Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127657 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Inco Vrialdi
"Studi ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan KUBE Akasiah 1. Hasil penelitian melihat bahwa keberhasilan kelompok yang ditunjukkan dengan keberlanjutan kelompok usaha memiliki keterkaitan dengan Modal/Asset kelompok. Studi ini menunjukkan bahwa setiap modal dalam kelompok mempunyai peranan masing-masing dalam mempengaruhi keberhasilan kelompok, namun penelitian melihat bahwa modal sosial menjadi modal utama yang mempengaruhi keberhasilan kelompok. Dari sisi proses pendampingan, penelitian ini melihat bahwa adanya kerancuan status dari pendamping membuat peran pendamping tidak dapat terlaksana.

This study aim to find out the factors that infulence the success of KUBE Akasiah 1. This study indicate that the group?s success which is basically see as a sustainability correlated with Assets and Capital. This study shows that every capital in the group has a role in influencing the success of the group, buat this study see that social capital are the main asset that affect the success of the group. From the mentoring process, this study saw that the confusion status of the companion makes the role of the companion can not be accomplished."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eriestu Rizqi Prananda
"Berdirinya pabrik yang belum terlalu lama di desa Wajok Hilir, membuat perusahaan belum mempunyai hubungan yang kuat dengan masyarakat sekitar, khususnya masayarakat desa Wajok Hilir. Hal ini disebabkan karena belum adanya program komunikasi eksternal strategis yang dilakukan Holcim di sekitar pabrik Pontianak. Komunitas apabila tidak dikelola akan menimbulkan potensi-potensi masalah baru lainnya seperti menimbulkan antipati komunitas terhadap perusahaan kemudian akan menyebabkan timbulnya jarak antara perusahaan dengan lingkungan sekitar. Hal tersebut pada akhirnya menciptakan citra negatif perusahaan di mata masyarakat. Dengan demikian, melakukan program komunikasi eksternal, salah satunya melalui kegiatan Community Relation adalah salah satu cara perusahaan untuk menjaga citranya tetap baik di mata salah satu stakeholders yang ada di sekitar perusahaan, yaitu community atau masyarakat sekitar.
Ketiadaan program komunikasi ekternal terhadap komunitas sekitar menghilangkan potensi PT. Holcim Indonesia untuk memperoleh dukungan dan juga citra positif dari salah satu stakeholder paling penting di daerah tersebut. Solusi Strategi program yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menyusun satu rangkaian program komunikasi eksternal yang di implementasikan melalui kegiatan Community Relation yang terdiri dari tiga program yang saling berhubungan.
Tujuan Progran adalah Menciptakan komunikasi dan hubungan yang baik antara Holcim dengan masyarakat sekitar Desa Wajok Hilir. Membangun citra positif bagi PT. Holcim Indonesia di mata para stakeholder terutama masyarkat desa Wajok Hilir Pontianak. Membantu masyarakat desa Wajok Hilir untuk meningkatkan kualitas hidup mereka yang secara tidak langsung akan berdampak pada kelancaran dan keberlanjutan operasi perusahaan Khalayak Sasaran Masyarakat Desa Wajok Hilir, Pemerintah Desa Wajok Hilir, Masyarakat Pontianak, Pemerintah Kabupaten Pontianak, Media Massa, dan Masyarakat Indonesia. Pesan Kuncinya adalah Pesan yang ingin disampaikan melalui tema ini adalah bahwa Holcim merupakan perusahaan yang sangat peduli dengan pemangku kepentingan mereka antara lain adalah masyarakat sekitar. Holcim percaya bahwa keberlangsungan perusahaan akan tercapai apabila perusahaan tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan masyarakat sekitar.

The factory was build in Wajok Hilir village a long time ago, has made the company has a strong relationship with society, especially Wajok Hilir. The company hasn?t a strategic external communication programin Pontianak. If the company didn?t provide a good development for community, it would make a gap between company and community. Thus, by providing a strategic external communication program, such as, community relation programs, the company will have a positive image and impression on their stakeholders.
