Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65572 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Misna Ariati
"ABSTRAK
Dalam penulisan ini, penulis mencoba menganalisa kondisi suatu perusahaan
ditinjau dari aspek knowledge management dan aspek psikologi, serta menerapkan
teori-teori knowledge management dan teori-teori psikologi yang terkait, guna
mendapatkan solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan, khususnya perusahaan engineering dan konstruksi.
Penulis mengambil contoh kasus pada salah satu perusahaan EPC nasional
mengenai pencapaian Organizational Knowledge Création untuk meningkatkan
daya saing perusahaan melalui pendekatan Knowledge Management khususnya
dengan peningkatan Budaya Knowledge Sharing dan Intervensi HR pada individu
dan kelompok.
Pembahasan dimulai dengan analisa organisasi menggunakan Strategy Map
(Kaplan & Norton) yang diketahui pokok permasalahan terletak pada Internal
Perspective dan Leaming and Growth Perspective.
Untuk mengetahui seberapa jauh knowledge process yang telah terjadi di
PTN, dilakukan analisis Enabler Condition. Selanjutnya dianalisa bagaimana
Knowledge Conversion terjadi yang meliputi Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi,
dan Internalisasi.
Berdasarkan hasil analisa di atas, ditemukan pokok-pokok permasalahan
yang perlu diperbaiki. Adapun usulan-usulan perbaikan akan dikategorikan menjadi
3 Alternatif Tujuan KM Project (Davenport) yaitu Knowledge Création
Repositories, Improve Knowledge Access and Transfer, dan improve Knowledge
Culture and Environment. Dalam menentukan alternatif perbaikan yang diusulkan,
alternatif-alternatif penyelesaian dinilai berdasarkan Tingkat Efektivitas, Dana, dan
Kemudahan.
Pada akhirnya penulis merekomendasikan alternatif ke 3, yaitu Improve
Knowledge Culture and Environment sebagai program awal untuk pemecahan
masalah meningkatkan daya saing perusahaan melalui pencapaian Organizational
Knowledge Création."
2007
T38146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lalu Misbat Hidayat
"Pengembangan kembali pengusahaan pertambangan batubara di Indonesia dimulai pada tahun 1981 dengan didirikannya PT (Persero) Tambang Batubara Bukit Asam di Sumatera Selatan, disamping PN Tambang Batubara yang ditunjuk sebagai principal bagi perusahaan kontraktor kerjasama dengan beberapa perusahaan acing untuk Kalimantan. Sampai dengan tahun 1987 baru sepuluh kontraktor yang menandatangani kontrak kerjasama bagi hasil dengan pembagian 13,5 % untuk Pemerintah dan 86,5% untuk kontraktor dengan menanggung semua biaya penambangan.
Kemajuan masing-masing perusahaan tersebut sangat berbeda satu dengan lainnya yang disebabkan oleh perbedaan tuntutan kebutuhan investasi dan biaya-biaya penambangan, pengangkutan, dan pelabuhan yang merupakan faktor-faktor penentu utama dalam menyusun Strategi Pembiayaan dalam investasi dan Pengembangan.
Strategi pembiayaan dalam investasi dan pengembangan pada perusahaan pertambangan batubara akan sangat menentukan kemampuan daya saing dengan terbentuknya suatu Harga Pokok Penjualan yang lebih rendah dari pada pesaingnya.
Secara umum batubara Indonesia mempunyai keunggulan dibandingkan dengan batubara dari negara-negara lain seperti Australia, Amerika Serikat, Kanada, Amerika Latin, Afrika Selatan, India, yaitu kandungan belerangnya dibawah 1%. Keunggulan lainnya adalah jarak angkut dari Indonesia ke negara-negara konsumen batubara di wilayah Asia Pasifik seperti Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong, Malaysia, Philipina, lebih dekat dibanding Australia yang merupakan negara pengekspor batubara terbesar di dunia.
Akan tetapi, sampai dengan tahun 1995 ekspor batubara Indonesia baru 11% dari total kebutuhan batubara yang harus diimpor oleh negara-negara Asia Pasifik atau sebanyak 27,1 juta ton dari 242,6 juta ton, dan hanya 0,8 % dari total kebutuhan impor batubara negara-negara Eropa Barat.
