Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56728 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarmidi
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T38106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustina Retno Wulandari
2007
T38206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Andina Ratnaning Dyah
"Harter (dalam Papalia, 2004) mengemukakan bahwa konsep diri merupakan konslruksi kognitifyang menentukan bagaimana seseorang mcmandang dirinya serla mcnentukan perilakunya. Beberapa anak ada yang memiliki konsep diri akadcmik positifdan ada yang memiliki konscp diri akademik negatif. Anak dcngan dengan konsep diri akademik yang positif Icbih termotivasi untuk meraih sukses dan lebih tertantang untuk menyelesaikan Lugas atau masalah yang dihadapi sebaliknya anak dengan konsep diri akademik negaxif kurang memiliki motivasi untuk belajar dan cenderung mudah menyerah (Boggiano dalam Vasla, Hai1h_ Miller, 1999).
Program ini benujuan untuk mengubah konscp diri akademik anak pada pclajaran matematika dark ncgatifmenjadi positif' yang dilakul-can melalui pcrubahan pada pola pikirnya yang ncgatif menjadi positif. D telah berhasil mengubah konsep diri akdcmiknya pada pelajaran matematika dari negatifmenjadi positif dengan ditandai adanya perubahan pola pikir dari negalifmenjadi positif dan adanya perubahan perilaku. Kesimpulannya, Cognitive Behavior Therapy dapat diterapkan untuk menangani konsep diri akadcmik pada khususnya dan konsep diri pada umumnya. Meskipun begitu, masih ada beberapa kelemahan dalam program ini yang perlu diperbaiki dalam penerapan intervensi cagnilivc behavior rherapy sclanjutnya.

Harler (it1Papalia, 2002) said that se¢concept is a cognitive construction, a system of descriptive and evaluative representations about the seyf which determines how wefeel about ourselves and guides our action Some chlidren do have positive academic seMconcept, while the others have the negative one. Children who view them seU as academically skilled are more motivated to succeal more pensistent in their work. and more willing to seek out challenging tasks or problems. As signyicant, children with low opinions of their academic abilities are less motivated to work(Boggiano in Vasta, Haith, Miller, I 999).
The purpose of this program is to change client is academic selfwoncept _/rom negative to positive through changing child 's cognition from negative into positive. D succeeded change her academic seMeonceptj'om negative to positive. She shows the changing through cognition and behavioral change. The conclusion is Cognitive Behavioral Therapy can be applied to treat academic self-concept and seMconcept, in general. However, there are several things that need improvement in jivture Cognitive Behavior Therapy program in treating academic sehlconcept.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina Sulistio,author
"Konsep diri merupakan bagian penting dari kehidupan seorang anak. Anak dengan konsep diri positif akan merasa dirinya kompeten dalam menghadapi tugas - tugas di sekolah. Anak dengan konsep diri negatif cenderung akan merasa dirinya tidak kompeten atau meragukan kemampuannya untuk meraih prestasi di sekolah. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsep diri seorang anak dapat mempengaruhi bagaimana anak tersebut berpikir dan bertingkah laku. Salah satu penyebab seorang anak mempunyai konsep diri negatif adalah adanya kekeliruan pola berpikir tentang diri sendiri dan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengubah kekeliruan pola berpikir pada individu adalah melalui Cognitive behavior therapy.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh cognitive behavior therapy dalam meningkatkan konsep diri anak menjadi lebih positif. Terapi dilaksanakan dengan menggunakan program - program cognitive behavior therapy yang telah disusun oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metoda studi kasus. Metoda yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, observasi, dan dokumen. Partisipan pada penelitian ini adalah klien Klinik Bimbingan Anak Fakultas Psikologi UI yaitu; G, anak laki-laki berusia 9 tahun 7 bulan dan memiliki konsep diri negatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cognitive behavior therapy mempunyai pengaruh positif dalam meningkatkan konsep diri anak menjadi lebih positif. Namun, peneliti meragukan apakah keberhasilan terapi benarbenar merupakan hasil terapi atau dikarenakan kondisi yang baru terjadi pada G, yaitu penurunan raport dan ia naik kelas. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan terapi dengan jarak yang cukup jauh dengan penerimaan raport kenaikan kelas sehingga anak juga dapat menerapkan langsung coping dan positive self-talk ketika menghadapi ulangan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pravissi Shanti
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T37988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Olvina Faz
"Tesis ini membahas mengenai penerapan program cognitive behavioral therapy yang didasarkan pada program think good feel good untuk melihat peningkatan self esteem pada remaja putera dengan perilaku menarik diri. Penelitian ini merupakan penelitian single case dengan desain pre test-intervensi-post test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program CBT ini mampu mengubah core beliefdan akhirnya meningkatkanself esteem remaja dengan perilaku menarik diri. Terdapat beberapa saran yang dikemukakan di dalam penelitian ini yaitu terkait dengan perlunya psikoedukasi bagi orangtua dan menjadikan orangtua sebagai co-terapis sehingga meski program berakhir klien tetap mendapatkan dukungan secara sosial.

