Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114936 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laode Moh. Saidin
"Pada proyek konstruksi gedung bertingkat banyak faktor yang mempengaruhi biaya Penyimpangan biaya dalam tahap pelaksanaan selalu terjadi,termasuk penyimpangan pada biaya overhead lapangan. Penyimpangan biaya yang terjadi pada akliirnya akan menyebabkan cost overrun.
Untuk menghindari terjadinya cost overrun, maka penyimpangan yang terjadi harus diperbaiki secara dini. Salah satu Cara memperbaiki penyimpangan adalah dengan melakukan tindakan koreksi yang tepat dan efektif.
Hasil analisis dan simulasi yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat 25 variabel tindakan koreksi tunggal dan 18 variabel tindakan koreksi berganda yang mempengaruhi peningkatan kinerja biaya proyek gedung bertingkat tinggi.
Dan variabel tindakan koreksi yang paling berpengaruh terhadap peningkatan kinerja biaya dalam proses pengendalian biaya overhead adalah " penyusunan metode kerja pelaksanaan dan hubungan antar aktivitas untuk digunakan dalam pembuatan network planning".

On highrise building construction project, many factor cause cost overrun. Cost overrun include material cost,labour,equipment,overhead and subcontract. Finally, this deviation cause cost overrun.
To avoid cost overrun, the deviation should correct early. One way to correct it is by doing the effective and exact corrective action.
The result of analisys and simulation has been done show that if the effective corrective action is done so the cost performance will increase. In this research there are 25 variable of single corrective action and 18 double correctly action that influence the progress of overhead cost.
And the most influence corrective action to the progress of cost performance in overhead cost control is "Work method arrangement and relationship between activity that is used in the making of network planning"."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T 8711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
TA3513
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah
"Proses pengendalian biaya pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi sangat penting, agar pelaksanaannya tidak mengalami penyimpangan yang besar dari perencanaan yang ada. Pengendalian dapat- dilakukan melalui tiga tahap, mulai dari membandingkan kemajuan pekerjaan dengan suatu standar perencanaan, menganalisa penyimpangan yang terjadi, sampai dengan tindakan koreksi (corrective action) yang diperlukan untuk memperkecil penyimpangan tersebut Corrective action yang dilakukan sebaiknya mencakup semua unsur biaya yang ada, seperti: biaya tenaga kerja, material, peralatan, sub-kontraktor serta biaya overhead. Dengan adanya pengendalian biaya pada manajemen tenaga kerja diharapkan kinerja biaya proyek meningkat.
Metode yang dilakukan untuk memperoleh data mengenai pengaruh tindak, koreksi pada manajemen tenaga kerja adalah dengan studi literatur dan survey dengan menggunakan kuesioner yang disebar pada kontraktor yang mempunyai proyek gedung bertingkat di wilayah Jabodetabek.
Dari hasil analisa diperoleh 53 model simulasi tunggal dan 26 model simulasi kombinasi berdasarkan risk level dan nilai R2 yang cukup signifikan (>0.5) untuk tindakan koreksi yang dapat meningkatkan kinerja biaya tenaga kerja dimana nilai probabilitasnya diatas 50%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T11501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
TA3439
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurlailah
"Tindakan koreksi pada proyek konstruksi dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan pada semua unsur yaitu: kualitas proyek, waktu penyelesaian proyek, dan biaya pelaksanaan proyek. Ketiga unsur tersebut saling terkait satu dengan yang lain, yang semuanya akan mempengaruhi biaya pelaksanaan proyek. Penyimpangan biaya proyek antara lain disebabkan oleh material, peralatan, tenaga kerja, subkontraktor, overhead dan kondisi umum.
Alokasi biaya material merupakan salah satu biaya terbesar dari total biaya proyek konstruksi, Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan koreksi biaya material secara efektif bila terjadi penyimpangan biaya sehingga tercapai kinerja biaya yang optimal.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tindakan koreksi pada proses pengendalian biaya material terhadap peningkatan kinerja biaya proyek, melalui strategi pemilihan tindakan koreksi yang akan diambil oleh pimpinan proyek. Dari 105 rekomendasi tindakan koreksi pada pengendalian biaya material, setelah dilakukan pengujian ke Iapangan dengan melakukan wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner dilanjutkan analisa data, diperoleh 53 model tunggal dan 6 model berganda.
Model tindakan koreksi yang paling berpengaruh adalah tindakan koreksi pada kelompok A(Perencanaan) yaitu X1OA (mengevaluasi metode standard yang sudah ada, dan disesuaikan dengan skup pekerjaan, situasi, kondisi dan lingkungan) dan X2A (Melakukan survey yang detail dan matang terhadap kondisi lapangan dan data cuaca yang terdahulu).
Berdasarkan hasil simulasi, diperoleh terdapat hubungan keterkaitan anatara variable-variabel yang signifikan dalam proses pengendalian biaya material terhadap peningkatan kinerja biaya proyek. Jika dilakukan peningkatan tindakan koreksi maka kinerja biaya proyek akan meningkat.
Dengan demikian diharapkan pimpinan proyek dapat memetakan tindakan-tindakan perbaikan yang akan diambil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang menyebabkan terjadinya kenaikan biaya material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T11500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3470
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Satya Empy
"Pengendalian biaya merupakan bagian dari konsep manajemen. Dalam pelaksanaan proyek, pengendalian melipuli komponen material, peralatan, tenaga kerja, subkontrak, overhead dan general condition.
Overhead merupakan komponen biaya yang sering luput daripengendalian, sehingga untuk saat ini ada suatu kecenderungan meningkatnya biaya overhead akibat lemahnya pengendalian yang dilakukan oleh kontraktor.
Berbagai macam teknik pengendalian telah dikembangkan untuk mengurangi terjadinya penyimpangan biaya pada pelaksanaan proyek konstruksi, antara lain dengan mengembangkan suatu program komputer berbasis expert system.
Program komputer yang dikembangkan ini memberikan suatu rekomendasi tindakan koreksi terhadap penyimpangan biaya yang terjadi pada pelaksanaan konstruksi yang diakibatkan minimnya pengelolaan overhead lapangan.