Untuk mengetahui penyebab dan kelambatan tersebut, peneliti mengkaji strategi pembiayaan dalam investasi dan pengembangan dari perusahaan-perusahaan pertambangan batubara dengan mengambil empat sebagai sampel yang kesemuanya memulai usahanya pada tahun 1982 dan merupakan empat besar dari sepuluh perusahaan tersebut.
Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda desktiptif-eksplanasi, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pokok sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu : (1) Apa saja jenis investasi dan pembiayaan yang dilakukan oleh setiap perusahaan dan berapa besar untuk masing-masing jenis yang sama pada setiap perusahaan ?, (2) Apa pengaruhnya terhadap pembentukan harga pokok penjualan serta terhadap laba/rugi operasi ?, (3) Bagaimana perusahaan memperlakukan sentra-sentra biaya yang ada sehubungan dengan keperluan analisis biaya ?.
Dengan menggunakan analisis Strategic Cost Management yang mempunyai tiga tema pokok yaitu : (1) Value Chain Analysis, (2) Strategic Positioning Analysis, dan (3) Cost Drivers Analysis, peneliti niendapatkan pembiayaan dalam investasi dan pengembangan yang tidak efisien.
Peneliti berkesimpulan bahwa perusahaan-perusahaan pertambangan batubara di Indonesia masih kurang efektif dalam investasi pengembangan dan tidak efisien dalam pembiayaan, sehingga harga pokok penjualannya masih tinggi dan mengakibatkan kesulitan meningkatkan pasokannya ke pasar dunia. Kondisi itu nampaknya tidak segera diketahui oleh manajemen karena perusahaan masih menerapkan manajemn biaya tradisional yang dikenal dengan manajemen akuntansi biaya.
Untuk memperbaiki keadaan seperti itu, mereka perlu menyesuaikan strategi pembiayaan dalam investasi dan pengembangan baik secara struktural maupun eksekusional agar menjadi lebih efisien dan dapat menekan harga pokok penjualan dalam rangka meraih keunggulan bersaing yang berkesinambungan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
"Kenaikan harga timah dalam kurun waktu 1970-1980 telah menarik minat banyak negara penghasil timah untuk mencari cadangan baru dan meningkatkan usahanya. Karena produksi tidak terkendali akibatnya terjadi keadaan over supply di pasar dunia, terjadilah kemerosotan harga yang menyebabkan terjadi nya krisis harga timah pada tahun 1985. Produsen timah diseluruh dunia terancam kebangkrutan tak terkecuali Indonesia.
Menghadapi ancaman kebangkrutan, FT Tambang Timah satusatunya BUMN yang berusaha dibidang pertambangan timah di Indonesia, dihadapkan pada empat pilihan yaitu ; Digabungkan dengan BUMN sejenis, melakukan restrukturisasi, dijual kepada swasta atau di liquidasi. Dari empat alternatif tersebut dipi lih restrukturisasi guna menyelamatkan perusahaan dan usaha pertambangan timah di Indonesia.
Tahap awal dari restrukturisasi ialah menyusun konsep restrukturisasi. Guna menajami konsep dan menyusun action plan-nya perusahaan mendapat bantuan dari Bank Dunia dan Konsultan Arthur Andersen.
Mengingat PT Tambang Timah adalah BUMN itiaka diperlukan persetujuan dari pemerintah sebagai pemegang saham terlebih dahulu sebelum melaksanakan kebijaksanaan tersebut. Untuk men dapatkan dukungan dari pemerintah Direksi PT Tambang Timah melakukan pendekatan kepada Instansi Pemerintah, DPR RI dan DPRD serta ABRI.
Restrukturisasi mempunyai empat program ; Reorganisasi, Relokasi, Penglepasan Asset dan Rekonstruksi.
1. Reorganisasi bertujuan mendapatkan struktur organisasi yang sederhana, arus informasi yang cepat dan berorientasi pada fungsi. Reorganisasi pada fungsi produksi ialah dengan meru bah organisasi yang berorientasi geografis ke teknologi. Re organisasi telah menghasilkan organisasi yang ramping, yang semula ada 8 jenjang pengambil keputusan menjadi 4 jenjang. Reorganisasi juga menyebabkan pengurangan karyawan sebanyak kurang lebih 16 ribu, pengurangan karyawan telah berhasil tanpa menimbulkan gejolak. Dana untuk pengurangan karyawan diperoleh dari Pemerintah berupa Penyertaan Modal Pemerin tah sebesar Rp.113 milyard.
