Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132099 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurin Adlina Putri Jauhari
"Obat golongan statin memiliki salah satu efek samping, yaitu gangguan otot yang ditandai dengan rasa nyeri pada otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek samping nyeri otot pada pasien yang menggunakan obat golongan statin di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia yang dianalisis dengan algoritma Naranjo. Desain penelitian ini adalah deskriptif-analitik dengan pengambilan data prospektif dari resep dan wawancara pasien dengan menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Sampel adalah pasien yang mendapatkan obat golongan statin periode Maret-Mei 2014 dengan lama penggunaan ≤ 3 bulan. Obat golongan statin yang digunakan oleh 66 pasien yang masuk ke dalam kriteria inklusi adalah simvastatin dan atorvastatin. Setelah pengamatan berlangsung, 14 pasien masuk ke dalam kriteria dropout sehingga hanya 52 pasien yang menjadi subyek penelitian. Sebanyak 14 pasien mengalami nyeri otot setelah penggunaan obat golongan statin. Analisis dengan algoritma Naranjo menunjukkan hanya 10 pasien (19,2%) yang dapat dipastikan mengalami nyeri otot akibat reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD). Tidak ada hubungan antara jenis kelamin, usia, suku, serta lama penggunaan obat dengan efek samping nyeri otot, namun ada hubungan antara dosis obat dengan efek samping yang timbul.

Statins have side effects and one of them is muscle disorder that characterized as muscle pain. This study aimed to evaluate the muscle pain side effects in patients taking statins at the Universitas Kristen Indonesia General Hospital and analyzed with Naranjo algorithm. This research design was analytical descriptive with prospective data collection using prescriptions and patient interview with a validated questionnaire. Samples were patients who received statins in the period of March to May 2014 with the duration of medication ≤ 3 months old. Statins that used by 66 patients who entered the inclusion criteria were simvastatin and atorvastatin. After the observations, 14 patients entered into the dropout criteria so the observations continued with only 52 patients. There were 14 patients with muscle pain and after analyzed with Naranjo algorithm, there were only 10 patients (19,2%) that could be ascertained that their muscle pain was an adversed drug reactions (ADR) caused by the use of statins. There were no significant correlations between gender, age, ethnicity, and duration of the medication with muscle pain side effect, but there was a significant correlation between the dose of a drug with that side effect.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sania
"ABSTRAK

Salah satu efek samping obat antihipertensi kaptopril adalah batuk kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek samping batuk kering pada pasien rawat jalan yang mendapatkan obat antihipertensi kaptopril di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara prospektif dengan menggunakan data sekunder dari resep pasien dan data primer dari wawancara pasien dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengumpulan data dilakukan dari Maret-Mei 2014 secara total sampling. Penilaian kausalitas reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) batuk kering menggunakan algoritma Naranjo. Total pasien yang memenuhi kriteria sebagai subyek penelitian adalah 31 pasien dari jumlah total 128 pasien yang menggunakan obat kaptopril. Sebanyak 7 pasien (22,6%) mengalami efek samping batuk kering. Berdasarkan analisis algoritma Naranjo, 1 dari 7 ROTD yang terjadi dikategorikan pasti (definite) dan 6 kejadian dikategorikan besar kemungkinan (probable). Hasil analisis secara statistik memperlihatkan bahwa usia, jenis kelamin, suku, lama penggunaan obat, dan merek obat kaptopril tidak memiliki hubungan bermakna dengan efek samping batuk kering. Prevalensi efek samping batuk kering pada penelitian ini tergolong tinggi.