The thesis deals with cognitive behavioral therapyprogram application which is based on think good feel good program in order to observe enchanced self-esteemof male adolescent with withdrawal behavior. Research currently held during the thesis preparation is of single case with pre-test-intervention-post-test design. Results obtained reveals that the CBT program is capable of modifying the core belief and thereby enhancing self-esteem of male adolescent with withdrawal behavior. Several suggestions are, then, offered, including parents requiring to have psychoeducation and act as co-therapist that will be continuously providing social support to clients despite the program is terminated."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlian Damenia Manuella
"ABSTRAK
Underachievement pada pelajaran Matematika adalah fenomena dimana siswa tidak menampilkan prestasi Matematika sebaik potensinya untuk belajar Matematika. Dua faktor krusial dari diri siswa yang menyebabkan siswa mengalami underachievement adalah rendahnya motivasi dan regulasi diri siswa dalam belajar matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Program Pembelajaran Regulasi Diri dalam meningkatkan kemampuan regulasi diri dan motivasi subjek dalam belajar Matematika. Penelitian ini menggunakan desain single-subject AB. Alur program disusun berdasarkan alur Self Regulation Empowerment Program yang disusun oleh Cleary, et al., 2008 dan diintegrasikan dengan berbagai strategi peningkatan motivasi dan regulasi diri untuk belajar Matematika. Uji efektivitas program dilakukan dengan menggunakan analisis Reliability Change Index RCI untuk alat ukur Motivated Strategies of Learning Questionnaire MSLQ serta analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada motivasi RCI=2.56, p

ABSTRACT
Underachiement in Mathematics is a phenomenon when a student rsquo s Mathematical achievement falls belows his her learning potential. Two crucial factors regarding student rsquo s underachievement are motivation and self regulation. Using single subject AB design, this study aims to examine the effects of Self Regulation Learning Program to enhance student rsquo s motivation and self regulation in learning Mathematics. This program designed by adapting the Self Regulation Empowement Program for the session plot, and also integrating other strategies for enhancing student rsquo s motivation and self regulation, specifically in learning Mathematics. The effctiveness of Self Regulation Learning Program will be analyzed using Reliability Change Index to examine the difference between Motivated Strategies of Learning Questionnaire MSLQ pre test and post test scores. The RCI results will be supported with qualitative analysis. This study prove that there is a significant enhancement in student rsquo s motivation RCI 2.56, p"
2017
T48493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniva Az Zahra
"[Underachiever adalah kondisi yang banyak terjadi di kalangan pelajar, termasuk siswa SMP. Baslanti dan McCoach (2006) serta Bondurant (2010) menyatakan bahwa kondisi underachievement terjadi karena siswa tidak mampu melakukan regulasi diri di dalam belajar yang baik. Oleh karena itu, Zimmerman, Bonner, dan Kovach (1996) mengajukan model intervensi untuk siswa dengan underachievement melalui pengajaran 5 keterampilan akademik. Keterampilan akademik tersebut diajarkan kepada siswa guna meningkatkan kemampuan regulasi diri dalam belajar yang mereka miliki. Peneliti menggunakan model
tersebut untuk memberikan intervensi kepada P, siswa SMP dengan tipe
disorganized underachiever. Keterampilan akademik yang diajarkan kepada P adalah keterampilan manajemen waktu dan belajar yang lebih efektif. Model intervensi tersebut dikombinasikan dengan sistem organisasi informasi sekolah oleh Peters (2000). Efektivitas dari program intervensi ini dilihat dari kenaikan skor pre dan post-test yang diukur dengan Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) karya Pintrich dan DeGroot (1990). Peneliti menggunakan versi adaptasi dalam Bahasa oleh Puteri (2013), sehingga lebih sesuai dengan kondisi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program intervensi manajemen waktu meningkatkan kemampuan regulasi diri dalam
