Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manami Teresa Uechi
"Terapi diet memegang peran penting dalam penatalaksanaan diabetes mellitus. Pada penyandang DM tipe 2 yang tidak terkontrol, glukosa tidak tersedia sebagai sumber utama energi, sehingga tubuh meningkatkan produksi asam lemak, dengan akibat meningkatnya produksi benda keton di hati. Salah satu komplikasi DM adalah ketoasidosis, yang merupakan akibat dari meningkatnya benda keton dalam darah.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efek dari penambahan serat makanan dalam DM diet pada kadar benda keton serum penyandang DM tipe 2 di Jakarta Timur. Dua puluh penyandang diabetes tipe 2 dengan fungsi hati dan ginjal yang normal, dibagi menjadi dua kelompok dengan cara block randomization. Selama setiap tiga minggu tahapan penelitian, Kelompok Kontrol menerima diet DM sedangkan Kelompok Perlakuan menerima kudapan kedelai mengandung 6 gram serat yang tercakup dalam diet DM setiap harinya. IMT dan asupan makanan dari subjek penelitian dipantau selama penelitian. Kadar benda keton serum subjek, sebelum dan setelah setiap tahapan penelitian diukur dengan menggunakan Precision Xtra Blood Ketone Test Strips.
Subjek terdiri dari lebih banyak wanita, usia rata-rata 51 tahun, memiliki tingkat pendidikan rendah-sedang dan tingkat aktivitas fisik rendah. Sebagian besar subjek dengan berat badan lebih dan obes, dan tidak dapat mengikuti anjuran diet diabetes. Perubahan kadar benda keton serum sebelum dan sesudah intervensi tidak berbeda secara bermakna antara kelompok Kontrol dan Perlakuan. Asupan makanan dengan kandungan serat yang lebih tinggi dan penggunaan placebo disarankan untuk penelitian selanjutnya.

Dietary fibers have beneficial effects on glycemic control in type II DM. In uncontrolled DM, blood glucose as the primary energy source becomes unavailable, causing increased fatty acid oxidations and eventually an accelerated hepatic ketogenesis. One of the serious complications of type II DM is diabetic ketoacidosis, which results from an abnormally high concentration of ketone bodies in the blood.
The aim of this research was to investigate the effects of additional dietary soy fibers on serum ketone concentrations of the type II DM patients in East Jakarta. The study involved 20 diabetic patients with normal hepatic and kidney functions. Subjects were divided into two groups by a block randomization method. During three weeks of each intervention period, the Control Group received a DM diet only, while the Treatment Group received soy snacks containing 6g of dietary fibers daily in addition to the DM diet. The subjects’ BMI and dietary intake from food records were assessed. The serum ketone body concentrations of the subjects were measured before and after each intervention period using Precision Xtra Blood Ketone Test Strips.
Subjects consisted of more females with an average age of 51 years, and low educational and physical activity levels. Most subjects were either overweight or obese and they were unable to comply with their diabetic regimen diet. Changes in the serum ketone body concentrations before and after the intervention did not significantly differ between the Control and Treatment Groups. Further studies with higher fiber contents and use of placebo were suggested.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Prabaswari Ratna Handayani
"Pradiabetes adalah keadaan kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum dapat dikatakan sebagai diabetes melitus. Penyandang pradiabetes memiliki risiko berkembang menjadi diabetes melitus. Pradiabetes dapat dicegah dengan pengendalian berat badan dan dengan aktivitas fisik. Modalitas yang dapat dikembangkan salah satunya adalah dengan laserpunktur.
Tujuan penelitian untuk mengetahui efek laserpunktur terhadap Gula Darah Puasa (GDP) dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) penyandang pradiabetes. Uji klinis acak tersamar tunggal dengan pembanding dilakukan terhadap 26 penyandang pradiabetes yang dialokasikan ke dalam kelompok laserpunktur dan laserpunktur sham. Laserpunktur diberikan dua kali seminggu selama enam minggu. Kadar Gula darah Puasa (GDP) dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) digunakan untuk mengukur keluaran penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan perubahan bermakna rerata kadar GDP kelompok laserpunktur sebesar 10 (7,810) mg/dL dibandingkan rerata kadar GDP kelompok laserpunktur sham sebesar -4,08 (10,943) mg/dL (p<0,05). Sedangkan perubahan kadar TTGO kelompok laserpunktur sebesar - 3,38 (30,065) mg/dL dibandingkan rerata perubahan kadar TTGO kelompok laserpunktur sham sebesar -6,23 (9,774) mg/dL (p<0,05).
Kesimpulan penelitian ini adalah prosedur laserpunktur mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan kadar GDP dan TTGO penyandang pradiabetes.

