Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115927 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Mulyani Harsrinuksmo
"ABSTRAK
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang terjadi di saluran pencernaan. Beberapa penelitian mengidentifikasikan pola makan merupakan salah satu penyebab gastritis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pola makan baik atau buruk yang akan menimbulkan risiko gastritis. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang (survey cross-sectional). Sampel sebanyak 98 responden diambil menggunakan tehnik purposive sampling dengan ketentuan lolos tahap skrinning dan belum pernah terdiagnosa gastritis. Hasil menyatakan ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan risiko gastritis pada mahasiswa (p=0,026; =0,05; OR=0,327). Peneliti menyarankan pemberian edukasi terkait pola makan yang tepat sebagai motivasi gaya hidup lebih sehat bagi mahasiswa agar terhindar dari penyakit gastritis

ABSTRACT
Gastritis is a disease that occurs in the gastrointestinal tract. Some studies suggest that one of the cause of gastritis is food pattern. Purpose this study will examine the relationship between student’s food pattern and risk of gastritis. Research design is descriptive correlation with cross sectional survey. Sample of 98 respondents that have not been diagnosed with gastritis based on screening test. It was taken by using puposive sampling technique. Result of test stating there is a significant relationship between food pattern and the risk of gastritis in student (p=0,026; =0,05; OR=0,327). Researcher suggesting the education program for students related to food pattern is needed to motivate and maintance student’s health out of gastritis"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardah Nafisah
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran kejadian masalah gastrointestinal pada mahasiswa asing di Universitas Indonesia. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang, melibatkan 64 sampel yang dipilih dengan teknik convenient sampling. Instrumen yang digunakan ialah kuesioner yang dimodifikasi dari penelitian sebelumnya. Analisis data univariat distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan 82,8% mahasiswa asing di Universitas Indonesia pernah mengalami masalah gastrointestinal selama berada di Indonesia. 46,3% responden menyatakan sering mengalami keluhan sakit perut, yang merupakan manifestasi umum pada berbagai jenis gangguan gastrointestinal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi berbagai faktor pola makan dan gaya hidup yang memengaruhi kejadian masalah gastrointestinal pada mahasiswa asing di Universitas Indonesia.

This study aimed to identify the description of gastrointestinal problems on foreign students in Universitas Indonesia. Descriptive study with a cross-sectional design, involving 64 samples whom were selected with convenient sampling method. A questionnaire which was modified from previous research was used.
The result showed that 82,8% foreign students of Universitas Indonesia had experienced gastrointestinal problems during in Indonesia, which indicates high prevalence. 46,3% respondents often experience abdominal discomfort which is the common manifestation of various gastrointestinal disorders. A further research is needed to explore and elaborate the related factors such as consumption pattern and lifestyle which significantly affect the gastrointestinal problems finding on foreign students in Universitas Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Bonauli
"Tesis ini menggambarkan pola kuman pada kasus infeksi intra abdomen yang disebabkan perforasi saluran cerna atas dan bawah beserta kepekaan antibiotiknya di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan desain deskriptif analitik. Kuman yang terdapat pada infeksi intra abdomen di tahun 2013 adalah E.coli, Stapylococcus sp dan Enterococcus, sama dengan studi sebelumnya. Sedangkan angka kepekaan kuman terhadap antibiotik terutama golongan aminoglikosida lebih rendah dari data yang sudah ada sebelumnya. Usulan penggunaan antibiotik Amikacin masih dapat diberikan untuk terapi empiris infeksi intra abdomen bersama dengan Metronidazol.

