Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178247 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sani Bayu Murti
"PT. XYZ adalah perusahaan jasa dibidang air minum. Perusahaan ini mengalami perubahan kineija dari produksi, distribusi menjadi pengawas dan mengevaluasi pihak mitra swasta, sejak ditandatanganinya peijanjian keijasama dengan pihak mitra swasta pada tanggal 1 februari 1998. Perubahan kineija ini memberikan dampak pada sistem kinerja dalam organisasi, khususnya pada pengelolaan sumber daya manusia, sehingga pada tahun 2003 ditetapkannya Tata Keija PT. XYZ oleh Gubernur DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil wawacara dengan staf sub divisi sumber daya manusia bahwa, proses seleksi dilakukan oleh pihak konsultan PT. XYZ, proses perekrutan ini masih memiliki kekurangan. Hasil perekrutan yang diharapkan adalah sesuainya jumlah pegawai teknik dan administrasi namun pada kenyataannya pegawai administrasi lebih banyak dari pegawai teknik. Dalam hal ini, perencanaan sumber daya manusia harus di rancang sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Proses penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan PT. XYZ selama ini hanya berdasarkan penilaian atasan kepada bawahannya. Perusahaan PT. XYZ belum memiliki penilaian kinerja yang sesuai dan dapat dijadikan bekal para pegawai untuk jenjang promosi. Begitu pula proses pengembangan dan training di dalam perusahaan PT. XYZ, mengikut sertakan para pegawainya training, tanpa melakukan analisis kebutuhan training. Mengikutsertakan pegawai untuk training berdasarkan bisnis perusahaan yang bergerak di bidang air bersih yang diadakan oleh pihak luar perusahaan. Dalam hal imbalan dan penghargaan di dalam perusahaan PT. XYZ belum dilakukan sepenuhnya hanya mengikuti tata pengajian seperti pegawai negri sipil.
Pada saat ini tampak bahwa, organisasi PT. XYZ mengalami kesulitan dalam menentukan kemampuan-kemampuan atau keterampilan-keterampilan yang dimiliki pegawai. Mengatasi permasalah yang ada di organisasi PT. XYZ tersebut diatas dan kesulitan dalam menentukan kemampuan atau keterampilan diperlukan suatu standar dan persyaratan sebagai peta menuju kesuksesan kineija. Model kompetensi sebagai rangkaian yang penting bagi kinerja sebuah pekeijaan atau sekelompok pekeijaan juga memberikan sebuah peta yang membantu seseorang pegawai memahami cara terbaik mencapai keberhasilan dalam pekeijaan atau memahami cara mengatasi suatu situasi tertentu (LOMA's Compenetency Dictionary, 1998) Penyusunan model kompetensi menggunakan tahapan dari LOMA's Competency Dictionary (1998) yang terdiri dari Tahap Persiapan, Tahap Inti, yaitu expert panel, analisis data dan validasi kemudian ditutup dengan Tahap Penyelesaian. Model Kompetensi yang disusun pada PT. XYZ ini adalah model kompetensi inti dan model kompetensi manajerial. Masing-masing kompetensi disusun berdasarkan kamus kompetensi dan tingkat keahlian.
Tingkat keahlian ada lima level. Level yang paling rendah ada pada level satu, yaitu pegawai yang memiliki kemampuan pemula dalam pekeijaan, tingkat keahlian paling tinggi berada pada level lima, yaitu pegawai yang memiliki kemampuan ahli dalam pekeijaan. Metode yang digunakan dalam penyusunan model kompetensi ini dilakukan dengan wawancara dan FGD. Penyusunan Model kompetensi ini dilakukan pada tanggal 13 April hingga 28 Mei 2009 dilakukan di kantor PT. XYZ Pusat DKI Jakarta.
Hasil yang diperoleh dalam penyusunan model kompetensi adalah lima kompetensi inti meliputi: Pengetahuan Organisasi, Integrasi, Komunikasi, Keterampilan Analisis dan keijasama serta empat kompetensi manajerial, yaitu: Perencanaan, inovasi, supervisi dan kepemimpinan."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T38041
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Yustari M.
