Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauziah Nurmala Sari
"Turnover Intention adalah keinginan seseorang untuk keluar dari pekerjaannya namun belum sampai pada tahap merealisasikannya. Adanya keinginan untuk keluar dari pekerjaannya dapat disebabkan oleh rasa tidak puas pada pekerjaannya yang sekarang. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, misalnya kompensasi/upah, rekan kerja, jenjang karir, dan sebagainya. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor-faktor kepuasan kerja dengan turnover intention. Faktor-faktor kepuasan kerja yang diteliti antara lain kompensasi/gaji, rekan kerja, jenjang karir/promosi, kebijakan perusahaan, dan gaya kepemimpinan.
Dari hasil uji statistik didapatkan bahwa faktor-faktor kepuasan kerja tersebut tidak berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja, namun kedua variabel tersebut tetap berkorelasi.

Turnover Intention is someone's desire to quit from their job but still haven't quit yet. The desire to quit job is due to dissatisfaction with the current job. Many factors affect job satisfaction, for example, compensation/pay, co-workers, career paths, and so on. This is a descriptive research using cross-sectional research design.
The purpose of this study was to determine the relation of job satisfaction factors with turnover intention. Job satisfaction factors that been studied are compensation/salary, co-workers, career/promotion, company policy, and leadership style.
From the results of statistical tests showed that the factors of job satisfaction were not significantly related to job satisfaction, but both of these variables remain correlated.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrial Muchtar
"Turnover perawat merupakan hal penting yang mempengaruhi kontinuitas, kualitas dan biaya pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan jenjang karir, iklim organisasi dan kepuasan kerja dengan intensi turnover perawat. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional melibatkan 136 perawat. Analisis menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menggambarkan ada hubungan bermakna antara jenjang karir, iklim organisasi dan kepuasan kerja dengan intensi turnover. Variabel yang paling berhubungan dengan intensi turnover adalah kepuasan kerja. Manajemen rumah sakit harus melakukan sistem remunerasi, menata sistem jenjang karir dan iklim organisasi untuk mengurangi intensi turnover perawat.

Turnover of nursing staff is an important issue affecting healthcare cost, quality and continuity. This research aimed to identify the relationship of career ladder, organizational climate and job satisfaction to turnover intention of nurses by using cross sectional approach involved 136 nurses. Chi- square test and binary logistic regression identified the relationship of career ladder, organizational climate and job satisfaction to turnover intention. The most related factor to turnover intention was job satisfaction (OR = 4,1). Hospital management should perform remuneration system, arrange career ladder system and organizational climate to reduce the nurse turnover intention."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astefany Welda
"Kepuasan kerja merupakan sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya dan merupakan aspek yang berhubungan dengan kinerja serta produktivitas kerja. Rendahnya kepuasan kerja merupakan salah satu penyebab turnover. Di RS MH Thamrin Salemba terjadi turnover perawat yang tinggi (>5%) selama tahun 2007-2011. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan turnover perawat yaitu dengan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara karakteristik perawat, isi pekerjaan, dan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja perawat. Dari hasil uji bivariat, diketahui bahwa variabel karakteristik yang berhubungan dengan kepuasan kerja adalah lama kerja dan jabatan.
Keseluruhan variabel isi pekerjaan, yaitu kesempatan pengembangan karir dan beban kerja memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Seluruh variabel lingkungan kerja, kebijakan rumah sakit, hubungan interpersonal, dan kondisi tempat kerja, juga memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja perawat.