Intra Abdominal Infection (IAI) is the second most commonly identified cause of severe sepsis. This study wants to identify pattern of bacteria in intra abdominal infections due to upper and lower gastro intestinal tract perforation. This is cross sectional study with analytic descriptive. Result of this study shows that mostly bacteria in intra abdominal infections are E.coli, Stapylococcus and Enterococcus. This is similar with the previous study but with antibiotic susceptibility rate are lower especially aminoglicoside, compare to prior data. Amikacin is still recommended for empiric therapy in intra abdominal infection but combine with Metronidazole."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Annita
"Ibu dengan seksio sesarea akan menghadapi berbagai macam permasalahan kesehatan, baik masalah fisik maupun psikologis. Permasalahan fisik yang sering terjadi antara lain post operatif ileus yang menyebabkan nyeri "gas pain", distress yang memperlama hari rawat serta meningkatkan resiko infeksi. Hal ini terjadi akibat efek samping anestesi, operasi di abdomen, trauma dan stress operasi. Penelitian ini merupakan penelitian dengan design quasi experimental pretest posttest with control group yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas mengunyah penmen karet dalam meningkatkan motilitas saluran cerna (frekuensi bising usus, mual/muntah, kembung dan flatus) di RSUD Koja. Populasi adalah semua ibu yang melahirkan dengan seksio sesarea di RSUD Koja. Jumlah sampel dalam penelitian ini 75 orang yang terdiri dari 37 orang kelompok perlakuan dan 38 orang kelompok kontrol yang pengambilannya dengan cara quota sampling. Uji homogenitas responden antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan hasil kedua kelompok homogen (p> 0,05). Analisis efektivitas mengunyah permen karet terhadap frekuensi bising usus dilakukan dengan menggunakan uji t, sedangkan mual/muntah, kembung dan flatus diukur setiap 30 menit dan dianalisis dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata frekuensi bising usus diantara kedua kelompok setelah mengunyah permen karet (p=0,00, x 0,05) Baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol tidak ditemukan kejadian mual/muntah dan kembung setelah intervensi, namun demikian pada kelompok perlakuan kejadian mual/muntah lebih cepat hilang satu jam. Mengunyah penmen karet juga memberi efek flatus lebih cepat (13,5%) dibanding dengan yang tidak mengunyah permen karet. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mengunyah permen karet dapat meningkatkan motilitas saluran cerna. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk memotivasi klien post operasi untuk mengunyah permen karet sebab mengunyah permen karet efektif dalam meningkatkan motilitas saluran cema, simple, mudah ditoleransi, aman dan murah.

Women with caesarean section will face many health problems physiologically and psychologically. One of the most common physical problems is post ileuses operative such as gas pain, distress and which may causes longer durations of inpatient stay, higher rates of hospital-acquired infection. This problem occurs due to side effect of the anesthesia, abdomen surgery, trauma and the surgical stress. This study used a quasi experimental pretest posttest with control group design to identify the effectiveness of chewing gum toward gastro intestinal tract motility (frequency of bowel wheezing, nausea/vomiting, bloating and flatus) at RSUD Koja. The study included all women in labor at RSUD Koja. A total of 75 women as sample were divided into two groups; 37 women as intervention group and 38 women as control group. They were taken by quota sampling. The result shown that the characteristic between both groups is equal (p 0, 05) it's mean that the both group are homogeny. The study of effectiveness of chewing gum towards bowel sounds frequencies was analyzed by using t test. Whereas, nausea/vomiting, bloating and flatus that has been taken observation every 30 minute were analyzed by distribution frequencies. The study has shown that there are any differences in average of bowel sounds frequencies between intervention group and control group (p.1.00, cc 0.05): Nausea/vomiting and flatus did not appear in both groups after intervention. However reducing the nausea/vomiting in intervention group faster one hour than groups control. The passage of flatus in the gum chewing groups is after intervention obtained 13,5% and than it did not happen in control groups. This study proved that the intervention increase gastro intestinal tract motility. The study recommends motivate post-operation clients to chewing gum because chewed gum speeds recovery post operatif ileus by stimulating bowel motility. The chewing gum is simple, easily tolerate no complication and inexpensive easy method of stimulating intestinal motility."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desak Putu Kristian Purnamiasih
"Cairan berfungsi dalam penyerapan nutrisi, proses metabolisme, fungsi sel - sel tubuh, dan organ tubuh. Gangguan keseimbangan cairan pada sistem gastrointestinal dapat disebabkan oleh diare, muntah atau perdarahan. Aplikasi model adaptasi Roy bertujuan untuk mendukung pasien mampu berespon secara adaptif terhadap gangguan kesehatannya. Empat dari lima klien kelolaan yang mengalami gangguan keseimbangan cairan mengalami keberhasilan adaptasi terhadap gangguan keseimbangan cairan mereka. Sementara, satu klien kelolaan lainnya pada awalnya mengalami perbaikan tetapi adanya penyakit penyerta lainnya menyebabkan klien tidak dapat beradaptasi. Keberhasilan adaptasi individu dipengaruhi oleh usia klien, temperatur lingkungan, stress, dan tingkat keparahan penyakit. Kemampuan perawat mengelola stimulus yang mempengaruhi keseimbangan cairan akan meningkatkan kemampuan adaptasi klien dalam menghadapi gangguan kesehatannya.

