Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159177 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shera Amalia Khumaira
"Kehadiran internet telah membawa perubahan terhadap pola komunikasi dalam masyarakat. Internet membuat informasi tersebar sangat cepat dan menjangkau khalayak lebih luas. Media sosial sebagai produk dari internet merupakan wadah yang memungkinkan seluruh lapisan masyarakat untuk berkomunikasi secara real- time sehingga menjadikannya media yang efektif bagi pengelolaan hubungan baik antara organisasi dengan publiknya.
Penelitian kuantitatif ini bertujuan menganalisis efektivitas penggunaan akun media sosial Twitter @TMCPoldaMetro oleh Traffic Management Centre Polda Metro Jaya dengan menggunakan metode content analysis selama satu minggu. Aspek yang diteliti adalah jumlah penambahan followers, jumlah tweet setiap harinya, jumlah retweet, jumlah favorite serta isi setiap tweet-nya. Penulis menyusun panduan analisis untuk menyamakan persepsi mengenai kategori topik tweets, dan menggunakan aplikasi statistik SPSS dalammelakukan perhitungan frekuensi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa akun @TMCPoldaMetro dinilai informatif dan mengakomodasi kebutuhan informasi para followers-nya. Ditemukan juga bahwa masyarakat menempatkan informasi tentang lalu lintas di atas informasi-informasi lain yang disampaikan dalam akun @TMCPoldaMetro. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya informasi lalu-lintas tersebut serta pengaruh yang positif bagi kehidupan “jalanan” masyarakat atau followersnya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi bagi TMC Polda Metro Jaya untuk memilih informasi yang akan disampaikan melalui akun Twitter-nya.

Presence of Internet has change the patterns of communication in society. Internet makes information spread very quickly and reach a wider audience. Social media as a product of internet is a place that allows all people to communicate in real-time so that makes it an effective medium for management of an organization's relationships with its publics.
This quantitative study was to analyze the effectiveness of using social media Twitter account @TMCPoldaMetro by the Traffic Management Centre Polda Metro Jaya using content analysis method for one week. Studied aspect is number of additional followers, number of tweets per day, number of retweets, number and content of each favorite tweets. The author develop analyzes guidelines to harmonize views on the topics, tweets, and using SPSS statistical applications in calculation of the frequency.
This study concludes that the account @TMCPoldaMetro assessed informative and accommodate the information needs of its followers. It was also found that people put information about traffic above other information presented in the account @ TMCPoldaMetro. Results of this study can be used as a recommendation for TMC police to choose information to be conveyed through its Twitter account.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Precisian, Magneta Nan
"Skripsi ini membahas fungsi Humas dalam membangun relasi organisasi kepolisian dengan publiknya melalui sosial media Twitter. Twitter merupakan alat yang tepat untuk menggapai banyak publik dan memberikan kesempatan bagi organisasi untuk membentuk suatu relasi baru dengan publik yaitu relasi online. Kepolisian melalui TMC Polda Metro masuk ke dalam media ini dan menggunakannya sebagai alat komunikasi. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk menggambarkan: pola penggunaan, keberadaan model Humas, bentuk relasi dan interaktivitas yang terjadi dalam sosial media Twitter tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode analisis isi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kepolisian tidak hanya menggunakan media sosial untuk berkomunikasi kepada masyarakat, tetapi juga dengan masyarakat. Meskipun begitu, sangat disayangkan kecenderungan penggunaan model relasi dua-arah yang terdapat dalam akun Twitter TMC Polda Metro masih kecil dan interaktivitas dalam tweet polisi mayoritasnya adalah rendah.

