Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175657 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karamina Raihan
"Endometriosis merupakan salah satu gangguan yang berhubungan dengan aspek reproduksi perempuan. Selain menimbulkan masalah kesehatan fisik maupun psikologis pada diri penderita, juga memberi dampak pada orang di sekitarnya, termasuk suaminya. Dampak yang dirasakan oleh suami penderita endometriosis antara lain kesulitan berhadapan dengan kondisi emosional penderita, masalah dalam hubungan seksual, serta merasa tidak berdaya (Fernandez, Reid, dan Dziuraweic, 2006). Hal-hal tersebut dapat memberi pengaruh pada kepuasan pernikahan mereka. Kepuasan pernikahan merupakan sikap sejauh mana seseorang menilai hubungan pernikahannya menyenangkan (Roach, Frazier, & Bowden, 1981). Kepuasan pernikahan juga berkaitan dengan trait kepribadian yang dimiliki oleh individu. Trait kepribadian adalah kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku yang konsisten pada waktu dan kondisi apapun.
Penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk melihat hubungan antara kepuasan pernikahan dan dimensi trait kepribadian pada suami penderita endometriosis. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Marital Satisfaction Scale yang dikembangkan oleh Roach, Frazier, dan Bowden yang sebelumnya telah digunakan oleh Diana (2012). Penelitian ini juga menggunakan alat ukur NEO-PI yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae dan telah digunakan sebelumnya oleh Annisa (2013). Partisipan penelitian berjumlah 25 orang pria yang bekerja, yang merupakan para suami dari penderita endometriosis. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara kepuasan pernikahan dan trait kepribadian pada suami penderita endometriosis. Namun demikian, ditemukan arah hubungan yang negatif antara kepuasan pernikahan dan neuroticism, sementara kepuasan pernikahan menujukkan arah hubungan yang positif dengan extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness.

Endometriosis is a disorder that is associated with the reproductive aspects of the female. In addition to inflicting physical or psychological health problems in patients, it also gives an impact on those around her, including her husband. The impact felt by the husband of endometriosis patients among others are difficulties dealing with emotional patients conditions, problems in sexual relations, as well as the feeling of helplessness (Fernandez, Reid, and Dziuraweic, 2006). Those things can give satisfaction influence on their marriage. The marital satisfaction is defined as attitude of greater or lesser favorability toward one?s own marital relationship (Roach, Frazier, & Bowden, 1981). Marital satisfaction are also related to the personality trait that is owned by an individual. Personality Trait is the tendency of a person to behave consistent at any time and under any circumstances.
This study is a correlational study that aims to see the relationship between marital satisfaction and dimension of personality trait among husband of endometriosis patients. Measuring instrument used in this research is the Marital Satisfaction Scale (MSS) developed by Roach, Frazier, and Bowden, who had previously been used by Diana (2012). The research also used the Neuroticism Extraversion Openness to Experience-Personality Inventory (NEO-PI) measurement tool developed by Costa and McCrae and has been used before by Annisa (2013). There are 25 workers participated in this study who are husbands of endometriosis patients. The results indicated no significant correlation between marital satisfaction and personality trait on the husband of endometriosis patients. Nevertheless, it found a negative relationship between marital satisfaction and neuroticism, while marital satisfaction shows a positive relationship through extraversion, openness to experience, agreeableness, and conscientiousness.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurulhuda Annisa
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara dimensi trait kepribadian dan state of anxiety pada wanita dengan endometriosis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 26 orang wanita yang sudah diberikan diagnosis oleh dokter ahli kebidanan dan ginekologi terkena endometriosis dengan rentang usia 20-45 tahun. Penelitian menggunakan alat ukur NEO-PI yang dikembangkan oleh McCrae dan Costa dan telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Sholiha (2010) untuk mengukur trait kepribadian. Lalu, penelitian ini juga menggunakan STAI form Y-1 untuk mengukur state of anxiety dengan melakukan adaptasi terlebih dahulu kepada penderita penyakit kronis di Indonesia oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara trait kepribadian dan state of anxiety pada wanita penderita endometriosis. Meskipun demikian, penelitian ini menunjukkan arah hubungan yang positif antara neuroticism dan state of anxiety sedangkan extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness menunjukkan arah hubungan yang negatif dengan state of anxiety. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan endometriosis memiliki state of anxiety yang tinggi.

