Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154014 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Grahita Teja Kurmawan
"ABSTRAK
Seiring dengan kemajuan sektor industri di masa sekarang ini membuat peran serta tenaga manusia juga akan meningkat pada sektor tersebut. Pada proses produksi di sektor industri itu sendiri masih banyak aktivitas menggunakan alat-alat manual yang harus melibatkan manusia dalam sistem pekerjaannya atau kita kenal dengan aktivitas manual handling. PT WGI merupakan industri pelumas yang salah satunya memproduksi berbagai macam jenis pelumas baik pelumas mesin automotif maupun mesin industri. Secara umum tahapan proses produksi pelumas meliputi penyiapan bahan material seperti galon untuk pelumas, pengisian, pengencangan tutup galon, pemberian label, serta pengepakkan atau pengemasan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat risiko MSDs dan keluhan yang dialami oleh pekerja di bagian proses pengepakkan gallon departemen blending PT WGI serta melihat kontribusi dari karakteristik individu seperti umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok, olahraga dan stretching. Penelitian ini menggunakan desain crossectional dengan waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan. Instrument penelitian yang digunakan untuk melihat tingkat keluhan adalah NIOSH Lifting Equation (NLE), Assesment of Repetitive Task (ART), Rapid Upper Limb Assesment (RULA)
Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa masing-masing unit proses memiliki tingkat risiko ergonomi berbeda-beda. Perbedaan ini dikarenakan karakteristik proses kerja pada tiap unit berbeda. Untuk proses kerja dengan aktivitas mengangkat menggunakan kedua tangan secara bersamaan maka penilaian menggunakan NIOSH lifting equation (NLE) seperti aktivitas pada unit kerja gallon preparation 1 dan packaging. Sedangkan untuk aktivitas yang bersifat repetitive penilaian menggunakan Assessment of Repetitive Task (ART). Rata-rata pekerja dengan umur diatas 30, masa kerja diatas 5 tahun, memiliki kebiasaan merokok, dan tidak pernah olahraga secara teratur serta tidak melakukan aktivitas stretching mengalami keluhan MSDs lebih tinggi.

ABSTRACT
In a progress of the industrial sector in this time, it have made the role of human labor will also rise. At the process of production in the industrial sector itself still a lot of activity which is using manual tools that should involve humans in the system, we called it manual handling activities. PT WGI is one of industrial lubricant, which produces various types of automotive engine lubricants and industrial machinery. In general, the stages of the production process includes the preparation of lubricating material such as gallons of lubricant, filling, firming gallon cap, labeling, and packaging. This study aims to provide an overview of the level of risk of MSDs and complaints by workers in blending process department gallon packaging PT WGI and want to see the contribution of individual characteristics such as age, years of service, and smoking, exercise and stretching habits. This study used a cross-sectional design of the study was conducted during the period of 1 month. Research instrument used to look at the level of the NIOSH Lifting Equation is a complaint (NLE), Assessment of Repetitive Task (ART), Rapid Upper Limb Assessment (RULA).
The results of this study is to show that each process unit has ergonomic risk levels vary. This difference is due to the characteristics of the work process is different in each unit. For the process of working with lifting activities using both hands simultaneously then use NIOSH lifting equation assessment (NLE) like activity in unit 1 gallon preparation and packaging. As for activities that are repetitive assessment using the Assessment of Repetitive Task (ART). The average worker with age above 30 years, over 5 years of service, has smoking habit, and never exercise regularly and do not perform stretching activities have complaints MSDs higher."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Octarisya
"Aktivitas penanganan barang secara manual handling merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya penyakit akibat kerja terkait ergonomi. Bahwa aktivitas kerja seperti manual handling, bekerja dengan gerakan yang cepat, sikap kerja yang tidak alamiah (sikap statis dalam waktu lama, gerakan memutar dan menunduk yang berulang), bekerja dengan menggunakan kekuatan yang berlebihan, gerakan yang berulang (repetitive) merupakan pemicu terjadinya ganguan MSDs. Kaitan antara aktivitas manual handling seperti mengangkat (lifting), mendorong (pushing), menarik (pulling), dan membawa (carrying) serta posisi atau postur janggal dengan timbulnya MSDs tidak hanya disebabkan oleh beratnya beban yang ditanggung otot tubuh, tetapi juga disebabkan oleh durasi yang pekerjaan yang lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar tingkat risiko ergonomi dan distribusi keluhan MSDs di PT. Repex Departemen Operasional HLPA Station, RPX Center pada seluruh pekerja Departemen Operasional HLPA Station yang melakukan aktivitas manual handling dalam proses kerjanya dimana tools yang digunakan yaitu BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factors) dan kuesioner survei keluhan MSDs. Terdapat 6 jenis aktivitas manual handling yang paling dominan yang dilakukan pekerja Departemen Operasional HLPA Station, yaitu mengoper barang, mengangkat barang, menggunakan hand pallet, melakukan van scan dokumen dengan posisi jongkok, van scan barang, van scan dokumen dengan posisi duduk.