belajar pada diri P.;Underachiever is a condition that is quite common among students, including junior high school students. Baslanti and McCoach (2006) and Bondurant (2010) states that the condition of underachievement occurs because students are not capable to do self-regulated learning. Therefore, Zimmerman, Bonner, and Kovach (1996) propose a model of intervention for students with underachievement through teaching academic skills. There are five academis skills. The academic skills taught to students in order to improve their ability to do
self-regulated learning. Researchers used the model to provide intervention to P, junior high school students with disorganized underachiever type. One of academic skills which taught to P is a time-management skills. The intervention model is combined with a system of organization of school information by Peters (2000). The effectiveness of this intervention program be seen from the increase
in scores pre and post-test were measured with the Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) works by Pintrich and DeGroot (1990). Researchers use the Bahasa version, adaptation version by Putri (2013), so it is more appropriate to the conditions in Indonesia. The results showed that the time management intervention program increases the ability of self-regulated learning., Underachiever is a condition that is quite common among students, including
junior high school students. Baslanti and McCoach (2006) and Bondurant (2010)
states that the condition of underachievement occurs because students are not
capable to do self-regulated learning. Therefore, Zimmerman, Bonner, and
Kovach (1996) propose a model of intervention for students with
underachievement through teaching academic skills. There are five academis
skills. The academic skills taught to students in order to improve their ability to do
self-regulated learning. Researchers used the model to provide intervention to P,
junior high school students with disorganized underachiever type. One of
academic skills which taught to P is a time-management skills. The intervention
model is combined with a system of organization of school information by Peters
(2000). The effectiveness of this intervention program be seen from the increase
in scores pre and post-test were measured with the Motivated Strategies for
Learning Questionnaire (MSLQ) works by Pintrich and DeGroot (1990).
Researchers use the Bahasa version, adaptation version by Putri (2013), so it is
more appropriate to the conditions in Indonesia. The results showed that the time
management intervention program increases the ability of self-regulated learning.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Argaputri
"ABSTRAK
Self-confidence adalah keyakinan terhadap diri Sena kemampuan yang
dimiliki (Websters Dictionary, 1996). Gejala tidak percaya diri pada anak erat
kaitannya dengan persepsi anak terhadap konsep dirinya (Surya, 2007). Orangtua
yang mcmpersepsikan anaknya sebagai ?segalanya buruk?dapat menciptakan
konsep diri yang menekankan pada anak bahwa anak kurang diterima, buruk, dan
tindakannya tidak disetujui oleh orangtuanya (Frankel-Bnmswilk, dalam Burns,
1993).
Cognilfve-Behavior Therapy (CBT) adalah sebuah istiiah yang digunakan
untuk menjelaskan bentuk innervensi yang bersifat psikoterapeutik dan bertujuan
untuk mengurangi distress psikologis dan perilaku maladaptifdengan cara
mengganti proses kognitif (Kaplan et al., dalam Stallard, 2002). Program CBT
pada dasamya didasari oleh pemyataan bahwa keyakinan negatifmengenai hidup
dan seseorang adalah hasil dari se%taIk negatif yang berujung pada perasaan
negatif mengenai diri sendiri, sebf-esteem rendah, dan kepada perilaku yang
bersifat menghambat individu mencapai hasil yang diinginkan (Bumett, 1996).