The research was conducted to see the relationship between dimension of personality trait and state of anxiety among women with endometriosis. This research is using quantitave approach. The participants in this research were 26 women who had been diagnosed with endometriosis by a doctor of obstetric and gynecology, aged 20-45 years old. The NEO-PI instrument that has been adapted by Sholiha (2010) was used to measure the personality trait. Also, the STAI form Y-1 was used to measure the state anxiety that has been adapted first by the researcher on patient with chronic illnesses. The result showed that there are no significant correlation between personality trait and state of anxiety among women with endometriosis. Another result showed that there is a positive relationship between neuroticism and state of anxiety. Meanwhile, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness showed a negative relationship with state of anxiety. The result also showed that women with endometriosis have a high state of anxiety."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lavenda Geshica
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara trait kepribadian dan distres psikologis pada mahasiswa. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa yang berjumlah 1024 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Distres psikologis diukur dengan menggunakan alat ukur Hopkins Symptom Checklist-25 HSCL-25, sementara itu trait kepribadian diukur dengan menggunakan Big Five Inventory-44 BFI-44.
Hasil penelitian menunjukkan trait kepribadian extraversion dan conscientiousness berhubungan negatif dan signifikan terhadap distres psikologis. Sementara itu, trait kepribadian neuroticism berhubungan positif dan signifikan terhadap distres psikologis. Namun, trait kepribadian agreeableness dan openness tidak berhubungan signifikan dengan distres psikologis.

This study was conducted to examine the correlation between personality traits and psychological distress among college students. 1024 students from various colleges in Indonesia had participated in this study. Psychological distress was measured by Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25, and Personality traits were measured by Big Five Inventory 44 BFI 44.
The result indicated there was significant positive correlation between neuroticism and psychological distress, and there was significant negative correlation between others two dimensions of personality extraversion, conscientiousness and psychological distress. It was also found that there wasn rsquo t significant correlation between agreeableness and openness personality traits in experiencing psychological distress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dixie Rinanti Nugita
"Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif ini dilakukan untuk melihat hubungan antara trait kepribadian dan strategi coping pada penerbang sipil. Jumlah partisipan yang mengikuti penelitian ini berjumlah 57 orang dengan seluruh partisipan berjenis kelamin laki-laki dan mempunyai rentang usia 20-64 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah NEO FFI untuk mengukur trait kepribadian dan Brief COPE untuk mengukur strategi coping yang telah diadaptasi oleh peneliti ke dalam Bahasa Indonesia. Pengolahan data dilakukan dengan teknik statistik Pearson Product-Moment Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara trait kepribadian extraversion dan emotion focused coping, trait kepribadian extraversion dan problem focused coping, serta antara trait kepribadian conscientiousness dan problem focused coping.

This research which uses quantitative approach is done to see the relationship between personality trait and coping strategy among civil pilot. There are a total of 57 participants, all of which is male, ranging from the age of 20 to 64. The instruments used in this research is NEO FFI to measure personality trait and Brief COPE to measure coping strategy which had been adapted into Indonesian language. The data analysis is done using Pearson Product-Moment Correlation statistical technique. The research show that there are positively significant relationship between extraversion personality trait and emotion focused coping, extraversion personality trait and problem focused coping, and between conscientiousness personality trait and problem focused coping."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Sandrina Tamzil
"Skripsi ini membahas hubungan antara preferensi dimensi genre musik dengan trait kepribadian Penelitian merupakan penelitian replikasi kuantitatif quasi eksperimental dengan sampel 60 partisipan dengan rentang usia dewasa muda Alat ukur yang digunakan adalah STOMP TIPI dan Preferensi Musik Lagu Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi dimensi genre dan preferensi lagu Hasil juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dimensi genre Reflective and Complex dan trait Openness to Experience hubungan negatif yang signifikan antara dimensi genre Upbeat and Conventional dengan trait Conscientiousness dan hubungan yang signifikan antara dimensi genre Intense and Rebellious dengan trait Extraversion Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa agar lebih banyak lagi dilakukan penelitian mengenai musik di masa yang akan datang sehubungan dengan besarnya peran musik dalam kehidupan sehari hari