Hasil survei keluhan MSDs dari 9 bagian tubuh yang dinilai pada 27 responden pekerja Departemen Operasional di PT. Repex, HLPA Station didapatkan hasil mayoritas keluhan pada bagian tubuh leher yaitu sebesar 81,9%, 78% merasakan keluhan pada bagian punggung, 63% mengatakan merasakan keluhan pada bagian kaki, 40,7% merasakan keluhan pada bagian bahu kanan, sebanyak 29,6% mengalami keluhan pada bahu kiri, 33,3% merasakan keluhan pada tangan dan pergelangan tangan kanan, 22,2% merasakan keluhan pada tangan dan pergelangan tangan kiri, sebanyak 7,4% mempunyai keluhan pada bagian siku kiri dan kanan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hamka Decky Purnama
"Aktivitas manual handling masih sering dijumpai pada suatu industri. PT X adalah salah satu industri farmasi dimana masih terdapat aktivitas manual handling pada bagian penimbangan bahan baku departemen produksi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran keluhan muskuloskeletal pada pekerja bagian penimbangan bahan baku departemen produksi PT X pada tahun 2015. Penelitian dilakukan terhadap 6 responden pada bulan April ? Mei 2015 menggunakan desain cross sectional, dimana data primer berupa foto-foto hasil observasi, kuesioner, dan wawancara responden. Adanya keluhan pada responden digambarkan dengan menggunakan Nordic Body Map Questionnaire. Tingkat risiko ergonomi dianalisis menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA) pada setiap task di area penimbangan bahan baku.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keluhan pada beberapa bagian tubuh. Keluhan muskuloskeletal terbanyak terdapat pada bahu kanan (83,3%), dan keluhan pada leher bagian atas (66,7%). Distribusi keluhan terhadap karakteristik pekerja digambarkan berdasarkan umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok. Pekerja dengan umur ≥ 30 tahun lebih berisiko (32,3%), pekerja dengan masa kerja < 5 tahun lebih berisiko (20,8%), dan pekerja yang bukan perokok lebih berisiko (27,1%) terhadap adanya keluhan muskuloskeletal. Pada bagian penimbangan bahan baku terdiri dari beberapa task dengan tingkat risiko ergonomi yang berbeda-beda. Risiko ergonomi tertinggi terdapat pada task penimbangan bahan baku dengan nilai REBA 10 yang termasuk dalam risiko ergonomi tinggi.

Manual handling activities is often found in industry. PT X is an industry of pharmaceutical where manual handling activity is usually conducted in raw material dispensing area of production department. This study aims to provide an overview of musculosceletal symptom in raw material dispensing?s worker of production department of PT X in 2015. The study was conducted on 6 respondents in April - May 2015. Study design is cross sectional, which primary datas was obtained from observational pictures, questionnaire, and renpondents interview. Musculoskeletal symptom was observed by Nordic Body Map questionnaire. Ergonomic risk level was analyzed by Rapid Entire Body Assessment (REBA) in any task of raw material dispensing area.