ABSTRACT

One of the side effects of antihypertensive drugs captopril is a dry cough. This study aimed to evaluate the side effects of dry cough in outpatients receiving antihypertensive drugs captopril in RSU UKI. The method used in this study was descriptive analytical. Data was collected prospectively using secondary data from the patient's prescription and primary data from patient interviews using a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Data collection was conducted from March to May 2014 by total sampling. The causality evaluation on the adverse drug reaction (ADR) of dry cough using Naranjo algorithm. Total patients who participated in this study were 31 patients from a total of 128 patients using the drug captopril. As much as 7 patients (22.6%) experienced side effect dry cough. Based on Naranjo algorithm analysis, 1 of the 7 ADR which occured was catagorized as definite and six were catagorized as probable. Results of statistical analysis showed that age, sex, ethnicity, duration of medication, and brand of Captopril does not have a significant correlation with the dry cough side effect. The prevalence of dry cough side effects in this study is high.

"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S56942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Syarah Sartika
"Monitoring efek samping obat perlu dilakukan terutama untuk antibiotik golongan aminoglikosida dengan indeks terapi sempit sehingga dapat meminimalisir masalah terkait obat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan monitoring efek samping obat pada pasien yang mendapatkan antibiotik aminoglikosida di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati periode Maret-Mei 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pengambilan data secara prospektif menggunakan data primer dari wawancara pasien serta data sekunder dari resep pasien dan rekam medis. Data dikumpulkan secara total sampling.
Analisis kasualitas efek samping dilakukan dengan menggunakan algoritma Naranjo. Total pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebagai subjek penelitian adalah 33 pasien. Sebanyak 14 pasien 42,4 mengalami efek samping nefrotoksik dan 5 pasien 15,2 mengalami ototoksik. Berdasarkan analisis algoritma Naranjo, 5 kejadian 15,15 dikategorikan mungkin probable . Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara usia P = 0,726 dan jenis kelamin P = 0,620 dengan efek samping obat.

Monitoring of drug side effects needs to be done especially for aminoglycoside antibiotic with narrow therapeutic index to minimize drug related problems. The purpose of this research was to monitor the side effects of patients who received aminoglycoside antibiotics at the Inpatient Installation of Fatmawati Hospital from March to May 2017. The method of this research was analytical descriptive with prospective data were collected from primary data through patient interview and secondary data through patient prescription and medical record. Data were collected by total sampling.
Causality analysis of side effects was done by using Naranjo Algorithm. Total patients who participated for the study were 33 patients. Fourteen patients 42.4 experienced nephrotoxicity and 5 patients 15,2 experienced ototoxicity. Based on Naranjo algorithm analysis, five 15,15 were catagorized as probable. The result of chi square test showed there was no correlation between age P 0.726 and sex P 0.620 with drug side effects.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Kurnia Salma S.
"Golongan obat antikonvulsan memerlukan perhatian khusus untuk dipantau karena tingkat konsekuensi kegagalan terapi yang tinggi dan beberapa obat memiliki indeks terapi sempit. Obat indeks terapi sempit dapat menimbulkan masalah terkait obat yang terdiri dari efektivitas pengobatan, efek samping obat, dan biaya pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan monitoring efek samping pada pasien epilepsi yang mendapatkan karbamazepin, fenitoin, asam valproat, atau kombinasi obat-obat tersebut di Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati periode Maret-Mei 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilakukan secara prospektif pada pasien dewasa yang memenuhi kriteria inklusi secara total sampling. Data didapatkan dari data primer yang berasal dari hasil wawancara dan data sekunder yang berasal dari rekam medis. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Algoritma Naranjo. Subjek penelitian yang didapatkan sebanyak 54 pasien dengan 38 pasien 70,37 mengalami efek samping dan 16 pasien 29,63 tidak mengalami efek samping. Kategori efek samping yang paling banyak ditemukan adalah probable dengan persentase 48,15. Tidak ada hubungan antara usia p=0,903 dan jenis kelamin p=1,000 dengan efek samping yang terjadi.