Because there is no a strategic external communications program, PT. Holcim Indonesia hasn't got a good reputationon their stakeholders even the most important stakeholders. Solution To reach program strategies the company would arrange one sequence external communication program, there will be 3 program of community relation activations.
Objectives Program are Build a good communication and relationship between PT. Holcim Indonesia and society around Wajok Hilir. Build a good positive image for PT. Holcim Indonesia on their stakeholder especially society of Wajok Hilir Pontianak 3. Help the society for life improvement, which has a good impact for society. Target Audience Society of Wajok Hilir, Local Government of Wajok Hilir, Society of Pontianak, Local Government of Pontianak, and Citizen. The message that would to express through this theme are PT. Holcim Indonesia is concern to their stakeholder. Holcim believes that corporate sustainability comes from the corporation from society and its company
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Kevin Lineria
"Penelitian ini berfokus untuk melihat konsep community relations sebagai salah satu bentuk implementasi dari CSR yang juga merupakan salah satu jenis hubungan yang dilaksanakan oleh praktisi public relations suatu perusahaan. Peneliti mengambil sebuah contoh kasus unik dari sebuah perusahaan yang berfokus pada pelestarian kesenian tradisional musik angklung, PT Saung Angklung Udjo (SAU) di Kota Bandung, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah menggali bagaimana konsep community relations digunakan oleh PT SAU sebagai strategi utama perusahaan dalam membentuk reputasi yang positif di mata stakeholder terkait. Melalui pendekatan kualitatif dan strategi studi kasus, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci yang telah dipilih, observasi, dan data sekunder digunakan sebagai metode pengumpulan data pada penelitian ini, Penelitian ini menggunakan metode analisis data tematik. Hasilnya adalah community relations telah diinternalisasikan menjadi nilai kunci yang dianut oleh perusahaan dan menjadi dasar dalam setiap perkembangan bisnis PT SAU kedepannya. Nilai dasar tersebut kemudian diturunkan menjadi strategi utama yang diterapkan ke dalam setiap bidang bisnis PT SAU. Community relations terbukti dapat digunakan sebagai strategi utama dalam membentuk reputasi perusahaan PT SAU secara positif di seluruh mata stakeholdernya. Hasil temuan yang menarik juga bahwa community relations memberikan efek lanjutan selain reputasi positif, yaitu berupa keberlanjutan perusahaan PT SAU yang telah bertahan selama 48 tahun sejak 1966. Akan tetapi hal ini tidak dibahas secara mendalam dan menjadi rekomendasi akademis untuk peneltian lanjutan.

This research is focusing on the concept of community relations which seen as one form of implementation of CSR and also one kind of relationship that is carried out by corporate public relations practitioners. In this study, the researcher took on a fairly unique case of a corporate that focuses on the preservation of angklung as traditional music of Indonesia, PT Saung Angklung Udjo (SAU) which located in Bandung, West Java, Indonesia. The purpose of this study is to explore and explain how PT Saung Anklung Udjo uses community relations as the main strategy to shape a positive corporate reputation in the eyes of their stakeholders. The approach used in this study is qualitative approach. First, the research conducted in-depth interview with key informants who have been chosen on the basis that they were directly or indirectly involved in PT. SAU’s decision to use community relations as their main strategy. Secondly, the researcher conducted observation in PT. SAU for a determined period of time. Thirdly, the researcher also collected secondary data to back up his findings. Using a thematic data analysis method, the study finds that community relations is internalized as a core corporate value in PT SAU and adopted as the basis for every single business development.The study also finds that community relations is indeed used as PT SAU’s main strategy to shape a positive corporate reputation in the eyes of its stakeholders. In addition to that, the study also finds that community relations has not only resulted in a positive corporate reputation, but also corporate sustainability of PT SAU – which is evidenced by the length of PT SAU’s existence for 48 years since 1966. However, PT SAU’s corporate sustainability will not be discussed in depth in this study, but instead will only be put forth as a future research recommendation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Donald Happy
"Penelitian ini berfokus pada peran anggota Forum Kemitraan Polisi-Masyarakat (FKPM) Nagori Senio dalam mencegah kejahatan di wilayah Hukum Polsek Bangun. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. FKPM Nagori Senio telah terbentuk sejak 23 Mei 2006. Pembentukan forum tersebut bertujuan untuk mencegah kejahatan. Anggota forum berperan dalam memberdayakan warga untuk ikut berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan kejahatan.