The result showed that there are symptoms in some parts of physical body. Most musculoskeletal symptom is in right shoulder (83.3%), and symptom in upper neck (66.7%). Symptom distribution of worker characteristics is described by age, period of work, and habitual smoking. Worker who is 30 years old or more is greater (32.3%), worker with less than 5 years period of work is greater (20.8%), and worker without habitual smoking is greater (27.1%) of having musculoskeletal symptom. Raw material dispensing consists of some tasks with different ergonomic risk level. The highest ergonomic risk is in task of raw material weighing which REBA score is 10 which is in high risk level category.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43479
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Tasya Priastika
"Penelitian dilakukan pada proses kerja di salah satu site milik PT. CEVA Logistik Indonesia yang menangani kegiatan logistik ban, yaitu Site Michelin. Tujuan dari penelitian yaitu untuk menjelaskan tingkat risiko ergonomi pada aktivitas manual handling. Penelitian menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) untuk menilai tingkat risiko ergonomi terkait postur janggal, beban kerja, frekuensi, dan durasi pekerjaan. Terdapat empat proses kerja terkait aktivitas manual handling, yaitu proses unloading, proses put away stack, proses loading, dan proses converting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tahapan memiliki tingkat risiko ergonomi tinggi berdasarkan skor REBA akhir yang berkisar antara 5?13, sehingga dibutuhkan upaya perbaikan secepatnya dengan meminimisasi aktivitas manual handling, salah satunya dapat melalui penggunaan forklift tyre handler.

The research was conducted on work processes at one site owned by PT. CEVA Logistics Indonesia which handles the logistics activities of tire, the Michelin site. The purpose of the research is to describe the level of ergonomic risk in manual handling activities. The research uses cross sectional study design with the method of REBA (Rapid Entire Body Assessment) to assess the risk of ergonomics-related awkward postures, workload, frequency, and duration of tasks. There are four work processes related to manual handling activities, process of unloading, process of put away stack, process of loading, and process of converting. The results showed that most of the tasks have a high level of ergonomic risk based on the final REBA score ranging from 5?13, so that changes are needed immediately to minimize the manual handling activities, for example by using forklift tyre handler."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Fitriana
"Porter merupakan salah satu pekerjaan yang berisiko terhadap masalah Musculoskeletal Disorders (MSDs). Hal ini dikarenakan pekerjaan manual, postur janggal, beban berlebih, serta aktivitas kerja yang berlebihan. Pekerjaan terdiri atas aktivitas penyimpanan dan pengangkutan barang. Penelitian ini membahas tentang gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan MSDs terkait aktivitas manual handling pada porter SBU Garuda Indonesia Cargo tahun 2014, dengan jumlah responden 52 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Risiko ergonomi dinilai dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) untuk aktivitas manual handling dan NLE (NIOSH Lifting Equation) pada aktivitas mengangkat. Variabel lain yang diteliti yaitu usia, masa kerja, pekerjaan sebelumnya, kebiasaan olahraga, dan kebiasaan merokok. Penelitian menilai keluhan MSDs dengan menggunakan CMDQ (Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire) dan CHDQ (Cornell Hand Discomfort Questionnaire). Penelitian bersifat deskriptif dengan desain studi cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan risiko tinggi (skor REBA = 11) untuk aktivitas penyimpanan barang, dan sangat tinggi (skor REBA = 13) untuk aktivitas pengangkutan barang, serta hasil penghitungan NLE menunjukkan kegiatan mengangkut barang dapat menyebabkan risiko MSDs (LI ≥ 1). Keluhan MSDs terbanyak pada tubuh yaitu bagian punggung bawah, lengan atas kanan, dan betis kiri yatu sebanyak 67,31%, sedangkan pada tangan, keluhan terbanyak pada area D (telapak tangan bagian atas) sebanyak 38,46% pekerja untuk tangan kanan, dan 26,92% pekerja untuk tangan kiri. Frekuensi keluhan MSDs terbanyak pada 1-2 kali seminggu, tingkat keparahan cukup tidak nyaman, dan sedikit mengganggu pekerjaan. Karena itu, diperlukan upaya pengendalian secara teknik, administrasi, dan personal untuk menurunkan tingkat risiko dan keluhan MSDs.

