Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Respati Widiastomo
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
T40480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Mudrik
"ABSTRAK
Ditengah ketatnya persaingan industri perbankan dan tantangan perekonomian yang penuh ketidakpastian, perbankan harus mampu mencari strategi untuk bertahan sambil terus-menerus berinovasi terhadap berbagai produk dan layanannya. Service Oriented Architecture SOA sebagai salah satu konsep yang bisa menjawab tantangan tersebut telah hadir di Bank Muamalat Indonesia sejak tahun 2014. Dalam penerapannya sejauh ini, pendekatan pembangunan SOA yang per proyek menyebabkan populasi servis terus bertambah namun nilai tambah yang dimiliki oleh SOA kurang tercapai. Sedangkan posisi SOA semakin strategis karena sudah menopang operasional Bank. Dibutuhkan suatu mekanisme evaluasi untuk memperbaiki kondisi yang ada. Oracle SOA Maturity Model hadir sebagai solusi untuk mengevaluasi penerapan SOA dan memberikan langkah rekomendasi untuk perbaikan proses untuk peningkatan kematangannya. Dengan metode wawancara dan dipandu dengan karakteristik domain di setiap tingkat kematangan, diketahui tingkat kematangan SOA di BMI berada pada tingkat 2 systematic . Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi aktifitas remediasi pada ke 8 domain yang ada. namun prioritas rekomendasi aktifitas remediasi diberikan kepada 2 domain terendah, yaitu domain proyek dan domain tata kelola.

ABSTRACT
In the midst of intense banking industry competition and uncertain economic challenges, banks must be able to find a strategy to survive while continuously innovating their products and services. Service Oriented Architecture SOA as one concept that can answer the challenges that have been present at Bank Muamalat Indonesia since 2014. In its application so far, the SOA development approach that per project has led to a growing service population but the added value of SOA is lacking. While the position of SOA is more strategic because it supports the Bank 39 s operations. An evaluation mechanism is needed to improve the existing conditions. Oracle SOA Maturity Model comes as a solution to evaluate the application of SOA and provides a recommendation step for process improvement and improved maturity. With interview method and guided by domain characteristic in every levelof maturity, concluded SOA maturity level in BMI is at level 2 systematic. The results of this study provide recommendations on remediation activities to the 8 domains. But priority recommendations for remediation activities are given to the two lowest domains, the project domain and the governance domain"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Rahardja, Author
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
T40223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Muttaqin
"ABSTRAK
Indonesia memiliki kekayaan pengetahuan tradisional yang sangat beragam. Namun, pengetahuan tradisional ini diketahui oleh komunitas lokal yang memiliki pengetahuan tersebut, sehingga tidak dapat dikontrol dan dipantau lokasi persebarannya. Begitu juga data apa saja yang terkumpul, alur pemrosesan data dan organisasi yang memiliki data tersebut belum diketahui secara jelas. Selain itu, data digitalisasi pengetahuan tradisional tersebar dan disimpan dalam sistem yang berdiri sendiri. Maka, diperlukan integrasi data agar tidak terjadi duplikasi data pengetahuan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model dan arsitektur web-based GIS persebaran pengetahuan tradisional di Indonesia menggunakan soft system methodology dan service oriented architecture. Kontribusi dalam penelitian ini yaitu menggabungkan pendekatan pendekatan soft system methodology SSM dan service-oriented architecture SOA untuk membangun web-based GIS dan memberikan rekomendasi model web-based GIS pengetahuan tradisional di Indonesia. Dari hasil pengujian efficiency dengan aspek response time pada sistem web-based GIS yang dibangun menggunakan GTmetrix didapatkan nilai rata ndash; rata sebesar 3,021 second. Nilai ini jika direpresentasikan menggunakan rentang response time yang dikemukakan oleh Anna Bounch mendapatkan rating ldquo;good rdquo;. Dari hasil pengujian usability menggunakan kuesioner system usability scale didapatkan nilai 73,07. Nilai ini jika direpresentasikan menggunakan rentang nilai yang dikemukakan oleh John Brooke dapat dikategorikan dapat diterima acceptable .Indonesia memiliki kekayaan pengetahuan tradisional yang sangat beragam. Namun, pengetahuan tradisional ini diketahui oleh komunitas lokal yang memiliki pengetahuan tersebut, sehingga tidak dapat dikontrol dan dipantau lokasi persebarannya. Begitu juga data apa saja yang terkumpul, alur pemrosesan data dan organisasi yang memiliki data tersebut belum diketahui secara jelas. Selain itu, data digitalisasi pengetahuan tradisional tersebar dan disimpan dalam sistem yang berdiri sendiri. Maka, diperlukan integrasi data agar tidak terjadi duplikasi data pengetahuan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model dan arsitektur web-based GIS persebaran pengetahuan tradisional di Indonesia menggunakan soft system methodology dan service oriented architecture. Kontribusi dalam penelitian ini yaitu menggabungkan pendekatan pendekatan soft system methodology SSM dan service-oriented architecture SOA untuk membangun web-based GIS dan memberikan rekomendasi model web-based GIS pengetahuan tradisional di Indonesia. Dari hasil pengujian efficiency dengan aspek response time pada sistem web-based GIS yang dibangun menggunakan GTmetrix didapatkan nilai rata ndash; rata sebesar 3,021 second. Nilai ini jika direpresentasikan menggunakan rentang response time yang dikemukakan oleh Anna Bounch mendapatkan rating ldquo;good rdquo;. Dari hasil pengujian usability menggunakan kuesioner system usability scale didapatkan nilai 73,07. Nilai ini jika direpresentasikan menggunakan rentang nilai yang dikemukakan oleh John Brooke dapat dikategorikan dapat diterima acceptable.