Fluid involves in nutrient absorption, metabolism process, and cell function. Disorder of fluid balance such as in gastrointestinal system can be caused by diarrhea, vomiting or bleeding. Roy adaptation model application aims to support the patient to be able to respond adaptively to their health problems. Four out of five clients with fluid imbalance responded adaptively to their fluid imbalance problem. Meanwhile, the other client initially experienced positive adaptation, however, he finally failed to adapt to his condition because he also suffered other diseases. Many things influence the successfulness of individual adaptation process such as: age, environment temperature, other stressors, and the severity of the disease. Nurse's ability to manage the stimulus that affects fluid balance will improve client’s ability to do adaptation on their health problems.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Safrita Oktaviana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, asupan serat, asupan cairan, dan gaya hidup (aktivitas fisik, stres, konsumsi kopi, konsumsi minuman probiotik, dan posisi saat buang air besar) dengan konstipasi fungsional. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilakukan pada 99 orang mahasiswi FKM UI tahun 2013. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Mei 2013. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner, Food Recall 2 x 24 jam, dan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak stratifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian konstipasi fungsional di FKM UI sebesar 52,5%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian konstipasi fungsional (p value = 0,014), ada hubungan yang bermakna antara asupan serat dengan kejadian konstipasi fungsional (p value = 0,045), dan ada hubungan yang bermakna antara posisi saat buang air besar dengan kejadian konstipasi fungsional (p value = 0,043). Diharapkan mahasiswi dapat meningkatkan kualitas kesehatannya sehingga dapat mengurangi kejadian konstipasi fungsional.

This study aim’s to know the relationship between knowledge, fiber intake, fluid intake, and lifestyle (physical activity, stress, coffee consumption, probiotic consumption and body position on defecation) with functional constipation. This study used cross sectional design and the data were collected from 99 FKM UI students in 2013. The study was conducted from April to Mei 2013. Data collected with self administered questionnaire, Food Recall 2 x 24 hour, dan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Data was analyzed by Chi-square. Sample was selected by stratified random sampling method. The result showed that the prevalence of functional constipation was 52,5%. The results of bivariate analysis showed that there was a significant association between knowledge with incidence of functional constipation (p value = 0,014), there was a significant association between fiber intake with incidence of functional constipation (p value = 0,045), and there was a significant association between body position on defecation with incidence functional constipation (p value = 0,043). Students is expected to further improve the quality of their health so as to reduce the incidence of functional constipation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badriul Hegar
"[

Metode Wire Arc Additive Manufacturing (WAAM) merupakan metode yang sedang berkembang saat ini. Metode ini adalah proses produksi yang digunakan untuk 3D print atau memperbaiki bagian logam, yang mengakibatkan metode WAAM sangat potensial dan inovatif. Skripsi ini menyajikan studi awal metode WAAM pada pengelasan dissimilar menggunakan Tungsten Inert Gas (TIG) otomatis, yang melibatkan stainless steel 316 dengan filler aluminium ER5356 , yang bertujuan untuk mencari hasil pengelasan yang terbaik dengan permukaaan yang rapih dan cacat las seminimal mungkin, dengan menggunakan polaritas AC dan DC dan arus 60 A – 170 A. Kecepatan pengelasan konstan di 3.125 cm/s dan gas pelindung menggunakan Argon dengan flowrate konstan sebesar 11 L/min. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa pengelasan menggunakan filler ER5356 hanya optimal menggunakan polaritas DC pada arus 160A. Sedangkan filler ER1100 optimal pada range arus 115A – 130A dengan menggunakan polaritas DC dan arus 75A dengan menggunakan polaritas AC. Disarankan menggunakan polaritas DC untuk kedua filler karena hasil manik lebih konsisten. Studi WAAM ini masih tahap awal, maka pengembangan yang lebih lanjut dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

