Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151853 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ruliff Demsy
"Dalam beberapa dekade belakangan ini, krisis dunia finansial sering terjadi dan banyak investor dan mengalami kerugian karena ketdakmampuan estimasi risiko pasar. Dalam karya ini, model risiko Value at Risk (VaR) di hitung dengan mengaplikasikan extreme value theory untuk menghasilkan estimasi yang dinamis dengan memodelkan residuals dan membandingkan performanya dengan pendekatan standard normal distribution yang konvensional. Lebih dari itu, estimasi dari Expected Shortfall (ES) yang dinamis juga dianalisa. Hasil menunjukan bahwa EVT-based VaR & ES valid dan dapat diandalkan untuk mengestimasi kuantil yang lebih tinggi, terutama amat baik dalam estimasi negative returns. Terlebih lagi, ada indikasi bahwa ada pola/hubungan tingkat kegagalan estimasi risiko pasar dengan kondisi ekonomi tahun tertentu. Namun hubungan ini berkurang seiring meningkatnya kuantil yang digunakan untuk estimasi.

In the recent decades, financial crisis happened quite often and many investors incurred high losses due to unforeseen market risk estimation. In this work, a well-known Value at Risk (VaR) is generated by applying extreme value theory to create dynamic estimation by modeling the residual and comparing its performance with the ubiquitous standard normal distribution approach. In addition, an estimation of dynamic Expected Shortfall (ES) is also analyzed. The results indicate that EVT-based VaR & ES are reliable in estimating higher quantile, especially in estimating negative returns. Moreover, there is an indication of correlation between the failure rate of market risk estimation and economic environment in certain year but this correlation diminishes as the quantile estimation gets higher."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jullysava Aziz
"Salah satu konsep pengukuran risiko di bidang industri keuangan adalah pengukuran yang mengacu pada probability-based risk yang dikenal dengan value at risk atau VaR. Dalam melakukan pengukuran VaR, digunakan metode historical simulation dan montecarlo simulation. Faktor risiko pasar yang menjadi obyek pengukuran VaR adalah harga saham dari beberapa emiten yang diperdagangkan pasar. Untuk menaksir nilai VaR yang dikehendaki, diambil data harga saham periode Januari 2006 sampai dengan 28 Desember 2007. Sementara itu, dalam suatu periode waktu tertentu, harga saham pasar dapat bergerak turun atau naik, sebagai dampak akibat kejadian yang luar biasa atau ekstrim dalam pasar keuangan. Model VaR tidak dapat menangkap situasi yang ekstrim ini, karena modal VaR hanya dapat digunakan dalam kondisi pasar yang normal. Untuk menghitung nilai VaR dalam situasi yang ekstrim ini, digunakan metode Stress Testing. Historical scenarios adalah salah satu teknik untuk menghitung VaR stress testing. Teknik ini berdasarkan kejadian-kejadian masa lampau (historical scenarios) yang dapat diaplikasikan pada kondisi sekarang.

One of the concepts of risk measurement method known as the "value at risk" or VaR. In VaR measurement, the historical simulation and the montecarlo simulation are exercised with the stock market index postulated as the market risk factor. To measure the desired VaR value, the stock market prices data for the period of January 2006 to December 2007 are employed. During the period, certain stock market prices showed increase or decrease movement as a result of financial extreme event in the global market system. VaR model can not capture this extreme financial event, because VaR should be use in normal market condition only. To calculate VaR value in the extreme financial events, stress testing method is employed. Historical scenarios is but one of the techniques to assess VaR stress testing . This technique is based on historical event (historical scenarios) and the calculation results may be applied to present condition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25761
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Frans
"Tesis ini membahas mengenai salah satu modus operandi kecurangan dalam pasar modal yang dilakukan pemegang saham pengendali suatu perusahaan terbuka, yakni modus operandi pengeluaran kas fiktif atas dana hasil penerbitan saham baru right issue kepada kontraktor-kontraktor fiktif fraudulent disbursement yang kemudian dialirkan kepada pemegang saham pengendali untuk mendanai pembelian saham perusahaan terbuka yang sebelumnya telah dibeli oleh penjamin emisi underwriter pada penerbitan saham baru. Sehingga dengan demikian pemegang saham pengendali dapat memperoleh saham perusahaan terbuka dengan tanpa melakukan kontribusi modal dalam bentuk apapun. Berdasarkan analisis manajemen risiko dan analisis yuridis normatif penyebab utama kecurangan yang dialami perusahaan faktor kesempatan karena terbatasnya jurisdiksi hukum negara Republik Indonesia, longgarnya ketentuan serta pelaksanaan hukum dan peraturan pasar modal negara Republik Indonesia; serta faktor niat, faktor keserakahan, faktor pengungkapan, faktor kebutuhan, faktor tekanan. Penelitian ini bersifat kualitatif yang dijabarkan secara deskriptif, dengan menggunakan data-data primer yang diperoleh dari perusahaanterkait dalam rentang waktu tahun 2007 - 2009.