2. Relokasi ialah memindahkan Kantor Pusat dari Jakarta ke Pangkalpinang guna percepatan pengambilan keputusan, pengu rangan biaya overhead dan meningkatkan kebersamaan. Reloka si dapat dilakukan lebih cepat dari pada jadwal yang diren canakan.
3. Penglepasan asset yang tidak berkaitan dengan core business bertujuan untuk mengkonsentrasikan aktivitas perusahaan hanya pada bidang yang berkaitan dengan produksi timah, mengurangi beban usaha dan pengembangan ekonoiiii wilayah. Penglepasan asset dilakukan dengan hibah kepada Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, dialihkelolakan, kerja sama operasi, dijual kepada BUMN lain dan Swasta.
4. Rekonstruksi alat produksi dan sarana pendukungnya bertuju an meningkatkan efisiensi teknis. Program rekonstruksi telah berhasil merekondisi seluruh Kapal keruk, pembukaan satu bengkel yang modern dan pemasangan sarana komunikasi melalui satelite.
Meskipun restrukturisasi telah berhasil mempertahankan hidup perusahaan dan meningkatkan daya saing, namun ada ekses ekses yang menyedihkan, terutama di wilayah yang ditinggalkan. Mengingat bahan galian adalah asset yang tak dapat diganti, hendaknya perusahaan dan pemerintah bekerja sama dalam me nyusun perencanaan jangka panjang berkaitan dengan usaha pertambangan dan dampaknya bagi masyarakat sekitarnya. Kasus PT Tambang Timah ini dapat dijadikan pelajaran bagi perusahaan BUMN ma upun swasta yang berniat untuk melakukan restrukturisasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejak dibentuknya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang mengarah pada perdagangan yang bebas dan transparan, masalah penerapan standar dan penilaian kesesuaian menjadi perhatian di kalangan pelaku usaha, terutama masalah penerapan standar sistem manajemen mutu (ISO 9001). Standar ISO 9001 merupakan standar sistem manajemen mutu dan bersifat sukarela serta dapat diterapkan oleh berbagai jenis, bentuk, dan ukuran organisasi. Untuk itu dalam memasuki perdagangan dunia yang bebas dan transparan tersebut pelaku usaha perlu melakukan upaya dan strategi yang salah satunya adalah dengan menerapkan ISO 9001. Untuk membuktikan bahwa suatu industri atau organisasi telah menerapkan dan memenuhi persyaratan ISO 9001 adalah melalui assesmen oleh lembaga pihak ketiga yang independen, kredibel, dan transparan. Lembaga pihak ketiga tersebut dikenal dengan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM). Penerapan standar ISO 9001 merupakan alat untuk meningkatkan daya saing produk baik di pasar nasional maupun internasiohal. Penerapan ISO 9001 di kalangan industri diharapkan tidak hanya akan memberikan jaminan konsistensi produk yang dihasilkan, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi, kerapian dalam dokumentasi dan mampu telusur serta memberikan image/citra yang positif terhadap kepercayaan pasar sehingga pelanggan akan merasa puas terhadap produk yang dibelinya (costumer satisfaction).
"
JSTA 7:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Santi
"PT. XYZ merupakan perusahaan asuransi yang dimiliki oleh pemerintah den gan kepemilikan saham Bank Indonesia dan Departemen Keuangan Rl. Bidang usaha bergcrak di bidang asuransi knedit. Pada tahun pmduksi 2006 perusahaan mengalami penurunan kinclja, yang mana pendapatan premi danjasa pelayanan mengalami penurunan sebesar 10% dari pendapatan tahun 2005. Agen yang merupakan fasilitator dalam mendukung strategi bisnis pemsahaan ?i aringan pemasaran terpadu untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen?, dituntut untuk marnpu menguasai semua. pengetahuan tentang produk agar marnpu mcnjual serta memberikan pelayanan memuaskan kepada konsumen.