Porter is one of a risky job for musculoskeletal disorders (MSDs) problems. This is because of manual work, awkward postures, excessive load, and excessive work activities. The work consists of the activities of storage and build up. This study discusses the overview of ergonomic risk level and musculoskeletal disorders discomfort related with manual handling activities at porter of SBU Garuda Indonesia Cargo 2014, with 52 respondents. Data was collected by observation and interviews using questionnaire. Ergonomic risk assessed by the method of REBA (Rapid Entire Body Assessment) for manual handling activities and NLE (NIOSH Lifting Equation) method for lifting activities. Other variables under study are age, years of service, previous work, exercise habits, and smoking habits. Research assessing MSDs discomfort using CMDQ (Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire) and CHDQ (Cornell Hand Discomfort Questionnaire). The study is a descriptive with cross-sectional study design.
The results showed a high risk (REBA score = 11) for storage activities, and very high risk (REBA score = 13) for build up activities, and the results of NLE indicate if lifting activities can lead to the risk of MSDs (LI ≥ 1). The most MSDs complaints on the body founded on the lower back, right upper arm, and left calf as much as 67,31%, while on the hand, most of complaints in the area D (upper palm) as much as 38,46% for the right hand, and 26,92% for the left hand. The most frequency of MSDs complaints found on 1-2 times per week, with the severity is moderately comfortable, and slightly interfered. Therefore, necessary for a control effort in engineering, administrative, and personnel to reduce the risk and complaints of MSDs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryany
"Penanganan material secara manual (MMH) seperti mengangkat, menurunkan, membawa, mendorong dan menarik suatu objek tanpa menggunakan alat bantu masih dilakukan oleh para pekerja di semua area kerja bagian produksi batch PT X. Pelaksanaan pekerjaan MMH ini ternyata menyebabkan pekerja mengalami keluhan ketidaknyamanan terutama berupa kelelahan, nyeri pada otot dan bahkan sakit pada bagian punggung bawah (low back pain). Keluhan yang dialami pekerja ini merupakan gejala terjadinya work related musculoskeletal disorders (WMSDs). Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang risiko yang muncul akibat pelaksanaan pekerjaan MMH pada bagian produksi batch untuk mengurangi atau menghilangkan risiko WMSDs pada pekerja. Analisis pekerjaan MMH dan symptom survey pada semua area kerja di bagian produksi batch ternyata menghasilkan persentase pelaksanaan pekerjaan MMH per hari terbesar ada pada area kerja Bulk dan MPR sehingga para pekerja pada kedua area kerja ini memiliki risiko WMSDs yang lebih besar daripada area kerja lainnya. Penelitian dilanjutkan dengan berfokus pada pekerjaan charging material dan filling produk jadi di area kerja MPR dan Bulk. Dari hasil checklist dan fishbone ternyata faktor-faktor risiko yang muncul pada pekerjaan MMH di MPR dan Bulk dapat membahayakan pekerja. Sehingga dilakukan pengolahan data untuk mengetahui level risiko yang muncul berdasarkan empat pendekatan yaitu biomechanical, physiological, psychophysical, dan epidemiological dengan menggunakan metode Mital Tables, Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan Energy Expenditure Program. Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa pekerjaan charging material dan filling produk jadi di MPR dan Bulk memiliki level risiko yang membahayakan bagi kesehatan pekerjanya. Untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut maka Mital Tables merekomendasikan nilai MAW. Akan tetapi nilai MAW tersebut tidak dapat sepenuhnya menghilangkan risiko, bahkan dapat meningkatkan risiko kelelahan pada pekerja. Oleh karena itu, dilakukan perbaikan desain stasiun kerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi dengan tanpa mengurangi berat material yang ditangani. Hasil modelling stasiun kerja tersebut dengan menggunakan software ManneQuinPRO menunjukkan bahwa perbaikan desain stasiun kerja ini dapat mengurangi dan menghilangkan risiko WMSDs pada pekerja di area kerja MPR dan Bulk.