Anticonvulsant drugs must get special attention to be monitored due to the concequence's rate that they have. This group comprises of some drugs which have narrow therapeutic index. Thus, the group causes drug related problem, such as therapeutic efficiency, drug side effect, and cost of the treatment. The purpose of this research was to monitor drug side effects that were severed by adult patients of epilepsy who got carbamazepine, or phenytoin, or valproic acid, or combination of the drugs at Outpatient Department, Fatmawati Central General Hospital from March to May 2017. The research was running prospectively and the data were collected from patients who fit to inclusion criteria with total sampling. There were 54 patients selected as samples, 38 patients 70.37 experienced drugs side effects and 16 patients 26.93 didn't experience drugs side effects. The data of patients were from primer data's source that is the answer of interview and secondary data's source that is medical record that were analyzed with Naranjo Algorithm. The most drug side effect category that found is probable with percentage 53.70 . Age p 0.903 and gender p 1.000 didn't have correlation with the rising of side effects.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rizky Isnaini
"ABSTRAK
Efek samping yang ditimbulkan oleh pengobatan antiretroviral menjadi salah satu penyebab berkurangnya kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan menjadi alasan utama kegagalan terapi. Kejadian efek samping obat sebenarnya dapat dicegah apabila diiringi pemantauan dari tenaga kesehatan. Kegiatan monitoring efek samping obat antiretroviral sangat penting untuk dilakukan guna mencegah kemungkinan terjadi efek samping obat yang serius dan jarang terjadi, baik yang sudah diketahui hubungan kausalnya maupun yang belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan monitoring efek samping pada pasien yang mendapatkan antiretroviral di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara prospektif pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi secara total sampling. Data didapatkan dari data primer yaitu data yang berasal dari hasil wawancara dan data sekunder berupa rekam medis dan resep. Analisis klasifikasi efek samping menggunakan algoritma naranjo. Efek samping yang ditemukan pada pasien HIV/AIDS yang menjadi subjek penelitian terdiri dari dua kategori yaitu mungkin probable dengan presentase 45,45 dan cukup mungkin possible dengan presentase 36,36 . Usia p=0,379 , jenis kelamin p=1 , dan lama waktu penggunaan obat p=0,07 tidak terbukti memberikan pengaruh yang bermakna terhadap terjadinya efek samping.

ABSTRAK
The side effect occurred by antiretroviral medication is one of many causes in decreasing of obedient patients and the main reason of the therapy failure. The occurrence of side effect could be prevented if monitored by the medical labors. Monitoring the side effect of antiretroviral medicine is necessary, as it allows to prevent the probability of serious and rare occasions of side effect occurrence, whether with known causal relation or not. This study aimed to monitor the side effect on patient who received antiretroviral medication at Puskesmas Kecamatan Kembangan West Jakarta in 2017. This study is an analysis descriptive research. The data retrieved in prospective method from patient who met the inclusion criteria of total sampling. The data acquired from primary data which was originated from interviews and secondary data originated from medical records and prescription. Naranjo algorithm was used to analyze the classification of side effects. The side effect found from HIV AIDS patient as subjects for this study consisted of two categories, which are probable with 45,45 and possible with 36,36 in percentage. Age p 0,379 , gender p 1 , and usage time p 0,07 were proven, that they dd not have significant effect on side effect."
2017
S69140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Rosita
"Simvastatin dan atorvastatin sebagai obat penurun kolesterol memiliki berbagai efek samping, terutama nyeri otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek samping nyeri otot pada pasien yang menggunakan simvastatin dan atorvastatin di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan yang dianalisis dengan algoritma Naranjo. Desain penelitian ini adalah kohort prospektif dengan pengambilan data secara deskriptif dari rekam medis dan wawancara pasien dengan menggunakan kuesioner. Sampel adalah pasien yang baru mendapatkan simvastatin dan atorvastatin periode Agustus-November 2014. Pengamatan dilakukan pada 70 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Setelah pengamatan berlangsung, 13 pasien masuk ke dalam kriteria dropout sehingga tersisa 57 pasien. Berdasarkan analisis dengan algoritma Naranjo, 18 pasien dari kelompok atorvastatin dan 20 pasien dari kelompok simvastatin kemungkinan besar mengalami efek samping nyeri otot dari obat statin.