Pre-diabetes is a condition in which blood glucose levels are higher than normal, but not high enough to be classified as full-blown diabetes. Those with prediabetes are at increased risk of developing type 2 diabetes within a decade unless they adopt a healthier lifestyle that includes weight loss and more physical activity. Other modalities are continuosly being improved such as laserpuncture.
The aim of this study was to establish the effect of laserpuncture on Fasting Plasma Glucose (FPG) and Oral Glucose Tolerance Test (OGTT) of prediabetes patients. A single blind randomized controlled trial involved 26 patients randomly allocated into laserpuncture or sham laserpuncture. Laserpuncture therapy was given two times weekly at MA-IC 3 Endocrine in six weeks. FPG and OGTT were used to measure the primary outcome.
There was a statistically significant difference between groups at six month; with changing FPG level in laserpuncture group is 10 (7,810) mg/dL and in sham laserpuncture group is -4,08 (10,943) mg/dL (p<0,05). Changing OGTT level in laserpuncture group is -3,38 (30,065) mg/dL and in sham acupuncture is -6,23 (9,774) mg/dL (p<0,05).
The result suggested that laserpuncture has positive effect on FPG and OGTT level on pre-diabetes patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Melianna
"Prevalensi penyakit Diabetes Melitus (DM) di masyarakat perkotaan telah mengalami peningkatan. DM pada masyarakat perkotaan disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas, obesitas yang dapat memicu terjadinya diabetes melitus (DM). DM adalah suatu penyakit kadar glukosa di dalam darah tinggi karena terdapat gangguan pada kelenjar pankreas dan insulin yang dihasilkan baik secara kualitas dan kwantitas. Glukosa darah yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi. Cara mengontrol glukosa darah salah satunya dengan edukasi pengaturan diit DM. Diit DM bertujuan memperbaiki kebiasaan makan untuk mengontrol glukosa darah. Studi kasus yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis intervensi edukasi diit pada DM Tipe 2 di lantai 5 Utara, Gedung Teratai RSUP Fatmawati. Hasil analisis intervensi edukasi diit dapat menurunkan glukosa darah.

Prevalence of diabetes mellitus (DM) in the urban community has been increase. DM in the urban community is caused by unhealthy life styles such as unhealthy eat pattern, lack of activity, and obesity which can trigger diabetes mellitus. DM is a disease that engender high blood glucose level that caused by the disorder of pancreas which influence the quality and quantity of insulin's production. Uncontrolled blood glucose level will lead to many complications. One of the method of controlling the blood glucose level is by giving education about diet's arrangement. Diet arrangement is aimed to correct the client's eating pattern in order to control the blood glucose level. This case study aim to analyze the diit intervention in type 2 DM client at North Fifth Floor Room of Lotus Building of Fatmawati General Center Hospital Jakarta. The result of intervention analysis is diit arrangement can decrease the blood glucose level."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nano Supriatna
"Urbanisasi membawa dampak terhadap berbagai sektor di lingkungan perkotaan, yang berdampak pada perubahan gaya hidup. Gaya hidup seperti kurang aktivitas dan makan makanan tidak sehat berdampak pada munculnya berbagai macam penyakit seperti diabetes. Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi, baik fisik maupun psikososial. Gangguan citra tubuh merupakan salah satu komplikasi psikososial yang dapat timbul akibat adanya ketidakpuasan terhadap diri sendiri seperti karena adanya perubahan bentuk tubuh, apabila gangguan citra tubuh tidak teratasi maka dapat mengakibatkan depresi. Intervensi keperawatan gangguan citra tubuh menggali aspek positif yang dimiliki, berpikir positif dan afirmasi positif. Kemampuan klien untuk menggali aspek positif, berpikir positif dan pengharapan yang positif dapat meningkat citra tubuh klien dengan diabetes mellitus.