Manual materials handling (MMH) such as lifting, lowering, carrying, pushing and pulling an object without using appliance still conducted by batch production's workers in PT X. Batch production's workers have suffered discomfort especially in the form of fatigue, muscle spasm and even low back pain (LBP) because of doing MMH. Sigh experienced by this workers represent the symptom of work related musculoskeletal disorders ( WMSDS). Therefore, a research has been conducted to reduce or eliminate the risk of WMSDs which emerge because of MMH execution. Work analysis and symptom survey at all batch production's work area have yield the biggest percentage of MMH per day at Bulk and MPR work area so all workers at both work area have bigger WMSDs risk than the other work area. Research continued with focusing at materials charging and product filling in MPR and Bulk. From the result of checklist and fishbone, the MMH's risk factors at MPR and Bulk work area may endanger or causing hazard for the workers. So data processing is conducted to know the level of risk which based on four approaches, consist of biomechanical, physiological, psychophysical, and epidemiological approach. Method use to analyze the level of risk are Mital Tables, Rapid Entire Body Assessment ( REBA) And Energy Expenditure Program. Results from the data processing indicate that materials charging and product filling in MPR and Bulk have level of risk endangering or hazardous to the health of its worker. Mital Tables recommend MAW (maximum acceptable weight) value to reduce or eliminate the risk. However the MAW value cannot fully eliminate risk and can improve risk of fatigue at workers. Therefore, workstation designs have to be repaired based on ergonomics principle without reducing the weight of materials handled. The result from modeling the new workstation design by using ManneQuinPRO indicates that the new workstation design can reduce and eliminate WMSDs risk at workers in MPR and Bulk work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Juniarto P.S.
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko ergonomi terhadap kemungkingan timbulnya CTDs pada pekerja loading bagged cement di PT X. Penelitian ini mempakan studi observasional, deskriptif dan evaluatif. Analisis risiko ergonomi dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan penggunaan checklist. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa faktor risiko ergonomi pada pekerjaan loading bagged cement dipengamhi oleh faktor task yaitu task membawa bagged cement dan task menurunkan bagged cement, faktor workplace dan faktor tools. Faktor risiko ergonomi yang paling dominan dalam task membawa dan menurunkan bagged cement adalah postur janggal, beban dan frekuensi.

The purpose of this study is to determine the ergonomic risk possibilities of CTDs on manual handling loading bagged cement onto truck at cement bag packing PT X. This study is obsewasional, descriptive and evaluative. Ergonomic risk analysis is carried out by direct observational and using checklist. The result of this research revealed that ergonomic risk factor on loading bagged cement activity is influenced by task which is: carrying bagged cement task and lowering bagged cementtask, environment and tools. The dominant ergonomic risk factor on carrying and lowering bagged cement are awkward posture, load and frequency."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yustika Itsnati Rahmah
"Hampir seluruh pekerjaan konstruksi memerlukan manual handling. Manual handling dianggap sebagai kontributor utama penyebab masalah pada punggung dan juga gangguan muskuloskeletal terkait kerja lainnya (Straker, 1999). Penelitian ini dilakukan pada pekerja aktivitas manual handling di proyek pembangunan gedung bertingkat PT X yang berlokasi di Cikini, Jakarta Pusat, dengan tujuan untuk melihat hubungan antara tingkat risiko ergonomi dan faktor individu terhadap keluhan gejala gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dan melibatkan 85 pekerja aktivitas manual handling. Metode yang digunakan dalam penlitian ini adalah Quick Exposure Check (QEC) dan Nordic Body Map (NBM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi keluhan terbanyak yang dialami oleh pekerja yaitu pada punggung (51,8%), bahu kiri (40%), dan bahu kanan (36,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara tingkat risiko dan usia terhadap keluhan gejala gangguan muskuloskeletal.

Almost every construction task needs manual handling. Manual handling considered as major contributor to back problems, as well as other work-related musculoskeletal disorders (Straker, 1999). This research was conducted on manual handling activity workers at the PT X multi-storey building project located in Cikini, Central Jakarta, with the aim of looking at the correlation between the level of ergonomics risk and individual factors on complaints of musculoskeletal disorders. This research used a cross-sectional study design and involved 85 manual handling activity workers. The methods used in this research are Quick Exposure Check (QEC) and Nordic Body Mp (NBM). The results showed that the location of the most common complaints experienced by workers was on the back (51,8%), left shoulder (40%), and right shoulder (36,5%). The results of bivariate analysis showed that there is a correlation between the level of risk and age on complaints of musculoskeletal disorders symptioms."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Dwi Purwaningsih
"Pekerjaan manual handling memiliki angka tertinggi penyebab terjadinya kasus Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada tahun 2012. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko manual handling pada pekerja angkut barang di stasiun Pasar Senen Jakarta tahun 2014. Faktor risiko manual handling antara lain faktor pekerjaan, karakteristik pekerja, lingkungan kerja, serta layout tempat kerja tersebut. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan besar sampel 61 pekerja. Metode yang digunakan berupa Quick Exposure Checklist (QEC) untuk menilai faktor risiko pekerjaan serta kuesioner Nordic Body Map untuk mengetahui keluhan subjektif MSDs pada pekerja.