"ABSTRAK
Penulisan tugas akhir ini diajukan sebagai usulan, pemecahan masalah yang dikemukakan pihak manajemen PT. XYZ. Permasalahan yang terjadi pada PT. XYZ dianalisis menggunakan metode 7-S McKinsey. Yang menjadi fokus utama dari permasalahan di perusahaan ini adalah pada faktor staf. Di mana permasalahan yang terjadi adalah seluruh karyawan PT. XYZ kurang memiliki kompetensi yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan perusahaan.
Permasalahan tersebut terjadi akibat proses seleksi PT. XYZ selama ini tidak tajam (terstandar dan terstruktur) serta tidak memiliki dasar penilaian yang jelas sehingga hasilnya sering kali tidak obyektif. Dengan menggunakan kompetensi sebagai dasar penilaian maka obyektivitas tersebut dapat dihilangkan karena kompetensi memberikan gambaran perilaku yang jelas, rinci, dan spesifik yang berkaitan dengan kinerja yang unggul sesuai dengan visi, misi, dan strategi perusahaan.
Tugas akhir ini menjelaskan proses penyusunan model kompetensi yang disertai dengan analisa jabatan untuk PT. XYZ. Kemudian penyusunan model kompetensi itu diaplikasikan dalam wawancara berbasis kompetensi untuk mengidentifikasi komptensi calon karyawan-karyawan dalam proses seleksi maupun evaluasi sebagai salah satu kegiatan yang penting dilakukan PT. XYZ saat ini. Model kompetensi yang dibuat berdasarkan LOMA's Competency Dictionary."
2007
T 17830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Ratna Juwita
"Tujuan dari penulisan proposal ini adalah memberikan usulan kepada PT X dalam usahanya meningkatkan efektivitas kinerja karyawannya sejalan dengan salah satu sasaran pokok yang terdapat pada rencana strategis perusahaan yang disusun pada tahun 2006 yaitu menciptakan kualitas SDM yang handal (lampiran 3) melalui rancangan formalisasi jabatan dan rancangan model kompetensi (lampiran : Bab IV).
Berkaitan dengan perubahan fungsi PT X sejak tahun 1998 dari operator penyedia air minum menjadi pengawas Mitra swasta (lampiran I), didapatkan sejumlah masalah yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusianya. Dalam beberapa hal, perubahan fungsi tersebut sudah disikapi manajemen dengan melakukan beberapa perubahan, misalnya perubahan struktur organisasi, perubahan peraturan perusahaan dan juga penetapan uraian tugas yang jelas sampai pada level sub divisi. Akan tetapi, perubahan-perubahan tersebut belum diikuti dengan perubahan sistem pengelolaan kinerja karyawan yang lebih professional (lampiran : Bab I).
Berdasarkan studi yang dilakukan terhadap PT X, permasalahan kekaryawanan yang timbul antara lain adalah :
1. Sebagian karyawan belum mampu menarnpilkan kinerja yang diharapkan meski sudah diseleksi dengan asesmen potensi oleh konsultan SDM dan diberikan pelatihan oleh perusahaan.
2.Masih adanya orang-orang yang tidak pas duduk di jabatan tertentu karena ketrampilan dan kemampuan yang dimiliki kurang mendukung sehingga kurang mampu menampilkan kinerja yang baik dalam bekerja.
3.Proses seleksi dan promosi jabatan belum memiliki acuan yang baku sehingga bagi sebagian karyawan dianggap tidak transparan.
4.Program pelatihan yang dilakukan belum didasari oleh analisa kebutuhan pelatihan yang cukup baik.
5.Uraian pekerjaan yang ada masih sebatas tingkat divisi, sementara di dalam setiap divisi tidak ada pembagian peran atau fungsi. Akibatnya, pembagian pekerjaan yang dilakukan oleh kepala divisi hanya didasarkan kebiasaan yang tidak tertulis sehingga penanggung jawab suatu tugas di dalam divisi juga tidak jelas.
Masalah-masalah tersebut di atas menghambat efektivitas kerja karyawan yang pada saat ini berstatus karyawan BUMD untuk berperan mendukung langkah strategis perusahaan dalam fungsinya sebagai pengawas mitra swasta (Lampiran : Bab III).
Untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di atas, rnaka perusahaan perlu melakukan hal-hal sebagai berikut (Lampiran bab Ill) :
1. Melakukan formalisasi jabatan untuk memperjelas dan mempertegas peran karyawan dalam mendukung strategi perusahaan. Dengan peran yang jelas, perilaku kerja karyawan diharapkan lebih terarah dan lebih efektif.
2. Menetapkan kompetensi yang perlu dimiliki oleh karyawan PT X balk yang bersifat kompetensi inti maupun kompetensi spesifik sesuai dengan tuntutan masing-masing jabatan. Penempatan seseorang dalam suatu jabatan menuntut persyaratan orang tersebut harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan jabatannya, agar yang bersangkutan handal dalam menjalankan tugas yang diberikan. Berdasarkan kompetensi tersebut nantinya akan disusun berbagai sistem pengelolaan karyawan.
Pada bagian akhir penulisan tugas skhir dijelaskan langkah-langkah formalisasi jabatan yang dimulai dari tahap diferensiasi horizontal pada level sub divisi dan dilanjutkan dengan menentukan tingkat formalisasi yang akan diberikan untuk suatu jabatan. Berdasarkan deskripsi pekerjaan yang sudah diformalisasi, disusun model kompetensi untuk tiap-tiap jabatan. Tahapan penyusunan model kompetensi dimulai dengan (1) persiapan; (2) penyusunan model kompetensi; (3) pengumpulan data dengan cara in depth interview dan focus group discussion, (4) analisis data dan kesimpulan hasil, dan diakhiri dengan (5) finalisasi model kompetensi (Lampiran Bab IV)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gottfried Hotma Toar
"Laju perkembangan ekonomi dan teknologi global membuat perubahan tidak dapat dihindari dalam kehidupan organisasi. Menurut Cummings & Worley (2008), kemampuan untuk mengelola perubahan akan terus menjadi sumber utama keunggulan kompetitif di semua jenis organisasi. Selain itu, kinerja dan kemampuan untuk menerapkan perubahan organisasi juga dipengaruhi oleh budaya organisasi, namun tanpa perubahan dalam kompetensi manajerial dalam organisasi, budaya organisasi tidak akan dapat berubah. Penelitian deskriptif ini berfokus pada diagnosis budaya organisasi dan kompetensi manajerial dalam perusahaan Public Relations (PR) Indonesia yang telah melalui berbagai perubahan sebagai akibat dari akuisisi oleh sebuah perusahaan PR global.Tujuan dari tesis ini adalah untuk mendiagnosa budaya organisasi dan kompetensi manajerial berdasarkan Competing Values Framework oleh Cameron dan Quinn (2006). Populasi adalah karyawan non-manajerial di PT. XYZ Indonesia, sebuah perusahaan PR multinasional yang sebagai hasil dari proses merger dan akuisisi. Penelitian ini menggunakan Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) sebagai teknik analisis data untuk mendiagnosa orientasi dominan organisasi berdasarkan jenis budaya dan Managerial Skills Instrument Assessment (MSAI) untuk menggambarkan dan mendapatkan gambaran kompetensi manajemen di perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini budaya organisasi yang ada di PT. XYZ Indonesia, secara berurutan adalah Market, Clan, Adhocracy dan Hierarchy, sedangkan kompetensi manajerial yang dirasakan oleh para responden adalah Clan, Adhocracy, Market dan Hierarchy. Diagnosa gap antara budaya organisasi dan kompetensi manajerial di PT. XYZ Indonesia menunjukkan bahwa ada kesenjangan diantara keduanya dengan gap terbesar pada kompetensi Managing the Future, Managing the Development of Others dan Managing Teams.