This thesis discusses a form of modus operandi of capital market fraud conducted by a controlling shareholder of a listed company, i.e., the modus operandi of fraudulent cash disbursement of right issue proceeds to fictious contractors which then distributed to the controlling shareholder to fund the purchase the listed company rsquo s shares that were previously purchased by an underwriter upon the right issue. As a result the controlling shareholder were able to acquire the listed company rsquo s shares without making any kind of capital contribution. Based on risk management analysis and normative legal analysis the fraud suffered by the company was mainly caused by the opportunity factor due to the limited jurisdiction of the Republic of Indonesia, relaxed provisions and implementation of capital market laws and regulations in Indonesia, as well as intention factor, greed factor, disclosure factor, need factor, pressure factor. This is a qualitative descriptive research, based on primary data obtained from the relevant company within the timeframe of 2007 - 2009."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Laru Andriansyah
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai perhitungan VaR risiko pasar dengan menggunakan pendekatan volatilitas yang diukur dengan model EWMA dan GARCH. Model EWMA dan GARCH digunakan dalam menghitung data return yang bersifat tidak konstan atau heteroskedastik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kedua model yang digunakan merupakan model yang valid. Namun bila dilihat secara praktis, model GARCH memberikan nilai VaR yang lebih rendah dibandingkan dengan model EWMA. Sehingga konsekuensinya model GARCH akan memberikan nilai capital charge yang lebih rendah dengan menggunakan asumsi exposure senilai 100.000.000 dan tingkat keyakinan 99%. Dengan menggunakan pendekatan ARCH/GARCH maka diperoleh VaR 1 hari terbesar pada saat volatile period yaitu pada Hongkong Sanghai Inde.

ABSTRACT
In this thesis describing about the measurement of Value at Risk using volatility measured by EWMA and GARCH model. The EWMA and GARCH model are used due to the data of stock market index return which show a relatively heteroscedastic nature. The results of this research indicate that theoretically all the model used are valid model. However, when viewed in a practical, GARCH model provide a lower VaR compare to EWMA model. Consequently GARCH model will give a lower capital charge using the assumption 100.000.000 worth of exposure and 99% of confidence level. By using the approach of GARCH model, the highest 1 day VaR obtained in volatile period is in Hongkong Sanghai Index, while the highest 1 day VaR obtained in stable period is in IBEX5
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamunan
"Pengelolaan risiko dan kecukupan modal merupakan salah satu aktifitas manajemen risiko yang dilakukan oleh bank pada masa kini. Bank harus menyediakan modal yang cukup untuk menghadapi risiko dalam menjalankan usahanya. Pada karya akhir ini akan diperlihatkan bahwa metode pendekatan Basel II akan menghasilkan rasio kebutuhan modal yang berbeda dibandingkan rasio ketentuan Bank Indonesia. Dengan menggunakan metode Standardised Approach Basel II maka rasio kecukupan modal PT. Bank ABC Tbk akan lebih kecil.

To manage of risks and minimum capital is one of risk management activities in this era by banks. Banks have to have minimum capital to facing risks in their business. In this thesis was described Basel II approach method will result different minimum capital rasio from Bank Indonesia regulation. By applying standardised approach method of Basel II, the minimum capital rasio PT. Bank ABC Tbk will be lower."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25590
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nugraha Mulyajatnika
"Penelitian ini mengukur VaR dengan pendekatan Historical Simulations dan Expected Shortfall (ES) pada portofolio .reksa dana X. Perhitungan. ES dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata imbal hasil portofolio reksa dana X yang melebihi VaR pada tingkat kepercayaan 95 % dan 99 %,. Validasi model VaR dan ES dilakukan dengan bactesting menggunakan metode Kupiec’s. Rasio ES terhadap VaR diketahui memiliki hubungan dengan kurtosis dari distribusi imbal hasil portofolio, dimana kurtosis yang besar akan menghasilkan rasio ES/VaR yang besar pula. ES dapat diaplikasikan sebagai komplemen terhadap VaR terutama dalam kondisi pasar yang ekstrim (fail events).