ABSTRACT
Indonesia has a wealth of traditional knowledge that is very diverse. However, this traditional knowledge is known by the local community who has such knowledge, so that it can not be controlled and monitored by the location of its distribution. So also what data is collected, the data processing flow and the organization that has the data is not known clearly. In addition, digitalization data of traditional knowledge is dispersed and stored in stand alone systems. Therefore, data integration is needed to avoid duplication of traditional knowledge data. This research aims to develop a model and architecture of web based GIS distribution of traditional knowledge in Indonesia using soft system methodology and service oriented architecture. The contribution of this research is to combine the approach of soft system methodology SSM and service oriented architecture SOA approach to build web based GIS and provide recommendations of traditional GIS web based knowledge model in Indonesia. From the results of efficiency testing with the response time aspects of web based GIS system built using GTmetrix obtained an average value of 3.042 second. This value if represented using response time range proposed by Anna Bounch get good rating. From the results of usability testing using questionnaire system usability scale obtained value of 73.07. This value if represented using the range of values suggested by John Brooke can be categorized as acceptable."
2017
T49161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Hodijah
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji model pengembangan perangkat lunak berorientasi service (Service Oriented Architecture / SOA) menggunakan metodologi berorientasi objek (Unified Process / UP). Rincian dari model pada penelitian ini terdiri dari: Proses, Notasi, dan Alat Bantu. Dimana Proses menggunakan Rational Unified Process (RUP); Notasi menggunakan Business Process Modeling (BPM); Alat Bantu menggunakan Business Process Management System (BPMS). Untuk melakukan validasi terhadap hasil rancangan, digunakan validasi pada teori dasar pendukung penelitian dan expert judgement guna pembuktian hipotesis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas-aktifitas dalam pengembangan perangkat lunak berorientasi service dapat menggunakan metodologi berorientasi objek dengan melakukan penambahan aktifitas, yakni analisis service dan perancangan service dari konsep BPM. Melalui analisis dari proses bisnis saat ini (as-is) maka akan teridentifikasi rancangan kandidat-kandidat service sesuai model service (to-be) yang akan dikembangkan. Aktifitas tambahan ini dilakukan pada kerja proses Design dan akan terus disempurnakan sesuai iterasi dari setiap fase RUP."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia
"Sebuah perusahaan dinilai memiliki competitive advantage jika memiliki bisnis yang unik (unique core business) dan teknologi pendukung yang fleksibel serta dapat diandalkan. Salah satu cara perancangan arsitektur dan solusi yang fleksibel dan dapat diandalkan adalah dengan memanfaatkan teknologi SOA. Kajian ini berisi mengenai cara analisa dan desain SOA. Adapun metodologi yang digunakan adalah metodologi yang disusun oleh Thomas Erl. Thomas Erl menawarkan suatu metodologi analisa dan desain yang berorientasi service yang dikenal dengan metodologi agile (meet in the middle). Metodologi ini menggabungkan dua pendekatan metodologi analisa dan desain konvensional, yaitu top down (pendekatan analisa dari kebutuhan bisnis) dan bottom up (pendekatan analisa dari aplikasi / sistem yang sudah ada). Tujuan penggunaan metodologi ini adalah mempercepat waktu yang dipergunakan dalam analisa sekaligus mendapatkan analisa yang mendalam. Proses analisa dan desain berorientasi service ini terdiri atas pengumpulan kebutuhan bisnis, pemodelan service, dan desain lapisan service. Kedua proses ini mengawali proses desain dan pengembangan sistem yang sudah dikenal dalam metodologi tradisional (SDLC). Prinsip SOA yang diterapkan selama proses ini adalah autonomy, reusability, discoverability, dan statelessness. Prinsip ini harus dapat diuji dari hasil desain yang diperoleh selama penerapan metodologi agile. Adapun hasil dari kajian ini adalah desain lapisan service dan desain service yang dapat diterapkan di KBI. Beberapa hal yang dapat disimpulkan selama proses ini adalah penerapan desain berorientasi service perlu memperhatikan sistem yang sudah diimplementasikan, metodologi yang digunakan, dan manfaat yang dapat diperoleh dengan implementasi berorientasi service.