 

 


Wire Arc Additive Manufacturing (WAAM) is a method that is currently being developed until now. This method is a production process used for 3D print or to repair metal parts, which makes the WAAM method very potential and innovative. This thesis presents a preliminary study of the WAAM method using automatic Tungsten Inert Gas (TIG) welding, involving stainless steel 316 with aluminium fillers ER5356 , which aims to find the best welding results with a clean surface and minimal defects, using both AC and DC polarity, weld current at 60 A – 170 A. The welding speed is constant at 3.125 cm/s and Argon is used as a shielding gas with a constant flowrate of 11 L/min. The results obtained show that welding using ER5356 filler is optimal only using DC polarity at 160A. While the ER1100 filler is optimal in the current range of 125A – 130A using DC polarity and 75A using AC polarity. It is recommended to use DC polarity for both fillers because the bead results are more consistent. This WAAM study is still in its early stages, so more development is needed to get perfect results

;, ]"
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia , [;2017, 2017]
612.32 BAD s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Badriul Hegar
"[

Metode Wire Arc Additive Manufacturing (WAAM) merupakan metode yang sedang berkembang saat ini. Metode ini adalah proses produksi yang digunakan untuk 3D print atau memperbaiki bagian logam, yang mengakibatkan metode WAAM sangat potensial dan inovatif. Skripsi ini menyajikan studi awal metode WAAM pada pengelasan dissimilar menggunakan Tungsten Inert Gas (TIG) otomatis, yang melibatkan stainless steel 316 dengan filler aluminium ER5356 , yang bertujuan untuk mencari hasil pengelasan yang terbaik dengan permukaaan yang rapih dan cacat las seminimal mungkin, dengan menggunakan polaritas AC dan DC dan arus 60 A – 170 A. Kecepatan pengelasan konstan di 3.125 cm/s dan gas pelindung menggunakan Argon dengan flowrate konstan sebesar 11 L/min. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa pengelasan menggunakan filler ER5356 hanya optimal menggunakan polaritas DC pada arus 160A. Sedangkan filler ER1100 optimal pada range arus 115A – 130A dengan menggunakan polaritas DC dan arus 75A dengan menggunakan polaritas AC. Disarankan menggunakan polaritas DC untuk kedua filler karena hasil manik lebih konsisten. Studi WAAM ini masih tahap awal, maka pengembangan yang lebih lanjut dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

 

 


Wire Arc Additive Manufacturing (WAAM) is a method that is currently being developed until now. This method is a production process used for 3D print or to repair metal parts, which makes the WAAM method very potential and innovative. This thesis presents a preliminary study of the WAAM method using automatic Tungsten Inert Gas (TIG) welding, involving stainless steel 316 with aluminium fillers ER5356 , which aims to find the best welding results with a clean surface and minimal defects, using both AC and DC polarity, weld current at 60 A – 170 A. The welding speed is constant at 3.125 cm/s and Argon is used as a shielding gas with a constant flowrate of 11 L/min. The results obtained show that welding using ER5356 filler is optimal only using DC polarity at 160A. While the ER1100 filler is optimal in the current range of 125A – 130A using DC polarity and 75A using AC polarity. It is recommended to use DC polarity for both fillers because the bead results are more consistent. This WAAM study is still in its early stages, so more development is needed to get perfect results

,

Penelitian ini membahas tentang gerakan perlawanan perempuan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri melawan PT. WKS Grup Sinarmas dalam mempertahankan hak tanah ulayat masyarakat selama tahun 2017-2020. Penelitian ini menggunakan teori politik contentious dan konsep ekofeminisme. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif berperspektif feminis guna menggali motif dan pengalaman perempuan yang sifatnya personal dan kolektif terkait gerakan perlawanan perempuan melawan korporasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik contentiou terjadi akibat adanya klaim lahan ulayat dari para perempuan dan ijin konsesi dari PT.WKS Grup Sinarmas yang melahirkan sejumlah aksi kolektif Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri yang solid dan efektif, salah satunya demonstrasi dengan membuka pakaian. Penggunaan teori politik contentious relevan untuk memotret keseluruhan gerakan perlawanan Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri, sementara konsep ekofeminsime digunakan mampu menjelaskan posisi perempuan yang sejalan dengan hubungan relasi perempuan yang erat dengan lingkungan di sekitarnya.