Dari hasil analisis terhadap hasil penelitian, disimpulkan bahwa: 1) Pembentukan FKPM Nagori Senio mencerminkan adanya kesadaran bahwa upaya pencegahan kejahatan memerlukam konsultasi dan kerjasama antara polisi dan warga; 2) Dengan terbentuknya FKPM Nagori Senio, persepsi warga terhadap polisi cenderung semakin positif.
Terbentuknya FKPM Nagori Senio merupakan cerminan hubungan positif antara polisi dengan warganya; 3) Peran anggota FKPM Nagori Senio diwujudkan dalam kegiatan berupa membuat perdamaian antara warga yang berselisih. (4) Anggota FKPM Nagori Senio berperan sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik antar warga sehingga konflik tidak berkembang. Sedangkan kendala-kendala yang dihadapi anggota FKPM adalah kurangnya pemahaman tentang konsep pemolisian komunitas, tidak adanya anggaran FKPM, minimnya fasilitas pendukung kegiatan anggota FKPM, anggota FKPM terikat dengan pekerjaan masing-masing, dan anggota FKPM merasa kurang mendapat perhatian dan dukungan dari kepolisian.
Hasil penelitian ini menyarankan bahwa momentum pembentukan FKPM Nagori Senio harus dijaga dengan baik dengan memberdayakan anggota FKPM Nagori Senio yang sudah ditunjuk; FKPM Nagori Senio harus menyusun program kerja agar eksistensi dan manfaat lembaga FKPM dapat dirasakan oleh warga; kepolisian dalam hal ini Polres Simalungun khususnya Polsek Bangun harus sungguh-sungguh dalam mendukung kegiatan FKPM Nagori Senio.

This research is focused on the roles of Police-Community Partnership Forum members at Nagori Senio in preventing crimes inside Bangun Police precint jurisdiction area.This reasearch is categorized as qualitative research with descriptive design. FKPM Nagori Senio was founded since May 23th 2006. This forum was formed with the purpose of preventing crimes. The forum members have roles in empowering the neigbourhood in order to make them actively involved in the effort of preventing crimes.
Based from the result analysis of the research?s outcome, it concludes: 1) The formation of the FKPM Nagori Senio reflecting the awareness that criminal prevention needs consultations and cooperations among police and the community; 2) By forming the FKPM Nagori Senio, the community?s perception of police tends to move towards positive direction.
The formation of FKPM Nagori Senio reflecting the positive relationship between police and the served community.; 3) The roles of FKPM Nagori Senio members are materialized in form of settlements efforts for disputes occured in the community, and (4) The members of FKPM Nagori Senio have the mediating role in settling conflicts inside the community to make the seeds of conflict confined and settled. Some of the problems faced by the FKPM members are the lack of understanding of Comunity Police Concept, the absence of FKPM funding, the lack of activity supporting facilities for the FKPM members, the FKPM members are tied to their own formal works, and the emerged feeling of lack of police support and attention that occured among the FKPM members.