The present replication study examines the relationship between genres of music preferences and personality traits It was carried out quantitatively with a sample of 60 participants within the young adult age range The instruments utilised in this study are STOMP TIPI and Preferensi Musik Lagu The results indicate that there is a significant relationship between genre dimension preference and song preference Data analysis also shows that there is a significant negative relationship between Reflective and Complex dimension and Openness to Experience a significant negative relationship between Upbeat and Conventional dimension and Conscientiousness and a significant relationship between Intense and Rebellious dimension and Extraversion More research about music in the future is needed with respect to the magnitude of the role of music in everyday life "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Alia Sudewaji
"Perselingkuhan melalui kontak virtual (cyber affair) dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya trait kepribadian extraversion, agreeableness, dan conscientiousness, dan kepuasan hubungan yang rendah. Trait kepribadian, kepuasan hubungan, dan cyber affair juga berkorelasi satu sama lain. Kepuasan hubungan sudah pernah dijadikan moderator dalam penelitian trait kepribadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepuasan hubungan sebagai moderator terhadap hubungan antara trait kepribadian dan cyber affair pada individu berpacaran usia dewasa muda. Terdapat tiga alat ukur yang digunakan yaitu Social Media Infidelity-Related Behavior (SMIRB) oleh McDaniel et al. (2017) diadaptasi tim peneliti, IPIP-BFM-25 dimensi extraversion, agreeableness, conscientiousness (Akhtar & Azwar, 2018), dan Relationship Assessment Scale (RAS) adaptasi Vivian (2020). Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling dengan partisipan sebanyak 734 orang. Analisis statistik yang dilakukan meliputi statistika deskriptif, korelasi, kovariat, dan moderasi guna menjawab pertanyaan penelitian. Hasilnya, trait kepribadian conscientiousness memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan cyber affair. Analisis moderasi menunjukkan tidak ada efek moderasi kepuasan hubungan pada hubungan antara trait kepribadian dan cyber affair.

Infidelity through virtual contact (cyber affair) is influenced by various factors, including extraversion, agreeableness, and conscientiousness personality trait, and low relationship satisfaction. Personality traits, relationship satisfaction, and cyber affair are also correlated. Relationship satisfaction has been used as a moderator in personality trait research. This study aims to determine the role of relationship satisfaction as a moderator of the relationship between personality traits and cyber affair in young adult dating individuals. There are three measurements used in this study, namely Social Media Infidelity-Related Behavior (SMIRB) by McDaniel et al. (2017) adapted by the research team, IPIP-BFM-25 dimensions of extraversion, agreeableness, conscientiousness (Akhtar & Azwar, 2018), and Vivian's adaptation of Relationship Assessment Scale (RAS, 2020). The sampling technique used was convenience sampling, with 734 participants obtained. Statistical analysis includes descriptive statistics, correlations, covariates, and moderation to answer the research questions. As a result, the conscientiousness personality trait has a significant negative correlation with cyber affair. Moderation analysis indicates no moderating effect of relationship satisfaction on the relationship between personality traits and cyber affair. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliyya Amanda
"Individu yang melakukan perkawinan campur seringkali dianggap memiliki kepuasan perkawinan yang rendah. Hal ini didasari oleh perbedaan latar belakang budaya dan banyaknya tekanan serta tantangan yang dihadapi dalam perkawinan. Kepribadian memiliki kontribusi dalam kepuasan perkawinan, salah satu trait kepribadian yang berkontribusi adalah agreeableness. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara trait kepribadian agreeableness dengan kepuasan perkawinan pada individu yang melakukan perkawinan campur. Penelitian ini dilakukan kepada 90 partisipan yang terdiri dari 76 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 14 Warga Negara Asing (WNA). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara trait kepribadian agreeableness dan kepuasan perkawinan.