Job satisfaction is a person's general attitude toward his/her work and it's related to work performance and productivity. Low job satisfaction is one of the causes of turnover. A high nurse turnover occurs (> 5%) at RS MH Thamrin Salemba during the years 2007-2011. Efforts can be done to reduce nurse turnover is by knowing the factors that influence nurses job satisfaction.
This research is descriptive research using cross sectional design. The purpose of this study was to determine the relationship between nurse characteristics, job content and work environment with job satisfaction of nurses. From the results of the bivariate test showed that the characteristic variables associated with job satisfaction is the duration of work span and professional status.
The entire job content variables, namely career development opportunities and workload have a relationship with job satisfaction. The entire work environment variables, hospital policy, interpersonal relationship, and also workplace condition have a significant relationship with job satisfaction of nurse.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalina Kusumawati
"Tenaga perawat dalam rumah sakit memiliki populasi terbesar dari seluruh populasi sumber daya manusia di rumah sakit. Karena jumlahnya yang begitu besar perawat merupakan asset yang berharga bagi rumah sakit. Untuk dapat mempertahankannya, tentu rumah sakit hares memperhatikan kepuasan kerja mereka sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pasien. Angka turn-over yang cukup tinggi menyebabkan rumah sakit perlu untuk mengkaji apa yang menjadi penyebabnya. Karena akibat dari angka turn-over yang cukup tinggi tersebut dapat menyebabkan rumah sakit mengeluarkan dana tambahan untuk melakukan perekrutan dan training bagi karyawan baru. Tentunya hal ini merupakan kerugian finansial yang sangat besar bagi rumah sakit.
Penelitian ini dilakukan terhadap perawat di rawat inap dengan jumlah 89 orang. Dalam penelitian ini akan dilihat gambaran kepuasan kerja perawat. Variabel babas terdiri dari faktor individu perawat yaitu umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lama kerja, dan pengalaman kerja. Sementara itu variable terikat terhadap kepuasan kerja terdiri dari upah, wewenang. kebijakan organisasi, interaksi, status professional, dan tuntutan tugas. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat cross-sectional survey dengan menggunakan instrument penelitian yang dimodifikasi Bari Paula L. Stamps (1997) rujukan dari Paramita (2003).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa upah dipersepsikan paling penting tetapi dari tingkat kepuasan dipersepsikan paling tidak mernuaskan. Total reponden yang menyatakan tidak puas sebanyak 50,6 %. Gambaran faktor individu terhadap upah, wewenang, kebijakan organisasi, interaksi, status professional, dan tuntutan tugas menunjukkan tingkat ketidakpuasan yang cukup tinggi. Karena itu rumah sakit perlu menetapkan jenjang karir professional sebagai sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme dan akhirnya memenuhi kepuasan kerja. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ldia Elizabeth
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubngan antara pelanggaran kontrak psikologis menurut perawat dengan intention to quit dan kepuasan kerja perawat rumah sakit x. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional dan melibatkan 61 perawat sebagai responden. Instrumen yang digunakan dalam pengmpulan data adalah kuesioner yang terdiri dari kuesioner pelanggaran kotrak psikologis, intention to quit dankepuasan kerja. Analisis data menggunakan uji chi-square dan hasil penelitian menunjukanbahwa kepuasan kerja dalam aspek pengawasan memiliki hubungan dengan intention to quit. Dari penelitian ini disarankan agar mengupayakan komunikasi lebih lanjut antara pihak Rumah Sakit X dan perawat mengenai aspek-aspek kontrak psikologis terutama yang dianggap masih kurang agar terbentuk kepuasan kerja dan menurunkan niat untuk berhenti perawat.

This study aims to determine the relationship between psychological contract breach according to nurse, intention to quit and nurse; job satisfication in X Hospital 2011. This study uses a quantitative approach with cross sectional design and involved 61 nurses as respondents. Instrumens used in data collection is a questionnaire consisting of psychological contract breach, intention to quit and job satisfication in terms of rewards and promotional opportunities have a relationship with psychological contract breach. In addition, rewards and supervision aspects of job satisfication have a relationship with intention to quit. It is suggested to seek further communication between X Hospital and nurses about psychological contract aspects that are considered primarily is still lacking so that it can improve nurses' job satisfication and lower intentions to quit."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T29506
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Rosyid Sayyari
"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak kepuasan kerja, perceived organizational support, komitmen organisasi terhadap Turnover intention.Sampel penelitian ini adalah perawat yang bekerja di unit rawat inap Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta.Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 orang. Data penelitian ini diperoleh dengan kuesioner kepuasan kerja (Warr et al., 1979), kuesioner komitmen organisasi (Allen dan Meyer, 1990; Meyer, Allen dan Smith, 1993), kuesioner Perceived Organizational Support (POS) diadaptasi dari Eisenberger R, Huntington R, Hucthinson S, Sowa D (1986), kuesioner Turnover intention Hinshay dan Atwood (1984).
Hasil penelitian menemukan bahwa affective commitment, continuance commitment, dan kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap turnover intention. Perceived organizational support dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap normative commitment, Kepuasan Kerja berpengaruh pada continuance commitment, dan normative commitment berpengaruh terhadap turnover intention.