This research?s outcome suggesting that the momentum of FKPM Nagori Senio formation has to be maintained well by empowering the appointed members of FKPM Nagori Senio ; FKPM Nagori Senio has to build a work program in order to make this FKPM?s presence and benefits are sensed by the community; The Police, in this particular case, Simalungun Police Resort and especially the Bangun Police Sector has to make genuine efforts in supporting FKPM Nagori activities."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24324
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arieqonella Haswaniesa
"Fenomena globalisasi membuat banyak kota di berbagai negara berlomba untuk menunjukkan keunggulan kompetitif serta kekhasan karakteristik masing-masing yang dijadikan sebagai pembeda dengan kota serta negara lain dengan tujuan untuk meningkatkan turisme serta investasi (Kavaratzis, 2008, dalam Zahrah, 2023). Melalui proses city branding, pemerintah setempat berusaha membangun brand image yang mengacu pada kekhasan serta keunggulan dari masing-masing kota dan dijadikan pembeda antara satu kota dengan kota lainnya. Tidak luput dari tren tersebut, Pemerintah Provinsi Jakarta melalui brand +Jakarta serta child brand turunan lainnya seperti Teman Taman Jakarta, Jalan Baru Jakarta, dan Sobat Air Jakarta berusaha untuk membangun brand image Kota Jakarta sebagai kota kolaborasi yang ditunjukkan melalui slogannya. Menurut Hadrikunia (2011, dalam Achieng, 2014), terdapat beberapa komponen utama dalam membangun city branding, di mana salah satunya ialah komponen individual serta masyarakat. Bagi Kota Jakarta yang berusaha membangun image sebagai kota kolaborasi, aktivitas hubungan dengan komunitas dapat dijadikan sebagai salah satu strategi dalam city branding. Jurnal makalah ini membahas mengenai penerapan hubungan dengan komunitas yang dilakukan oleh brand +Jakarta untuk mewujudkan image Kota Jakarta sebagai kota kolaborasi dengan menggunakan sudut pandang hubungan masyarakat. Penelitian dalam jurnal makalah ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dan metode analisis konten pada akun Instagram @plusjakarta yang diunggah dalam rentang periode 2022-20224. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, Pemprov DKI Jakarta menerapkan tiga bentuk hubungan komunitas yakni community nurturing, community organizing, dan community involvement yang dicetuskan oleh Hallahan (2004) dengan tujuan untuk membangun brand image Jakarta sebagai kota kolaborasi.
The phenomenon of globalization has made many cities in various countries compete to show their competitive advantages and unique characteristics which differentiate them from other cities and countries with the aim of increasing tourism and investment (Kavaratzis, 2008, as cited in Zahrah, 2023). Through the city branding process, the local government tries to build a brand image that refers to the uniqueness and advantages of each city and is used as a differentiator between one city and another. Not escaping this trend, the Jakarta Provincial Government through the +Jakarta brand and other derivative child brands such as Teman Taman Jakarta, Jalan Baru Jakarta, and Sobat Air Jakarta are trying to build a brand image of the City of Jakarta as a city of collaboration which is shown through its slogan. According to Hadrikunia (2011, as cited in Achieng, 2014), there are several main components in building city branding, one of which is the individual and community components. For the City of Jakarta which is trying to build an image as a collaborative city, community relations activities can be used as a strategy in city branding. This journal paper discusses the implementation of relationships with the community carried out by the +Jakarta brand to create the image of the City of Jakarta as a collaborative city using a public relations perspective. The research in this paper journal was carried out using descriptive qualitative research methods and content analysis methods on the Instagram account @plusjakarta which was uploaded in the period 2022-20224. Based on the results of the analysis carried out, the DKI Jakarta Provincial Government implements three forms of community relations, namely community nurturing, community organizing, and community involvement which were coined by Hallahan (2004) with the aim of building a brand image of Jakarta as a city of collaboration."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Wantoro
"Disertasi ini merupakan hasil kajian mengenai Kepolisian wilayah Kedu dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat sebagai produk hubungan antara Polisi dengan masyarakat yang saling mempengaruhi daram mewujudkan rasa aman dalam masyarakat melalui kegiatan dan operasi kepolisian baik ditingkat manajerial maupun operasional yang implementasinya merupakan interpretasi para petugas Polwil Kedu terhadap peraturan perundang-undangan, petunjuk-petunjuk, pedoman, kebijakan pimpinan, dan responsif terhadap corak masyarakat, Serta pemolisian reaktif dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial.