Individuals who engage in mixed marriages are often considered to have low marital satisfaction. This is based on differences in cultural backgrounds and the many pressures and challenges faced in marriage. Personality has a contribution to marital satisfaction, one trait of personality that contributes is agreeableness. This study aims to look at the relationship between personality trait agreeableness and marital satisfaction in individuals who engage in mixed marriages. This research was conducted on 90 participants consisting of 76 Indonesian Citizens (WNI) and 14 Foreign Citizens (WNA). The results showed there was a significant relationship between agreeableness personality trait and marital satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Mayda Anggarini Artana
"ABSTRAK
Tak sedikit individu yang menaruh harapan besar bahwa pernikahan akan
membawa kebahagiaan pada dirinya. Namun seringkali terdapat
ketidaksesuaian pemikiran individu mengenai pernikahan dengan kenyataan
yang dihadapi, sehingga individu merasa tidak puas pada pernikahannya.
Pemikiran akan pernikahan tersebut berkembang menjadi beliefs atau yang
lebih dikenal sebagai relationship beliefs. Penelitian sebelumnya menyatakan
bahwa beliefs yang tidak realistis pada pasangan dan tidak sesuai dengan
kenyataan yang dihadapi, akan menyebabkan penurunan kepuasan pernikahan
individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
relationship beliefs khususnya dysfunctional relationship beliefs dengan
kepuasan pernikahan pada suami atau istri. Sebanyak 174 suami dan 173 istri
berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan negatif yang signifikan antara relationship beliefs suami atau
istri dengan kepuasan pernikahan suami atau istri. Selain itu, diketahui hasil
bahwa dimensi relationship beliefs yaitu sexes are different, merupakan
dimensi yang paling berkontribusi terhadap kepuasan pernikahan. Hal ini terjadi
karena budaya kolektivis yang dianut masyarakat Indonesia serta faktor
demografis yaitu jumlah anak yang memengaruhi hasil penelitian.
ABSTRACT
Many individuals have high expectation that marriage will bring happiness to
them. But, sometimes what they think do not resemble the reality, and they tend
to feel dissatisfy with their marriage. Their thought can develop into beliefs or
commonly known as relationship beliefs. Previous studies showed that
unrealistic beliefs to their spouse or inconsistency between beliefs and reality,
will decrease their marital satissfaction. This study is aimed to investigate the
correlation between relationship beliefs and marital satisfaction among married
men and women. There are 174 husbands and 173 wives who participated in
this research. The results show that there is significant negative correlation
between relationship beliefs and marital satisfaction. The other results show that
relationship beliefs?s subscale ?sexes are different?, is significantly strongest
endorsement of marital satisfaction. This condition occurred because of
collectivism in Indonesia?s people and demographic factor is number of
children that contributed to this study results"
2016
S62867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Namira Pertiwi Isma
"Tesis ini membahas peran trait kepribadian Openness to Experience, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, dan Neuroticism serta kepuasan pernikahan dalam memprediksi sikap terhadap infidelity. Penelitian dilakukan pada 438 partisipan berusia 22-40 tahun M=31.02, SD=4.3 yang telah menikah. Pengukuran menggunakan NEO-FFI, ENRICH Marital Satisfaction Scale dan Attitudes towards Infidelity Scale menunjukkan bahwa sikap terhadap infidelity dapat diprediksi secara signifikan oleh trait Neuroticism dan Conscientiouness, serta kepuasan pernikahan dan jenis kelamin partisipan. Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan gambaran bahwa infidelity dapat diprediksi melalui faktor demografis, intrapersonal, dan interpersonal.