This research measures VaR of mutual fund X portfolio using the Historical Simulation and Expected Shortfall approaches. ES measurement is prepared by means of the average of portfolio return of mutual fund X that exceeds VaR at.95% and 99% confidence level. VaR and ES model validation is accomplished by backtesting using the Kupiec’s method. Ratio of ES to VaR is acknowledged to have an association with the kurtosis of the portfolio return, where high kurtosis will»result in high ES/VaR. ES is useful as a complementary to VaR particularly in anextreme market conditions (tail.events). "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25383
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Camelia Nas Darisan
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian lembaga keuangan terhadap manajemen
resiko menjadi semakin besar karena pasar keuangan dunia semakin terintegrasi. Resiko
yang dihadapi dalam mengelola portofolio adalah general risk dan spesific risk. General
risk terdiri dari business risk dan financial risk, sementara spesific risk terdiri dari market
risk, credit risk, operational risk, dan liquidity risk.
Sejarah membuktikan banyak bank yang bangkrut diakibatkan oleh
mismanajemen portofolio. Kasus kebangkrutan yang terjadi umumnya ditimbulkan
karena salah mengantisipasi market risk, yaitu resiko kerugian yang dapat timbul dan
perubahan harga atau faktor ? faktor pasar, yakni suku bunga (interest rate), nilai tukar
(exchange rate), harga saham dan komoditi. Salah satu kasus kerugian akibat market risk
yang sempat menjadi perhatian pasar finansial internasional adalah kasus Orange County
(California, Amerika).
Untuk itu diperlukan perangkat analisa resiko yang lebih akurat untuk mendeteksi
dan memberikan peningatan dini (early warning system), untuk menghindarkan kerugian
yang akan diderita dan mengakibatkan instabilitas keuangan.
Basle Committee on Banking Supervision pada Januari 1996 menyebutkan secara
umum metode standar pengukuran resiko portofolio dan mensyaratkan para pelaku pasar
menerapkan minimal satu metode tersebut, yakni standar kualitatif standar kuantitatif,
dan stress testing. Salah satu analisa perhitungan standar kuantitatif adalah VAR.
Penelitian ini akan memaparkan perhitungan resiko dengan metode Value at Risk
(VAR) pada PT.Bank Universal Tbk untuk mengetahul resiko maksimum yang
mungkin timbul dikemudian hari akibat adanya volatilitas suku bunga pasar dengan
holding period yang berbeda-beda.
Metode VAR yang diungkapkan dalam karya akhir ini adalah motode Varian
Kovarian. Metode ini dijabarkan lagi dalam tiga estimator volatilitas, yaitu Standar
Deviasi, Equally Weighted (EW) dan Exponentially Weighted Moving Average (EWMA).
Masing-masing metode estimator volatilitas dalam menghitung VAR dapat dibuat
berbagai macam model dengan menggunakan jumlah data historis 520 hari kerja sebagai
basis perhitungan. Adapun selang kepercayaan yang dipilih adalah 95% (menurut
Riskmetrics) dan 99% (menurut Basel Committee).
Untuk estimator volatilitas EW dan EWMA, rolling data yang dipakai adalah
setiap 65 hari. Untuk estimator volatilitas EWMA, penelitian ini memakai dua decay
factor sebesar 0.94 dan 0.97. Dalam mendapatkan nilai VAR dikemudian hari holding
period yang disimulasikan antara lain 1 hari, 5 hari, 10 hari dan 20 hari kedepan.
Dari tiga (3) estimator volatilitas ini, menghasilkan beragam model simulasi.
Selanjutnya, setiap model ini dilakukan uji validitas untuk mengetahui apakah model
tersebut valid, konservatif atau tidak valid, yaitu dengan uji Backtesting. Uji ini
menggunakan dua pendekatan peniode updating yaitu 5 hari dan 20 hari. Dari hasil uji
backtesting ini, terlihat bahwa periode updating 5 hari lebih merepresentasikan kejutan
volatilitas.
Dari beberapa model yang disimulasikan, model EWMA dengan decay factor
0.94 pada selang kepercayaan 95% adalah yang paling optimal bagi bank tersebut, karena
model ini meniberikan prediksi nilal VAR terkecil dibanding model lainnya.
Model ini sesuai dengan keadaan Net Present Value bank sebesar negatif Rp
3,702,188,190,760 yang mengindikasikan bahwa ?capital requirement? bank
sebenamya juga tidak mampu untuk menutupi nilai resiko dengan model tersebut.
Kemudian, dari hasil stress-testing, ditemukan pada tanggal 4 Desember 2001 terjadi
kerugian tertinggi sebesar Rp 37,289,116,191. Maka, bank harus menyediakan dana
sebesar nilai tersebut untuk mengantisipasi terjadi kembali kerugian yang dinyatakan
dalam toleransi maksimal kerugian bank akibat adanya volatilitas suku bunga.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bagi bank, bahwa untuk mampu
mengelola nilai resiko dengan model EWMA pada decay factor 0.94 dan selang
kepercayaan 95%, bank harus mampu menutup kekurangan modalnya terlebih dahulu.
"
2002
T1534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Januar Pribadi
"Pengelolaan risiko dan return merupakan kegiatan utama dalam perbankan. Krisis yang terjadi pada tahun 1997 merupakan contoh yang paling konkrit pengelolaan risiko dan return terburuk perbankan Indonesia, karena pada tahun ini krisis dipicu oleh perbankan yang tidak memperhatikan hal ini. Gejolak internal maupun eksternal harus diperkuat secara fundamental karena semakin kompleksnya risiko perbankan dan menimbulkan peluang-peluang baru dalam hal risiko.Praktek tata kelola yang sehat (good corporate governance) sangat dibutuhkan karena semakin kompleksnya risiko perbankan sehingga fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risko bank sangat diperlukan.
Risiko utama dalam hal perbankan ada 3 jenis yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional.Teknik pengukuran risiko yang sedang berkembang pada saat ini adalah metode Value at Risk (VaR). VaR adalah pengukuran risiko secara kuantitatif yang mengestimasi potensi kerugian maksimal (maximum potential loss) yang terjadi di masa datang dan dihadapi pada jangka waktu tertentu (holding period) dan pada tingkat kepercayaan (confidence level) tertentu.Dalam menghitung VaR ini ada tiga pendekatan yang bisa digunakan yaitu Parmetric VaR, Monte Carlo, dan Historical Simulation.
Penelitian ini metode yang digunakan adalah Parametric VaR dengan menggunakan pendekatan volatilitas menggunakan EWMA dan GARCH. Kerugian maksimum yang mungkin diderita suatu bank diestimasi dengan menggunakan volatilitas atau suatu ukuran untuk mengetahui fluktuasi harga suatu aset. Asumsi level of confidence metode Exponetially Weighted Moving Average (EWMA) dalam hal mengestimasi volatilitas pada PT Bank ABC ini adalah 99% dengan decay factor 0,94. Untuk menentukan ketepatan metode dan asumsi yang digunakan oleh Bank X agak sulit mengingat terdapat berbagai metode yang digunakan untuk melakukan estimasi volatilitas.

