Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sondang Yunita
"ABSTRAK
Kategori produk peralatan industri proses (process equipment) memberikan
kontribusi kerugian terbesar dari total kerugian proyek-proyek yang dijalankan
dan ditutup secara sistem dari tahun 2011 hingga Maret 2014 pada divisi fabrikasi
PT X. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi risiko apa saja yang
mungkin timbul pada tahapan pelaksanaan proyek yang berpengaruh terhadap
kinerja biaya, yaitu variabel-variabel yang menjadi penyebab terjadinya kerugian
(cost overrun) pada tahap eksekusi proyek-proyek divisi fabrikasi PT X kategori
produk peralatan industri proses (process equipment). Proses identifikasi risiko
dilakukan berdasarkan referensi tinjauan pustaka yang divalidasi oleh para pakar
yang berpengalam dan pihak terkait (stakeholder) yang terlibat dalam pelaksanaan
proyek-proyek fabrikasi atau proyek EPC di PT X. Analisis risiko kualitatif
dilakukan menggunakan probability and impact matrix, analisis kuantitatif
dilakukan menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) untuk
mendapatkan 10 variabel risiko dominan, dan analisis statistik dengan bantuan
program SPSS versi 21 dilakukan untuk mendapatkan variabel risiko dominan
yang paling berpengaruh terhadap kinerja biaya. Saran pengelolaan risiko
terhadap 10 variabel risiko dominan terdiri atas tindakan preventif dan korektif
yang terkait dengan aspek finansial, customer, proses internal, maupun sumber
daya manusia.

ABSTRAK
The process equipment product category contributed the biggest loss of total
projects loss executed and closed by system from 2011 until March 2014 in
fabrication division of PT X. This study was conducted to identify any risks that
may arise in project implementation stages that affect cost performance, ie
variables that cause loss (overrun cost) in project implementation stages of
process equipment products category of PT X fabrication division. Risk
identification process is carried out by literature review and validated by experts
and related parties (stakeholders) who experienced and involved in fabrication or
EPC project execution of PT X. Qualitative risk analysis was performed using
probability and impact matrix, quantitative analysis was performed using
analytical hierarchy process (AHP) methods to get top 10 dominant risk variables,
and statistical analysis using SPSS version 21 is performed to get the most
dominant risk variables that affect to cost performance. Risk of the top 10
dominant risk variables consist of preventive and corrective actions related to the
financial, customer, internal processes, and human resources."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina Suwitri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya dan menganalisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja K3 yang terdapat pada aktivitas kerja di workshop fabrikasi PT. X yang terletak di Setu Bekasi pada bulan Maret 2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian metode deskriptif analitik. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004 dan formulasi matematika analisis risiko William T. Fine 1971 , yaitu dengan menggunakan teknik Job Hazard Analysis JHA serta metode kualitatif dalam mengidentifikasi bahaya dan metode semi-kuantitatif dalam menganalisis risiko yang ada pada kegiatan fabrikasi PT. X. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi literatur.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 40 bahaya dengan 20 jenis risiko, dengan total rincian risiko yang terdapat pada keseluruhan proses fabrikasi yaitu 100 risiko, yang terdapat pada aktivitas pekerjaan fabrikasi pada workshop fabrikasi PT. X. Risiko yang paling banyak ditemukan pada aktivitas pekerjaan fabrikasi yaitu risiko yang berkaitan dengan bahaya ergonomi. Dan risiko dengan nilai risiko tertinggi pada kegiatan fabrikasi di workshop PT. X, yaitu kebakaran dan ledakan.

The focus of this research is to identify hazards and analyze occupational and safety risks of work activity at PT. X fabrication workshop, Setu Bekasi, on March 2018. This research use descriptive analytic study design. The study design is based on AS NZS 4360 2004 standard and the mathematical formulation of risk analysis of William T. Fine 1971 , using Job Hazard Analysis JHA method. Hazard identification is done using qualitative method and risk analysis is done using semi quantitative method. The data collection in this research is done by observation, interview, and literature study.