The aim of this study was to analyze influence of job satisfaction, perceived organizational support, organizational commitment towards turnover intention. The sample of this research was nurse who worked in inpatient unit in MMC Hospital Jakarta. The samples of this research are 123 respondents. Data of this research was got by using job satisfaction questionnaire (Warr et al., 1979), organizational commitment questionnaire (Allen dan Meyer, 1990; Meyer, Allen dan Smith, 1993), Perceived Organizational Supportquestionnaire Eisenberger R, Huntington R, Hucthinson S, Sowa D (1986), turnover intention questionnaire Hinshay dan Atwood (1984).
The research found that normative commitment, affective commitment, and job satisfaction don‘t have influence towards turnover intention, perceived organizational support and job satisfaction have influence towards continuance commitment and normative commitment, normative commitment have influence towards turnover intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ziska Herawaty
"Dokter memiliki peranan strategis bagi rumah sakit karena merupakan kelompok penting dalam proses pelayanan di rumah sakit, karena merupakan sentral dari proses pelayanan. Kepuasan kerja memiliki fungsi hubungan yang dipersepsikan antara apa yang diinginkan dan apa yang dalam kenyataan dialami. Ketidakpuasan kerja dokter juga memiliki dampak terhadap turnover intention. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dokter dengan turnover intention di RS. Rumah Sehat Terpadu di kapupaten Bogor Tahun 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif eksplanatory dengan design cross sectional menggunakan data primer yang diambil dengan cara memberikan kuesioner, wawancara mendalam, observasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2014. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 28 orang dengan kriteria dokter yang aktif bekerja di RS.Rumah Sehat Terpadu bersedia untuk menjadi responden dan menjawab pertanyaan, masa kerja minimum 1 bulan, bukan dokter penganti. Hasil analisis kuantitatif diketahui (42,9%) kurang puas bekerja sebagai dokter di RS.Rumah Sehat Terpadu. Responden yang mempersepsikan puas terhadap kepuasan kerja tetapi memiliki keinginan turnover sebesar 56,3%, sedangkan responden yang kepuasan kerjanya tidak puas tetapi memiliki keinginan keluar sebesar 16,7%. Kepuasan kerja hubungan memiliki hubungan antara dengan turnover intention (p value = 0,054, CI 95%).

The doctor has a strategic role for the hospital because it is an important group in the process of care in the hospital, because it is central to the service process. Job satisfaction has a function of the perceived relationship between what is desirable and what is the reality experienced. Physician job dissatisfaction also have an impact on turnover intention. This study aims to determine the relationship of job satisfaction with turnover intention doctor at the hospital. Rumah Sehat Terpadu hospital in Bogor kapupaten 2014. Present study is descriptive explanatory with cross sectional design using primary data collected by giving questionnaires, in-depth interviews, observation. This study was conducted in May 2014. Samples in this study amounted to 28 people with the criteria physicians who actively work in the Irumah Sehat Terpadu hospital be willing to answer questions and respondents, 1 month minimum employment period, not a substitute for your doctor. The results of quantitative analysis known (42.9%) were less satisfied working as a doctor in Rumah Sehat Terpadu hospital. Respondents who perceive satisfied with job satisfaction but has the desire turnover amounted to 56.3%, while the respondents were not satisfied his satisfaction but has the desire out of 16.7%. Job satisfaction has a relationship with the relationship between turnover intention (p value = 0.054, CI 95%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Safitri
"Skripsi ini membahas tentang Kepuasan Kerja Perawat di RS Haji Jakarta pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Cross Sectional. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja perawat di RS Haji Jakarta dan Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RS Haji Jakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 6 Faktor yang mempengaruhi Kepuasan kerja perawat Gaji adalah salah satu faktor yang tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja perawat sedangkan tuntutan tugas, kebijakan organisasi, otonomi, status profesional, dan interaksi mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja di mana 5 faktor tersebut dengan uji statistik chi square nilai α < 0.05.
Berdasarkan hasil penelitian Peneliti menyarankan kepada RS Haji Jakarta agar secara rutin melakukan survei kepuasan kerja dan menyediakan kotak saran dan kritik untuk perawat agar dapat menyampaikan aspirasinya.