The focus of this study is the function of PR in creating relations between police organization and its public through social media Twitter. As a tools that can reach vast publics through cyber-world, Twitter gives chances for organization to make new relation called online relationships. The Indonesian Police Organization is using this new media through work unit named TMC Polda Metro. So with this study, researcher meant to describe: the pattern of usage, existance of PR models, design of OPR, and the interactivity that lies in this new media. This is a quantitative study using content analysis method. The data analysis showed that police not only used social media for communicating to its public but also with its public. But it is unfortunate because the trend of two-way relation model was small and the interactivity contained in the tweets were low."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Natasa Atidhira
"Berbelitnya sistem birokrasi yang ditetapkan oleh Polri dalam pengumaan SIM, STNK, dan BPKP (SSB) menimbulkan citra negatif di mata masyarakat yang akhirnya menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada institusi kepolisian dan menyebabkan masyarakat enggan bersentuhan langsung dengan kepolisian. Menyadari buruknya reputasi kepolisian inilah yang pada akhirnya melatar belakangi Polri untuk segera kembali membangun trust building yang dijabarkan dalam program reformasi birokrasi 2005-2010 yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang cepat, transparan dan akuntabel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi Polda Metro Jaya dalam menjalankan program transparansi pelayanan SSB melalui Nine Steps of Strategic Public Relations. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data melalui wawancara rnendalam dengan responden terpilih. Metode analisa data dilakukan dengan dengan menelaah seluruh data yang didapat dari berbagai sumber, kemudian data tersebut dianalisa dan dibandingkan dengan teori yang digunakan sebagai acuan penelitian. Selain melakukan wawancara, peneliti juga melakukan survey mengenai transparansi pelayanan SSB kepada masyarakat selaku stakeholder, melalui kuesioner.
Hasil temuan peneliti menunjukkan bahwa strategi komuuikasi pada pelayanan SSB Polda Metro Jaya menerapkan kerangka Nine Steps yakni dengan strategi proactive, meliputi action strategies dan communication strategies, yang ditujukan kepada internal dan eksternal publik Polda Metro Jaya.. Selain itu, hasil kuesioner juga menunjukkan bagaimana masyarakat mengetahui adanya sosialisasi program transparansi tersebut, dan perubahan seperti apa yang dirasakan oleh masyarakat selaku pengguna jasa.

Complicated bureaucracy established by the Police in handling driver's license, vehicle registration, and certificate of ownership (SIM/ STNK/BPKP - SSB) has led to a negative image in the eyes of the public. This negative image ultimately reduces the level of public confidence in the institution and has caused a public reluctance to come into contact with the police. Realizing its poor reputation the Indonesian Police urged to immediately re-establish its trustworthiness to the public. This program is outlined in the 2005-2010 bureaucratic reform programs that aim to provide fast transparent and accountable service. The purpose of this study was to determine how Polda Metro Jaya strategize its communication program for the SSB service transparency through the Nine Steps of Strategic Public Relations. This research was conducted with a qualitative approach, through in-depth interviews with selected respondents. The data was then analyzed by reviewing all the data obtained from various sources, then analyzed and compared with the theories used as the research reference. Additional& this study also accommodated a survey on transparency SSB, through questionnaires distributed to the community as stakeholder. The findings suggested that the communication strategy for SSB services in Polda Metro Jaya is adapting to the Nine Steps framework through proactive strategies, including action strategies and communication strategies, aimed to Polda Metro Jaya's internal and external public. In addition, the questionnaire also suggested how the community is aware of such transparency socialization program, and how the perceive the changes as service user."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T29388
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Harin Nugroho
"ABSTRAK

Skripsi ini didasari oleh penurunan tingkat kriminalitas Polda Metro Jaya tahun 2007-2011. Sehingga meneliti determinan yang berpengaruh terhadap kriminalitas terutama dalam pencarian faktor yang menurunkan kriminalitas properti. Menggunakan data tahun 2010, model yang digunakan dalam penelitian adalah Spasial Auto Regressive (SAR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa memasukkan faktor spasial meningkatkan goodness of fit model dan terdapat dependensi spasial antara satu wilayah dengan wilayah lain. Determinan yang menentukan tingkat kriminalitas Polda Metro Jaya adalah pengeluaran perkapita, jumlah pengangguran usia muda, jumlah penduduk usia muda, jumlah kasus narkoba dan presentase penyelesaian kasus lalu kemudian diberikan juga rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil.