Based on the result of the research, there are 40 hazards with 20 risk types, with total detail of risk in all fabrication process that is 100 risk, which is found in fabrication activity at fabrication workshop of PT. X. The most common risk found in fabrication work activity is the risk associated with the ergonomics hazard. And the risk with the highest risk value on fabrication activities in PT. X workshop is fire and explosion.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Kurniawan
"ABSTRAK
Lapangan X memiliki gas dengan kandungan CO2 > 20% dan harus dikurangi menjadi 5% dikarenakan CO2 mempengaruhi heating value gas, toxicity dan sangat korosif. Proses pemurnian gas yang dilakukan adalah absorbsi CO2 dari gas alam menggunakan larutan activated methyldiethanolamine. Sejak beroperasinya unit CO2 removal di Lapangan X tahun 2003, telah mengalami kegagalan, yaitu 3 kali kerusakan pada peralatan CO2 removal, dimana terjadi penipisan pada dinding absorber dan kerusakan pada tray di low pressure flash, serta gas yang akan dijual masih di atas 5% sehingga dilakukan identifikasi terhadap kegagalan pada unit peralatan CO2 dengan melakukan survey lapangan dan pengujian di laboratorium, serta analisis proses CO2. menggunakan simulasi HYSYS. Hasil analisis data laboratorium menunjukkan kegagalan pada peralatan dapat disebabkan karena korosi CO2, Cl- dan beban mekanik, sedangkan pada simulasi, kegagalan disebabkan oleh tidak efektifnya proses absorbsi CO2, dimana sulitnya mengatur temperatur regenerasi amine yang berdampak pada temperatur lean amine sehingga regenerasi CO2 tidak sempurna yang menyebabkan tingginya CO2 pada outlet gas absorber, acid loading, dan loses amine & H2O. Oleh karena itu perlu dilakukan optimasi proses absorbsi CO2 di Lapangan X, dengan penambahan cooler setelah LP flash sehingga temperatur regenerasi dapat mencapai 90 oC dengan tetap menjaga temperatur lean amine pada 50-60 oC. Konsentrasi amine yang dapat digunakan sekitar 40 ? 50 wt% dan flowrate amine sekitar 700 ? 1083 m3/h.

ABSTRACT
Field X produces nature gas which content CO2 more than 20% and should be reduced to be less than 5%. CO2 very affects to the gas heating value, toxicity, and its corrosive level. Field X does absorption process to purify natural gas from CO2 using activated methyldiethanolamine. Since the establishment of CO2 removal unit at Field X, the equipment for CO2 absorption process has been damaged three times, in example depletion of the absorber wall and damage to the tray at low pressure flash. Besides, the gas has not met the specification yet, which is CO2 level above 5%. According to the situation described, we need to identify the cause of CO2 equipment unit failure trough some field research, lab testing, and analysis CO2 process using HYSYS simulation. Lab test result shows equipment failure can be caused by CO2 corrosion, Cl- and mechanical load, while simulation result shows this failure can be caused by CO2 absorption process. The difficulty to set amine regeneration temperature will impact to lean amine temperature so that CO2 regeneration process not complete and cause the high value of CO2 in absorber outlet gas, acid loading, and loses amine and H2O. Therefore we need to do optimization for CO2 absorption process in Field X, such as adding a cooler after LP Flash so regeneration temperature reach 90˚C but still keep the lean amine temperature in 50 ? 60˚C. Amine concentration that can be used around 40-50 wt% and amine flowrate around 700 ? 1083 m3/h.;"
2016
T46656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Liana Lestari
"Kinerja biaya suatu proyek dapat diukur dengan beberapa metode.Salah satunya, yaitu dengan menghitung varian biaya (cost variance), yaitu selisih antara biaya estimasi dan biaya aktual. Apabila varian biaya = 0, maka kinerja biaya proyek dianggap sesuai budget. Akan tetapi, apabila varian biaya bernilai negatif, maka proyek dianggap mengalami pembengkakan biaya (cost overrun). Cost overrun adalah permasalahan kronik yang hampir terjadi di setiap proyek. Pada proyek di industri otomotif, cost overrun ini sering terjaditerutama ketika perusahaan menangani proyek produk baru (new product project).