This study discusses the women's farmer resistance movement of the Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri against PT. WKS Group Sinarmas in defending community customary land rights during 2017-2020. This study uses the theory of contentious politics and the concept of ecofeminism. The research method uses qualitative methods with a feminist perspective to explore women's personal and collective motives and experiences related to the women's resistance movement against corporations. The results showed that contentious politics occurred due to customary land claims from women and concession permits from PT. WKS Sinarmas Group created several solid and effective collective actions by the Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri, one of which was an undressing demonstration by the women farmers. The use of the theory of contentious politics is relevant for portraying the entire resistance movement of the Kelompok Tani Sungai Landai Mandiri, while the concept of ecofeminism is used to explain the position of women which is in line with women's close relationship with the environment around them.

, ]"
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia , [, , 2017]
612.32 BAD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andito Mohammad Wibisono
"Pendahuluan: COVID-19 telah dilaporkan menyebabkan berbagai gejala, termasuk gejala pernapasan dan gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, dan diare. Standar emas untuk pengujian COVID-19 adalah RT-PCR menggunakan koleksi swab nasofaring. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengambilan swab nasofaring memiliki beberapa keterbatasan, terutama untuk mendeteksi gejala gastrointestinal. Salah satu variabel dalam pengujian RT-PCR adalah Nilai CT yang diketahui dapat meningkatkan spesifisitas pengujian. Namun, belum ada penelitian yang menghubungkan Nilai CT pasien dengan pengambilan sampel swab anal dengan gejala gastrointestinal terkait COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik, khususnya penelitian potong lintang. Data sekunder diperoleh dan diolah yang berisi data pribadi, pekerjaan, dan hasil CT Value. Analisis lebih lanjut dilakukan pada hubungan antara gejala gastrointestinal dan tingkat Nilai CT pada swab anal. Hasil: Distribusi tingkat Nilai CT responden berdasarkan cut off >25 untuk tinggi, dan <25 untuk rendah dan sedang. Dari 37 subjek, 1 orang (2,7%) memiliki Nilai CT rendah dan 36 pasien memiliki Nilai CT tinggi. Distribusi gejala subjek didapatkan 15 pasien (40,5%) tidak mengalami gejala gastrointestinal dan sebanyak 22 pasien (59,5%) mengalami gejala gastrointestinal. Gejala gastrointestinal umum yang dilaporkan pada pasien meliputi: mual (54,1%), muntah (18,9%), sakit perut (16,2%) dan diare (13,5%). Namun, tidak ada hubungan yang signifikan (p>0,05) antara Nilai CT pada pengambilan anal swab dengan gejala gastrointestinal pada pasien COVID-19. Kesimpulan: Hubungan antara Nilai CT pada pengambilan anal swab dengan gejala gastrointestinal pada pasien COVID-19 tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Penelitian lebih lanjut tentang faktor risiko yang mempengaruhi hasil nilai CT direkomendasikan.