ABSTRACT

This thesis is based on the decrease in crime rates 2007-2011 at Polda Metro Jaya. Thus it examined the determinants that influence crime, especially in the search for factors that decrease property crime. Using 2010 data, the model used in the study is the Spatial Auto Regressive (SAR). The results showed that incorporating spatial factors increase the goodness of fit of models and there are spatial dependencies between one region to another. Determinants that determine the level of criminality at Polda Metro Jaya is per capita spending, the number of youth unemployment, the number of young people, the number of drug cases and the percentage of completion of the case and then it also granted policy recommendations based on the results.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Kamaliyah Hasanah
"ABSTRAK
Perkembangan zaman berkontribusi pada gangguan Kamtibmas yang semakin kompleks, sehingga berdampak pada permasalahan sosial dalam masyarakat dan berpotensi menimbulkan konflik. Hal tersebut tentunya akan menambah beban operasional tugas Polri di lapangan. Hal paling krusial yang dapat mendukung oprasional tugas Polri di lapangan adalah dengan adanya perencanaan sumber daya manusia yang professional dan akuntabel. Polri memiliki sebuah regulasi untuk mendukung pembinaan karier Polri yaitu dengan metode rekam jejak. Penelitian ini menganalisis konsistensi penetapan aturan rekam jejak dengan implementasinya di Polda Metro Jaya. Selain itu juga, penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi penggunaan metode rekam jejak dan merumuskan upaya-upaya yang dapat dilakukan agar metode rekam jejak dapat digunakan secara menyeluruh dan konsisten. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan melakukan studi literatur. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep efektitas, teori manajemen sumber daya manusia, teori penempatan dan teori sistem informasi manajemen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode rekam jejak Perwira Polri belum dilakukan secara menyeluruh di polda Metro Jaya, hal tersebut dikarenakan terbentur dengan kendala-kendala berupa belum jelas mengenai petunjuk pelaksanaan dan ada regulasi yang tidak digunakan sebagaimana mestinya, khususnya mengenai penilaian kinerja dengan sistem manajemen kinerja SMK Polri. Hal tersebut dikarenakan oleh faktor internal yang meliputi latar belakang pendidikan, kinerja, riwayat penugasan, Assessment Center, dukungan kesehatan, dan pengetahuan personel mengenai regulasi yang sedang berjalan. Sedangkan faktor eksternal meliputi struktur organisasi dan kebutuhan organisasi, penilaian sidang dewan kebijakan, kebijakan pimpinan, dan adanya interfensi baik dari pimpinan Polri maupun pimpinan di luar Polri. Selanjutnya upaya yang dapat dilakukan agar metode rekam jejak dapar digunakan secara menyeluruh adalah data rekam jejak harus komprehensif, setiap personel dapat mengakses dan diwajibkan untuk memperbaharui isi dari data rekam jejaknya, rekam jejak digunakan secara konsisten, dan dilakukan evaluasi secara periodik dan berkesinambungan.

ABSTRACT
The development of the times contribute to the increasingly complex intrusion of security and public order, thereby impacting social problems in society and potentially causing conflict. it will increase the operational burden of Police duties. The most crucial thing that can support the operasional duties Police is with a professional and accountable human resources planning. Indonesia National Police has a regulation to support the development of Police officer rsquo s career by the track record method. This study analyzes at the consistency of setting the rules of the track record with its implementation in Metro Jaya regional police headquarters. In addition, this study analyzes at what are the factors that influence the use of the track record method. and formulated the efforts to ensure that the track record method can be used thoroughly and consistently. This research used qualitative approach and data collection techniques use interview, observation, also conducting literature study. The concept used in this research is concept of effectiveness, the theory of human resource management, placement theory, and information management system theory. The results of this study indicate that the Police Officers track record method has not been done thoroughly in Metro Jaya regional police headquarters. it is because of being confronted with obstacles in the form of not yet clear about the implementation instructions and there are regulations that are not being used properly, particularly on performance appraisals with performance management systems. This is due to internal factors that include educational background, performance, assignment history, Assessment Center, health support, and personnel knowledge of ongoing regulations. While external factors include organizational structure and organizational needs, assessment of the board of policy, leadership policy, and the interference of both the leadership of INP and leaders outside the Police. Further efforts that can be done so that the trace method can be used as a whole is the track record data must be comprehensive, each personnel can access and are required to update the contents of their track record data, track records are used consistently, and periodically and continuously evaluated. "
2018
T52203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Qiani Chairunnisa
"Skripsi ini membahas tentang penerapan restorative justice dalam penyelesaian kasus pencemaran nama baik pada Subdit IV Tipid Siber Polda Metro Jaya. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus pencemaran nama baik yang terjadi di Twitter X. Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada empat informan penelitian. Dengan mengaitkannya dengan konsep-konsep dalam restorative justice, peneliti menemukan faktor yang mempengaruhi penerapan restorative justice. Selain itu, peneliti juga menganalisis elemen yang terdapat dalam penerapan restorative justice, peranan kepolisian, dan keberhasilan restorative justice. Hasil penelitian membuktikan, bahwa ada faktor internal, termasuk keputusan korban, pelaku, dan peran kepolisian, yang dapat mempengaruhi penerapan restorative justice. Sedangkan, faktor eksternal yang mempengaruhi penerapan restorative justice adalah isu yang sedang beredar di masyarakat dan peranan media. Sebenarnya, penerapan elemen dan keberhasilan restorative justice sudah tercapai, namun belum maksimal karena reaksi masyarakat yang negatif pada korban atau pelaku. Sedangkan, peranan kepolisian, sebagai inisiator dan fasilitator dalam restorative justice, sebenarnya sudah baik. Namun, masih perlu ada sosialisasi dan pelatihan penerapan restorative justice, supaya interpretasi terhadap Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2021 dapat sama dan keterampilan yang dimiliki dapat lebih baik.