The pace of global, economic, and technological development makes change an inevitable feature of organizational life. According to Cummings & Worley (2008), the ability to manage change continuously will be a key source of competitive advantage in all types of organizations. Moreover, an organization?s performance and ability to implement change are influenced by the organizational culture, but without an alteration in the managerial competencies demonstrated in the organization, the organization?s fundamental culture will not change. This descriptive research focuses on the diagnosis of the organizational culture and managerial competencies profiles in an Indonesian Public Relations (PR) company that had gone through some changes as a result of an acquisition by a global PR company. The purpose of this thesis is to assess the organization culture and managerial competencies based on the Competing Values Framework by Cameron and Quinn (2006). The population is the non-managerial employees of PT. XYZ Indonesia, a multinational Public Relations firm, an organization that is a result of a merger and acquisition. This research used Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) as the instrument to diagnose the dominant orientation of organization based on the core culture types and Management Skill Assessment Instrument (MSAI) to describe and obtain description of the management competencies on the job. The results showed that the organizational cultures that are present in PT. XYZ Indonesia, in particular order are Market, Clan, Adhocracy and Hierarchy culture while the managerial competencies felt by the respondents are Clan, Adhocracy, Market and Hierarchy. For the assessment of the gap between the organizational culture and managerial competencies in PT. XYZ Indonesia shows that there is a discrepancy between the two and largest gap is on the Managing the Future, Managing the Development of Others and Managing Teams."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hindradjid Harsono
"Berkembangnya trend konvergensi antara industri komputer, Informasi dan komunikasi salah satunya adalah VoIP, sehingga berkembang menjadi suatu bisnis. Untuk itu bisnis VoIP membutuhkan strategi yang tepat agar dapat bersaing dalam bisnis VoIP ini.
Penelitian ini bermaksud menganalisis kondisi lingkungan eksternal dan internal yang dihadapi oleh PT. XYZ dan memetakan posisi persaingan/ competitive position PT. XYZ. Faktor-faktor utama yang dapat dijadikan penyusunan strategi dengan berbasis kompetensi inti untuk digunakan oleh PT. XYZ, merancang dan menemukan arsitektur strategik dalam bisnis VoIP, sehingga dapat dijadikan sebagai arahan dan petunjuk dalam pengembangan strategi.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitis. Populasi penelitian adalah para karyawan yang dinilai ahli dan berkompeten. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara riset pustaka dan lapangan melalui daftar kuesioner dilanjutkan dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur. Penelitian ini menggunakan aliran strategi konfigurasi, dengan aliran posisi untuk memposisikan diri (PT.XYZ) dan aliran pembelajaran guna pengembangan strategi.
Analisis strategi mengenai lingkungan eksternal dan internal menggunakan aliran posisi yang berbasis pasar/market based dengan memetakan Matriks General Electric. Sedangkan pada tahap pengembangan strategi bisnis VoIP dengan menggunakan aliran pembelajaran yang berbasis sumber dayalresource based dengan mengidentifikasikan kompetensi inti yang ada dan yang dibutuhkan pada PT. XYZ, dilanjutkan dengan memetakan pohon kompetensi inti bisnis VoIP pada PT. XYZ, yang pada akhirnya dapat mengetahui implementasi dan pengembangan strategi bisnis VoIP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk atau Iayanan inti PT.XYZ adalah sistem, jaringan dan komunikasi. Sedangkan kompetensi inti yang dikembangkan adalah manajemen operasional, fleksibilitas, dan pengembangan sumber daya manusia perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar PT.XYZ menciptakan kompetensi isi pada jalur kompetensi proses, mengadakan analisis pada Iingkungan internal agar dapat ditingkatkan secara cermat, bagian sumber daya manusia, dan pelatihan sebaiknya ditingkatkan, mengembangkan jaringan kerja sama pada pihak pemasok (akses dan perizinan), pengembangan keunggulan bersaing dengan pendekatan kompetensi inti. Di samping itu, mempertimbangkan penggunaan aliran lainnya di dalam pengembangan strategi bersaingnya scbagai bagian dari penggunaan aliran konfigurasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T2449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Yuniar Safithri