A company will have competitive advantage in its business if it has a unique core business and robust technology that supports the business. One methode to design an adaptive and flexible architecture is using SOA. This paper is about the design of a service oriented architecture using an agile methodology. The methodology used for designing the service oriented architecture is the agile methodology suggested by Thomas Erl, also known as Meet in the Middle methodology. This methodology combines two traditional methodology approaches: Top Down and Bottom Up. One advantage using agile methodology is to get deep level of analysis from business user?s perspective but relatively short time to design the service from technical perspective. Analysis and Design in SOA consist of few steps: user requirements, service modelling, and service layers design. These processes begin before traditional development (SDLC) starts. SOA?s principles used in these processes are autonomy, reusability, discoverability, and statelessness. These principles will be tested to ensure that the design results are correct. Results of the paper are design of service layers and the services involve in each layers, which represent current KBI business process. The design process takes into account the existing systems, the methodology used, and the benefit gained from the service oriented implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Amelia
"ABSTRAK
Dalam mencapai visi dan misi, Lembaga XYZ merencanakan transformasi bisnis melalui implementasi paket solusi Commercial Off The Shelf (COTS). Penggunaan SOA kemudian direkomendasikan sebagai arsitektur utama bagi aplikasi COTS maupun aplikasi legacy. Dalam penerapannya saat ini, pengembangan sistem informasi masih dimulai berdasarkan kebutuhan yang terpisah di masing-masing departemen bisnis sehingga dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya duplikasi service. Tujuan implementasi SOA nantinya ialah sebagai role model dalam penerapan SOA Strategy dan SOA Governance yang akan berlaku di Lembaga XYZ. Dalam menjawab permasalahan dan tujuan SOA, dibutuhkan suatu mekanisme evaluasi untuk memperbaiki kondisi yang ada. Oracle SOA Maturity Model diharapkan dapat menjadi landasan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kematangan di masing-masing domain. Metode penelitian ini menggunakan wawancara berdasarkan karakteristik domain pada setiap tingkat kematangan dan studi dokumen Lembaga XYZ. Hasil penelitian yaitu tingkat kematangan SOA di Lembaga XYZ berada pada tingkat 1 (opportunistic). Artinya, departemen TI mulai mengenal SOA dengan menggunakan dan mengekspos services serta mendapatkan manfaat bisnis yang relatif sedikit seperti penggunaan kembali beberapa logika bisnis yang tertanam dalam sistem legacy. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi peningkatan kematangan pada 8 domain yang ada. Prioritas diberikan kepada 2 domain terendah yaitu business & strategy dan domain organization.
ABSTRACT
In order to achieve its vision and mission, XYZ Institutuion has developed a business transformation plan through implementing a solution package named Commercial Off The Shelf (COTS). The use of SOA is recommended as the main architecture for COTS applications or legacy applications. At the current state condition, information system development in XYZ Institution is initiated based on different requests from each business department that can lead to the possibility of duplicate services. In fact, the goal of SOA implementation expected to be a role model in implementing SOA Strategy and SOA Governance at XYZ Institution. To answer the problem and the goal of SOA, an evaluation method is needed to improve existing conditions. Oracle SOA Maturity Model is expected to be the basis for assessing the level of maturity in each domain. This research uses interview method as research methodology, which based on domain characteristics at each level of maturity. Research result is the SOA maturity level at XYZ Institution is in level 1 (opportunistic). It means, IT departments are being familiar with SOA by using and exposing to SOA services, in which the benefits are still relatively small such as reusing some business logic embedded in legacy systems. This research also provides recommendations for increasing maturity in 8 existing domains. Priority is given to the two lowest domains, namely business & strategy and domain organization."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Kurniawan
"Menghadirkan solusi inovatif berbasis kecanggihan IT (information technology) dan Network merupakan tantangan utama operator telekomunikasi dalam menjawab kebutuhan pelanggan di masa depan. Maka untuk memenuhi hal tesebut Telkomsel mengimplementasikan system COC (Convergent Online Charging). Salah satu feature dari COC yang akan dicoba oleh penulis untuk dianalisa adalah 'collect call' service. Permasalahan yang ada adalah service ini tingkat kegagalan collect call request cukup tinggi sehingga hal ini tentu mengurangi keuntungan dari PT Telkomsel.