This thesis discusses the application of restorative justice in solving defamation cases at Sub Directorate IV Cyber Crime Polda Metro Jaya. This thesis uses a qualitative approach with a case study of defamation that occurred on X's Twitter. The researcher conducted observations and interviews with four research informants. By associating it with the concepts in restorative justice, the researcher found the factors that influence the application of restorative justice. In addition, the researcher also analyzed the elements contained in the application of restorative justice, the role of the police, and the success of restorative justice. The results of the research prove that there are internal factors, including the decisions of victims, perpetrators, and the role of the police, which can affect the application of restorative justice. Meanwhile, external factors that influence the application of restorative justice are issues currently circulating in society and the role of the media. Actually, the application of the elements and the success of restorative justice has been achieved, but it has not been maximized because of the negative public reaction to the victim or perpetrator. Meanwhile, the role of the police, as the initiator and facilitator in restorative justice, is actually good. However, there is still a need for socialization and training in the application of restorative justice, so that the interpretation of the Chief of Police Regulation Number 8 of 2021 can be the same and the skills possessed can be better."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Arifian
"Polda Metro Jaya merupakan pilot project dari kerjasama (MOU) dengan PT. Telkom dalam layanan Contact Center 110. Layanan Contact Center 110 tersebut dimaksudkan untuk menjembatani pelayanan darurat dari masyarakat kepada Polri dan untuk pelayanan informasi pengaduan yang akurat dan cepat kepada masyarakat, diperlukan saluran informasi yang mudah diakses dan memenuhi standar layanan yang cepat, akurat dan terakreditasi Internasional.
Berdasarkan permasalahan terkait masih belum maksimalnya layanan Contact Center 110 Polda Metro Jaya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Efektivitas Layanan Contact Center 110 Polda Metro Jaya dalam Penanganan Pengaduan Masyarakat? Permasalahan tersebut akan menjadi fokus kajian penulis yang selanjutnya dapat diperinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut : a) Bagaimana efektivitas layanan Contact Center 110 Polda Metro Jaya dalam penanganan pengaduan masyarakat? b) Bagaimana dampak layanan Contact Center 110 Polda Metro Jaya terhadap penanganan pengaduan masyarakat?
Pendekatan yang digunakan pada skripsi ini adalah kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Sumber informasi yang dijadikan informan penelitian adalah para pejabat struktural pada Polda metro Jaya. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi kepustakaan, wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data. sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil temuan penelitian, Layanan Contact Center 110 Polda Metro Jaya merupakan suatu bentuk inovasi dalam pelayanan publik yang dilakukan oleh kepolisian dimana sangat membutuhkan ilmu kepolisian dalam pelaksanaannya. Akan tetapi, pemanfaatan TIK dalam layanan Contact Center 110 Polda Metro Jaya masih belum berfungis efektif yang terkendala baik dari kurangnya petugas command center ataupun partisipasi aktif dari masyarakat untuk menggunakan layanan Contact Center 110 Polda Metro Jaya. Jika dikaitkan pendekatan EAL, maka layanan Contact Center 110 Polda Metro Jaya ini belum memberi dampak yang positif terhadap pelayanan dari Polda Metro Jaya. Karena pendekatan EAL mengharapkan dampak dari tindakan yang dilakukan.