Simvastatin and atorvastatin as cholesterol-lowering drugs have many side effects, especially muscle pain. This study is aimed to evaluate the muscle pain’s side effect in patients that was administered with simvastatin and atorvastatin at Tarakan Provincial General Hospital. The side effect was analyzed with Naranjo’s algorithm. The research design was cohort prospective using medical record and patient interview with a questionnaire as data collections descriptively. Samples were patients who have just received simvastatin and atorvastatin in the period of August to November 2014. Observations were made on 70 patients who met the inclusion criteria and after the observation, 13 patients were entered into the dropout criteria so that the remaining were 57 patients. By Naranjo’s algorithm, the observation showed that 18 patients from atorvastatin and 20 patients from simvastatin have probable muscle pain’s side effect from statin drug.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S58023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsabita Hasna Dzakiyyah
"Kanker merupakan penyakit tidak menular yang dikenali dengan adanya sel abnormal yang tumbuh cepat tak terkendali serta dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Kanker menjadi penyebab utama kematian di dunia. Di Indonesia sendiri kejadian kanker cukup tinggi, yaitu sebanyak 136,2 juta kasus dari 100 ribu penduduk. Banyak upaya pengobatan kanker, diantaranya kemoterapi menggunakan sitostatika. Namun, agen sitostatika ini dapat mengakibatkan banyak efek samping karena dapat berefek pada sel normal yang sehat. Banyak pasien mengalami efek samping serius dan kegagalan pengobatan hingga kematian akibat kemoterapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memonitoring efek samping obat (ESO) dan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhinya. Digunakan desain studi cross-sectional dan pengumpulan data secara retrospektif dari rekam medis pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSUI periode Januari 2022—April 2024. Dilakukan analisis indikasi ESO dari kejadian tidak diinginkan (KTD) yang dialami oleh pasien. Terdapat 29 jenis ESO yang dialami oleh pasien, didominasi oleh ESO hematologi berupa anemia, leukopenia, dan trombositopenia serta ESO pada gastrointestinal berupa mual, muntah, dan anoreksia. Dari 20 pasien yang diambil dengan total sampling, sebagian besar menderita mieloma multipel, berjenis kelamin perempuan, berusia ≥60 tahun, memiliki komorbid, menggunakan 1—2 sitostatika, dan memiliki fungsi ginjal abnormal. Kemudian ESO pada pasien dianalisis probabilitasnya menggunakan algoritma Naranjo dan keparahannya menggunakan formulir CTCAE. Hasil analisis untuk tiap karakteristik pasien meliputi jenis kelamin, usia, komorbiditas, jumlah sitostatika, dan fungsi ginjal dengan keparahan dan probabilitas ESO menggunakan uji Chi-Square/Fisher’s Exact, semuanya menunjukkan nilai p >0,05, sehingga disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik tersebut dengan keparahan dan probabilitas ESO.