This study investigates the role of personality traits Openness to Experience, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, and Neuroticism and marital satisfaction in predicting attitudes toward infidelity. The participants of the study are 438 married 22 40 years old M 31.02, SD 4.3 men and women. The result from the NEO FFI, ENRICH Marital Satisfaction Scale and Attitudes towards Infidelity Scale indicates that Conscientiousness and Neuroticism, followed by marital satisfaction and gender, are significant predictors of attitudes towards infidelity. From this result, it can be concluded that attitudes towards infidelity can be predicted by the demographic, interpersonal, and intrapersonal factors.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tirsa Verani K.
"Latar belakang: Peran estrogen pada patofisiologi endometriosis sudah dikenal sejak lama. Namun, belum ada studi yang menganalisis rasio estradiol, estron dan estriol antara wanita dengan dan tanpa endometriosis.
Tujuan: Menganalisis kadar estron (E1), estradiol (E2) dan estriol (E3) dalam darah dan rasio E2:E1, E2:E3 dan E1:E3 antara wanita dengan dan tanpa endometriosis.
Metode: Penelitian dengan desain potong lintang analitik, dengan 27 wanita dengan endometriosis dan 27 wanita tanpa endometriosis yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel didapatkan dari RS Cipto Mangunkusumo dan rumah sakit jejaring lainnya periode Oktober 2012 - April 2013. Kadar metabolit estrogen dalam darah diperiksa dengan uji enzyme-linked immunosorbent (ELISA). Perbandingan data antara dua kelompok dianalisis dengan uji Mann-Whitney.
Hasil: Kadar estron ditemukan lebih rendah pada kelompok endometriosis dibandingkan kelompok kontrol (54,66 pg/ml vs 73,52 pg/ml, p 0,229). Demikian pula, kadar estradiol dan estriol lebih rendah pada kelompok endometriosis (29 pg/ml vs 35 pg/ml, p 0,815 dan 1,11 pg/ml vs 1,67 pg/ml, p 0.095, berturut-turut). Rasio E2:E1 lebih tinggi pada kelompok endometriosis (0,51 pg/ml vs 0,38 pg/ml, p 0,164), demikian pula dengan rasio E2: E3 (26,53 pg/ml vs 21,11 pg/ml , p 0,223) dan rasio E1:E3 (58,55 pg/ml vs 50,28 pg/ml, p 0,684). Namun, semua perbedaan itu tidak bermakna secara statistik.
Kesimpulan: Kadar estron, estradiol, dan estriol pada wanita dengan kelompok endometriosis lebih rendah dibandingkan pada wanita tanpa endometriosis. Rasio E2: E1, E2: E3 dan E1: E3 lebih tinggi pada kelompok endometriosis. Namun, semua perbedaan itu tidak bermakna secara statistik.

Background: The role of estrogen in the pathophysiology of endometriosis has been well known. However, no study has observed the ratio of estradiol, estrone, and estriol between women with endometriosis and without endometriosis.
Objectives: To assess the estrone (E1), estradiol (E2) and estriol (E3) blood level and its ratio (E2:E1, E2:E3 and E1:E3) between women with and without endometriosis.
Methods: An analytical cross sectional study with 27 women with endometriosis and 27 women without endometriosis who met the inclusion criteria. The samples were recruited in Cipto Mangunkusumo hospital and other satellite hospitals from October 2012 to April 2013. The blood level of estrogen metabolites was examined by enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). The data comparison between two groups was analyzed by using Mann-Whitney test.
Result: The level of Estrone was found to be lower in endometriosis group compared to this in control group (54,66 pg/ml vs 73,52 pg/ml, p 0.229). Similarly, the level of estradiol and estriol were lower in endometriosis group (29 pg/ml vs 35 pg/ml, p 0.815 and 1,11 pg/ml vs 1,67 pg/ml, p 0.095, consecutively). The E2:E1 ratio was higher in endometriosis group (0,51 pg/ml vs 0,38 pg/ml, p 0.164), as well as E2:E3 ratio (26,53 pg/ml vs 21,11 pg/ml, p 0.223) and the E1:E3 ratio (58.55 vs 50.28, p 0.684). However, all those differences were not statistical significant.
Conclusion: The estrone, estradiol and estriol level in women with endometriosis group was lower compared to these in women without endometriosis group. The ratio E2:E1, E2:E3 and E1:E3 was higher in endometriosis group. However, all those differences were statistically insignificant.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>