Urbanization has an impact on various sectors in the urban environment, which has led to poor lifestyles. The unhealthy lifestyles such as sedentary physical activity and unhealthy nutrition are associated with diabetes mellitus. Diabetes mellitus is a chronic disease that can lead to various complications, both physical and psychosocial. Disturbed body image is one of the psychosocial complications that resulted of dissatisfaction with one?s physical self as due to a change in body shape. If not resolved, it can lead to depression. Disturbed body image nursing interventions explore patient?s positive aspects, practice positive thinking, and positive affirmations. The results showed that these interventions effective to increase patient?s body image with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyvia Mega
"Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang memberikan dampak pada keseimbangan cairan dalam tubuh. Poliuria akibat diuresis osmotik menyebabkan pasien diabetes rentan kekurangan cairan sehingga kebutuhan cairannya pun bertambah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan kebutuhan cairan dan status hidrasi pada pasien diabetes melitus tipe II di Kota Depok. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan adalah pasien diabetes melitus tipe II usia dewasa di Kota Depok sebanyak 85 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan kebutuhan cairan dan grafik warna urin untuk menentukan status hidrasi. Hasil penelitian menunjukan 74.1% responden memiliki pengetahuan kebutuhan cairan yang baik dan 54.1% responden memiliki status hidrasi terhidrasi dengan baik. Hasil tersebut menunjukan pasien diabetes melitus tipe II di Kota Depok telah memiliki pengetahuan kebutuhan cairan dan status hidrasi yang baik, namun dengan kondisi diabetes yang fluktuatif maka diperlukan penelitian lanjutan untuk menilai pengetahuan pada tingkat yang lebih tinggi sehingga kebutuhan cairan pasien diabetes terjaga.

Diabetes mellitus is a chronic disease that has an impact on fluid balance in the body. Polyuria due to osmotic diuresis leaves diabetic patients prone to lack of fluids so that their fluid needs also increase. The purpose of this study was to identify the level of knowledge of fluid needs and hydration status in patients with type II diabetes mellitus in Depok City. The study was conducted with a quantitative approach and descriptive research design. The sample used was adult type II diabetes mellitus patients in Depok as many as 85 people. The instrument used was a fluid needs knowledge questionnaire and urine color chart to determine hydration status. The results showed 74.1% of respondents had good knowledge of fluid needs and 54.1% of respondents had a well hydrated hydration status. These results show that patients with type II diabetes mellitus in Depok City already have good knowledge of fluid needs and good hydration status, but with fluctuating diabetes conditions, further research is needed to assess knowledge at a higher level so that the fluid needs of diabetic patients are maintained."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Louise Kartika Indah
"Asupan serat pada penyandang DM tipe 2 maupun orang sehat di Indonesia rendah, meskipun berbagai penelitian membuktikan bahwa serat bermanfaat dalam memperbaiki profil lipid. Uji klinis acak menyilang ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan serat makanan terhadap profil lipid penyandang DM tipe 2 usia 20−64 tahun, dengan kadar serum kolesterol total >150 mg/dL, atau kolesterol LDL >100 mg/dL, atau kadar HDL < 45 mg/dL, atau trigliserida >150 mg/dL.
Setiap subyek penelitian menjalani dua macam perlakuan diet selama 3 minggu, dengan wash out selama 1 minggu: diet DM sesuai rekomendasi PERKENI dengan makanan selingan berserat 5,88 g/hari. Dilakukan wawancara karakteristik demografi, pengukuran tinggi dan berat badan, penilaian asupan zat gizi dengan metode food record 3 x 24 jam serta pemeriksaan profil lipid sebelum dan setelah perlakuan.
Rentang usia subyek penelitian 47-61 tahun, sebagian besar subyek adalah perempuan, dan tingkat pendidikan rendah, serta tingkat aktivitas fisik ringan, dengan status gizi obes I sebanyak 66%. Subyek dapat mengonsumsi makanan selingan berserat sebanyak 90% dari anjuran. Makanan selingan berserat dapat ditoleransi dengan baik, tanpa ada keluhan yang berarti. Sebagian besar subyek penelitian tidak dapat mengikuti anjuran diet DM nya, terutama dalam hal asupan protein, lemak, dan serat. Terlihat penurunan yang bermakna pada kadar serum kolesterol total (p=0,03) dan trigliserida (p=0,04) setelah konsumsi makanan selingan berserat.
Kesimpulan: diet DM dengan konsumsi serat sebagai makanan selingan sebesar 5,88 g/hari menurunkan kadar serum kolesterol total dan trigliserida serum dibandingkan dengan diet DM pada penyandang DM tipe 2. Penelitian lanjutan dianjurkan dengan menambah serat dalam makanan selingan.