Dalam mewujudkan rasa aman masyarakat, berlangsung hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara Polisi dan masyarakat telah menghasilkan corak manajemen pemeiiharaan kamtibmas Polwil Kedu yang reaktif dan responsif terhadap corak masyarakat, dengan kata Iain bahwa corak manajemen pemetiharaan kamtibmas di wilayah Kedu bersifat reaktif, tidak seragam dan lebih menekankan pada iindakan penegakan hukum.
Polwil Kedu dalam melakukan pemeliharaan kamtibmas masih menggunakan model pemolisian konvensional yang oenderung pasif menunggu laporan atau pengaduan dan berlindak setelah ada kejadian, meski demikian telah ada upaya-upaya untuk menggunakan model pemolisian yang proaklif yang terwujud dalam memecahkan masalah-rnasalah sosial melalui kerja sama dengan masyarakat dan stakehofderlainnya.
Pelaksanaan manajemen pemehharaan keamanan dan ketertiban masyamkat di wilayah Kedu sebagai produk interaksi yang kompleks diantara struktur, penafsiran dan dinamika sosial masyarakat di wilayah Kedu. Memperhatikan bahwa dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat Senantiasa berubah menurut waktu dan tempat, maka dapat dinyatakan bahwa manajemen pemeliharaan kamtibmas di Polwil Kedu merupakan produk dinamis yang mencerminkan respon aktif para petugas Polwil Kedu terhadap struktur disatu pihak, dan tuntutan masyarakat serta masalah-masalah sosial di lain pihak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa manajemen pemeliharaan kamtibmas di Polwil Kedu merupakan sebuah siruktur baru yang terwujud melalui bentuk tindakan petugas yang respon-kreatif atas kompleksitas kekuatan dan masalah-masalah sosial, politik, ekonomi serta kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
D1777
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farouk Muhammad
Jakarta: Restu Agung, 2001
363 FAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Deliani
"Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasil KUBE adalah pendampingan sosial, oleh karenanya perlu digambarkan Persiapan Pendampingan Sosial, Peran Pendamping Sosial serta faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pendampingan Sosial pada KUBE di Desa Serdang Wetan Kecamatan Legog Kabupaten Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Persiapan pendampingan sosial terdiri dari: sebelum dan sesudah ditetapkan sebagai pendamping sosial. Peran pendamping sosial dilaksanakan pada Fungsi Pemungkin / Fasilitasi, Penguatan, Perlindungan, dan Fungsi Pendukung. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendampingan sosial diantaranya: 1) Pelaku Perubahan Itu Sendiri; 2) Internal Komunitas Yang Berasal dari Internal Komunitas Sasaran; dan 3) Internal Komunitas yang Berasal dari Luar Komunitas Sasaran.

One of the factors which influences the success of Kelompok Usaha Bersama (KUBE) is a social facilitation. Therefore, this research describes the preparation of social facilitation, the role of social facilitator, and the supporting and inhibiting factors of social facilitation implementation on KUBE in Serdang Wetan Village, Legog Subdistrict, Tangerang Region. This research is a qualitative research with descriptive method. The preparation of social facilitation includes pre- and post-appointment stages of social facilitator.
The role of social facilitator is implemented on these functions: enabling/facilitating, enhancing, protecting, and supporting. The supporting and inhibiting factors of social facilitation implementation consist of 1) the change agent himself; 2) internal community which comes from inside the target community; and 3) internal community which comes from outside the target community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Maharani
"Profil Perusahaan
Dino Steak & Pasta, merupakan western food restoran dengan konsep Dinosaurus, yang berlokasi di Jalan Raya Margonda, Beiji, Depok. Beroperasi sejak 23 Mei 2015, restoran ini menyajikan beragam menu dengan harga Rp2.500,- sampai Rp40.000,-.
Banyak kesuksesan telah dicapai. Ini dibuktikan dengan omzet yang mencapai Rp10.000.000,-/hari dan bertambahnya angka penggemar pada media sosial, dengan sangat pesat. Rekomendasi dari rekan media dan salah satu program di televise nasional, juga menambah popularitasnya.