Polda Metro Jaya is a pilot project from a collaboration (MOU) with PT. Telkom in the Contact Center 110 service. The Contact Center 110 service is intended to bridge the emergency services from the public to the National Police and for the service of accurate and fast complaint information to the public, an information channel is needed that is easily accessible and meets international standards for fast, accurate and accredited services.
Based on the problems related to the still not maximal 110 Metro Jaya Regional Police Contact Center services, the problem formulation in this study is "How is the Effectiveness of the Service Center 110 Metro Jaya Regional Police in Handling Public Complaints? These problems will be the focus of the author's study which can then be broken down into a number of research questions, as follows: a) How is the level effectiveness of Service Center 110 Metro Jaya Regional Police in handling public complaints? b) How the impact of Service Center 110 Metro Jaya Regional Police on handling public complaints?
The approach used in this thesis is qualitative and uses descriptive methods. Sources of information used as research informants were structural officials at the Metro jaya Regional Police. Data collection techniques using literature study, interviews and observations. Data analysis techniques using data reduction. data presentation, and drawing conclusions.
Based on the findings of the research, the 110 Metro Jaya Regional Police Contact Center Service is a form of innovation in public services conducted by the police which is in urgent need of police knowledge in its implementation. However, the use of ICTs in 110 Metro Jaya regional Police Contact Center services is still not functioning effectively which is constrained either from the lack of command center officers or active participation from the public to use the 110 Metro Jaya regional Police Contact Center services. If the EAL approach is linked, then the 110 Metro Jaya regional Police Contact Center service has not had a positive impact on the services of the Jakarta Metropolitan Police. Because the EAL approach expects the impact of actions taken.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T55507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rustono Aji
"Program Pendidikan Masyarakat Lalu Untas merupakan program Kepolisian di bidang lalu lintas yang bertujuan untuk mendidik masyarakat melalui penerangan-penerangan dan pemberian pesan lalu lintas dengan berbagai kegiatan, yaitu penerangan melalui media massa, Ceramah, Pameran dan lomba lalu lintas. Program tersebut dibuat sebagai upaya preventif untuk menanggulangi masalah-Ialu lintas yang terjadi di jalan raya melalui pendekatan perilaku pengguna jalan agar mentaati dan tertib berlalu lintas agar tidak terjadi pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
Dalam tesis ini pokok permasalahan adalah Bagaimanakah komunikasi yang dilaksanakan dalam program pendidikan masyarakat lalu lintas.
Teknik penulisan ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode penelitian evaluasi data hasil temuan serta berdasarkan kepada studi kepustakaan.
Dalam penelitian ini, data dan temuan yang didapat menunjukan bahwa komunikasi dalam kegiatan pendidikan masyarakat lalu lintas belum berjalan sesuai dengan pedoman yaitu Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan Masyarakat serta teori-teori komunikasi. Hal itu terlihat dari tidak berjalannya penerangan lalu lintas di media massa, baik televisi, radio, dan surat kabar dan hanya dimanfaatkan untuk menampung aspirasi, ide dan kritik dari masyarakat saja. Seiain itu kualitas dan kuantitas personil Dit lantas Polda Metro Jaya yang masih kurang bagi kegiatan ceramah lalu lintas, baik perwira maupun bintaranya.
Mengingat pentingnya program pendidikan masyarakat lalu lintas yang bertujuan mengubah sikap dan perilaku masyarakat, serta melihat potensi media massa maka kegiatan penerangan melalui media massa perlu keseriusan dalam pelaksanaannya dengan melakukan berbagai upaya baik melalui kerja sama dengan pihak sponsor ataupun dengan mengadakan kampanye-kampanye. Sedangkan pengadaan personil yang mampu berceramah dapat dilakukan dengan menyeleksi dan melatih anggota Dit Lantas PMJ untuk menjadi penceramah lalu lintas yang diambil dari semua satuan-satuan kerja, sehingga program dikmas lantas ini dapat berjalan sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan Masyarakat Lalu Lintas dan keilmuan Komunikasi sebagai landasan teori."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Kiansantang
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi budaya organisasi dan kompetensimanajerial pada Kesatuan Brmob Polda Metro Jaya. Budaya organisasi menjadi salah satubagian dalam agenda reformasi Polri yang merupakan elemen penting dan strategis dalamtransformasi organisasi. Perubahan budaya organisasi tidak mudah sebab akan mempengaruhiperubahan nilai, kebiasaan, pola pikir, dan perilaku individu didalam organisasi. Penelitianini menggunakan konsep Organizational Culture Assessment Instrument OCAI andManagement Skill Assessment Instrument MSAI yang dikembangkan oleh Cameron andQuinn 2006 .180 petugas kepolisian menjadi sampel dalam penelitian ini. Untuk menjawabpertanyaan didalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif untukmendeskripsikan persepsi setiap responden terhadap budaya saat ini existing dan budayayang diharapkan preferred di dalam organisasi. Analisis kompetensi manajerialmenggunakan skala dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5 pada setiap managerialbehaviour, managerial effectiveness, dan importance competencies. Akhirnya dari hasilpenelitian, bahwa petugas Satuan Brimob mengharapkan adanya perubahan budayahierarchy, clan, adhocracy dan market culture. Kemudian dalam kompetensi manajerial,pada budaya Clan kompetensi mengelola pengembangan anggota organisasi dinilai sangatpenting. Pada budaya Adhocracy,kompetensi mengelola perbaikan berkelanjutan lebihpenting. Kemudian budaya market ,kompetensi mengelola karyawan lebih penting dan padabudaya hierarchy kompetensi mengelola koordinasi lebih penting dibandingkan kompetensiyang lain pada budaya hierarchy.