Penelitian ini mengambil contoh kasus cost overrun di PT. X pada 2 (dua) proyek perakitan mobil tipe SUV dan sedan, di mana pada kedua proyek tersebut terjadi pembengkakan biaya sebesar 184% (untuk proyek mobil sedan) dan 55.9% (untuk proyek mobil SUV). Pelaksanaan kedua proyek ini dilakukan secara partnering dengan sebuah perusahaan otomotif dari Jerman, yaitu Auto AG. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko penyebab cost overrun di PT. X pada saat perusahaan ini menjalankan proyek produk baru-nya secara partnering dengan Auto AG dan melihat bagaimana pengaruhnya terha-dap kinerja biaya proyek secara keseluruhan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi literatur terlebih dahulu, di mana hasil literatur tersebut laludivalidasi oleh pakar dan beberapa responden melalui kuesioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini, meliputi uji validitas dan reli-abilitas, uji kecukupan data dengan metode KMO, dan analisis risiko.
Hasil akhir-nya adalah faktor adanya perencanaan anggaran yang tidak tepat dan adanya peru-bahan yang terjadi di saat start-up tapi tidak terdokumentasi dengan baik menjadi dua faktor risiko tertinggi yang menyebabkan cost overrun pada new product project di PT. X.

Project cost performance can be measured within several methodes. One of them is by calculating the difference between the estimated cost and the actual cost or known as cost variance. If the cost variance = 0, the project cost performance is perfectly on-budget. But if the cost variance has negative value, the project is indicated of incurring cost overrun. Cost overrun is a chronic problem that happens in almost every project. In automotive industry, cost overrun happens several times when the company is having new product project.
This research takes sample from two cost overrun cases in PT. X when the company started assembling two kinds of new vehicle : SUV and passanger car. During their operation, the company had faced up cost overruns of more than 184% (for passenger car project) dan 55.9% (for SUV project). PT. X is running all of their new product projects in partnering with Auto AG, an automotive company from Germany. In this study, the risk factors causing cost overruns in new product project in PT. X, which was completed in partnering with Auto AG in Germany, will be further analyzed to find outwhichfactors that affect the overall project cost performance. This research uses qualitative method based on literature study.
The result from literature study is validatedby experts and some respondents by using questionnaire. The data collected from questionnaire is analyzed usingvalidity and reliability test, data adequacy testwith KMO method, and risk analysis. As the result, there are twodominant factors causing cost overrun in new product project in PT. X. Those two factors are the inappropriate usage of budget and changes during start up which are not well-documented.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Oktavia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal pada proses pengembangan produk bancassurance dan merekomendasikan tindakan perbaikan atas masalah yang timbul dalam proses pengembangan produk bancassurance. Unit analisis yang digunakan adalah aspek pengembangan produk bancassurance dalam Divisi Wealth Management pada sebuah perbankan terkemuka di Indonesia (PT. X). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode observasi dan wawancara. Penelitian ini membahas mengenai sistem pengendalian internal pada proses pengembangan produk bancassurance yang dievaluasi dengan menggunakan kerangka kerja pengendalian internal COSO (2013) yang terdiri dari 5 (lima) komponen (lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, kegiatan pemantauan) dan 17 prinsip yang mewakili konsep dasar yang terkait dengan setiap komponen. Kemudian dilanjutkan dengan menganalisis kelemahan beserta upaya perbaikan atas sistem pengendalian internal pada Divisi Wealth Management PT. X. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menurut kerangka kerja pengendalian internal COSO (2013), penerapan sistem pengendalian internal pada Divisi Wealth Management PT. X sudah terbilang baik dan efektif. Namun apabila ditinjau lebih lanjut dalam pelaksanaannya terutama dalam aspek pengembangan produk bancassurance, masih terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sistem pengendalian internal pada Divisi Wealth Management PT. X menjadi kurang efektif sehingga sebaiknya dilakukan perbaikan agar tujuan Divisi Wealth Management PT. X dapat tercapai secara optimal.

ABSTRACT
This research aims to evaluate the internal control system in the bancassurance product development process and recommend corrective actions for problems that arise in the bancassurance product development process. The research subject used is the aspect of bancassurance product development in the Wealth Management Division of a leading banking in Indonesia (PT. X). This research uses a descriptive qualitative research method with a case study approach. The data used in this research are collected through observation and interview methods. This research discusses about internal control system in the bancassurance product development process that are evaluated using the COSO's internal control-integrated framework (2013) which consists of 5 (five) components (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, monitoring activities) and 17 principles that representing the fundamental concepts associated with each component. Then proceed with analyzing the weaknesses along with efforts to improve the internal control system at PT. X's Wealth Management Division. From this research, it can be concluded that according to COSO's internal control-integrated framework (2013), the implementation of the internal control system in PT. X's Wealth Management Division has been considered good and effective. However, if further reviewed in its implementation, especially in the aspect of bancassurance product development process, there are still several factors that influence the internal control system of PT. X's Wealth Management Division to be less effective so it needs improvements in orders to achieve the goal of PT. X's Wealth Management Division optimally."
