Dari uji ordinary least squared (OLS) terhadap model aliran modal masuk periode triwulan I 1990 sampai dengan triwulan IV tahun 2002, ditemukan bahwa pengaruh aliran modal masuk disamping meng-offset defisit transaksi berjalan juga telah menetralisir efek kebijakan pengendalian moneter melalui perubahan aset domestik bersih sebesar 57,63%. Sehingga pada perlode aliran modal masuk yang tinggi efektifitas pengendalian inflasi menjadi berkurang. Hal ini juga didukung dengan uji VAR dan impulse response function shock operasi pasar terbuka terhadap jumlah uang beredar (MO, Ml dan M2), bahwa shock operasi pasar terbuka terhadap uang primer, Ml dan M2 pada periode sebelum masuknya aliran modal luar negeri lebih efektif dibandingkan pada periode masuknya aliran modal luar negeri baik pada masa sebelum krisis (Januari 1990 sampai dengan Juli 1997) maupun pada masa setelah krisis (Agustus 1997 sampai dengan Desember 2002).
Kurang efektifnya kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia pada periode aliran modal masuk tersebut disamping dipengaruhi oleh aliran modal masuk yang menetralisir efek operasi pasar terbuka, antara lain juga disebabkan kurang stabilnya hubungan antara uang primer sebagai sasaran operasional operasi pasar terbuka dengan M1 dan M2 sebagai sasaran antara."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T12056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amrullah
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T27340
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>