Cost control is a part of management's concept. In constructing a project, cost control consists of components such as materials, equipment, labor, subcontractor, overhead and general condition.
Overhead is a cost component which fends to be over looked in the controlling phase, therefore there is a trend these days that resulted an increasing overhead cost caused by the lack of control from the contractor.
A variety controlling techniques are developed to reduce the cost variances in executing a construction project, one of the techniques is developing a computer program based on Expert System.
This computer program gives corrective action recommendations towards any cost variances that occur in the construction phase of a project that are caused by the lack of managing field overhead.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfred
"Pada sebuah pelaksanaan perencanaan dibutuhkan suatu pengendalian terhadap proyek tersebut. Pengendalian yang dilakukan terdiri dari pengendalian biaya, waktu, mutu. Pengendalian ini dilakukan untuk menjaga pekerjaan pada proyek tetap pada target untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Pengendalian memiliki fungsi penting yaitu monitoring performa dan fungsi manajerial. Dalam pelaksanaan suatu rencana yang telah disusun biasanya terjadi perubahan-perubahan yang mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan dari rencana yang telah disusun. Penyimpangan ini terjadi akibat faktor resiko yang terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Penyimpangan yang terjadi antara lain pembengkakan biaya (overhead cost), mutu yang kurang baik, waktu pelaksanaan yang tidak sesuai jadwal. Pembengkakan biaya yang terjadi dapat menggangu neraca perencanaan yang sudah dibuat. Hal ini mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih besar dari yang direncanakan. Penyimpangan ini memerlukan suatu tindakan yang tepat dari pihak kontraktor. Untuk mengatasi penyimpangan itu diperlukan tindakan koreksi. Tindakan koreksi berarti tindakan pengendalian untuk memperbaiki trend yang tidak baik atau tindakan mengambil keuntungan dari trend yang menguntungkan. Tindakan koreksi ini merupakan tindakan yang terus dilakukan selama tahap pelaksanaan proyek berlangsung dan dilakukan dengan mempelajari berbagai kemungkinan metode yang dapat menyelesaikan masalah yang ada. Penelitian ini akan menganalisa pelaksanaan proyek yang ada dibandingkan dengan rencana proyek. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam proyek tersebut dianalisa dan diberikan tindakan koreksi yang dibutuhkan untuk meminimalisasi penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan yang dianalisa hanyalah penyimpangan kelebihan biaya (overhead project). Dari penelitian ini diharapkan dari setiap penyimpangan yang terjadi dapat diketahui tindakan koreksi yang dibutuhkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
TA3514
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zul Effendi
"Pada tahap pelaksanaan konstruksi, perlu dilaksanakan pengendalian sehingga biaya aktual penyelesaian proyek tidak menyimpang dari rencana. Jika dalam pelaksanaan terjadi penyimpangan (cost variance) yang berakibat terjadi kelebihan biaya dari anggaran (cost overrun), perlu dilakukan identifikasi sumber penyebab penyimpangan tersebut. Salah satu variabel biaya proyek yang dapat dikendalikan adalah biaya peralatan. Kontribusi biaya peralatan mencapai 3-6% dari total biaya proyek konstruksi gedung bertingkat, jika terjadi penyimpangan akan berdampak menurunnya kinerja biaya proyek dengan menyumbangkan angka yang signifikan. Dalam proses pengendalian biaya, sumber penyebab penyimpangan ini dilakukan penelusuran untuk dilakukan tindakan koreksi yang diperlukan sehingga dapat memperbaiki kinerja biaya proyek. Dari penelitian ini dihasilkan 27 model tunggal tindakan koreksi dan 16 model berganda dari 31 kombinasi yang berasal dari 5 model tunggal terbaik yang signifikan dan diharapkan akan memperbaiki dan meningkatkan kinerja biaya proyek. Model tindakan koreksi yang paling berpengaruh adalah tindakan koreksi pada kelompok E. Pemeliharaan yaitu EI (harus memiliki manual operasi alat) dengan tingkat pengaruh 64,4% dan probabilitas keberhasilan 67,3% dan peningkatan tindakan koreksi yang dibutuhkan untuk mengembalikan kinerja kembali normal (kinerja realisasi sama dengan kinerja rencana) sebesar 5,57%.

To avoid cost variance of a project, it requires project control during the construction period. If a cost variance occurs which resulted in cost overruns, there is a need to indentify the cause of variance. One of the project variables that need to be controlled is equipment cost Equipment cost contributes about 3-6% of the total project cost in highrise building construction, Variance in equipment cost during cost can reduce project cost performance significantly. In the the cost control process, it is important to identify the causes of the variance in order to apply the most optimum corrective actions that can improve project This research has indentified 27 single regression models and 16 multiple regression models form 31 combinations based on the best 5 single models which significantly can improve project cost performance. The model that gives the highest impact are the corrective action in the maintenance category (E), which is the necessary to have equipment operation manual (El) which contribute 64,4% and probability of success of 67,3%, and corrective action required to rectify the performance to the normal level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T1726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>