"PT. S merupakan salah satu perusahaan modal ventura yang menyadari pentingnya penggunaan kompetensi dalam pengelolaan SDM di perusahaannya Tahap awal untuk dapat mengaplikasikan pendekatan kompetensi ini perlu dibuat suatu model kompetensi. Oleh karena itu,tugas akhir ini memiliki tujuan menyusun model kompetensi untuk Departemen Pembiayaan PT. S, yang merupakan departemen inti perusahaan. Namun sebelumnnya dilakukan penyusunan kompetensi inti untuk seluruh jabatan di perusahaan, karena PT. S belum memilikinya.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah behavioral-event interview, focus group discussion serta data pendukung dari perusahaan. Hasil yang diperoleh berupa model kompetensi yang terdiri dari 5 kompetensi inti yaitu team work, customer satisfaction orientation, strive for excellence, organizational awareness dan willingness to learn serta 13 kompetensi spesifik yaitu finacial report knowledge, product knowledge, analythical thinking, writting skill, presentation skill, influencing skill, informational seeking, business sense, planning, organizing and controlling, self confidence, delegating, developing others serta coaching. Setiap kompetensi terdiri dari nama kompetensi, definisi operasional, derajat kepentingan, tingkat penguasaan dan indikator perilaku."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T38439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Hendrawan Adilukito
"ABSTRAK
The purpose of this thesis is to assess the organization culture and managerial
competencies based on the Competing Values Framework by Cameron and Quinn
(2006). The population is all of the employees of PT. XYZ, a family owned
company and doing business related to exhibition services. This research used
Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) as the data analysis
technique to diagnose the dominant orientation of organization based on the core
culture types and Management Skill Assessment Instrument (MSAI) to describe
and obtain description of the management behavior on the job. The results showed
that the dominant organizational cultures in PT XYZ at current condition are
Hierarchy and Market while the Clan culture as the expected culture. For the
assessment of managerial competencies in PT XYZ through a descriptive analysis
and Importance Performance Analysis by Martilla and James (1977), the result
shows that the overall average score of the current condition is in “Average” level
while the expected is in “Good” level. There is only one competency category,
Managing Continuous Improvement, which is considered as the focus of the
improvement and needs immediate improvements.

ABSTRACT
Tujuan dari tesis ini adalah untuk menilai budaya organisasi dan kompetensi
manajerial berdasarkan Competing Values Framework dari Cameron dan Quinn
(2006). Populasi yang dinilai adalah seluruh karyawan PT. XYZ, sebuah
perusahaan keluarga dan melakukan bisnis yang berkaitan dengan jasa pameran.
Penelitian ini menggunakan Organization Culture Assessment Instrument (OCAI)
sebagai teknik analisis data untuk mendiagnosis orientasi dominan organisasi
berdasarkan jenis budaya inti dan Management Skill Assessment Instrument
(MSAI) untuk memperoleh gambaran tentang perilaku manajemen pada
pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi yang dominan
di PT XYZ pada kondisi saat ini adalah Hierarchy dan Market sementara budaya
Clan sebagai budaya yang diharapkan. Untuk asesmen kompetensi manajerial di
PT XYZ melalui analisis deskriptif dan Importance Performance Analysis dari
Martilla dan James (1977), hasilnya menunjukkan bahwa nilai rata-rata
keseluruhan untuk kondisi saat ini berada di level "Rata-rata" sedangkan yang
diharapkan adalah di level "Baik". Hanya terdapat satu kategori kompetensi,
Mengelola Perbaikan Berkelanjutan (Managing Continuous Improvement), yang
dianggap sebagai fokus perbaikan utama dan membutuhkan perbaikan segera"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina M. Indah Soca R. K.
"Telaah ini disusun dalam rangka merancang program pengembangan kompetensi karyawan level manajerial pada PT. Agronesia Bandung. Telaah ini dibuat sebagai tindak lanjut terhadap hasil assessment tenaga kerja yang telah dilakukan pada bulan Mei 2004. Hasil assessment tersebut memperlihatkan bahwa masih banyak kompetensi manajerial yang dimiliki Manajer dan Asisten Manajer, berada pada taraf kurang atau rendah. Artinya para Manajer dan Asisten Manajer tersebut membutuhkan upaya atau langkah-Iangkah pengembangan yang sistematis dan terstruktur dalam rangka mengembangkau kompetensinya yang masih kurang tersebut.
