Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41012 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggrya Mahardithaningtyas
"Setelah kurang lebih 6 bulan masuknya pomade Layrite ke Indonesia, kurangnya ketertarikan (interest) masyarakat terhadap pomade Layrite adalah permasalahan yang dihadapi pomade Layrite. Walaupun begitu, tingkat kesadaran masyarakat akan pomade Layrite termasuk tinggi. Dilihat dari animo masyarakat Indonesia terhadap pomade, terlihat dari model rambut model klimis yang kembali menjadi tren serta didukung pula dengan pasar hair care untuk laki-laki di daerah Asia Pasifik di prediksikan akan tinggi dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal tersebut memberikan peluang bagi Layrite di pasar hair care Indonesia.
Kondisi pasar persaingan minyak rambut di Indonesia, pomade Layrite masih merupakan pemain baru dalam pasar pomade Indonesia dengan positioningnya sebagai pomade berbahan dasar air. Positioning tersebut lalu dapat diolah menjadi sebuah perencanaan komunikasi pemasaran terpadu bagi pomade Layrite.
Tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh Layrite yaitu untuk meningkatkan market sharenya sebesar 10% dari market sharenya yang terdahulu, serta tujuan komunikasinya yaitu meningkatkan ketketertarikan target audiens serta menjadikan pomade Layrite sebagai preference utama para target audiens dalam membeli pomade. Kampanye pomade Layrite yang berlangsung dari bulan Januari 2014 sampai dengan Juni 2014 ini memiliki total biaya kampanye sebesar Rp Rp 430.041.000 selama 6 bulan masa kampanye.

Arrived in Indonesia in approximately 6 months ago, Layrite pomade is still lack of public's interest, even though public especially the target audience already aware with the presence of Layrite pomade in pomade market nowadays, but the problem is they have no interest in choosing Layrite as their pomade preference. However, Indonesia is one of the potential market for men's hair care products, especially there's a prediction that said men's hair care market will be big in Asia Pacific region these upcoming years.
Layrite has a quite competitive pomade market in Indonesia, because Layrite is relatively new in Indonesia's pomade market, so there are plenty of old players for this market. However, Layrite has a pretty unique positioning in pomade market, Layrite is a water based pomade. So by that positioning, and also the data of current market situation, Layrite pomade can have a variety of references to create an integration marketing communication plan.
Layrite's marketing objective is to rise the market share by 10% from it's current amount. To achieve that marketing objective, there is Layrite's communication objective to increase the target audience's interest for Layrite and make Layrite as the target audience's top preference of buying pomade. The cost of this January 2014 to June 2014's integrated marketing communication campaign is Rp 430.041.000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54170
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fierda Amalia
"Semenjak awal kemunculannya di tahun 2011, Downy mampu melakukan ekspansi pasar dan berkompetisi dengan Molto, produk pelembut pakaian yang telah beredar di pasar terlebih dahulu dan menjadi top of mind brand. Penulis melihat adanya kesempatan untuk Downy untuk terus melakukan ekspansi pasar Hal ini dikarenakan oleh tingginya tingkat pertumbuhan produk consumer good dan kondisi persaingan pasar pelembut pakaian yang tidak ramai. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah pun juga tidak kalah penting dalam ekspansi produk Downy. Downy di-positioning-kan sebagai produk pelembut pakaian dengan wangi parfum kelas dunia. Hal ini menjawab keinginan masyarakat kelas menengah yang menginginkan produk yang dikonsumsinya terlihat premium Dengan tujuan pemasaran, yakni meningkatkan sales sebesar 5% dengan trial intention, maka tujuan komunikasi yang harus dicapai, yakni menjadikan Downy sebagai brand preference. Adapun biaya kampanye komunikasi pemasaran terpadu ini selama setahun adalah sebesar Rp17.333.771.678,-. Evaluasi dan pengawasan juga akan dilakukan untuk melihat dampak dan efektivitas dari pelaksanaan kampanye ini.