Bila dianalisis den gan menggunal-can pendekatan enable:-5 Ba Nonaka, komponen yang paling lemah terletak pada tidak adanya intensi dan redundansi. Produk yang harus dikuasai agen dalam waktu yang singkat sedangkan pengetahuan yang dibagikan tidak terstruktur dan lerarah. Proses transfer pengetahuan dan pengalaman yang kurang Iancar sehingga menimbulkan gap kompctensi antara agen senior dan yunior, dan motivasi unmk rnernpelaj ari, menggunakan dan berbagi pengetahuan masih kurang. Tidak adanya intensi dan redundansi inilah yang menyebabkan bcium lancarkan mobilisasi sharing SECI Nonaka dan menghambat pula proses OKC sehingga mengakibatkan bclum munculnya budaya knowledge sharing di organisasi.
Untuk mclakukan pcrbaikan terhadap masalah tersebut, intervensi yang dilakukan pada tingkat organisasi adalah pengadaan enabler 5 Ba Nonaka yang menekankan pada intensi dan redundansi dalam rangka meningkatkan budaya knowledge sharing. Pada Iingkat kelompok (group) dilakukan intervcnsi menciptakan gaya kepemimpinan fasilitatiil yang diharapkan akan menjadi kataiisator proses pembelajaran dan pembahan dalam organisasi. Sedangkan pada tingkat individu dilakukan intervensi meningkatkan motivasi untuk belajar, menggunakan dan berbagi pengetahuan.
Ditinjau dari Strategy Map, intervensi psikologi berada pada perspective learning and growrh. Tujuan intewensi adalah merubah keadaan dari tidak adanya budaya knowledge sharing menjadi berkembangnya budaya knowledge sharing dalam organisasi dengan melakukan pembahan pada tingkat organisasi, kelompok dan individu (individual learning), sehingga diharapkan terjadi generate Ieuming yang berdampak pada perbaikan operation management pada internal process perspective serta customer perspective yang semakin baik. Dan secara tidak Iangsung akan memberikan dampak pada peningkatan share holder value organiswi.

PT XYZ is state-owned Insurance Company belongs to Bank Indonesia and Ministry of Finance. The main business as to provide an credit insurance. ln the year of 2006 production, the company had experienced low productivity, premium income and services had decreased of 10% in compare to 2005. Agents are facilitator to support business strategic ofthe company in order to ?Marketing synergy web to improve service to customers? has been pushed to be able to cover product knowledges. This is aimed to cater lack ofproduet knowledge and provide better service to the customers.
According to analysis approach of enabler 5 BA Nonaka, the most wealcnexes is no intention and redundancy. The product knowledge which must be owned by the agents in a short time, whereas the given knowledge has not structures and target yet. The knowledge transfer process and experience is inadequate, this is result to gap competency between senior and junior Agents. Moreover, there is lack of motivation on Ieaming, using and sharing the knowledge. lnexistency of intention and redundancy will cause ineffective of sharin g SECI mobilization as well as bad eliect to the process of OKC, which may result to unappearance ofknowledge sharing in the organization.
In order to resolve the problem, t.he intervention which must be done on the organizational level is to provide Enabler 5 Ba Nonaka particularly on the intention and redundancy to enhance knowledge sharing culture. The intervention which must be done on group level is to create facilitative leader style, and hopefully it will be a staping stone in a leaming process and improvement within tl1e organization. Whereas in the individual level the intervention which must be done is to motivate for learning using and sharing the knowledge.