Introduction: COVID-19 has been reported to cause a range of symptoms, including respiratory symptoms and gastrointestinal symptoms such as nausea, vomiting, and diarrhea. The gold standard for COVID-19 testing is RT-PCR using nasopharyngeal swab collection. However, several studies have shown that taking nasopharyngeal swabs have some limitation, particularly to detect gastrointestinal symptoms. One of the variables in RT-PCR testing is CT Value, which known can increase specifity of the test. However, there has been no study linking the CT Value of patients with anal swab sampling with COVID-19 related gastrointestinal symptoms. Methods: This study used an analytical research design, particularly a cross-sectional study. Secondary data were obtained and processed which contained personal data, work, and CT Value results. Further analysis was conducted on the relationship between gastrointestinal symptoms and the level of CT Value on anal swabs. Result: The distribution of respondents' CT Value levels were based on a cut off of >25 for high, and <25 for low and moderate. From 37 subjects, 1 person (2.7%) had a low CT Value and 36 patients had a high CT Value. The distribution of the subject's symptoms found 15 patients (40.5%) had no gastrointestinal symptoms and as many as 22 patients (59.5%) had gastrointestinal symptoms. Common gastrointestinal symptoms reported in patients include: nausea (54.1%), vomiting (18.9%), abdominal pain (16.2%) and diarrhea (13.5%). However, there was no significant relationship (p>0.05) between CT Value in anal swab taking and gastrointestinal symptoms in COVID-19 patients. Conclusion: The association between CT Value in anal swab taking and gastrointestinal symptoms in COVID-19 patients did not show a significant relationship. Further research on risk factors affecting the CT value results are recommended"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Farina
"Latar Belakang: Peningkatan volume residu lambung merupakan salah satu tanda intoleransi makan enteral. Intoleransi makan enteral adalah salah satu bentuk gangguan fungsi gastrointestinal. Ganguan fungsi gastrointestinal sering terjadi pada pasien dengan sakit kritis. Sistem skoring MSOFA adalah salah satu sistem skoring untuk menilai keparahan penyakit pada pasien kritis. Sistem skoring yang ada belum memasukkan gangguan fungsi gastrointestinal pada salah satu parameternya. Penelitian ini untuk mengetahui korelasi volume residu lambung dengan keparahan penyakit berdasarkan skor MSOFA, dan apakah volume residu lambung dapat menjadi parameter pelengkap sistem skoring MSOFA.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kohort prospektif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari - April 2014 di ICU RSCM. Total volume residu lambung diukur dari 24 jam pertama dan kedua. Skor MSOFA diukur pada hari I dan II. Data dikumpulkan menggunakan formulir penelitian. Data yang didapat dilakukan uji analisis statistik.
Hasil: Sebanyak 72 subjek diikut sertakan dalam penelitian ini. Didapatkan perbedaan volume residu lambung yang bermakna pada 24 jam I dan II. Terdapat korelasi antara volume residu lambung 24 jam II dengan skor MSOFA hari II (p <0,001; r 0,544). Penambahan skor volume residu lambung pada skor MSOFA tidak menambah sensitivitas dan spesifisitas prediksi mortalitas pasien kritis.
Kesimpulan: Terdapat korelasi antara volume residu lambung dengan keparahan penyakit yang dihitung berdasarkan skor MSOFA pada pasien yang dirawat d ICU RSCM. Penambahan skor volume residu lambung pada skor MSOFA tidak menambah sensitivitas dan spesifisitas prediksi mortalitas pasien kritis.

Background: Increased gastric residual volume is a sign of food intolerance. Food intolerance is one form of gastrointestinal disorder. Gastrointestinal disorder often occurs in critically ill patients. MSOFA is one of the scoring system to assess disease severity in critically ill patients. Gastrointestinal system hasn't included in any scoring system. This study was to determine the correlation of gastric residual volume with disease severity based on MSOFA, and whether the gastric residual volume may be complementary parameters MSOFA scoring system.
Methods: This study used a prospective cohort design. Data collection was conducted in February-April 2014 in the ICU RSCM. Total gastric residual volume was measured in the first and second 24 hours of treatment. MSOFA score measured on day I and II.. Data were collected using a research form. Data obtained test statistical analysis.
Results: Total of 72 subjects enrolled in this study. Gastric residual volume difference was significant in the first and second 24 hours. There is a correlation between second 24-hour gastric residual volume with second day of MSOFA score (p <0.001; r 0,544). The addition of gastric residual volume score on the MSOFA scoring system did not add sensitivity and specificity of the prediction of critically ill patient mortality.
Conclusions: There is a correlation between gastric residual volume with disease severity scores that were calculated with MSOFA for patients admitted to the ICU RSCM. The addition of gastric residual volume score on the MSOFA scoring system did not add sensitivity and specificity of the prediction of critically ill patient mortality.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>