Since Downy was released in 2011, Downy could do market expansion and compete with Molto, a fabric softener product that has been formerly available and become the top of mind brand. We see there’s an opportunity for Downy to expand the market continuously. This is due to the high-growing consumer goods product and fabric softener market competition that haven’t been heavy yet. The growth of the middle class is also important for the Downy market expansion. Downy has a positioning as a fabric softener product with smells like world class perfume. This is as answer for the needs of middle class who wants every product they use seems premium. With the marketing objective, which to increase 5% sales with trial intention, so the communication objective that have to reach is to make Downy as a brand preference. The cost of this integrated marketing communications campaigns for a year is Rp Rp17.333.771.678,-. Evaluation and monitoring will also be conducted to see the impact and effectiveness of the implementation of this campaign."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54172
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Arfiana
"Pertama kali diluncurkan pada tahun 2012, Bintang Toedjoe Masuk Angin mengalami banyak tantangan dan hambatan dalam strategi penjualannya. Sebagai pendatang baru dalam kategori jamu herbal kemasan, Bintang Toedjoe Masuk Angin memiliki pesaing yang sudah begitu kuat dalam kategori ini. Tantangan terbesar adalah untuk setidaknya bersaing dengan kompetitor yang ada dan masuk sebagai tiga besar produk jamu kemasan herbal di Indonesia. Masalah terbesar yang dialami Bintang Toedjoe Masuk Angin dari segi komunikasinya adalah bahwa pada kampanye-kampanye komunikasi sebelumnya, strategi komunikasi Bintang Toedjoe Masuk Angin tidak terlalu berbeda dengan para pesaingnya dan cenderung menjatuhkan kompetitor. Padahal, banyak keuntungan yang dimiliki Bintang Toedjoe Masuk Angin yang membedakannya dari kompetitor.
Dengan menganalisa berbagai situasi yang ada, terciptalah strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dianggap cukup baik mengatasi permasalahan yang dimiliki Bintang Toedjoe Masuk Angin. Dengan tujuan pemasaran yaitu menaikkan sales sebesar 3% dalam jangka waktu satu tahun masa kampanye, dan tujuan komunikasi adalah menjadikan Bintang Toedjoe Masuk Angin sebagai produk preference dalam kateogori jamu herbal kemasan, berbagai strategi komunikasi dengan kombinasi marketing tools yang digunakan diharapkan akan tercapai. Adapun biaya kampanye komunikasi pemasaran terpadu ini selama setahun adalah Rp21,585,643,080. Evaluasi dan monitoring pun dilakukan guna mengawasi jalannya kampanye yang tetap efektif dan efisien.

Firstly launched in 2012, Bintang Toedjoe Masuk Angin has experienced many troubles and obstacles from its selling strategy. As a new comer in product category of herbal medicine in a package, Bintang Toedjoe Masuk Angin has some great competitors already existed in Indonesia. The biggest challenge for Bintang Toedjoe Masuk Angin is to at least compete with those competitors existed and listed as the top 3 best products in the category. Biggest problem that Bintang Toedjoe Masuk Angin had from its communication strategy is that Bintang Toedjoe Masuk Angin has never been stands out from its competitors because it follows the stream. It makes Bintang Toedjoe Masuk Angin undifferentiated. Bintang Toedjoe Masuk Angin however has some great potential that can be highlighted that makes it different from its competitors.
By analizing all the situation analysis existed, the best communication strategy has been made to solve Bintang Toedjoe Masuk Angin problems. With marketing objective is to increase sales by 3% in one year period of time, and makes Bintang Toedjoe Masuk Angin become a product preference in the category as the communication objective, all communication strategy that has been made hopefully will run effectively and efficiently by combining some of the marketing tools. Total budget expensed for one year campaign strategy is Rp21,585,643,080. Evaluation and monitoring has been made and settled to watch over the campaign to run effectively and efficiently.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S53735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhika Vebryto
"Autoforza merupakan sebuah portal digital fotografi otomotif berbahasa Inggris asal Indonesia yang dibentuk oleh Jason Benedikto Wijaya dan Ubaydah Syawal Tore pada 13 Mei 2015. Autoforza pada awalnya dibentuk sebagai penyedia jasa dokumentasi kegiatan-kegiatan otomotif kelas sport, premium, dan mewah. Saat ini, Autoforza turut menghadirkan artikel-artikel, video, dan liputan terkait gaya hidup otomotif kelas. Hanya saja, hingga kini Autoforza belum dapat memaksimalkan awareness khalayak sasaran dan masih tertinggal dibanding kompetitor-kompetitornya.
Pada tahun 2017, Autoforza menargetkan memaksimalisasi aset-aset digital yang dimilikinya agar dapat meningkatkan jumlah pengikut secara signifikan. Dengan begitu, Autoforza dapat menandingi kompetitor dikelasnya dan juga dapat membuka peluang-peluang baru dalam memonetisasi usaha. Hal tersebut sejalan dengan hasil temuan riset pendahuluan yang menyatakan bahwa tingkat awareness Autoforza masih belum sebaik pesaing-pesaingnya serta adanya peluang untuk memanfaatkan aset-aset digital yang ada untuk mencapai target yang diinginkan.
Untuk mencapai target tersebut, dibuatlah suatu perencanaan strategi komunikasi pemasaran terpadu berbentuk web series “The Petrolheads” pada akun Youtube yang kemudian didukung dengan konten-konten yang sejalan dengan web series pada tiap-tiap kanal digital yang dimiliki oleh Autoforza. Program yang berjalan selama semester pertama tahun 2017 tersebut diprediksi menghabiskan dana sebesar Rp.15.791.000,- dari sejak awal hingga akhir pelaksanaannya.