This research discusses the Job Satisfaction RS Haji Jakarta Nurses in 2013. This study used a cross-sectional quantitative methods. The purpose of this study is to describe the job satisfaction of nurses in hospitals and Haji Jakarta Factors influencing job satisfaction of nurses in the RS Haji Jakarta inpatient.
The results of this study showed that of the six factors that affect job satisfaction of nurses salary is one factor that does not have a significant relationship with job satisfaction of nurses while the demands of the task, organizational policies, autonomy, professional status, and the interaction has a significant relationship with job satisfaction in where the factor 5 with chi-square test statistic α value of <0.05.
Based on the results of the study also suggested that the RS Haji Jakarta routinely perform job satisfaction survey and provide comments and suggestions box for nurses to be able to express their aspirations.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Fajar Iman
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari stres kerja, burnout, dan kepuasan kerja terhadap intensi turnover perawat. Dimensi stres kerja yang diteliti meliputi kematian pasien dan pasien sekarat, konflik dengan dokter, persiapan yang tidak memadai, masalah dengan rekan kerja, masalah dengan supervisor, beban kerja, ketidakpastian dalam perawatan, pasien dan keluarga mereka, dan diskriminasi. Sedangkan dimensi burnout yang diteliti meliputi kelelahan emosional, depersonalisasi, dan prestasi pribadi. Data kuantitatif didapatkan dari 116 responden perawat Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta yang diolah dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan program LISREL 8.8 for Windows.
Temuan dari penelitian ini adalah (1) stres kerja tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kepuasan kerja perawat; (2) stres kerja tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap intensi turnover perawat; (3) burnout memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kepuasan kerja perawat; (4) burnout tidak memiliki pengaruh positif terhadap intensi turnover perawat; (5) kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap intensi turnover perawat. Temuan ini dapat menjadi panduan bagi rumah sakit yang ingin memperbaiki strateginya dalam mengurangi stres kerja dan burnout yang dialami perawat untuk meningkatkan kepuasan kerja dan menjaga tingkat turnover perawat tetap rendah.

The objective of this research is to analyze the effect of job stress, burnout, and job satisfaction on nurses' turnover intention. Job stress dimensions examined included patients' death and dying, conflicts with physician, inadequate preparation, problems with peers, problem with supervisor, work load, uncertainty concerning treatment, patients and their families, and discrimination. Whereas burnout dimensions examined included emotional exhaustion, depersonalization, and personal accomplishment. Quantitative data obtained from 116 respondents nurses of Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, which was processed by the method of Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.8 for Windows.
The results of this study were (1) job stress does not have a negative effect on nurses' job satisfaction; (2) job stress does not have a significant positive effect on nurses' turnover intention; (3) burnout has a significant negative effect on nurses' job satisfaction; (4) burnout does not have a positive effect on nurses' turnover intention; (5) job satisfaction has a significant negative effect on nurses' turnover intention. These findings can be a guidance for hospitals to improve their strategy in reducing nurses' job stress and burnout to improve nurses' job satisfaction and maintaining the nurses' turnover rate remains low.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Pradana
"Penelitian ini menganalisis pengaruh beban kerja terhadap turnover intention pada akuntan publik yang dimediasi oleh kepuasan kerja dan stres kerja Penelitian ini dilakukan terhadap 141 auditor kantor akuntan publik di Jakarta Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan Structural Equation Modelling SEM Hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan antara beban kerja terhadap turnover intention yang dimediasi oleh kepuasan kerja dan stres kerja Implikasi bagi manajemen kantor akuntan publik yaitu menambah tunjangan untuk lembur dan atau mempekerjakan akuntan publik yang mampu mengatasi beban kerja yang tinggi Dapat juga mengadakan acara atau menyediakan fasilitas yang dapat menurunkan ketegangan yang dialami oleh akuntan publik Kata kunci beban kerja turnover intention kepuasan kerja stres kerja akuntan publik.

This study analyzed the influence of workload on public accountants'turnover intention mediated by job satisfaction and job stress This study was conducted on 141 auditors of public accounting firms in Jakarta This study using descriptive analysis and Structural Equation Modeling SEM The results also showed a significant positive influence between workload on turnover intention which mediated by job satisfaction and job stress Implications for public accounting firm's management is adding allowances for overtime and or hiring the public accountants who are able to cope with high workload Can also hold some events or serve any facilities which can reduce the stress experienced by public accountants "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>