Cancer is a non-communicable disease recognized by the presence of abnormal cells that grow uncontrollably and can spread to other parts of the body. Cancer is the leading cause of death in the world. In Indonesia, the incidence of cancer is quite high, which is 136,2 million cases out of 100 thousand population. There are many cancer treatment, including chemotherapy using cytostatics. However, these cytostatic agents can cause many side effects because they can affect normal cells. Many patients experience serious side effects and treatment failure until death due to chemotherapy. This study aimed to monitor adverse drug reactions (ADRs) and determine the factors that influence them. A cross sectional study design was used and data were collected retrospectively from the medical records of cancer patients undergoing chemotherapy at RSUI from January 2022—April 2024. ADRs indications were analyzed from adverse events (AEs) experienced by patients. There were 29 types of ADRs experienced by patients, dominated by hematological ADRs (anemia, leukopenia, thrombocytopenia) and gastrointestinal ADRs (nausea, vomiting, anorexia). 20 patients taken by total sampling, most had multiple myeloma, female, aged ≥60 years, had comorbidities, used 1—2 cytostatics, and had abnormal renal function. Then the ADRs in patients were analyzed for probability using the Naranjo algorithm and severity using the CTCAE form. The results of the analysis for each patient characteristic including gender, age, comorbidities, number of cytostatics, and renal function with the severity and probability of ADRs using the Chi Square/Fisher's Exact test, all showed p >0.05, so it was concluded that there was no association between these characteristics with the severity and probability of ADRs."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inas Fadhilah Hanif
"Efek samping dari obat golongan proton pump inhibitor (PPI) pada gastrointestinal diantaranya diare dan konstipasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase besarnya efek samping pada gastrointestinal berupa diare dan konstipasi serta melihat adanya hubungan antara efek samping pada gastrointestinal dengan jenis kelamin, usia, dosis PPI, dan lama pemberian PPI pada pasien rawat inap di RSPAD Gatot Soebroto periode Februari ? April 2016. Penelitian ini adalah studi deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara prospektif terhadap data sekunder dari resep, dan rekam medis pasien serta data primer melalui wawancara pasien menggunakan kuisioener yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengambilan data dilakukan dari bulan Februari sampai April 2016 secara total sampling. Analisis kausalitas efek samping pada gastrointestinal dilakukan dengan menggunakan algoritma Naranjo. Sampel adalah pasien dengan usia ≥ 17 tahun yang menerima proton pump inhibitor dan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menandatangani Informed Consent. Pasien yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 58 pasien. Sebanyak 19 pasien (32,75%) mengalami efek samping berupa konstipasi dimana 16 pasien (27,58%) dengan kategori mungkin (probable), dan 3 pasien (5,17%) dengan kategori cukup mungkin (possible). Tidak ada pasien yang mengalami efek samping diare. Hasil analisis statistik dengan uji chi-square dan uji mutlak Fisher menunjukkan tidak ada hubungan antara efek samping pada gastrointestinal dengan jenis kelamin, usia, dosis PPI, dan lama pemberian PPI.

Prevalances of crohn?s disease and ulcerative colitis in the world are still increasing. These two diseases are categorized as inflammatory bowel disease (IBD). Even there has been some theurapetic option for patient with these diseases, but surgery still the only option to treat fibrotic strictures. Tetrandrine was chosen as drug in this research because of its antifibrotic effect. This research was conducted to develop and evaluate calcium pectinate beads exploiting pH sensitive property for colon-targeted delivery of tetrandrine. Beads were prepared by ionotropic gelation method followed by enteric coating with HPMCP HP-55 or CAP. Uncoated beads were evaluated for particle size, shape, morphology, swellability, process efficiency and encapsulation efficiency. From evaluation, beads with concentration of calcium chloride 5% (formula 1) was chosen as formula for coating. First formula were more spherical in shape, not too sticky, and smaller in size when compared with beads using calcium chloride concentration 10% (formula 2) and 15% (formula 3). Encapsulation efficiency of the three formula, 65.67 ± 0.39%, 68.03 ± 0.12%, 56.28 ± 0.2% respectively. After coating process, beads were used in in vitro drug release and targeted test. The studies showed that coated calcium pectinate beads were sufficient to resist tetrandrine released in acidic medium, but was unsuccessfully in targeting colon."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S63759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Midi Candra
"Pelayanan kefarmasian di rumah sakit melipti 2 kegiatan yaitu manejerial dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan klinis meliputi pengkajian dan pelayanan resep, penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat, pelayanan informasi obat, konseling, visite, pemantauan terapi obat, monitoring efek samping obat, evaluasi penggunaan obat, dispensing sediaan steril, dan pemantauan kadar obat dalam tubuh. Pemantauan terapi obat (PTO) dilakukan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien. Sejalan dengan PTO, monitoring efek samping obat adalah kegiatan untuk memantau setiap respon terhadap obat yang tidak dikehendaki yang terjadi pada dosis lazim. PTO dapat berjalan bersamaan dengan MESO (Monitoring Efek Samping Obat) yang berfokus pada efek samping dan pelaporan. Pada praktik kerja ini juga dilakukan tugas khusus yaitu monitoring efek samping pendarahan pada pasien rawat inap yang menggunakan antiplatelet di RSUI.