Autoforza is an English-based digital automotive photography portal from Indonesia, founded by Jason Benedikto Wijaya and Ubaydah Syawal Tore on May 13th, 2015. In the beginning, Autoforza was created to provide documentary services for sport, premium, and luxurious automotive events. Now, Autoforza also provide its audience with articles, videos, and coverages on high class automotive lifestyle. But until today, Autoforza has not been able to maximize its awareness to the target audience and also a bit behind of its competitors.
On the year 2017, Autoforza targeted to maximize the usage of its digital assets to improve the numbers of followers significantly. By that mean, Autoforza may exceeds its rivals and also open up possibilities of monetizing the business. These matters were also sustained by the fact from the preliminary research explained that Autoforza still had less awareness than its competitors and the fact that opportunities to utilize its digital assets to accomplish the target achievements are still wide open.
To accomplish the targets above, an integrated marketing communication strategy plan was made in the form of a web series called "The Petrolheads" on Autoforza's Youtube Account and be supported by various contents related to the web series through every channels owned by Autoforza. The whole program will be held on the first half of the year 2017 and predicted to cost around Rp.15.791.000,- from its beginning to the end.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Trisulo
"Tugas karya akhir ini membahas tentang bagaimana Garuda Indonesia menyelesaikan permasalahan utama yakni kegagalan dalam menyampaikan inovasi serta perbaikan yang telah dilakukan serta buruknya reputasi Garuda Indonesia di masyarakat melalui Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu yang dikemas dengan ide utama “Miles of Smiles”. Dengan tujuan pemasaran peningkatan pangsa pasar sebesar 20% di tahun 2014 maka strategi komunikasi pemasaran Garuda Indonesia memilih tujuan komunikasi yaitu perubahan persepsi 80% target khalayak terkait dengan kepercayaan dalam memilih Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan pilihan pada tahun 2014 dengan biaya kampanye sebesar Rp37.732.628.420 yang akan digunakan selama satu tahun. Demi kelancaran pelaksanaan kampanye ini, akan dilakukan pengawasan serta evaluasi guna melihat dampak dan keefektivan kampanye ini.

The aim of this study is to work on the Integrated Marketing Communication Strategy for Garuda Indonesia based on the deep understanding of problems which are defined as a failure to communicate the innovations and improvements and also a low reputation through the big idea "Miles of Smiles". Based on the marketing objective, which is to increase 20% of market share in 2014, therefore the communication objective that is chosen is to fix the perception of 80% of target audience in terms of trust to choose Garuda Indonesia as their choice for airlines through the total Rp37.723.628.420 that will be used for a year campaign. While the campaign runs through the year, evaluation and monitoring is done throughout the campaign in order to control the effectiveness of the campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Oktavia Handayani
"Qlapa.com merupakan situs marketplace online khusus untuk produk kerajinan tangan lokal dimana orang dapat membeli produk kerajinan tangan yang unik dari pembuatnya yang berasal dari seluruh Indonesia. Oleh karena itu, agar khalayak sasaran mengetahui dan mengingat Qlapa.com sebagai marketplace online kerajinan tangan, dibuatlah program perencanaan komunikasi pemasaran terpadu bernama APREKRIYASI. Kampanye ini akan mengajak khalayak sasaran untuk mengapresiasi para pengrajin dengan mengenal dan membeli kerajinan tangan hasil karya mereka. Untuk kelancaran dan kesuksesan kampanye tersebut, akan dilakukan monitoring dan evaluasi. Sehingga kampanye ini dapat dilihat keefektivitasan dan dampaknya. Keseluruhan biaya dari kampanye Qlapa ini adalah Rp 312.180.000,00.