Looking at Map Strategy, psychology intervention stands at lcaming perspective and growth. The aim of intervention is to change the situation fiom nothing of knowledge sharing culture to the enhancement of knowledge sharing culture within the organization, by doing of improvement on the organizational level, group and individual (individual leaming). Eventually, generate leaming which is etiected to improvement of operation management in the intemal perspective process and customers perspective is better. Moreover this will bring good impact to the increasement of organization share holder values.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti
"Alasan dan tujuan penelitian ini adalah memberikan sumbangan pengetahuan mengenai kondisi persaingan perusahaan saat ini, masalah-masalah yang menghambat dan bagaimana masalah tersebut dapat mempengaruhi daya saing perusahaan serta peranan Total Quality Management untuk membantu perusahaan mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan meningkatkan daya saing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian lapangan yang meliputi observasi, wawancara dan membandingkan rancangan sistem dengan pelaksanaannya serta metode penelitian kepustakaan. Hasil penelitian yang diperoleh ialah perusahaan saat ini makin menghadapi persaingan yang ketat. Kualitas adalah kunci utama menuju sukses dan perbaikan yang berkesinambungan harus mulai diterapkan dengan terencana untuk dapat meningkatkan kualitas produk. Masalah perlu dicari penyebabnya dengan analisa yang mendalam. Masalah yang sangat mempengaruhi daya saing perusahaan saat ini adalah masalah kualitas yaitu bagaimana perusahaan dapat memproduksi sesuai produk sesuai dengan keinginan konsumen termasuk di dalamnya waktu pengiriman yang tepat. Perbaikan tidak dapat dilakukan hanya pada bagian tertenu tapi secara menyeluruh. Kesimpulan dan saran yang diberikan adalah bahwa perusahaan saat ini sedang dalam tahap perbaikan tetapi perbaikan yang dilakukan perlu dievaluasi keefektifannya dan perlu dianalisa lebih lanjut masalah-masalah yang tampaknya tidak ada jalan pemecahannya selama bertahun-tahun. Disarankan untuk meningkatkan sistem informasi untuk dapat menyediakan informasi yang lebih tajam untuk menemukan adanya masalah, penyebabnya dan penyelesaiannya. Diperlukan kerjasama yang terkoordinasi secara menyeluruh dari semua karyawan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadi Adipranata
"Strategic Cost Management merupakan suatu konsep pemikiran yang mendasari sistem akuntansi manajemen yang dapat membantu manajemen dalam mencapai keunggulan kompetitif yang berkesinambungan dengan menggunakan strategi yang sesuai. Terdapat tiga strategi dasar yang dapat diterapkan, yaitu low cost, diferensiasi dan fokus. Strategi yang diterapkan PT X adalah diferensiasi yaitu memberikan produk yang berkualitas dan pengiriman yang tepat livaktu. PT X memiliki 6 aktivitas utama, yaitu aktivitas pembelian, produksi, pemasaran, riset dan pengembangan, administrasi dan pengendalian mutu. Penerapan strategi diferensiasi pada aktivitas pembelian adaiah membina hubungan yang baik dengan pemasok yang ada serta menekankan pada manajemen mute yang balk untuk memperoleh bahan baku yang berkualitas balk dan tepat pada waktunya. Penerapan strategi diferensiasi pada aktivitas produksi lebih ditekankan pada faktor efisiensi dan efektivitas produksi dan faktor kualitas produk. Penerapan strategi diferensiasi pada aktivitas pemasaran adalah melakukan kegiatan promosi produk dengan mengikuti berbagai pameran yang bertujuan untuk menjaga hubungan yang baik dengan para konsumen serta untuk menunjukkan bahvva produk yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas yang tinggi. Penerapan strategi diferensiasi pada aktivitas rriset dan pengembangan ditekankan pda kegiatan yang akan memberikan manfaaat dalam penurunan biaya produksi dan peningkatan kualitas produk. Penerapan strategi diferensiasi pada aktivitas pengendalian mutu ditujukan untuk meningkatkan pengendalian mutu secara preventif pada berbagai tahap produksi. Penerapan strategi diferensiasi pada aktivitas administrasi ditujukan untuk meningkatkan kualitas, pengalaman dan keahlian dalam pemrosesan informasi sehingga dapat memberikan informasi yang berharga secara tepat waktu dan tegat guna, meningkatkan mutu atau kualitas tenaga kerja, yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan efisiensi produksi serta kualitas produk yang dihasilkan. Kerjasama yang baik antar akitivitas utama juga penting dalam menunjang strategi perusahaan. Penerapan strategic cost management mendorong PT X untuk mengambil berbagai langkah-langkah strategis sehingga Perusahaan dapat unggul dalam persaingan dengan menghasilkan produk yang berkualitas dan pengiriman barang yang tepat tivaktu, yang pada akhirnya akan menuju kepada tercapainya tujuan Perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dermawan Wibisono
Jakarta: Erlangga, 2006
658 DER m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S9196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>