Berdasarkan hasil penilaian QEC diketahui bahwa aktivitas yang memiliki risiko paling tinggi adalah aktivitas menaikkan atau mengangkat barang ke bagasi dengan tingkat risiko 86%. Sebesar 97% responden mengalami keluhan MSDs. Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah pada bagian pinggang, kaki, tangan, bahu dan punggung. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerjaan manual handling pada pekerja angkut barang memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi dan dibutuhkan investigasi dan perubahan segera mungkin. Porter sebaiknya memperbaiki cara mengangkat, menurunkan, dan membawa barang dengan baik dan aman untuk mencegah terjadinya keluhan MSDs.

Manual handling has the highest number of cases that cause of Musculoskeletal Disorders (MSDs) in 2012. Therefore, this study aims to describe the risk factors of manual handling among porters at Pasar Senen Station in 2014. The risk factor of manual handling are work factor, the caracteristics of workers, work environment, and layout of the workplace. Design research is cross sectional with total sample of 61 workers. The method of this study used Quick Exposure Checklist (QEC) to assess the job factor and Nordic Body Map questionnaire to determine the subjective complaints of MSDs among porters.
Based on the assessment results of QEC is known that the activity that has the highest risk is lifting into the trunk with a 86% risk level. Beside that, 97% of porters had complaints of MSDs. The most risk part of body are waist, legs, arms, shoulder and back. From these results it can be concluded that manual handling have a very high level of risk and the investigations and changes should be done as soon as possible. Porters should improve the way of their lifting, lowering, and carrying goods properly and safely to prevent MSDs injuries.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Ariani
"Aktivitas manual handling yang salah mengakibatkan musculoskeletal disorders (MSDs). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat gambaran tingkat risiko dan faktor risiko MSDs pada porter di stasiun kereta Jatinegara tahun 2009. Faktor risiko MSDs adalah faktor pekerjaan seperti postur tubuh, beban, durasi dan frekuensi, dan faktor individu seperti usia, masa kerja, kebiasaan olahraga dan kebiasaan merokok. Besar sampel 86 orang dengan desain studi cross sectional. Penilaian tingkat risiko MSDs menggunakan kuesioner nordic body map sedangkan penilaian faktor risiko pekerjaan menggunakan metode REBA. Berdasarkan hasil penilaian REBA, tingkat risiko ergonomi tertinggi pada aktivitas mengangkat dan menurunkan. Bagian tubuh paling berisiko adalah leher, tangan dan punggung. Seluruh responden merasakan keluhan (100%). Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan atau paling berisiko MSDs adalah pinggang (23%) dan kaki (31%). Untuk meminimalkan risiko MSDs, sebaiknya porter memperbaiki cara menangani beban dan menghindari faktor risiko MSDs.

The incorrect manual handling can cause musculoskeletal disorders (MSDs). So that, this study aims to describe risk level and risk factors of MSDs related manual handling activities among porters at Jatinegara station at 2009. Risk factors of MSDs are job factors including posture, load, duration and frequency, and individual factors including age, work-period, physical exercise habits and smoke habits. There are 86 sample in this study with a cross sectional research design. Assessment risk level of MSDs implemented Nordic body map questionnaire but assessment job factors implemented REBA method. Based on REBA assessment, the highest MSDs risk are lifting and lowering activities. The mot risky parts of body are neck, hand and trunk. All of respondent feel MSDs complaints (100%). Most of respondent feels MSDs complaints on their lower back (23%) and foot (31%). To reduce MSDs risk, it is better for porters to pay more attention in the ways of doing manual material handling and avoid the risk factors which are contributes to MSDs."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>