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luqmantoro
"MIC (Methyl Isocyanate) adalah bahan kimia yang sangat berbahaya dan beracun yang telah terbukti menjadi sumber bencana pada tragedi Union Carbide Bhopal tahun 1984. PT X sebagai perusahaan penghasil MIC harus memastikan adanya perlindungan keselamatan proses yang baik. Untuk memastikan hal tersebut perlu dilakukan penilaian risiko secara sistematis dan menyeluruh terhadap alat atau proses produksi MIC. Tesis ini membahas penilaian keselamatan proses menggunakan teknik Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). 57 potensi kegagalan teridentifikasi di penelitian ini.
Hasil penelitian memberikan gambaran tentang profil severity, occurance dan detection serta diperolehnya nilai Risk Priority Number (RPN) dari ke-57 potensi kegagalan tersebut. Profil FMEA yang dihasilkan menjadi input untuk membuat skenario terburuk potensi kegagalan ganda. 8 nilai RPN tertinggi dengan potensi keparahan mayor diperoleh untuk segera ditindaklanjuti dengan tindakan perbaikan. Selain itu, diperoleh pula 2 potensi kegagalan ganda terburuk yang harus menjadi perhatian.
Di akhir tesis ini rekomendasi diberikan kepada PT X baik rekomendasi teknis terkait hasil penilaian risiko ini maupun rekomendasi yang bersifat umum untuk meningkatkan perlindungan keselamatan proses di PT X.

MIC (Methyl Isocyanate) has been classified as extremely toxic and hazardous substances which had severely caused catastrophic at Union Carbide Bhopal in 1984. PT. X has been a producer of MIC which shall ascertain the presence of process safety strictly implemented. To ascertain those things, systematically risk assessment shall be undertaken as well as comprehensively to devices or MIC production process. This thesis elucidates the assessment of process safety by applying Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Technique. 57 failures potential have been identified in this research.
The result of research has provided depiction concerning the profile of severity, occurrence and detection as well as attaining RPN value of the number of 57 failures potential. FMEA profile which has been resulted, it is an input to establish the worsen scenario of multiple failure potential. The highest RPN is 8 based on attained from the major of potential severity to be promtly followed up for corrective action. Hence, 2 potential attained from the worst multiple failures shall be concerned.
In the end of this thesis recommendation is provided to PT. X either technical recommendation of resulted risk assessment or recommendation generally to enhance the protection of process safety at PT. X .
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Pantun Sedayu
"Manajemen risiko merupakan salah satu faktor terpenting dalam manajemen proyek untuk memastikan proyek dapat terlaksana dengan baik. Hal ini disebabkan banyaknya ketidakpastian dalam sebuah proyek yang berasal dari berbagai sumber. Dari sudut pandang kontraktor, ketidakpastian ini tentu sangat merugikan karena akan mempersulit dalam mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Kemampuan perusahaan kontraktor untuk mengestimasi biaya merupakan kunci keberhasilan bagi perusahaan untuk memperoleh laba. Lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada proyek 06049D (L-Project) dengan menggunakan standar PMBOK.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang termasuk kategori tinggi yang mungkin muncul selama pelaksanaan proyek 06049D (L-Project), serta menentukan strategi penanganan risiko dan alokasi biaya untuk menangani risiko tersebut. Analisis alokasi biaya dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Penelitian ini mengidentifikasi delapan risiko yang temasuk kategori tinggi dan strategi penanganannya. Selain itu, dengan menggunakan berbagai asumsi, diperoleh alokasi biaya penanganan risiko yang dapat menjadi pertimbangan untuk PT X.