Risk and return management are main priority in banking. Crisis that happens in 1997 was one of the worst examples of managing risk and return in Indonesian banking. Since at that time there were no attention given to risk and return management. Internal and external shock must be strengthened fundamentally due to complexity risk of banking and given opportunity in term of risk. Good corporate governance is needed because higher risk will affect on identification, measure, supervision and control function of a bank.
There are 3 main risk on banking: credit risk, market risk and operational risk. Risk measuring technique that very common at present is Value at Risk (VaR) method. VaR is risk quantitative measurement which estimate maximum potential loss that could occur in the future or in holding period and apply on certain confidence level.There are 3 approaches to measure VaR. They are Parametric VaR, Monte Carlo and Historical Simulation.
This research based on Parametric VaR with EWMA and GARCH approaches. Maximum loss that might be happened to one bank could be estimate by using volatility or measuring price fluctuation on an asset. Level of confidence assumption on exponentially Weighted Moving Average (EWMA) method to estimate the volatility on Bank ABC is 99% with 0.94 decay factor. To make sure the precise method and assumption on Bank ABC is hard since there are many methods used to estimate the volatility."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25367
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Astuti
"Penelitian ini disusun untuk menguji crdit spread obligasi korporasi di Indonesia. Credit spread didefinisikan sebagai perbedaan antara yield obligasi korporasi dan yield obligasi pemerintah dengan umur yang sama. Berdasarkan structural model, beberapa variabel firm-specific dan makroekonomi diduga emmiliki pengaruh terhadap credit spread. Dengan menggunakan 21 obligasi korporasi, penelitian ini menemukan bahwa risk free rate merupakan satu-satunya obligasi yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap credit spread untuk seluruh model yang dikombinasi. Sedangkan cash holding, leverage, market return, maturity, treasury slope dan volatility index, yang dianggap mempengaruhi credit spread pada penelitian sebelumnya, ditemukan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap credit spread.

This study is constructed to examine credit spread of corporate bonds in Indonesia. Credit spread is defined as the difference between the yield of corporate bond and the yield of the Treasury curve at the same maturity. Based on structural model, some firm-specific and macroeconomics variables are predicted to have effect to credit spread. Using 21 corporate bonds, this study finds that risk free rate is the only variabel that have significant effect to credit spread for all combinated model. While cash holding, leverage, market return, maturity, treasury slope and volatility index, that is considered
effecting credit spread in previous study, is found having no significant effect to credit spread.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>