Dietary fiber intake of type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) patients and general Indonesian population were lower than recommendation, despite proven beneficial effect of dietary fiber on serum lipid profile. This randomized cross-over clinical trial aims to investigate the effect of 5,88 g/day fiber snack supplementation for 3 weeks on serum lipid profile among 20−64 years old T2DM patients with either serum concentration cholesterol total >150 mg/dL, cholesterol LDL >100 mg/dL, cholesterol HDL <45 mg/dL, or triglyceride >150 mg/dL.
Every subject underwent two treatments for 3 weeks with 1 week wash out: 5.88 g/day dietary fiber in snack bars integrated in diabetic diet recommended by Indonesian Diabetic Association (PERKENI). Assessments of sociodemographic, body height and weight, dietary intake using food record 3x24 hours method during study period, and lipid profile before and after intervention were performed.
Subjects age ranged 47-61 years, majority was female, low educational level, sedentary physical activity, and 66% obese. Subjects managed to consume 90% of the dietary fiber snack bars, without experiencing any side effects. Majority of subjects could not follow their diabetic dietary regimen, especially consumption of protein, fat and fiber. There were significant decreases total cholesterol (p=0.03) and triglyceride (p=0.04) serum concentrations after consumption of dietary fiber in snack bars.
Conclusion : diabetic diet with 5.88 g/day fiber snack decreases total cholesterol and triglyceride serum concentrations compared to diabetic diet alone in patients with T2DM. Further study to increase the amount of fiber in snack is proposed.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Rachmat Kurniawan
"Kekuatan otot adalah salah satu tanda vital yang dapat menentukan risiko fungsi fisik serta risiko mortalitas. Laju penurunan kekuatan otot terjadi lebih cepat dibandingkan dengan laju penurunan massa otot. Kami menghubungkan salah satu faktor yang dapat memengaruhi penurunan kekuatan otot dengan fase awal diabetes, yang juga terkait dengan resistensi insulin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan nilai HOMA-IR dengan kekuatan relatif genggaman tangan pada wanita dewasa di Jakarta. Kami menggunakan metode cross sectional dan diperoleh 68 subjek. Data diperoleh melalui handgrip dynamometry, sampel darah, food recall 3 x 24 jam, pengukuran antropometri, dan kuesioner aktivitas fisik. Median nilai HOMA-IR 2,765 (0,62 – 6,12). Rerata kekuatan absolut genggaman tangan 25,32 ± 2,27 kg. Hasil kekuatan relatif genggaman tangan melalui perhitungan kekuatan absolut genggaman tangan dibagi berat badan diperoleh median 0,39 (0,22 – 0,61). Hasil uji statistik regresi linier dengan metode Enter menunjukkan tidak ada asosiasi yang signifikan antara HOMA-IR dengan kekuatan relatif genggaman tangan setelah dikontrol dengan IMT sebagai faktor perancu.

Muscle strength is one of the vital signs that can determine the risk of physical function and overall mortality. The rate of decline in muscle strength occurs faster than the rate of decline in muscle mass. We relate one of the factors that can influence the decrease in muscle strength to the early phase of diabetes, which is also associated with insulin resistance. We aim to determine the association between HOMA-IR value and relative hand grip strength in adult women in Jakarta. We used a cross-sectional method and obtained 68 subjects. Data were obtained through handgrip dynamometry, blood samples, 3 x 24 hours food recall, anthropometric measurements, and IPAQ-SF questionnaires. The HOMA-IR value was obtained with a median of 2.765 (0.62 - 6.12). An average of 25.32 ± 2.27 kg resulted from absolute hand grip strength. While the results of the relative handgrip strength are dividing the absolute handgrip strength by body weight, a median of 0.39 (0.22 - 0.61) was obtained. The linear regression statistical test using the Enter method showed no significant relationship between HOMA-IR and relative hand grip strength after controlling for BMI as a confounding factor."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winston, Robert
"perjalanan luar biasa dari kelahiran sampai kematian. Kehidupan di dalam mekanisme paling kompleks di bumi ini yaitu tubuh kita akan dijelajahi dan dijelaskan dalam serial pertama ini. Teknik imaginasi terakhir mengijinkan kita untuk berkunjung melalui nadi, turun ke saluran rahim dan sekitar otak; untuk mengerti bagaimana tubuh kita bekerja.
"
New York: BBC Worldwide Limited, 2004
612WINH008
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Winston, Robert
"perjalanan luar biasa dari kelahiran sampai kematian. Kehidupan di dalam mekanisme paling kompleks di bumi ini yaitu tubuh kita akan dijelajahi dan dijelaskan dalam serial pertama ini. Teknik imaginasi terakhir mengijinkan kita untuk berkunjung melalui nadi, turun ke saluran rahim dan sekitar otak; untuk mengerti bagaimana tubuh kita bekerja.
"
New York: BBC Worldwide Limited, 2004
612WINH001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Winston, Robert
"perjalanan luar biasa dari kelahiran sampai kematian. Kehidupan di dalam mekanisme paling kompleks di bumi ini yaitu tubuh kita akan dijelajahi dan dijelaskan dalam serial pertama ini. Teknik imaginasi terakhir mengijinkan kita untuk berkunjung melalui nadi, turun ke saluran rahim dan sekitar otak; untuk mengerti bagaimana tubuh kita bekerja.
"
New York: BBC Worldwide Limited, 2004
612WINH002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>