Oleh sebab itu untuk mempertahankan eksistensi dan meningkatkan citra, Dino Steak & Pasta mempunyai kewajiban untuk berkontribusi pada komunitas, yang dapat dilakukan melalui program Community Relations.

Dino Steak & Pasta is a western food restaurant with dinosaurs as its store concept, which located at Jalan Raya Margonda, Beiji, Depok. Operating since May 23rd 2015, this restaurant serves many kinds of menu, with a price range between Rp2.500,- to Rp40, 000,-
Many successes have been achieved. It?s proven by the turnover, which reached Rp10.000.000,-/ day and the numbers of fans on social media which increase rapidly. The recommendations from media partners and one of the programs on the national television, also increases its popularity.
Therefore, to maintain the existence and improving its image, Dino Steak & Pasta has a responsibility to contribute to the community, which can be carried through the Community Relations program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wan Deni Ramona Gusti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relasi polisi-masyarakat dalam pengamanan Haul Mbah Priok di era pandemi Covid-19 oleh Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Tipe penelitian yang digunakan peneliti adalah secara deskriptif eksplanatif. Sebagai data primer dalam penelitian berasal dari sumber informasi yang terdiri atas KaPolres, Kasat Binmas, Kasat Reskrim, Kasat Intelkam, Tomas dan Toga, dan masyarakat di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi polisi-masyarakat dalam pengamanan Haul Mbah Priok di era pandemi Covid-19 oleh Polres Pelabuhan Tanjung Priok merupakan relasi konfliktual. Faktor-faktor dalam relasi polisi-masyarakat pada pengamanan Haul Mbah Priok terbagi atas faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung berasal dari dukungan pemerintah Jakarta Utara, Dandim 0502/JU, dukungan tokoh masyarakat, tokoh agama, kemajuan TIK, ketersediaan fungsi-fungsi yang cukup lengkap yang mendukung, dukungan sarana dan prasarana serta keberadaan SOP. Faktor penghambat terbagi atas perilaku ego sektoral antar stakeholder, media mainstream/online belum intensif di dalam mengedukasi publik, ketidakpercayaan masyarakat, rendahnya literasi digital masyarakat, kurangnya jumlah personil, lemahnya komunikasi, serta evaluasi pimpinan masih belum efektif. Strategi yang dilakukan Polres Pelabuhan Tanjung Priok agar pengamanan Haul Mbah Priok di era pandemi Covid-19 tetap mengedepankan penghargaan terhadap HAM terbagi atas Strategi preemtif, strategi preventif, dan strategi penegakan hukum (represif)

This study aims to analyze police-community relations in securing Haul Mbah Priok during the Covid-19 pandemic by the Tanjung Priok Port Police. The type of research used is qualitative research. The type of research used by researchers is explanatory descriptive. As the primary data in the study came from information sources consisting of the Head of Police, Head of Binmas Unit, Head of Criminal Investigation Unit, Head of Intelligence and Security Unit, Tomas and Toga, and the community in the jurisdiction of the Tanjung Priok Port Police. The results of the study showed that the police-community relationship in securing Haul Mbah Priok during the Covid-19 pandemic era by the Tanjung Priok Port Police was a conflictual relationship. The factors in police-community relations in securing Haul Mbah Priok are divided into supporting factors and inhibiting factors. Supporting factors come from the support of the North Jakarta government, Dandim 0502/JU, support from community leaders, religious leaders, ICT progress, the availability of quite complete supporting functions, support for facilities and infrastructure and the existence of SOPs. The inhibiting factors are divided into sectoral ego behavior among stakeholders, the mainstream/online media is not yet intensive in educating the public, public distrust, low public digital literacy, lack of personnel, weak communication, and evaluation of leaders is still not effective. The strategy carried out by the Tanjung Priok Port Police so that the security of Haul Mbah Priok in the era of the Covid-19 pandemic continues to prioritize respect for human rights, divided into pre-emptive strategies, preventive strategies, and law enforcement (repressive) strategies."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>