Risk management is one of the most important factors in project management to ensure that the project will completed well. It is because there are so many uncertainties in a project that come from many causes. From the contractor point of view, the uncertainties inflicted a financial loss because it will caused difficulties in estimating the cost needed to complete a project. The ability of contractor companies to estimate the cost is the key success factor for company to get profit. The research scope is limited to 06049D project (L-Project) using PMBOK standard.
The purpose of this research is to identify and analyze the risk that included high risk category that possibly will occur during perform of 06049D project (L-Project), and determine risk response planning and its cost allocation. Cost allocation analysis is conducted using Monte Carlo Simulation. The Research identifies 8 risks that included high risk category and its response planning. In addition, using various assumptions, this research found the cost allocation that can be consideration for PT X.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusti Riyadini
"Peningkatan trend biaya perbaikan dan pemelihaaraan alat berat di P.T. X, berdasarkan data laporan perusahaan tahun 2019-2022, menyebabkan manajemen perusahaan mendesak karyawannya untuk dilakukannya efisiensi biaya. Salah satu usaha dalam menekan biaya pemeliharaan dan perbaikan alat berat, P.T. X melakukan pengalihan produk suku cadang yang digunakan saat ini ke suku cadang yang lain, dengan brand, kualitas, dan harga yang diharapkan lebih baik. Selain untuk tujuan penekanan biaya, proses bisnis pengalihan produk merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mengakomodasi ide-ide perbaikan dari karyawan untuk menjadikan proses bisnis pemeliharaan dan perbaikan alat berat menjadi lebih baik, yang secara berkelanjutan merupakan wadah yang dipakai oleh P.T. X untuk memfasilitasi proses perbaikan terus-menerus (Continuous Improvement). Kendala yang saat ini terjadi adalah tidak adanya standar prosedur untuk proses bisnis pengalihan produk ini P.T. X, mengakibatkan sulitnya mengetahui waktu yang digunakan dalam sekali proses bisnis pengalihan produk dan kapan implementasinya dapat diterapkan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memodelkan proses bisnis, melakukan analisis proses bisnis, dan melakukan perbaikan proses bisnis model untuk meningkatkan performa di area pengadaan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode bisnis kualitatif berupa observasi dan wawancara yang kemudian dilakukan analisis perbaikan proses bisnis dengan cara memetakan proses bisnis saat ini, melakukan analisis penambahan nilai, analisis pemborosan, serta mengusulkan model proses bisnis yang baru. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan perbaikan dari sisi kualitas yaitu tidak lagi ada pengulangan aktivitas pada proses bisnis pengalihan produk ini, dari sisi biaya dapat menghasilkan penghematan sebesar Rp.17.727.273,- hingga Rp.30.000.000,-, kemudian dari sisi waktu dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam sekali proyek selama 13-22 hari.

Increasing trend of heavy equipment repair and maintenance costs at Company X, based on the company's report data yearly, causes the company's management to urge its employees to carry out cost efficiency. One of the efforts to reduce maintenance and repair costs, Company X changed the spare part currently used to other spare parts, with better brand, quality, and expected prices. In addition to the purpose of reducing costs, the product diversion business process is a process that is intended to accommodate improvement ideas from employees to make the operational getting better, which is constantly used by Company X to facilitate the continuous improvement process. The current obstacle is the absence of a standard procedure for this product diversion business process Company X, resulting in the difficulty of knowing the time needed in a project product diversion business process and when its implementation can be run by the company. The purpose of this research is to model business processes, conduct business process analysis, and improve business process models to increase the performance in the procurement area. The method used in this study is a qualitative business method in the form of observations and interviews which are then analyzed to improve business processes by mapping current business processes, conducting value added analysis, analyzing waste, and proposing new business process models. The results of this study are showing improvements in terms of quality, namely there is no repetition of activities, from a cost aspect it can generate savings of Rp.17,727,273.- to Rp.30,000,000.-, then in time aspect it can shorten the time needed in one project for 13-22 days."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ashari Ciptaningrum
"Kecelakaan konstruksi terjadi karena pekerjaan konstruksi mengandung risiko dan bahaya yang tinggi. Terutama dalam pekerjaan ereksi baja di proyek-proyek pembangunan Stasiun Light Rail Transit (LRT), di mana para pekerja dihadapkan pada kondisi seperti bekerja pada ketinggian, melibatkan alat berat dan peralatan tajam, kondisi cuaca panas, dan durasi kerja yang panjang. Untuk menghindari kecelakaan pada pembangunan stasiun LRT, penilaian risiko diperlukan pada proses kerja ereksi.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat risiko keselamatan kerja dalam proses kerja ereksi baja di proyek pembangunan stasiun LRT oleh PT X dengan mengacu pada metode analisis risiko semi-kuantitatif AS/NZS ISO 31000: 2009 tentang Manajemen Risiko. Desain penelitian dilakukan dengan studi observasional dan pendekatan analisis deskriptif.
Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa risiko tertinggi pekerjaan ereksi baja adalah jatuh, bertabrakan dengan bahan baja, komponen terjepit peralatan ereksi, dan kelelahan karena durasi kerja yang panjang. Kontrol yang disarankan termasuk menyediakan manlift untuk pekerja, menambah persediaan APD, menyediakan sistem hadiah & hukuman untuk pekerja, dan mengoptimalkan pengawasan oleh penyelia, manajer HSE, konsultan pengawas, dan kementerian perhubungan.

Construction accidents occur because construction works carry high risks and hazards. Especially in steel erection work in Light Rail Transit Station (LRT) construction projects, where workers are faced with conditions such as; work at height, involving heavy equipment and sharp equipment, hot weather conditions, and long work duration. To avoid accidents at the LRT station construction, risk assessment is needed in the erection process.
This study aims to determine the level of work safety risks in the steel erection work process in the LRT station construction project by PT X with reference to the AS / NZS ISO 31000: 2009 semi-quantitative risk analysis method on Risk Management. The research design was carried out with observational studies and descriptive analysis approaches.
From the results of the study, it can be seen that the highest risk of steel erection work is falling, colliding with steel materials, components being squeezed by erection equipment, and fatigue due to long work duration. Suggested controls include providing manlift for workers, increasing PPE inventory, providing a reward & punishment system for workers, and optimizing supervision by supervisors, HSE managers, supervisory consultants, and the ministry of transportation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Elfariyani
"Skripsi penelitian ini membahas terkait proses manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan pembesian yang ada pada Proyek A PT X. Peneliti melakukan observasi, wawancara, dan studi literatur terkait penilaian dan pengendalian risiko, penentuan konteks, cakupan, dan kriteria, monitoring dan review, pencatatan dan pelaporan, komunikasi dan konsultasi khususnya pada pekerjaan pembesian. Luaran lainnya, peneliti membuat HIRADC yang nantinya akan dikomparasi dengan HIRADC perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi proses manajemen risiko yang terimplementasi dengan studi kasus pekerjaan pembesian. Penelitian ini merupakan semi kuantitatif deskriptif dengan metode analisis menggunakan AS/NZS 2004. Pada hasil temuan, ditemukan beberapa gap terkait pelaksanaan proses manajemen risiko di proyek A dengan teori ideal, seperti ketidaksesuaian pengisian bahaya dan risiko pada terminologi yang tepat, hingga pengendalian yang tidak tercantum pada HIRADC proyek A. Selain itu, peneliti juga menemukan hambatan dalam implementasi proses manajemen risiko di proyek A yang digambarkan dari situasi pelaksanaannya. Secara keseluruhan, hasil analisis peneliti terhadap pelaksanaan proses manajemen risiko di Proyek A sudah dilaksanakan sesuai elemen yang ada pada ISO 31000:2018, namun tidak semua terimplementasikan dengan efektif.

This thesis discusses about occupational health and safety risk management process at reinforcement activity in PT X, A Project. Researcher conducted observations, interviews, and literature studies related to risk assessment and control, determiningscope, context, and criteria, monitoring and review, record and reporting, and consultation and communication especially at reinforcement activity. Furthermore, researcher made HIRADC which will be compared with HIRADC company. The aim of this thesis is to evaluate the risk management process that is implemented with reinforcement activity case study. This research is a semi-quantitative descriptive analysis method using AS/NZS 2004. The findings, several gaps were found related to implementation of risk management process in A Project. In addistion, the researcher also found obstacles in implementation of risk management process which was described from implementation situation. Overall, the results of implementation risk management process in A Project have been carried out according to the elements contained in ISO 31000:2018, but not all have been implemented efectively."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>