Qlapa.com is an online marketplace that allows people to purchase various unique local handmade products which are produced by craft makers from across Indonesia. However, this information is still rarely known among its target market. With the aim to increase the awareness and the brand recall of Qlapa within 6 months, APREKRIYASI will be presented to the handmade and local product lovers. This campaign will persuade Qlapa rsquo s target market to appreciate the craft makers through acknowledging and buying their products. Monitoring and evaluation will be conducted to measure the impact and the effectivity of the campaign. The overall cost of the campaign is Rp 312.180.000,00.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Ramadhan Amin
"Meski tergolong sebagai market leader dan menjadi top of mind untuk sektor makanan kucing di Indonesia, Whiskas masih sering mengalami kegagalan dalam mempertahankan loyalitas pasarnya. Kualitas yang monoton serta kurangnya nilai lebih yang terkandung baik dalam produk maupun strategi komunikasi Whiskas membuat pasar cenderung mudah berpindah ke produk lain.
Dengan industri yang masih terbuka lebar bagi produk lama maupun baru dengan menyediakan kesempatan yang sama besar, Whiskas akan terus kehilangan pasarnya apabila tidak menawarkan sesuatu yang baru, yang dapat mempertahankan loyalitas pasar. Untuk itu, Whiskas harus membangun sebuah nilai baru bagi keseluruhan brandingnya, agar masyarakat secara luas dapat melihat Whiskas sebagai sebuah produk makanan kucing yang akan selalu dibutuhkan dan tak akan bisa dipisahkan dari kucing dan pemiliknya.
Tujuan pemasaran dari program ini adalah untuk memicu trial sehingga memperluas pasar (grow the market) sebesar 15% dalam masa campaign satu tahun, dengan terlebih dahulu mencapai tujuan komunikasi berupa peningkatan awareness sebesar 10%.
Biaya yang akan dikeluarkan untuk keseluruhan program pemasaran ini selama satu tahun adalah sebesar Rp 6.760.738.479. Kegiatan evaluasi dan monitoring juga akan dilakukan untuk mengukur efektifitas serta seberapa besar dampak diadakannya program pemasaran ini bagi Whiskas.

Although considered as the market leader and being on top of target‟s mind for cat food sector in Indonesia, Whiskas remained facing failure in maintaining the loyalty of their market. The monotone quality and the lack of added values on both their products and their communication strategies caused the tendency of their target to switching to other brands.
With the industry where chances open wide for everybody including the old and new players, Whiskas can possibly keep losing market if they don‟t offer something new, which can keep their market loyal. Therefore, Whiskas needs to develop a new value for their overall branding in order to make the general target see Whiskas as one cat food product that will always be needed and cannot be separated from cats and their owners.
The marketing objective for this marketing program is to induce trial and grow the market for at least 15% in one year campaign period, by at first achieving the communication objective of awareness increase by 10%.
The amount of budget spent for the whole marketing program for one year is Rp 6.760.738.479. Evaluation and monitoring activities will also be held to measure effectiveness as well as how impactful this marketing program is, to Whiskas.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54194
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alita Claudia Raisa
"Perkembangan industri e-commerce adalah sebuah fenomena global, yang terbukti telah mengubah cara sebuah bisnis dijalankan, di mana internet memungkinkan sebuah bisnis untuk berjalan tanpa keberadaan toko fisik. Koneksi internet yang didukung dengan kehadiran smartphone menjadi kunci pertumbuhan bisnis e-commerce. Perkembangan perusahaan e-commerce di Indonesia pun turut menuntut perusahaan untuk hadir dengan berbagai inovasi agar tidak kalah saing. Salah satunya lewat pemilihan target khalayak yang sangat tersegmentasi.
Produk fesyen dan kecantikan merupakan kategori produk yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia dalam berbelanja online. Shopee melihat adanya potensi untuk mengembangkan kategori produk ini lewat program Shopee Look. Program ini akan menggunakan strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu dengan alur feel-learn-do. Penyelenggaraan program dimulai sejak Januari-Juni 2019 dan akan menghabiskan biaya sebesar Rp2,409,500,000.00.