Analisis pada masalah ini menghasilkan rumusan kompetensi yang berbeda pada level jabatan Manajer dan Asisten Manajer. Selanjutnya dilakukan analisa kesesuaian hasil assessment dengan tuntutan jabatan sehingga menghasilkan jenis-jenis kompetensi yang harus dikembangan baik untuk level Manajer maupun Asisten Manajer. Kompetensi yang harus dikembangkan pada Manajer adalah berpikir fleksibel, berpikir kreatif/inovatif change leadership.
impact & influence, perencanaan dan entrepreneur spirit. Sedangkan kompetensi yang harus dikembangkan pada level Asisten Manajer adalah berpikir kreatif/inovatif pembuatan keputusan, perencanaan, entrepreneur spirit, customer & market focus, impact & influence, analisa masalah, sharing responsibility.
information seeking dan result orientation.
Berdasarkan analisis terhadap kompetensi yang masih kurang itu,
disusunlah suatu rancangan untuk pengembangan kompetensi. Rancangan ini meliputi area pengembangan yang dibutuhkan, bentuk intervensi dan metode pengembangan yang disarankan, deskripsi kegiatan/materi pelatihan, tujuan/sasaran dari setiap program pengembangan serta partisipan yang mengikuti setiap program. Dari rancangan ini dibuat rencana kegiatan untuk pengembangan kompetensi karyawan yang meliputi jenis kegiatan, metode yang digunakan, siapa pelaksananya, alokasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan.
Saran yang diberikan untuk perusahaan agar dapat menarik manfaat yang sebesar-besamya dari rancangan program pengembangan kompetensi adalah agar pimpinan segera mengadakan koordinasi dan menyusun anggota kepanitian sebagai persiapan pelaksanaan peIatihan. Kemudian panitia ini disarankan untuk merencanakan waktu dan tempat pelatihan, jumlah peserta pelatihan, alat bantu pelatihan yang digunakan, penyediaan dana dan jadwal pelatihan. Selanjutnya pihak panitia dapat menghubungi konsultan yang dianggap kompeten untuk membantu proses pelaksanaan pelatihan. Terakhir pihak perusahaan disarankan unruk melakukan program evaluasi pelatihan segera setelah program pelatihan diselenggarakan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Ardianty
"Peralihan kepemilikan saham mayoritas PT. Semen Cibinong Tbk. di tahun 2001 kepada Holcim Ltd. sebesar 77,33% merupakan titik tolak dilakukannya berbagai perubahan dan restrukturisasi secara bertahap dalam tubuh perusahaan. Hingga pads I Januari 2006, nama perusahaan dan anak perusahaan berganti nama dari PT. Semen Cibinong Tbk. menjadi PT. Holcim Indonesia Tbk. dan PT. Trurnix Beton menjadi PT. Holcim Beton. Semua identitas perusahaan tidak terkecuali logo dalam kemasan produk pun dirubah.
Kebijakan perusahaan tersebut merupakan bagian dari strategi penyetaraan operasional seluruh anak perusahaan Holcim Ltd yang tersebar di leblh dari 70 negara. Penyetaraan tersebut menunjukkan adanya ekspektasi yang tinggi serta optimisme bagi penjualan produk. Untuk mampu berkompetisi, optimisme akan perubahan serta dinamika tersebut dibangun rnelalui strategi manajemen merek yang mengarah pads pengembangan kompetensi inti pemasaran. Untuk mengidentifikasi factor-faktor ancarnan, peIuang, kelemaahan, serta kekuatan perusahaan, penelitian ini disusun berdasarkan konsep-konsep pemasaran khususnya yang menekankan pad peranan serta pentingnya fokus dan merek sebagai daya saing perusahaan. Analisis yang digunakan yaitu analisis SWOT dengan penjabaran baik Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS), internal Factors Analysis Summary (WAS), Analisis Lingkungan Industri Porter, serta mengkombinasikan basil analisis-analisis tersebut dengan matriks Tows untuk mendapatkan alternatif strategi bagi perusahaan.
Data primer untuk menganalisis Iingkungan internal, eksternal, dan industri perusahaan diolah dengan menggunakan teknlk kuesioner dengan metode Skala Rating serta wawancara terstruktur dan tidak terstruktur kepada 10 orang populasi sekaligus sample (responder) data sekunder melalui studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data berupa teori-teori yang serta wawancara terstruktur dan tidak terstruktur kepada 10 orang populasi sekaligus sample (responder) data sekunder melalui studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data berupa teori-teori yang relevan dan data-data perusahaan di antaranya profil perusahaan, laporan keuangan, data Branding Development & Marketing Departement.