Intervensi cognizive behavioral dinilai paling sukses mcningkatkan harga diri dan
konsep diri. Program diasosiasikan dengan peningkatan positive seMta1k dan CBT
dihubungkan dengan pengurangan negative se%talk (Bumett, Craven, dan Marsh,
1999).
Program CBT dalam tugas akhir ini bertujuan untuk meningkatkan
kepercayaan diri sorang anak berusia 9 tahun dengan tingkat kecerdasan rata-rata.
Ia merasa kurang percaya diri menjawab pertanyaan guru atau orangtua saat
belajar. Ia takut menjawab dengan salah. Sctelah intervcnsi, anak mampu
menyadari kcsalahan berpikimya, menjadi lebih percaya diri di sekolah. Di sisi
lain, sikap ayah yang marah saat anak melakukan kesalahan membuat anak sulit
menunjukkau perubahan positif di mmah. Anakjuga sangat memperhatikan
cvaluasi dari teman scbayanya.

ABSTRACT
Self-confidence is faith about oneself and one?s own ability (Webster?s
Dictionary, 1996). Lack of confidence of symptom in a child is tight with the
child?s perception of his/her self-concept (Surya, 2007). Parents, who perceive
their child as ?all bad", create a self-concept that emphasize the child that he/she
is less accepted, bad, and does not have any approval of his action from the parent
(Frenkel-Brunswilk, in Bums, 1993).
Cognitive-Behavior Therapy (CBT) is an intervention that aims to
psychological distress and maladaptive behavior by altering cognitive processes
(Kaplan et al., in Stallard, 2002). CBT program is based on the notion that
negative beliefs about life and oneself is the result of negative self-talk which
leads to negative feelings about oneself; low self-esteem, and self-defeating
behavior (Bumett, 1996). Cognitive behavioral based interventions were the most
successful enhancers of self-esteem and self-concepts. 'I'he program was
associated with an increase in positive self-talk and CBT was linked to a decrease
in negative self-talk (Bumett, Craven, and Marsh, 1999).
CBT?s program on this final assignment was aimed to improve the self-
conlidence ofa nine year old girl with an average intelligence. She feels little of
confidence in answering the teacher?s or pa1°ent's questions. She was afraid that
she might give a wrong answer. As the result ofthe intervention, the child now is
aware of her faulty think and become more confident in school. On the other side,
her father-'s attitude that always become angry whenever she gives a wrong
answer make her more difficult to show some improvement at home setting. The
child also pays much of attention on her peer?s evaluation.
"
2007
T34197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Astria
"Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasi cognitive behaviour therapy (CBT) yang dibuat dalam bentuk brief untuk meningkatkan academic self efficacy pada mahasiswa dengan prestasi akademik yang rendah. Subjek penelitian berjumlah dua orang, mahasiswa strata satu yang sedang aktif berkuliah semester 4, memiliki indeks prestasi dibawah 2,25, dan memiliki academic self efficacy yang rendah berdasarkan skor College academic self efficacy (CASES).
Hasil penelitian menunjukkan intervensi cognitive behaviour therapy terbukti dapat meningkatkan academic self efficacy pada mahasiswa dengan prestasi akademik yang rendah pada kedua partisipan. Kedua partisipan menunjukkan peningkatan skor CASES pada post test. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa partisipan merasakan manfaat yang positif setelah mengikuti intervensi ini.

The objective of this research is to see implementation cognitive behaviour therapy (CBT) are made in the form of brief to increase academic self efficacy on college student with low academic self efficacy. The subjects of this research are two person, undergraduate college students who is actively enrolled 4th semesters, has GPA under 2,25, and having low academic self efficacy based on CASES score.
Result of this research shows that cognitive behavior therapy intervention proved to increase academic self efficacy college student with low academic self efficacy in both participans. Both of participants show improvement CASES score on post test. Interview result also shows that participants feel positive benefit after following this intervention.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>