ABSTRACT
This research is to examine the organizational culture and managerial competency ofBrimob unit at Metro Jaya Regional Police Department. The organizational culture is part ofthe national police reform agenda due to its strategic and important element in organizationtransformation. The changing of organizational culture is not easy because it will involve thechange in values, habit, mindset, and behaviour of the people in organization. This researchused the Organizational Culture Assessment Instrument OCAI and Management SkillAssessment Instrument MSAI developed by Cameron and Quinn 2006 .The 180 police officer and brigadier was selected as the samples in the study. Toanswer the research questions in the study, the research used descriptive analysis to describethe perception of respondents towards the existing culture and the preferred culture inorganization. The analysis of managerial competency used the five scale for each managerialbehaviour, managerial effectiveness and importance competencies. The results indicated thatthe police officer and brigadier police preferred hierarchy, clan, adhocracy and market cultureshould be improved. In terms of managerial competencies, managing the development ofother in Clan culture is more important. In adhocracy culture, managing continuousimprovement was more important. In market culture, energizing employees was moreimportant and in hierarchy culture, managing coordination was more important"
2018
T52195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seala Syah Alam
"Kepemilikan senjata api telah menjadi isu penting di kalangan TNI/Polri belakangan ini. Bermula dari tertangkapnya anggota TNI AD yang menyuruh orang untuk membeli senjata api ilegal membuktikan adanya indikasi bahwa senjata api yang bebas dijual diluar berpangkal dari beberapa oknum militer maupun Polri. Pengawasan pendataan kepemilikan senjata api yang bersifat konvensional di DitIntelkam yang sarat dengan prosedur yang berbelit-belit dan panjangnya tahapan yang makan banyak waktu diduga menjadi salah satu faktor penyebab banyak pemilik senjata api enggan untuk meregistrasikan pucuk senjata yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan digitalisasi teknologi informasi dalam upaya mengawasi kepemilikan senjata api untuk mereduksi jumlah kasus-kasus penembakan dengan senjata api yang tidak teregistrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan melibatkan wawancara kepada informan penelitian dan observasi terhadap proses pengawasan pendataan yang terjadi di DitIntelkam. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa sudah saatnya sistem konvensional yang diterapkan di DitIntelkam Polda Metro Jaya melakukan transformasi besar-besaran dengan basis Teknologi Informasi untuk mengoptimalkan pengawasan pendataan senjata api, khususnya yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

The ownership of firearms among Army and Police personnel has become an important issue lately. Beginning with the seizure of an ex-army personnel who ordered an unknown individual to buy illegal firearms has empirically proven that are illegally sold out freely come from several personnel members of army and police. The conventional way of controlling data collection of firearms in DitIntelkam which involves some complicated procedures along with long stages and time consuming is presumed to be one of the factors of lots of firearms owners feel reluctant in registering their own firearms. The aim of this research is to describe the use of information technology digitilization in an attempt to control the firearms ownership addressed to reduce the number of shootings using the unregistered firearms. The research method in this reseearch is qualitative describe by involving research informants and observations of controlling data collection in DitIntelkam Polda Metro Jaya. The research finding is that it is the time for DitIntelkam to transform from conventional way to apply the digitilization in the basis of Information Technology to optimalize the control of data collection of firearms, particularly in the DitIntelkam, Polda Metro Jaya.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>