Berdasarkan basil penelitian yang diperoleh, dapat disarankan kepada PT. Holcim Indonesia Tbk. untuk senantiasa melakukan penelitian mengenai manajemen merek serta kekuatan kompetensi inti marketing perusahaan secara berkala. Penelitian semacam ini dapat menjadi sistem kontrol tersendiri bagi pengambilan keputusan yang strategis balk jangka pendek maupun panjang.

Change in PT. Semen Cibinong Tbk.'s majority corporate share in 2001 to Holcim Ltd. at amount 77,33% was a starting point of many changes and gradual organization restructure_ Up to January 1s, 2006 both company name and its subsidiaries changed their names from PT. Semen Cibinong Tbk. to PT. Holcim Indonesia Tbk, and PT. Trumix Beton to PT. Holcim Beton. With no exception, all company identities including trademark in product's cover also changed.
The mentioned company policy is a part of operational extension line strategy whereas must followed by all Holcim Ltd. subsidiary companies spread in more than 70 countries. The standardization shows a high expectation and optimism for product selling. Hence to compete, the optimism of changes and business dynamics above must build through a branding management with refer to marketing core competence development. To identify factors of threat, opportunity, weakness and strength of the company, this thesis arranged by based on marketing concepts which in particular emphasize on the role and the importance of branding as company's competitive capability. Analysis' used in this thesis are SWOT analysis along with explanations on External Factors Analysis Summary (EFAS), Internal Factors Analysis Summary (WAS), Porter's industrial environment analysis, as also to combine with Tows Matrix to gain alternative strategies for the company.
Primary data which used to analyzes internal, external, and industrial environment processed by using questionnaire with rating scale combine with structures and uncharacterized data of 10 persons population and sample. Secondary data gained from literature study by collecting data of relevant theories and company?s data, such as company profile, annual report, and data Branding Development & Marketing Department.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T19933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaurah Haninah
"Pemerintah sejatinya memiliki tanggung jawab untuk mengatasi permasalahan pengangguran. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan meningkatkan keterampilan untuk bekerja bagi masyarakat lewat pelaksanaan program pelatihan kerja. Pada DKI Jakarta, program pelatihan tersebut dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) yang salah satunya adalah PPKD Jakarta Timur. Namun, untuk memastikan bahwa masyarakat yang mengikuti pelatihan dapat terserap pada pasar tenaga kerja PPKD Jakarta Timur perlu untuk melakukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses kolaboratif dan faktor- faktor yang dapat mempengaruhinya berdasarkan teori collaborative governance milik Ansell & Gash (2008). Pendekatan dari penelitian ini adalah post-positivist dengan teknis pengumpulan data kualitatif. Peneliti menganalisa hasil wawancara mendalam serta studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah kolaborasi yang dilakukan oleh PPKD Jakarta Timur dengan perusahaan dan Non-Governmental Organization yang dibahas dalam penelitian ini merupakan praktik yang baik, yakni dapat memenuhi seluruh dimensi yang ada: dialog tatap muka, membangun kepercayaan, komitmen terhadap proses, hasil sementara, kondisi awal, kepemimpinan fasilitatif, dan desain institusional.

The government has a responsibility to address unemployment issues. One of the steps taken is to enhance job skills for the community through the implementation of job training programs. In DKI Jakarta, these training programs are carried out by the Regional Job Training Center (PPKD), one of which is East Jakarta Job Training Center. However, to ensure that the community members participating in the training can be absorbed into the labor market, East Jakarta Job Training Center needs to collaborate with other stakeholders. This study aims to understand how the collaborative process and the factors that can influence it, based on Ansell & Gash's (2008) collaborative governance theory. The approach of this study is post-positivist with qualitative data collection techniques. The researcher analyzes the results of in-depth interviews and literature studies. The findings of this study indicate that the collaboration conducted by East Jakarta Job Training Center with companies and Non-Governmental Organizations discussed in this study is a good practice, meeting all the existing dimensions: face-to-face dialogue, building trust, commitment to the process, intermediate outcomes, initial conditions, facilitative leadership, and institutional design."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>