Pharmaceutical services in hospitals include 2 activities, managerial and clinical pharmacy services. Clinical services include assessment and prescription services, tracing drug use history, drug reconciliation, drug information services, counseling, visits, drug therapy monitoring, side effects monitoring, evaluating drug use, dispensing sterile preparations, and monitoring drug levels in the body. Monitoring drug therapy is carried out to ensure safe, effective and rational drug therapy for patients. In line with monitoring drug therapy, adverse drug reaction monitoring is an activity to monitor any undesirable response to a drug that occurs at the usual dose. Monitoring drug theraphy can run in conjunction with adverse drug reaction monitoring which focuses on side effects and reporting. In this work practice, a specific task is also carried out, monitoring side effects of bleeding in inpatients using antiplatelet in Universitas Indonesia hospital.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riezki Tri Wahyuni
"Antikoagulan merupakan zat yang digunakan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah atau koagulasi dengan cara menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah. Dalam penggunaannya, antikoagulan memerlukan pemantauan secara berkala karena risiko perdarahan yang muncul, baik ringan maupun berat. Terkait dengan terapi tersebut, apoteker, berperan penting dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan di rumah sakit untuk mencegah terjadinya risiko yang ditimbulkan. Dalam pelaksanaannya apoteker akan melakukan kegiatan pelayanan farmasi klinis yaitu Monitoring Efek Samping Obat atau MESO. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk dapat mengidentifikasi masalah terkait obat antikoagulan melakukan Monitoring Efek Samping Obat antikoagulan pada pasien rawat inap Rumah Sakit Universitas Indonesia. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 03 Mei – 30 Juni 2023 di Rumah Sakit Universitas Indonesia Pengkajian dilakukan dengan memantau dan mengamati karakteristik dan kesehatan pasien selama rentang periode tertentu dengan menggunakan metode . Hasil penelitian menunjukkan bawa terapi obat antikoagulan pada 5 pasien sudah sesuai dengan indikasi tetapi setiap penggunaan obat antikoagulan tetap harus dilakukan pemantauan ketat terkait efek samping obat lalu untuk pelaksanaan MESO di RS UI belum dilakukan secara maksimal karena masih ada beberapa komponen yang belum dilaksanakan jika terjadinya efek samping pada saat penggunaan obat.

Anticoagulants are substances used to prevent blood clotting or coagulation by inhibiting the function of several blood clotting factors. When used, anticoagulants require regular monitoring because of the risk of bleeding, whether light or heavy. Regarding this therapy, pharmacists play an important role and are responsible for implementing services in hospitals to prevent the risks that arise. In its implementation, pharmacists will carry out clinical pharmacy service activities, namely Monitoring Drug Side Effects or MESO. The aim of this research was to identify problems related to anticoagulant drugs by monitoring the side effects of anticoagulant drugs in inpatients at the University of Indonesia Hospital. Data collection was carried out on 03 May – 30 June 2023 at the University of Indonesia Hospital. The study was carried out by monitoring and observing the characteristics and health of patients over a certain period using a prospective-retrospective method. The results of the study showed that anticoagulant drug therapy in 5 patients was in accordance with the indications, however, every time anticoagulant drugs are used, strict monitoring must be carried out regarding the side effects of the drug, so the implementation of MESO at UI Hospital has not been carried out optimally because there are still several components that have not been implemented if an effect occurs side effects when using the drug.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>