Penulis berusaha mengumpulkan semua data-data ataupun langkah-langkah yang sudah diambil untuk mengantisipasi masalah dari collect call tersebut dan menganalisa progress yang dihasilkan dari langkah-langkah tersebut. Karena belum ada referensi ataupun penelitian sebelumnya yang membahas manajemen kualitas dari performansi Collect Call, maka penulis menggunakan 'Tools Dasar Six Sigma' dalam kaitannya dengan menyelesaikan permasalahan tersebut.
Hasil yang diharapkan oleh penulis dalam melakukan analisa ini adalah adanya peningkatan performansi dari fitur collect call dan juga adanya penurunan kegagalan pada ussd request untuk fitur tersebut.. Untuk analisanya diterapkan salah satu strategi six sigma yaitu Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC) dengan dibantu quality tools dalam simulasinya, diharapkan dapat ditemukan penyebab utama dari permasalahan tersebut dan dapatlah dibahas langkah-langkah yang bisa diambil guna meningkatkan performansi dari Collect Call service tersebut.

There are a challenge for Telecommunication company to held new technology base on advance of Network dan Information technology. So that's the reason for Telkomsel company to implement new technologies for their biiling system. That's the main cause, why Telkomsel implement COC system. One of COC feature that the writer try to analyze was Collect Call service. The problem that face this feature was ussd request for collect call service has high degree of failed. This problem of course will decrease Telkomsel income and also benefits.
The writer try to collect all data or even approach and steps that already taken to anticipate and minimized this issue. And the writer also try to analyzes the result from the steps that already implemented , is it impact and make the collect call performance become better or not. The writer try to increase collect call performance by analyze it with quality management teorm that related with Six Sigma implementation.
The result that expected from this analyze was there are an increasing performance from collect call service and also decreasing at ussd request failed. Here also implemented one of six sigma strategic that was known as Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC) and also supported by quality tools simulation. And hope the result from that, wa can find the root cause for the issue and we can take anticipates things to increase Collect Call service performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T27318
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rachel Septiani
"ABSTRAK
Penderita gagal ginjal kronik terus meningkat seiring dengan gaya hidup yang kurang baik, penyakit menahun dan angkatan berusia lanjut. Asuransi nasional BPJS memberikan harapan bagi pasien serta meningkatkan perkembangan industri hemodialisis. Kunci kesuksesan pengelolaan sarana hemodialisis yaitu perbaikan berkelanjutan serta kualitas sumber daya manusianya agar berkembang menjadi sarana yang berkualitas dan banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Penelitian ini menganalisis perbedaan antara harapan ekspektasi dan persepsi pasien dari kualitas layanan. SERVQUAL dijabarkan dalam 5 fitur: tangibles, reability, responsiveness, assurance dan empathy. Lima gap dalam conceptual model Service Quality yang dikemukakan dalam buku Delivering Service Quality oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry juga dibahas agar gap tersebut dapat diperkecil sebagai cara meningkatkan kepuasan pelanggan. Perbaikan dilakukan setelah mengetahui fitur mana yang harusnya diperbaiki menggunakan metode Six Sigma yang diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas dan kepuasan pasien disemua aspek, dimana persepsi sama atau lebih dari yang diharapkannya.Penelitian dilakukan pada 171 pasien yang tersebar di 15 sarana hemodialisis Jabodetabek dan Jawa Tengah. Hasil yang didapat adalah terdapat perbedaan pada keempat dimensi pertama kecuali dimensi empathy. Kualitas layanan yang baik akan mempertahankan bahkan menambah jumlah pasien untuk menjaga keberlangsungan operasional dari banyaknya kompetitor dengan harga yang ceteris paribus reimbursement BPJS yang bersifat flat rate .

ABSTRACT
Patients of chronic renal failure continue to rise, exacerbated by poor lifestyle, chronic diseases and elderly generation. National insurance BPJS gives hopes to patients as well as stimulating the growth of hemodialysis industry. The key to the good hemodialysis facilities management system lies mainly on continuous improvement and the quality of its service human resource to develop quality and network of facilities that are widely spread throughout Indonesia. This study will examine the differences between patient rsquo s expectations and perceptions of service quality. SERVQUAL as described in the 5 features tangibles, reability, responsiveness, assurance and empathy. Five gaps in the conceptual model of Service Quality presented in Delivering Service Quality book by Zeithaml, Parasuraman and Berry are also discussed so that the gap can be minimized as a way of increasing customer satisfaction. Service quality improvement after knowing which features should be fixed, can be done with Six Sigma method which is expected to improve profitability and patient satisfaction in all aspects, when the perception is equal or more than expected.The study was conducted on 171 patients spread across 15 hemodialysis facilities in Jabodetabek and Central Java. The result is there are differences in the first four dimensions except the empathy. Maintaining and even increasing incoming patients due to high satisfaction rate will maintain the operational continuity in the middle of competitors with ceteris paribus price reimbursement BPJS which yielding flat rate revenue ."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>