The development of the e-commerce industry is a global phenomenon, which has proven to change the way how a business is run, where the internet allows a business to run without the existence of a physical store. Internet connection supported by the presence of smartphones is key to the growth of e-commerce businesses. The development of e-commerce companies in Indonesia also requires companies to come up with various innovations to survive in the market. One of them is through the selection of highly segmented target audiences.
Fashion and beauty products are the most popular product categories for Indonesians in shopping online. Shopee Indonesia sees the potential to develop this product category through the Shopee Look program. This program will use Integrated Marketing Communication strategy with feel-learn-do model. The program will start from January to June 2019 and will cost Rp2,409,500,000.00.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Frima Zhellia
"Nestlé Honey Stars merupakan sereal sarapan berbentuk bintang yang berlapiskan madu. Dibandingkan dua kompetitor utamanya yaitu Simba Sereal dan Kellog’s, market share Nestlé Honey Stars adalah yang paling tinggi. Namun tetap saja, Nestlé Honey Stars belum muncul sebagai alternatif utama menu sarapan pagi.
Tugas Karya Akhir ini membahas program perencanaan komunikasi pemasaran terpadu Nestlé Honey Stars agar penjualannya meningkat di kuarter 1 dan kuarter 2 tahun 2013. Untuk dapat mencapai tujuan ini maka disusun sebuah strategi kampanye yang dapat meningkatkan awareness konsumen dan juga engagement dengan konsumen. Pada kampanye ini, konsumen akan diajak untuk ikut serta secara langsung dalam setiap tahapan kampanye, sehingga dapat membuat konsumen lebih dekat dengan merek. Meningkatnya awareness dan engagement diharapkan Nestlé Honey Stars bisa menjadi alternatif menu sarapan yang dipilih konsumen. Agar berjalan dengan lancer, kampanye ini juga akan diawasi dan dievaluasi untuk melihat dampak dan efektivitas kampanye.
Program kampanye ini akan menghabiskan biaya sebesar Rp 11.839.995.321 selama enam bulan masa kampanye yaitu Januari - Juni 2013.

Nestlé Honey Stars is a star shaped breakfast cereal made by whole grain coated with honey. Nestlé Honey Stars has a highest market share compared to the main competitors, Simba Sereal and Kellog's. However, Nestlé Honey Stars has not chosen as the first alternative of breakfast menu.
The focus of this study is to work on Integrated Marketing Communication for Nestlé Honey Stars to gain more sales during quarter 1 and quarter 2 2013. To achieve this objective, a strategy to increase awareness and engagement between consumer and brand is needed to build. In this campaign, consumers are invited to be directly involved in every phase of the campaign, thus consumers could be “closer” to the brand. The increasing of awareness and engagement is leading a way for consumers to choose Nestlé Honey Stars as their main alternative for breakfast menu. For the smooth running of this campaign, there will also monitoring and evaluation before, during, and after the campaign to see the effect and effectiveness of this campaign.
This campaign will cost 11.839.995.321 during the six months of the campaign period, January - June 2013.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Pusvita D. Surya
"Awal peluncurannya, Original Love Juice pernah menjadi “buah bibir” masyarat karena inovasinya mengeluarkan varian Delima / Pomerama. Namun beberapa waktu kebelakang promosi yang dilakukan oleh Original Love Juice sangat kurang, padahal produk ini dikategorikan sebagai low involvement, dimana konsumen dapat dengan mudah berganti merek. Faktanya, selama produk ini dipasarkan masih banyak konsumen yang belum pernah mencoba Original Love Juice, ditambah persaingan kompetitor yang sangat ketat. Membuat Original Love Juice semakin sulit menguasai market share. Dengan memanfaatkan trend serta lifestyle dari target audience, Original Love Juice dapat memposisikan diri sebagai minuman yang dapat melindungi kesehatan konsumen. Tujuan pemasaran dari produk ini adalah memunculkan nama Original Love Juice pada pasar sari buah sebesar 5% dengan meningkatkan trial intentions selama satu tahun. Dan tentunya menaikan kembali tingkat kesadaran sebesar 10%. Adapun biaya kampanye sebesar Rp 26,115,018,000 selama satu tahun.

Beginning of launched, Original Love Juice been a spotlight among publics due its innovation made Pomegranate juice flavor. Lately, Original Love Juice had a lack of promotion, whereas this brand categorized as a low involvement product, where the costumer easily change their brand preference. In fact, during this product being marketed, many of customers haven't been try this brand. Plus a very tight competitions in juice market, made Original Love Juice even harder to dominate the market share of juice. By using target audience trend and lifestyle, Original Love Juice able to stand as healthy beverages that can protect costumer‟s health. With marketing objective to bring out Original Love Juice in juice‟s market by 5% with stimulating trial intentions of this brand. Surely this strategy can rise awareness level by 10% during this one year campaign. The cost of this intergraded marketing Original love Juice communication campaign for 2014 is Rp 26,115,018,000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54273
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>